Minggu 5/ Sesi 7
Essay
1. Jelaskan Stages of the Business Buyer Decision Process dan lima (5) peran dalam proses
keputusan pembelian. Selanjutnya faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses
keputusan pembelian pada gambar dibawah ini?
Sumber: Kotler, Philip dan Gary Amstrong, (2017), Principles of Marketing, edisi 17, halaman. 193.
2. Jelaskan empat (4) faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian produk.
Selanjutnya berilah review atas gambar di soal no. 2 ini dalam 500 kata.
Sumber: Kotler, Philip dan Gary Amstrong, (2017), Principles of Marketing, edisi 17, halaman 212.
Jawaban
Secara umum terdapat 5 tahap dalam pengambilan keputusan bisnis, antara lain
a. Awareness and Recognition merupakan hal mendasar untuk menetapkan sebuah kebutuhan
pembelian. Pada dasarnya pembelian kebutuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Tahap ini merupakan dasar yang dapat diambil oleh manager untuk menentukan dan merangsang
kebutuhan yang tidak disadari oleh perusahaan sehingga tergambar mengenai masalah dan
tantangan dalam dunia bisnis. Terdapat kebutuhan yang utamanya yaitu bahan baku bangunan
serta komponen yang dimiliki dan perusahaan pengerjaan konstruksi bangunan
b. Specification and Research setelah teridentifikasi kebutuhan akan pembelian dari tahap
sebelumnya maka dapat dibuat spesifikasi mengenai teknis produk beserta dengan pendukung
dan sumber daya nya. Tahap ini juga membutuhkan kolaborasi dari 2 departemen yaitu
marketing dan purchasing mengenai kunci kebutuhan produk atau layanan costumer. Terdapat
lelang yang dimaksudkan serta penetapan kriteria pemenang lelang guna hasil yang diperoleh
maksimal
d. Evaluation of Proposal bertujuan untuk criteria review, selain melakukan review terdapat penilaian
terhadap pemasok yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian atau purchasing sehingga
output yang dihasilkan oleh organisasi sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Biasanya management melakukan pemilihan apabila supplier tidak sesuai dengan
yang dicari sebelumnya
e. Order and Review Process dilakukan sebelum pemesanan supplier dengan menegosiasikan
harga, pengaturan keuangan, ketentuan pembayaran, diskon serta tanggal pengiriman. Tahap ini
juga mencakup ekstra cost atau penalty apabila terdapat reject product. Merupakan jumlah dan
milestone yang akan ditempuh oleh perusahaan pengerjaan property
1. Faktor budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya
merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan
mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-
lembaga penting lainnya.
Contohnya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh dengan
nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi,
individualisme, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda.
Masing-masing subbudaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi
dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan
wilayah geografis.
Pada dasaranya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat terdapat sebuah
tingkatan (strata) sosial. Tingkatan sosial tersebut dapat berbentuk sebuah sistem kasta yang
mencerminkan sebuah kelas sosial yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara
hirarkis dan para anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak
hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan,
perilaku dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainya.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi diantaranya usia dan
tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri
pembeli.
Usia dan siklus hidup keluarga
4. Faktor Psikologis
Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah faktor
psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya sebagai berikut:
Selain riset dari Ernest diatas, Jeans Callibout menidentifikasikan motivasi-motivasi yang
berbeda-beda yang dapat dipuaskan oleh suatu produk. Contohnya, wiski dapat memenuhi
kegiatan relaksasi sosial, status, atau kesenangan sehingga merek wiski perlu diposisikan
pada salah satu daya tarik tersebut.
Frederick Herzerberg mengembangkan teori dua-faktor yang
membedakan dissastifier (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan)
dan satisfier (faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan) yang dapat memotivasi kegiatan
pembelian konsumen. Ia mencotohkan dalam kegiatan pembelian komputer yang dimana
tidak adanya garansi dapat menjadi faktor dissaatisfier tetapi adanya garansi juga tidak
menjadi pemuas atau motivator pembelian, karena garansi bukan merupakan sumber
kepuasan instrinsik komputer. Melainkan kemudahan penggunaanlah yang dapat
menjadi satisfier yang dapat memotivasi kegiatan pembelian.
Untuk review pada gambar nomor 2, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen dalam pembelian produk (mobil) tersebut, bisa disimpulkan sebagai berikut,
Sumber: Kotler, Philip dan Gary Amstrong, (2017), Principles of Marketing, edisi 17, halaman 212.
Langkah pertama dan terpenting dalam melakukan segmentasi adalah mengidentifikasi target pasar.
Lakukan riset pasar untuk mengetahui siapa yang harus dimasukkan ke dalam segmen yang sama.
Pastikan segmen individu atau target pasar tersebut memiliki kesamaan. Perempuan dan laki-laki tidak
dapat dimasukkan dalam satu segmen karena mereka memiliki kebutuhan dan harapan yang berbeda.
Demikian halnya dengan konsumen usia muda dan tua, pekerja dan mahasiswa, dan lain sebagainya.
menentukan kriteria mana yang ingin digunakan untuk membuat segmentasi pasarnya. Apakah ingin
menggunakan segmentasi secara demografi, firmografi, psikografi, geografis atau perilaku.
Ajukan campuran pertanyaan dari beberapa dasar segmentasi pasar, seperti demografis atau firmografi,
psikografis, dan perilaku. Pastikan pertanyaan yang berikan terukur.
Rancang strategi yang relevan untuk mempromosikan merek di antara setiap segmen. Pastikan ada
hubungan antara produk dengan target audiens. Sebagai contoh, iklan yang mempromosikan pakaian
wanita tentu tidak dapat menggunakan model pria.
Evaluasi segmen yang telah dilakukan dengan memastikan bahwa mereka dapat digunakan dan
membantu segmentasi yang dilakukan. Jika tidak, coba lagi melakukan segmentasi berdasarkan pada
kriteria atau karakteristik lainnya.
Differentiated marketing adalah suatu usaha yang dilakukan perusahaan dalam rangka mengidentifikasi
kelompok – kelompok pembeli tertentu dengan membagi pasar dalam dua kelompok atau lebih.
Untuk hal ini, perusahaan harus membuat produk yang berbeda – beda untuk masing – masing segmen
pasar yang ada. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah penjualan barang dan jasa, serta untuk
mendapat kedudukan yang kuat di setiap segmen pasarnya.
2. Undifferentiated Marketing
Undifferentiated marketing merupakan suatu usaha perusahaan yang dilakukan dengan jalan meninjau
pasar secara keseluruhan dan memusatkan pada kemasan – kemasan barang dalam rangka memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen.
3. Concentrated Marketing
Tujuan strategi target pasar concentrated marketing adalah agar dapat memusatkan pemasaran pada
segmen pasar yang dilayaninya saja. Dengan begitu, perusahaan dapat memperoleh penghematan
dalam operasi pemasaran, karena adanya spesialisasi dalam hal produk, harga, promosi, dan distribusi.
POSITIONING
Positioning itu adalah mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi
segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari
produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu
segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan
menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.
dalam strategi ini kita harus tepat memilih target market dan harus seuai dengan produk yang ditawarkan.
Karena target market yang sesuai itu merupakan dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan
strategi positioning.
positioning memegang peran yang sangat besar dalam strategi pemasaran. masalahnya dunia saat ini
sedang terjadi over komunikasi, terjadi ledakan di media, barang, maupun iklan. di situasi yang seperti
itulah strategi positioning ini berbicara, dimana perusahaan kita harus bisa menempatkan diri dengan
baik.
(Kratingdaeng)
Produk Kratingdaeng merupakan produk liquid menggunakan kemasan botol kecil netto 125 ml. setiap
kemasan mengandung berbagai multivitamin seperti vitamin B, taurin, inostol, caffeine, calcium
pantothene, nicotinamide, tartrazine, dan lain-lain. Dan konsumen tidak mau mengkonsumsinya tanpa
mengetahui manfaat dan efek sampingnya yang dapat merugikan kesehatan.
Produk kratingdaeng memiliki jenis kratingdaeng biasa (Kratingdaeng) dan premium (Kratingdaeng-S)
yang masing-masing memiliki kandungan yang agak berbeda. Untuk jenis premium caffeinnya lebih tinggi
dan ada tambahan vitamin.
Dari contoh produk yang tersedia, kratingdaeng memberikan manfaat untuk manambah vitalitas.
Kratingdaeng cenderung lebih unggul dibandingkan merek sejenis pada unsur rasa, kandungan dan
efeknya pada kebugaran tubuh pada akhirnya perilaku konsumen sebagai pengguna minuman tersebut.
dari contoh produk itu membuktikan bahwa strategi positioning sangat berpengaruh terhadap pengenalan
produk, mengenai informasinya, manfaatnya, kelebihannya dari produk lain. sehingga timbul kesan
tertentu pada benak konsumen, dan konsumen jadi lebih mengingat produk tersebut.
DIFERENSIASI
diferensiasi merupakan tindakan merancang seperangkat perbedaan yang bermakna dalam tawaran.
perusahaan. Tawaran tersebut harus dipersepsikan oleh konsumen sebagai hal yang berbeda, namun
harus benar-benar berbeda dalam hal content, context dan infrastrukturnya. Dalam membangun
positioning di benak konsumen perusahaan harus mengembangkan unique selling proposition (USP)
yang merupakan competitive advantage (Kotler, 2003). Dimana produk atau jasa yang dihasilkan harus
unik atau hanya dimiliki perusahaan dan dibutuhkan oleh konsumen. Sebuah produk atau merek harus
mengkomunikasikan dirinya sebagai yang nomor satu pada manfaat yang dicari konsumen.
yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju. Jika pasar melihat perbedaan produk
kita dibanding produk pesaing, kita akan lebih mudah mengembangkan marketing mix
untuk produk tersebut. Diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi yang mampu mengalihkan
basis persaingan dari harga ke faktor lain, seperti karakteristik produk, strategi distribusi atau variabel-
variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya produksi tambahan dan
iklan besar-besaran.
(Yamaha Mio)
Yamaha meluncurkan motor skutik Mio, menyerang Honda dengan membidik bagian pasar yang tidak
terlayani. Jurus inilah yang dipakai Yamaha Mio, yang semula para kompetitornya mengabaikan pasar
motor bebek untuk kalangan perempuan. Langkah ini ternyata membuahkan hasil karena menangkap
kebutuhan konsumen dari kalangan wanita yang mendambakan motor bebek yang sesuai bagi wanita.
Perkembangan berikutnya bahkan tidak hanya perempuan yang suka mengendarai skuti Mio, bahkan
para laki-laki pun kini juga suka terutama di kota besar yang jalanannya sering macet, sehingga karena
automatis maka tidak perlu ganti persnelling.
Kesimpulan : Dengan jeli memetakan segmen pasar serta menerapkan inovasi tinggi, maka kita selain
bisa menembus pasar yang telah jenuh, bahkan bisa menciptakan peluang terciptanya pasar baru, yaitu
penguasaan ruang pasar yang tidak diperebutkan (uncontested market space) sehingga membuat
persaingan menjadi tidak relevan.