Anda di halaman 1dari 4

SURAT GUGATAN

Medan, 30 April 2021

Nomor : 223/Pdt-G/I/2021

Hal : Gugatan Wanprestasi

Yth.
Ketua Pengadilan Negeri Medan

Di Jalan Pengadilan Kelurahan No. 8, Petisah Tengah,


Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Risky Liana, S.E.

Umur : 23 tahun
Pekerjaan : Manager di PT. Maju Jaya Motor

Alamat : Jl. Kesatria, Tanjung Rejo 1a


Yang mana akan disebut sebagai PENGGUGAT

Dengan ini akan mengajukan gugatan kepada :


Nama : Decky Kurniawan Matondang, S.E.
Umur : 22 tahun
Alamat : Jl. Sakura 2, Medan Helvetia

Pekerjaan : CEO di PT. Maju Jaya Motor


Yang mana akan disebut sebagai TERGUGAT

Adapun mengenai duduk persoalannya seperti berikut :

DALAM POSITA :
1. Bahwa pada tanggal 25 November 2020, PENGGUGAT dan TERGUGAT telah
mengadakan kerjasama dalam menjalankan bisnis jual beli kendaraan bermotor atas
nama PT. Maju Jaya Motor yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2021
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 11/XI-ON/IX/2020 (selanjutnya disebut
“Perjanjian”), Perjanjian mana telah menempatkan PENGGUGAT sebagai Manager
di PT. Maju Jaya Motor (Bukti P-1);
2. Bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat 1 Perjanjian, PENGGUGAT sebagai Manager di PT.
Maju Jaya Motor bekerja dan mengabdi selama 10 Tahun sesuai kontrak kerja dan tiap
bulan berhak menerima Honorarium (selanjutnya disebut “Honorarium);
3. Bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat 1 Perjanjian, PENGGUGAT sebagai Manager
memperoleh Honorarium dari TERGUGAT sebesar Rp. 9.000.000,- (sembilan juta
rupiah) pada tanggal 20 April 2021;
4. Bahwa sampai tanggal 20 April 2021 PENGGUGAT telah melaksanakan seluruh
pekerjaannya yang merupakan kewajiban PENGGUGAT kepada TERGUGAT sesuai
dengan perjanjian;
5. Bahwa dengan telah dilaksanakannya seluruh kewajiban PENGGUGAT tersebut, maka
berdasarkan Pasal 10 ayat 1 Perjanjian PENGGUGAT berhak menerima pembayaran
Honorarium dari TERGUGAT sebesar Rp. 9.000.000,- (sembilan juta rupiah);
6. Bahwa pada tanggal 22 April 2021, TERGUGAT mengajukan permohonan keringanan
Pembayaran Honorarium kepada PENGGUGAT berdasarkan surat nomor 1-A011-bbt
pada tanggal 22 April 2021 (selanjutnya disebut “permohonan keringanan Pembayaran
Honorarium”), yang pada intinya berisi (Bukti P-2) :

i. Pengakuan TERGUGAT, bahwa TERGUGAT memiliki kewajiban


Pembayaran Honorarium kepada PENGGUGAT sebesar Rp 9.000.000,-
(sembilan juta rupiah);
ii. Janji TERGUGAT untuk membayar kewajiban TERGUGAT tersebut kepada
PENGGUGAT paling lambat tanggal 25 April 2021;
7. Bahwa berdasarkan surat permohonan penangguhan waktu Pembayaran Honorarium
dari TERGUGAT kepada PENGGUGAT tersebut, maka PENGGUGAT secara lisan
telah menyetujui permohonan TERGUGAT untuk mengundurkan waktu Pembayaran
Honorarium sampai dengan tanggal 25 April 2021;
8. Bahwa sampai dengan jangka waktu terakhir Pembayaran Honorarium tersebut
diatas, TERGUGAT ternyata tidak juga melaksanakan kewajibannya melakukan
Pembayaran Tahap Kedua Honorarium kepada PENGGUGAT;
9. Bahwa karena belum dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka
PENGGUGAT telah melakukan peneguran kepada TERGUGAT untuk segera
melaksanakan seluruh kewajibannya tersebut yang antara lain berupa beberapa kali
teguran lisan melalui telepon dan teguran tertulis melalui surat (Bukti P-3);
10. Bahwa karena teguran - teguran PENGGUGAT tersebut tidak juga diindahkan oleh
TERGUGAT, maka pada tanggal 26 April 2021 PENGGUGAT telah melayangkan
surat teguran keras (SOMASI) kepada TERGUGAT untuk melunasi kewajibannya
melaksanakan Pembayaran Pertama kali Honorarium (Bukti P-4);
11. Bahwa ternyata surat teguran keras (SOMASI) yang dilayangkan PENGGUGAT
tersebut juga tidak di indahkan oleh TERGUGAT, Sehingga dengan demikian maka
TERGUGAT dengan etikad tidak baik Telah berusaha menghindari kewajibannya
kepada PENGGUGAT, terlebih lagi belakangan TERGUGAT telah berusaha untuk
menghindari PENGGUGAT dengan tidak dapat lagi dihubunginnya TERGUGAT oleh
PENGGUGAT baik melalui telepon maupun ditempat kediamannya, Sehingga dengan
demikian maka TERGUGAT dengan etikad tidak baik telah berusaha menghindari
kewajibannya melakukan pembayaran pertama kali yang menjadi hak PENGGUGAT
berdasarkan perjanjian;
12. Bahwa dengan tidak dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka
TERGUGAT telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian, yaitu
dengan tidak dilaksanakannya Pembayaran Pertama kali Honorarium sebesar Rp.
9.000.000,- (Sembilan Juta Rupiah) yang harus sudah di bayar kan paling lambat
tanggal 25 april 2021, Sehingga dengan demikian wanprestasi tersebut telah
menyebabkan kerugian bagi PENGGUGAT atas Honorarium sebesar Rp. 9.000.000,-
(Sembilan Juta Rupiah);
13. Bahwa terhadap wanprestasi yang telah dilakukan oleh TERGUGAT tersebut, dan
untuk menjaga kepentingan hukum PENGGUGAT, maka dengan ini PENGGUGAT
memohon agar Ketua Pengadilan Negeri Medan menyatakan bahwa TERGUGAT telah
melakukan wanprestasi;
14. Bahwa agar GUGATAN ini tidak illusoir, kabur dan tidak bernilai, dan demi
menghindari usaha TERGUGAT untuk mengalihakan harta kekayaan nya kepada pihak
lain, maka PENGGUGAT pemohon agar dapat diletakkan sita jaminan
(ConservatoirBeslag) terhadap satu buah kendaraan roda dua merek HONDA BEAT
No BPKB 2005015 No STNK DR 20 RD milik TERGUGAT;
15. Bahwa PENGGUGAT juga memohon agar putusan perkara ini dapat dijalankan lebih
dahulu (iutvoerbaarbijvoorraad) meskipun ada upaya banding, kasasi maupun verzet;
16. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan, maka wajar jika PENGGUGAT mohon
kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan untuk menetapkan uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per hari yang harus dibayar TERGUGAT
bila lalai melaksanakan keputusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap;

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka PENGGUGAT mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Medan agar berkenan untuk memutuskan;

DALAM PETITUM :

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan PENGGUGAT dalam
perkara ini;
3. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (ConservatoirBeslag) yang diletakkan atas
sebuah kendaraan roda dua merek HONDA BEAT Nomor BPKB 2005015 No STNK
DR 20 RD atas nama TERGUGAT;
4. Menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi;
5. Menghukum TERGUGAT untuk melakukan Pembayaran Honorarium Pertama sebesar
Rp. 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) kepada PENGGUGAT secara tunai;
6. Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap hari TERGUGAT lalai melaksanakan isi
putusan perkara ini terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap;
7. Membebankan biaya perkara ini kepada TERGUGAT;
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalakan lebih dahulu (uitvoerbaarbijvoorraad)
meskipun ada perlawanan banding, kasasi, maupun verzet;

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil – adilnya (ex aequo et bono).

Medan, 30 April 2021

Hormat Penggugat

(Risky Liana)

Anda mungkin juga menyukai