Anda di halaman 1dari 12

BAB V

EVALUASI

A. Ketanagaan (MAN-M1)
1. Evaluasi struktur ketenagaan
Kelompok menerapkan model asuhan keperawatan Tim nursing. Dasar
pemilihan model asuhan keperawatan ini adalah jumlah pasien kelolaan di
ruang P-Q berjumlah 9 orang, semua tenaga perawat yang ada berjenjang
pendidikan S1 keperawatan (ners) dimana hal tersebut sesuai dengan
kualifikasi. Kelompok memilih satu mahasiswa sebagai kepala ruangan, 3
mahasiswa sebagai perawat Ketua Tim, dan 9 mahasiswa perawat associate.
2. Evaluasi proses ketenagaan
Selama menjalani praktik manajemen keperawatan mahasiswa
memiliki hambatan dalam proses pelaksanaan MAKP Di karenakan
kelompok kurang memahami alur dari MAKP. Sedangkan hitungan BOR,
dan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien Mahasiwa Tidak memiliki hambatan, karena
mahasiswa sebelumnya sudah memiliki format yang dipersiapkan serta
mendapatkan arahan dari CI dan kepala ruangan sehingga memudahkan
mahasiswa dalam melakukan pengumpulan data dan menganalisa data yang
terjadi di ruangan, khususnya ruang P-Q.
3. Evaluasi hasil ketenagaan
Keseluruhan penghitungan tenaga perawat yang dibutuhkan
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien selama mahasiswa praktik
manajemen keperawatan menerapkan MAKP di ruangan didapatkan selama
3 hari pertama, perawat yang dibutuhkan adalah sebanyak 3 orang setiap
shift dikarenakan jumlah ketergantungan pasien yang terdata di ruang P-Q
ada pasien yang termasuk dalam tingkat ketergantungan total, sehingga
jumlah jam perawatan yang dibutuhkan lebih Panjang untuk setiap pasien.

B. Sarana dan Prasarana (Material-M2)


Ruang Tulip 2 Barat memiliki sarana inventaris medis dan nonmedis
yang memadai guna menunjang proses asuhan keperawatan, semua alat
inventaris dapat digunakan dengan optimal. Saat pelaksanaan penerapan
MAKP di ruang P-Q terdapat beberapa inventaris medis penunjang yang tidak
dimiliki secara mandiri oleh kelompok, akan tetapi dengan adanya kerjasama
dan kesempatan yang diberikan oleh kepala ruangan serta perawat ruang Tulip
2 Barat mahasiswa dapat menggunakan alat yang dimiliki oleh ruangan sebagai
inventaris penunjang proses asuhan keperawatan. Pelaporan tentang
ketersediaan dan kelayakan inventaris medis dan nonmedis dilakukan oleh
perawat saat melakukan timbang terima, semua inventaris medis dan nonmedis
ditulis dalam buku inventaris ruangan.
1. Evaluasi struktur sarana prasarana
Persiapan yang dilakukan oleh kelompok sudah cukup matang dalam
penerapan MAKP, mahasiswa mempersiapkan inventaris medis (handscoon,
masker, stetoskop, termometer, spignomanometer), inventaris non medis
(buku timbang terima, buku TTV, buku inventaris, tempat pulpen, tempat
buku, penggaris, tip x, plongan, streples, kursi kayu, kursi plastik, meja,
spidol evercoss, spidol permanen) untuk menunjang pelayanan dan
dokumentasi rekam medis pasien.
2. Evaluasi proses
Pengontrolan fungsi dan kelayakan inventaris medis dan nonmedis
dilakukan dengan melakukan timbang terima antar shift yang
didokumentasikan didalam buku inventaris.
3. Evaluasi hasil
Kelengkapan inventaris nonmedis yang dimiliki oleh mahasiswa dapat
mempermudah mahasiswa dalam proses penulisan dokumentasi
keperawatan, sedangkan inventaris medis yang tidak dimiliki secara pribadi
oleh mahasiswa ditunjang oleh inventaris yang terdapat di ruangan.

C. Metode (Method-M3)
1. MAKP
a. Evaluasi struktur MAKP
Penerapan MAKP yang dilakukan oleh mahasiswa di ruang Tu;ip 2
barat adalah dengan menggunakan model tim, Dasar pemilihan model
asuhan keperawatan ini adalah jumlah pasien kelolaan di ruang P dan Q
berjumlah 9 orang, semua tenaga perawat yang ada berjenjang
pendidikan S1 keperawatan (ners) dimana hal tersebut sesuai dengan
kualifikasi kemampuan minimal dari perawat primer. kelompok memilih
satu mahasiswa sebagai kepala ruangan, satu mahasiswa sebagai ketua
tim, dan 9 mahasiswa perawat associate.
b. Evaluasi Proses
Penerapan MAKP model tim yang diterapkan oleh mahasiswa
praktik manajemen keperawatan telah sesuai dengan tugas dan fungsi
dari setap elemen yang terdapat dalam struktur MAKP. Pelaksanaan
MAKP di ruang Tulip 2 Barat telah maksimal akan tetapi dalam
prosesnya mahasiswa memerlukan sekurang-kurangnya 3 hari dalam
pemahaman yang benar-benar matang untuk proses penugasan dan
dokumentasi keperawatan yang harus dilakukan berdasarkan model
MAKP yang dilipih oleh kelompok.
c. Evaluasi hasil
MAKP yang diaplikasikan oleh mahasiwa praktik manajemen
dapat dikategorikan baik, hal tersebut dikarenakan adanya dukungan
yang diberikan oleh kepala ruangan dan perawat ruang teratai bawah
membuat mahasiswa praktek manajemen keperawatan lebih cepat dan
mudah dalam memahami pembagian tugas serta fungsi dari setiap elemen
yang ada pada struktur MAKP. Adanya kesempatan bagi mahasiswa
praktek manajemen keperawatan memiliki ruang kelolaan untuk
menerapkan MAKP membuat mahasiswa lebih cepat dalam memahami
pengaturan manajemen keperawatan.

2. Penerimaan Pasien Baru


a. Evaluasi Struktur Penerimaan Pasien Baru
Pelaksanaan penerimaan pasien baru kelompok melakukan
persiapan meliputi penentuan penanggung jawab penerimaan pasien
baru, karu memberitahu PA bahwa ada pasien baru, PA menyiapkan hal-
hal yang diperlukan dalam penerimaan pasien baru, diantaranya lembar
serah terima pasien, lembar penerimaan pasien baru, lembar Discharge
Planning, format pengkajian, assessment resiko jatuh (dengan mengisi
blanko resiko jatuh), assessment nyeri (intervensi nyeri), informed
consent penerimaan pasien baru ( HPK)
b. Evaluasi Proses Penerimaan Pasien Baru
Tabel 5.1 Kegiatan Penerimaan Pasien Baru
No Waktu Kegiatan
1 Proses pelaksanaan pasien baru
2 Evaluasi dari pembimbing ruangan dan
dosen:
1. Proses pelaksanaan pasien baru masih
terdapat kesalahan yang seharusnya
diterima oleh perawat primer tetapi
dilakukan oleh perawat associate
dikarenakan perawat primer tidak
memiliki jadwal dinas
3 Kegiatan penerimaan pasien baru berakhir

c. Evaluasi Hasil Penerimaan Pasien Baru


1) Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar
2) Keluarga pasien mengetahui tentang fasilitas ruangan, perawatan,
serta tata tertib ruangan
3) Keluarga pasien sudah menandatangi persetujuan penerimaan pasien
baru.

3. Sentralisasi Obat
a. Evaluasi Struktur Sentralisasi Obat
Pelaksanaan sentralisasi obat yang dilakukan kelompok
sebelumnya telah melalui beberapa persiapan yang meliputi penentuan
penanggung jawab sentralisasi obat, pembagian peran sebagai Karu,
Ketua Tim, PA, dan pasien. Lalu kelompok menyepakati alur sentralisasi
obat, menyiapkan materi sentralisasi obat meliputi persiapan tindakan
sentralisasi obat dan pelaksanaan sentralisasi obat, menyiapkan media
sentralisasi obat meliputi form persetujuan sentralisasi obat dan lembar
medikasi, menetapkan lokasi waktu untuk pelaksanaan kegiatan
sentralisasi obat.
b. Evaluasi Proses Sentralisasi Obat
Tabel 5.2 Kegiatan Sentralisasi Obat

No Waktu Kegiatan
1 Proses pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan
tugasnya masing-masing.
2 Evaluasi dari pembimbing ruangan dan dosen :
1. Proses Proses sentralisasi obat yang dilakukan
oleh masiswa praktik manajemen keperawatan
sudah berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan
dengan mahasiswa menuliskan jadwal
pemberian obat pada lembar medikasi, adanya
paraf pada lembar medikasi setelah pemberian
obat, dan lembar persetujuan sentralisasi obat
pada awal pasien masuk ruangan.
2. Mahasiswa tidak melakukan pengecekan
ketersediaan obat yang digunakan.
3 Kegiatan sentralisasi obat berakhir

c. Evaluasi Hasil Sentralisasi Obat


1) Selama kegiatan setiap mahasiswa sudah berperan sesuai dengan
tugasnya masing-masing dan juga terjalin kerjasama yang baik antar
perawat.
2) Proses sentralisasi obat yang dilakukan oleh masiswa praktik
manajemen keperawatan sudah berjalan dengan baik, hal ini
dibuktikan dengan mahasiswa menuliskan jadwal pemberian obat
pada lembar medikasi, adanya paraf pada lembar medikasi setelah
pemberian obat, dan lembar persetujuan sentralisasi obat pada awal
pasien masuk ruangan.
3) Kegiatan berjalan dengan lancar dan mahasiswa dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
4. Timbang Terima
a. Evaluasi struktur timbang terima
Kegiatan role play yang dilakukan oleh mahasiswa praktik
manajemen keperawatan pada tanggal 14 Juni 2021 dilakukan dengan
pendampingan dari kepala ruangan Teratai dan dosen manajemen
keperawatan, kegiatan timbang terima merupakan kegiatan rutin yang
dilakukan oleh mahasiswa pada setiap pergantian shift, dimana dalam
persiapannya mahasiswa menyiapkan kasus kelolaan yang akan
dilakukan timbang terima.
b. Evaluasi proses
Tabel 5.3 Kegiatan Timbang Terima

No. Waktu Kegiatan


1. Melakukan timbang terima sesuai dengan
tanggung jawab masing- masing, perawat
primer pagi menyampaikan laporan kepada
perawat associate siang.
2. Evaluasi dari pembimbing ruangan dan dosen :
1. Proses timbang terimanya sudah bagus dan
sesuai dengan SPO
2. Waktu melakukan validasi data keruang
pasien masih terlalu lama dan kurang efisien
waktu
3. Penulisan dokumentasi keperawatan harus
menyertakan nama, tanggal, jam, dan paraf
3. Kegiatan role play timbang terima berakhir

c. Evaluasi hasil
1) Kegiatan dihadiri oleh kepala ruangan Tulip 2 Barat selaku
pembimbing.
2) Kegiatan tidak dihadiri oleh dosen manajemen keperawatan tetapi
direkam untuk dikonfirmasikan ke dosen pembimbing.
3) Selama kegiatan berlangsung semua mahasiswa melakukan tugas dan
fungsinya masing-masing.
4) Acara dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai
5) Acara berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal
5. Supervisi
a. Evaluasi struktur supervisi
Persiapan pelaksanaan role play supervisi dilakukan dengan
membuat instrumen penilaian supervisi yang dalam hal ini kegiatan
supervisi yang dilakukan adalah timbang terima dan dokumentasi
keperawatan. Pelaksanaan role play supervisi dilaksanakan pada tanggal
14 Juni 2021, kegiatan role play dihadiri oleh kepala ruangan Tulip 2
Barat.
b. Evaluasi proses
Tabel 5.4 Kegiatan Pelaksanaan Supervisi

No. Waktu Kegiatan


1. Setiap mahasiswa melakukan tugas dan
fungsinya masing-masing dalam kegiatan
supervisi, kepala ruangan sebagai supervisor,
perawat primer dan perawat associate sebagai
perawat yang melakukan timbang terima
2. Evaluasi pembimbing ruangan dan dosen:
1. Role play yang dilaksanakan sudah bagus
2. Terdapat instrumen penilaian pada saat
melaukan supervisi
3. Feed back dan follow up telah
disampaikan oleh kepala ruangan
3. Kegiatan supervisi berakhir

c. Evaluasi hasil
1) Kegiatan dihadiri oleh kepala ruangan Tulip 2 Barat selaku
pembimbing.
2) Kegiatan tidak dihadiri oleh dosen manajemen keperawatan akan
tetapi direkam untuk konfirmasi ke dosen pembimbing.
3) Selama kegiatan berlangsung semua mahasiswa melakukan tugas dan
fungsinya masing-masing
4) Acara dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai
5) Acara berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal
6. Discharge planning
a. Evaluasi struktur discharge planning
Proses discharge planning yang dilakukan oleh mahasiswa praktik
manajemen dimulai dengan mempersiapkan format discharge planning,
status klien, dan leaflet.
b. Evaluasi proses
Tabel 5.5 Kegiatan Pelaksanaan Discharge planning

No Waktu Kegiatan
.
1. Melakukan pelaksanaan discharge planning,
perawat primer memberikan edukasi tentang
kriteria pasien perencanaan pulang kritis,
perawatan dan aktivitas di rumah, aturan diet,
obat-obat yang masih diminum, dosis, warna,
dan efek samping, rencana hari perawatan,
edukasi kesehatan, rincian pemulangan.
2. Evaluasi pembimbing ruangan dan dosen:
1. Penggunaan komunikasi yang baik masih
perlu di asah kembali, agar proses
pelaksanaan discharge planning dapat
dilakukan seefektif dan seefesien mungkin.
2. Health education, minum obat dan jadwal
kontrol sudah sampaikan.
3. Kegiatan discharge planning

c. Evaluasi hasil
Selama kegiatan mahasiswa dapat menajalankan perannya masing-
masing secara maksimal.
7. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan belum pernah dilakukan, hal tersebut dikarenakan
selama mahasiswa profesi menjalani praktek manajemen di ruang teratai
atas tidak ada pasien yang mengalami ALOS memanjang, tidak ada pasien
yang memiliki masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun telah
dilakukan tindakan keperawatan, serta tidak ada pasien dengan penyakit
baru dan langka.
8. Dokumentasi Keperawatan
a. Evaluasi struktur dokumentasi
Penulisan dokumentasi keperawatan dilakukan dengan
mempersiapkan lembar rekam medis pasien yang berisikan cover rekam
medis pasien, lembar keluar masuk rumah sakit, lembar persetujuan
umum, lembar pemberian informasi pasien baru, lembar transfer pasien,
lembar discharge planning, lembar assessment awal, embar pengkajian
pasien, embar pengkajian resiko jatuh, lembar pengkajian nyeri, catatan
perkembangan terintegrasi, lembar implementasi, lembar hak pasien dan
keluarga, lembar medikasi, lembar garafik, dan lembar catatan pemberian
edukasi dan informasi terintegrasi lanjutan.
b. Evaluasi proses
Tabel 5.6 Kegiatan Pelaksanaan Dokumentasi

No. waktu Kegiatan


1. Melaksanakan penulisan dokumentasi
keperawatan, perawat primer menuliskan data
fokus (subjektif dan objektif), perencanaan yang
mengacu pada SLKI dan SIKI, serta menuliskan
evaluasi yang tampak setelah pelaksanaan
asuhan keperawatan. Perawat associate
melaksanakan tindakan keperawatan
berdasarkan perencanaan yang telah dituliskan
oleh ketua tim.
2. Evaluasi dari pembimbing ruangan dan dosen:
1. Penulisan dokumentasi keperawatan perlu
dilengkapi dengan menuliskan nama, jam,
tanggal, dan paraf .
2. Terdapat pembaharuan cara pengisian format
catatan perkembangan terintegrasi
3. Kegiatan dokumentasi berakhir

c. Evaluasi hasil
Dokumentasi keperawatan yang dilakukan oleh mahasiswa praktek
manajemen keperawatan mengalami follow up dari pertama tanggal 07
Juni 2021 menerapkan MAKP sampai batas waktu terakhir penerapan
MAKP tanggal 13 Juni 2021.

D. Money (M4)
1. Evaluasi struktur
Sumber keuangan di ruang Tulip 2 barat bawah berasal dari
pembiayaan umum/biaya sendiri dan asuransi (BPJS).
2. Evaluasi proses
Semua pembiayaan tindakan medis maupun nonmedis di ruang tulip 2
barat didokumentasikan secara komputerisasi untuk menentukan jumlah
total pembiayaan perawatan. Sementara pendanaan yang didapatkan oleh
kelompok berasal dari sumbangan yang diberikan oleh setiap anggota
kelompok.
3. Evaluasi hasil
Selama masa perawatan tanggal 07-Juni -2021 sampai 13 –Juni -2021
terdapat pasien kelolaan kamar P dan Q sebanyak 9 orang di Ruang Tulip 2
Barat , sumber pembiayaaan yang terbanyak berasal dari BPJS Kesehatan 9
orang (100%).
E. Mutu (M5)
Pengendalian mutu diruang kelolaan kelompok yaitu ruang P dan Q
sebanyak 100% pasien tidak mengalami jatuh selama dilakukan perawatan,
tidak ada pasien yang mengalami angka tertusuk jarum selama tindakan
dilakukan perawatan, tidak ada pasien mengalami angka kejadian tidak
diharapkan dalam pemberian obat, tidak mengalami kejadian nyaris cidera
dalam pemberian obat. Angka kejadian infeksi nosokomial yang didapatkan
setelah melakukan penerapan MAKP di ruang P dan Q didapatkan jumlah
terpasang infuse selama 7 hari adalah sebanyak 9 pasien, sedangkan jumlah
kejadian Phlebitis adalah terjadi pada 0 orang (0%) dari total pasien, sedangkan
resiko terjadinya phlebitis 2 orang dari 9 pasien (100%).
Pelaksanaan evaluasi kepuasan pasien melalui kuesioner yang berisi 5
soal pertanyaan. Pengumpulan data dari tanggal 07-06-2021 sampai 13-06-
2021 pada pasien kelolaan didapatkan bahwa 2 orang (22%) memilih puas,
dengan pelayanan perawat sedangkan 7 orang (78%) orang sangat puas.
Pelaksanaan evaluasi kepuasan perawat melalui kuesioner yang berisi 5 soal
pertanyaan berbentuk checklist, pengumpulan data dari tanggal 07-06-2021
sampai 13-06-2021 pada perawat di dapatkan bahwa 5 orang (71%) memilih
sangat puas dengan kinerja kelompok selama menerapkan MAKP di ruang
kelolaan, hal tersebut dikarenakan dalam menjalani praktik manajemen
keperawatan mahasiswa telah dapat menerapkan MAKP sesuai dengan tugas
dan fungsinya masing-masing, sedangkan 3 orang (29%) merasa puasa
dikarenakan mahasiswa mendapatkan bimbingan dari kepala ruangan dan
perawat ruangan, sehingga mahasiswa mengalami peningkatan dalam
memahami proses pelaksanaan manajemen keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai