Fungsi secretariat
Fungsi ini bertanggungjawab dalam penerimaan cek dan surat
pemberitahuan atau remittance advice melalui pos dan para debitur
perusahaan. Fungsi ini juga bertugas membuat daftar surat pemberitahuan
yang diterima bersama dari para debitur dan fungsi ini berada di tangan
bagian sekretariat.
Fungsi penagihan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan penagihan kepada para
debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat
oleh fungsi akuntansi dan fungsi ini berada di tangan bagian penagihan.
Fungsi kas
Fungsi ini bertanggungjawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat
atau fungsi penagihan dan menyetorkan kas yang diterima dari berbagai
fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh dan fungsi ini berada di
tangan bagian kas.
Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab dalam pencatatan penerimaan kas dari
piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke
dalam kartu piutang, dan fungsi ini berada di tangan bagian akuntansi.
Fungsi pemeriksa intern
Fungsi ini bertanggungjawab dalam melaksanakan perhitungan yang ada di
tangan fungsi kas secara periodik, dan melakukan rekonsiliasi bank, untuk
mengecek ketelitian catatan kas yang diselenggarakan oleh fungsi
akuntansi, dan fungsi ini berada di tangan bagian pemeriksa intern.
e. Jaringan Prosedur-prosedur
Prosedur penjualan
Penjualan pada Sistem Akuntansi Piutang terdiri dari prosedur-prosedur
yang dimulai dengan menerima order dari pelanggan kemudian membuat
faktur penjualan.
Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang pada Sistem
Akuntansi Piutang terdiri dari prosedur-prosedur yang dimulai dengan
menerima faktur penjualan. Berdasarkan faktur penjualan tersebut bagian
gudang menyiapkan barang, mencatat faktur penjualan lembar ke dalam
kartu gudang dan mengarsip sementara urut nomor. Lalu faktur penjualan
lembar dikirim ke bagian pengiriman bersama dengan penyerahan barang.
Prosedur pengiriman barang
Pengiriman terdiri dari beberapa prosedur-prosedur yang dimulai dengan
menerima faktur penjualan dari sub sistem penjualan dan faktur penjualan
dari bagian gudang. Berdasarkan faktur penjualan tersebut membandingkan
dan setelah itu mengirim faktur penjualan ke sub sistem piutang sedangkan
faktur penjualan yang lain dikirim ke pelanggan bersama dengan barang.
Sub Sistem Piutang
Sub sistem piutang menerima faktur penjualan lembar dari sistem
pengiriman. Mengirim faktur penjualan ke sistem penagihan dan berdasar
faktur penjualan lembar tersebut sub sistem piutang mencatat dalam kartu
piutang dan mengirim faktur penjualan lainnya ke bagian akuntansi.
Sub Sistem Penagihan
Sub sistem penagihan menerima faktur penjualan lembar dari sistem
piutang dan mengarsip permanen menurut abjad kemudian secara periodik
membuat surat tagihan kemudian mengirim surat tagihan dan faktur
penjualan untuk dikirim ke pelanggan.
Sub Sistem Akuntansi
Sub sistem akuntansi menerima faktur penjualan dari bagian piutang
kemudian berdasar faktur penjualan mencatat dalam kartu piutang dan
mengarsip sementara menurut nomor.
f. Unsur Pengendalian Intern
Unsur-unsur Pengendalian Intern sistem akuntansi piutang antara lain:
1. Organisasi
Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit
Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit
Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi
kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan dan fungsi akuntansi. Tidak ada
transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu
fungsi tersebut.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Penerimaan order dari pembeli dari pembeli diotorisasi oleh fungsi dengan
menggunakan formulir surat order pengiriman.
Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan
membubuhkan tanda tangan pada credit copy ( yang merupakan tembusan
surat order pengiriman)
Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman
dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada
copy surat order pengiriman.
Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang dan
potongan penjualan berada ditangan drektur pemasaran dengan penerbitan
surat keputusan dengan hal tersebut.
Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan
tanda tangan pada faktur penjualan
Pencatatan ke dalam kartu piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan
cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber( faktur penjualan, bukti
kas masuk, dan memo kredit)
Pencacatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang
dilakukan dengan surat order pengiriman dan surat muat.
3. Praktik yang sehat
Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan
Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung
jawabkan oleh fungsi penagihan
Secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang kepada setiap
debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh
fungsi tersebut.
Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu putang dengan rekening kontrol
piutang dalam buku besar.
g. Flow Chart
SISTEM AKUNTANSI PIUTANG UD. CREATIF
(BAGIAN 2)
1. Kegiatan Bisnis
Pada perusahaan UD. CREATIF terjadinya piutang berasal dari
transaksi penjualan kredit dan berkurangnya piutang berasal dari transaksi
retur penjualan dan penerimaan kas dari piutang. Transaksi berkurangnya
piutang yang timbul dari transaksi penerimaan kas dari piutang
dikelompokkan dalam sistem akuntansi kas. Kegiatan penjualan kredit
dimulai dengan diterimanya order/pesanan dari pelanggan, kemudian
dilanjutkan dengan persetujuan pemberian kredit, pengiriman barang/jasa,
penagihan, pencatatan piutang, dan berakhir dengan distribusi penjualan.
2. Data Yang Harus Dikumpulkan
a. Faktur Penjualan
Nama perusahaan atau identitas PKP. Bagian ini mencakup nama,
logo serta alamat perusahaan.
Nama konsumen atau pelanggan.
Nomor seri/nomor transaksi. Fungsinya, untuk membedakan
transaksi satu dengan yang lain.
Tanggal faktur penjualan. Pada faktur penjualan biasanya tersedia
kolom cukup besar yang digunakan untuk mencatat detail
transaksi.
Daftar layanan atau barang yang dipesan
Nominal yang dibayar. Nominal yang tertera pada faktur penjualan
mencakup sub-total dari setiap BKP, PPN yang dipungut dan total
harga yang harus dibayar konsumen. Bagian ini penting karena
konsumen dapat mengetahui bahwa transaksi yang dilakukan sudah
meliputi pungutan PPN.
Nama-tanda tangan kasir dan nama-tanda tangan konsumen. Faktur
penjualan juga berisi dua keterangan ini, sebagai bukti bahwa
transaksi sudah dilakukan dan atas persetujuan kedua belah pihak.
b. Bukti Kas Masuk
1) Nama perusahaan
2) Alamat perusahaan
3) No bukti kas masuk
4) Nama yang melakukan pembayaran
5) Nominal pembayaran (dalam bentuk huruf)
6) Tujuan pembayaran
7) Jumlah pembayaran (dalam bentuk nominal)
8) Nama Penerima
c. Memo Kredit
1) Nomor memo kredit
2) Nama perusahaan
3) Akun yang dikredit
4) Tanggal
5) Jumlah
6) Tujuan
7) Tempat dan tanggal
8) Nama dan ttd bagian penjualan
d. Bukti memorial
1) Nama perusahaan
2) Alamat perusahaan
3) No bukti memorial
4) Tanggal bukti memorial
5) Asal bukti memorial
6) Penerima bukti memorial
7) Subjek bukti memorial
8) Isi bukti memorial
9) Rekapitulasi piutang
10) Nama yang menyetujui bukti memorial
11) Nama yang melakukan pembukuan
12) Nama yang melakukan pembayaran
3. Dokumen Sumber
a. Faktur Penjualan
b. Bukti kas masuk
c. Memo kredit
d. Bukti memorial
4. Laporan Manajerial dan Desainnya
LAPORAN
PIUTANG PERIODE:
NAM
PENJU PEMBA SALD USIA PIUTANG
A
SALDO ALA YARAN O
NO COST
AWAL BULA BULAN AKHI
UME <0 1- 30 31-60 61-90 <90
N INI INI R
R HARI HARI HARI HARI HARI
JUMLAH
Adanya aktivitas pengendalian pada piutang adalah salah satu cara yang
digunakan untuk mengantisipasi kecurangan dan mengantisipasi kemungkinan
piutang tak tertagih, dengan adanya hal tersebut dapat meminimalisasi kerugian yang
di akibatkan piutang tak tertagih. Yang mengakibatkan jumlah piutang usaha
meningkat sehingga perusahaan beresiko mengalami kerugian dan juga
mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan jika tidak terdapat aktivitas
pengendalian di dalamnya. Aktivitas dengan tujuan:
1) untuk mengetahui apakah aktivitas pengendalian piutang pada perusahaan
sudah berjalan optimal
2) untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi dalam menjalankan aktivitas
pengendalian
3) untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan perusahaan agar aktivitas
pengendalian piutang berjalan dengan optimal.
Bagian penerimaan barang secara terpisah dari bagian lainnya akan bertugas
untuk memeriksa (jenis barang yang dipesan, kuantitasnya, harganya maupun
kualitasnya) apakah barang yang diterima sudah sesuai dengan apa yang sudah
dipesan oleh bagian pemesanan dan telah diterima dengan baik oleh bagian
penerimaan barang adalah orang yang memang benar-benar memiliki otorisasi
dari perusahaan untuk melakukan pembayaran atau pengadaan barang tersebut.
Jika bagian pemesanan/penerimaan barang juga merangkap pekerjaan
pembayaran, maka kemungkinan terjadinya tagihan palsu (fictitious invoice) akan
muncul disini
5. Penilaian Resiko
Namun apabila sudah dicatata ke dalam pitang ragu-ragu dan ternyata perusahaan
mampu membayar, jurnalnya adalah:
Untuk menghindari atau paling tidak memperkecil resiko yang akan timbul
maka diperlukan pengawasan terhadap piutang. Pengawasan piutang dapat
dilakukan dengan:
1) Character
Meneliti dan memperhatikan sifat-sifat pribadi, cara-cara hidup dan
status sosial dari pemohon kredit. Hal ini penting karena berkaitan dengan
kemauan para pelanggan untuk membayar.
2) Capacity
Meneliti kemampuan pemohon kredit dalam memperoleh penjualan
ataupun pendapatan yang dapat diukur dari penjualan yang dicapai pada masa
lalu dan juga keahlian yang dimiliki dalam bidang usahanya.
3) Capital
Mengukur posisi keuangan perusahaan secara umum dengan
memperhatikan modal yang dimiliki perusahaan, juga perbandingan hutang
dan modal.
4) Collateral
Mengukur besarnya aktiva perusahaan yang dijadikan sebagai agunan
atau jaminan atas kredit yang diberikan.
5) Condition
Memperhatikan pengaruh langsung dari keadaan ekonomi pada
umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan terhadap kemampuan untuk
memenuhi kewajibannya.
c. Pengawasan Penagihan
Pengawasan penagihan dimaksudkan untuk mengetahui apakah penagihan
piutang dilakukan dengan semestinya. Selain itu bagian penagihan mempunyai
beberapa tujuan penagihan selain pengumpulan piutang, yaitu menjaga nama baik
para pelanggan.
5. JARNGAN PROSEDUR-PROSEDUR
a. Prosedur permintaan pembelian.
b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok.
c. Prosedur order pembelian.
d. Prosedur penerimaan barang.
e. Prosedur pencatatan utang.
f. Prosedur distribusi pembelian.
6. UNSUR PENGENDALIAN INTERN
7. FLOW CHART
Mulai
1
Memeriksa
Persediaan Di
Gudang
Mencari supplier
dan info harga
barang
Memeriksa
Persediaan Di
Gudang
Membuat surat
permintaan
penawaran harga
Surat
perminntaan
pembelian
2
SPP 1
1
SPP 2
BAGIAN SUPPLIER
2 3
SPP 1 Surat
penawaran 2
Membuat
surat Membuat
penawaran order
pembelian
2 3
Surat
penawaran 1 3
Surat order
2
pembelian 1
5
N
4
N
Surat order
pembelian 2
Membuat
Faktur
FAKTUR
5 6
6
Barang
Surat order FAKTUR
pembelian 3
Membuat laporan
penerimaan
Memeriksa
barang
2
Laporan
penerimaan 1
Barang
8
N
7
BAGIAN AKUNTANSI
8
Membuat laporan
pembelian kredit
Laporan
pembelian kredit
selesai
BAGIAN 2
1. Kegiatan bisnis
Kegiatan bisnis yang dapat dilakukan antara lain :
membeli barang yang kita butuhkaan
menjualnya kembali barang dengan tujuan memperoleh
keuntungan tanpa mengubah kondisi barang yang dijual.
2. Data yang harus di kumpulkan
Data yang harus di kumpulkan antara lain :
nama pelanggan, alamat, riwayat transaksi dan bahkan data
demografis dan psikografis (seperti kegiatan, minat dan pendapat)
petunjuk arah penjualan
gambaran potensi pasar
costumer blacklist
analisis penjualan
sarana komunikasi
3. dokumen sumber
Dokumen sumber merupakan dokumen yang digunakan untuk dasar
pencatatan ke dalam jurnal atau buku pembantu.
Jalan Kima
Raya
Pemba
3
Bapak 2.400.00 yaran 2.400. 2.400.
0/ c - -
Cimeng 0 sewa 000 000
11
kios
Jurnal Pembelian
Debit Kredit
No
Tgl Ref Serba-serbi
Faktur Pembelian Utang Dagang
Perkiraan Ref Jumlah
2/12 K403 Cairan A 20.000 20 400.0000
BAGIAN 3
1. Ancaman Sia
Ancaman SIA antara lain :
N Ancaman Contoh
o
1. Kehancuran karena bencana alam dan Banjir
politik Badai angin
Tawuran
2 Kesalahan pada software dan tidak Kesalahan atau kerusakan pada software
berfungsinya peralatan Gangguan dan fluktuasi listrik
Kesalahan pengiriman data yang tidak
terdeteksi
3 Tindakan tidak sengaja Hilangnya atau salah letaknya data
Sistem tidak memenuhi kebutuhan
perusahaan atau tidak mampu menagi
tugas yang diberikan
Kecelakaan yang disebabkan tanpa
sengaja
4. Tidak sengaja (kejaahatan Sabotase penipuan melalui komputer
computer( kejahatan computer) pencurian
2. Konsep pengendalian
Pengendalian (pengawasan) atau controlling adalah bagian terakhir dari fungsi
manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses
manajemen, karena itu harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Fungsi manajemen yang
dikendalikan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian itu
sendiri. Kasus-kasus yang banyak terjadi dalam hal ini yaitu akibat masih lemahnya
pengendalian sehingga terjadilah berbagai penyimpangan antara yang direncanakan
dengan yang dilaksanakan.
Pengendalian adalah proses pemantauan, penilaian dan pelaporan rencana atas
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan
lebih lanjut. Beda pengawasan dengan pengendalian adalah pada wewenang dari
pengembang kedua istilah tersebut. Pengendalian memiliki wewenang turun tangan
yang tidak dimiliki oleh pengawas. Pengawas hanya sebatas memberi saran, sedangkan
tindak lanjutnya dilakukan oleh pengendali.
3. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari semua komponen pengendalian intern
lainnya yang membuat organisasi menjadi disiplin dan terstruktur. Lingkungan
pengendalian mencakup suasana organisasi dan sikap manajemen serta karyawan
terhadap pentingnya pengendalian yang ada dalam organisasi. Lingkungan
pengendalian UD Creatif yaiu antara lain :
4. Suasana kerja dalam ruangan dan kantor
5. Kenyamanan pelanggan
6. Ketertiban
7. Tata cara berbicara dan bersikap kepada pelanggan
4. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah tindakan – tindakan yang ditetapkan melalui kebijakan –
kebijakan dan prosedur – prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan
manajemen untuk mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan dilakukan. Aktivitas
pengendalian dilakukan pada semua tingkat entitas, pada berbagai tahap dalam proses
bisnis, dan atas lingkungan teknologi. Prinsip – prinsip dalam organisasi yang
mendukung aktivitas pengendalian yaitu sebagai berikut :
a. Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang berkontribusi
terhadap mitigasi risiko pencapaian sasaran pada tingkat yang dapat diterima.
b. Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian umum atas teknologi
untuk mendukung tercapainya tujuan.
c. Organisasi menyebarkan aktivitas pengendalian melalui kebijakan – kebijakan yang
menetapkan apa yang diharapkan, dan prosedur – prosedur yang menempatkan kebijakan
– kebijakan ke dalam tindakan.
5. Penilaian Resiko
Penilaian risiko adalah pandangan menyeluruh di tempat kerja untuk mengidentifikasi
hal-hal, situasi, proses, yang dapat menyebabkan kerugian, terutama bagi orang-orang.
Setelah identifikasi dibuat, dilakukan analisis dan evaluasi seberapa besar kemungkinan
dan seberapa parah risikonya. Ketika keputusan ini dibuat, selanjutnya dapat memutuskan
tindakan apa yang harus dilakukan untuk secara efektif menghilangkan atau
mengendalikan kerusakan yang terjadi.
Langkah Melakukan Penilaian Risiko:
Langkah 1
Informasi apa yang harus dikumpulkan?
Bagaimana cara mengumpulkan informasi tersebut?
Langkah 2
Bagaimana cara mengidentifikasi bahaya?
Langkah 3
Bagaimana cara menilai risiko yang timbul dari bahaya?
Langkah 4
Bagaimana merencanakan tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi risiko yang
timbul dari bahaya itu?
Langkah 5
Bagaimana merencanakan tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi risiko yang
timbul dari bahaya itu?
UD.Creatif adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan dan perdagangan. Agar
usaha terus berkembang dan dapat bersaing, sangat dibutuhkan informasi yang akurat tentang
perkembangan minat dan gaya tren masyarakat saat ini misalnya tentang model pangkas rambut
serta spray rambut yang terbaru. Informasi tersebut biasa di dapatkaan melalui internet, namun
untuk memperkuat informasi itu sangat dibutuhkan informasi langsung dari pelanggan dengn
berkomunikasi.
Komunikasi juga sangat dibutuhkan untuk menjalin keakraban antara komsumen dan penjual, hal
ini dapat memunculkan rasa percaya pelanggan kepada kita sebagai pemberi pelayanan.
7. Pengawasan
KELOMPOK 5
1) Deskripsi Kegiatan
Pada UD Creatif, sistem penggajian dan pengupahan yang dilakukan terbagi
menjadi penggajian atas usaha manufaktur yaitu gaji meramu cairan spray dan
penggajian atas jasa pangkas rambut.
Adapun sistem penggajiian dilakukan tiap bulan (tanggal 2 bulan berikutnya),
dan penggajian diberikan berdasarkan perhitungan banyaknya jumlah (liter) cairan yang
diramu dalam usaha manufaktur dan perhitungan banyaknya jumlah orang yang telah
dilakukan pangkas rambut masing-masing karyawan.
Perhitungan yang diberikan atas banyaknya jumlah (liter) cairan yang diramu
masing-masing karyawan diberikan tarif Rp. 1,000/liter, sedangkan perhitungan yang
diberikan atas banyaknya jumlah orang yang telah dilakukan pangkas rambutnya oleh
masing-masing karyawan yaitu Rp. 2,000/orang.
c) Kartu Biaya
Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya
tenaga kerja non produksi setiap departemen dalam perusahaan. Catatan ini
digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tiap departemen dalam perusahaan,
Sumber informasi untuk pencatatan dalarn kartu, biaya ini adalah jurnal umum atau
rekap daftar gaji dan upah.
d. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk memcatat kewajiban yang timbul dalam
hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan.
e. Fungsi Keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah,
dan menguangkan cek tersebut ke Bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan
ke dalam amplop gaji setiap karyawan untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan
yang berhak.
5) Jaringan prosedur-prosedur
a. Sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
2. Prosedur pembuatan daftar gaji
3. Prosedur pembayaran gaji.
4. Prosedur distribusi gaji.
b. Sistem pengupahan terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
2. Prosedur pencatatan waktu kerja
3. Prosedur pembuatan daftar upah.
4. Prosedur pembayaran upah.
5. Prosedur distribusi upah.
7) Flow Chart
PEKAN 6
Pemrosesan transaksi, sudah harus didesain, sudah tau bentuknya
1) Kegiatan Bisnis
Pada UD Creatif, sistem penggajian dan pengupahan yang dilakukan terbagi menjadi
penggajian atas usaha manufaktur yaitu gaji meramu cairan spray dan penggajian atas
jasa pangkas rambut.
Adapun sistem penggajiian dilakukan tiap bulan (tanggal 2 bulan berikutnya), dan
penggajian diberikan berdasarkan perhitungan banyaknya jumlah (liter) cairan yang
diramu dalam usaha manufaktur dan perhitungan banyaknya jumlah orang yang telah
dilakukan pangkas rambut masing-masing karyawan.
Perhitungan yang diberikan atas banyaknya jumlah (liter) cairan yang diramu
masing-masing karyawan diberikan tarif Rp. 1,000/liter, sedangkan perhitungan yang
diberikan atas banyaknya jumlah orang yang telah dilakukan pangkas rambutnya oleh
masing-masing karyawan yaitu Rp. 2,000/orang.
1) Ancaman SIA
Ancaman SIA pada sistem penggajian dan pengupahan yang terjadi pada UD
CREATIF menunjukkan bahwa seluruh aktivitas siklus penggajian dan pengupahan
bergantung pada database terintegrasi yang memuat informasi mengenai pegawai,
penggajian pengupahan, dan penggunaan waktu oleh pegawai.
Sejumlah perusahaan yang berkembang termasuk UD CREATIF secara periodik
menghendaki beberapa ekslusif tingkat atasnya untuk menghabiskan waktu ditingkat
jajaran pegawai paling rendah untuk memahami dengan lebih baik tugas dan
tekanannya. Pengalaman tersebut dapat membantu para eksekutif mengidentifikasi
perubahan-perubahan yang diinginkan dalam kondisi kerja.
Sebagai contoh,ancaman terhadap aktivitas penggajian dan pengupahan terhadap
UD CREATIF jika dalam pencatatannya untuk data waktu dan kehadiran pegawai tidak
akurat dapat mengakibatkan biaya tenaga kerja yang meningkat dan laporan biaya
tenaga kerja yang keliru. Selain itu juga dapat mengakibatkan penentuan staf dan jam
kerja pegawai yang kurang tepat. Hal itu juga dapat menciptakan ketidak efisienan yang
berkaitan dengan penugasan pegawai untuk menjalankan tugas yang tidak sepenuhnya
dikuasai. Ketidakakuratan data aktivitas penggajian dan pengupahan pada waktu dan
kehadirannya mengakibatkan kesalahan pada pembayaran pegawai dapat menciptakan
masalah-masalah.
Karena pengalaman tersebut manajer UD CREATIF sekarang bekerja keras untuk
memastikan bahwa beberapa inisiatif dan perubahan baru dalam prosedur diterapkan
dengan cara menghitung dan mengkroscek kembali data aktivitas waktu dan kehadiran
setiap pegawai.
2) Konsep Pengendalian
Pengendalian dalam sistem penggajian dan pengupahan yaitu pengendalian internal
(internal control). Pengendalian internal adalah proses yang dijalankan untuk
menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian berikut telah
dicapai.
a) Mengamankan asset-mencegah atau mendeteksi perolehan, penggunaan, atau
penempatan yang tidak sah.
b) Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan aset perusahaan
secara akurat dan wajar.
c) Memberikan informasi yang akurat dan reliabel.
d) Menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
e) Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional.
f) Mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditentukan.
g) Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian internal menjalankan tiga fungsi penting, yaitu:
a) Pengendalian preventif (preventive control), mencegah masalah sebelum timbul.
Contoh: merekrut personel berkualifikasi , memisahkan tugas pegawai, dan
mengendalikan akses fisik atas asset dan informasi
b) Pengendalian detektif (detective control) , menemmukan masalah yang tidak
terelakan.
Contoh: menduplikasi pengecekan kalkulasi dan menyiapkan rekonsiliasi bank serta
neraca saldo bulanan.
c) Pengendalian korektif ( corrective control) , mengidentifikasi dan memperbaiki
masalah serta memperbaiki dan memulihannya dari kesalahan yang dihasilkannya.
Contoh: menjaga Salinan backup pada file , perbaikan kesalahan entri data , dan
pengumpulan ulang transaksi-trasanksi untuk pemrosesan selanjutnya
3) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian pada sistem penggajian dan pengupahan
mempengaruhi organisasi menetapkan strategi dan tujuannya; membuat struktur
aktivitas bisnis dan mengidentifikasi, menilai serta merespon resiko yg ada pada UD
CREATIF.Hal tersebut secara esensial merupakan hal yang sama dengan lingkungan
pengendalian pada kerangka IC.
Enron adalah sebuah contoh dari ketidakefektifan lingkungan internal
mengakibatkan kegagalan finansial. Meskipun Enron tampaknya memiliki sistem ERM
yang yang efektif, ternyata lingkungan internalnya tidak efektif. Untuk sistem
penggajian dn pengupahan terlibat dalam praktik bisnis yang berisiko serta meragukan,
dan dewan direksi tidak pernah mempertanyakannya. Penggajian dan pengupahan salah
menyajikan kondisipelaporan penggajian dan pengupahan karyawan, kehilangan
keyakinan para pemangku kepentingan, dan akhirnya mengajukan kebangkrutan.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi UD CREATIF pada sistem penggajian dan pengupahan sebuah
kerangka yang bertujuan untuk mencatat semua biaya karyawan yang ada.
4) Aktivitas Pengendalian
Aktivitas Pengendalian (control activities) adalah kebijakan, prosedur, dan aturan
yang memberikan jaminan memadai bahwa tujuan penggajian dan pengupahan telah
dicapai dan respon risiko dilakukan. Hal tersebut merupakan tanggung jawab sistem
penggajian dan pengupahan pada UD CREATIF untuk mengembangkan sebuah sistem
yang aman dan dikendalikan dengan tepat. Pada saat penggajian dan pengupahan UD
CREATIF harus memastikan bahwa:
a) Pengendalian untuk sistem penggajian dan pengupahan dipilih dan dikembangkan
untuk membantu mengurangi risiko dari ketidak akuratan pencatatan waktu jam
kerja pegawain hingga level yang dapat diterima;
b) Pengendalian sistem penggajian dan pengupahan umum yang sesuai dipilih dan
dikembangkan melalui teknologi yang dapat mengurangi resiko;
c) Aktivitas pengendalian untuk sistem penggajian dan pengupahan diimplementasikan
dan dijalankan sesuai dengan kebijakan dan prosedur UD CREATIF yang telah
ditentukan.
Petugas keamanan informasi dan staf operasi bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa prosedur Penggajian dan pengupahan telah diikuti. Pengendalian pada sistem
penggajian dan pengupahan akan jauh lebih efektif ketika dijalankan sejak sistem
dibangun daripada sesudah dibangun. Akibatnya, manajer perlu melibatkan analis
sistem, desainer, dan pengguna akhir ketika mendesain sistem pengendalian berbasis
komputer. Hal yang penting bahwa aktivitas sistem penggajian dan pengupahan tetap
berjalan dengan baik, Pengendalian internal yang baik mensyaratkan tidak ada satu
pegawai pun yang diberi terlalu banyak tanggung jawab atas transaksi atau proses
bisnis. Seorang pegawai tidak boleh berada di sebuah posisi untuk melakukan dan
menyamarkan penipuan. Pemisahan tugas dibahas mereka. Prosedur pengendalian
untuk sistem peggajian dan pengupahan dilakukan dalam kategori-kategori berikut:
a) Otorisasi aktivitas dalam menggaji dan pengupahan yang layak.
b) Pemisahan tugas.
c) Mendesain dan menggunakan dokumen serta catatan.
d) Pengamanan catatan, dan data.
e) Pengecekan kinerja yang independen.
5) Penilaian Resiko
Selama proses penetapan tujuan, sistem penggaian dan pengupahan harus
memerinci tujuan-tujuan mereka dengan cukup jelas agar risiko dapat diidentifikasi dan
dinilai. Mempertimbangkan risiko kurang akuratnya pencatatan data waktu pegawai
yang kurang akurat secara khusus adalah penting karena hal tersebut merupakan salah
satu prinsip yang termasuk di dalam kerangka UD CREATIF. Sistem penggaian dan
pengupahan harus mengidentifikasi dan manganalisis risiko untuk menentukan cara
risiko-risiko seharusnya dikelola. Sistem penggaian dan pengupahan juga harus
mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan yang dapat secara signifikan
berdampak pada sistem pengendalian internal saat proses penggajian dan pengupahan.
Risiko-risiko sebuah kejadian yang teridentifikasi dinilai dalam beberapa cara yang
berbeda kemungkinan, dampak positif dan negatif, secara individu dan berdasarkan
kategori dampak pada unit organisasi yang lain, serta berdasarkan pada sifat bawaan
dan residual.
a) Risiko bawaan (inherent risk) adalah kelemahan dari sebuah penetapan akun atau
transaksi pada masalah pengendalian yang signifikan tanpa adanya pengendalian
internal. Untuk resiko bawaan pada sistem penggajian dan pengupahan kurang
teliti pada saat mencatat waktu kehadiran pegawai dan penetapan jam kerja
pegawai.
b) Risiko residual (residual risk) adalah risiko yang yang tersisa setelah manajemen
mengimplementasikan pengendalian internal atau beberapa respons lainnya
terhadap risiko. Perusahaan UD CREATIF harus menilai risiko bawaan,
mengembangkan respons, dan kemudian menilai risiko residual.
7) Pengawasan
Sistem pengendalian internal yang dipilih atau dikembangkan harus diawasi
secara berkelanjutan, dievaluasi, dan dimodifikasi sesuai kebutuhan. Segala kekurangan
dan pencatatan data waktu dan kehadiran pegawai dilaporkan kepada manajemer UD
CREATIF. Metode-metode utama dalam pengawasan kinerja yaitu: