Anda di halaman 1dari 60

KELOMPOK 2

SISTEM AKUNTANSI PIUTANG UD. CREATIF (BAGIAN 1)


a. Deskripsi Kegiatan
Piutang timbul akibat dari transaksi penjualan barang dan jasa perusahaan, di
mana pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan dilakukan setelah tanggal
transaksi jual beli. Pada perusahaan UD.CREATIF terjadinya piutang berasal dari
transaksi penjualan kredit dan berkurangnya piutang berasal dari transaksi retur
penjualan dan penerimaan kas dari piutang.Transaksi berkurangnya piutang yang
timbul dari transaksi penerimaan kas dari piutang dikelompokkan dalam sistem
akuntansi kas.

b. Dokumen yang Digunakan


 Faktur Penjualan, dokumen ini digunakan sebagi dasar pencatatan timbulnya
piutang atas dasar transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan
surat muat (bill of loading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen
pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit.
 Bukti Kas Masuk, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan
berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang dari transaksi pelunasan
piutang oleh debitur.
 Memo Kredit, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan.
Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order penjualan.
 Bukti Memorial, bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar
pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. Dokumen inidigunakan sebagai
dasar pencatatan penghapusan piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi
kredit yang memberikan otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat
ditagih lagi.

c. Catatan Akuntansi yang Digunakan


 Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang
dari transaksi penjualan kredit.
 Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
 Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.
 Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo
piutang kepada debitur.
d. Fungsi yang Terkait

 Fungsi secretariat
Fungsi ini bertanggungjawab dalam penerimaan cek dan surat
pemberitahuan atau remittance advice melalui pos dan para debitur
perusahaan. Fungsi ini juga bertugas membuat daftar surat pemberitahuan
yang diterima bersama dari para debitur dan fungsi ini berada di tangan
bagian sekretariat.
 Fungsi penagihan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan penagihan kepada para
debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat
oleh fungsi akuntansi dan fungsi ini berada di tangan bagian penagihan.
 Fungsi kas 
Fungsi ini bertanggungjawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat
atau fungsi penagihan dan menyetorkan kas yang diterima dari berbagai
fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh dan fungsi ini berada di
tangan bagian kas.
 Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab dalam pencatatan penerimaan kas dari
piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke
dalam kartu piutang, dan fungsi ini berada di tangan bagian akuntansi.
 Fungsi pemeriksa intern
Fungsi ini bertanggungjawab dalam melaksanakan perhitungan yang ada di
tangan fungsi kas secara periodik, dan melakukan rekonsiliasi bank, untuk
mengecek ketelitian catatan kas yang diselenggarakan oleh fungsi
akuntansi, dan fungsi ini berada di tangan bagian pemeriksa intern.
e. Jaringan Prosedur-prosedur

 Prosedur penjualan
Penjualan pada Sistem Akuntansi Piutang terdiri dari prosedur-prosedur
yang dimulai dengan menerima order dari pelanggan kemudian membuat
faktur penjualan.
 Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang pada Sistem
Akuntansi Piutang terdiri dari prosedur-prosedur yang dimulai dengan
menerima faktur penjualan. Berdasarkan faktur penjualan tersebut bagian
gudang menyiapkan barang, mencatat faktur penjualan lembar ke dalam
kartu gudang dan mengarsip sementara urut nomor. Lalu faktur penjualan
lembar dikirim ke bagian pengiriman bersama dengan penyerahan barang.
 Prosedur pengiriman barang
Pengiriman terdiri dari beberapa prosedur-prosedur yang dimulai dengan
menerima faktur penjualan dari sub sistem penjualan dan faktur penjualan
dari bagian gudang. Berdasarkan faktur penjualan tersebut membandingkan
dan setelah itu mengirim faktur penjualan ke sub sistem piutang sedangkan
faktur penjualan yang lain dikirim ke pelanggan bersama dengan barang.
 Sub Sistem Piutang
Sub sistem piutang menerima faktur penjualan lembar dari sistem
pengiriman. Mengirim faktur penjualan ke sistem penagihan dan berdasar
faktur penjualan lembar tersebut sub sistem piutang mencatat dalam kartu
piutang dan mengirim faktur penjualan lainnya ke bagian akuntansi.
 Sub Sistem Penagihan
Sub sistem penagihan menerima faktur penjualan lembar dari sistem
piutang dan mengarsip permanen menurut abjad kemudian secara periodik
membuat surat tagihan kemudian mengirim surat tagihan dan faktur
penjualan untuk dikirim ke pelanggan.
 Sub Sistem Akuntansi
Sub sistem akuntansi menerima faktur penjualan dari bagian piutang
kemudian berdasar faktur penjualan mencatat dalam kartu piutang dan
mengarsip sementara menurut nomor.
f. Unsur Pengendalian Intern
Unsur-unsur Pengendalian Intern sistem akuntansi piutang antara lain:
1. Organisasi
 Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit
 Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit
 Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi
kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan dan fungsi akuntansi. Tidak ada
transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu
fungsi tersebut.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
 Penerimaan order dari pembeli dari pembeli diotorisasi oleh fungsi dengan
menggunakan formulir surat order pengiriman.
 Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan
membubuhkan tanda tangan pada credit copy ( yang merupakan tembusan
surat order pengiriman)
 Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman
dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada
copy surat order pengiriman.
 Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang dan
potongan penjualan berada ditangan drektur pemasaran dengan penerbitan
surat keputusan dengan hal tersebut.
 Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan
tanda tangan pada faktur penjualan
 Pencatatan ke dalam kartu piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan
cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber( faktur penjualan, bukti
kas masuk, dan memo kredit)
 Pencacatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang
dilakukan dengan surat order pengiriman dan surat muat.
3. Praktik yang sehat
 Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan
 Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung
jawabkan oleh fungsi penagihan
 Secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang kepada setiap
debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh
fungsi tersebut.
 Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu putang dengan rekening kontrol
piutang dalam buku besar.
g. Flow Chart
SISTEM AKUNTANSI PIUTANG UD. CREATIF
(BAGIAN 2)

1. Kegiatan Bisnis
Pada perusahaan UD. CREATIF terjadinya piutang berasal dari
transaksi penjualan kredit dan berkurangnya piutang berasal dari transaksi
retur penjualan dan penerimaan kas dari piutang. Transaksi berkurangnya
piutang yang timbul dari transaksi penerimaan kas dari piutang
dikelompokkan dalam sistem akuntansi kas. Kegiatan penjualan kredit
dimulai dengan diterimanya order/pesanan dari pelanggan, kemudian
dilanjutkan dengan persetujuan pemberian kredit, pengiriman barang/jasa,
penagihan, pencatatan piutang, dan berakhir dengan distribusi penjualan.
2. Data Yang Harus Dikumpulkan
a. Faktur Penjualan
 Nama perusahaan atau identitas PKP. Bagian ini mencakup nama,
logo serta alamat perusahaan.
 Nama konsumen atau pelanggan.
 Nomor seri/nomor transaksi. Fungsinya, untuk membedakan
transaksi satu dengan yang lain.
 Tanggal faktur penjualan. Pada faktur penjualan biasanya tersedia
kolom cukup besar yang digunakan untuk mencatat detail
transaksi.
 Daftar layanan atau barang yang dipesan
 Nominal yang dibayar. Nominal yang tertera pada faktur penjualan
mencakup sub-total dari setiap BKP, PPN yang dipungut dan total
harga yang harus dibayar konsumen. Bagian ini penting karena
konsumen dapat mengetahui bahwa transaksi yang dilakukan sudah
meliputi pungutan PPN.
 Nama-tanda tangan kasir dan nama-tanda tangan konsumen. Faktur
penjualan juga berisi dua keterangan ini, sebagai bukti bahwa
transaksi sudah dilakukan dan atas persetujuan kedua belah pihak.
b. Bukti Kas Masuk
1) Nama perusahaan
2) Alamat perusahaan
3) No bukti kas masuk
4) Nama yang melakukan pembayaran
5) Nominal pembayaran (dalam bentuk huruf)
6) Tujuan pembayaran
7) Jumlah pembayaran (dalam bentuk nominal)
8) Nama Penerima
c. Memo Kredit
1) Nomor memo kredit
2) Nama perusahaan
3) Akun yang dikredit
4) Tanggal
5) Jumlah
6) Tujuan
7) Tempat dan tanggal
8) Nama dan ttd bagian penjualan
d. Bukti memorial
1) Nama perusahaan
2) Alamat perusahaan
3) No bukti memorial
4) Tanggal bukti memorial
5) Asal bukti memorial
6) Penerima bukti memorial
7) Subjek bukti memorial
8) Isi bukti memorial
9) Rekapitulasi piutang
10) Nama yang menyetujui bukti memorial
11) Nama yang melakukan pembukuan
12) Nama yang melakukan pembayaran
3. Dokumen Sumber
a. Faktur Penjualan
b. Bukti kas masuk
c. Memo kredit
d. Bukti memorial
4. Laporan Manajerial dan Desainnya

