Anda di halaman 1dari 23

2301962465 - Ismi Tania

Tugas Kelompok ke-3 2301962465 – Rachmanita Putri Munggaran

2301962774 – Rahmat Andika

2301963026 - Andi Muh. Hisbullah AM


Minggu 8/ Sesi 12
Kasus:

1. Saat ini ketika industry 4.0 berkembang, dimana transformasi digital masuk ke dalam
core business perusahaan, maka diskusikan dalam kelompok, apakah penting perusahaan
menggunakan perantara pemasaran? Berilah analisis kelompok dengan contoh
perusahaan yang konkrit untuk menjawab penting atau tidak penting.

Jawaban:

Revolusi industri 4.0 merupakan fase revolusi teknologi yang mengubah cara
beraktivitas manusia dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan transformasi dari
pengalaman hidup yang sebelumnya. Prinsip dasar revolusi industri 4.0 adalah
menggabungkan mesin, alur kerja, dan sistem dengan menerapkan jaringan cerdas di
sepanjang rantai dan proses produksi. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan satu sama
lain secara mandiri. Perkembangan teknologi yang pesat akan mendorong perubahan
perilaku masyarakat, dan peningkatan kebutuhan akan mendorong berubahnya dan
terciptanya peluang bisnis dan pekerjaan baru.

Perubahan dan peluang bisnis yang baru didorong dengan perkembangan


penggunaan internet. Dimana peluang ini juga disadari oleh para pelaku bisnis untuk
memanfaatkan internet dalam proses berbisnis. Penggunaan internet dalam proses
berbisnis akan terus mengalami perkembangan. Mulai dari pertukaran informasi secara
elektronik ke aplikasi strategi bisnis, pemasaran, penjualan, hingga pelayanan pelanggan.
Internet juga akan mendukung komunikasi dan kerja sama global antara karyawan,
konsumen, penjual, dan rekan bisnis yang lainnya. Selain itu, internet juga
memungkinkan orang dari suatu organisasi atau lokasi yang berbeda dapat bekerja sama
sebagai satu tim virtual untuk mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan
memelihara produk atau pelayanan.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Dampak perubahan zaman tersebut juga mempengaruhi perubahan
perekonomian dunia, khususnya negara berkembang seperti Indonesia yang sedang
bergerak menuju ekonomi digital yang diklaim mampu membawa pada kemakmuran
yang berkesinambungan.

Ekonomi digital yang hadir dan menjanjikan kemakmuran, membuat peluang


bisnis terbentang lebar. Mengingat teknologi telah membuat proses produksi, pemasaran,
distribusi dan sebagainya menjadi lebih efisien dan efektif, memberikan konektivitas bagi
pelaku bisnis agar terhubung dengan akses-akses modal dan pasar yang baru, itu semua
membuat teknologi seakan menyuguhkan aneka kemudahan.

Mengenal Revolusi Industri dari 1.0 hingga 4.0

Revolusi industri adalah perubahan besar terhadap cara manusia dalam


mengolah sumber daya dan memproduksi barang. Revolusi industri merupakan fenomena
yang terjadi antara 1750 – 1850. Saat itu, terjadi perubahan secara besar-besaran dibidang
pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi. Perubahan tersebut
ikut berdampak pada kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.

a. Revolusi Industri 1.0


Revolusi Industri yang pertama terjadi pada abad ke-18 ditandai dengan
penemuan mesin uap yang digunakan untuk proses produksi barang. Saat itu, di Inggris,
mesin uap digunakan sebagai alat tenun mekanis pertama yang dapat meningkatkan
produktivitas industri tekstil. Peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga
manusia dan hewan akhirnya digantikan dengan mesin tersebut.

Selain itu, mesin uap digunakan pada bidang transportasi. Transportasi


internasional pada masa itu adalah transportasi laut yang masih menggunakan tenaga
angin. Namun, angin tidak dapat sepenuhnya diandalkan karena bisa jadi angin bertiup
dari arah yang berlawanan atau bahkan tidak ada angin sama sekali.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Penggunaan tenaga angin pada alat transportasi pun mulai berkurang semenjak
James Watt menemukan mesin uap yang jauh lebih efisien dan murah dibandingkan
mesin uap sebelumnya pada 1776. Dengan mesin uap tersebut, kapal dapat berlayar
selama 24 jam penuh jika mesin uap tetap didukung dengan kayu dan batu bara yang
cukup.

Revolusi industri memungkinkan bangsa Eropa mengirim kapal perang ke


seluruh penjuru dunia dalam waktu yang jauh lebih singkat. Negara-negara imperialis di
Eropa mulai menjajah kerajaan-kerajaan di Afrika dan Asia. Selain penjajahan, terdapat
dampak lain dari revolusi industri, yaitu pencemaran lingkungan akibat asap mesin uap
dan limbah-limbah pabrik lainnya.

b. Revolusi Industri 2.0


Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20. Revolusi industri ini ditandai
dengan penemuan tenaga listrik. Tenaga otot yang saat itu sudah tergantikan oleh mesin
uap, perlahan mulai tergantikan lagi oleh tenaga listrik. Walaupun begitu, masih ada
kendala yang menghambat proses produksi di pabrik, yaitu masalah transportasi.

Di akhir 1800-an, mobil mulai diproduksi secara massal. Produksi massal ini
tidak lantas membuat proses produksinya memakan waktu yang cepat karena setiap mobil
harus dirakit dari awal hingga akhir di titik yang sama oleh seorang perakit mobil.
Artinya, untuk merakit banyak mobil, proses perakitan harus dilakukan oleh banyak
orang yang merakit mobil dalam waktu yang bersamaan.

