Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

I
DENGAN PENDARAHAN UTERUS ABNORMAL
POST OP KURETASE DI LEGOK KABUPATEN TANGERANG

I. PENGKAJIAN
1) IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. I
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Legok Tangerang
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan
Diagnosa Medis : Perdarahan uterus abnormal (PUA)
Sumber Informasi : Klien
Tanggal Pengkajian : Rabu, 19 Mei 2021
Ruangan/RS : Wilayah Binaan
2) PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. N
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Legok Tangerang

II. ANAMNESA
1) Alasan Masuk RS : -
2) Masuk dari : -
3) Alat yang digunaka saat masuk : -
4) Riwayat Menstruasi :
1. Menarche : 13 Tahun
2. Lama Haid : Tidak teratur sejak bulan Maret-April 2021. Lama haid
Tanggal 2 Mei 13 Mei 2021. Masuk RS dilakukan kuretase tanggal 14
Mei.
3. Riwayat Obsetri : P0A1G0
III. RIWATAT KESEHATAN
1) Keluhan utama saat pengkajian : Ny. I mengatakan nyeri pada perut
bagian bawah.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Ny. I mengatakan setelah dikuret kemudian menstruasi kembali, terasa
nyeri pada perut bagian bawah seperti di remas-remas, skala nyeri 5
hilang-timbul. Ny.I mengatakan hawatir menstruasi lama kembali..
3) Riwayat kesehatan lalu
1. Penyakit yang dialami
Ny. I mengatakan mempunyai hipertensi dan magh
2. Pernah dirawat
- Ny. I mengatakan pernah dirawat saat hamil anak pertama jalan 3
bulan dikuret karena janinnya tidak ada detak jantung.
- Ny. I mengatakan pernah dirawat karena menstruasi lebih dari 10
hari.
3. Alergi (Makanan, Obat-obatan, Zat/substansi, Textile)
Tidak ada
4. Kebiasaan (Merokok/Kopi/Alkohol dll)
Ny.I mengatakan tiap pagi minum kopi
5. Pengobatan diri (Konsumsi obat-obatan, obat bebas) lainnya :

Pengobatan Dosis Dosis terakhir Frekuensi


Amlodipin 1 Tablet - -
Omeprazol 1 Tablet - -
Asam 2x1 - -
Mafenamat
Cafadroxil 2x1 - -

6. Riwayat Kesehatan Keluarga


1. Penyakit yang pernah di derita : Ny. I mengatakan suaminya
memiliki penyakit hipertensi.
2. Orangtua : Ny. I mengatakan Ibunya memiliki hipertensi
3. Saudara Kandung : Ny.I mengatakan kaka pertamanya memiliki
hipertensi.
4. Anggota keluarga lain : Hipertensi
5. Riwayat penyakit genetic/ keturunan/herediter : Hipertensi.
GENOGRAM :

Tn.S Ny. Tn.J Ny.E


(HT) N (HT)

Tn.N
Ny.
(HT)
I

An.
F

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Menikah

: Keturunan
: Tinggal serumah

: Pasien

IV. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR ( 11 POLA GORDON)


1) Pola persepsi kesehatan
Ny.I mengatakan hanya mengetahui menstruasinya lama karena kecapean.
2) Pola nutrisi metabolik
Ny. I mengatakan sebelum sakit BB nya 74 Kg nafsu makan ada, makan 3
kali sehari, 1 porsi habis dengan nasi, sayur, dan ikan. Setelah sakit BB 72
Kg, tidak nafsu makan, makan 3 x sehari dengan porsi setengah.
3) Pola eliminasi
Sebelum sakit : Ny. I mengatakan BAK 5-6 kali/hari bewarna kuning
jernih. BAB 1 kali/hari dengan konsistensi padat.
Selama sakit : Ny.I mengatakan BAK sering 7 kali/hari bewarna kuning
jernih. BAB 1 kali/hari dengan konsistensi padat.
4) Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : Ny.I mengatakan setiap hari bekerja, dan melakukan
pekerjaan dirumah seperti memasak.
Selama sakit : Ny.I mengatakan tidak masuk kerja selama 4 hari dan
hanya beristirahat dirumah.
5) Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit : Ny.I mengatakan sebelum sakit tidurnya teratur 8 jam
Selama sakit : Ny. I mengatakan selama sakit tidurnya sekitar 6 jam,
kadang susah tidur karena gelisah.
6) Pola Kognitif
Ny.I mengatakan tidak banyak tahu mengenai perdarahan uterus abnormal.
7) Pola persepsi dan konsep diri
Ny. I mengatakan saya bersyukur atas apa yang ada di diri saya.
8) Pola koping dan stress
Ny. I mengatakan hawatir perdarahan lama kembali, Ny I tidak mau
minum obat setelah kuret.
9) Peran-Hubungan
Ny. I mengatakan sangat dekat dengan kedua orang tuanya, keluarga
selalu memberikan suport yang terbaik.
10) Nilai-Kepercayaan
Ny.I mengatakan selalu berdoa untuk kesembuhannya, dan menjalankan
kewajiban sholat 5 waktu.
11) Seksual-Reproduksi
Ny.I mengatakan mempunyai anak sambung 1, anak pertama meninggal
saat usia kandungan 3 bulan.

V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Tampak sakit sedang
2. Kesadaran : E: 4 V: 5 M: 6 = Composmentis
3. Tanda-tanda vital :TD : 140/90 MmHg, N :90x/menit, S :
37.0C, Rr :20x/menit.
4. Ukuran anthropometric : BB 72Kg, TB 150 cm. IMT >30 :Obesitas
5. Kepala : Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, tidak
ada edema, rambut bewarna hitam, terlihat bersih, berdistribusi tebal, tidak
ada nyeri tekan.
6. Mata : Bentuk mata simetris kanan kiri, sclera
anikterik, pergerakan bola mata simetris, konjungtiva ananemis, pupil isokor,
tidak ada nyeri, tidak ada lesi, tidak ada edema.
7. Hidung : Bentuk simetris, tidak terdapat sekret,
tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada cuping hidung.
8. Mulut : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada
edema, tidak ada nyeri tekan, mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, gigi
lengkap gigi geraham bawah berlubang.
9. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada
edema, ketajaman pendengaran baik, tidak terdapat serumen dan cairan yang
keluar pada lubang telinga, tidak terdapat perdarahan dan tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
10. Leher : Bentuk simetris, tidak ada lesi,
tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran vena jugularis,
tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada nyeri tekan.
11. Dada : Bentuk simetris, tidak ada lesi,
tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, perkembangan dinding dada simetris,
terdengar bunyi vesikuler, terdengar bunyi jantung S1 dan S2, tidak ada
bunyi tambahan.
12. Abdomen : Bentuk simetris, warna kulit sama
dengan yang lain, tidak ada lesi, tidak ada edema, terdapat nyeri pada bagian
bawah perut, turgor kulit elastis, tidak ada pembesaran hati, bising usus
15x/menit.
13. Genetalia : Ny. I berjenis kelamin perempuan,
terdapat nyeri menstruasi.
14. Ekstermitas atas dan bawah : Bentuk simetris, tidak ada lesi,
tidak ada edema, warna kulit sama rata, tidak ada nyeri tekan, akral hangat,
turgor kulit elastis, CRT <3 detik.
Kekuatan otot 5555 5555
5555 5555

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


- Hasi USG
Diagnosis Klinis : PUA
Makroskopis : Satu kantong jaringan identitas sesuai, keterangan PUA.
Jaringan compang-camping kurang lebih 1 cc, warna putih kecokelatan,
kenyal, semua cetak.
Mikroskopis : Sedian menunjukkan fragmen jaringan endometrium
dengan didapatkan penonjolan jaringan endometrium berbentuk polipoid,
stroma dengan hiperplasia kelenjar. Tidak didapatkan tanda-tanda
keganasan.
Kesimpulan : Kuretase Polip endometrium
VII. RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN
Ny. I (42 thn) mengeluh menstruasi lama >10 hari. Ny. I mengatakan haid
tidak teratur dari bulan april, tanggal 2 Mei-13 Mei pendarahan tidak
berhenti, di rujuk ke Rs. Hermina dilakukan Kuretase tanggal 14 Mei 2021.
Setelah post op kuretase Ny. I mengatakan menstruasi kembali pada tanggal
17 Mei disertai flek. Sebelumnya Ny. I belum pernah mengalami hal seperti
ini . Ny.I mengatakan perut bagian bawahnya mengalami nyeri dengan skala
5, disertai pusing, mual muntah (-). Hasil TTV TD : 140/90 MmHg, N :
90x/menit, S :37.0C, Rr :20x/menit.