LAPORAN
PIUTANG PERIODE:

NAM
PENJU PEMBA SALD USIA PIUTANG
A
SALDO ALA YARAN O
NO COST
AWAL BULA BULAN AKHI
UME <0 1- 30 31-60 61-90 <90
N INI INI R
R HARI HARI HARI HARI HARI

JUMLAH

5. Laporan Anggaran dan Kinerja beserta desainnya

KETERANGAN KARYAWAN ANGGARAN KINERJA SELISIH


(PER (PER ANTARA
BULAN) BULAN) ANGGARAN
DAN
REALISASI
JASA PANGKAS RAMBUT A 100 ORANG 40 ORANG 60 ORANG
B 100 ORANG 60 ORANG 40 ORANG
6. Resiko Kegiatan Bisnis
Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal
memenuhi kewajiban kontraktual mereka.

7. Desain Dokumen sumber


8. Desain Jurnal Khusus
9. Desain Buku Pembantu
10. Desain Bagan Akun
SISTEM AKUNTANSI PIUTANG UD. CREATIF (BAGIAN 3)
1. Ancaman SIA
a. Terdapat Pada Penagihan
 Kegagalan untuk menagih, ancaman terjadi ketika diketahui adanya ketiadaan
pemisahan fungsi penagihan dan pengiriman
 Kesalahan penagihan, ancaman terjadi ketika diketahui adanya ketiadaan
konfigurasi sistem untuk memasukan data harga secara otomatisasi
 Kesalahan posting dalam piutang, ancaman terjadi ketika diketahui adanya
ketiadaan pengendalian entri data dan rekonsiliasi total batch
 Memo kredit yang tidak akurat, ancaman terjadi ketika diketahui adanya
ketiadaan konfigurasi sistem untuk memblokir memo kredit baik dari entri
pesanan penjualan maupun pemeliharaan rekening pelanggan
b. Terdapat Pada Penerimaan Kas
 Pencurian kas, ancaman terjadi ketika diketahui adanya ketiadaan pemisahan
tugas antara orang yang menangani pembayaran dengan keuangan
 Masalah arus kas, mengancam pada anggaranarus kas.
2. Prosedur Pengendalian
Salah satu dari model struktur pengendalian intern terdiri dari tiga unsur dan lima
unsur pokok struktur pengendalian intern adalah prosedur pengendalian dan pemantauan
atau monitoring.
Kebijakan dalam prosedur sebagai tambahan terhadap lingkungan pengendalian
dan system akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai. Prosedur
pengendalian memiliki berbagai macam tujuan dan diterapkan dalam berbagai tingkat
organisasi. Prosedur pengendalian dapat dikelompokkan ke dalam prosedur yang antara
lain adalah :
a. Otorisasi yang semestinya atas transaksi dan kegiatan
b. Pemisahan tugas yang mengurangi kesempatan yang memungkinkan seseorang
dalam posisi yang dapat melakukan dan sekaligus menutupi kekeliruan atau
ketidakberesan dalam pealksanaan tugasnya sehari-hari. Oleh karena itu, tanggung
jawab untuk memberikan otorisasi transaksi, mencatat transaksi dan menyimpan
aktiva perlu dipisahkan di tangan karyawan yang berbeda
c. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk membantu
pencatatan transaksi secara semestinya, misalnya dengan memantau penggunaan
dokumen pengiriman barang yang bernomor urut tercetak
d. Pengamanan yang cukup atas akses dan penggunaan aktiva perusahaan dan catatan,
misalnya penetapan fasilitas yang dilindungi dan otorisasi untuk akses ke program
dan arsip data komputer
e. Pengecekan secara bebas atas pelaksanaan dan penilaian yang semestinya atas
jumlah yang dicatat, misalnya pengecekan atas kerjaan klerikal, rekonsiliasi,
pembandingan aktiva yang ada dengan pertanggungjawaban yang tercatat,
pengawasan dengan menggunakan program komputer, penelaahan oleh manajemen
atas laporan yang mengikhtisarkan rincian akun seperti saldo piutang yang dirinci
menurut umur piutang dan penelaahan oleh pemakai atas laporan yang dihasilkan
oleh komputer.
Berkaitan dengan pemakaian komputer dalam sistem informasi akuntansi dewasa
ini, maka perusahaan harus menerapkan pengendalian di lingkungan sistem yang
terkomputerisasi. Winarno memberikan dua kategori pengendalian di lingkungan
system terkomputerisasi adalah :
1) Pengawasan aplikasi (atau sering disebut juga dengan pengawasan transaksi)
merupakan pengawasan yang dirancang untuk menjamin bahwa :
 semua transaksi sudah mendapat otorisasi dan
 semua transaksi sudah dicatat, diklasifikasi, diproses dan dilaporkan dengan teliti
dan benar.
2) Pengawasan umum, ditujukan untuk mengawasi berbagai prosedur, kegiatan atau
aktiva yang tidak secara langsung tercakup dalam pengawasan aplikasi.

Dalam pengawasan aplikasi meliputi tiga jenis pengawasan yaitu :


a. Pengawasan masukan
Pengawasan masukan yaitu pengawasan yang ditujukan untuk kegiatan
pencatatan transaksi, dengan pengawasan ini diharapkan setiap transaksi dicatat
dengan teliti, lengkap dan segera.
b. Pengawasan proses atau pengawasan pengolahan
Pengawasan proses atau pengawasan pengolahan dilakukan setelah data
diinput, dengan pengawasan ini diharapkan data diolah secara teliti dan lengkap,
file dan program yang digunakan sudah benar, dan semua transaksi dan catatan
lainnya dapat ditelusuri dengan mudah. Pengawasan proses terdiri dari empat
kategori yaitu :
 Cek logika proses atau processing logic checks
 Kontrol setiap proses atau run-to-run control
 Cek file dan program
 Keterkaitan telusuran audit atau audit trail lingkages
 Pengawasan keluaran
3. Lingkungan Pengendalian
Pengendalian intern terhadap piutang dimulai dari penerimaan order penjualan
terus ke persetujuan atas order, persetujuan pemberian kredit, pengiriman barang,
pembuatan faktur, verifikasi faktur, pembukuan piutang, penagihan piutang, yang
akhirnya akan mempengaruhi saldo kas atau bank. Dalam hal ini harus diperhatikan
pula retur penjualan secara periodik harus dibuat perincian piutang menurut golongan
usianya untuk menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan dan menilai apakah
bagian kredit dan bagian inkaso telah bekerja dengan efisien.
Lingkungan pengendalian adalah pembentukan suasana organisasi serta memberi
kesadaran tentang perlunya pengendalian bagi suatu organisasi ada beberapa faktor
yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah sebagai berikut:
a. Integritas dan nilai etika
b. Komitmen terhadap kompetensi
c. Partisipasi dewan direksi dan tim auditor
d. Filosofi dan gaya manajemen
e. Struktur organisasi
f. Pemberian wewenang dan tanggung jawab
g. Kebijakan mengenai sumber daya manusia dan penerapannya
4. Aktivitas Pengendalian

Adanya aktivitas pengendalian pada piutang adalah salah satu cara yang
digunakan untuk mengantisipasi kecurangan dan mengantisipasi kemungkinan
piutang tak tertagih, dengan adanya hal tersebut dapat meminimalisasi kerugian yang
di akibatkan piutang tak tertagih. Yang mengakibatkan jumlah piutang usaha
meningkat sehingga perusahaan beresiko mengalami kerugian dan juga
mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan jika tidak terdapat aktivitas
pengendalian di dalamnya. Aktivitas dengan tujuan:
1) untuk mengetahui apakah aktivitas pengendalian piutang pada perusahaan
sudah berjalan optimal
2) untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi dalam menjalankan aktivitas
pengendalian
3) untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan perusahaan agar aktivitas
pengendalian piutang berjalan dengan optimal.

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur untuk membantu


memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengatasi resiko telah diambil
guna mencapai tujuan entitas. Sebagai contoh yang sering terjadi dan perlu
diwaspadai adalah dalam aktivitas pembelian atau pengadaan barang. Aktivitas
pembelian barang meliputi pemesanan, penerimaan, dan pembayaran.
Seharusnya untuk menjamin pengendalian internal yang baik dari aktivitas
pembelian, maka masing-masing “unsur” dari aktvitas pembelian ini haruslah
ditangani secara terpisah oleh masing-masing karyawan yang berbeda. Ketika
aktivitas pemesanan, penerimaan, dan pembayaran ditangani oleh orang yang
berbeda maka resiko kesalahan maupun kecurangan dapat diperkecil.

Bagian penerimaan barang secara terpisah dari bagian lainnya akan bertugas
untuk memeriksa (jenis barang yang dipesan, kuantitasnya, harganya maupun
kualitasnya) apakah barang yang diterima sudah sesuai dengan apa yang sudah
dipesan oleh bagian pemesanan dan telah diterima dengan baik oleh bagian
penerimaan barang adalah orang yang memang benar-benar memiliki otorisasi
dari perusahaan untuk melakukan pembayaran atau pengadaan barang tersebut.
Jika bagian pemesanan/penerimaan barang juga merangkap pekerjaan
pembayaran, maka kemungkinan terjadinya tagihan palsu (fictitious invoice) akan
muncul disini
5. Penilaian Resiko

Penilaian Resiko Penilaian resiko melibatkan proses yang dinamis dan


interaktif untuk mengidentifikasi dan menilai resiko terhadap pencapaian tujuan.
Resiko itu sendiri dipahami sebagai suatu kemung-kinan bahwa suatu peristiwa
terjadi dan mempengaruhi perncapaian tujuan entitas, dan resiko terhadap
pencapaian seluruh tujuan dari entitas ini dianggap relative terhadap toleransi
resiko yang ditetapkan. Oleh karena itu, penilaian resiko membentuk dasar untuk
menentukan bagaimana resiko harus dikelola oleh organisasi.
• Risiko bawaan (inherent risk): kelemahan dari sebuah penetapan akun atau
transaksi pada masalah pengendalian yang signifikan tanpa adanya
pengendalian internal.
• Risiko residual (residual risk):  risiko yang tersisa setelah manajemen
mengimplementasikan pengendalian internal atau beberapa respons lainnya
terhadap risiko.
6. Informasi dan Komunikasi
Istilah informasi dan komunikasi sebelumnya dalam konsep yang lama
dikenal sebagai komponen sistem akuntansi. Istilah informasi akuntansi dan
komunikasi memberikan cakupan yang lebih luas dari sistem akuntansi. Sistem
akuntansi meliputi pengidentifikasian, penyusunan, analisa, penggolongan,
pencatatan dan pelaporan transaksi. Sistem akuntansi piutang usaha yang efektif
harus memberikan keyakinan yang memadai bahwa transaksi piutang usaha yang
dicatat adalah :
a. Sah
Untuk membuktikan bahwa piutang usaha merupakan transaksi yang sah
harus didukung oleh pencatatan dalam dokumen hal ini yaitu faktur penjualan
kredit, bukti kas masuk, memo kredit dan bukti memorial
b. Telah diotorisasi
Dokumen pendukung transaksi piutang usaha baru dapat dikatakan sah
apabila telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.
c. Telah dicatat
Transaksi yang mempengaruhi piutang usaha harus dicatat dengan jelas
dan benar sehingga dapat memberikan informasi untuk pemerosesan
selajutnya.
d. Telah dinilai secara wajar
Penilaian atas transaksi piutang usaha telah dilakukan secara wajar sesuai
dengan keadaan atau kejadian yang sesungguhnya.
e. Telah digolongkan secara wajar
Transaksi yang dicatat benar-benar merupakan transaksi yang
mempengaruhi perubahan piutang usaha. Dan dalam pencatatannya harus
digolongkan sesuai dengan perkiraan yang berhubungan dengan piutang
usaha.
f. Telah dicatat dalam periode yang seharusnya
Transaksi piutang usaha yang terjadi harus dicatat pada periode
terjadinya transaksi tersebut.
g. Telah dimasukkan ke dalam buku pembantu dan telah diringkas dengan benar
Pencatatan transaksi piutang usaha tidak terlepas dari adanya buku
pembantu. Setiap konsumen mempunyai catatan tersendiri dalam buku
pembantu sehingga memudahkan dalam hal memonitor perkembangan
pembayaran masing-masing konsumen.

Mulyadi 2003 : 259 menyatakan bahwa informasi mengenai piutang yang


dilaporkan kepada manajemen adalah :

a. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur


b. Riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur
c. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu
7. Pengawasan
Dalam pengawasan piutang, dikenal adanya piutang tidak tertagih atau
piutang ragu-ragu. Dikatakan piutang tak tertagih karena perusahaan tidak mampu
membayar hutangnya ke perusahaan, dikatakan juga ragu-ragu karena perusahaan
tidak percaya atau ragu-ragu perusahaan pelanggan mampu melunasi hutang
tersebut

Jurnal piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

Beban piutang ragu-ragu Rp…

Cadangan Piutang ragu-ragu Rp…..

Namun apabila sudah dicatata ke dalam pitang ragu-ragu dan ternyata perusahaan
mampu membayar, jurnalnya adalah:

Cadangan Piutang Ragu-ragu Rp…

PIutang Dagang Rp…

Metode Penghapusan Langsung tidak dipakai di dalam perusahaan-


perusahaan karena dapat menyebabkan timbulnya kegiatan manipulasi
pendapatan oleh orang-orang dalam perusahaan.

a. Sistem Pengawasan Intern Piutang


Pengawasan piutang sangat penting dilakukan karena tanpa pengawasan
perusahaan akan menanggung resiko-resiko yang mungkin terjadi dalam
mengadakan investasi dalam bentuk piutang. Resiko-resiko yang timbul antara
lain:

1) Kemungkinan terjadinya kelambatan dalam penerimaan piutang.


2) Kemungkinan piutang tidak dapat dibayar sekaligus.
3) Kemungkinan piutang tidak dapat dibayar seluruhnya.
4) Resiko yang mungkin timbul karena tertanamnya modal dalam piutang dalam
jangka waktu lama.

Untuk menghindari atau paling tidak memperkecil resiko yang akan timbul
maka diperlukan pengawasan terhadap piutang. Pengawasan piutang dapat
dilakukan dengan:

b. Pengawasan Terhadap Pemberian Kredit


Dalam menilai resiko pemberian kredit dapat dilakukan seperti cara-cara yang
umumnya dilakukan oleh bank ataupun perusahaan lain yaitu 5C dari calon
pelanggan antara lain:

1) Character
Meneliti dan memperhatikan sifat-sifat pribadi, cara-cara hidup dan
status sosial dari pemohon kredit. Hal ini penting karena berkaitan dengan
kemauan para pelanggan untuk membayar.

2) Capacity
Meneliti kemampuan pemohon kredit dalam memperoleh penjualan
ataupun pendapatan yang dapat diukur dari penjualan yang dicapai pada masa
lalu dan juga keahlian yang dimiliki dalam bidang usahanya.

3) Capital
Mengukur posisi keuangan perusahaan secara umum dengan
memperhatikan modal yang dimiliki perusahaan, juga perbandingan hutang
dan modal.

4) Collateral
Mengukur besarnya aktiva perusahaan yang dijadikan sebagai agunan
atau jaminan atas kredit yang diberikan.

5) Condition
Memperhatikan pengaruh langsung dari keadaan ekonomi pada
umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan terhadap kemampuan untuk
memenuhi kewajibannya.

Dengan adanya pengawasan diharapkan resiko yang mungkin timbul karena


kesalahan pemberian piutang dapat dicegah.

c. Pengawasan Penagihan
Pengawasan penagihan dimaksudkan untuk mengetahui apakah penagihan
piutang dilakukan dengan semestinya. Selain itu bagian penagihan mempunyai
beberapa tujuan penagihan selain pengumpulan piutang, yaitu menjaga nama baik
para pelanggan.

Dengan cara-cara penagihan piutang seperti diatas diharapkan agar dapat


memperoleh hasil pelunasan piutang. Hasil penagihan ini akan menunjukkan
berhasil tidaknya bagian penagihan melaksanakan tugasnya dalam mengelola
piutang yang dapat diukur dengan menggunakan analisa rasio.

Tingkat perputaran piutang penting diperhatikan untuk membandingkan hasil


kerja pengumpulan piutang dalam jangka waktu kredit yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Apabila hasil kerja pengumpulan piutang selalu lebih besar dari batas
kredit yang telah ditetapkan tersebut maka cara pengumpulan piutang dinilai
kurang efisien. Ini berarti bahwa banyak pelanggan yang tidak memenuhi batas
waktu kredit yang telah ditetapkan.
KELOMPOK 3
SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN
UD. CREATIF

1. MEMBUAT DESKRIPSI KEGIATAN


 Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang
yang diperlukan oleh perusahaan.
 Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua: pembelian lokal dan impor.
 Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan impor adalah
pembelian dari pemasok luar negeri.
2. MENENTUKAN DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
 Surat permintaan peemebelian
 surat order pembelian
 laporan penerimaan barang
 bukti kas keluar
3. CATATAN AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah:
1. Register bukti kas keluar (voucher register);
2. Jurnal pembelian;
3. Kartu utang;
4. Kartu persediaan

4. FUNGSI YANG TERKAIT


1. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.
2. Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
3. Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan
pemilihan pemasok.
4. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
5. Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok.
6. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk
disimpan.
7. Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi akuntansi.
8. Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktur dari pemasok
tersebut, fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.

5. JARNGAN PROSEDUR-PROSEDUR
a. Prosedur permintaan pembelian.
b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok.
c. Prosedur order pembelian.
d. Prosedur penerimaan barang.
e. Prosedur pencatatan utang.
f. Prosedur distribusi pembelian.
6. UNSUR PENGENDALIAN INTERN
7. FLOW CHART

BAGIAN GUDANG BAGIAAN PEMBELIAN

Mulai

1
Memeriksa
Persediaan Di
Gudang
Mencari supplier
dan info harga
barang

Memeriksa
Persediaan Di
Gudang
Membuat surat
permintaan
penawaran harga

Surat
perminntaan
pembelian

2
SPP 1

1
SPP 2

BAGIAN SUPPLIER

2 3
SPP 1 Surat
penawaran 2

Membuat
surat Membuat
penawaran order
pembelian

2 3
Surat
penawaran 1 3
Surat order
2
pembelian 1

5
N
4
N

Surat order
pembelian 2
Membuat
Faktur

FAKTUR

BAGIAN PENERIMAAN BARANG


7

5 6
6
Barang
Surat order FAKTUR
pembelian 3

Membuat laporan
penerimaan

Memeriksa
barang
2
Laporan
penerimaan 1
Barang
8

N
7

BAGIAN AKUNTANSI

8
Membuat laporan
pembelian kredit

Laporan
pembelian kredit

selesai

BAGIAN 2

1. Kegiatan bisnis
Kegiatan bisnis yang dapat dilakukan antara lain :
membeli barang yang kita butuhkaan
menjualnya kembali barang dengan tujuan memperoleh
keuntungan tanpa mengubah kondisi barang yang dijual.
2. Data yang harus di kumpulkan
Data yang harus di kumpulkan antara lain :
nama pelanggan, alamat, riwayat transaksi dan bahkan data
demografis dan psikografis (seperti kegiatan, minat dan pendapat)
petunjuk arah penjualan
gambaran potensi pasar
costumer blacklist
analisis penjualan
sarana komunikasi
3. dokumen sumber
Dokumen sumber merupakan dokumen yang digunakan untuk dasar
pencatatan ke dalam jurnal atau buku pembantu.

Dokumen sumber yang digunakan yaitu :


1. Faktur  
2. Kwitansi
3. Cek
4. Bukti Setoran Bank
5. Bilyet Giro
6. Rekening Koran
7. Bukti Memo
8. Bukti Kas Masuk
9. Bukti Kas Keluar
10. Nota Kredit  
11. Nota Debit
12. Nota Kontan

4. laporan manajerial dan desain dari UD Creatif


Laporan manajerial adalah sejenis laporan yang bertalian dengan
urusan tertentu dalam lingkungan suatu organisasi formal yang dibuat
untuk keperluan pimpinan organisasi untuk membuat keputusan dan
selanjutnya melakukan tindakan. 
UD. CREATIF
LAPORAN PEMBELIAN
DESEMBER 2019

FAKTUR SUPPLIER UNIT INTEM UNIT KETERANGAN


PRICE
A401 CV Anggun 2 Mesin Cukur 100.000 Untuk dipakai (use)
Jl. Perintis 8 Mesin Cukur 100.000 Untuk dijual
KM 15 kembali (trade)
2 Paket alat cukur 800.000 Use
8 Paket alat cukur 800.000 Trade
K403 CV Kimia 20 Cairan A 20.000 Untuk diracik
(Manf)
Jl Kapasa No 20 Cairan B 30.000 Manf
35
D404 UD Dirgan Air Ultra Violet 300 Manf
Jl Daya Raya
P402 PT. Polymer Paket Alat Racik 600.000 Use

Jalan Kima
Raya

5. laporan anggaran dan kinerja beserta desainnya


Laporan Anggaran Dan Kinerja
UD. Creative
Tanggal :
Lokasi :
Kode kegiatan belanja keluaran Keterangan
BKK01 Pembayaran 2.400.000 Lunas
sewa kios

6. resiko kegiatan bisnis


resiko yang akan timbul dari kegiatan bisnis antara lain :
kerugiaan
persaingan ketat
kondidi pasar yang tidak stabil
butuh kerja keras dan tidak mudah menyerah
7. desain dokumen sumber
Dokumen sumber perusahaan dagang yaitu :
Faktur  
Kwitansi
Cek
Bukti Setoran Bank
Bilyet Giro
Rekening Koran
Bukti Memo
Bukti Kas Masuk
Bukti Kas Keluar
Nota Kredit
Nota Debit
Nota Kontan
8. Desain jurnal khusus
UD. CREATIF
Jurnal khusus
DESEMBER 2019
Jurnal Pengeluaran Kas
Debit Kredit
Tg Perusaha Re Serba-serbi Pot.
l an f Utang Pembe
Perkira Re Jumla Kas Pembeli
Dagang lian
an f h an

Pemba
 3
Bapak 2.400.00 yaran  2.400.  2.400.
0/ c - -
Cimeng 0 sewa 000 000
11
kios
                   
                   

Jurnal Pembelian
Debit Kredit
No
Tgl Ref Serba-serbi
Faktur Pembelian Utang Dagang
Perkiraan Ref Jumlah
2/12 K403 Cairan A 20.000 20 400.0000
               
               

9. Desain buku pembantu

Bank muamalat Indonesia No.rek : 001


Tanggal :
Cv creative
Cahya Daya
Tanggal Keterangan ref Debit Kredit Saldo
30 –Nop Kas 10.000.000 10.000.000
01-Des Pembayaran 1 2.400.000 7.600.000

10. Desain bagan Akun

BAGIAN 3

1. Ancaman Sia
Ancaman SIA antara lain :

N Ancaman Contoh
o
1. Kehancuran karena bencana alam dan Banjir
politik Badai angin
Tawuran
2 Kesalahan pada software dan tidak Kesalahan atau kerusakan pada software
berfungsinya peralatan Gangguan dan fluktuasi listrik
Kesalahan pengiriman data yang tidak
terdeteksi
3 Tindakan tidak sengaja Hilangnya atau salah letaknya data
Sistem tidak memenuhi kebutuhan
perusahaan atau tidak mampu menagi
tugas yang diberikan
Kecelakaan yang disebabkan tanpa
sengaja
4. Tidak sengaja (kejaahatan Sabotase penipuan melalui komputer
computer( kejahatan computer) pencurian

2. Konsep pengendalian
Pengendalian (pengawasan) atau controlling adalah bagian terakhir dari fungsi
manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses
manajemen, karena itu harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Fungsi manajemen yang
dikendalikan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian itu
sendiri. Kasus-kasus yang banyak terjadi dalam hal ini yaitu akibat masih lemahnya
pengendalian sehingga terjadilah berbagai penyimpangan antara yang direncanakan
dengan yang dilaksanakan.
Pengendalian adalah proses pemantauan, penilaian dan pelaporan rencana atas
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan
lebih lanjut. Beda pengawasan dengan pengendalian adalah pada wewenang dari
pengembang kedua istilah tersebut. Pengendalian memiliki wewenang turun tangan
yang tidak dimiliki oleh pengawas. Pengawas hanya sebatas memberi saran, sedangkan
tindak lanjutnya dilakukan oleh pengendali.

3. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari semua komponen pengendalian intern
lainnya yang membuat organisasi menjadi disiplin dan terstruktur. Lingkungan
pengendalian mencakup suasana organisasi dan sikap manajemen serta karyawan
terhadap pentingnya pengendalian yang ada dalam organisasi. Lingkungan
pengendalian UD Creatif yaiu antara lain :
4. Suasana kerja dalam ruangan dan kantor
5. Kenyamanan pelanggan
6. Ketertiban
7. Tata cara berbicara dan bersikap kepada pelanggan
4. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah tindakan – tindakan yang ditetapkan melalui kebijakan –
kebijakan dan prosedur – prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan
manajemen untuk mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan dilakukan. Aktivitas
pengendalian dilakukan pada semua tingkat entitas, pada berbagai tahap dalam proses
bisnis, dan atas lingkungan teknologi. Prinsip – prinsip dalam organisasi yang
mendukung aktivitas pengendalian yaitu sebagai berikut :
a. Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang berkontribusi
terhadap mitigasi risiko pencapaian sasaran pada tingkat yang dapat diterima.
b. Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian umum atas teknologi
untuk mendukung tercapainya tujuan.
c. Organisasi menyebarkan aktivitas pengendalian melalui kebijakan – kebijakan yang
menetapkan apa yang diharapkan, dan prosedur – prosedur yang menempatkan kebijakan
– kebijakan ke dalam tindakan.

5. Penilaian Resiko
Penilaian risiko adalah pandangan menyeluruh di tempat kerja untuk mengidentifikasi
hal-hal, situasi, proses, yang dapat menyebabkan kerugian, terutama bagi orang-orang.
Setelah identifikasi dibuat, dilakukan analisis dan evaluasi seberapa besar kemungkinan
dan seberapa parah risikonya. Ketika keputusan ini dibuat, selanjutnya dapat memutuskan
tindakan apa yang harus dilakukan untuk secara efektif menghilangkan atau
mengendalikan kerusakan yang terjadi.
Langkah Melakukan Penilaian Risiko:
Langkah 1
Informasi apa yang harus dikumpulkan?
Bagaimana cara mengumpulkan informasi tersebut?
Langkah 2
Bagaimana cara mengidentifikasi bahaya?
Langkah 3
Bagaimana cara menilai risiko yang timbul dari bahaya?
Langkah 4
Bagaimana merencanakan tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi risiko yang
timbul dari bahaya itu?
Langkah 5
Bagaimana merencanakan tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi risiko yang
timbul dari bahaya itu?

6. Informasi dan Komunikasi

UD.Creatif adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan dan perdagangan. Agar
usaha terus berkembang dan dapat bersaing, sangat dibutuhkan informasi yang akurat tentang
perkembangan minat dan gaya tren masyarakat saat ini misalnya tentang model pangkas rambut
serta spray rambut yang terbaru. Informasi tersebut biasa di dapatkaan melalui internet, namun
untuk memperkuat informasi itu sangat dibutuhkan informasi langsung dari pelanggan dengn
berkomunikasi.
Komunikasi juga sangat dibutuhkan untuk menjalin keakraban antara komsumen dan penjual, hal
ini dapat memunculkan rasa percaya pelanggan kepada kita sebagai pemberi pelayanan.

7. Pengawasan

 Menjalankan evaluasi pengendalian intern


 Implementasi pengawasan yang efektif
 Menggunakan sistem akuntansi pertanggungjawaban
 Mengawasi aktivitas sistem
 Meacak penrangkat lunak dab perangkat bergerak yang dibeli
 Menjalankan audit berkala
 Mempekerjakan petugas keamanan

KELOMPOK 5
1) Deskripsi Kegiatan
Pada UD Creatif, sistem penggajian dan pengupahan yang dilakukan terbagi
menjadi penggajian atas usaha manufaktur yaitu gaji meramu cairan spray dan
penggajian atas jasa pangkas rambut.
Adapun sistem penggajiian dilakukan tiap bulan (tanggal 2 bulan berikutnya),
dan penggajian diberikan berdasarkan perhitungan banyaknya jumlah (liter) cairan yang
diramu dalam usaha manufaktur dan perhitungan banyaknya jumlah orang yang telah
dilakukan pangkas rambut masing-masing karyawan.
Perhitungan yang diberikan atas banyaknya jumlah (liter) cairan yang diramu
masing-masing karyawan diberikan tarif Rp. 1,000/liter, sedangkan perhitungan yang
diberikan atas banyaknya jumlah orang yang telah dilakukan pangkas rambutnya oleh
masing-masing karyawan yaitu Rp. 2,000/orang.

2) Dokumen yang digunakan


Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah :
a) Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
b) Kartu jam hadir
c) Kartu jam kerja
d) Daftar gaji dan daftar upah
e) Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
f) Surat pernyataan gaji dan upah
g) Amplop gaji dan upah
h) Bukti kas keluar

3) Catatan Akuntansi yang digunakan


Catatan akuntansi yang digunakan pada UD. CREATIF adalah catatan yang nantinya
akan mempengaruhi dari perhitungan penggajian dan pengupahan, yaitu :
a) Jurnal umum
Dalam gaji dan upah, jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga
kerja kedalam setiap departemen dalam perusahaan.

b) Kartu harga pokok produk


Kartu ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan
untuk pesanan tertentu. Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja
langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.

c) Kartu Biaya
Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya
tenaga kerja non produksi setiap departemen dalam perusahaan. Catatan ini
digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tiap departemen dalam perusahaan,
Sumber informasi untuk pencatatan dalarn kartu, biaya ini adalah jurnal umum atau
rekap daftar gaji dan upah.

d) Kartu penghasilan karyawan


Merupakan catatan mengenai penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima
oleh tiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar,
penghitungan PPh pasal 21 yang menjadi beban tiap karyawan.Di samping itu, kartu
penghasilan karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji dan upah karyawan
dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan.

4) Fungsi yang terkait


a. Fungsi Kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, membuat surat calon
karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, menbuat surat keputusan tarif
gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi serta
pemberhantian karyawan.

b. Fungsi Pencatat Waktu


Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi
semua karyawan perusahaan.

c. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah


Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi
penghasilan bruto yang menjadi hak dan potongan yang menjadi beban setiap
karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji.

d. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk memcatat kewajiban yang timbul dalam
hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan.
e. Fungsi Keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah,
dan menguangkan cek tersebut ke Bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan
ke dalam amplop gaji setiap karyawan untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan
yang berhak.

5) Jaringan prosedur-prosedur
a. Sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
2. Prosedur pembuatan daftar gaji
3. Prosedur pembayaran gaji.
4. Prosedur distribusi gaji.
b. Sistem pengupahan terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
2. Prosedur pencatatan waktu kerja
3. Prosedur pembuatan daftar upah.
4. Prosedur pembayaran upah.
5. Prosedur distribusi upah.

6) Unsur Pengendalian Intern


a) Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi pembayaran gaji
dan upah.
b) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
c) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki
surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani
oleh Direktur Utama.
d) Setiap perubahan gaji dan upah karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan
upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan Direktur
Keuangan.
e) Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan
harusdidasarkan atas surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi
kepegawaian.
f) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
g) Perintah lembur harus diotorisasi oleh Kepala Departemen karyawan yang
bersangkutan.
h) Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia.
i) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi
akuntansi.
j) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji
dan upah karyawan.
k) Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverivikasi ketelitiannya oleh
fungsi akuntansi biaya.
l) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam klerja sebelum kartu yang
terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.
m) Pemasukkan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh
fungsi pencatat waktu.
n) Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh fungsi akuntansi keuangan sebelum dilakukan pembayaran
o) Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan pengahsilan
karyawan.
p) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

7) Flow Chart
PEKAN 6
Pemrosesan transaksi, sudah harus didesain, sudah tau bentuknya
1) Kegiatan Bisnis
Pada UD Creatif, sistem penggajian dan pengupahan yang dilakukan terbagi menjadi
penggajian atas usaha manufaktur yaitu gaji meramu cairan spray dan penggajian atas
jasa pangkas rambut.
Adapun sistem penggajiian dilakukan tiap bulan (tanggal 2 bulan berikutnya), dan
penggajian diberikan berdasarkan perhitungan banyaknya jumlah (liter) cairan yang
diramu dalam usaha manufaktur dan perhitungan banyaknya jumlah orang yang telah
dilakukan pangkas rambut masing-masing karyawan.
Perhitungan yang diberikan atas banyaknya jumlah (liter) cairan yang diramu
masing-masing karyawan diberikan tarif Rp. 1,000/liter, sedangkan perhitungan yang
diberikan atas banyaknya jumlah orang yang telah dilakukan pangkas rambutnya oleh
masing-masing karyawan yaitu Rp. 2,000/orang.

2) Data yang harus dikumpulkan/direkam


a) Daftar Hadir Karyawan
Data yang dikumpulkan dalam daftar hadir karyawan adalah :
1. Seluruh daftar nama karyawan
2. Data jam masuk dan pulang tiap hari, tiap minggu dan bulanan.
3. Data total jam kerja
4. Data jam lembur
5. Data total jam lembur
6. Tanda tangan karyawan
7. Tanda tangan pemeriksa atau kepala perusahaan

b) Daftar Gaji dan Upah


1. Tarif upah atas jasa pangkas rambut tiap orang
2. Tarif upah atas jasa meramu cairan tiap liternya
3. Jumlah orang yang dipangkas rambuttnya
4. Jumlah liter cairan yang diramu
5. Total upah atas jasa pangkas rambut
6. Total upah atas jasa meramu cairan
7. Potongan (bila ada)
8. Tanda Tangan Karyawan

c) Rekap Gaji dan Upah


1. Daftar Jumlah Gaji atas hari dan jumlah jam masuk kerja
2. Daftar Jumlah Upah atas hari dan jumlah jam lembur kerja
3. Daftar jumlah Upah atas Jasa Pangkas Rambut yang dilakukan
4. Daftar Jumlah Upah atas Jasa Meramu Cairan yang dilakukan
5. Tanda Tangan Pengawas atau Pemeriksa atau Kepala Perusahaan

d) Surat Pernyataan Gaji dan Upah


1. Tanggal
2. No. Bukti atau No. Surat
3. Jumlah Gaji dan Upah beserta perhitungannya (hari masuk,jam kerja,tarif jasa,
dll)
4. Jumlah Potongan (Bila Ada)
5. Total Dibayarkan kepada pemberi gaji
6. Nama Pemberi Gaji dan Upah (Pimpinan Perusahaan)
7. Nama Penerima Gaji dan Upah
8. Tanda Tangan Penerima
e) Jurnal Umum
1. Tanggal
2. Keterangan transaksi (pembebanan gaji dan upah karyawan)
3. Jumlah

f) Jurnal Pengeluaran Kas


1. Tanggal
2. Keterangan
3. Referensi (ref)
4. Jumlah utang (gaji atau upah)
5. Jumlah pengeluaran kas untuk pembayaran gaji dan upah

3) Dokumen sumber/ buku kegiatan/ bukti transaksi


Dokumen Sumber yang dimiliki dalam UD.Creatif terbagi menjadi Dokumen
Sumber Umum dan Dokumen Sumber Khusus atau yang berkaitan dengan perhitungan
Akuntansi seperti :
a) Dokumen sumber umum
1. Kartu jam hadir
2. Kartu jam kerja
3. Surat pernyataan gaji dan upah
4. Amplop gaji dan upah

b) Dokumen sumber khusus atau yang berkaitan dengan transaksi


1. Daftar gaji dan daftar upah
2. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
3. Bukti kas keluar
c) Laporan Manajerial dan desainnya (selain laporan keuangan) laporan aktivitas setiap
1. fungsi Laporan Laporan Data Pegawai
2. Laporan Daftar Absensi

3. Laporan Daftar Lembur

4. Laporan Daftar Penggajian

5. laporan anggaran dan laporan kinerja beserta desainnya


KETERANGAN KARYAWAN ANGGARAN KINERJA SELISIH
(PER BULAN) (PER BULAN) ANTARA
ANGGARAN
DAN
REALISASI
JASA PANGKAS RAMBUT A 500 ORANG 390 ORANG 110 ORANG
B 500 ORANG 460 ORANG 40 ORANG
JASA MERAMU CAIRAN A,B,DAN ULTRA A 100 LITER 60 LITER 40 LITER
VIOLET
B 100 LITER - 100 LITER
6. Resiko kegiatan Bisnis- super hati-hati
Contoh : pisang busuk, pisang masih terlalu muda, resiko pisang dimakan tikus,
minyaknya tumpah, pisangnya gosong, dsb.
Bikin tabel prosedur kegiatan dan resiko dari kegiatannya
PROSEDUR KEGIATAN RESIKO KEGIATANNYA
PROSEDUR PENCATATAN WAKTU HADIR JIKA TIDAK DIKONTROL, MAKA BISA SAJA TIDAK
SESUAI DENGAN KEADAAN YANG ADA
PROSEDUR PENCATATAN WAKTU KERJA JIKA TIDAK DI KONTROL DAN DIAWASI, WAKTU
KERJA BISA SAJA DILEBIH-LEBIHKAN
PROSEDUR PEMBUATAN DAFTAR GAJI DAN JIKA TIDAK MENGGUNAKAN DATA YANG VALID,
UPAH MAKA JUMLAH GAJI DAN UPAH YANG TERMUAT
DALAM DAFTAR GAJI DAN UPAH BISA TIDAK SESUAI
DENGAN YANG SEHARUSNYA
PROSEDUR DISTRIBUSI GAJI DAN UPAH PERLU KETERANGAN YANG JELAS, JIKA TIDAK AKAN
TERJADI MISKOMUNIKASI ATAU BAHKAN GAJI DAN
UPAH BELUM SAMPAI KEPADA PENERIMA GAJI DAN
UPAH
PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI DAN UPAH HARUS MEMERLUKAN PERHITUNGAN DAN
KETELITIAN, JIKA TIDAK AKAN TERJADI KESALAHAN
JUMLAH PEMBAYARAN ATAS GAJI DAN UPAH YANG
AKAN DITERIMA KARYAWAN

7. Desain dokumen sumber (desain bentuknya)


a. Dokumen sumber umum, yaitu :
 Kartu jam hadir

 Kartu jam kerja


 Surat pernyataan gaji dan upah

 Daftar gaji dan daftar upah


 Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

 Bukti kas keluar

4) Desain formulir jurnal khusus yang terkait berdasarkan masing2 kelompok


a) Berikut adalah jurnal khusus yang digunakan dalam sistem penggajian dan
pengupahan:
1. Jurnal Memorial atau Jurnal Umum
2. Bukti Kas Keluar

5) Desain buku pembantu, formatnya


Adapun yang dapat disajikan dalam UD.Creatif sebagai pengganti buku
pembantu dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah

6) Desain bagan akun formatnya


UD CREATIF
NERACA SALDO AWAL
30 NOP 2019
       
ACC NO ACCOUNT NAME DEBT CREDIT
101 KAS -  
102 KAS DI BANK -  
103 PIUTANG -  
104 PERLENGKAPAN -  
105 PERS. BARANG DAGANG -  
106 PERS.BAHAN BAKU -  
107 PERS.BDP -  
108 PERS. BARANG JADI -  
109 SEWA DIBAYAR DIMUKA -  
112 PERALATAN -  
113 PPN MASUKAN -  
201 UTANG DAGANG   -
202 UTANG JASA   -
203 UTANG GAJI KARYAWAN   -
204 PPN KELUARAN   -
301 MODAL   -
401 PENDAPATAN JASA   -
402 PENJUALAN   -
403 POTONGAN PEMBELIAN   -
501 HPP -  
502 POTONGAN PENJUALAN -  
601 BEBAN GAJI KARYAWAN -  
602 BEBAN SEWA KIOS -  
PEKAN 9

1) Ancaman SIA
Ancaman SIA pada sistem penggajian dan pengupahan yang terjadi pada UD
CREATIF menunjukkan bahwa seluruh aktivitas siklus penggajian dan pengupahan
bergantung pada database terintegrasi yang memuat informasi mengenai pegawai,
penggajian pengupahan, dan penggunaan waktu oleh pegawai.
Sejumlah perusahaan yang berkembang termasuk UD CREATIF secara periodik
menghendaki beberapa ekslusif tingkat atasnya untuk menghabiskan waktu ditingkat
jajaran pegawai paling rendah untuk memahami dengan lebih baik tugas dan
tekanannya. Pengalaman tersebut dapat membantu para eksekutif mengidentifikasi
perubahan-perubahan yang diinginkan dalam kondisi kerja.
Sebagai contoh,ancaman terhadap aktivitas penggajian dan pengupahan terhadap
UD CREATIF jika dalam pencatatannya untuk data waktu dan kehadiran pegawai tidak
akurat dapat mengakibatkan biaya tenaga kerja yang meningkat dan laporan biaya
tenaga kerja yang keliru. Selain itu juga dapat mengakibatkan penentuan staf dan jam
kerja pegawai yang kurang tepat. Hal itu juga dapat menciptakan ketidak efisienan yang
berkaitan dengan penugasan pegawai untuk menjalankan tugas yang tidak sepenuhnya
dikuasai. Ketidakakuratan data aktivitas penggajian dan pengupahan pada waktu dan
kehadirannya mengakibatkan kesalahan pada pembayaran pegawai dapat menciptakan
masalah-masalah.
Karena pengalaman tersebut manajer UD CREATIF sekarang bekerja keras untuk
memastikan bahwa beberapa inisiatif dan perubahan baru dalam prosedur diterapkan
dengan cara menghitung dan mengkroscek kembali data aktivitas waktu dan kehadiran
setiap pegawai.

2) Konsep Pengendalian
Pengendalian dalam sistem penggajian dan pengupahan yaitu pengendalian internal
(internal control). Pengendalian internal adalah proses yang dijalankan untuk
menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian berikut telah
dicapai.
a) Mengamankan asset-mencegah atau mendeteksi perolehan, penggunaan, atau
penempatan yang tidak sah.
b) Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan aset perusahaan
secara akurat dan wajar.
c) Memberikan informasi yang akurat dan reliabel.
d) Menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
e) Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional.
f) Mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditentukan.
g) Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian internal menjalankan tiga fungsi penting, yaitu:
a) Pengendalian preventif (preventive control), mencegah masalah sebelum timbul.
Contoh: merekrut personel berkualifikasi , memisahkan tugas pegawai, dan
mengendalikan akses fisik atas asset dan informasi
b) Pengendalian detektif (detective control) , menemmukan masalah yang tidak
terelakan.
Contoh: menduplikasi pengecekan kalkulasi dan menyiapkan rekonsiliasi bank serta
neraca saldo bulanan.
c) Pengendalian korektif ( corrective control) , mengidentifikasi dan memperbaiki
masalah serta memperbaiki dan memulihannya dari kesalahan yang dihasilkannya.
Contoh: menjaga Salinan backup pada file , perbaikan kesalahan entri data , dan
pengumpulan ulang transaksi-trasanksi untuk pemrosesan selanjutnya

Pengendalian intern seringkali dipisahkan dalam 2 kategori sebagai berikut :


a) Pengendalian umum (general control): memastikan lingkungan pengendalian sebuah
organisasi stabil dan dikelola dengan baik. Contohnya, keamanan ; infrastruktur TI ;
dan pengendalian pembelian perangkat lunak pengembangan dan pemeliharaan
b) Pengendalian aplikasi (application control): mencegah, mendeteksi , dan
mengoreksi kesalahan transaksi serta penipuan didalam program aplikasi.
Pengendalian ini focus terhadap ketepatan, kelengkapan,validitas, serta otorisasi
data yang didapat, dimasukkan , diproses,disimpan, ditransmisikan kesistem lain,
dan dilaporkan.

3) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian pada sistem penggajian dan pengupahan
mempengaruhi organisasi menetapkan strategi dan tujuannya; membuat struktur
aktivitas bisnis dan mengidentifikasi, menilai serta merespon resiko yg ada pada UD
CREATIF.Hal tersebut secara esensial merupakan hal yang sama dengan lingkungan
pengendalian pada kerangka IC.
Enron adalah sebuah contoh dari ketidakefektifan lingkungan internal
mengakibatkan kegagalan finansial. Meskipun Enron tampaknya memiliki sistem ERM
yang yang efektif, ternyata lingkungan internalnya tidak efektif. Untuk sistem
penggajian dn pengupahan terlibat dalam praktik bisnis yang berisiko serta meragukan,
dan dewan direksi tidak pernah mempertanyakannya. Penggajian dan pengupahan salah
menyajikan kondisipelaporan penggajian dan pengupahan karyawan, kehilangan
keyakinan para pemangku kepentingan, dan akhirnya mengajukan kebangkrutan.

FILOSOFI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN, DAN SELERA RISIKO


Secara keseluruhan, sebuah organisasi memiliki sebuah filosofi atau kepercayaan
dan sikap yang dianut bersama, tentang risiko yang memengaruhi kebijakan, prosedur,
komunikasi lisan dan tulisan, serta keputusan. Perusahaan juga memiliki selera risiko
(risk appetite), yaitu jumlah risiko yang bersedia diterima oleh sebuah perusahaan untuk
mencapai tujuan dan sasarannya. Untuk menghindari risiko yang tidak semestinya,
selera risiko harus selaras dengan strategi perusahaan. Semakin bertanggung jawab
filosofi dan gaya pengoperasian manajemen, serta makin jelas mereka berkomunikasi,
maka semakin besar kemungkinan para pegawai akan bertindak dengan tanggung
jawab. Jika manajemen hanya memiliki sedikit perhatian pada pengendalian. internal
dan sistem penggajian dan pengupahan risiko, maka pegawai akan menjadi kurang rajin
untuk mencapai tujuan pengendalian. Budaya di Springer's Lumber & Supply menjadi
sebuah contoh. Maria Pilier menemukan bahwa garis wewenang dan tanggung jawab
ditetapkan dengan longgar dan mencurigai bahwa pada sistem penggajian dan
pengupahan mungkin telah menggunakan “akuntansi kreatif" untukmeningkatkan
kinerja perusahaan. Jason Scott menemukan bukti atas praktik pengendalian internal
yang buruk dalam fungsi penggajian dan pengupahan. Dua kondisi tersebut mungkin
berkaitan; sikap longgar pada sistem penggajian dan pengupahan UD.CREATF mungkin
telah menyebabkan ketidakpedulian departemen terhadap praktik pengendalian
internal yang baik.

KOMITMEN TERHADAP INTEGRITAS, NILAI ETIS, DAN KOMPETENSI


Organisasi membutuhkan sebuah budaya yang menekankan integritas dan
komitmen pada nilai-nilai etis serta kompetensi. Etika berbayar-standar-standar etis
merupakan bisnis yang baik. Integritas dimulai dari puncak kepemimpinan dengan para
pegawai perusahaan mengadopsi sikap bai dalam sistem penggajian dan pengupahan
puncak tentang risiko dan pengendalian. Sebuah pesan yang kuat tersampaikan ketika
Manager UD.CREATIF yang dihadapkan dengan sebuah keputusan yang sulit,membuat
keputusan yang tepat secara etis.
Perusahaan mendukung integritas dengan:
a) Mengajarkan dan mensyaratkannya secara aktif;
b) Menghindari pengharapan atau insentif yang tidak realistis, sehingga memotivasi
tindakan dusta atau illegal;
c) Memberikan penghargaan atas kejujuran serta memberikan label verbal pada
perilaku jujur dan tidak jujur secara konsisten.
d) Maka para pegawai akan menunjukkan perilaku moral yang tidak konsisten;
e) Mengembangkan sebuah kode etik tertulis yang menjelaskan secara eksplisit
perilaku-perilaku jujur dan tidak jujur. Sebagai contoh, kebanyakan staff pada saat
menggaji & pengupahan karyawan tidak jujur karena nominal yang ia gajikan tidak
sesuai dengan sebenarnya.
PENGAWASAN PENGENDALIAN SISTEM PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN OLEH DEWAN
DIREKSI
Dewan direksi yang terlibat mewakili pemangku kepentingan dan memberikan
tinjauan independen pada sistem penggajian dan pengupahan yang ada pada
perusahaan UD CREATIF yang bertindak seperti sebuah pengecekan dan penyeimbangan
atas tindakan tersebut.

STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi UD CREATIF pada sistem penggajian dan pengupahan sebuah
kerangka yang bertujuan untuk mencatat semua biaya karyawan yang ada.

4) Aktivitas Pengendalian
Aktivitas Pengendalian (control activities) adalah kebijakan, prosedur, dan aturan
yang memberikan jaminan memadai bahwa tujuan penggajian dan pengupahan telah
dicapai dan respon risiko dilakukan. Hal tersebut merupakan tanggung jawab sistem
penggajian dan pengupahan pada UD CREATIF untuk mengembangkan sebuah sistem
yang aman dan dikendalikan dengan tepat. Pada saat penggajian dan pengupahan UD
CREATIF harus memastikan bahwa:
a) Pengendalian untuk sistem penggajian dan pengupahan dipilih dan dikembangkan
untuk membantu mengurangi risiko dari ketidak akuratan pencatatan waktu jam
kerja pegawain hingga level yang dapat diterima;
b) Pengendalian sistem penggajian dan pengupahan umum yang sesuai dipilih dan
dikembangkan melalui teknologi yang dapat mengurangi resiko;
c) Aktivitas pengendalian untuk sistem penggajian dan pengupahan diimplementasikan
dan dijalankan sesuai dengan kebijakan dan prosedur UD CREATIF yang telah
ditentukan.
Petugas keamanan informasi dan staf operasi bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa prosedur Penggajian dan pengupahan telah diikuti. Pengendalian pada sistem
penggajian dan pengupahan akan jauh lebih efektif ketika dijalankan sejak sistem
dibangun daripada sesudah dibangun. Akibatnya, manajer perlu melibatkan analis
sistem, desainer, dan pengguna akhir ketika mendesain sistem pengendalian berbasis
komputer. Hal yang penting bahwa aktivitas sistem penggajian dan pengupahan tetap
berjalan dengan baik, Pengendalian internal yang baik mensyaratkan tidak ada satu
pegawai pun yang diberi terlalu banyak tanggung jawab atas transaksi atau proses
bisnis. Seorang pegawai tidak boleh berada di sebuah posisi untuk melakukan dan
menyamarkan penipuan. Pemisahan tugas dibahas mereka. Prosedur pengendalian
untuk sistem peggajian dan pengupahan dilakukan dalam kategori-kategori berikut:
a) Otorisasi aktivitas dalam menggaji dan pengupahan yang layak.
b) Pemisahan tugas.
c) Mendesain dan menggunakan dokumen serta catatan.
d) Pengamanan catatan, dan data.
e) Pengecekan kinerja yang independen.

5) Penilaian Resiko
Selama proses penetapan tujuan, sistem penggaian dan pengupahan harus
memerinci tujuan-tujuan mereka dengan cukup jelas agar risiko dapat diidentifikasi dan
dinilai. Mempertimbangkan risiko kurang akuratnya pencatatan data waktu pegawai
yang kurang akurat secara khusus adalah penting karena hal tersebut merupakan salah
satu prinsip yang termasuk di dalam kerangka UD CREATIF. Sistem penggaian dan
pengupahan harus mengidentifikasi dan manganalisis risiko untuk menentukan cara
risiko-risiko seharusnya dikelola. Sistem penggaian dan pengupahan juga harus
mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan yang dapat secara signifikan
berdampak pada sistem pengendalian internal saat proses penggajian dan pengupahan.
Risiko-risiko sebuah kejadian yang teridentifikasi dinilai dalam beberapa cara yang
berbeda kemungkinan, dampak positif dan negatif, secara individu dan berdasarkan
kategori dampak pada unit organisasi yang lain, serta berdasarkan pada sifat bawaan
dan residual.
a) Risiko bawaan (inherent risk) adalah kelemahan dari sebuah penetapan akun atau
transaksi pada masalah pengendalian yang signifikan tanpa adanya pengendalian
internal. Untuk resiko bawaan pada sistem penggajian dan pengupahan kurang
teliti pada saat mencatat waktu kehadiran pegawai dan penetapan jam kerja
pegawai.
b) Risiko residual (residual risk) adalah risiko yang yang tersisa setelah manajemen
mengimplementasikan pengendalian internal atau beberapa respons lainnya
terhadap risiko. Perusahaan UD CREATIF harus menilai risiko bawaan,
mengembangkan respons, dan kemudian menilai risiko residual.

Untuk menyelaraskan risiko yang diidentifikasikan dengan toleransi UD CREATIF


terhadap risiko, sistem penggaian dan pengupahan harus mengambil pandangan
entitas yang luas pada risiko. Mereka harus menilai kemungkinan dan dampak risiko,
seperti anggaran yang dikeluarkan saat membayar atau pengupahan karyawan dan
manfaat dari respons-respons alternative. Ada 4 alternatif untuk menilai resiko, yaitu:
a) Mengurang, kemungkinan kesalahan dalam pencatatan data jam kerja dan dampak
risiko dengan mengimplementasikan sistem pengendalian internal untuk sistem
penggaian dan pengupahan yang efektif.
b) Menerima, kemungkinan dan dampak risiko.
c) Membagikan, Membagikan risiko atau mentransfernya kepada orang lain dengan
membayar semua gaji atas apa yang pegawai berhak terima.
d) Menghindari risiko dengan tidak melakukan aktivitas yang menciptakan risiko.
6) Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi dan komunikasi haruslah memperoleh dan mempertukarkan
informasi yang dibuthkan untuk mengatur, mengelola, dan mengendalikan operasi
perusahaan. Tujuan mengumpulkan, mencatat, memproses, menyimpan, meringkas,
dan mengomunikasikan utama dari SIA adalah untuk mengumpulkan, memcatat,
memproses, menyimpan, meringkas, dan mengkomunikasikan informasi mengenai
sistem penggajian dan pengupahan pada UD CREATIF. Hal tersebut meliputi
pemahaman cara transaksi dilakukan, data diperoleh, file diakses serta diperbarui, data
diproses, dan informasi dilaporkan. Hal itu meliputi pemahaman pencatatan dan
prosedur akuntansi, dukomen-dokumen pendukung dan laporan penggajian dan
pengupahan untuk UD CREATIF.
Hal tersebut memberikan jejak audit (audit trail), yang memungkinkan transaksi
pembayaran gaji untuk ditelusuri secara bolak-balik antara asalnya dan laporan
akhirnya. Sebagai tambahan untuk pengidentifikasian dan pencatatan seluruh transaksi
yang valid, SIA harus mengklasifikasikan transaksí saat penggajian dan pengupahan
secara tepat, mencatat transaksi pada nilai moneter yang sesuai, mencatat transaksi di
dalam periode akuntansi yang sesuai, dan menyaikan ransaksi secara tepat dan
pengungkapan lainnya di dalam laporan penggajian dan pengupahan. Komunikasi harus
dilakukan secara internal dan eksternal untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan
guna menjalankan aktivitas pengendalian pada saat penggajian dan penguapahan
harian. Seluruh personel harus memahami tanggung jawab mereka.

7) Pengawasan
Sistem pengendalian internal yang dipilih atau dikembangkan harus diawasi
secara berkelanjutan, dievaluasi, dan dimodifikasi sesuai kebutuhan. Segala kekurangan
dan pencatatan data waktu dan kehadiran pegawai dilaporkan kepada manajemer UD
CREATIF. Metode-metode utama dalam pengawasan kinerja yaitu:

a) Menjalankan Evaluasi Pengendalian Untuk Penggajian Dan Pengupahan


Efektivitas pengendalian sisem penggajian dan pengupahan diukur dengan
menggunakan evaluasi formal atau evaluasi penilaian diri setiap pegawai. Sebuah
tim dapat dibentuk untuk melakukan evaluasi, atau hal ini dapat dilakukan dengan
pengauditan internal dalam UD CREATIF.
b) Implementasi Pengawasan Yang Efektif
Pengawasan yang efektif melibatkan melatih dan mendampingi pegawai, mengawasi
kinerja mereka, mengoreksi kesalahan, dan mengawasi pegawai yang memiliki akses
terhadap pendataan waktu dan kehadiran pegawai. Pengawasan terutama penting
untuk pelaporan pertanggungjawaban.
c) Menggunakan Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban
Sistem akuntansi pertanggungjawaban meliputi anggaran, kuota, jadwal, biaya
standar, dan standar kualitas; perbandingan laporan kinerja aktual dan yang
direncanakan; dan prosedur untuk menyelidiki serta mengoreksi varians yang
signifikan.
d) Mengawasi Aktivitas Sistem Pengajian Dan Pengupahan
Paket perangkat lunak analisis dan sistem penggajian dan pengupahan beresiko
meninjau ukuran-ukuran keamanan pengimputan transfer saat penggajian dn
pengupahan pegawai, mendeteksi akses ilegal, menguji kelemahan dan
kerentanan,melaporkan kelemahan yang ditemukan, dan menyarankan perbaikan.
Parameter untuk data pelaporan penggajian dan pengupahan dapat dimasukkan
dalam tingkat penerimaan customer atas toleransi risiko dan efektivitas penggajian
dan pengupahan.
Dengan adanya Perangkat lunak dapat membantu perusahaan UD CREATIF memulihkan
dari tindakan berbahaya. Sebuah paket manajemen risiko membantu sebuah
perusahaan memulihkan dari amukan seorang pegawai yang tidak puas. Setelah sebuah
evaluasi kinerja yang negatif.

Anda mungkin juga menyukai