Revolusi terjadi dengan terciptanya "lini produksi" atau assembly line yang
menggunakan "ban berjalan" atau conveyor belt pada 1913. Hal ini mengakibatkan proses
produksi berubah total karena untuk menyelesaikan satu mobil, tidak diperlukan satu
orang untuk merakit dari awal hingga akhir. Para perakit mobil dilatih untuk menjadi
spesialis yang mengurus satu bagian saja.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Selain itu, para perakit mobil telah melakukan pekerjaannya dengan bantuan
alat-alat yang menggunakan tenaga listrik yang jauh lebih mudah dan murah daripada
tenaga uap.

Revolusi industri kedua ini juga berdampak pada kondisi militer pada perang
dunia II. Ribuan tank, pesawat, dan senjata diciptakan dari pabrik-pabrik yang
menggunakan lini produksi dan ban berjalan. Hal ini terjadi karena adanya produksi
massal (mass production). Perubahan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat
industri boleh dibilang menjadi komplit.

c. Revolusi Industri 3.0


Setelah revolusi industri kedua, manusia masih berperan sangat penting dalam
proses produksi berbagai macam jenis barang. Tetapi, setelah revolusi industri yang
ketiga, manusia tidak lagi memegang peranan penting. Setelah revolusi ini, abad industri
pelan-pelan berakhir dan abad informasi dimulai.

Jika revolusi pertama dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua dipicu oleh ban
berjalan dan listrik, revolusi ketiga ini dipicu oleh mesin yang dapat bergerak dan
berpikir secara otomatis, yaitu komputer dan robot.

Salah satu komputer pertama yang dikembangkan di era perang dunia II sebagai
mesin untuk memecahkan kode buatan Nazi Jerman adalah komputer bernama Colossus.
Komputer yang dapat diprogram tersebut merupakan mesin raksasa sebesar ruang tidur
yang tidak memiliki RAM dan tidak bisa menerima perintah dari manusia melalui
keyboard. Komputer purba tersebut hanya menerima perintah melalui pita kertas yang
membutuhkan daya listrik sangat besar, yaitu 8.500 watt.

Namun, kemajuan teknologi komputer berkembang luar biasa pesat setelah


perang dunia kedua selesai. Penemuan semikonduktor, transistor, dan kemudian
integrated chip (IC) membuat ukuran komputer semakin kecil, listrik yang dibutuhkan
semakin sedikit, serta kemampuan berhitungnya semakin canggih.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Mengecilnya ukuran membuat komputer bisa dipasang di mesin-mesin yang
mengoperasikan lini produksi. Komputer pun mulai menggantikan banyak manusia
sebagai operator dan pengendali lini produksi.

d. Revolusi Industri 4.0


Inilah revolusi industri yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Industri 4.0
adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan
teknologi cyber. Istilah industri 4.0 berasal dari sebuah proyek dalam strategi teknologi
canggih Pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik.

Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan
pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), cloud
computing, dan cognitive computing.

Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi,
dunia kerja, bahkan gaya hidup. Singkatnya, revolusi industri 4.0 menanamkan teknologi
cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.

Faktor Pendorong Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan peningkatan digitalisasi manufaktur yang


didorong oleh beberapa faktor di bawah ini:
 Peningkatan volume data, kekuatan komputasi, dan konektivitas.
 Munculnya analisis, kemampuan, dan kecerdasan bisnis.
 Terjadinya bentuk interaksi baru antara manusia dengan mesin.
 Perbaikan instruksi transfer digital ke dalam dunia fisik, seperti robotika dan 3D
printing.
 Menghadapi Perubahan di Era 4.0

Revolusi industri 4.0 terlihat melalui digitalisasi di berbagai bidang yang akan
menghubungkan jutaan manusia melalui web, sehingga akan meningkatkan peluang
bisnis, efisiensi bisnis dan organisasi, serta memperbarui lingkungan hidup melalui

MKTG6113 – Marketing Management-R3


manajemen aset yang lebih baik. Teknologi akan mempermudah manusia untuk
mengakses suatu informasi melalui teknologi digital secara bebas dan terkendali.
Kedepannya, perkembangan teknologi akan membentuk masyarakat dunia baru, yaitu
masyarakat era digital.

Untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh revolusi industri
4.0, seorang pekerja harus memiliki kemampuan yang tidak dapat dilakukan oleh mesin.
Salah satu contohnya adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau kreativitas,
dimana soft skill merupakan kunci utamanya. Agar dapat menghadapi perubahan pada
tahun-tahun mendatang, dibutuhkan para pekerja yang memiliki soft skill seperti
pemecahan masalah yang kompleks, pikiran yang kritis, kreativitas, manajemen manusia,
berkoordinasi dengan orang lain, kecerdasan emosional, penilaian dan pengambilan
keputusan, berorientasi servis, negosiasi, dan fleksibilitas kognitif. Soft skill menjadi
salah satu faktor yang paling penting untuk dimiliki oleh para pekerja di masa depan.
Seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain, memecahkan
masalah, serta aspek kecerdasan emosional lainnya.

Peranan Perantara dalam Pemasaran

Yang dimaksud dengan perantara adalah orang atau perusahaan yang


menghubungkan aliran barang dari produsen ke konsumen akhir dan konsumen
industrial. Dalam hal ini produsen dan konsumen dihubungkan dalam kegiatan pembelian
dan penjualan kembali barang yang dihasilkan produsen kepada konsumen. Secara umum
perantara terbagi atas merchant middleman dan agent middleman. Dua bentuk utama dari
merchant middleman adalah wholesaler (disebut juga distributor atau jobber) dan retailer
(dealer). Merchant middleman adalah perantara yang memiliki barang (dengan membeli
dari produsen) untuk kemudian dijual kembali. Sedangkan yang dimaksud dengan agent
middleman (broker) adalah perantara yang hanya mencarikan pembeli, menegosiasikan
dan melakukan transaksi atas nama produsen. Jadi ia tidak memiliki sendiri barang yang
dinegosiasikan. Broker real estate dan sales agent merupakan contoh dari agent
middleman.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Perantara dibutuhkan terutama karena adanya beberapa kesenjangan diantara
produsen dan konsumen. Kesenjangan (gap) tersebut adalah:
 Geographical gap, yaitu gap yang disebabkan oleh tempat pemusatan produksi dan
lokasi konsumen yang tersebar di mana-mana.
 Time gap, yaitu kesenjangan yang terjadi karena adanya kenyataan bahwa pembelian
atau konsumsi dilakukan hanya pada waktu-waktu tertentu sementara produksi (agar
efisien) berlangsung terus-menerus sepanjang waktu.
 Quantity gap, yaitu gap yang terjadi karena jumlah barang yang dapat diproduksi secara
ekonomis oleh produsen berbeda dengan kuantitas normal yang diinginkan konsumen.
 Assortment gap, yaitu situasi dimana produsen umumnya berspesialisasi pada produk
tertentu, sedangkan konsumen menginginkan produk yang beraneka ragam.
 Communication and information gap, yaitu gap yang timbul karena konsumen tidak
tahu di mana sumber-sumber produksi yang menghasilkan produk yang diinginkan atau
dibutuhkannya, sementara di lain pihak produsen tidak tahu siapa dan di mana pembeli
potensial berada.

Untuk mengatasi masalah-masalah ini pemasar memerlukan perantara untuk


melakukan penyesuaian-penyesuaian. Tindakan penyesuaian itu meliputi 4 tugas pokok
yaitu: accumulating, bulk-breaking, sorting, dan assorting.
 Accumulating adalah aktivitas mengumpulkan barang dari berbagai produsen.
 Bulk-breaking merupakan aktivitas membagi produk berbagai produsen itu masing-
masing ke dalam kuantitas yang lebih kecil, sesuai dengan yang dibutuhkan atau
diminta konsumen.
 Sorting adalah aktivitas membagi atau mengelompokkan masing-masing kuantitas yang
lebih kecil itu ke dalam lini-lini produk yang homogen dengan spesifikasi dan tingkat-
tingkat kualitas tertentu.
 Assorting adalah menjual berbagai macam lini produk itu secara bersama-sama. Bauran
lini produk ini tergantung pada besar kecilnya bisnis yang dimiliki perantara. Semakin
besar bisnis perantara maka semakin banyak pula jumlah lini produk, jumlah variasi

MKTG6113 – Marketing Management-R3


produk atau merek pada masing-masing lini produk, dan pengelompokan lini produk
berdasarkan kegunaannya.

Adapun tujuan dari penggunaan perantara adalah memanfaatkan tingkat kontak


atau hubungan, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka dalam
menyebarluaskan produk sehingga dapat mencapai pasar sasaran secara efektif dan
efisien.

Pertimbangan tentang Perantara

1. Jasa yang diberikan perantara.

Produsen hendaknya memilih perantara yang memberi jasa pemasaran yang tidak
bisa dilakukan perusahaan secara teknis maupun ekonomis.

2. Keberadaan perantara yang diinginkan.

Kesulitan yang dihadapi adalah bahwa seringkali perantara yang diinginkan produsen
tersebut juga menyalurkan produk-produk yang bersaing dan mereka tidak bersedia
menambah lini produknya.

3. Sikap perantara terhadap kebijakan perusahaan.

Kadang-kadang pilihan saluran distribusi produsen menjadi terbatas karena kebijakan


pemasarannya tidak bisa diterima oleh perantara-perantara tertentu.

Pertimbangan Perusahaan

1. Sumber-sumber Finansial

Perusahaan yang kuat keuangannya cenderung lebih tertarik untuk


mengorganisasikan armada penjualnya sendiri sehingga mereka relatif kurang
membutuhkan perantara.

2. Kemampuan Manajemen

Pemilihan saluran juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan kemampuan


pemasaran dan pihak manajemen perusahaan. Kurangnya pengalaman dan
kemampuan pemasaran akan menyebabkan perusahaan lebih suka memanfaatkan
perantara untuk mendistribusikan barangnya.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


3. Tingkat Pengendalian yang Diinginkan

Apabila dapat mengendalikan saluran distribusi, maka perusahaan dapat melakukan


promosi yang agresif dan dapat mengawasi kondisi persediaan barang dan harga
eceran produknya. Untuk tujuan-tujuan ini seringkali produsen memilih saluran
distribusi yang pendek, walaupun biayanya tinggi.

4. Jasa yang Diberikan Penjual

Seringkali perusahaan harus memberikan jasa-jasa pemasaran karena permintaan dari


perantara.

5. Lingkungan

Pada situasi perekonomian yang lesu, produsen cenderung menyalurkan barang ke


pasar dengan cara yang paling ekonomis, yaitu menggunakan saluran distribusi yang
pendek.

Dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, anggota-anggota


saluran distribusi menjalankan sejumlah fungsi-fungsi utama dan terlibat dalam aliran
kegiatan pemasaran sebagai berikut:

1. Informasi
Pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran tentang konsumen,
pesaing, dan kekuatan atau pelaku pasar lain yang ada sekarang maupun yang
potensial dalam lingkungan pemasaran.
2. Promosi
Pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang penawaran untuk
memikat pembeli.
3. Negosiasi
Usaha untuk mencapai kesepakatan tentang harga atau masalah lainnya yang
memungkinkan timbulnya perpindahan hak milik.
4. Pemesanan
Komunikasi mundur untuk menyampaikan informasi minat beli para anggota
saluran distribusi.
5. Pembiayaan (Pembelanjaan)

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Usaha memperoleh dan mengalokasikan dana untuk menutup biaya-biaya
persediaan pada tingkat-tingkat saluran distribusi yang berbeda.

6. Pengambilan Risiko
Memperkirakan risiko yang berkailan dengan tugas-tugas mendistribusikan.
7. Kepemilikan Secara Fisik
Mengatur urutan penyimpanan dan pemindahan produk fisik mulai dan bahan
mentah hingga ke konsumen akhir.
8. Pembayaran
Pembayaran faktur-faktur pembelian melalui bank.
9. Title
Memindahkan secara aktual hak milik dari satu pihak ke pihak lainnya.

Dapat disebutkan disini bahwa penggunaan perantara mempunyai beberapa


keuntungan, antara lain:

 Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan ditribusi untuk mencapai konsumen.


Produsen cukup menghubungi perantar untuk menyampaikan produknya kepada
konsumen yang banyak, ini dipandang lebih efesien.
 Kegiatan distribusinya cukup baik bilaman perantara sudah mempunyai
pengalama. Mereka dipandang lebih baik karena memang tugas yang dilakukan
hanyalah dibidang distribusi.
 Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang
dibutuhkan untuk beberapa jenis produk tertentu sehingga produsen tidak perlu
menyediakannya.
 Perantara dapat membantu di bidang pengangkutan dengan menyediakan alat-alat
transport sehingga meringankan beban produsen maupun konsumen untuk
mencarinya.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


 Perantara dapat membantu dibidang penyimpanan dengan menyediakan failitas-
fasilitas penyimpanan, seperti gudang atau fasilitas penyimpanan lainnya
sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan oleh konsumen, dapat memenuhinya.
 Perantara dapat membantu dibidang keuangan dengan menyediakan sejumlah
dana untuk melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli akhir, atau untuk
melakukan pembelian tunai dari produsen.

Keuntungan lain yang dapat diharapkan oleh produsen dari perantara ini adalah :

 Membantu dalam pencairan konsumen


 Membantu dalam kegiatan promosi
 Membantu dalam penyediaan informasi
 Membantu dalam pengepakan atau pembungkusan
 Membantu dalam penyortiran.

Di era ekonomi digital, Marketing 4.0 mulai diperkenalkan. Marketing 4.0 merupakan
pendekatan terbaru dalam dunia pemasaran yaitu pendekatan pemasaran yang
mengkombinasikan interaksi online dan interaksi offline antara perusahaan dengan
pelanggan yang tujuan utamanya yaitu memenangkan advokasi konsumen.

Selain mengkombinasikan online dan offline, marketing 4.0 juga mengintegrasikan antara
style dan substance, karena style itu penting namun orang tidak hanya butuh style saja tetapi
juga ingin tahu substansinya, jadi substansi juga penting. Artinya merek tidak hanya
memprioritaskan branding bagus tetapi juga meyuguhkan konten yang bagus dan relevan
dengan kemasan yang up-to-date.

Marketing 4.0 tidak hanya mengembangkan konektivitas machine-to-machine dalam


rangka mendongkrak produktivitas tetapi juga harus diimbangi dengan pengembangan
konektivitas human-to-human yang justru akan memperkuat keterlibatan pelanggan.
Sehingga perkembangan teknologi tidak berhenti pada teknologi itu sendiri.

Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi inovasi baru,
serta membuka lahan bisnis yang sangat besar. Contoh terdekatnya, munculnya transportasi
dengan sistem ride-sharing seperti Go-Jek dan Grab. Kehadiran revolusi industri 4.0

MKTG6113 – Marketing Management-R3


memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru, dan profesi baru yang tak
terpikirkan sebelumnya.

Tidak dapat dipungkiri, berbagai aspek kehidupan manusia akan terus berubah seiring
dengan revolusi dan perkembangan teknologi yang terjadi. Memang perubahan seringkali
diiringi banyak dampak negatif dan menimbulkan masalah-masalah baru. Namun,
perubahan juga selalu bisa membawa masyarakat ke arah yang lebih baik.

Simpulannya, revolusi industri 4.0 bukanlah suatu kejadian yang menakutkan, justru
membuka peluang yang semakin luas bagi anak bangsa untuk berkontribusi terhadap
perekonomian nasional.

GOJEK
Gojek (sebelumnya ditulis GO-JEK) merupakan sebuah perusahaan teknologi asal
Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun
2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Saat ini, Gojek telah tersedia di 50 kota di Indonesia.
Hingga bulan Juni 2016, aplikasi Gojek sudah diunduh sebanyak hampir 10 juta kali di
Google Play pada sistem operasi Android, dan telah tersedia di App Store. Gojek juga
mempunyai layanan pembayaran digital yang bernama Gopay. Layanan Gojek kini telah
tersedia di Thailand, Vietnam dan Singapura.

Sejarah
Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim, warga negara Indonesia lulusan Master of
Business Administration dari Harvard Business School. Ide mendirikan Gojek muncul dari
pengalaman pribadi Nadiem Makarim menggunakan transportasi ojek hampir setiap hari ke
tempat kerjanya untuk menembus kemacetan di Jakarta. Saat itu, Nadiem masih bekerja
sebagai Co-Founder dan Managing Editor Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer
Kartuku.
Sebagai seorang yang sering menggunakan transportasi ojek, Nadiem melihat ternyata
sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek hanyalah sekadar mangkal
menunggu penumpang. Padahal, pengemudi ojek akan mendapatkan penghasilan yang
lumayan bila banyak penumpang. Selain itu, ia melihat ketersediaan jenis transportasi ini
tidak sebanyak transportasi lainnya sehingga seringkali cukup sulit untuk dicari. Ia
MKTG6113 – Marketing Management-R3
menginginkan ojek yang bisa ada setiap saat dibutuhkan. Dari pengalamannya tersebut,
Nadiem Makarim melihat adanya peluang untuk membuat sebuah layanan yang dapat
menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek.
Pada tanggal 13 Oktober 2010, Gojek resmi berdiri dengan 20 orang pengemudi. Pada
saat itu, Gojek masih mengandalkan call center untuk menghubungkan penumpang dengan
pengemudi ojek. Pada pertengahan 2014, berkat popularitas Uber kala itu, Nadiem Makarim
mulai mendapatkan tawaran investasi. Pada tanggal 7 Januari 2015, Gojek akhirnya
meluncurkan aplikasi berbasis Android dan iOS untuk menggantikan sistem pemesanan
menggunakan call center.

Pendanaan
Gojek pertama kali mendapatkan kucuran dana dari NSI Ventures pada Juni 2015 dengan
besaran dana yang tidak dipublikasikan. Pada Oktober 2015, Gojek kembali mendapatkan
kucuran dana. Kali ini dari Sequoia Capital dan DST Global yang juga tidak disebutkan
jumlahnya.
Pada Agustus 2016, Gojek secara resmi mengumumkan pendanaan senilai US$550 juta
atau sekitar Rp7,2 triliun dari KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital Group
Private Markets dan investor-investor sebelumnya. Dengan adanya pendanaan tersebut,
Gojek resmi berstatus sebagai unicorn pertama di Indonesia, yaitu startup dengan valuasi
lebih dari US$1 miliar. Pada saat itu, valuasi Gojek telah mencapai US$1,3 miliar (sekitar
Rp17 triliun).
Pada Januari 2018, Google melalui situs blog resminya mengumumkan bahwa mereka
telah memberikan pendanaan untuk Gojek. Ini merupakan investasi pertama Google kepada
startup di Asia. Kucuran dana tersebut merupakan bagian dari seri pendanaan yang diikuti
oleh Tencent, JD, Temasek, dan Meituan-Dianping yang mencapai angka US$1,2 miliar
(sekitar Rp16 triliun). Dalam pengumumannya, Google tidak merinci besaran jumlah
investasinya kepada Gojek namun sebuah sumber dari Reuters menyebutkan totalnya sekitar
100 juta dollar AS (sekitar 1,3 triliun).
Tidak lama setelah Google, pada 12 Februari 2018 Astra Internasional yang merupakan
salah satu perusahaan otomotif nasional mengumumkan investasinya kepada Gojek senilai

MKTG6113 – Marketing Management-R3


US$ 150 juta atau sekitar Rp2 triliun. Suntikan dana tersebut merupakan investasi terbesar
sepanjang sejarah Astra di sektor digital dan yang terbesar di Gojek bila dibandingkan
dengan investor-investor lainnya sampai pada saat itu. Pada hari yang sama, Djarum Grup
melalui PT Global Digital Niaga (GDN) yang merupakan anak usaha perusahaan modal
ventura Global Digital Prima (GDP) milik Djarum, juga mengumumkan investasinya kepada
Gojek. Dalam pengumuman tersebut. GDN tidak bersedia mengungkapkan berapa dana
yang mereka investasikan ke Gojek.

Akuisisi dan Investasi


Dalam upaya melakukan pengembangan aplikasinya, Gojek mengakuisisi beberapa
perusahaan di India dan membuka kantor di Bengaluru, sebuah daerah yang terkenal sebagai
"Silicon Valley nya India". Hubungan Gojek dengan India bermula pada April 2015, saat
Gojek menyewa C42 Engineering, sebuah perusahaan rekayasa perangkat lunak selama dua
bulan di Jakarta untuk membereskan kekutu (bug) dalam aplikasi mereka. Hubungan ini
tercipta berkat Sequoia Capital yang merupakan salah satu investor Gojek.
Februari 2016, Gojek akhirnya mengakuisisi C42 Engineering beserta CodeIgnition,
perusahaan pengembangan aplikasi di New Delhi yang sebelumnya juga pernah bekerja
untuk Gojek. Kedua perusahaan teknologi ini ditugaskan membantu meningkatkatkan sistem
IT untuk menanggulangi jumlah pengguna yang semakin banyak. Pada saat itu,
pertumbuhan Gojek melaju dengan cepat. Jumlah pengunduh aplikasinya mencapai 11 juta
dengan 200 ribu sopir Gojek. Pada tahun yang sama, tepatnya pada September 2016 Gojek
mengakusisi Pianta, sebuah startup lokal di India yang menyediakan layanan kesehatan
seperti terapi fisik, perawat, hingga pengumpulan sampel untuk pemeriksaan di
laboratorium. Menutup tahun 2016, Gojek mengakuisisi startup keempatnya di India yaitu
LeftShift, perusahaan yang bergerak di bidang aplikasi Android, iOS, dan situs internet.
Gojek tidak ingin berhenti hanya sebagai perusahaan transportasi berbasis daring, namun
bertransformasi sebagai sebuah perusahaan financial technology (fintech) melalui Gopay.
Pada akhir tahun 2016 Gojek mengakuisisi Ponselpay, sebuah perusahaan keuangan milik
MVComerce yang telah memiliki lisensi uang elektronik (e-money) dari Bank Indonesia.
Gojek membutuhkan lisensi tersebut guna mengembangkan Gojek yang telah mereka

MKTG6113 – Marketing Management-R3


kembangkan untuk menjadi e-money layaknya Flazz milik BCA, Brizzi milik BRI, T-Cash
milik Telkomsel dan lain-lain.
Pada 15 Desember 2017, Gojek mengumumkan akuisisinya terhadap tiga perusahaan
financial technology yaitu Kartuku, Midtrans, dan Mapan untuk mendukung ekspansi GO-
PAY di luar ekosistem Gojek. Kartuku merupakan sebuah perusahaan penyedia Prosesor
Pihak Ketiga atau Third Party Processor (TPP) dan Penyedia Layanan Pembayaran (PSP).
Kartuku yang telah mengoperasikan lebih dari 150 ribu alat pembayaran di gerai luring
(offline) dan telah bekerjasama dengan sembilan bank acquirer ini, akan difokuskan untuk
pengembangan penggunaan Gopay secara luring.
Midtrans adalah salah satu perusahaan penyedia jasa pemprosesan pembayaran secara
daring yang telah menjalin kemitraan dengan bank-bank di Indonesia, maskapai
penerbangan, retail e-commerce dan perusahaan-perusahaan fintech. Sementara Mapan
adalah jaringan layanan keuangan berbasis komunitas yang memungkinkan penggunanya
mencicil barang yang mereka ingin beli dalam katalog barang Arisan Mapan. Mapan yang
telah tersedia di 100 kota tersebut difokuskan oleh Gojek untuk mengakselerasi inklusi
keuangan bagi masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan (unbanked).
Pada 8 Agustus 2017, Gojek mengakuisisi LOKET, sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang event management & ticketing.[36] LOKET menghadirkan layanan pemesanan tiket
secara daring, sampai menyediakan gelang RFID untuk pengunjung acara. Langkah ini
diambil Gojek untuk mendorong perkembangan fitur penjualan tiket bioskop dan acara yang
telah mereka miliki melalui GO-TIX.
Pada tahun 2018, setelah sukses berekspansi ke Vietnam Gojek memperluas jaringan
bisnisnya ke sektor periklanan. Kali ini, Gojek mengakuisisi Promogo, sebuah layanan
pemasangan iklan di kendaraan pada September 2018. Di tahun 2018 pula tepatnya pada
Agustus, Gojek mengkonfirmasi kehadiran GO-Ventures yang merupakan unit permodalan
dari Gojek. Hal ini sama dengan apa yang dilakukan oleh pesaing terdekatnya, Grab, yang
telah memiliki Grab Ventures. Pasca mengumumkan kehadiran GO-Ventures, Gojek
memberi suntikan dana kepada Kumparan, sebuah startup media daring yang berdiri sejak
tahun 2016 dengan nilai investasi yang tidak disebutkan.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Januari 2019, Gojek mengakuisisi mayoritas saham Coins.ph, startup fintech asal Filipina
senilai US$72 juta atau setara dengan Rp1 triliun. Coins.ph merupakan fintech berbasis
blockchain yang memiliki layanan dompet digital. Mereka telah memiliki lebih dari 100 ribu
merchant yang menerima pembayaran via Coins.ph. Juli 2019, Gojek dikabarkan telah
menyuntikkan dana sebesar US$ 5 juta atau sekitar Rp70 miliar pada startup bernama Rebel
Foods di India. Rebel Foods merupakan startup "cloud kitchen" yang menjalankan
pengantaran makanan dari ribuan restoran. Pasca mendapatkan suntikan dana dari Gojek,
Rebel Foods juga dikabarkan akan menyiapkan bisnisnya di Indonesia. Pada September,
Gojek menyalurkan dana sebesar US$ 3 juta atau sekitar Rp42 miliar pada perusahaan
fintech Pluang yang sebelumnya bernama EmasDigi.

Ekspansi
Pada 24 Mei 2018, Gojek mengumumkan kepastiannya untuk berekspansi ke empat
negara di Asia Tenggara yaitu Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina. Gojek mengaku
menyiapkan dana sebesar USD500 juta atau sekitar Rp7,1 triliun untuk memuluskan
langkahnya tersebut. Sebulan kemudian tepatnya pada 25 Juni 2018, Gojek
memperkenalkan GO-Viet di Vietnam dan GET di Thailand sebagai bagian dari
ekspansinya.
Selain tidak menggunakan nama merek nya seperti yang dilakukan Uber atau Grab,
Gojek juga lebih memilih menggandeng tim lokal untuk menjalankan layanannya di luar
negeri dan memberi kekuatan penuh untuk menetapkan kebijakan sesuai dengan
karakteristik masing-masing negara. Namun, mereka tetap mendapatkan dukungan
teknologi, pengetahuan operasional, dan tentu saja pendanaan dari Gojek. Sementara itu,
kedua perusahaan tersebut berperan memberikan pengetahuan tentang kondisi pasar lokal.
Pada 12 September 2018, GO-Viet secara resmi diluncurkan di Vietnam setelah
sebelumnya mulai beroperasi di Kota Ho Chi Minh sejak 1 Agustus 2018. Pemilihan
Vietnam sebagai negara pertama dari rencana ekspansi Gojek bukannya tanpa alasan.
Negara ini memiliki jumlah penduduk yang cukup besar yaitu sekitar 107 juta orang dengan
penetrasi internetnya sekitar 54%. GO-Viet dipimpin oleh Duc Nguyen yang pernah bekerja

MKTG6113 – Marketing Management-R3


pada Uber sebagai International Launcher untuk membantu melakukan riset pasar, menjalin
kemitraan, analitik pasokan, integrasi pembayaran, hubungan masyarakat, dan rekrutmen.
Setelah sukses di Vietnam dan Thailand, Gojek mulai memasuki pangsa pasar Singapura.
Secara resmi, Gojek memulai debutnya di Singapura pada 29 November 2018 dalam versi
beta di wilayah terbatas yang mencakup Central Business District, Jurong East, Pungol, Ang
Mo Kio, dan Sentosa. Pada 10 Januari 2019, Gojek resmi beroperasi secara menyeluruh di
wilayah Singapura. Di sini, Gojek tidak menjalankan layanan GO-Ride lantaran Pemerintah
Singapura tidak mengizinkan penggunaan sepeda motor untuk transportasi umum. Hingga
akhir tahun 2019, Singapura merupakan pasar terbesar kedua Gojek setelah Indonesia yang
melayani lebih dari 30 juta perjalanan sejak memasuki negara tersebut.

Kerja sama
Gojek mengumumkan kerja sama dengan perusahaan taksi Blue Bird pada Mei 2016.
Melalui kerjasama tersebut Gojek membuatkan aplikasi untuk pengemudi Blue Bird dan
mulai Januari 2017 pengemudi Blue Bird bisa menerima pemesanan dari layanan Gocar
milik Gojek. Pada Maret 2017, kedua perusahaan tersebut meningkatkan kerja samanya
dengan meluncurkan fitur GO-Blue Bird. Melalui fitur tersebut, pengguna bisa langsung
memesan taksi Blue Bird di aplikasi Gojek, tidak akan mendapatkan mitra pengemudi lain
seperti hal nya ketika melalui Gocar. Di Singapura, Gojek juga menjalin kerjasama dengan
layanan taksi lokal bernama Trans-Cab.
Pada akhir Juli 2019, Gojek mengumumkan kerjasama nya dengan Astra melakukan uji
coba motor listrik sebagai kendaraan driver Gojek. Langkah ini diklaim sebagai dukungan
kedua perusahaan untuk gaya hidup ramah lingkungan. Sebelumnya, Gojek dan Astra juga
mengumumkan kerjasama mereka membentuk layanan GO-Fleet yang menyediakan
kendaraan baru, layanan perawatan hingga perbaikan di bengkel resmi Astra bagi mitra
pengemudi GO-Car. GO-Fleet yang berdiri di bawah naungan PT Solusi Mobilitas Bangsa
ini juga melakukan monetisasi melalui iklan pada badan kendaraan GO-Car. Mitra
pengemudi nantinya akan mendapat insentif dari pemasangan iklan ini. Sementara
kompetitor utama Gojek, yaitu Grab sudah melakukan hal ini sejak beberapa tahun
sebelumnya melalui kerjasama dengan Stickearn.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Perubahan identitas
Pada 22 Juli 2019, Gojek meluncurkan logo baru dan cara penulisan korporasi baru. Ikon
barunya, yang dijuluki "Solv", melambangkan transformasi Gojek dari menjadi layanan naik
wahana menjadi aplikasi super yang menyediakan berbagai cara cerdas untuk
menghilangkan kerepotan. Sedangkan brand Gojek yang semula ditulis GO-JEK diganti
dengan gojek saja tanpa ada tanda penghubung.

Dampak
Sebuah riset yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia menyebut Gojek telah memberi kontribusi Rp8,2 triliun per tahun
bagi perekonomian Indonesia melalui penghasilan mitra pengemudi. Gojek juga
berkontribusi Rp1,7 triliun per tahun bagi perekonomian Indonesia melalui penghasilan
mitra UMKM. Penelitian yang melibatkan 3.315 responden di 9 wilayah tersebut
menunjukkan rata-rata penghasilan mitra pengemudi mencapai Rp3,31 juta lebih tinggi dari
UMK 9 wilayah itu yang hanya Rp2,8 juta.

Daerah layanan
GOjek telah tersedia di Indonesia, Singapura, Vietnam dengan nama Go-Viet, dan
Thailand dengan nama GET secara resmi pada tanggal 25 Juni 2018. Di sisi lain, Gojek kini
telah tersedia di 167 kabupaten dan kota di Indonesia, 2 kota di Vietnam dan 14 distrik di
Bangkok, Thailand.

Tanggapan
Menjamurnya penggunaan layanan Gojek di Jabodetabek membuat perusahaan layanan
transportasi pemesanan taksi asal Singapura, Grab (aplikasi), juga turut meluncurkan
layanan pemesanan ojek yang bernama GrabBike. Layanan tersebut diluncurkan pada bulan
Mei 2015.

Fitur dan layanan Gojek


 Gosend atau GET-Delivery, layanan transportasi barang (Tersedia di Indonesia, Thailand
dan Vietnam)

MKTG6113 – Marketing Management-R3


 Goride atau GET-Win GO-BIKE, layanan transportasi penumpang dengan sepeda motor
(Tersedia di Indonesia, Thailand dan Vietnam)

 Gofood atau GET-Food, layanan pemesanan makanan (Tersedia di Indonesia dan


Thailand)

 Gobox, layanan pengantaran barang berukuran besar

 Goclean, layanan membersihkan rumah

 Goglam, layanan kecantikan

 Gomassage, layanan pemijatan

 Gotix, layanan pemesanan tiket

 Gocar, layanan transportasi penumpang dengan mobil (Tersedia di Indonesia dan


Singapura)

 Goauto, layanan montir

 Gomed, layanan pembelian obat

 Gopulsa, layanan isi pulsa elektronik

 Goshop, layanan belanja barang

 Gobills, layanan berbagai pembayaran

 Gopay, layanan pembayaran digital

 Godeals, layanan penawaran diskon

 Gobluebird, layanan transportasi dengan taksi reguler Blue Bird Group (kerjasama)

 Anak Perusahaan Gojek

 Gopay (PT Dompet Anak Bangsa)

Sumber https://www.dictio.id/t/mengapa-kita-membutuhkan-perantara-dalam-
mendistribusikan-produk-kita/14630/2

Sumber https://www.kompasiana.com/lizazu/5c347d6743322f0be3059cb4/marketing-di-
era-4-0

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Sumber https://www.wartaekonomi.co.id/read226785/mengenal-revolusi-industri-dari-
10-hingga-40.html

2. Perusahaan melakukan layanan pesan antar dengan Drone

Foto : beyond-banking.co

Layanan pesan antar makanan semakin populer dan dibutuhkan beberapa tahun terakhir
ini. Antar makanan dengan sepeda motor atau mobil rasanya sudah biasa. Namun, metode
antar makanan yang satu ini boleh jadi membuat Anda heran. Sebuah perusahaan logistik
Flytrex du Reykjavik, Islandia mengirim makanan dengan menggunakan drone. Bagaimana
bisa? Awalnya perusahaan ini menyadari bahwa jalanan di daerah tersebut penuh lubang dan
perairan. Oleh sebab itu, mereka berpikir untuk mengantar barang melalui udara.

Menurut laporan Bloomberg, Flytrex sudah mengantongi izin dari Regulator


Penerbangan di Islandia untuk menerbangkan drone milik mereka. Flytrex bekerja sama
dengan toko online AHA, yang menyediakan berbagai jenis makanan dan barang-barang
supermarket. CEO AHA Maron Kristofersson memastikan pengantaran makanan
menggunakan drone aman dan selalu berada dalam pengawasan.

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Flytrex dan AHA menggunakan drone modifikasi dari DJI Marice 600 bernama
hexacopter untuk mengantar makanan. Drone tersebut juga sudah dilengkapi sebuah
kompartemen yang cukup untuk memuat makanan hingga sekitar tiga kilogram dengan jarak
hingga enam kilometer.

Dengan kapasitas tersebut, drone tersebut bisa mengantar roti isi, hamburger, atau
makanan ringan lainnya. Kristofersson mengakui, pengantaran dengan drone ini memberi
nilai tambah tersendiri bagi toko online dan jasa yang ia tawarkan.

Sumber: beyond-banking.co, by Berita BCA - September 26, 2017

https://swa.co.id/swa/business-update/berita-bca/perusahaan-ini-lakukan-layanan-pesan-
antar-dengan-drone

Diskusikan dalam kelompok :

1. Apakah memungkinkan perusahaan dengan layanan menggunakan drone ini ada di


Indonesia? Apa positif dan negative dari bisnis seperti ini?
Jawaban:
Perusahaan dengan layanan menggunakan drone ini memungkinkan ada di Indonesia, Co-
Founder dan CEO Bukalapak Ahmad Zaky mengatakan Bukalapak sudah punya ratusan
percobaan untuk pengembangan layanan ke depan. Salah satunya bereksperimen dengan
drone dan juga layanan ritel tanpa manusia yang masih dalam bentuk prototype.

Ahmad Zaky menambahkan Bukalapak memilikik keinginan membuat drone yang lebih
canggih untuk masyarakat Indonesia. Penggunaan drone untuk mengirimkan barang
memang hal baru di Indonesia. Namun penggunaan drone untuk mengirimkan barang sudah
dilakukan di China oleh Alibaba dan JD.com. Amazon juga menggunakan drone untuk
pengiriman barang jarak dekat.

Positif
 Mempercepat waktu pengiriman barang
 Mengurangi cost dalam SDM
 Terintegrasi Digital live
 Mendapat kepuasan lebih dari pelanggan karena kecepatan dan ketepatan pengiriman

MKTG6113 – Marketing Management-R3


 Membuat Indonesia semakin maju dengan menggunakan teknologi yang efisien
Negatif

 Resiko drone terhempas angin, tersangkut di pohon, dsb. menyebabkan kecelakaan

 Mengurangi lapangan pekerjaan bagi SDM yang biasanya bekerja sebagai kurir

 Resiko terjadi pencurian barang akibat tidak ada supervise dari SDM langsung

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190110133545-37-50023/bukalapak-uji-coba-
pengiriman-barang-pakai-drone

2. Analisislah bagaimana persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya.

Jawaban:
Persaingan bisnis merupakan sebuah kompetisi antara para penjual yang sama-sama
berusaha ingin mendapat keuntungan, pangsa pasar, serta jumlah penjualan yang tinggi.
Persaingan bisnis ini sudah menjadi sesuatu yang wajib dalam berbisnis pelaku bisnis
termasuk pelaku bisnis online dan hal ini akan semakin berkembang dengan cepatnya
perubahan era dan zaman, jika dilakukan analiss dengan metode SWOT,
Strength: pengantaran lebih cepat dibandingan perusahaan lainnya, pengantaran tidak
perlu melalui jalur darat,mudah di monitor.

Weaks : belum tahu berapa maksimum beban yang bisa diantar, jarak maksimum yang
dapat diantar, noisy

Opportunity : mengembangkan media komunikasi melalui drone,mengurangi biaya


operasional, jarak tempuh

Threats : potensi drone jatuh/mati, potensi jika terjadi kesalahan pengantaran

3. Apakah perusahaan layanan ini memungkinkan difungsikan sebagai perantara pemasaran


(retailer-kah atau logistik dan lainnya)?
Jawaban:

MKTG6113 – Marketing Management-R3


Sebenarnya perusahaan ini merupakan salah satu yang difungsikan sebagai media
perantara pelapak dengan pembeli, dengan kata lain retailer dalam waktu dekat. Dalam
rantai logistik, juga termasuk kedalam skala kecil karena kemamuan yang dimiliki tidak
memenuhi skala yang lebih dari 10km. Namun tidak menutup kemungkinan usaha ini bisa
mengantarkan lebih jauh lagi barang dengan modifikasi drone yang memiliki daya jelajah
lebih besar dari yang sebelumnya.

Terima kasih,

MKTG6113 – Marketing Management-R3

Anda mungkin juga menyukai