Anda di halaman 1dari 4

Kanker Serviks

Intan Simatupang, Prycilia Pingkan Mamuaja, Deviana Pratiwi Munthe, Manoppo JE

Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Manado, Manado, Indonesia


Email : bellasimatupang1@gmail.com
NIM : 18704084 , Kelas : D

Pendahuluan
Serviks berfungsi untuk memproduksi lendir atau mukus. Lendir yang
diproduksi berfungsi untuk menyalurkan sel sperma dari vagina ke rahim saat
berhubungan intim. Serviks akan menutup pada saat kehamilan dan melebar kembali
pada proses persalinan. Serviks terletak pada bagian bawah rahim yang terhubung
dengan vagina. Namun, disamping fungsi serviks yang sangat penting, serviks juga bisa
bertumbuh sel kanker. Salah satu penyebab sel kanker pada serviks yaitu infeksi
menular seksual.
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan pada
wanita, selain kanker payudara. Berdasarkan penelitian yang dirilis WHO pada tahun
2014, lebih dari 92 ribu kasus kematian pada wanita di Indonesia disebabkan oleh
penyakit kanker. Dari jumlah tersebut, 10% terjadi karena kanker serviks. Sedangkan
menurut data Kementerian Kesehatan RI, setidaknya terjadi 15000 kasus kanker
serviks setiap tahunnya di Indonesia.

Pembahasan
2.1. Pengertian Penelitian Bersubjek Manusia
Penelitian bersubjek adalah suatu usaha yang kompleks dan signifikan bagi
rumah sakit. Kepemimpinan rumah sakit mengakui tingkat komitmen dan keterlibatan
pribadi yang dibutuhkan untuk memajukan penelitian ilmiah dalam konteks
melindungi pasien mereka telah membuat komitmen untuk mendiagnosa dan
mengobati.

2.2. Syarat Penelitian Bersubjek Manusia


Memenuhi prinsip yang telah diakui, dilandasi studi yang memadai baik atas dasar
penelitian pada subjek manusia atau hewan sebelumnya.
Mempunyai usulan penelitian yang jelas tentang tujuan dan alasan mengapa dilakukan
pada manusia, seleksi sampel, dosis obat, efek samping, resiko, lama penelitian, metode,
kriteria, penelitian penelitian, kriteria drop out.
Rencana dan pelaksanaan setiap prosedur percobaan dirumuskan secara jelas dalam
suatu protokol penelitian yang diajukan pada KEPK.
Dilakuka oleh peneliti dengan kualitas dan pengalaman yang tinggi dibidang profesinya,
atau yang secara ilmiah memenuhi syarat dan dibawah pengawasan tenaga medis yang
mempunyai kompetensi klinis.
Memiliki surat persetujuan atas dasar kesadaran (informed concent) dari MSDP dan
memiliki rekomendasi ethical clearance dari komite etik penelitian
Bila secara hukum tidak mampu memberikan IC, maka IC diperoleh dari wali yang sah
secara hukum
Dilakukan atas dasar HAM dan sukarela; MSDP ikut dalam penelitian tanpa ada
tekanan, dan setiap saat berhak menyatakan keluar dari penelitian terserbut
Dilaksanakan atas dasar risk-benefit (benefit untuk MSDP>RISK)
Hak MSDP untuk melindungi integritas fisik, mental dan kepribadiannya harus
dihormati
Dilengkapi fasilitas yang memadai untuk mengatasi resiko selama dan sesudah
penelitian

2.3. Pelanggaran Etik Dalam Penelitian


Tidak adanya informed content
Pemaksaan atau intimdasi terhadap relawan
Menggunakan populasi yang rentan
Eksploitasi populasi rentan
Tidak memberikan informasi
Tidak memberikan pengobatan
Tidak memberikan informasi mengenai resiko
Membahayakan subjek
Resiko bagi subjek melebihi manfaat
Penipuan
Pelanggaran hak-hak subjek (KNEPK,2011)

2.4. Pengertian Kanker Serviks


Kanker serviks adalah kanker ganas yang terbentuk di jaringan serviks (organ yang
menghubungkan rahim dan vagina). Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) merupakan
“ramuan” penting dalam perkembangan kanker ini.
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel tak terkendali (kanker) yang terjadi pada leher
rahim. Leher rahim atau serviks merupakan bagian dari saluran reproduksi wanita
yang menghubungkan vagina dengan rahim atau uterus. Semua wanita berisiko
menderita kanker ini. Namun, wanita yang aktif secara seksual cenderung lebih
terpengaruh.Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak menimbulkan gejala yang
mudah dikenali. Gejala paling umum kanker serviks adalah perdarahan yang tidak
normal. Misalnya perdarahan setelah berhubungan seks, di luar siklus menstruasi, atau
setelah menopause.

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim.

2.5. Tanda dan Gejala Kanker Serviks

Kanker Serviks tidak memiliki tanda-tanda yang jarang disadari oleh semua orang. Sel
kanker dapat tumbuh dan berkembang tanpa terkendali. Kanker Serviks adalah sel
kanker yang tumbuh sendiri tanpa terkendali pada leher rahim.

Gejala kanker serviks tidak selalu terlihat jelas, bahkan mungkin gejala-gejala tidak
muncul sama sekali sampai kanker memasuki stadium akhir. Ini sebabnya pap smear
perlu dilakukan untuk mendeteksi sel abnormal dan mencegah perkembangannya
menjadi kanker serviks.

Flek atau perdarahan tidak normal dari vagina adalah gejala yang paling mudah
dikenali sebagai gejala kanker serviks. Biasanya perdarahan terjadi setelah
berhubungan seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause. Segera periksakan
diri ke dokter jika pendarahan yang tidak normal terjadi lebih dari satu kali.

Selain pendarahan yang abnormal, gejala lain yang mungkin muncul adalah:

Rasa sakit dan tidak nyaman saat berhubungan seksual dan cairan yang keluar dari
vagina beraroma aneh, berwarna tidak wajar atau mengandung darah

2.6. Faktor Resiko Kanker Serviks

Penyebab kanker serviks diketahui adalah virus HPV (Human Papilloma Virus) sub
tipe onkogenik, terutama sub tipe 16 dan 18. Adapun faktor risiko terjadinya kanker
serviks antara lain: aktivitas seksual pada usia muda, berhubungan seksual dengan
multipartner, merokok, mempunyai anak banyak, sosial ekonomi rendah, pemakaian
pil KB (dengan HPV negatif atau positif), penyakit menular seksual, dan gangguan
imunitas.

Virus ini ditularkan selama hubungan seksual, serta melalui seks oral atau anal.
Semua wanita yang melakukan aktivitas seks berisiko terkena kanker serviks. Namun,
wanita yang memiliki banyak pasangan seksual (atau pasangan seksual yang memiliki
banyak pasangan lain) memiliki risiko lebih besar. Wanita yang melakukan hubungan
seks tanpa kondom sebelum usia 16 tahun berisiko tertinggi.

2.7. Pencegahan Kanker Serviks


Cek kesehatan secara berkala
Istirahat yang cukup
Rajin melakukan aktivitas fisik
Kelola stress
Makan makanan bergizi
Meminimalisasi atau mengeliminasi faktor penyebab kanker atau promosi gaya hidup
sehat. Karena, pencegahan sangat ”cost-effective” dan berdampak besar pada
kesehatan masyarakat. Di antaranya kontrol tembakau, vaksinasi terhadap hepatitis B,
kemungkinan vaksinasi terhadap virus papiloma manusia, pencegahan transmisi
melalui donor darah untuk kemungkinan tertular HBV dan HCV, serta pengaturan
diet-aktivitas fisik dan obesitas.
Vaksin telah dikembangkan yang efektif melawan strain HPV yang bertanggung jawab
atas 70 sampai 85 persen dari semua kanker serviks. Vaksin HPV ditargetkan pada
anak perempuan dan wanita berusia sembilan sampai 26 tahun karena vaksin ini hanya
bekerja jika diberikan sebelum infeksi terjadi. Namun, masih bisa diberikan kepada
wanita yang memulai aktivitas seksual mereka di kemudian hari yang lama. Tingginya
biaya vaksin ini telah menjadi perhatian. Karena vaksin ini hanya mencakup beberapa
jenis risiko tinggi, wanita harus melakukan Pap smear secara teratur, bahkan setelah
vaksinasi.

Daftar Pustaka

http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup/PNPKServiks.pdf
https://www.alodokter.com/kanker-serviks
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-kanker.pdf
file:///C:/Users/User/Downloads/124-169-1-SM.pdf
http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/backup/PNPKServiks.pdf
http://www.kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKServiks.pdf
https://ahcc.co.id/cancer/kanker-serviks
http://repository.unand.ac.id/22967/1/Etik%20Penelitian%20dan%20Penelitian%20Klinis
%202015.pdf

Anda mungkin juga menyukai