Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penelitian ini ditulis untuk menganalisis dampak krisis keungan Irlandia

terhadap stabilitas ekonomi Uni Eropa tahun 2010. Krisis moneter yang terjadi

tahun 2008, lalu menyebar ke Daratan Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Krisis

yang dimulai dari Amerika Serikat tahun 2008 itu akhirnya menghantam seluruh

kawasan Eropa. Keterkaitan erat antara institusi finansial dan moneter negara-

negara Eropa dengan AS, dan seluruh dunia menyebabkan negara-negara Eropa

terutama negara yang lebih lemah kelabakan menghadapi gelombang deras krisis

finansial global. Negara-negara Eropa mengucurkan dana talangan milyaran euro

untuk menyelamatkan bank-bank dan institusi finansial yang terancam bangkrut.

Besarnya dampak krisis ekonomi yang melanda Eropa menyebabkan negara-

negara Eropa harus menyuntikkan dana lebih besar ke pasar-pasar keuangan dan

finansial. Kebijakan ekonomi ini malah menjebak negara-negara itu pada

pembengkakan defisit dan hutang negara. Pada akhirnya, negara-negara Eropa itu

mengalami kemunduran ekonomi.

Tabel 1. Besarnya Dana Talangan Negara-negara Terkena Krisis

No Negara Jumlah (miliar US$)


1 Inggris 865
2 AS 700
3 Jerman 680
4 Irlandia 544
5 Perancis 492
6 Rusia 200
7 Norwegi 57
8 UEA 33
9 Portuga 27
Sumber: Majalah Tempo 9 Oktober 2008

1
Salah satu negara di Eropa yang cukup besar mengeluarkan dana talangan

pemerintah atau bailout adalah Irlandia dengan total 544 miliar dolar atau 400

miliar Euro.Hal ini dilakukan untuk mendukung rekapitalisasi pada lembaga

keuangan, termasuk untuk investor asing dan juga pemegang saham.Irlandia

merupakan salah satu negara yang merespon krisis finansial global dengan

memberikan skema jaminan keuangan tanpa batas pada perbankan dengan pajak

yang rendah.Akibat dari itu Pada tahun 2009, menurut riset Quarterly Economic

Commentary, tingkat produk domestik bruto Irlandia mengalami kontraksi (turun)

sebesar 14 persen dan tingkat pengangguran melonjak jadi 12 persen.

Bagan 1. Pertumbuhan PDB negara-negara dikawasan eropa

Sumber:Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Bagan 2. Tingkat Pengangguran eropa Tahun 1998-2009.

Sumber: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

2
Bulan November tahun 2010 perekonomian negara Irlandia mulai

menampakan masalah yang serius. Krisis ekonomi yang baru saja terjadi di

kawasan Eropa yaitu yang dialami oleh Yunani kini mulai melanda negara

irlandia. Penyebab dari krisis ekonomi Irlandia adalah kerugian dalam usaha

sektor property dan kegagalan dalam pengelolaan bank. Dana talangan sebesar

€34,3 miliar Euro yang diberikan kepada bank yang salah urus seperti Anglo Irish

Bank dan juga Allied Irish Bank (AIB) sebesar €1,8 miliar Euro1 hampir setara

pendapatan pajak nasional Irlandia merupakan sebuah ironi bagi 5 juta rakyat

Irlandia yang tengah menderita kesulitan ekonomi. Selain itu pemerintah juga

telah mengeluarkan program "penyelamatan" yang disebut program NAMA

(National Asset Management Agency). Melalui program ini pemerintah akan

membeli aset-aset 5 bank bermasalah terbesar di Irlandia. Ada dampak yang lebih

hebat dari kombinasi krisis internasional dengan pemerintahan yang korup

sebagaimana yang terjadi di Irlandia. Rakyat Irlandia hanya bisa melihat miliaran

Euro yang dikumpulkan pemerintah dari pajak mereka menghilang tidak tahu

kejelasannya. Rakyat Irlandia melihat bank perampok terbesar uang nasabah

masyarakat mendapatkan dana bailout terbesar yang tidak pernah mereka

bayangkan. Defisit anggaran negara tersebut tercatat 32 persen terhadap produk

domestik bruto (PDB) mereka. Defisit anggaran tersebut tercatat sebagai defisit

anggaran terbesar di kawasan Eropa. Hanya dalam tiga minggu, yield obligasi

pemerintah tenor 10 tahun telah melonjak menjadi 9 persen dari sebelumnya

hanya 6 persen2.
1
“Krisis anggaran ancam Eropa” Bisnis Indonesia, 24 November 2010.

2
Ryan Kiryanto “ mewaspadai krisis irlandia”, koran jakarta, November, 2010.

3
Kronologis terjadinya krisis keuangan irlandia

Sumber: Bisnis Indonesia 24 November 2010

Bagan 3. Defisit anggaran Uni Eropa tahun 1998-2010

4
Sumber: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Pengaruh yang signifikan krisis keungan Irlandia terhadap ekonomi Uni

Eropa yaitu, menyeret Euro ke level terendah1,3181 pada tanggal 29 November

2010 sebelum pulih ke 1,3232 terhadap dolar namun Euro masih belum bisa untuk

menjaga kestabilanya dan sebaliknya Euro secara bertahap kehilangan kekuatan

dan merosot ke level terendah sejak akhir September yang mengakibatkan

turunnya perdagangan saham yang ada di bursa Eropa3.

3
http://www.antaranews.com/berita/1291020624/euro-jatuh-pasca-bailout-irlandia, diakses pada
5 maret 2011.

5
Sumber: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Negara-negara Eropa yang menghadapi pembengkakan defisit anggaran,

mendapat tekanan dari Uni Eropa supaya menyeimbangkan anggaran dengan

pendapatan. Pada sisi lain, kebijakan pengetatan ekonomi menuai kritikan dari

opini umum di berbagai negara. Penentangan kebijakan pengetatan ekonomi dan

pengurangan dana kesejahteraan dan sosial, kian meluas di Eropa. Masyarakat

Perancis, Inggris dan Jerman selama bertahun-tahun terbiasa mendapat fasilitas

sosial dan kesejahteraan. Semua itu tiba-tiba diputus, bahkan dilakukan bersamaan

dengan revisi undang-undang kerja yang justru dinilai membahayakan masyarakat

negara-negara bersangkutan.Dalam revisi undang-undang, pemerintah Eropa

memberikan peluang kepada pemilik pabrik untuk lebih mudah mengeluarkan

para pekerja.

Dampak lainya,penarikan masal oleh nasabah bank karena nasabah bank

ketakutan bahwa bank-bank itu akan segera bangkrut serta pelepasan surat utang

6
negara (SUN) oleh investor yang mengharuskan pemerintah negara Irlandia

maupun negara yang rawan terkena krisis di Uni Eropa menyiapkan dana yang

besar. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi zona Euro, karena bisa memaksa

Uni Eropa dan IMF berebut untuk menyediakan dana darurat dalam beberapa hari

saja. jika hasil (suku bunga) obligasi pemerintah Irlandia terus meningkat, hal

yang sama mungkin akan terjadi pada obligasi yang dikeluarkan oleh negara

Spanyol dan Portugal,ini berarti uang pajak Portugal dan Spanyol hanya akan

dibayarkan untuk membayar bailout bank lagi. Spanyol dan Portugal jelas

langsung menghadapi masalah anggaran.

Negara-negara dikawasan Uni Eropa mengalami situasi ekonomi menuju

keadaan krisis moneter yang ditandai dengan, perekonomiannya lesu, defisit

pemerintahnya tinggi, dan pengangguran terus melonjak. Negara-negara seperti

Portugal, Spanyol, italia, bahkan negara besar seperti Perancis dan Jerman bisa

terkena krisis dikarenakan tingginya persentase utang negara-negara

tersebut.Utang pemerintah Portugal mencapai 76% dari PDB, Spanyol 53% dari

PDB, Irlandia 66% dari PDB, dan Italia sebesar 116% pada tahun lalu4.

4
Ibid.

7
Sumber: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Sumber: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Langkah pertama yang dilakukan menteri keuangan negara-negara Uni

Eropa menyetujui paket stimulus sebesar 85 milyar euro (Rp1.013 triliun) sebagai

8
upaya penyelamatan ekonomi Irlandia. Kesepakatan itu dijadwalkan akan

diratifikasi dalam pertemuan tingkat menteri yang lebih besar, terdiri dari 27

negara UE. Pertemun darurat di Brusel bertujuan mencegah krisis hutang Irlandia

menyebar ke negara lain, terutama ke 16 anggota negara zona Eropa. Para pakar

ekonomi menyatakan Portugal dan Spanyol dalam kondisi rawan terserang krisis.

Komisi Urusan Ekonomi UE, Olli Rehn, mengatakan percabangan lebih lebar dari

krisis saat ini" akan dihadang. "Kita harus mendiskusikan respon sistemik

terhadap krisis. Kita kini menghadapi situasi sangat serius. Kita harus melakukan

yang terbaik untuk melindungi landasan pemulihan ekonomi dan lapangan

kerja,".5

Lembaga keungan internasional dalam hal ini IMF mencoba untuk ikut

serta dalam menangani masalah eknomi yang terjadi di irlandia. IMF telah

mempersiapkan dana mencapai 100 miliar Euro.Hal ini dilakukan oleh IMF agar

krisis tidak menjadi krisis ekonomi dunia sepertim yang terjadi di amerika tahun

2008 dengan penyebab yang hampir sama seperti yang terjadi di Irlandia. Dana

talangan sudah disiapkan untuk Irlandia sambil menunggu permintaan resmi dari

pemerintah Irlandia.

Hubungan saling ketergantungan yang terjadi diantara negara Uni Eropa

membuat rentannya masalah satu negara dan masalah negara tersebut akan

mempengaruhi negara-negara yang ada di sekitarnya. Masalah ekonomi yang

terjadi di negara Irlandia akan mempengaruhi perekonomian Uni Eropa

disebabkan oleh Uni Eropa memiliki mata uang tunggal yang menyebabkan

hubungan keungan satu negara dengan negara lain, perdagangan bursa saham di
5
“Uni Eropa Sepakat Talangi Irlandia Rp1.013 Triliun”, Republika, Februari, 2011.

9
bidang property yang besar, adanya kebijakan perbankan dari bank uni eropa

untuk menanggulangi setiap bank pemerintah yang bermasalah dengan dana

talangan yang berasal dari pajak negara Uni Eropa yang membuat para bankir

menjadi ketagihan dan juga khususnya bagi Irlandia yang memiliki total hutang

lebih dari 60% dari PDB melebihi yang ditetapkan negara Uni Eropa.

Satu hal yang menjadi korelasi antara satu negara yang terkena krisis di

Uni Eropa akan mengakibatkan dampak negatif bagi negara lainnya di kawasan

Uni Eropa adalah mata uang tunggal Euro. Dengan sistem mata uang tunggal ini

maka diharapkan akan ada pengalihan kekuasaan pengambilan keputusan dalam

bidang kebijakan moneter dan manajemen ekonomi makro dari masing masing

Negara ke Pemimpin Uni Eropa. Diharapkan berbagai biaya yang sifatnya

overlapping akan menjadi dihemat dengan adanya mata uang tunggal

ini.Sebagaimana diketahui belum semua Negara Uni Eropa menyatu dalam satu

kebijakan Uni Eropa khsusunya tentang mata uang tunggal Euro.

Masalah lain yang menjadi penyebab timbulnya krisis yang berhubungan

dengan mata uang Euro adalah jumlah Negara yang masuk Uni Eropa. Negara

Eropa yang awalnya ingin mendirikan Uni Eropa hanya 12 anggota setelah

runtuhnya Uni Sovyet dan tembok Berlin maka anggota potensial menjadi

bergabung ke Uni Eropa menjadi 27 negara. Masing masing Negara memiliki

permasalahan ekonomi dan memiliki fundamental dan kekuatan ekonominya yang

berbeda beda. Bahkan banyak kebijakan yang seharusnya masuk dalam kebijakan

moneter disatukan dan diputuskan oleh Uni Eropa tetapi kenayataannya masing

masing negara masih mandiri dan bebas menentukan kebijakannya. Kebijakan

10
fiskal, perpajakan, kebijakan anggaran, kebijakan moneter misalnya masih

dominan dikuasai masing masing negara sehingga Uni Eropa tidak bisa efektif

melaksanakan fungsinya dengan baik untuk menjaga stabilitas Uang Euro apalagi

stabilitas ekonomi masing masing negara. Berbagai kelemahan yang dialami mata

uang tunggal Euro ini harus dapat direview pada tahun 2013 jika tidak ingin hal-

hal yang dihadapi Euro selama ini akan datang berulang ulang.Uni Eropa harus

bersatu padu menyelamatkan Euro karena: “If the Euro fails, then Europe fails,”

kata Kanselir Jerman Angela Merkel. Jika Euro ini gagal maka akan juga

berpengaruh pada kegagalan Uni Eropa.6

1.2. Permasalahan Penelitian

Krisis keungan yang dialami oleh negara irlandia menimbulkan dampak

negatif bagi negara irlandia itu sendiri serta uni eropa yang merupakan kawasan

yang terintegrasi satu sama lainnya. Hubungan ketergantungan antara satu negara

dengan negara lain dikawasan Uni Eropa membuat sebuah permasalahan yang

terjadi pada sebuah negara di kawasan uni eropa akan dirasakan juga oleh negara

lainnya dikawasan tersebut dan menjadikan masalah tersebut menjadi masalah

sistemik. Krisis ekonomi Irlandia sangat dirasakan pengaruhnya oleh negara-

negara Uni Eropa dan mengakibatkan kepanikan bagi negara-negara eropa lainnya

yang merasakan dampak tersebut akan mempengaruhi perkembangan ekonomi

negara Eropa.

Untuk mengetahui fakta yang nyata dari dampak atau pengaruh krisis

keungan Irlandia terhadap stabilitas ekonomi kawasan Uni Eropa serta seberapa

besar dampak serta masalah yang akan timbul atau lebih tepatnya ditimbulkan
6
Sofyan Syafri Harahap, Fenomena euro pasca krisis Eropa, waspada online, 9 januari,2011.

11
oleh krisis keungan Irlandia maka pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah

BAGAIMANADAMPAK KRISIS KEUNGAN IRLANDIA TERHADAP

STABILITAS EKONOMI UNI EROPA TAHUN 2010?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan yang lebih

luas kepada masyarakat terutama sekali masyarakat dalam konteks studi

hubungan internasional, karena hal ini merupakan fenomena hubungan

internasional dimana krisis keungan yang sedang dialami irlandia berdampak pada

perekonomian Uni Eropa yang merupakan sebuah kawasan yang terintegrasai

dengan satu mata uang tunggal, krisis keungan ini bisa membuat negara eropa

dengan karakter yang sama dengan Irlandia (tingkat utang yang tinggi, defisit

keungan yang tidak stabil, inflasi yang tinggi) mengalami nasib yang serupa

dengan Irlandia yang secara nyata akan menambah kemerosotan perekonomian

Uni Eropa.

Selain itu penelitian ini dimaksudkan sebagai manifestasi dari penerapan

teori maupun konsep yang pernah penulis peroleh di bangku kuliah. Tujuan yang

tidak kalah pentingnya adalah bahwa penelitian ini akan dijadikan skripsi sebagai

syarat memperoleh gelar S-1 pada jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Riau.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Pada akhirnya, hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menjadi sebuah

bacaan ilmiah yang menggambarkan fenomena ekonomi politik internasional

12
yang cukup mendominasi abad ke-20 ini secara umum. Secara khusus, hasil

penelitian ini diharapkan menjadi sebuah bacaan yang menggambarkan bahwa

krisis keungan ancaman baru bagi sebuah negara yang sangat ampuh dalam

mematikan kehidupan perekonomian sebuah negara, bisa kita setarakan dengan

ancaman perperangan dan ada kemungkinan mereka akan meluas ketingkat

regional mengancam negara yang berada disatu kawasan dengan indikator bahwa

negara tersebut mimiliki perekonomian yang lemah serta bagaiman pengaruh dari

penggunaan mata uang tunggal dari sebuah kawasan yang mempunyai

fundamental ekonomi yang berbeda. Krisis keungan yang tidak bisa diprediksi

kedatanganya serta sulitnya untuk mengembalikan stabilitas ekonomi setelah

krisis keungan melanda sebuah negara akan menjadi pembahasan menarik bagi

studi hubungan internasional saat ini.

1.4.Landasan Teori

Pembahasan kerangka dasar teori ini dikemukakan dengan menjelaskan

perspektif (paradigma), teori, dan tingkat analisa yang relevan terhadap kondisi

yang terjadi dalam perekonomian Uni Eropa saat ini. Fenomena hubungan yang

terjadi antara krisis keungan irlandia terhadap ketidakstabilan perekonomian Uni

Eropa dapat dianalisa dengan berbagai pendekatan-pendekatan serta perspektif,

kemudian diikuti dengan teori dan pemaparan tingkat analisa dari penelitan ini.

Penelitian ini memaparkan paradigma, teori dan tingkat analisa yang terdahulu

yang berkaitan dengan apa yang terjadi dalam ketidakstabilan perekonomian Uni

Eropa saat ini yang disebabkan krisis keungan yang terjadi di negara- negara uni

Eropa saat ini guna untuk memberikan gagasan dan kerangka berfikir yang

relevan dengan topik penelitian ini.

13
Sebelum memahami lebih dalam mengenai teori yang digunakan dalam

penelitian ini, penulis akan memaparkan terlebih dahulu mengenai tinggkat

analisa yang digunakan dalam penelitian ini. Tingkat analisa dalam pembahasan

ini menggunakan tingkat analisa individu atau kelompok. Tingkat anlisa

kelompok dalam pembahasan ini merupakan aktor utama sebagai pemeran

perekonomian negara. Kelompok-kelompok yang berperan dalam penelitian ini

adalah kelompok sebagai aktor maksimalisasi perekonomian.

Perspektif yang diambil untuk mengambarkan krisis keungan Irlandia

adalah perspektif liberalisme. Kaum liberal mempunyai pandangan bahwa politik

global adalah sesuatu hal yang kompleks. Dimana pola-pola yang terjadi dalam

dunia internasional tidak lagi didominasi oleh perang, militer, isu keamanan, dan

peran suatu negara saja, akan tetapi dunia internasional pada saat sekarang

mempunyai kajian yang kompleks, seperti kajian-kajian yang menyangkut

perekonomian, isu lingkungan, aktor non-negara (NGO), perusahaan

multinasional (MNC), dan kelompok sosial lainnya. Kaum liberal juga

mengutarakan isu-isu sosial seperti hak azasi manusia, kesetaraan gender,

kemiskinan dan pengangguran.

Berbagai pemahaman tersebut terus berkembang, sehingga melahirkan

paham liberal yang dipelopori Adam Smith dan kawan-kawan seperti David

Ricardo, Thomas Malthus, dan J. S. Mill pada akhir abad ke-18. Kaum liberal

mengemukakan bahwa cara paling efektif untuk meningkatkan kekayaan nasional

adalah justru dengan membiarkan pertukaran antar individu dalam ekonomi

domestik dan internasional berjalan secara bebas dan tidak usah dibatasi 7. Dari
7
Mohtar Mas’oed, Ekonomi-Politik Internasional dan Pembangunan, (Yogyakarta, Pustaka
Pelajar, 2003), hal 41

14
pendapat yang dikemukakan diatas, dapat dipahami bahwa peran aktor non-negara

sangat berpengaruh terhadap perolehan modal suatu negara.

Para pelopor-pelopor paham liberal diatas diteruskan oleh berbagai

ilmuwan-ilmuwan setelahnya seperti Jhon Locke, Jeremy Betham, dan

Immnuel Kant. Kant mengungkapkan bahwa ”perdamaian dan stabilitas dunia

tidak mesti dicapai melalui balance of power tetapi kerjasama dan interdependensi

global”8. Perdamaian dan kondisi dunia yang stabil tidak hanya dapat terwujud

dengan adanya perimbangan kekuatan, akan tetapi hal tersebut dapat diwujudkan

dengan kerjasama dan interdependensi global. Ketika suatu negara sudah merasa

saling tergantung satu sama lain, maka negara-negara yang saling tergantung satu

sama lain tersebut akan selalu menjaga stabilitas dan harmonisasi hubungan

diantara keduanya. Karena ketika dalam hubungan tersebut terjadi suatu

permasalahan, maka kedua negara akan mengalami hal yang dapat merugikan

keduanya, karena terkait dan memberikan imbas satu sama lain.

Teori Interdependensi

Dari perpektif yang telah dikemukakan diatas mengenai paham

liberalisme, teori yang digunakan dalam permasalahan yang terjadi dalam krisis

keungan Irlandia serta dampaknya terhadap stabilitas ekonomi Uni Eropa adalah

teori interdependensi. Tokoh-tokoh dari teori interdependensi adalah Robert O.

Keohane dan Joseph S. Nye. Teori interdependensi secara sederhana dapat

dipahami sebagai sebuah hubungan timbal-balik atau hubungan saling

ketergantungan satu sama lain dalam hubungan internasional. Dalam teori

interdependensi dikemukakan bahwa negara secara utuh tidak akan dapat

8
Aleksius Jemadu, Politik Global dalam Teori dan Praktek, (Bandung, 2000), hal. 45

15
memenuhi kebutuhannya sendiri, oleh karena itu butuh peran negara lain sebagai

complement untuk melakukan suatu hubungan. Interdependensi memandang

bahwa kerjasama antara aktor-aktor Internasional sudah ada sejak dahulu dalam

hubungan internasional. Oleh karenanya politik internasional sesungguhnya tidak

secara penuh bersifat anarkis.

Hubungan antara negara-negara barat dicorakkan oleh Interdependensi

kompleks (complex interdependensi), ada banyak bentuk hubungan antar

masyarakat sebagai tambahan pada hubungan politik pemerintahan, termasuk

kaitan transnasional di antara perusahaan-perusahaan bisnis. Ada juga ”ketiadaan

hierarki di antara isu-isu”, seperti keamanan militer tidak mendominasi agenda

lagi. Kekuatan militer tidak lagi digunakan sebagai instrumen kebijakan luar

negeri (Robert Keohane dan Joseph Nye)9.

Tiga ciri dari complex interdependence. Pertama, Hubungan


internasional atau politik global dilksanakan melalui multiple
chanels atau banyak jalur disamping jalur pemerintahan
(interstate). Sebagai aktor dalam politik global negara juga
tidak selalu bertindak sebagai aktor yang unitary dan kelompok-
kelompok yang ada didalamnya tidak selalu bertindak secara
koheren(transgovernmental). Selain negarapun, ada banyak
aktorlain seperti perusahaan multinasional, internasional NGOs,
organisasi internasional, yang berperan dalam politik global
(transnational). Kedua, ada banyak isu yang berkembang dalam
politik global dan tidak selalu isu militer dan keamanan
mendominasi isu-isu yang lain.pada suatu keadaan tertentu isu
ekonomi bisa mendominasi hubungan internasional antara dua
negara atau lebih dan pada saat yang lain isu lingkungan hidup
juga menjadi agenda yang dominan. Ketiga, kekuatan militer
tidak selalu relevan sebagai instrumen dalam politik global.
Misalnya, dalam megatasi konflik dalam bidang perdagangan
dan investasi, kekuatan militer tidak menjadi relevan, meskipun

9
Robert Jacson & Georg Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional, (Yogyakarta,
2005), hal. 64

16
negara-negara yang terlibat terkait dalam suatu kerjasama atau
liansi militer.10

Tidak ada satu negarapun yang secara keseluruhan dapat memenuhi

sendiri kebutuhannya, masing-masing tergantung pada sumberdaya dan produk

dari negara lainnya. Karena itu kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu negara akan

memberikan akibat yang cepat dan serius pada negara lain, bahkan kebijakan

domestikpun bisa memiliki implikasi yang lebih luas kenegara lain.11

Mengacu pada pemaparan serta ungkapan yang disampaikan diatas,

hubungan yang terjadi antara negara- negara di kawasan Uni Eropa menunjukan

sutau pola hubungan yang interdependesi. Saling tergantung satu sama lainnya,

Kawasan Eropa yang terinterdependensi menjadi satu salah satu faktor penguat

spill over effect mengenai krisis yang terjadi. Dunia yang semakin

terinterdependensi membuat sebuah kejadian yang terjadi di luar sana akan

memberikan dampak pada yang lain. Kekhawatiran akan spill over effect kepada

negara-negara Eropa lain bisa dibenarkan dengan konsep interdependensi di atas.

Melihat kondisi yang terjadi di Eropa saat ini akan banyak investor yang

mengalihkan pandangan investasinya keluar Eropa untuk menghindari kerugian

yang lebih besar dan otomatis ini akan memperburuk secara nyata perekonomian

Eropa, banyak dana yang biasanya beredar di Eropa, sekarang akan berpindah ke

tempat lain. Dampak yang terburuk terjadi di Eropa yaitu pemutusan hubungan

kerja, terjadi gelombang eksodus pencari kerja ke berbagai negara Eropa dan

memaksa pemerintahan di sana menyediakan uang untuk menanggung para

10
Ibid.
11
Anak Agung Bayu Perwita dan Yayan Mochamad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan
Internasional, (Bandung, 2006), hal.78

17
pengangguran, hanya tinggal menunggu waktu saja apakah krisis ekonomi

tersebut terus berdampak pada negara-negara sekitar atau tidak. Tetapi jika dibaca

tanda-tandanya bisa jadi ada benarnya. Seperti jatuhnya nilai kurs Euro pasca

dana talangan Irlandia. Euro menyentuh nilai terendah karena paket penyelamatan

resmi untuk Irlandia yang dilit utang gagal meredakan kekhawatiran pasar tentang

kesehatan ekonomi zona Euro.

Sistim keungan negara di Eropa yang saling berkaitan satu sama lain

menyebabkan mudahnya terjadi perpindahan masalah ekonomi dari satu negara

dengan negara lain. Pola hubungan yang saling ketergantungan (interdependensi)

digambarkan dari fenomena inilah yang dikemukakan oleh kaum liberal pada

abad ke-20 ini lebih dekat dirasakan oleh masyarakat internasional.

Dalam hubungan internasional, efek domino dikenali sebagai fenomena

perubahan berantai berdasarkan prinsip geo-politik dan geo-strategis. karena teori

ini lahir dari konsideran geografis, maka obyeknya adalah negara-negara yang

secara geografis berdekatan, misalnya terletak dalam satu kawasan.  pola

perubahan dianalogikan seperti domino China (mahyong) yang berdiri tegak,

dimana jika keping domino paling awal dijatuhkan, ia akan menimpa keping

domino terdekat, dan proses ini akan berlanjut hingga ke keping domino terakhir.

istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh presiden AS, Dwight Eisenhower,

dalam konferensi persnya pada 7 april 1954 sebagai respon terhadap perebutan

hegemoni antara blok barat dan blok timur (komunisme) di Indochina. 

eisenhower mengkhawatirkan fenomena “falling domino” principle yang akan

melanda negara-negara di asia timur, asia tenggara, hingga asia selatan. Selain

18
pada isu keamanan strategis, efek domino juga diidentifikasi dalam bidang

ekonomi seperti yang dijelaskan  (Benjamin Hatinger)12

dalam fenomena integrasi regional terdapat gejala efek domino. 


Jikabeberapa negara berhasil melakukan integrasi, negara-
negara lain di kawasan akan bergerak untuk mengikuti pola
tersebut dan bergabung dengan proses integrasi.Hatinger
menelaah proses-proses integrasi regional yang terjadi di banyak
kawasan dan menjadi trend ekonomi politik internasional pada
dekade 1980-an. di Jepang, pola ini diterjemahkan dalam
perspektif “angsa terbang” (flying geese), dimana formula
pergerakan ekonomi negara-negara tidak dilihat dalam konteks
pertarungan hegemoni (sebagaimana dipahami oleh negara-
negara barat), tetapi lebih dalam formula kemitraan strategis
(strategic partnership).13

Domino effect (teori efek domino) berkaitan dengan suatu perubahan

kecil yang menjadi besar karena ada reaksi berantaiyang berjalan menggelinding

bagai bola salju, sampai akhirnya terjadi perubahan besar. Efek domino mengenai

krisis keungan yang terjadi di kawasan eropa yang di mulai dari yunani dan

sekarang negara irlandia akan menjalar pada negara-negara pinggiran (peripheral)

Eropa, seperti Portugal, Irlandia, Italia, Greece (Yunani), dan Spanyol, memang

masih menyimpan banyak masalah. Lemahnya perekonomian negara Portugal dan

Spanyol membuat rentan diserang krisis ekonomi. Kedua negara ini mengalami

defisit fiskal yang besar. Banyak pihak khawatir satu demi satu negara tersebut

runtuh secara financial terkena efek domino dari dari krisis keungan Irlandia dan

mengkawatirkan negara-negara Eropa akan risiko sistemik yang dibawanya dapat

menyeret Eropa dalam krisis yang makin parah.

Kerangka Analisis

12
Teori Domino dan Gelombang Demokratisasi, diakses dari www.mypagerank.net/seomonitor-
[75339-75339;1].html 6 maret 2011
13
Ibid

19
Paham liberalisme dan teori interdendensi serta efek domino yang telah

dipaparkan diatas dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat menyederhanakan

permasalahan dari penelitian ini. Begitu juga dengan permasalahan mengenai

dampak krisis keungan Irlandia terhadap stabilitas perekonomian Eropa. Teori ini

juga dapat menjelaskan dan menjawab kondisi tersebut. Keadaan saling

ketergantungan antara investasi dan modal diantara negara-negara Eropa,

lembaga-lembaga keuangan, investasi dan investor menjadikan keadaan ekonomi

Eropa sangat rentan untuk diserang krisis keungan. Begitu juga hubungan saling

ketergantungan antara pasar modal dan lembaga investasi di Eropa, ketika

ekonomi dalam suatu keadaan yang stabil, maka perutaran roda perekonomian

akan terus berjalan seimbang. Namun jika sebaliknya, jika satu saja ketimpangan

atau ketidakstabilan yang dialami oleh satu sisi, maka kondisi tersebut juga akan

mempengaruhi kestabilan disisi lain.

Saling ketergantungan yang amat besar dan yang terjadi diantara negara-

negara, kelompok-kelompok, bahkan individu dapat menimbulkan dua sisi

keadaan yang sangat berpengaruh. Dua sisi keadaan tersebut adalah keadaan

kearah yang positif dan negatif. Arah positif dari interdependensi ini adalah

kestabilan peputaran perekonomian di eropa akan dirasakan setiap negara.

Kemudian arah negatif dari interdependensi ini adalah ketika satu sisi mempunyai

masalah, maka sisi lain akan ikut terpengaruh. Begitu juga dengan keadaan

perekonomian eropa saat ini, hanya satu negara yang terkena krisis keungan akan

lansung dirasakan dan krisi tersebut menjadi krisis keungan baru bagi negara-

negara yang berada disekitarnya.

20
1.5. Hipotesis

Dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, penulis merumuskan

hipotesis (jawaban sementara) bahwa krisis keungan Irlandia berdampak pada

jatuhnya nilai tukar mata uang Euro terhadap dollar. Berdasarkan hipotesis

yang telah penulis kemukakan diatas, penulis kemudian merumuskan dua variabel

yang diperlukan untuk dapat memahami permasalahan ini yaitu variablel

independent dan veriabel dependent.

Variabel independent dari penelitian ini adalah krisis keungan irlandia.

Indikator dari krisis keungan irlandia:

1. Bangkrutnya 5 bank besar negara Irlandia, Anglo irish bank,Irish

nationwide,Bank of ireland,Allied irish bank, EBS building society akibat

dari kesalahan dalam pengelolaan yang membutuhkan dana penyelamatan

atau bailuot sebesar €50 miliar euro.

2. Hutang pemerintah Irlandia yang mencapai 66% dari PDB negara tersebut.

Variabel dependen dari penelitian ini adalah jatuhnya nilai mata uang Euro

terhadap dolar yang mengakibatkan peningkatan defisit anggaran negara-negara di

Uni Eropa. dengan indiktor sebagai berikut:

1. Penggunaan mata uang tunggal dikawasan Eropa yang membuat

permasalahan ekonomi sebuah negara akan dirasakan negara lain yang

akan mempengaruhi nilai tukar Euro terhadap mata uang lain.

2. Penuruna perdagangan saham pada bursa saham dikawasan Eropa yang

mengakibatkan penurunan nilai transaksi, dan membuat investor berpikir

menanamkan saham di Eropa.

21
3. Masing masing Negara di Uni Eropa memiliki permasalahan ekonomi dan

memiliki fundamental kekuatan ekonominya yang berbeda-beda

menyebabakan tidak bisa efektif melaksanakan fungsinya dengan baik

untuk menjaga stabilitas Uang Euro.

4. Pelepasan surat utang negara (SUN) Irlandia dan negara-negara Uni Eropa

oleh investor akibat dari ketakutan dari penurunan nilai mata uang Euro.

1.6. Definisi Konsepsional

Dalam tulisannya. Mohtar Mas’oed berpendapat bahwa konsep adalah suatu

abstraksi yang mewakili suatu objek, sifat suatu objek, atau suatu fenomena tertentu,

bahwa konsep sebenarnya adalah sebuah kata atau susunan kata yang melambangkan

suatu gagasan atau penyederhanaan kenyataan yang kompleks dengan mengkategorikan


14
hal-hal yang ciri-cirinya relevan dengan gagasan atau kenyataan tersebut.

Krisis keungan merupakan gambaran kerugian sebuah negara yang menyebabkan

defisit keungan yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara yang

bersangkutan. Krisis keungan akan langsung berdampak pada sektor vital dalam bidang

ekonomi sebuah negara seperti, pengangguran, defisit anggaran, kebijakan

fiskal,perbankan, dan moneter.

Stabilitas ekonomi dapat diartikan adanya keseimbangan yang terjadi dalam

faktor-faktor ekonomi yang meliputi bidang finansial, tingkat pertumbuhan ekonomi,

penurunan defisit anggaran,penurunan inflasi, dan juga angka pengangguran.

1.7. Definisi Operasional

14
Mohtar mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi, (jakarta: LP3ES
1990).

22
Defenisi Operasional menurut Mohtar Mas’oed adalah serangkaian

prosedur yang mendeskripsikan kegiatan yang harus dilakukan kalau kita hendak

mengetahui eksistensi empirik suatu konsep.15

Berbicara tentang krisis keungan Irlandia sangat erat kaitannya dengan

interdepensi sistem keungan eropa yang saling berkaitan satu sama lainnya. Banyak

orang yang menyokong bahwa sistem internasional sekarang ini dikarakterkan

oleh meningkatnya interdepedensi atau saling ketergantungan: tanggung jawab

terhadap satu sama lain dan dependensi (ketergantungan) terhadap pihak-pihak

lain. Para penyokong pendapat ini menunjuk pada meningkatnya globalisasi,

terutama dalam hal interaksi ekonomi internasional. Peran institusi-institusi

internasional, dan penerimaan yang berkembang luas terhadap sejumlah prinsip

operasional dalam sistem internasional, memperkukuh ide-ide bahwa hubungan-

hubungan dikarakterkan oleh interdependensi.

1.8. Metodologi Penelitian

1.8.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif yang bersifat eksplanatif, dimana penelitian ini berusaha

untuk menjelaskan tentang dampak yang ditimbulkan krisis keungan irlandia

terhadak stabilitas perekonomian uni eropa implikasi-implikasi lain yang

ditimbulkan oleh krisis keungan ini akan juga dijelaskan. Dimana dalam

penelitian kualitatif mempunyai konsep dasar penelitian yang tidak mengadakan

15
Ibid.

23
perhitungan.16 Dalam peneltian ini metode kualitatif tersebut tidak mengadakan

perhitungan murni dan mengolah data-data angka, akan tetapi memanfaatkan

data-data yang sudah ada dari berbagai sumber.

1.8.2. Teknik Pengumpulan Data

Data-data dalam sutau penelitian mempunyai peranan penting dalam

mencari jawaban serta membuktikan hipotesa dalam sebuah penelitian. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data melalui teknik library

research. Dimana dalam teknik pengumpulan data library research, penulis

memanfaatkan buku-buku, artikel-artikel,literatur-literatur, jurnal dan berita-berita

yang berasal dari berbagai mediacetak dan tulis yang valid serta informasi-

informasi yang penulis peroleh melalui internet. Data yang diperoleh nantinya

akan dianalisa dengan menggunakan kerangka dasar teori ataupun konsep-konsep

yang ditetapkan.

1.9. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk dapat menjadikan penelitian ini lebih terfokus kesatu arah, hingga

hasil dari penelitian ini nantinya akan memperoleh hasil yang maksimal, maka

peneliti menentukan ruang lingkup yang mencakup dalam penelitian ini. Agar

penelitian ini tidak meluas dari apa yang telah dirumuskan, penulis memberi

batasan waktu jangkauan penelitian, yaitu semenjak dimulainya krisis keuangan

global pada tahun 2008 saat negara irlandia ikut memberikan dana talangan untuk

penyelamatkan perbankan negara tersebut hingga krisis keungan melanda negara

Irlandia dan bergejolak pada perekonomian Uni Eropa. Namun tidak menutup

kemungkinan data yang penulis gunakan melebihi jangkauan waktu yang di


16
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, 2004) hal.2

24
fokuskan,yang berfungsi sebagai data pelengkap karena fenomena krisis keuangan

ini masih merupakan permasalahan yang tidak diprediksi kapan datangnya dan

hilangnya.

1.10. Sistematika Penulisan

Untuk dapat menjadikan tulisan ini mudah dipahami dan dimengerti, pada

bagian ini penulis menjelaskan mengenai apa saja yang selanjutnya menjadi

ulasan dalam setiap pembahasan. Untuk dapat menjadikan tulisan ini tersistematis,

penulis membagi penjelasan sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan

Merupakan pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah,

Permasalahan Penelitian, Tujuan Dan Mamfaat Penelitian, Landasan

Teori, Hipotesis, Definisi Konsepsional, Definisi Operasional, Metodologi

Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II: Krisis Keungan Irlandia.

Yang akan dijelaskan dalam bab ini adalah awal mula terjadinya krisis

keungan irlandia, faktor yang menyebabkan, jalan yang ditempuh

pemerintah menanggulangi krisis.

BAB III: Jatuhnya Nilai Tukar Mata Uang Euro Terhadap Dolar.

Bab ini akan menjelaskan kejatuhan mata uang Euro serta faktor yang

menyebabkannya.

BAB IV: Defisit Anggaran Uni Eropa.

BAB V : Kesimpulan.

25
Bab ini merupakan kesimpulan dari seluruh bab.

Referensi

Book:

Deliarnov, Ekonomi Politik, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2006)

Griffiths, Martin and Terry O’Challaghan, International Relation: The Key


Concepts, (New York, Routledge Taylor and Francis Group, 2002)

26
Jacson, Robert, and Georg Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional,
Edisi Terjemahan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005)

Jemadu, Aleksius, Politik Global dalam Teori dan Praktek (Graham Iilmu,
Bandung, Parahiayangan)

Mas’oed, Mohtar, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi,


(Jakarta:LP3ES 1990)

Mas’oed, Mohtar, Ekonomi-Politik Internasional dan Pembangunan,


(Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2003)

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, P.T. Remaja


Rosda Karya 2004)

Perwita, Anak Agung Bayu dan Yayan Mochamad Yani, Pengantar Ilmu
Hubungan Internasiona, (Bandung, P.T. Remaja Rosdakarya,2006)

Mass Media

Dr Anwar Nasution, Pelajaran dari Krisis Fiskal Yunani, Media indonesia,


februari 2010.

Dana Talangan Negara-negara Terkena Krisis, Tempo, Oktober, 2008.

Ryan Kiryanto “ mewaspadai krisis irlandia”, koran jakarta, November, 2010.

Sofyan Syafri Harahap, Fenomena euro pasca krisis Eropa, waspada online, 9
januari,2011.

Kartu Domino dari Eropa, Kompasiana, november 2010.

Krisis anggaran ancam Eropa” Bisnis Indonesia, 24 November 2010.

Setelah Yunani, Giliran Irlandia Sakit, Antara news, November 2010.

“Uni Eropa Sepakat Talangi Irlandia Rp1.013 Triliun”, Republika, Februari,


2011.
Internet and Journal

TeoriDominodanGelombangDemokratisasi,diaksesdari
www.mypagerank.net/seomonitor-[75339-75339;1].html 6 maret 2011.

Bambangprijambodo,
Perkembangan  Ekonomi  MakroSampaiDengan18Februari2011.

27
Kementerian PerencanaanPembangunanNasional/Bappenas.Diaksestanggal6
maret 2011.

28

Anda mungkin juga menyukai