Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seorang aparatur sipil negara harus memiliki integritas, profesional, dan

netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta

mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat

dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan

bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

Salah satu fungsi ASN yakni sebagai pelayan publik. Sebagaimana yang

diamanatkan dalam UU No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik pasal 1

disebutkan pengertian pelayanan publik sebagai berikut:

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-

undnagan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa

dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan publik.

Membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik merupakan

kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh

warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik, sebagai

upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga negara dan penduduk

serta terwujudnya tanggung jawab negara dan korporasi dalam penyelenggaraan

pelayanan publik.
Namun pada kenyataannya masih sering dijumpai ASN yang belum

memberikan pelayan yang optimal, sopan santun yang kurang dan tidak

menunjukkan sikap yang ramah kepada masyarakat serta mental ASN masih

belum kuat, etika dan moralitas masih rendah (ditandai dengan masih banyaknya

korupsi, kolusi, dan nepotisme).

Hal tersebut dapat dihilangkan ketika ASN mampu memahami,

menginternalisasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi. Oleh sebab

itu perlu adanya sebuah aktualisasi dalam pembelajaran seorang calon pegawai

negeri sipil agar mampu melaksanakan secara langsung dan menerapkan nilai-

nilai dasar profesi ASN sehingga tertanam kuat dalam dirinya. Nilai-nilai dasar

tersebut diantaranya Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu,

dan Anti Korupsi (ANEKA).

Pelaksanaan aktualisasi ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 28 Sinjai kelas

VII. Sekolah yang didirikan pada tanggal 17 Juli 2017 ini terletak di Desa

Kompang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai. Awalnya sekolah ini

bernama SMPN Satu Atap Karangko lalu di awal tahun 2019 berubah nama

menjadi SMP Negeri 28 Sinjai berdasarkan Peraturan Bupati Sinjai.

Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan bahwasanya di SMP Negeri

28 Sinjai terdapat beberapa permasalahan terkait kemampuan siswa khususnya

kemampuan berbahasa Inggris. Permasalahn tersebut diantaranya lemahnya

penguasaan kosa kata Bahasa Inggris siswa, rendahnya budaya literasi Bahasa

Inggris di kalangan siswa dan minimnya penggunaan Bahasa Inggris antar siswa di

lingkungan sekolah. Hal tersebut dilatarbelakangi karena rendahnya minat siswa

untuk belajar Bahasa Inggris. Di sinilah penulis ingin mengambil peran untuk
memberikan inovasi dalam bentuk Maksimalisasi penggunaan aplikasi game

kids spelling matching pada kelas VIII SMP NEGERI 28 SINJAI.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan aktualisasi ini:

1. Agar para peserta Latsar mampu memahami sepenuhnya pembelajaran yang

didapatkan yaitu menyangkut tentang ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), Pelayanan Publik, Manajemen

ASN dan Whole of Government dengan langsung mengaplikasikannya di

lingkungan kerja yang dalam hal ini di SMP Negeri 28 Sinjai

2. Peserta yang telah mendapatkan sertifikat kelulusan Latsar CPNS Golongan

III, yang nantinya diharapkan mampu langsung mengaplikasikannya di

Instansi kerja masing-masing untuk dapat kemudian menjadi Aparatur Sipil

Negara yang memiliki integritas dan kompetensi.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi peserta diklat :

1. Mampu menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar

ASN (ANEKA) kepada diri sendiri maupun dalam pekerjaan yang

dilakukan;

2. Mampu melaksanakan tugas dan perintah sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

3. Mampu menambah kompetensi diri dan keahlian yang berdaya guna,

dinamis dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan kerja.

1.3.2 Manfaat Bagi Unit kerja :


1. Terselenggaranya pelayanan publik yang optimal di SMP Negeri 28

Sinjai;

2. Terselenggaranya proses pembelajaran yang sesuai dengan

perkembangan zaman

3. Terwujudnya lingkungan dan budaya kerja yang kondusif dan

menjunjung kegotongroyongan.
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI AKTUALISASI

2.1 Profil Organisasi

2.1.1 Sejarah

SMP Negeri 28 Sinjai pada awal berdirinya bernama SMPN Satap Karangko.

Sesuai namanya SMPN Satap Karangko dibangun di tempat yang sama dengan

sebuah SD. Didirikan pada tanggal 17 Juli 2007 terletak di Desa Kompang,

Kecamatan Sinjai tengah, kabupaten Sinjai dengan posisi geografis lintang -5,2205

bujur 120,0786. Selama 12 tahun sejak didirikannya, sekolah ini telah mengalami

pergantian Kepala Sekolah sebanyak dua kali yakni Muh. Nasir, S.Pd (2007-2014)

dan Aras, S.Pd (2014-sekarang).

Pada tahun 2019 SMPN Satap Karangko mengalami perubahan nama

menjadi SMP Negeri 28 Sinjai berdasarkan Peraturan Bupati Sinjai.


2.1.2 Struktur Organisasi

Bagan 2.1

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH TENAGA ADMINISTRASI

WAKIL KEPALA SEKOLAH


URUSAN KURIKULUM

URUSAN HUMAS URUSAN URUSAN SARANA


KESISWAAN DAN PRASARANA

KEPALA LABORATORIUM KEPALA PERPUSTAKAAN

LABORAN PUSTAKAWAN

WALI KELAS GURU MATA PELAJARAN TIM PENGEMBANG


DAN BK KURIKULUM

SISWA

2.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok:

Tugas guru dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) UU No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 UU No. 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No.74 Tahun

2008 tentang Guru, yakni:

1. Merencanakan pembelajaran
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
4. Membimbing dan melatih peserta didik/ siswa
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan
Fungsi:

Fungsi guru dijabarkan dalam Pasal 20 UU No.14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen serta Pasal 40 Ayat (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, yakni:

1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa


2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya

2.2 Visi dan Misi Organisasi

Visi :

Terwujudnya generasi yang berprestasi, berkarakter, berlandaskan iman

dantaqwa

Misi :

1) Menanamkan keyakinan/akidah melalui pengamalan ajaran agama


2) Meningkatkan mutu pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan
generasi yang bermoral, kreatif, berkarakter, maju dan mandiri
3) Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK
4) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
5) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sekolah
6) Melaksanakan pengembangan kelembagaan dan manajemen sekolah
7) Mewujudkan pengembangan sistem penilaian sesuai dengan pedoman
penilaian
8) Mengoptimalkan sumber pembiayaan dan pengelolaan biaya pendidikan
9) Meningkatkan kegiatan keagamaan

2.3 Nilai-Nilai Organisasi

Nilai-nilai organisasi yang diterapkan di SMP Negeri 28 Sinjai yaitu nilai

yang berkaitan dengan visi SMP Negeri 28 Sinjai yakni berprestasi,

berkarakter, berlandaskan Iman danTaqwa.


BAB III

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

Nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara sebagai mata pelatihan yang terdiri dari

ANEKA yang merupakan singkaan dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Nilai-nilai dasar tersebut dijabarkan ke dalam

indikator-indikator atau butir-butir yang sebagian diambil dari 45 butir nilai-nilai

Pancasila sebagai berikut :

No. Nilai Dasar Indikator


1. Akuntabilitas Tanggungjawab;
Jujur;
Netral;
Mendahulukan kepentingan publik;
Adil;
Transparan;
Konsisten;
Partisipatif.
2. Nasionalisme Religius (patuh kepada ajaran agama);
Hormat menghormati;
Kerjasama;
Tidak Memaksakan kehendak;
Jujur;
Amanah (dapat dipercaya)
Adil;
Persamaan derajat;
Tidak diskriminatif;
Mencintai sesama manusia;
Tenggag rasa;
Membela Kebenaran;
Persatuan;
Rela Berkorban;
Cinta tanah air;
Memelihara ketertiban;Disiplin;
Musyawarah;Kekeluargaan;
Menghormati keputusan;
Tanggungjawab;
Kepentingan bersama;
Gotong royong;
Sosial;
Tidak menggunakan hal yang bukan milikya;
Hidup sederhana;
Kerja keras;
Menghargai karya orang lain.
3. Etika Publik Jujur;
Bertanggungjawab;
Integritas tinggi;
Cermat;
Disiplin;
Hormat;
Sopan;
Taat pada peraturan perundang-undangan;
Taat perintah;
Menjaga Rahasia
4. Komitmen Mutu Efektivitas;
Efesiensi;
Inovasi;
Berorientasi Mutu;
5. Anti Korupsi Jujur;
Disiplin;
Tanggungjawab;
Kerja keras;
Sederhana;
Mandiri;
Adil;
Berani;
Peduli.

Adapun penjelasan tentang nilai-nilai dasar Aparatir Sipi Negara adalah

sebagai berikut :

3.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita denganr, tetapi tidak mudah

untuk kita pahami. Ketika mendengar kata akuntailitas, yang terlintas adalah sesuatu

yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam

banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau

tanggungjawab. Namun, pada dasarnya kedua konsep tersebut memiliki arti yang

berbeda.

Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab, sedangkan

akuntailitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas

merjuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau Institusi untuk memenuhi

tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin

terwujudnya nilai-nilai publik.

3.2 Nasionalisme
Makna Nasionalisme secara politis adalah manifestasi kesadaran nasional

yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut

kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk

membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus menghargai bagsa lain sebagaimana mestinya.

Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan penadnagan tentang cinta yang

wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia

Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai

pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai pancasila yang

diarahkan agar bangsa Indoensia senantiasa menempatakan persatan dan kesatuan

diatas kepentingan probadi dan kepentingan golongan terutama bagi seorang ASN

nilai nasionalisme sesuai dengan butir-butir dalam Pancasila ASN sebagai pelaksanan

kebijakan publik, pelayan publik sertasebagai perekat dan pemersatu bangsa.

3.3 EtikaPublik

Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,

benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab

pelayanan public.

Etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain didalam

institusi yang adil. Dengan demikian etika lebih dipahami sebagai efleksi atas

baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukannya yang

baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kejiwaan untuk melakukan yang

baik atau apa yang seharusnya dilakukan.


Erika juga dipandang sebagai karakter atau etos individu/ kelompol

berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma-norma luhur. Etika sebenarnya dapat

dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan

perbuatan yang pantas guna menjamin adanha perlindungan hak-hak individu,

mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedaan

hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan nilai yang dianut.

3.4 Komitmen Mutu

Komitmen Mutu merupakan pelaksanaan pelayanan public yang berorientasi

pada kualitas hasil. Sesunguuhnya konsep mutu berkembang seiring dengan

berubahnya paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia, yang

semula lebih berorientasi pada terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai

permintaan, dan kini, ketika aneka ragam hasil produksi telah membanjiri pasar,

maka kepuasan customer lebih dititik beratkan pada aspek mutu (kualitas) produk.

Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk barang/jasa yang diberikan

kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan

melapmpaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar

untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat

pembeda atau pembanding dalam produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh

lemaga lain sebagai pesaing.

Komitmen mutu adalah melaksanakan pelayanan publik dengan beorientasi

pada kualitas hasil adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain :

 Komitmen terhadap kepuasan pelanggan

 Layanan menyentuh hati


 Upaya perbaikan berkelanjutan

 Pendekaan ilmiah inovatif

 Adaptasi terhadap perubahan dan hasil berkualitas tinggi

3.5 Anti Korupsi

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan

tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik

secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain anti korupsi merupaan

sikap menentang terhadap adanya korupsi. Tentunya tindakan korupsi merupakan

salah satu tindak pidana yang menyengsarakan rakyat karena menyalahgunakan

dana milik negara (rakyat) tindakan seperti ini merupakan tindakan yang sangat

merugikan sistem perekonomian dan pembangunan asional.

Selain itu juga pada sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan

bernegara, terutama dalam meningkatkan sumber daya manusia yang bermoral dan

bertanggung jawab. Oleh karena itu, tindak pidana korupsi bukan merupakan tindak

pidana biasa. Untuk menanggulangi upaya tindak pidana korupsi, dalam

pelaksanaannya perlu ditangani secara serius dan benar-benar ditegakkan tanpa

pandang bulu.

Anda mungkin juga menyukai