Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat
inayah,taufik & hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Pengantar
Agroindustri yang berjudul “Peternakan Unggas” .Penulis juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada orang tua,teman,rekan kerja terlebih kepada Ibu Erna selaku
dosen penulis yang sudah banyak memberikan pengarahan dalam membuat makalah
ini.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai pengertian tentang
unggas,pengertian ayam,karakteristik ayam,lama waktu produksi pada ayam,jenis-
jenis ayam,dan hasil olahan yang diperoleh dari unggas ayam.
Makalah ini penulis buat untuk memenuhi nilai praktik Pengantar
Agroindustri.Penulis berharap makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan
pembaca.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kesalahan didalam makalah ini.Oleh
karena itu,penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada para pembaca.Penulis
juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar pada pembuatan makalah
selanjutnya penulis menjadi lebih baik.

Bogor,Oktober 2016

Penulis
2

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan Penulisan 2
II. PEMBAHASAN 3
2.1. Pengertian Unggas Ayam 3
2.2. Asal Mula Ayam 4
2.3. Karakteristik Ayam 4
2.4. Jenis-jenis Ayam 4
2.5. Waktu Produksi Ayam 9
2.6. Jenis-jenis Penyakit Ayam 9
2.7. Hasil Olahan Ayam 13
III. SIMPULAN DAN SARAN 16
3.1 SIMPULAN 16
3.2. SARAN 16
DAFTAR PUSTAKA 17
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unggas adalah jenis hewan chordata(bertulang belakang) kelas aves(bersayap),


berbulu, berkaki dua, memiliki paruh dan berkembang biak dengan cara bertelur.
Unggas tergolong hewan berlambung tunggal (monogastrik) atau hewan non
ruminansia.

Unggas merupakan hewan yang dapat diternak untuk diambil manfaatnya


seperti daging, telur, bulu, suara(kicauan) dan sebagainya. Unggas yang paling
banyak diternak adalah ayam pedaging, ayam petelur dan itik. Ketiga unggas ini
paling banyak memiliki peranan dalam hajat manusia.

Unggas secara umum dapat diartikan sebagai ternak bersayap, yang dalam
taksonomi zoologinya termasuk golongan kelas Aves. Jenis unggas cukup banyak,
diantaranya adalah ayam, itik, kalkun, dan angsa. Secara taksonomi zoology bangsa
burung bisa digolongkan sebagai unggas, tetapi sampai saat ini yang tercantum dalam
undang-undang pokok kehewanan, bangsa burung masih belum digolongkan ternak
unggas. Di dalam undang-undang tersebut bahwa yang dimaksud sebagai unggas
adalah ternak bersayap yang sudah lazim dipelihara oleh masyarakat. Tidak menutup
kemungkinan bangsa burung masuk dalam jenis unggas karena burung secara
taksonomi zoology juga termasuk ke dalam kelas Aves, selain itu burung juga
mempunyai ciri-ciri seperti unggas.

Unggas biasanya dipelihara di dalam kandang. Seringkali kendang-kandang


tersebut terintegrasi dalam suatu peternakan.Di Indonesia unggas telah banyak
dikenal selama ini dan juga telah diolah menjadi bahan-bahan olahan pangan lainnya.
Didalam unggas juga terkandung kalori dan lemak, dalam mengonsumsinya kita
harus berhati-hati agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.
2

Unggas masuk dalam ordo Anseriformes (entok, angsa, itik, dan undan) serta
Galliformes (puyuh, kalkun, ayam).

Sistem klasifikasi unggas:

Kingdom :Animalia

Phylum :Chordata

Sub phylum :Vetebrata

Class :Aves

Ordo :Anseriformes,Galliformes

Spesies :Gallus gallus, Gallus varius, Gallus sonneratii

Sub spesies :Gallus gallus gallus

Gallus gallus spadiceus

Gallus gallus bankiva

Gallus gallus murghi

Gallus gallus jabouille

Gallus gallus domesticus

Unggas terdiri dari beberapa jenis seperti, ayam ras,ayam buras,itik,mentok,


angsa,puyuh,merpati,dsb.Pada makalah ini,kami akan membahas secara khusus
mengenai unggas ayam.
3

I.2. Rumusan Masalah

Makalah tentang unggas ini mencakup beberapa permasalahan yaitu sebagai


berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan unggas ayam?


2. Dari manakah unggas ayam berasal?
3. Apa karakteristik dari unggas ayam?
4. Apa saja jenis-jenis dari unggas ayam?
5. Berapa lama proses produksi dari unggas ayam?
6. Apa-apa saja penyakit yang menjangkit ayam?
7. Hasil olahan apa saja yang diperoleh dari unggas ayam?

I.3. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk:

1. Memenuhi tugas kelompok praktik agroindustri.


2. Mengetahui apa itu unggas ayam.
3. Mengetahui asal mula unggas ayam.
4. Mengetahui karakteristik unggas ayam.
5. Mengetahui jenis-jenis unggas ayam.
6. Mengetahui lama produksi unggas ayam
7. Mengetahui penyakit-penyakit yang menjangkit ayam.
8. Mengetahui hasil olahan apa saja yang dapat diperoleh dari unggas ayam.
4

II. PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Unggas Ayam

Taksonomi Ayam:

Fillum :Chordata

Subfillum :Vertebrata

Kelas :Aves
5

Subkelas :Neornithes

Ordo :Galliformes

Genus :Gallus

Spesies :Gallus Domesticus

Ayam (Gallus gallus domesticus) termasuk kedalam kelas aves atau hewan
yang memiliki sayap yang telah dibudidayakan atau diternakkan oleh manusia sejak
zaman dahulu untuk dimanfaatkan daging dan juga telurnya. Ayam yang diternakkan
tersebut berasal dari salah satu subspesies ayam hutan atau yang lebih dikenal dengan
sebutan ayam hutan merah,ada juga yang menyebutnya ayam bangkiwa. Ayam pada
umumnya bisa dikawin silangkan dengan saudara dekatnya contohnya seperti ayam
hutan hijau yg kemudian menghasilkan jenis hibrida mandul yg jantannya lebih
dikenal dengan ayam bekisar.

Ayam yg telah didomestikasi pada saat ini sangat mudah dijinakkan sehingga
dapat dengan mudah dalam pemeliharaannya. kemudian salah satu yg menjadi
kelebihan dalam beternak ayam atau budidaya ayam yaitu ayam bisa dengan mudah
beradaptasi ditempat manapun, yang penting ketersediaan makanan cukup.

II.2. Asal Mula Ayam

Ayam berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus
gallus) yang hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan
kemungkinan sumbangan plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah
tidak memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam.

Jenis nenek moyang ayam yang merupakan asal muasal dari semua jenis ayam
yang kita kenal saat ini.
6

1. Ayam Bankiva atau Kasintu adalah merupakan ayam berasal dari Indonesia.
2. Ayam Lafetti berasal dari Syailon
3. Ayam Sonneritti dari India
4. Ayam Varius berasal dari Jawa, Lombok, dan Flores.

II.3. Karakteristik Ayam

Dibawah ini adalah ciri-ciri umum yang ada pada Ayam :

Ciri-ciri Ayam Jantan:

1. Memiliki Jalu panjang,


2. Berukuran lebih besar dari ayam betina
3. Bulu Ekornya panjang dan menjuntai
4. Memiliki Jengger lebih besar,

Ciri-ciri Ayam Betina:

1. Memiliki Jalu pendek, terkadang tidak memiliki jalu


2. Berukuran kecil,
3. Bulu ekor pendek
4. Memiliki Jengger kecil

Ciri unik dari ayam yaitu pada sistem kelaminnya yg diatur oleh sistem
hormon. Jika pada ayam terjadi gangguan pada fungsi fisiologis tubuhnya maka akan
terjadi perubahan.Perubahan tersebut adalah ayam betina bisa berganti kelamin
menjadi kelamin jantan,itu karena pada ayam dewasa masih mempunyai ovotestis yg
dorman atau tidak bergerak.
7

II.4. Jenis-jenis Ayam

Berdasarkan fungsinya,ayam dibedakan menjadi:

1. Ayam Petelur (layer)

Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus


untuk diambil telurnya. Menurut beberapa sumber bahwa asal mula ayam
unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan
dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Pengembangan usaha ternak
unggas jenis ras layer (ayam petelur) di Indonesia masih memiliki prospek
yang bagus,terlebih lagi konsumsi protein hewani masih kecil. Ini dikaitkan
dengan perkembangan jumlah penduduk yang selalu meningkat dari tahun ke
tahu terus diimbangi dengan kesadaran akan arti penting peningkatan gizi
dalam kehidupan.Hal ini berimplikasi pada pola konsumsi makanan yang juga
akan terus meningkat.

Tipe ayam petelur ada dua, yaitu tipe ringan dan tipe sedang. Ayam tipe
ringan khusus di kembangkan untuk bertelur saja. Ciri ayam tersebut badan
ramping, kecil, mata bersinar, dan bercengger merah darah. Ayam tipe ini di
pelihara untuk di ambil telurnya sehingga bentuk ayam ini relatif kecil apabila
di bandingkan dengan ayam tipe medium. Ayam tipe medium di kembangkan
untuk produksi telur dan di ambil dagingnya sehingga ayam ini Memiliki bobot
badan lebih berat dari pada ayam tipe ringan (Rasyaf, 1994).

Ayam petelur memiliki sifat nervous (mudah terkejut ), bentuk tubuh


ramping, cuping telinga berwarna putih, produksi telur tinggi (200 butir / ekor /
tahun ), efisien dalam pengunaan ransum untuk membentuk telur, tidak
memiliki sifat mengengram (Sudarmono, 2003).

Ciri-ciri ayam petelur:

a. Bobot relatif kecil


8

b. Seksualitas baik
c. Mulai Bertelur 5-6 bulan
d. Memiliki lemak yang sedikit
Contoh ayam petelur adalah Leghorn, Minorca, Ancona, Fayoumi,
Lohmann

2. Ayam Pedaging (Broiler)

Ayam broiler adalah istilah untuk menyebutkan strain ayam hasil budi
daya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas
pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging,konversi pakan irit,siap dipotong
pada usia relatif muda, serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak
(Murtidjo, 1990). Ditambahkan oleh Rasyaf (2004) bahwa ayam broiler
merupakan ayam pedaging yang mengalami pertumbuhan pesat pada umur 1-
5 minggu. Pada umumnya di Indonasia ayam broiler sudah dipasarkan pada
umur 5- 6 minggu dengan berat 1.3-1.6 kg, walaupun laju pertumbuhannya
belum maksimum karena ayam broiler dengan berat ≤ 1.3 kg mengalami
kesulitan dalam pemasarannya.

Hardjoswaro dan Rukminasih (2000) menyatakan bahwa ayam broiler


dapat digolongkan kedalam kelompok unggas penghasil daging artinya
dipelihara khusus untuk menghasilkan daging.
9

Ciri-ciri ayam pedaging

a. Kerangka tubuh besar.


b. Pertumbuhan badan cepat.
c. Pertumbuhan bulu yang cepat.
d. Lebih efisien dalam mengubah ransum menjadi daging.
Contoh ayam pedaging adalah starbro, plymouth rock, cornish, Sussex

3. Ayam Dwiguna (petelur & pedaging)


Ayam ini mempunyai sifat tengah-tengah yaitu mampu memproduksi
telur dan daging, tetapi produksi telur lebih rendah dibanding ayam petelur
dan produksi daging lebih rendah dibanding tipe pedaging, oleh karena itu
ayam ini dinamakan tipe dwiguna (dualpurpose). Ayam tipe dwiguna ini
umumnya berasal dari Amerika. Dari beberapa tanda spesifik, kadangkala
diketemukan penyimpangan dari standard perfection yaitu disqualification
yang meliputi antara
lain:
a. Jumlah geligi ujung jengger lebih banyak atau kadangkala lebih
sedikit.
b. Jari atau persendian lutut bengkok.
c. Warna cincin mata tidak sesuai.
d. Kadangkala diketemukan cacat warna bulu.
e. Warna putuh pada cuping telinga pada ayam Amerika dan Asia.
f. Bobot badan sering tidak sesuai dengan ukuran standard.
10

g. Kaki dan tulang dada bengkok

Ciri-Ciri Ayam Petelur dan Pedaging atau Dwiguna

1. Pertumbuhan sangat baik


2. Induk betina mempunyai kecendrungan untuk mengerami telur
3. Memiliki ukuran bobot relatif sedang
Contoh ayam dwiguna adalah Rhode Island Red, Australorp, New Hampshire

4. Ayam Hias

Ayam hias merupakan ayam yang mempunyai keunikan dan keindahan


yang berbeda dengan ayam pada umumnya. Ayam hias ini sangat diminati
oleh para penghoby ayam. Ayam ini tidak digunakan sebagai penghasil
daging maupun telur, tetapi hanya digunakan sebagai ayam hias yang
biasanya di pelihara dirumah.

Contoh: Ayam kapas, ayam ketawa, ayam kate, ayam onagodari dll.
11

Di Indonesia dikenal istilah ayam ras dan ayam bukan ras (buras, atau
kampung). Dalam pengertian "ayam ras" menurut istilah itu yang
dimaksud sebenarnya adalah ras yang dikembangkan untuk usaha
komersial massal, seperti Leghorn ("lehor"). Ke dalam kelompok ayam
buras terdapat pula ras lokal ayam yang khas namun tidak dikembangkan
untuk usaha komersial massal. Ayam-ayam ras lokal demikian sekarang
mulai dikembangkan (dimurnikan) sebagai ayam sabung, ayam timangan
(pet), atau untuk acara ritual.
Berikut ini adalah ras lokal ayam di Nusantara yang telah dikembangkan
untuk sifat/penampilan tertentu:
1. ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang
memiliki kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias
2. ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu
dengan ciri khas warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya,
termasuk ayam pedaging dan ayam hias;
3. ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk
badan tegap dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam
pedaging dan hias.
Terdapat pula beberapa istilah untuk menyebut penampilan fenotipe khas
tertentu namun sifat itu tidak selalu eksklusif milik ras tertentu, seperti
1. ayam walik (frizzle), ayam dengan bulu yang tidak menutupi badan tetapi
tegak berdiri;
2. ayam bali, ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya,
sekarang mulai dibiakmurnikan;
3. ayam katai (bantam), istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi
panjang kaki dengan ukuran badan lebih kecil daripada ayam "normal"),
terdapat berbagai ras lokal dan ras murni seleksi yang masuk kategori ini;
4. ayam ketawa, ayam (jantan) seleksi dengan suara kokok terputus-putus seperti
orang tertawa, diduga pertama kali sengaja diseleksi di Sulawesi Selatan,
tetapi sekarang telah tersebar di berbagai tempat.
12

II.5. Waktu Produksi Ayam

Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan
isi telur yang disebabkan oleh virus dapat terhindar/terkurangi.

1. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00;


2. Pengambilan kedua pukul 13.00-14.00;
3. Pengambilan ketiga (terakhir) sambil mengecek seluruh kandang
dilakukan pada pukul 15.00-16.00.

Perbandingan Produktivitas Ayam Ras dengan Ayam Buras


Keterangan Ayam Ras Ayam Buras
Produksi telur 200-250 40-60
(butir/tahun)
Bobot telur (gram) 50-60 30-40
Sifat mengeram Hampir tidak ada Ada
Kemampuan Tinggi Sangat terbatas
berproduksi

II.6. Jenis-jenis Penyakit Ayam

Penyakit Pada Ayam Karena Infeksi Bakteri

a) Snot/Coryza

Disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit ini biasanya


menyerang ayam akibat adanya perubahan musim.

Gejala penyakit Snot pada ayam adalah sebagai berikut:


13

1. ayam terlihat mengantuk, sayapnya turun,


2. keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas,
3. muka dan mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbital,
4. terdapat kerak dihidung,
5. napsu makan menurun sehingga tembolok kosong jika diraba,
6. ayam mengorok dan sukar bernapas,
7. pertumbuhan menjadi lambat.

b) Berak Kapur atau Pullorum

Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Berak kapur


sering ditemukan pada anak ayam umur 1-10 hari.

Gejala yang timbul adalah :

1. napsu makan menurun,


2. kotoran encer dan bercampur butiran-butiran putih seperti kapur,
3. bulu dubur melekat satu dengan yang lain,
4. jengger berwarna keabuan,
5. badan anak ayam menjadi menunduk,
6. sayap terkulai,
7. mata menutup.

c) Berak Hijau

Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, demikian pula


pengobatannya. Selama ini penyakit ini diduga disebabkan oleh bakteri
sejenis Salmonella pullorum. Penularan berak hijau sangat mudah yaitu
melalui kontak langsung termasuk saat jantan mengawini betina dan melalui
pakan dan minuman yang terkontaminasi dengan ayam yang sakit. Pengaruh
penyakit ini dapat sampai ke DOC keturunan induk yang sakit.
14

Gejala penyakit ini adalah:

1.jengger berwarna biru,

2.mata lesu,

3.napsu makan menurun,

4.sekitar pantat terlihat memutih dan lengket.

d) Kolera

Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella gallinarum atau


Pasteurella multocida. Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu.
Penyakit ini menyerang ayam petelur dan pedaging. Serangan penyakit ini
bisa bersifat akut atau kronis. Ayam yang terserang kolera akan mengalami
penurunan produktivitas bahkan mati. Bakteri ini menyerang pernapasan dan
pencernaan.

Kolera dapat ditularkan melalui kontak langsung, pakan, minuman,


peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada serangan akut, kematian
dapat terjadi secara tiba-tiba.

Sedangkan pada serangan kronis didapatkan gejala sbb:

1. napsu makan berkurang,


2. sesak napas,
3. mencret,
4. kotoran berwarna kuning, coklat atau hijau berlendir dan berbau busuk,
5. jengger dan pial bengkak serta kepala berwarna kebiruan,
6. ayam suka menggeleng-gelengkan kepala,
7. persendian kaki dan sayap bengkak disertai kelumpuhan,
15

8. lesi yang didapatkan pada unggas yang mengalami kematian pada kolera
akut antara lain adalah :
- perdarahan pintpoint pada membran mukosa dan serosa dan atau pada
lemak abdominal
- inflamasi pada 1/3 atas usus kecil
- gambaran “parboiled” pada hati
- pembesaran dan pembengkakan limpa
- didapatkan material berbentuk cream atau solid pada persendian

e) Chronic Respiratory Disease (CRD) / ngorok / Air Sac / Sinusitis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum.


Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penuluaran terjadi melalui
kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur
tetas atau DOC yang terinfeksi.

Seorang penulis menyebutkan bahwa gejala CRD ini mirip dengan


Snot atau Coryza yaitu:

1. batuk-batuk,
2. napas berbunti atau ngorok,
3. keluar cairan dari lubang hidung,
4. nafsu makan turun,
5. produksi telur turun,
6. ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya.

f) Colibacillosis

Penyebab penyakit ini adalah Escherichia coli. Problem yang


ditimbulkan dapat infeksi akut berat dengan kematian yang tiba-tiba dan
angka kematian yang tinggi hingga infeksi ringan dengan angka kesakitan dan
kematian yang rendah.infeksi dapat terjadi pada saluran pernapasan,
septicemia atau enteritis karena infeksi pada gastrointjestinal. Penyakit ini
dapat berdiri sendiri atau diikuti oleh infeksi sekunder. Infeksi sekunder yang
16

menyertai penyakit ini adalah Mycoplasma gallisepticum. Semua umur dapat


terkena penyakit ini, namun yang paling banyak adalah ayam usia muda.

Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini disebabkan oleh toksin


yang dikeluarkan oleh bakteri akibat pertumbuhan dan multiplikasi. Invasi
primer terjadi pada system pernapasan dan system gastrointestinal. Omphalitis
atau infeksi pada anak ayam terjadi karena penutupan tali pusat yang kurang
baik atau karena invasi bakteri melalui cangkang telur pada saat inkubasi.

Berikut ini gejala yang timbul pada penyakit ini adalah:

1. napsu makan menurun,


2. ayam lesu dan tidak bergairah,
3. bulu kasar,
4. sesak napas,
5. kotoran banyak menempel di anus,
6. diare,
7. batuk,

g) Penyakit Pada Ayam Karena Infeksi Viral

Tetelo / Newcastle Disease (ND) / Sampar Ayam / Pes Cekak ND


merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo.

Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai
berikut:

1. excessive mucous di trakea,


2. gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin
dan ngorok waktu bernapas,
3. ayam tampak lesu,
17

4. napsu makan menurun,


5. produksi telur menurun,
6. mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah,
7. jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot
tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat
menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir.

h) Gumoro / Infectious Bursal Disease

Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus


dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada
kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk.

Seorang penulis menyebutkan bahwa gumoro menyerang anak ayam


pada usia 2 – 14 minggu dengan gejala awal sbb:

1. napsu makan berkurang,


2. ayam tampak lesu dan mengantuk,
3. bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang
mengotori bulu pantat,
4. peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki
duburnya sendiri,
5. jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya
terganggu.

i) Bronchitis / Infectious Bronchitis

Penyakit ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system


pernapsan.

Gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit


respiratory lainnya. Secara umum gambaran penyakit tersebut adalah:
18

1.batuk,

2.bersin,

3.rattling,

4.susah bernapas,

5.keluar lendir dari hidung,

6.terengah-engah,

7.napsu makan menurun,

8.gangguan pertumbuhan.

j) Cacingan / Worm Disease / Cacingan pada ayam

Secara umum, seorang penulis menggambarkan gejala penyakit cacingan


pada ayam adalah sbb:

1.tubuh ayam menjadi kurus,

2.nafsu makan berkurang,

3.sayap kusam dan terkulai,

4.kotoran encer, berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah,

5.pertumbuhan lamban.
19

II.7. Hasil Olahan Ayam

a) Chicken nugget

Produk ini merupakan produk yang sedang berkembang dan banyak


diminati semua lapisan, dari mulai anak-anak hingga manusia lanjut usia
(manula). Chicken nugget adalah suatu produk berbahan baku daging ayam
yang dicampur tepung terigu/tepung roti dan susu. Produk olahan ini sebagai
makanan yang memunyai nilai gizi yang cukup baik dan tidak heran jika
memunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi di pasaran.

Oleh karena itu, pendirian industri chicken nugget memunyai prospek


yang cukup menjanjikan dan dapat dikembangkan dalam skala kecil,
menengah maupun besar.

b) Abon ayam

Produk ini merupakan produk olahan daging ayam yang memunyai


tingkat keawetan relatif lama, sehingga abon ayam dapat dikembangkan
sebagai produk yang dapat disimpan dan disebarkan secara lebih luas. Abon
ayam adalah suatu produk olahan yang memunyai kandungan protein yang
sangat tinggi antara 60% – 80 %. Berbagai kalangan konsumen menyukai
jenis produk ini.
20

Abon ayam mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi di pasaran


dan dapat diproduksi dalam suatu industri skala kecil, menengah, dan besar.
Teknologi pengolahan abon ayam pada prinsipnya dapat dilakukan siapa saja,
asalkan menguasai teknologinya.

c) Ayam crispy

Produk ini merupakan produk olahan ayam beku yang dapat disajikan
dalam berbagai bentuk dan berbagai rasa. Ayam crispy sangat disukai semua
kalangan, terutama anak-anak. Produsen ayam crispy relatif terbatas, maka
produk ini menjadi suatu peluang usaha yang dapat dikembangkan dalam
skala kecil, menengah, dan besar.

Teknologi pengolahan ayam crispy pada dasarnya tidak terlalu rumit


dan dapat dilakukan siapa saja, asalkan ditunjang sarana dan prasarana, juga
fasilitas yang memadai.

d) Bakso/sosis ayam

Produk bakso atau sosis sudah sangat dikenal di lingkungan


masyarakat, terutama bakso/sosis sapi, tetapi relatif sedikit industri pengolah
makanan tersebut. Padahal, bakso/sosis ayam adalah produk olahan yang
memunyai rasa dan nilai gizi yang tidak kalah pentingnya dibandingkan
produk bakso/sosis sapi. Maka, produk ini memunyai peluang untuk
dikembangkan menjadi suatu usaha baik skala kecil, menengah, ataupun
besar.

Teknologi pengolahan bakso dan sosis ayam dapat dikembangkan


secara bervariasi, tergantung pada kualitas dan kapasitas yang diharapkan.
Pada prinsipnya produk bakso/sosis ayam merupakan produk
alternatif/diversifikasi yang memunyai nilai gizi yang cukup tinggi, terutama
bagi anak-anak pada usia pertumbuhan.
21

e) Ayam tepung beku

Produk ini merupakan produk olahan ayam yang disiapkan dalam


bentuk beku dan dapat dikonsumsi setelah digoreng. Ayam tepung beku
sampai saat ini dikenal di masyarakat dengan istilah Fried Chicken. Teknologi
pengolahan produk ini pada prinsipnya ada kemiripan dengan produk olahan
ayam crispy, yaitu menggunakan sarana dan prasarana serta fasilitas yang
sama. Pada pelaksanaan usahanya dapat dijadikan satu dengan produk olahan
tersebut.

Teknologi pengolahan ayam tepung beku dapat dikembangkan dalam


skala kecil, menengah, dan besar. Metoda pengolahannya dapat dengan
mudah dilakukan oleh siapapun. Oleh karena itu, produk ini merupakan suatu
rencana usaha yang cukup berpeluang dan menjanjikan.

f) Gelatin

Produk ini merupakan produk yang dihasilkan dari tulang ayam.


Tulang yang dibuat gelatin adalah tulang yang secara fisik banyak
mengandung kolagen. Mengingat fungsi dan peranan gelatin dalam
pengolahan makanan serta obat-obatan adalah cukup penting, maka salah satu
alternatif untuk memproduksi gelatin adalah memanfaatkan tulang ayam,
sehingga dapat menambah nilai ekonomis bagi pengusaha daging ayam.
22
23

III. SIMPULAN DAN SARAN

3.1 SIMPULAN
24

Ayam adalah kelompok unggas yang memiliki nama ilmiah Gallus


domesticus yang termasuk kedalam kelas aves atau hewan yang memiliki sayap yang
telah dibudidayakan atau diternakkan oleh manusia sejak zaman dahulu untuk
dimanfaatkan daging dan juga telurnya.Ayam dibagi atas dua jenis,yaitu ayam ras
dana yam buras.Ayam ras adalah ayam yang dikelompokkan berdasarkan
fungsinya.Ayam buras adalah ayam yang dikelompokkan berdasarkan rasnya.Ayam
ras terdiri atas ayam petelur,ayam pedaging,ayam dwiguna dan ayam hias.Ayam
buras terdiri dari ayam pelung,ayam kedu,ayam nunukan dan lain sebagainya yang
tersebar di seluruh penjuru Indonesia.Ayam ras dapat menghasilkan sekitar 200-250
butir telur/tahun.Ayam buras dapat menghasilkan sekitar 40-60 butir telur/tahun.
Ayam dapat menghasilkan berbagai produk yang memiliki nilai tambah
ekonomi,seperti tepung telur,chicken nugget,abon ayam,ayam crispy,ayam tepung
beku,sosis ayam,gelatin dan lain sebagainya.Ayam dapat terjangkit berbagai penyakit
yang biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti sanitasi yang tidak
benar,lingkungan yang kurang terawat dan tidak diberikannya vaksinasi pada ayam.

3.2. SARAN

Saran untuk para pembaca yang memiliki usaha peternakan unggas ayam
hendaknya selalu memperhatikan kesehatan unggas ayam dengan cara sanitasi yang
benar,perawatan kandang secara teratur,pemberian vitamin pada unggas ayam,dan
pemberian vaksinasi pada unggas ayam.

Saran untuk para pembaca yang menggunakan produk olahan ayam


hendaknya dapat membedakan ayam yang baik untuk dikonsumsi dengan
memperhatikan beberapa faktor seperti warna dan struktur daging ayam
25

DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/unggas

www.situs-peternakan.com

https://id.wikipedia.org/wiki/ayam

http://chickenbreedlist.com/images/sussex_

http://whisperinghope.wordpress.com/2007/11/10/aaneka-olahan-ayam-tingkatkan-
nilai-tambah-ekonomi

http://dodymisa.blogspot.co.id/2015/06/jenis-dan-bangsa-ternak-unggas.html?m=1
26

http://www.ilmuternak.com/2015/01/tipe-ayam-berdasarkan-fungsinya.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai