Anda di halaman 1dari 7

GULMA TEKI (cyperus rotundus)

Klasifikasi
Kingdomv = Plantae
Sub-Kingdom = Viridiplantae
Infra Kingdom = Streptophyta
Super Divisi = Embryophyta
Divisi = Tracheophyta
Sub-Divisi = Spermatophyta
Kelas = Magnoliopsida
Super Ordo = Lilanae
Ordo = Poales
Famili = Cyperaceae
Genus = Cyperus
Spesies = cyperus rotundus

Morfologi
Akar / Umbi
Rumput teki mempunyai sistem perakaran berupa akar serabut. Akar jenis ini mempunyai banyak percabangan
yang disertai rambut-rabut halus pada setiap helai akarnya. Pertumbuhan akar serabut pada rumput teki
memanjang dan menyebar secara merata di dalam tanah.
Tidak hanya itu, tepat di tengah-tengah perakaran serabut terdapat akar yang membesar atau disebut umbi.
Sama halnya dengan akar, umbi rumput teki juga tumbuh secara menjalar dan umumnya pada satu pokok
tanaman terdapat beberapa umbi yang berkumpul membentuk rumpun.
Batang
Batang rumput teki tidak bisa diidentifikasi secara langsung karena berukuran sangat kecil dan pendek.
Ketinggian batang rumput ini hanya sekitar 10 sampai 75 mm. Batang rumput teki umumnya berbentuk segitiga
dan ada juga yang bentuknya hampir bundar.
Daun
Daun rumput teki tumbuh di bagian pangkal batang dan membentuk roset. Sepintas daun ini seperti kelompok
daun berpelepah dimana pelepahnya tumbuh di bawah tanah. Dalam satu pokok rumput teki terdapat jumlah
daun sekurang-kurangnya empat helai dan paling banyak sepuluh helai.
Daun tersebut berbentuk menyerupai pita dimana bagian tepinya rata dengan ukuran panjang 10 hingga 60 cm
dan lebar antara 2 sampai 6 cm. Sistem pertulangan daunnya adalah tulang sejajar dengan tekstur licin dan
bagian ujungnya runcing. Bagian ujung daun berwarna hijau tua dan pangkalnya berwarna hijau muda.
Bunga
Rumput teki juga mempunyai bunga yang termasuk kelompok bunga majemuk. Dalam satu pokok tanaman
terdapat setidaknya 8 sampai 25 kuntum bunga yang tumbuh secara berumpun sehingga bentuknya seperti
payung. Letak bunga ini berada dibagian paling atas dari batang rumput teki yang membentuk percabangan.
Buah
Selain bunga, rumput teki juga menghasilkan buah yang berbentuk seperti oval telur. Buah ini tumbuh secara
berselang-seling dan tumpang tindih satu sama lain. Lokasi tumbuhnya adalah merapat ke bagian sumbu. Buah
ini berukuran sekitar 1,5 mm dengan warna cokelat kehitaman. Dalam satu pokok rumput teki mengahsilkan
sekitar tiga buah.
Biji
Rumput teki juga memiliki biji yang tumbuh secara berselang seling dan merapat pada bagian sumbu. Bentuk biji
ini mirip oval telur dengan panjang sekitar 3 mm. Warnanya antara cokelat hingga kemerahan dan mempunyai
benang sari serta putik. Jumlah biji dalam satu pokok yaitu sepuluh sampai empat puluh bulir.

CARA PENGENDALIAN
Pengendalian secara Biologis
Pada dasarnya, prinsip kerja mengendalikan gulma secara biologis dilakukan dengan memanfaatkan agen
pengendali berupa organisme. Yap, makhluk hidup yang dapat menyerang rumput teki namun tidak merusak
pohon kelapa sawit dikondisikan sedemikian rupa agar mau tinggal dan berkembang biak di lingkungan
perkebunan. Jadi area kebun harus dibuat aman dan nyaman bagi agen pengendali tersebut.
Pengendalian secara Mekanis
Pengendalian pertumbuhan rumput teki secara mekanis berarti membuat kehidupannya terganggu memakai
peralatan. Hal ini mencakup upaya-upaya untuk mencabut dan membabat tanaman gulma sehingga area
perkebunan menjadi bersih. Upaya pengolahan tanah dengan mencangkulnya juga bisa mematikan rumput teki
sekaligus memperbaiki kualitas dan struktur tanah.
Pengendalian secara Kimiawi
Secara kimiawi, pengendalian rumput teki dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia tertentu. Bahan
yang paling sering diterapkan tidak lain adalah herbisida. Pada jumlah tertentu, herbisida ampuh sekali
memberantas rumput teki hingga ke uumbi-umbinya Herbisida dapat diaplikasikan ke area ladang kelapa sawit
pada saat proses pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pasca panen. Metode penerapannya bisa
dikerjakan dengan teknik perlakuan merata, teknik perlakuan jalur, teknik perlakuan setempat, dan teknik
penyemprotan terarah.
GULMA GRINTING (cynodon dactylon)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Cynodon
Spesies : cynodon dactylon (L.) Pers

Morfologi
Akar
Memiliki akar serabut, Akar jenis ini mempunyai banyak percabangan yang disertai rambut-rabut halus pada
setiap helai akarnya. Pertumbuhan akar serabut pada rumput teki memanjang dan menyebar secara merata di
dalam tanah.
Batang
Batang langsing,sedikit pipih.yang tua dengan rongga kecil dan batangnya dapat tumbuh sampai 1–30 cm.
Daun
Daun kerap kali jelas 2 baris,lidah sangat pendek,helaian bentuk garis,tepi kasar,hijau kebiruan,berambut atau
gundul,2.5-15 kali 0.2-0.7 cm,Bulir 3-9,mengumpul.panjang 1.5-6 cm, berwarna hijau-kelabu, tumbuh pendek
hingga 2–15 cm dengan tepi yang kasar. 
Bunga
Bunga tegak seperti tandan, dengan jumlah tangkai bunga 3 smapai 6 dan panjang mencapai 7 cm, Biji bunga
berukuran 1 mm.
Buah
Buahnya lonjong, Panjang ± 1,5 cm,dan berwarna coklat.
Biji
Biji membulat telur, , kuning sampai kemerahan terna bertahunan yang berstolon, merumput dengan rimpang
bawah tanah menenbus tanah sampai kedalaman 1 m atau lebih.
CARA PENGENDALIAN
1. Pengendalian secara mekanis/fisik
Pengendalian mekanis merupakan usaha menekan pertumbuhan gulma dengan cara merusak bagian-
bagian sehingga gulma tersebut mati atau pertumbuhannya terhambat. Teknik pengendalian mekanis
hanya mengandalkan kekuatan fisik atau mekanik. Dalam praktek dilakukan secara tradisional dengan
tangan, dengan alat sederhana sampai penggunaan alat berat yang lebih modern.
2. Pengendalian secara kultur teknis
Penanaman jenis tanaman yang cocok dengan kondisi tanah. Penanaman rapat agar tajuk tanaman
segera menutup ruang kosong. Pemupukan yang tepat untuk mempercepat pertumbuhan tanaman
sehingga mempertinggi daya saing tanaman terhadap gulma. Pengaturaan waktu tanam dengan
membiarkan gulma tumbuh terlebih dahulu kemudian dikendalikan dengan praktek budidaya tertentu.
Penggunaan tanaman pesaing (competitive crops) yang tumbuh cepat dan berkanopi lebar sehingga
memberi naungan dengan cepat pada daerah di bawahnya. Modifikasi lingkungan yang melibatkan
pertumbuhan tanaman menjadi baik dan pertumbuhan gulma tertekan.
3. Pengendalian secara kimiawi
Pengendalian gulma dengan menggunakan senyawa kimia tanpa mengganggu tanaman pokok dikenal
dengan nama “Herbisida“
GULMA BABADOTAN

Klasifikasi
Klasifikasi Tumbuhan Bandotan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Ageratum
Species : Ageratum conyzoides L
Nama umum : Bandotan, wedusan, babadotan

Morfologi
Batang
Batang tumbuhan bandotan berbentuk bulat dan berambut panjang, jika batang menyentuh tanah akan
mengeluarkan akar.
Daun
Daun berwarna hijau, bertangkai, letaknya saling berhadapan dan ada pula yang bersilang, bentuk daun bulat
telur dengan pangkal membulat dan ujung meruncing, tepi daun bergerigi, panjang daun kurang lebih 1-10 cm,
lebar 0,5-6 cm, terdapat rambut pada permukaan daun dan kelenjar yang berada di permukaan bawah daun.
Bunga
Bunga pada tumbuhan bandotan tergolong ke dalam bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai
rata yang keluar dari ujung tangkai, berwarna putih, panjang bonggol bunga kurang lebih 6-8 mm, tangkai bunga
terdapat rambut-rambut pendek.
Buah
Buah berwarna hitam, bentuknya kecil dan mengandung banyak biji

Pengendalian
Pengendalian gulma ini dengan metode mekanis adalah dengan mencabut atau membabat. Dengan tujuan
untuk merusak sistem perakaran dengan alat-alat pertanian sehingga gulma mati. Melalui metode fisis dengan
membakar gulma dan melalui metode kimia dengan herbisida, misalnya : glyphosate, dalapon, dll.
Meniran (Phyllanthus urinaria)

Klasifikasi tumbuhan meniran


Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angisopermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthus urinaria

Morfologi meniran
Akar
Akar tanaman meniran bersifat akar tunggang. Biasanya warna akarnya adalah putih dan jika sudah tua akan
berwarna kecokelatan. Sedangkan bentuk akar halus dan berhelai-helai.
Batang
Ciri-ciri berikutnya batang tanaman meniran memiliki tinggi yang fantastis. Bahkan ada yang mencapai 50 meter.
Tentunya kalau tanaman ini sudah berumur tua, ukurannya bisa lebih tinggi lagi.
Daun
Daun meniran memiliki ukuran panjang berkisar 3-5 mm. Sedangkan untuk ukuran lebar mencapai 3 mm.
Apapun bentuk ukuran daun, pasti di setiap bagiannya terdapat bintik samar berwarna merah.
Bunga
Anaman meniran memiliki bunga ganda. Yaitu bunga jantan dan bunga betina. Sejatinya, kedua bunga ini
memiliki warna yang sama yaitu putih. Cuma perbedaannya adalah terletak pada tempat tumbuhnyBunga

Pengendalian

Anda mungkin juga menyukai