DINAS PENDIDIKAN
Alamat : Jl. Sibli Imansyah No.1 Kec. Batu Benawa Kab. Hulu Sungai Tengah
KEGIATAN
Rehabilitasi Sedang/ Berat Ruang Kelas
Paket Pekerjaan:
Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 1 Pajukungan
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan dan perinciannya adalah Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 1
Pajukungan, serta tidak terbatas pada :Terlampir pada Dokumen Rencana Anggaran Biaya
(RAB)
1.3. Dalam Lingkup Pekerjaan dari Kontrak ini ada beberapa item pekerjaan yaitu :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Lantai
c. Pekerjaaan Beton Bertulang dan dinding
d. Pekerjaan Atap dan Plafond
e. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
f. Pekerjaan Instalasi Listrik
g. Pekerjaan Cat-catan dan lain-lain
2. PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1 PEMBERSIHAN SEBELUM PELAKSANAAN/ PEMBONGKARAN
a. Pekerjaan pembersihan lapangan pekerjaan sebelum Pelaksanaan mencakup
pembongkaran/pembersihan/pemindahan keluar dari lapangan pekerjaan terhadap semua hal
yang dinyatakan oleh Perencana/Pengawas dan Direksi tidak akan digunakan lagi, maupun
yang dapat mengganggu kelancaran Pelaksanaan,diantaranya termasuk pembersihan sisa-sisa
akar,pohon,semak belukar, atau buangan dari hasil pembongkaran maupun paket pekerjaan
sebelumnya.
b. Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siap untuk dapat
dilaksanakan pemasangan baru, sesuai dengan gambar kerja, Pekerjaan Bongkaran meliputi
Bongkaran rangka Atap, Bongkaran Atap, Bongkaran Plafond dan bongkaran kusen pintu
dan jendela.
c. Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari tapak/lapangan pekerjaan
yang dikumpulkan di tempat/lokasitertentu yang ditunjukkan Pengawas/Direksi. Pada
dasarnya, barang-barang tersebut tidak dapat dipakai lagi dalam pekerjaan, kecuali apabila
dinyatakan lain oleh Direksi/Pengawas.
3. PEKERJAAN LANTAI
3.1.Urugan Pasir Bawah lantai Tb. 20 cm
Pekerjaan urugan pasir juga dilaksanakan pada daerah Bagian Bawah lantai, setelah pasir
selesai dihampar kemudian dipadatkan dengan ketebalan 5 cm.
3.2. Cor Lantai t. 7 cm
Sebelum pekerjaan pemasangan Keramik dilakukan, posisi lantai dicor sesuai dengan gambar kerja
dengan mutu beton k 100.
3.3 Pas. Penutup Lantai Keramik 40/40 cm
Dilaksanakan setelah pekerjaan rabat beton selesai dikerjakan, menggunakan penutup lantai dari keramik
ukuran 40/40 yang dipasang pada bagian-bagian ruangan sesuai dengan gambar kerja menggunakan
material campuran semen dan pasir sebagai perekatnya, sebelum dipasang keramik-keramik tersebut
direndam terlebih dahulu kedalam air baru dapat dipasangkan.
Setelah seluruh keramik terpasang sesuai dengan pola yang terdapat pada gambar kerja, pada bagian sisi
pertemuan keramik dipasang nat, nat-nat tersebut harus merupakan satu garis lurus dan sejajar satu dengan
lainnya, Celah-celah atau nat antara ubin diisi dengan semen yang warnanya diusahakan sama dengan
warna ubin yang dipasang dan diratakan serta dibersihkan segera setelah pengisian nat selesai.
4. PEKERJAAN BETON BERTULANG dan DINDING
1.1 Pencampuran Bahan Beton
Pekerjaan pengecoran Beton Menggunakan Concrete mixer agar kualitas campuran dan mutu
beton dapat terjamin kualitasnya. Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita
harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan ( K-225, K-100 ).
dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai
dengan mutu beton yang ditentukan. Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir,
Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata. Untuk pencampuran ketiga
jenis unsur tersebut diatas dapat dilakukan dengan cara manual ataupun mekanik, untuk
pencampuran manual dapat dilakukan oleh tenaga manusia saja sedangkan untuk pencampuran
mekanik harus menggunakan Concrete Mixer.
Untuk bahan campuran mortar yang akan digunakan, mengacu pada spesifikasi teknik yang
tercantum pada petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
1. Semen
Untuk bahan Portland Cement atau semen yang akan digunakan terlebih dahulu harus
memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
a. Semen yang akan kami gunakan adalah semen gersik, yang telah memenuhi Standar
Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standard lain
yang disetujui oleh Direksi.
b. Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan
dengan baik.
2. Pasir
a. Untuk bahan pasir yang akan digunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan
telah mendapat persetujuan Direksi :
b. Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar
rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang dapat mengurangi mutu
konstruksi.
c. Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
d. Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
e. Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
f. Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
3. Kerikil
a. Untuk bahan Kerikil yang akan digunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan
telah mendapat persetujuan Direksi :
b. Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya
telah disetujui oleh Direksi.
c. Modulus kehalusan 6 ~ 8
d. Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
e. Air
f. Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan
telah mendapat persetujuan Direksi :
g. Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan
tidak mengandung zat garam
4. Pembuatan dan Pemasangan Bekisting, Acuan dan Perancah
Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum pengecoran dimulai, untuk bekisting beton dapat
dibuat dari bahan papan kayu kelas III yang mempunyai permukaan rata yang
kemudian dibentuk sesuai dengan pekerjaan beton yang akan dikerjakan sesuai gambar
kerja, untuk acuan dan perancah menggunakan kayu dolken atau kayu galam untuk
menopang catakan dan acuan selama proses pengecoran dilaksanakan sampai dengan
beton tersebut sudah memasuki umur yang sudah cukup baru dilepas.
5. Pembesian
Menggunakan besi tulangan polos diameter 10 dan 8 yang kemudian dipotong,
dibentuk dan dirakit menggunakan kawat beton.bendrat sesuai dengan gambar kerja
yang kemudian dipasang pada bekisting
6. Pengecoran
a. Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan pada
bekisting yang telah dipasang tulangan. untuk satu lokasi pekerjaan supaya
dilaksanakan sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat
pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan setelah
semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
b. Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi
kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar seperti hujan dan sebagainya
sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
Pekerjaan ini dilaksanakan Pada :
1. Kolom Praktis 15/15 Beton f'c = 19,3 Mpa
Setelah Pekerjaan Sloof selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan pekerjaaan
Kolom dengan ukuran 15/15, Menggunakan Tulangan Besi Sesuai dengan Gambar
kerja yang di ikat dengan kawat bendrat dengan jarak 15 cm. kemudian dibuat
begisting dan di cor dengan campuran sesuai spek menggunakan alat beton molen.
2. Ringbalk 10/15 Beton f'c = 19,3 Mpa
Pekerjaaan ringbalk dikerjakan setelah pasangan bata merah selesai dipasang
menggunakan Tulangan Besi Sesuai dengan Gambar kerja yang di ikat dengan
kawat bendrat dengan jarak 15 cm dengan ukuran 10/15. kemudian dibuat
begisting dan di cor dengan campuran sesuai spek menggunakan alat beton molen
4.2 Pas. Dinding 1.2 Bata Camp 1 : 4
Pekerjaan ini dikerjakan menggunakan bahan dari batu bata yang berkualitas baik, masak
pembakarannya, sama ukuran tebal, lebar dan panjangnya, ukuran bata sesuai dengan ukuran
normal. Bata tersebut dipasang dengan posisi ½ bata, Pelaksanaan pemasangan bata harus benar-
benar mengikuti ketentuan garis-garis ketinggian, bentuk, besaran ukuran tembok / dinding yang
akan dipasang, Seluruh batu bata yang akan digunakan, sebelum dipasang harus direndam atau
disiram dengan air terlebih dahulu, sehingga tidak mengikat dari air campuran plesteran, sebagai
perekat dari pasangan dinding bata tersebut digunakan bahan campuran dari semen, pasir dan air
dengan komposisi 1Pc : 4Ps.
4.3 Plesteran Dinding Camp. Camp 1:4
Dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan dinding bata selesai dikerjakan, Pekerjaan plesteran
meliputi semua pekerjaan plesteran dinding dengan tebal plesteran 15 mm dengan campuran sesuai
spek. Sebelum pekerjaan plesteran dinding dilakukan, semua dinding yang akan diplester harus
dibasahkan / disiram air terlebih dahulu. Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna,
bidang plesteran yang luas harus dibagi-bagi dengan dipasangi klos-klos sementara dari kayu.
4.4 Acian
Pekerjaan acian dikerjakan setelah pekerjaan dinding bata selesai dikerjakan dan juga dikerjakan
pada kolom dan ring balk, menggunakan bahan campuran dari semen dan air, dilaksanakan pada
bagian bangunan sesuai dengan gambar kerja.
6.3 Pekerjaan Perlengkapan Pintu Dan Jendela (Alat Penggantung Dan Kunci)
a. Pemasangan semua perangkat perlengkapan pintu, jendela dan jendela ventilasi khususnya
lockcase, handle dan blackplate harus rapi dan sesuai dengan letak posisi yang telah
ditentukan dalam Gambar kerja dan atau petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas. Apabila
hal tersebut tidak tercapai, maka Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
b. Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai dengan persyaratan
serta sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
c. Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih pada tempatnya,
untuk menjamin kekuatan serta kesempurnaanfungsinya.
d. Semua pintu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan 2(dua) buah engsel.
7. PEKERJAAN LISTRIK
1.1 Kabel-kabel
a. Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan
tidak mudah lepas untuk mengidentiflkasikan arah beban.
b. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isoiasi berwarna untuk
mengidentifikasikan phasanya.
c. Semua kabel yang dipasang diatas langit-iangit harus diletakkan pada Cable Ladder.
d. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beron harus dibuatkan sleeve
dari pipa galvanis dengan diameter minimum 21/2kali penampang kabel.
e. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak harus didalam kotak terminal
yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan
skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi minimum 4cm.
f. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1m disetiap
ujungnya.