Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

DINAS PENDIDIKAN
Alamat : Jl. Sibli Imansyah No.1 Kec. Batu Benawa Kab. Hulu Sungai Tengah

PROSES METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN
Rehabilitasi Sedang/ Berat Ruang Kelas

Paket Pekerjaan:
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 1 Pajukungan

TAHUN ANGGARAN 2021


SPESIFIKASI METODE PELAKSANAAN

1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan dan perinciannya adalah Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 1
Pajukungan, serta tidak terbatas pada :Terlampir pada Dokumen Rencana Anggaran Biaya
(RAB)

1.2. Termasuk juga di dalam lingkup pekerjaan ini adalah :


a. Menyediakan tenaga kerja, dan tenaga ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis
dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang
akan dilaksanakan serta tepat pada waktunya.
c. Menyediakan peralatan berikut alat-alat bantu lainnya seperti mesin molen, Stamper, Truck,
Scaffolding, Alat Keselamatan Kerja, alat-alat bor, Pick Up, Alat Ukur, Mesin Diesel
Genset, serta alat-alat lain yang benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
serta mengadakan pengamanan, Pengendalian dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan,
alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung, sehingga
seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserah- terimakannya pekerjaan
tersebut kepada Pemberi Tugas.
d. Seluruh pekerjaan maupun bagian pekerjaan yang merupakan satu kesatuan dengan
pekerjaan yang disebut dalarn buku ini, menjadi lingkup pekerjaan yang tidak dapat
dipisahkan dan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan
ketentuan, dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)/Spesifikasi Teknis, Gambar Kerja,
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, serta mengikuti petunjuk dan keputusan Direksi /
Konsultan Pengawas.

1.3. Dalam Lingkup Pekerjaan dari Kontrak ini ada beberapa item pekerjaan yaitu :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Lantai
c. Pekerjaaan Beton Bertulang dan dinding
d. Pekerjaan Atap dan Plafond
e. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
f. Pekerjaan Instalasi Listrik
g. Pekerjaan Cat-catan dan lain-lain
2. PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1 PEMBERSIHAN SEBELUM PELAKSANAAN/ PEMBONGKARAN
a. Pekerjaan pembersihan lapangan pekerjaan sebelum Pelaksanaan mencakup
pembongkaran/pembersihan/pemindahan keluar dari lapangan pekerjaan terhadap semua hal
yang dinyatakan oleh Perencana/Pengawas dan Direksi tidak akan digunakan lagi, maupun
yang dapat mengganggu kelancaran Pelaksanaan,diantaranya termasuk pembersihan sisa-sisa
akar,pohon,semak belukar, atau buangan dari hasil pembongkaran maupun paket pekerjaan
sebelumnya.

b. Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siap untuk dapat
dilaksanakan pemasangan baru, sesuai dengan gambar kerja, Pekerjaan Bongkaran meliputi
Bongkaran rangka Atap, Bongkaran Atap, Bongkaran Plafond dan bongkaran kusen pintu
dan jendela.

c. Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari tapak/lapangan pekerjaan
yang dikumpulkan di tempat/lokasitertentu yang ditunjukkan Pengawas/Direksi. Pada
dasarnya, barang-barang tersebut tidak dapat dipakai lagi dalam pekerjaan, kecuali apabila
dinyatakan lain oleh Direksi/Pengawas.

3. PEKERJAAN LANTAI
3.1.Urugan Pasir Bawah lantai Tb. 20 cm
Pekerjaan urugan pasir juga dilaksanakan pada daerah Bagian Bawah lantai, setelah pasir
selesai dihampar kemudian dipadatkan dengan ketebalan 5 cm.
3.2. Cor Lantai t. 7 cm
Sebelum pekerjaan pemasangan Keramik dilakukan, posisi lantai dicor sesuai dengan gambar kerja
dengan mutu beton k 100.
3.3 Pas. Penutup Lantai Keramik 40/40 cm
Dilaksanakan setelah pekerjaan rabat beton selesai dikerjakan, menggunakan penutup lantai dari keramik
ukuran 40/40 yang dipasang pada bagian-bagian ruangan sesuai dengan gambar kerja menggunakan
material campuran semen dan pasir sebagai perekatnya, sebelum dipasang keramik-keramik tersebut
direndam terlebih dahulu kedalam air baru dapat dipasangkan.
Setelah seluruh keramik terpasang sesuai dengan pola yang terdapat pada gambar kerja, pada bagian sisi
pertemuan keramik dipasang nat, nat-nat tersebut harus merupakan satu garis lurus dan sejajar satu dengan
lainnya, Celah-celah atau nat antara ubin diisi dengan semen yang warnanya diusahakan sama dengan
warna ubin yang dipasang dan diratakan serta dibersihkan segera setelah pengisian nat selesai.
4. PEKERJAAN BETON BERTULANG dan DINDING
1.1 Pencampuran Bahan Beton
Pekerjaan pengecoran Beton Menggunakan Concrete mixer agar kualitas campuran dan mutu
beton dapat terjamin kualitasnya. Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita
harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan ( K-225, K-100 ).
dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai
dengan mutu beton yang ditentukan. Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir,
Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata. Untuk pencampuran ketiga
jenis unsur tersebut diatas dapat dilakukan dengan cara manual ataupun mekanik, untuk
pencampuran manual dapat dilakukan oleh tenaga manusia saja sedangkan untuk pencampuran
mekanik harus menggunakan Concrete Mixer.
Untuk bahan campuran mortar yang akan digunakan, mengacu pada spesifikasi teknik yang
tercantum pada petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
1. Semen
Untuk bahan Portland Cement atau semen yang akan digunakan terlebih dahulu harus
memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
a. Semen yang akan kami gunakan adalah semen gersik, yang telah memenuhi Standar
Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standard lain
yang disetujui oleh Direksi.
b. Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan
dengan baik.
2. Pasir
a. Untuk bahan pasir yang akan digunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan
telah mendapat persetujuan Direksi :
b. Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar
rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang dapat mengurangi mutu
konstruksi.
c. Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
d. Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
e. Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
f. Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
3. Kerikil
a. Untuk bahan Kerikil yang akan digunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan
telah mendapat persetujuan Direksi :
b. Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya
telah disetujui oleh Direksi.
c. Modulus kehalusan 6 ~ 8
d. Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
e. Air
f. Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan
telah mendapat persetujuan Direksi :
g. Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan
tidak mengandung zat garam
4. Pembuatan dan Pemasangan Bekisting, Acuan dan Perancah
Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum pengecoran dimulai, untuk bekisting beton dapat
dibuat dari bahan papan kayu kelas III yang mempunyai permukaan rata yang
kemudian dibentuk sesuai dengan pekerjaan beton yang akan dikerjakan sesuai gambar
kerja, untuk acuan dan perancah menggunakan kayu dolken atau kayu galam untuk
menopang catakan dan acuan selama proses pengecoran dilaksanakan sampai dengan
beton tersebut sudah memasuki umur yang sudah cukup baru dilepas.

5. Pembesian
Menggunakan besi tulangan polos diameter 10 dan 8 yang kemudian dipotong,
dibentuk dan dirakit menggunakan kawat beton.bendrat sesuai dengan gambar kerja
yang kemudian dipasang pada bekisting
6. Pengecoran
a. Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan pada
bekisting yang telah dipasang tulangan. untuk satu lokasi pekerjaan supaya
dilaksanakan sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat
pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan setelah
semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
b. Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi
kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar seperti hujan dan sebagainya
sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
Pekerjaan ini dilaksanakan Pada :
1. Kolom Praktis 15/15 Beton f'c = 19,3 Mpa
Setelah Pekerjaan Sloof selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan pekerjaaan
Kolom dengan ukuran 15/15, Menggunakan Tulangan Besi Sesuai dengan Gambar
kerja yang di ikat dengan kawat bendrat dengan jarak 15 cm. kemudian dibuat
begisting dan di cor dengan campuran sesuai spek menggunakan alat beton molen.
2. Ringbalk 10/15 Beton f'c = 19,3 Mpa
Pekerjaaan ringbalk dikerjakan setelah pasangan bata merah selesai dipasang
menggunakan Tulangan Besi Sesuai dengan Gambar kerja yang di ikat dengan
kawat bendrat dengan jarak 15 cm dengan ukuran 10/15. kemudian dibuat
begisting dan di cor dengan campuran sesuai spek menggunakan alat beton molen
4.2 Pas. Dinding 1.2 Bata Camp 1 : 4
Pekerjaan ini dikerjakan menggunakan bahan dari batu bata yang berkualitas baik, masak
pembakarannya, sama ukuran tebal, lebar dan panjangnya, ukuran bata sesuai dengan ukuran
normal. Bata tersebut dipasang dengan posisi ½ bata, Pelaksanaan pemasangan bata harus benar-
benar mengikuti ketentuan garis-garis ketinggian, bentuk, besaran ukuran tembok / dinding yang
akan dipasang, Seluruh batu bata yang akan digunakan, sebelum dipasang harus direndam atau
disiram dengan air terlebih dahulu, sehingga tidak mengikat dari air campuran plesteran, sebagai
perekat dari pasangan dinding bata tersebut digunakan bahan campuran dari semen, pasir dan air
dengan komposisi 1Pc : 4Ps.
4.3 Plesteran Dinding Camp. Camp 1:4
Dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan dinding bata selesai dikerjakan, Pekerjaan plesteran
meliputi semua pekerjaan plesteran dinding dengan tebal plesteran 15 mm dengan campuran sesuai
spek. Sebelum pekerjaan plesteran dinding dilakukan, semua dinding yang akan diplester harus
dibasahkan / disiram air terlebih dahulu. Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna,
bidang plesteran yang luas harus dibagi-bagi dengan dipasangi klos-klos sementara dari kayu.
4.4 Acian
Pekerjaan acian dikerjakan setelah pekerjaan dinding bata selesai dikerjakan dan juga dikerjakan
pada kolom dan ring balk, menggunakan bahan campuran dari semen dan air, dilaksanakan pada
bagian bangunan sesuai dengan gambar kerja.

5. PEKERJAAN ATAP Dan PLAFOND


5.1 Penutup Atap Genteng Metal + Rangka Baja
5.2 Nok Genteng Metal Type C
5.3 Listplank Kalsiplank 2/20 cm
Pekerjaan rangka atap yang dilaksanakan adalah pembuatan kuda-kuda menggunakan bahan dari baja
ringan TRUSS C 75-75, untuk kuda-kuda atap di rakit dibawah dan dibentuk sesuai dengan ukuran pada
gambar kerja, Kemudian diangkat keatas ringbalk dengan jarak antar kuda-kuda 1.2 – 1.7 m dan diikat
menggunakan angkur dan danaboal. Semua ini disatukan dengan suai antar kuda-kuda lalu dipasang ring
antar kuda-kuda dan disatukan menggunakan baut khusus rangka baja/ TRUSS. Setelah kuda-kuda atap
selesai dirakit maka dipasanglah penutup atap dari bahan genteng metal berpasir ex. muloti Rooof.
Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan nok atap dan Listplank dengan bahan dan warna sama dengan
penutup atap.
5.4 Penutup Plafond Kalsiboard 3,5 mm + Rangka Hollow
5.5 List Tepi Plafond Kayu Lanan
Sebelum pekerjaan Plafond dipasang, terlebih dahulu untuk merakit rangka Plafond , Rangka plafond
menggunakan Besi Hollow 40 x 40 dan 20x40 yang dipasang dengan jarak sesuai dengan gambar kerja
setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan Plafond dengan Bahan plafond yang digunakan adalah
Kalsiboard dengan tebal 3.5 mm yang dipasang sesuai dengan gambar kerja.
6. PEKERJAAN KUSEN PINTU Dan JENDELA
6.1 Pekerjaan Kusen, Pintu, Dan Jendela
Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneiiti gambar kerja dan melakukan
pengukuran dilapangan. Tipe pintu/jendela yang terpasang harus sesuai dengan Daftar Tipe
Kusen yang tertera dalam gambar kerja dengan memperhatikan ukuran-ukuran, bentuk profil,
material, detail arah bukaan dan Lain-Lain. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan
membuat "shopdrawing" detail hubungan bagian tertentu yang dimintakan oleh
Direksi/Konsultan Pengawas untuk disetujui dengan petunjuk sebagai berikut:
i. Gambar Uraian/Informasi
Denah Lokasijenis bukaan,engsel-engsel
Daftarjenispintu, Merk, kualitas, bentuk material, finish,
tipe,jendela,ventilasi anti karat, anti rayap.
ii. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor wajib memperhatikan persyaratan
Pelaksanaan Pekerjaan Perlengkapan Pintu dan jendela. Semua kusen dan rangka daun
harus dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti, sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan
agar hasilnya dapat dipertanggung-jawabkan. Kusen dan rangka daun harus dilindungi dari
kerusakan ,retak, bercak, lubang, pada permukaan yang tampak selama fabrikasi maupun
pemasangan.

6.2 PEKERJAAN DAUN PINTU


a. Pada dasarnya semua pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi persyaratan pelaksanaan
pekerjaan kayu halus.
b. Semua pembuatan daun pintu harus dilaksanakan secara fabrikasi.
c. Semua sambungan siku/ sudut untuk rangka kayu dan penguat lain yang diperlukan
hingga terjamin kekuatannya harus memperhatikan/menjaga kesikuannya dan kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas
penyetelan. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, turus dan siku-siku satu sama
lain sisi-sisinya, dan dilapangan sudah dalam keadaan siapuntuk penyetela / pemasangan.
Pembuatan dan pemotongan profit kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan
/pemasangan. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.

6.3 Pekerjaan Perlengkapan Pintu Dan Jendela (Alat Penggantung Dan Kunci)
a. Pemasangan semua perangkat perlengkapan pintu, jendela dan jendela ventilasi khususnya
lockcase, handle dan blackplate harus rapi dan sesuai dengan letak posisi yang telah
ditentukan dalam Gambar kerja dan atau petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas. Apabila
hal tersebut tidak tercapai, maka Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
b. Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai dengan persyaratan
serta sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
c. Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih pada tempatnya,
untuk menjamin kekuatan serta kesempurnaanfungsinya.
d. Semua pintu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan 2(dua) buah engsel.

7. PEKERJAAN LISTRIK
1.1 Kabel-kabel
a. Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan
tidak mudah lepas untuk mengidentiflkasikan arah beban.
b. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isoiasi berwarna untuk
mengidentifikasikan phasanya.
c. Semua kabel yang dipasang diatas langit-iangit harus diletakkan pada Cable Ladder.
d. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beron harus dibuatkan sleeve
dari pipa galvanis dengan diameter minimum 21/2kali penampang kabel.
e. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak harus didalam kotak terminal
yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan
skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi minimum 4cm.
f. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1m disetiap
ujungnya.

1.2 Lampu Penerangan


a. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond dari
Arsitek dan disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
b. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond yang terbuat
dari bahan aluminium.
1.3 Kotak Kontak dan Saklar
a. Kotak kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan
dipasang pada ketinggian 300mm dari level lantai, Untuk kotak kontak dan1500 mm
untuk saklar.

8. PEKERJAAN CAT-Catan Dan Lain-Lain


8.1 Pengikisan cat Lama
a. Kuaskan cairan paint remover pada tembok yang akan dikelupas.
b. Agar lebih aman, jangan lupa gunakan sarung tangan dan masker saat mengaplikasikannya.
c. Setelah itu, tunggu 2-3 menit atau sampai tembok mengelembung.
d. Kemudian kupas cat tembok tersebut menggunakan sekrap tangan, jangan lupa ditekan,
sehingga terkelupas sampai sempurna.
e. Jika cat sudah terkelupas semuanya, selanjutnya membersihkan sisa zat cair paint remover dari
tembok menggunakan air atau menggunakan lap kain.
f. Jika sudah kering, amplas permukaan tembok sampai halus.
g. Langkah selanjutnya bersihkanlah tembok tersebut dari sisa debu debu yang menempel
menggunakan air bersih dan tunggu sampai kering dan ampelas.
h. Jika sudah, maka tembok anda sudah siap untuk di cat kembali dengan warna yang kamu
inginkan.

8.2 Pekerjaan Pengecatan.


a. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang lembab atau hujan
atau dalam keadaan angin berdebu bertiup. Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan
bagi cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia,maka dalam ruangan tersebut
harus mempunyai ventiiasi yang cukup atau pergantian udaranya lancar Didalam keadaan
tertentu,misalnya untuk ruangan tertutup. Kontrak harus memakai kipasangin/fan untuk
memperlancar pergantian/aliran udara.
b. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan / vacuum teaner, semprotan
dan sebagainya harus tersedia dari mutu/kualitas terbaik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan
ini.
c. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya boleh
dilakukan biladisetujui Direksi /Konsultan Pengawas.
d. Pengawasaan ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain kering terlebih
dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi/Konsuitan Pengawas terkecuali
disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.
e. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen bahan/material
logam, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang
f. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Direksi/ Konsultan Pengawas harus diulang dan diganti.
Kontraktor harus meiakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish yang kurang
menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukan oieh Direksi/Konsultan Pengawas. Biaya untuk hal
ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat di klaim sebagai pekerjaan tambah.
g. Selama pelaksanaan, Kontraktor harus diawasi oleh tenaga ahli/supervise dari pabrik pembuat.
Biaya untuk hal ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah

Barabai, Juni 2021


Kuasa Pengguna Anggaran

Dra. Hj. MELDAWATI, MM


NIP. 19660915 199403 2 007

Anda mungkin juga menyukai