VIII. ANALISA DATA


No. Analisa Data Etiologi Masalah
1. DS : Perdarahan (menstruasi) Nyeri Akut
- Ny. I mengatakan
nyeri bagian bawah Adanya kontraksi otot
perut seperti endometrium
diremas-remas
DO : Penekanan pada ujung
- P : Nyeri perut syaraf
bagiah bawah, Q :
terasa diremas- Mengeluarkan
remas, R : serotonin, bradikinin,
Kepinggang, S : yang merangsang ujung
skala nyeri 5, T : syaraf untuk
hilang timbul. membawwa impuls
- Tampak meringis nyeri
- Hasil TTV :
TD : 140/90 Hipothalamus
MmHg, N :
90x/menit, S : Korteks cerebri
37.0C, Rr :
20x/menit. Nyeri dipersepsikan

Nyeri Akut
2. DS : Siklus Ovulatorik Resiko Hipovolemia
-
- Ny. I mengatakan Sekresi Progesteron
setelah kuret masih
keluar darah Produksi estrogen
menstruasi.
- Ny. I mengatakan Perdarahan
lemas
Do :
- Perdarahan masih
ada disertai flek
- Mengganti
pembalut lebih dari
4 kali
3. Ds : Kurang terpapar Defisit pengetahuan
- Ny.I mengatakan informasi
kurang paham
mengenai gangguan
haid yang dialami
- Ny. I mengatakan
merasa hawatir jika
pendarahaannya
terulang kembali.
DO :
- Ny. I tampak
bingung
- Ny.I tampak gelisah
- Ny.I tampak pusing

IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

(D.0034)

2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)


3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi

(D.0080)
X. INTERVENSI

No. SDKI SLKI SIKI


1. Resiko Hipovolemia Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajamen Hipovolemia (I.03116)
berhubungan dengan selama 4x pertemuan diharapkan hipovolemia Observasi
kehilangan cairan aktif teratasi dengan kriteria hasil : - Periksa tanda dan gejala
(D.0034) 1. Status cairan membaik hipovolemia (mis, frekuensi nadi
- Berat badan membaik meningkat, nadi teraba lemah,
- Tekanan darah membaik tekanan darah menurun, tekanan
- Membran mukosa membaik nadi menyempit, turgor kulit
- Intake cairan membaik menurun, membran mukosa kering,
2. Tingkat pendarahan menurun volume urin menurun, hematokrit
- Perdarahan vagina menurun meningkat, haus, lemah)
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak asupan
cairan oral
Pemantauan cairan (I.03121)
Observasi
- Monitor frekuensi nadi
- Monitor rekuensi napas
- Monitor tekanan darah
- Monitor berat badan
- Monitor waktu pengisian kapiler
- Monitor elastis atau turgor kulit
Terapeutik
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan, jika perlu.
Manajemen perdarahan pervaginam
(I.02044)
Observasi
- Identifikasi keluhan ibu (mis, keluar
darah banyak, pusing, pandangan
tidak jelas).
- Monitor kehilangan darah
2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nyeri (I.082238)
Nyeri akut berhubungan
selama 4x pertemuan diharapkan nyeri akut Observasi
dengan agen cedera
menurun dengan kriteria hasil : - Identifikasi lokasi, karakteristik,
fisiologis (D.0077)
1. Tingkat Nyeri durasi, frekuensi, kualitas intesitas
- Keluhan nyeri menurun nyeri
- Kesulitan tidur menurun - Identifikasi skala nyeri
- Gelisah menurun - Identifikasi faktor yang
2. Kontrol Nyeri memperberat dan memperingan
- Kemampuan menggunakan teknik nyeri
non-farmakologis meningkat - Monitor terapi komplementer yang
- Penggunaan analgesik meningkat sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis,
terapi musik, terapi pijat, teknik
imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi pereda nyeri
- Anjurkan memonitor secara mandiri
- Ajarakan teknik nonfaramakologis
untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik,
Jika perlu.
3. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Edukasi Kesehatan
selama 4 x pertemuan diharapkan defisit Observasi
berhubungan dengan
pengetahuan teratasi dengan kriteria hasil : - Identifikasi kesiapan dan
kurangnya terpapar
1. Tingkat pengetahuan membaik kemampuan menerima informasi
informasi (D.0111) - Verbalisasi minat dalam belajar - Identifikasi faktor-faktor yang dapat
cukup meningkat meningkatkan dan menurunkan
- Kemampuan menjelaskan motivasi perilaku hidup bersih dan
pengetahuan tentang suatu topik sehat.
cukup meningkat Terapeutik
- Persepsi yang keliru terhadap - Sediakan materi dan media
masalah membaik pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatakan
perilaku hidup bersih dan sehat
XI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/Tanggal Diagnosis Implementasi Evaluasi


Keperawatan
20/05/2021 Nyeri Akut (D.0077) - Jelaskan penyebab nyeri S : Ny. I mengatakan nyeri haid
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri pada perut bagian bawah.
O:
- P : Nyeri perut bagian bawah,
Q : Terasa di remas-remas,
R : Kepinggang, S : Skala
nyeri 5, T : hilang timbul.
- Ny. I tampak memegangi
area nyeri
- Ny. I tampak meringis
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Mengidentifikasi karakteristik
nyeri
- Mengukur skala nyeri
- Mengajarkan teknik non
farmakologis

20/05/2021 Resiko Hipovolemia - Melakukan pemeriksaan TTV S:-


(D.0034) - Melakukan pemeriksaan tanda dan gejala O:
hipovolemia (turgor kulit, membran - Hasil pemeriksaan TTV
mukosa, rasa haus, volume urin) TD : 130/80 mmHg, N :
- Menganjurkan untuk minum air putih yang 86x/menit, Rr: 20x/menit, S :
cukup. 36.0 C.
- Mengidentifikasi keluhan ibu (mis, keluar - Tidak ada tanda dan gejala
darah banyak, pusing, pandangan tidak hipovolemia
jelas). - Turgor kulit elastis
- Memonitor kehilangan darah. - CRT <3detik
- Membran mukosa pada bibir
lembab
- BAK sering 7 x/hari
- Minum air putih sering 8
gelas/hari.
- Ny. I mengganti pembalut 4
x/sehari
- Darah menstruasi disertai flek
A : Masalah teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Melakukan pemeriksaan
TTV
- Menganjurkan untuk minum
air putih yang cukup.
- Mengidentifikasi keluhan ibu
(mis, keluar darah banyak,
pusing, pandangan tidak
jelas).
- Memonitor kehilangan darah.
20/05/2021 Defisit pengetahuan - Menyediakan media edukasi S:
(D.0111) - Memberikan edukasi terkait PUA - Ny. I mengatakan
(Pengertian, tanda & gejala, penyebab) menstruasinya terganggu
- Memberikan kesempatan untuk bertanya karena kecapean.
- Ny. I menyebutkan penyebab
PUA karena polip,
ketidakseimbangan hormon,
obesitas, dan stress.
- Ny. I mengatakan tanda dan
gejalanya nyeri haid, haid
tidak teratur, haid lebih dari
seminggu.
O:
- Ny. I dapat menyebutkan 3
dari 5 tanda dan gejala dari
PUA
- Ny. I dapat menyebutkan
penyebab dari PUA
- Ny. I aktif bertanya.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Edukasi terkait penyakit
(Klasifikasi, Pemeriksaan dan
Penanganan)
21/05/2021 Nyeri Akut (D.0077) - Mengidentifikasi karakteristik nyeri S:
- Mengukur skala nyeri - Ny. I mengatakan nyeri pada
- Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam bagian bawah perut masih
dan kompres hangat. terasa.
- Menganjurkan untuk istirahat dan tidur. - Ny. I mengatakan nyeri
- Menganjurkan minum obat pereda nyeri hilang timbul
yang diberikan dokter - Ny. I mengatakan skala nyeri
4
O:
- P : Nyeri bagian perut bawah,
Q : Nyeri hilang timbul, R :
Kepinggang, S : skala 4, T :
hilang timbul.
- Ny. I tampak memegangi
area nyeri
- Ny. I tidak mau minum obat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Mengukur skala nyeri
- Menganjurkan teknik non
farmakologis (relaksasi napas
dalam dan kompres hangat)
21/05/2021 Defisit pengetahuan - Memberikan edukasi terkait (Klasifikasi S:
(D.0111) dan penatalaksaan PUA) - Ny. I mengatakan gangguan
- Memberikan kesempatan untuk bertanya haid PUA terbagi dua akut
dan kronis.
- Ny. I mengatakan
penatalaksaannya dapat
pengobatan obat dari dokter
dan kuret.
O:
- Ny. I dapat menyebutkan
klasifikasi 2 dari 3 klasifikasi.
- Ny. I dapat menyebutkan
penatalaksanan dari gangguan
haid.
- Ny. I aktif bertanya.
A: Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi.

21/05/2021 Resiko Hipovolemia - Melakukan pemeriksaan TTV S:


(D.0034) - Menganjurkan untuk minum air putih yang - Ny. I mengatakan
cukup. tidak terlalu pusing
- Mengidentifikasi keluhan ibu (mis, keluar darah dari sebelumnya.
banyak, pusing, pandangan tidak jelas). - Ny. I mengatakan
- Memonitor kehilangan darah. minum air putih sering
> 8 gelas/hari.
O:
- TD 130/80 mmHg, N
84x/menit, Rr 20x/menit, S 36,6
C
- Turgor kulit elastis, CRT
<3detik.
- Ny. I masih menstruasi disertai
flek
- Ganti pembalut > 4 kali/hari.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Melakukan TTV
- Mengidentifikasi keluhan ibu
(mis, keluar darah banyak,
pusing, pandangan tidak jelas).
- Memonitor kehilangan darah.
22/05/2021 Nyeri Akut (D.0077) - Mengukur skala nyeri S:
- Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam - Ny. I mengatakan nyeri
dan kompres hangat. berkurang pada bagian perut
- Memposisikan pasien rileks dan nyaman bawah dan pinggang.
- Mengambil napas dalam dari hidung tahan - Ny. I mengatakan skala nyeri 3
5 detik. O:
- Keluarkan dari mulut secara perlahan - Ny. I tampak rileks
- Lakukan selama 10-15 menit seacara - Nyeri berkurang skala 3
berulang. - Ny. I tidak tampak memegangi
- Sediakan air hangat, botol dan kain. perut
- Kompres bagian area yang nyeri dengan - Ny. Itidak meringis.
botol berisi air hangat dilapisi kain. A : Masalah teratasi sebagian
- Waktu pelaksanaan 15-20 menit selama 2 P : Pertahankan intervensi
kali dalam sehari. - Berikan lingkungan nyaman
rileks
- Anjurkan istirahat atau tidur
- Memberikan edukasi terapi
komplementer (Air kelapa
untuk menurunkan nyeri haid)

22/05/2021 Resiko Hipovolemia - Melakukan pemeriksaan TTV S:


(D.0034) - Mengidentifikasi keluhan ibu (mis, keluar darah - Ny. I mengatakan darah
banyak, pusing, pandangan tidak jelas). menstruasinya sudah
- Memonitor kehilangan darah. sedikit
- Ny.I mengatakan masih
keluar flek
O:
Hasil TTV :
TD 120/70 mmHg
- Ny. I ganti pembalut 3x
dalam sehari.
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Mengidentifikasi keluhan ibu
(mis, keluar darah banyak,
pusing, pandangan tidak
jelas).
23/05/2021 Nyeri Akut (D.0077) - Mengidentifikasi karakteristik nyeri S:
- Mengukur skala nyeri Ny. I mengatakan nyeri haidnya
- Edukasi manfaat minum air kelapa muda untuk sudah reda.
meredakan nyeri haid O:
- Memberikan air kelapa muda sebanyak 400 cc Skala nyeri 1
- Diminum 2 kali yaitu pagi pukul (08:00) dan Ny.I terlihat lebih rileks
siang (15:00 WIB). A : Masalah teratasi
P : Pertahakan intervensi
- Menganjurkan klien untuk menggunakan terapi S:
28/05/2021 non farmakologis jika nyeri haid kembali. - Ny. I mengatakan mengerti apa
- Mengevaluasi kembali apa yang diajarkan yang disampaikan perawat
perawat. - Ny. I mengatakan tahu tentang
- Mengevaluasi penkes terkait penyakit penyebab haidnya lama.
- Mengevaluasi penkes terapi komplementer - Ny. I mengetahui cara
minum air kelapa muda meredakan nyeri haid.
- Mengevaluasi teknik non farmakologis relaksasi O:
(napas dalam dan kompres hangat) - Ny. I terlihat kooperatif
- Ny. I dapat menjelaskan
kembali apa yang disampaikan
perawat
A : Masalahh teratasi
P : Pertahankan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai