Anda di halaman 1dari 120

ANALISIS

JABATAN

PRESENT :
Drs. Djati Suroso, MM

1
LANDASAN HUKUM
► UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian
sebagaimana telah diubah dengan UU
No.43 Tahun 1999.
► PP Nomor 97 Tahun 2000 tentang

Formasi PNS sebagaimana telah


diubah dengan PP No.54 Tahun 2003.
► PERKA BKN NO : 12 TAHUN 2011

tentang Pedoman Pelaksanaan


Analisis Jabatan
► PER MENNEG PAN DAN RB NO : 33

TAHUN 2011 tentang Pedoman


Analisis Jabatan
1) PNS diangkat dalam
jabatan dan pangkat
tertentu
UU No.43 Th 1999 2) Pengangkatan PNS dlm
suatu jabatan dilaksanakan
berdasarkan prinsip
profesionalisme sesuai dg
kompetensi, prestasi
kerja, dan jenjang pangkat yg
ditetapkan utk jabatan itu
serta syarat obyektif lainnya
Pasal 17 tanpa membedakan jenis
kelamin, suku, agama, ras
atau golongan

3
Profesionalisme  kompetensi,

Prestasi kerja
Prinsip-2
pengangkatan
Dalam Jabatan Jenjang pangkat

tanpa membedakan jenis


kelamin, suku, agama, ras atau
golongan

Diperoleh dari hasil Analisis


Jabatan
4
Analisis jabatan ?

5
 Anjab adalah bagian dari proses
manajemen sumber daya manusia yang
digunakan untuk mendapatkan
informasi jabatan
 Anjab adalah kegiatan utk memperoleh
informasi jabatan yang disajikan secara
sistematis
 Manfaat anjab adalah untuk
kelembagaan, tatalaksana dan
rekruitmen.
Pengertian Anjab PerMenPAN &
RB Nomor 33 Th 2011
PERKA BKN
NO. 12 TAHUN
 Analisis Jabatan 2011
adalah
proses pengumpulan,
pencatatan, pengolahan
dan penyusunan data
jabatan menjadi informasi
jabatan
PENGERTIAN
ANALISIS JABATAN

Proses, metode, dan teknik untuk


mendapatkan data jabatan,
mengolahnya menjadi informasi jabatan,
dan menyajikannya untuk program-
program kelembagaan, kepegawaian
serta ketatalaksanaan, dan memberikan
layanan pemanfaannya bagi pihak-pihak
yang menggunakannya.
(LAN, 1990 : 2)
LANDASAN HUKUM
► UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian
sebagaimana telah diubah dengan UU
No.43 Tahun 1999.
► PP Nomor 97 Tahun 2000 tentang

Formasi PNS sebagaimana telah


diubah dengan PP No.54 Tahun 2003.
► PERKA BKN NO : 12 TAHUN 2011

tentang Pedoman Pelaksanaan


Analisis Jabatan
► PER MENNEG PAN DAN RB NO : 33

TAHUN 2011 tentang Pedoman


Analisis Jabatan
1) PNS diangkat dalam
UU No.43 Th 1999 jabatan dan pangkat
tertentu
2) Pengangkatan PNS dlm
suatu jabatan dilaksanakan
berdasarkan prinsip
profesionalisme sesuai dg
kompetensi, prestasi
kerja, dan jenjang pangkat yg
ditetapkan utk jabatan itu
Pasal 17
serta syarat obyektif lainnya
tanpa membedakan jenis
kelamin, suku, agama, ras
atau golongan

11
Profesionalisme  kompetensi,

Prestasi kerja
Prinsip-2
pengangkatan
Dalam Jabatan Jenjang pangkat

tanpa membedakan jenis


kelamin, suku, agama, ras atau
golongan

Diperoleh dari hasil Analisis


Jabatan
12
Analisis jabatan ?

13
 Anjab adalah bagian dari proses
manajemen sumber daya manusia yang
digunakan untuk mendapatkan
informasi jabatan
 Anjab adalah kegiatan utk memperoleh
informasi jabatan yang disajikan secara
sistematis
 Manfaat anjab adalah untuk
kelembagaan, tatalaksana dan
rekruitmen.
Pengertian Anjab PerMenPAN &
RB Nomor 33 Th 2011
PERKA BKN
NO. 12 TAHUN
 Analisis Jabatan 2011
adalah
proses pengumpulan,
pencatatan, pengolahan
dan penyusunan data
jabatan menjadi informasi
jabatan
PENGERTIAN
ANALISIS JABATAN

Proses, metode, dan teknik untuk


mendapatkan data jabatan,
mengolahnya menjadi informasi jabatan,
dan menyajikannya untuk program-
program kelembagaan, kepegawaian
serta ketatalaksanaan, dan memberikan
layanan pemanfaannya bagi pihak-pihak
yang menggunakannya.
(LAN, 1990 : 2)
Pengertian lain :
Kegiatan proses, metoda, dan
teknik untuk mengumpulkan data
jabatan dan menyajikannya untuk
berbagai kepentingan program. Jadi
analisis jabatan terdiri atas tiga
kegiatan pokok, yaitu : pengumpulan
data jabatan, pengolahan data jabatan,
dan penyajian informasi jabatan untuk
berbagai program
( Tim Widyaiswara Depnaker, 2003 : 5
)
ASPEK apa YANG DIANALISIS ?
HASIL ANALISIS JABATAN
TAHAP PELAKSANAAN ANJAB

A. PERSIAPAN
1. Pembentukan Tim Analis
2. Pemberitahuan Kepada Pimpinan Unit
B. PELAKSANAAN LAPANGAN
1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Verifikasi Data
4. Penyempurnaan Hasil Olahan
C. PENETAPAN HASIL
1. Presentasi Hasil
2. Pengesahan Hasil
TAHAP PELAKSANAAN ANJAB

A. PERSIAPAN
1. Pembentukan Tim Analis
2. Pemberitahuan Kepada Pimpinan Unit
B. PELAKSANAAN LAPANGAN
1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Verifikasi Data
4. Penyempurnaan Hasil Olahan
C. PENETAPAN HASIL
1. Presentasi Hasil
2. Pengesahan Hasil
HASIL AKHIR
ANALISIS
JABATAN

Informasi
jabatan

23
Penyusunan
Informasi Jabatan

Untuk menyusun informasi jabatan diperlukan


data antara lain :

24
1.NAMA JABATAN
 Nama Jabatan adalah sebutan untuk memberi
ciri dan gambaran atas isi jabatan, yang berupa
sekelompok tugas yang melembaga atau
menyatu dalam suatu wadah jabatan.

 Dengan kata lain nama jabatan dimaksudkan


bisa memberikan gambaran pengertian pada
pembaca atas jabatan tsb dan dapat
membedakan dengan jabatan lain.
CARA MEMBERIKAN
NAMA JABATAN
1. Untuk Jabatan Struktural, diberi
nama sebagaimana bunyi dalam
Surat Keputusan misalnya : Kepala,
Direktur, Ketua, dll

2. Untuk Jabatan Non Struktural, bila


sudah ada nama yang melembaga atau
membaku/standard digunakan nama
tsb. Misalnya : Pengagenda, Pengarsip,
Pengetik, Peneliti, Instruktur, Penyuluh,
Widyaiswara dll
3. Bila belum ada nama yang melembaga,
 Untuk jabatan keahlian (melakukan fungsi
penemuan dan pengembangan/profesional)
Tingkat tinggi : AHLI ……
Tingkat menengah : TEKNISI ……..

 Untuk jabatan yang berhubungan dengan


mesin apabila yang berperan dominan
orangnya OPERATOR MESIN…….
Apabila yang berperan dominan pelayanan mesin
PELAYAN MESIN foto copi, giling……
Apabila memperbaiki mesin : MONTIR.. MEKANIK..
 Untuk jabatan yang membuat
sesuatu dengan seperangkat
alat dan dengan keterampilan
tertentu : TUKANG….

 Selain itu dapat menggunakan


awalan PE……. Dirumuskan
dari bahan kerja : PENGOLAH
DATA…... Dirumuskan dari
hasil kerja : PENGUMPUL
DATA…..
Dirumuskan dari tugas pokok :
PENGAGENDA SURAT dll
Prinsip Pencatuman
NAMA JABATAN
 Ringkas
 Substantif
 Jelas dan dapat memberikan pengertian yang
tepat bagi pembaca
 Penamaan JFU dapat dirumuskan
berdasarkan:
◦ Bahan (Pengumpul, Pengadministrasi)
◦ Alat (Operator)
◦ Hasil (Penyusun, Pengonsep)
◦ Proses (Pemroses, Pengolah)

29
2. KODE JABATAN
 Hal ini dimaksudkan sebagai pembeda dengan
jabatan lain, dan untuk memudahkan dalam
pengadministrasiannya.

 Pemberian kode jabatan untuk suatu instansi,


biasanya penyusunannya didasarkan atas letak
jabatan tsb dalam unit kerja.
3. UNIT KERJA
 Yaitu Unit Kerja dimana PNS itu
bekerja saat sekarang.
 Misalnya Unit Organisasi
Dinas….., Biro…., Kantor…. Dst.

Mencerminkan tempat atau


letak keberadaan suatu
jabatan
4. Ikhtisar Jabatan
 Merupakan uraian singkat yang
menggambarkan ruang lingkup
tugas jabatan yang disusun
dalam satu kalimat, jelas dan
tuntas mengenai APA yang
dikerjakan karyawan dalam
jabatan tsb, BAGAIMANA
dikerjakan dan
TUJUAN/MAKSUD APA
dilaksanakan
 Ikhtisar jabatan biasa disebut
dengan JOB SUMMARY atau
ringkasan Uraian Tugas.
Prinsip Penulisan
Ikhtisar Jabatan !!
 Merupakan cerminan uraian jabatan dalam bentuk ringkas
 Memberikan gambaran umum tentang kompleksitas jabatan

 Digambarkan dalam satu kalimat, yang mencerminkan:

◦ Apa yang dikerjakan (what)


◦ Bagaimana cara mengerjakan (how)
◦ Mengapa/untuk apa dikerjakan (why)
Manajerial:
Memimpin dan melaksanakan objek kerja (What)
berdasarkan/sesuai dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...
(Why)
Fungsional:
Melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai
dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...(Why)

33
Contoh : 1
Nama Jabatan : Jaksa Perkara Pidana

 Ikhtisar Jabatan :
Mengusut suatu perkara pidana,
mengajukan, menuduh dan menuntut
terdakwa (APA) berdasarkan bukti-
bukti dan saksi-saksi yang syah di
depan sidang pengadilan (BAGAIMANA)
agar dilakukan tindakan hukum
terdakwa (TUJUAN).
Contoh : 2
Nama Jabatan : Kepala
Subbag.TU
 Ikhtisar Jabatan :
Melakukan tata usaha Biro/Dinas…(APA)
dengan cara membuat rencana kegiatan,
membagi tugas, memberi petunjuk,
membimbing, menyelia dan
mengkoordinasikan pelaksanaan surat-surat
administrasi, kebutuhan ATK pada Biro/Dinas
… (BAGAIMANA) agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan dengan lancar (TUJUAN).
5. KEDUDUKAN DALAM
STRUKTUR
 Mencerminkan posisi jabatan apakah jabatan
struktural atau non-struktural (Sesuai SOTK)
 Menggambarkan kedudukan:
◦ Atasan langsung
◦ Atasan dari Atasan langsung
◦ Jabatan yang dianalisis
◦ Jabatan lain yang memiliki atasan langsung
yang sama
 Jabatan yang dianalisis diberi tanda (diarsir)

36
6.URAIAN TUGAS
Adalah paparan atau
bentangan atas semua tugas
jabatan yang merupakan upaya
pokok yang dilakukan
pemegang jabatan dalam
memproses bahan kerja URAIAN
TUGAS
menjadi hasil kerja dengan
menggunakan perangkat kerja
dan dalam kondisi
pelaksanaan tertentu
( LAN, 1990 : 5 )
URAIAN TUGAS
YANG BAIK HARUS
 Sistematis, bahwa uraian
tugas tsb harus memenuhi
aturan, bentuk, syarat-
syarat tertentu
 Ringkas, artinya perlu
menggunakan kata-kata
dan kalimat yang singkat
dan benar sehingga
pembacanya tidak perlu
waktu yang lama untuk
memahaminya
Jelas, artinya harus
dapat memberi isi dan
maksud yang jelas dan
dapat dipahami oleh
pembacanya

 Tepat, maksudnya
harus menyajikan
uraian yang sesuai dan
cocok seperti apa yang
dimaksudkan oleh isi
jabatan
PENYUSUNAN URAIAN TUGAS

memperhatikan
 Syarat isi, dimaksudkan agar uraian tugas
dapat mencerminkan secara tersurat dan
atau tersirat akan obyek, cara dan
tujuannya. Salah satu cara yang
digunakan adalah diuji dengan kalimat :
 What ? Apa yg dikerjakan sipemegang
Jabatan
 How ? Bagaimana cara tugas itu dilakukan
 Why ? Mengapa/untuk tujuan apa tugas
itu dilakukan
CONTOH 1

Nama Jabatan Bendaharawan Penerimaan

Mencatat penerimaan
uang dalam buku kas
untuk bukti
pertanggungjawaban
Pola susunan kalimat pada
tugas yang fungsi
pekerjanya erat
dengan data, maka
polanya : predikat – obyek
bersifat data dan keterangan
cara serta tujuan.
CONTOH 2
Menyiapkan komputer dan
menghidupkannya ke posisi on
agar siap dioperasikan;

(Pola susunan kalimat pada


tugas yang fungsi
pekerjaannya erat dengan Alat,
polanya adalah : predikat –
obyek berujud Alat dan kata
keterangan cara serta tujuan
CONTOH 3
Mengasah gergaji
menggunakan kikir agar
gergaji menjadi tajam

(Pola susunan kalimat pada


tugas yang fungsi
pekerjaannya erat dengan
benda, polanya adalah : Predikat
– obyek berujud benda dan kata
keterangan cara serta tujuan)
7. BAHAN KERJA
 BAHAN KERJA
adalah masukan
yang diproses
dengan tindak kerja
(tugas) menjadi hasil
kerja.

 Bahan kerja akan


menyatu atau
menjadi bagian dari
hasil kerja.
BAHAN KERJA
 Bahan kerja dapat
berupa BENDA
BERUJUD misalnya
KAYU merupakan
bahan kerja tukang
kayu untuk
menghasilkan
mebel.
 BENDA TAK BERUJUD
misalnya DATA
merupakan bahan kerja
Pengolah Data,
INFORMASI merupakan
bahan kerja pramu
informasi.
Prinsip Penulisan BAHAN KERJA
 Adanya masukan yang diproses dengan
tindak kerja (tugas) menjadi hasil kerja
 Bahan kerja dapat diolah menjadi hasil kerja,
jika ada perangkat kerja (alat kerja)
contoh:
◦ Surat masuk (untuk diagendakan)
◦ Peraturan, Referensi atau buku (untuk penyusunan
materi bintek)

46
8. ALAT
KERJA
 biasanya
digunakan
berulang-ulang
dan tidak
menjadi bagian
hasil kerja.
ALAT KERJA
1.
BERUPA
Mesin, misalnya mesin
ketik bagi pengetik, mesin
bubut logam bagi operator
mesin bubut dll

2. Perkakas tangan,
misalnya pahat bagi tukang
kayu, martil bagi teknisi
pengolahan mineral dll
3. Perlengkapan, alat yang
tidak langsung digunakan
untuk memproses bahan
menjadi hasil kerja, tetapi
diperlukan untuk menunjang
pemrosesan tsb. Misalnya
sarung tangan bagi analis kimia
dll

4. Alat-alat lain yang tidak


dikatagorikan sebagai mesin,
perkakas tangan dan
perlengkapan. Misalnya Bagan,
Lembaran UU dll
Prinsip Penulisan ALAT KERJA
 Adanya Sarana yang dipergunakan untuk
mengolah bahan kerja menjadi hasil kerja
 Alat kerja tidak terbatas pada sarana materiil,

dapat juga berupa peraturan, pedoman,


prosedur kerja atau acuan lain yang
digunakan dalam pelaksanaan tugas
Contoh:
◦ Stetoskop digunakan dokter dalam memeriksa
pasien
◦ Peraturan Kepala BKN nomor 12 tahun 2011
digunakan oleh Analis Kepegawaian untuk
melaksanakan Analisis Jabatan
50
9. HASIL KERJA
HASIL KERJA adalah produk
yang harus dicapai oleh jabatan,
hasil ini dapat berupa :

 BENDA misalnya : ketikan surat,


hasil kerja jabatan juru ketik.

 JASA misalnya : layanan tamu,


hasil kerja jabatan pramu tamu.
HASIL KERJA

INFORMASI misalnya : kumpulan


data, hasil kerja pengumpul
data.
 Untuk Jabatan Struktural,
disamping hasil yang sifatnya
teknik yang dihasilkan oleh
tugas-tugas teknik, juga hasil
dari tugas manajerial.

 Hasil kerja dihasilkan dari bahan


kerja.
9. TANGGUG JAWAB
Rincianatas segala
sesuatu yang
dipertanggungjawab
kan kepada
pemegang jabatan
beserta segi-
seginya.
 Wujud obyek tanggung jawab
meliputi : bahan kerja,
perangkat kerja, hasil kerja,
orang, proses, metode dan
teknik, hubungan kerja,
kerahasiaannya, pelaksanaan
kerja.
 Segi-segi tanggung jawab
meliputi : kualitas, kuantitas,
keselamatan, kelancaran,
ketetapan, keberanian.
Prinsip Penulisan TANGGUNG
JAWAB
 Adanya kewajiban yang melekat pada
jabatan, yang terkait dengan benar atau
salahnya pelaksanaan tugas.
 Tanggung jawab jabatan dapat meliputi
tanggung jawab terhadap:
◦ Bahan kerja (Kerahasiaan data)
◦ Alat Kerja (Kelengkapan peralatan kerja)
◦ Hasil Kerja (Keakuratan laporan)
◦ Proses Kerja (Kesesuaian pelaksanaan tugas
terhadap peraturan/SOP)

55
10. WEWENANG
 Wewenang adalah hak
dan kekuasaan
pemegang jabatan
untuk mengambil sikap
atau tindakan tertentu.

 Wewenangberfungsi
untuk mendukung hasil
pelaksanaan tugas.
Wewenang dibedakan menjadi
WEWENANG FORMAL
ciri-cirinya bersifat mutlak,
tidak bisa diganggu gugat, dan
dilindungi peraturan
perundang-undangan

.WEWENANG INFORMAL
ciri-cirinya bersifat tidak
mutlak dan biasanya tidak
dilindungi oleh peraturan
perundang-undangan
Prinsip Penulisan WEWENANG
 Adanya hak pemegang jabatan untuk memilih
alternatif dalam mengambil keputusan/
tindakan yang diakui secara sah oleh semua
pihak
 Wewenang dapat terkait dengan:
◦ Bahan Kerja (a.l: Mengembalikan bahan kerja yang
tidak sesuai)pemeriksa usul KP
◦ Alat Kerja (a.l:Melakukan pemeliharaan perangkat
kerja yang digunakan)operator Komputer
◦ Hasil Kerja (a.l:Menyebarluaskan informasi yang
dihasilkan kepada orang lain)penyusun Informasi
◦ Proses Kerja (a.l:Menetapkan prosedur kerja)
pemroses Ijin. 58
11. Nama Jabatan
yang ada dibawahnya
 Disebutkan nama Jabatan yang berada
dibawah Jabatan ybs. Sesuai dalam
Struktur Organisasi
 Untuk jabatan non struktural tidak perlu
mencantumkan nama jabatan yang ada
dibawahnya.
12. KORELASI JABATAN
 Dalam melaksanakan
tugas pemegang
jabatan selalu
berhubungan dengan
jabatan lain, baik
timbal balik maupun
vertikal,
searah,
horizontal maupun
diagonal.
KORELASI JABATAN

 Dapat juga korelasi


jabatan yang berupa
hubungan jabatan
yang satu dengan
unit dan jabatan lain,
baik didalam maupun
diluar lingkungan unit
kerja.
13. KONDISI LINGKUNGAN
KERJA
Keadaan lingkungan pemegang
jabatan dalam melakukan tugasnya
tempat kerja,
meliputi keadaan
keadaan udara, sinar
cahaya, suara, getaran dan
letak.
Kondisi Lingkungan Kerja

 Adalah kondisi didalam


dan disekitar pemangku
jabatan dalam
melaksanakan tugas-
tugas jabatan dalam
mengolah bahan kerja
dengan perangkat kerja
menjadi hasil kerja.
Kondisi Lingkungan Kerja

 Kondisi lingkungan
kerja meliputi aspek
keadaan tempat
kerja, udara, suhu,
cahaya, suara,
getaran dan letak.
14. RESIKO BAHAYA
 Dalam bekerja,
pemegang jabatan
mungkin
menghadapi
bahaya pisik, baik
yang berupa
kecelakaan
maupun yang
berupa penyakit.
RESIKO BAHAYA

 Bahaya tsb dapat


disebabkan karena
bahan kerja yang
diproses, perangkat
kerja yang digunakan
dalam bekerja, proses
kerja, hasil kerja atau
karena keadaan
tempat kerja.
Upaya Fisik dan
Resiko Bahaya
 Upaya fisik adalah
penggunaan bahan kerja
menjadi hasil kerja dengan
menggunakan perangkat
kerja. Penggunaan organ
fisik untuk melakukan
upaya fisik tersebut
meliputi bagian tubuh.
Upaya Fisik dan Resiko Bahaya

 Penggunaan organ
tubuh untuk
melakukan upaya
fisik dapat
menimbulkan resiko
bahaya, misalnya
jatuh, terkilir atau
patah kaki.
15. SYARAT JABATAN
 Syarat jabatan
adalah kualifikasi
yang harus dipenuhi
pemegang jabatan
untuk dapat
melaksanakan
pekerjaan atau
memangku jabatan.
SYARAT
Syarat utama bagi
JABATAN

pemegang jabatan untuk
dapat melaksanakan
pekerjaannya secara wajar
ialah kemampuan kerja.
 Kemampuan kerja dapat
dimiliki jika ia menguasai
pengetahuan kerja,
sedangkan pengetahuan
kerja dapat diperoleh dari
pengalaman kerja,
pendidikan formal kursus
atau pelatihan.
SYARAT JABATAN

 SYARAT KETERAMPILAN
KERJA
 KOMPETENSI KERJA
 PENGETAHUAN KERJA
 LATIHAN KERJA
 PENDIDIKAN
 PENGALAMAN KERJA
 BAKAT KERJA
 TEMPERAMEN KERJA
 MINAT
 KONDISI FISIK DAN UPAYA
FISIK
 Disamping syarat-syarat
yang sifatnya material,
analisis jabatan, dalam
praktek dikenal pula
syarat-syarat yang non
teknis analisis jabatan
misalnya pangkat,
kelakuan baik dari pihak
yang berwajib dll
 Seseorang dapat
berhasil dalam
pendidikan, kursus
atau pelatihan dan
dapat berhasil
mendapatkan
pengalaman kerja yang
disyaratkan jika ia
memiliki bakat kerja,
temperamen kerja dan
syarat pisik.
KETERAMPILAN
KERJA
 Tingkat kemampuan untuk
melakukan suatu pekerjaan atau
suatu bagian pekerjaan yang hanya
dapat diperoleh dari praktek, baik
melalui latihan praktek maupun
melalui pengalaman.
 Tanpa melalui praktek, orang tidak
dapat mempunyai keterampilan,
suatu keterampilan dapat
mencakup aspek2 mental, fisik dan
sosial.
Aspek Mental-
Sosial dan Fisik
 Aspek Mental yaitu kecakapan
kerja fikiran seperti menganalisa
data, membuat keputusan,
menghitung, hafal dsb.
 Aspek Sosial yaitu kecakapan
berhubungan dengan orang lain,
seperti mempengaruhi pendapat,
berpidato, menawarkan barang dsb.
 Aspek Fisik yaitu kecakapan
melakukan gerakan fisik seperti,lari
mencangkul, duduk lama,
mengayuh dayung sampan dsb.
Contoh
Salah satu Syarat Untuk
Pengetik adalah :
Duduk lama dalam sikap tubuh
tertentu, 10 jari tangan
menghentak-hentak tombol mesin
ketik dan mata melihat pada
konsep surat.
KOMPETENSI KERJA
 Surat/tanda
kompetensi kerja
merupakan
pernyataan yang
dikeluarkan oleh
Pemerintah atau
badan-badan
tertentu, bahwa
pemilik surat/tanda
tersebut telah
memiliki standar
keterampilan untuk
mampu
melaksanakan
pekerjaan tertentu.
KOMPETENSI KERJA

 Biasanya dijadikan
persyaratan bagi
pekerjaan yang
mempunyai dampak
keselamatan bagi
manusia atau
kerugian materiil
yang besar jika salah
menerapkannya
misalnya penerbang,
dokter, pengemudi,
apoteker dsb.
PENGETAHUAN KERJA

 yaitu
pengetahuan
yang harus
dimiliki
seseorang agar
dapat
melaksanakan
pekerjaan dengan
wajar.
 Pengetahuan
kerja merupakan
PENGETAHUAN dasar bagi
seseorang untuk
KERJA memperoleh
keterampilan
kerja, karena
tanpa memiliki
pengetahuan
kerja yang
diperlukan orang
tidak mungkin
memilki
keterampilan
kerja yang
disyaratkan.
PENDIDIKAN

Dalam menentukan syarat pendidikan


perlu dipertimbangkan :

◦ Pendidikan yang seharusnya, yaitu


pendidikan yang sebaiknya dijadikan
syarat.
◦ Pendidikan Alternatif, Jika tidak didapat
pendidikan yang seharusnya, maka dicari
tenaga dengan pendidikan lain.
LATIHAN KERJA
 Latihan adalah pembinaan dan penciptaan
keterampilan dan pengetahuan kerja
peserta latihan.
 Latihan kerja yang menjadi syarat jabatan
dapat dinyatakan menurut macam serta
tingkatan latihan, menurut phase
pelakasanaan apakah Pra-penempatan atau
Latihan Peningkatan Keterampilan.
PENGALAMAN KERJA

 Pengalaman kerja akan


memantapkan dan
mengembangkan
keterampilan dan
pengetahuan kerja, sikap
mental dan fisik yang tidak
diperoleh dari latihan.
PENGALAMAN KERJA

 Syarat pengalaman
kerja dinyatakan
menurut pekerjaan
yang harus dan
pernah dilakukan
serta lama
melaksanakan
pekerjaan tersebut.
BAKAT KERJA
Bakat adalah kapasitas khusus atau
kemampuan potensial yang disyaratkan bagi
seseorang untuk dapat mempelajari beberapa
tugas atau pekerjaan

TOT
BAKAT KERJA
Persyaratan bakat merupakan salah satu
kriteria dasar untuk menilai kesesuaian
potensi seseorang dengan jabatan tertentu.
JENIS BAKAT KERJA
◦ G : Intelegensi
◦ V : Bakat Verbal
◦ N : Bakat Numerik
◦ S : Bakat Pandang Ruang
◦ P : Bakat Pencerapan Bentuk
◦ Q : Bakat Ketelitian
◦ K : Koordinasi Motorik
◦ F : Kecekatan Jari
◦ M : Kecekatan Tangan
◦ E : Koordinasi Mata-Tangan-Kaki 87
G= Inteligensia

 Yaitu kemampuan belajar secara umum


V = BAKAT VERBAL (Verbal Aptitude)

 Yaitu kemampuan untuk memahami arti


kata-kata dan menggunakannya secara
effektif
 Kemampuan memahami bahasa,
memahami hubungan antara kata-kata
dan memahami arti keseluruhan kalimat
dan paragraf.
N= BAKAT NUMERIK (Numerical Aptitude)
 Kemampuan untuk melakukan operasi
ARTHEMETIK secara cepat dan akurat

S = BAKAT PANDANG RUANG ( Spatial


Aptitude)
 Kemampuan berfikir secara visual mengenai
bentuk-bentuk geometris, untuk memahami
gambar-gambar dari benda-benda 3
dimensional
 Kemampuan untuk mengingat kaitan dari
gerakan-gerakan benda dalam ruangan.
P =BAKAT PENYERAPAN BENTUK ( Form
Perception)

 Kemampuan mencerap perincian-


perincian yang berkaitan dengan obyek
atau dalam gambar atau dalam bahan
grafik.
 Kemampuan mengingat perbedaan-
perbedaan yang kecil dalam bentuk dan
bayangan benda, panjang dan lebar
garis-garis
Q = BAKAT KETELITIAN (Clerical
Perception)
 Kemampuan mencerap perincian yang
berkaitan dalam bahan verbal atau dalam
tabel
 Kemampuan mengetahui adanya
perbedaan huruf-huruf dan angka-
angka dalam copy, dalam percobaan
percetakan dan lain-lainnya.
K= BAKAT KORDINASI MOTOR (Motor
Coordination)

 Kemampuan untuk mengkoordinir mata


dan tangan dan jari secara cepat dan
cermat dalam membuat gerakan yang
tepat
 Kemampuan untuk membuat gerak
balasan secara cermat dan tangkas
F = BAKAT KECEKATAN JARI (Finger
Dexterity)

 Kemampuan menggerakkan jari dan


menggerakkan obyek-obyek kecil
dengan jari secara cepat, cermat dan
tepat
M = BAKAT KECEPATAN TANGAN
(Manual Dexterity)

 Kemampuan menggerakkan tangan


dengan mudah dan penuh keterampilan
 Bekerja dengan tangan dalam gerakan-
gerakan menempatkan dan memutar
E = BAKAT KORDINASI MATA-TANGAN-
KAKI (Eye-Hand-Foot Coordination)

 Kemampuan menggerakkan tangan dan


kaki secara kordinatif satu sama lain
sesuai dengan rangsangan penglihatan
C= BAKAT MEMBEDAKAN WARNA
(Color Discrimination)

 Kemampuan memadukan atau


membedakan berbagai warna, yang
asli, yang gemerlapan.
 Mengenal warna khusus atau kombinasi
warna dengan mengingatnya dan
mampu memahami kombinasi warna
yang selaras atau kontras.
TEMPERAMEN KERJA
 Dalam Anjab,
temperamen kerja
diartikan sebagai
syarat kemampuan
penyesuaian diri yang
harus dipenuhi
pekerja untuk bekerja
sesuai dengan
kharakteristik jabatan.
TEMPERAMEN KERJA

 Temperamen kerja
yang disyaratkan
bagi suatu jabatan
dipertimbangkan
dari hasil, bahan,
peralatan, kegiatan
kerja, tempat
kerja, resiko
bahaya dll.
TEMPERAMEN
 Temperamen kerja merupakan syarat
kemampuan penyesuaian diri yang harus
dipenuhi sesuai dengan sifat pekerjaan.
 Terdapat 10 jenis temparemen kerja.

100
JENIS TEMPERAMEN KERJA
1. D (DCP) : Directing-Control-Planning
2. F (FIF) : Feeling-Idea-Fact
3. I (INFLU) : Influencing
4. J (SJC) : Sensory & Judgmental Criteria
5. M (MVC) : Measurable and Verifiable Criteria
6. P (DEPL) : Dealing with People
7. R (REPCON) : Repetitive and Continuous
8. S (PUS) : Performing under Stress
9. T (STS) : Set of Limits, Tolerance and Other
Standards
10. V (VARCH) : Variety and Changing Conditions

101
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN
Kode Penjelasan Illustrasi
D Kemampuan menyesuaikan Jabatan yang mencakup
diri menerima tanggung kegiatan berunding,
jawab untuk kegiatan mengorganisir, memimpin,
memimpin, mengendalikan mengawasi, merumuskan
atau merencanakan atau mengambil keputusan
akhir
F Kemampuan menyesuaikan Jabatan yang menuntut
diri dengan kegiatan yang kreativitas, pengungkapan
mengandung penafsiran diri atau imajinasi
perasaan (Feeling), Gagasan
(Idea), atau fakta (Fact) dari
sudut pandangan pribadi
I Kemampuan menyesuaikan Jabatan dimana
diri untuk pekerjaan- pemangkunya melakukan
pekerjaan mempengaruhi pemberian motivasi,
orang laing terkait meyakinkan orang lain atau
pendapat, sikap atau berunding
pertimbangan mengenai
gagasan 102
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN
(2) J Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
Kode Penjelasan Illustrasi

diri pada kegiatan pelaksanaannya melibatkan


pembuatan kesimpulan, penginderaan (rangsangan)
penilaian atau pembuatan dari satu atau beberapa
keputusan berdasarkan indera manusia.
kriteria rangsangan indera
atau pertimbangan pribadi
M Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
diri dengan kegiatan melaksanakan tugas-tugas
pengambilan kesimpulan, terkait dengan evaluasi
pembuatan pertimbangan data, nilai, angka-angka .
atau pembuatan keputusan
berdasar kriteria yang dapat
diukur atau diuji
P Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
diri dalam berhubungan menuntut hubungan
dengan orang lain lebih dari dengan orang lain dalam
hanya penerimaan dan situasi komunikasi yang
103
pemberian instruksi intens/mendalam
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN (3)
Kode Penjelasan Illustrasi
R Kemampuan Jabatan-jabatan yang
menyesuaikan diri tugas-tugasnya
dengan kegiatan yang dilaksanakan secara
berulang atau secara rutin yang tidak
terus-menerus memberikan variasi atau
melakukan kegiatan kesempatan untuk
yang sama sesuai membuat pertimbangan
dengan perangkat pribadi
prosedur, urutan atau
kecepatan tertentu
S Kemampuan Jabatan-jabatan yang
menyesuaikan diri untuk mengandung bahaya
bekerja dengan atau resiko sampai ke
ketegangan jiwa tanpa tingkat yang berarti,
kehilangan ketenangan ketegangan jiwa, atau
walaupun jika membutuhkan
berhadapan dengan konsentrasi intens secara
keadaan darurat kritis, terus menerus
104
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN
(4) T Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
Kode Penjelasan Illustrasi

diri dengan situasi yang memiliki tugas/pekerjaan


menghendaki pencapaian yang harus dilaksanakan
dengan tepat menurut dengan tepat, cermat,
batas- terperinci atau dengan
batas/indikator/kriteria, sangat teliti dalam
toleransi atau standar- penggunaan bahan,
standar tertentu pekerjaan terkait dengan
angka, penyiapan catatan
atau inspeksi
V Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
diri untuk melaksanakan memiliki tugas-tugas yang
berbagai tugas yang sering beragam/ berbeda baik
berganti dari tugas yang secara teknologi, prosedur,
satu ke tugas yang lainnya, lingkungan kerja, atau
yang berbeda sifatnya tanpa syarat mental/fisik dalam
kehilangan efisiensi atau pelaksanaannya.
ketenangan diri
105
MINAT
 Minat ialah kecenderungan
untuk terserap dalam suatu
pengalaman dan
mengembangkannya, sedangkan
“Ke-engganan” adalah
kecenderungan untuk
menghindari sesuatu.
 Minat merupakan komponen
yang penting dalam Anjab
MINAT KERJA ?
 Minat kerja merupakan kecenderungan
memiliki kemauan, keinginan, dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan dengan baik berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
 Menggunakan teori minat bipoler dari
Dr.William C. Cottle dan teori
karier/kepribadian Holland.

107
JENIS MINAT KERJA HOLLAND
Pilihan untuk melakukan

Realistik Aktifitas-aktifitas yang memerlukan manipulasi eksplisit,
teratur atau sistematik terhadap obyek/alat/benda/mesin

Investigatif Aktifitas yang memerlukan penyelidikan observasional,
simbolik dan sistematik terhadap fenomena dan kegiatan
ilmiah

Artistik Aktifitas yang sifatnya ambigu, kreatif, bebas dan tidak
sistematis dalam proses penciptaan produk/karya bernilai
seni

Sosial Aktifitas yang bersifat sosial atau memerlukan keterampilan
berkomunikasi dengan orang lain

Kewirausahaan Aktifitas yang melibatkan kegiatan pengelolaan/manajerial
untuk pencapaian tujuan organisasi

Konvensional Aktifitas yang memerlukan manipulasi data yang eksplisit,
kegiatan administrasi, rutin dan klerikal.

108
KESESUAIAN MINAT KERJA HOLLAND

NO Tipe Kepribadian Karakteristik Kesesuaian


1. Realistik : kegiatan fisik Stabil, kokoh, Mekanik, dl.
praktis

2. Investigatif: berfikir, Analitis, orisinal, Ilmuan/peneliti,


pemahaman serba ingin tahu, dll
mandiri

3. Sosial : menolong, membantu Ramah, kooperatif, Pekerja sosial,


orang lain pengeertian guru,konselor,
dll

4. Convensional : teratur, pasti, dll Praktis, tdk Arsiparis,


imanigatif, kaku,dll manager, dll

5. Kewirausahaan : kegiatan verbal Konfiden, Ambisius, PR, dll


energik, dll

6. Artistik : tidak teratur, tdk Imaginatif,idealis, Musisi,


pasti,dll tdk praktis,dll reporter,dll 109
PENENTUAN MINAT DAN
ALTERNATIFNYA
No Minat Pekerjaan Alternatif Minat yang Dapat Dipilih
1 Realistik (R) Konvensional Investigatif
2 Investigatif (I) Realistik Artistik
3 Artistik (A) Investigatif Sosial
4 Sosial (S) Artistik Kewirausahaan
5 Kewirausahaan (Ke) Sosial Konvensional
6 Konvensional (K) Kewirausahaan Realistik
R I
Keterangan:
Minat kerja menurut Holland digambarkan sebagai
hubungan heksagonal (segi enam) dimana setiap
K A minat yang berdekatan memiliki korelasi/hubungan
yang semakin besar.
Teori ini yang mendasari penentuan alternatif
minat yang dapat dipilih untuk suatu jabatan.
Ke S
110
FUNGSI
PEKERJA
 Dalam bekerja, pemegang jabatan
berhubungan dengan data, orang dan
benda.
 Fungsi pekerja adalah fungsi yang
menunjukkan intensitas hubungan
pemegang jabatan terhadap data, orang
dan benda.
FUNGSI PEKERJA
 Intensitas hubungan ini
ditingkat-tingkatkan,
setiap tingkat diberi kode
penunjuk dengan angka,
angka yang kecil
menunjukkan tingkat
yang tinggi dan angka
yang besar menunjukkan
tingkat yang rendah.
FUNGSI PEKERJA
Fungsi Terhadap Data Fungsi Terhadap Orang Fungsi Terhadap Benda

D0 Memadukan O0 Menasehati B0 Memasang (instalasi)


D1 Mengkoordinasikan O1 Berunding B1 Mengerjakan presisi
D2 Menganalisa O2 Mengajar B2 Mengontrol mesin
D3 Menyusun O3 Menyelia B3 Menjalankan mesin
Mengerjakan dengan
D4 Menghitung O4 Menghibur B4
perkakas
Membandingkan/
D5 O5 Mempengaruhi B5 Melayani mesin
Mencocokkan
Memasukkan/
D6 Menyalin O6 Berbicara (Informasi) B6 mengeluarkan barang
ke/dari mesin
O7 Melayani B7 Memegang

O8 Menerima Instruksi

113
16. Prestasi Kerja Yang
Diharapkan
 Hasil kerja apa yang di hasilkan oleh
pemegang jabatan
 Sebutkan Jumlah satuannya
 Waktu yang diperlukan untuk
menghasilkan satuan hasil tersebut
berapa lama
17. BUTIR INFORMASI LAIN
 Tuliskan informasi yang dapat
disampaikan terkait dengan jabatan yang
saat ini dipangku jika ada.
SELESAI

116
PEMANFAATAN INFORMASI
JABATAN PERENCANAAN
 Analisis beban kerja
(Analisis kebutuhan pegawai)
PEGAWAI

REKRUTMEN &  Standar kualifikasi


SELEKSI  Kriteria seleksi

PERENCANAAN Pola karier


HASIL ANJAB

KARIER
 PETA JABATAN
PENGANGKATAN Standar kompetensi
URAIAN JABATAN


DALAM kerja/jabatan
 SYARAT JABATAN Penilaian kompetensi
JABATAN

PENILAIAN  Standar kinerja


KINERJA Kriteria kinerja

 Evaluasi jabatan
REMUNERASI (Bobot&peringkat jabatan)

DIKLAT  Analisis kebutuhan diklat

117
DISTRIBUSI HIRAKHI TUGAS

JFU/JFT IV/III/JFT III/II/JFT II/I

“PENYIAPAN BAHAN” “RANCANGAN” “RANCANGAN FINAL” “PENETAPAN”


(kumpulan data/ (naskah/isian formulir,dll) (Koreksian naskah,/ancangan, dll) (Pedoman, Rencana,dll)
Informasi,dll)

118
BUTIR INFORMASI JABATAN
No Identitas Jabatan Uraian Jabatan Syarat Jabatan
Pangkat dan Golongan
1 Nama Jabatan Uraian Tugas
Ruang
2 Kode Jabatan Bahan Kerja Pendidikan
3 Unit Kerja Jabatan Alat Kerja Kursus/Pelatihan
4 Letak dalam Struktur Hasil Kerja Pengalaman Kerja
5 Ikhtisar Jabatan Tanggung Jawab Pengetahuan
6 Wewenang Keterampilan

7 Korelasi Jabatan Bakat Kerja


Kondisi Lingkungan
8 Temperamen Kerja
Kerja
9 Keadaan/Resiko Bahaya Minat Kerja

10 Upaya Fisik

11 Kondisi Fisik

12 Fungsi Pekerja 119


SELESAI

120

Anda mungkin juga menyukai