Anda di halaman 1dari 21

Kerjasama Indonesia dengan Negara-Negara di Dunia

Ariq Naufal Irawan

Dandi Fikri Rinjani

XII IPS 3
BAB I

KONDISI REGIONAL
1.1 Lokasi
Secara astronomis letak negara mesir pada 22 °LU – 31°LU dan 25°BT – 36°BT. Dan secara
geografis Mesir terletak di tepi Laut Merah dan Laut Mediterania. Dengan batas-batas
wilayahnya adalah sebagai berikut:
a) Sebelah utara berbatasan dengan Laut Tengah.
b) Sebelah selatan berbatasan dengan Sudan.
c) Sebelah timur berbatasan dengan Laut Merah.
d) Sebelah barat berbatasan dengan Libya.
1.2 Keadaan alam

Wilayah dataran Negara Mesir secara garis besar dapat dibagi menjadi lima kawasan yaitu
sebagai berikut:

a. Semenanjung Sinai. Semenanjung Sinai merupakan suatu dataran tinggi yang terletak di
sebelah timur Terusan Suez dan memanjang sampai perbatasan Arab, Yordania, dan Israel. Di
kawasan ini terdapat Gunung Tertinggi Negara Mesir yaitu Gunung Katherina dengan ketinggian
2.637 m.

b. Gurun Barat. Gurun ini terletak di sebelah timur libya. Luasnya kurang lebih 674.000 km2
atau hampir tiga perempat wilayah negara Mesir.Di kawasan ini dijumpai adanya daerah depresi.
Daerah depresi yaitu daerah yang letaknya lebih rendah dari permukaan air laut.

Depresi tersebut dikenal dengan nama Depresi Qatara.Di daerah depresi ini dijumpai adanya
Oase-oase yang antara lain Oase Faranfra, Oase Dakhla, dan Oase Kharijah.
c. Gurun Timur. Kawasan ini membentang ke timur dari Lembah Sungai Nil sampai ke Laut
Tengah. Di gurun timur ini banyak dijumpai adanya wadi. Wadi adalah lembah-lembah sungai
yang kering. Gunung tertinggi di kawasan gurun timur adalah Gunung Shayib dengan ketinggian
2.187 m.

d. Lembah Sungai Nil. Kawasan ini merupakan pusat permukiman penduduk Negara Mesir.
Kawasan ini terletak memanjang dari perbatasan Sudan sampai ke Laut Tengah. Di daerah ini
juga terdapat bendungan terkenal yaitu Bendungan Aswan. Bendungan ini memiliki fungsi
utama sebagai irigasi dan sebagai penanggulangan bahaya banjir dari sungai Nil.
e. Delta Sungai Nil. Delta ini merupakan suatu daerah aluvial yang sangat subur dan merupakan
daerah pertanian Negara Mesir. Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di Benua Afrika dan di
dunia dengan panjang 6.690 km. Sungai Nil terbentuk dari dua aliran, yaitu dari Sungai Nil Putih
dan Sungi Nil Biru. Mata air Sungai Nil Putih berasal dari Danau Victoria di Afrika Tengah.
Mata air Sungai Nil Biru berasal dari danau Tana yang terletak di tanah tinggi Ethiopia. Kedua
sungai ini bertemu di Khartoum (Negara Sudan) yang kemudian mengalir ke arah utara melalui
Mesir dan bermuara di Laut Tengah.

1.2.1. Flora khas negara mesir

Pohon Akasia

Bunga Teratai
Pohon Kurma

Semak Papirus

Gandum

Kapas
Tebu

1.2.2. Fauna khas mesir

Burung Ibis
Buaya Nil

Elang Mesir

Kuda Nil
Gerbil

Jerboa

Gazelle
Kobra

Flamingo

1.3 Pembagian Wilayah

Luas wilayah sebesar 997.739 km2

No Nama Provinsi Ibukota

1 Mathruh Marsa Mathruh

2 Al - Iskandariyah Iskandariyah

3 Al - Buhairah Damanhur
4 Kafr Asy - Syaikh Kafr Asy - Syaikh

5 Ad - Daqahliyah Manshurah

6 Dumyath Dimyath

7 Bur Sa’id Bursaid

8 Syamal Sina’ Al – ‘Arisy

9 Al - Gharbiyah Thantha

10 Al - Minufiyah Syibin Al - Kum

11 Al - Qalyubiah Banha

12 Asy - Syarqiyah Zaqaziq

13 Al – Isma’iliyah Isma’iliya

14 Al - Jizah Giza

15 Al - Fayyum Al Fayyum

16 Al - Qahirah Kairo

17 As - Suwais Suez

18 Janub Sina’ Ath - Thur

19 Bani Suwaif Bani Suwaif

20 Al - Minya Minya

21 Al - Wadi Al - Jadid Kharjah

22 Asyuth Asyuth

23 Al – Bahr Al - Ahmar Hurghada


24 Suhaj Suhaj

25 Qina Qina

26 Al - Uqsur Luxor

27 Aswan Aswan

Peta administratif negara mesir

1.4 Keadaan Penduduk

Penduduk Negara Mesir berjumlah kurang lebih 76.117.420 jiwa, yang terdiri dari 45% pria dan
55% wanita, dengan laju pertumbuhan penduduk 2,9% setiap tahunnya. Mesir memiliki
kepadatan penduduk 66 jiwa / km2. Mesir merupakan negara yang penyebaran penduduknya
paling tidak merata di dunia karena hanya 4% wilayah negara Mesir yang didiami oleh
penduduknya, sedangkan 96% wilayah lainnya merupakan padang pasir yang gersang. Sebagian
besar masyarakat Mesir tinggal di Kota,mencapai 80% dan hanya sekitar 20% yang tinggal di
Desa.
Penduduk Negara Mesir terdiri dari suku Hamis, suku Nubia, dan suku Arab. Suku Hamis
merupakan suku asli Mesir yang bercirikan kulit putih kehitam-hitaman, suku Nubia berkulit
hitam, dan suku Arab berkulit kemerah-merahan.

Bahasa persatuan yang dipergunakan adalah bahasa Arab.

Mayoritas penduduknya menganut agama agama Islam,yakni mencapai 90%. Agama lain yang
dianut adalah agama Kristen, sebesar 10% yang banyak dianut oleh penduduk asli Mesir. Selain
itu juga terdapat denominasi katolik koptik dan protestan koptik.

Piramida Penduduk Mesir

Sistem pendidikan di Mesir terdiri dari tiga level: tahap pendidikan dasar untuk 4-14 tahun: TK
selama dua tahun diikuti oleh sekolah dasar selama enam tahun dan sekolah persiapan selama
tiga tahun. Kemudian, tahap sekolah menengah selama tiga tahun, untuk usia 15 sampai 17,
diikuti oleh tingkat tersier. Pendidikan dibuat wajib selama 9 tahun akademik antara usia 6 dan
14 tahun.

1.4.1 Kegiatan ekonomi penduduk Mesir

a.Pertanian
Sektor pertanian Negara Mesir berkembang dengan pesat. Agar produksi pertanian meningkat, di
bangunlah beberapa bendungan, yaitu bendungan Aswan, Khartum, Asviut, dan Kairo, tujuannya
yaitu untuk irigasi lahan pertanian dan juga untuk mencegah bahaya banjir. Produk pertanian
Mesir adalah kapas, tebu, padi, jagung, gandum, gula, kurma dan minyak zaitun. Kapas pernah
tercatat sebagai komoditas ekspor terbesar negara Mesir, namun akhir-akhir ini produksi kapas
memperoleh saingan berat dari negara-negara penghasil serat sintetis untuk tekstil, seperti
Amerika Serikat.

Penanaman kapas diusahakan di daerah sekitar lembah Sungai Nil. Padi ditanam di Lembah
Sungai Nil bagian utara, sedangkan tebu ditanam di lembah Sungai Nil bagian selatan. Padi juga
termasuk komoditas ekspor. Petani-petani Mesir disebut Fellah atau Fellahin.

b.Peternakan

Sektor peternakan banyak diusahakan oleh penduduk nomaden yang berdiam di daerah gurun.
Ternak yang dipelihara adalah jenis hewan ternak besar yaitu, domba, biri-biri, dan unta.

c.Pertambangan

Sektor pertambangan juga mendukung perekonomian Mesir. Pertambangan di Mesir yang telah
berkembang antara lain,adalah minyak bumi, fosfat, bijih besi, dan mangan. Daerah Gurun Barat
yang kering ternyata banyak mengandung minyak bumi. Selain di Gurun Barat, minyak bumi
terdapat pula di sekitar Terusan Suez dan lepas Pantai Sinai. Mangan terdapat di Semenanjung
Sinai. Pertambangan bijih besi terdapat di sekitar Bendungan Aswan. Hasil tambang lainnya
antara lain gips, wolfram, dan asbes dalam jumlah kecil.

d.Perindustrian

Industri utama Negara Mesir adalah tekstil. Saat ini Mesir sedang mengembangkan industri
tekstil dengan bahan-bahan katun, wol, dan rayon. Industri lainnya adalah pupuk, semen, industri
besi, baja,bahan kimia, dan mobil. Daerah perindustrian Negara Mesir terdapat di, Iskandariyah,
Kairo, Delta Sungai Nil, dan lepas Pantai Sinai.

e.Perdagangan

Perekonomian Negara Mesir juga sangat tergantungpada aktivitas perdagangan. Mesir berusaha
meningkatkan volume perdagangannya, sehingga devisit perdagangannya dapat diperkecil.
Ekspor utama Mesir adalah minyak bumi, kapas, benang tenun, tekstil, fosfat, dan buah-buahan
seperti kurma. Negara tujuan utama ekspornya adalah Perancis, Italia, Amerika Serikat, Belanda,
dan Rusia. Sedangkan impor ke mesir antara lain mesin-mesin, alat transportasi, bahan-bahan
kimia, batu bara, kayu lapis, dan bahan minuman. Mata uang yang digunakan yaitu pound mesir.
f.Transportasi

Pada sektor ini, sangat besar pula peranannya pada perekonomian Mesir. Sektor transportasi
misalnya berupa pendapatan dari yang diperoleh dari Terusan Suez, yang sangat membantu
perekonomian Mesir.

1.5 Sistem Pemerintahan

Mesir atau Republik Arab Mesir adalah negara sosial demokrasi berbentuk Republik. Kepala
Negara Mesir adalah Presiden. Kepala Pemerintahannya Perdana Mentri. Presiden mengangkat
wakil presiden, perdana mentri beserta mentri-mentrinya. Kekuasaan tertinggi berada di tangan
presiden. Mesir saat ini dipimpin oleh Husni Mobarok sebagai Presiden dan Ahmad Nazef
sebagai Perdana Menterinya.

Mesir menjadi negara Republik sejak 1953. Pada masa sebelumnya, Mesir merupakan negara
kerajaan yang diperintah oleh Raja Farouk. Mesir, Suriah, dan Irak pada tahun 1958 bergabung
dengan nama Republik Persatuan Arab (RPA).Persekutuan negara-negara tersebut akhirnya
bubar dan masing-masing berdiri sendiri. Pada tahun 1972, Mesir mengganti nama menjadi
Republik Arab Mesir.

Anggota kabinet membantu presiden dalam tugas-tugas kepresidenan. Masa jabatan presiden
ditentukan selama 6 tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. Presiden
dipilih sekurang-kurangnya 2/3 anggota badan legislatif dan disetujui oleh mayoritas pemillih.
Badan legislatif yang disebut majelis rakyat yang terdiri atas 458 anggota, 448 orang diantaranya
dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum dan 10 orang lagi diangkat oleh presiden. Masa
bakti anggota majelis rakyat selama 5 tahun. Ideologi yang diterapkan di negara ini adalah
demokratisasi namun berbasiskan keislaman, meskipun tidak secara tertulis.

1.6 Keadaan Ekonomi


1.6.1 Sumber daya alam

Sumber daya alam unggulan di Mesir yang dapat dieksploitasi meliputi bijih besi, mangan,
timbal dan seng. Sumber daya mineral meliputi talk, gypsum serta asbes. Beberapa sumber daya
komersial yang sangat penting bagi negara ini adalah minyak bumi, gas alam, fosfat juga batu
kapur.

1.6.2 Ekspor

Ekspor utama Mesir adalah minyak bumi, kapas, benang tenun, tekstil, fosfat, dan buah-buahan
seperti kurma. Negara tujuan utama ekspornya adalah Perancis, Italia, Amerika Serikat, Belanda,
dan Rusia.

Data Ekspor Mesir 2019


1.6.3 Impor

impor ke mesir antara lain mesin-mesin, alat transportasi, bahan-bahan kimia, batu bara, kayu
lapis, dan bahan minuman.

Data Impor Mesir 2019

BAB II

POTENSI NEGARA MESIR


Berdasarkan sejarah yang ada jika dilihat dari segi budaya, Mesir mempunyai peradaban yang
tinggi sejak 3200 SM dari Pharaonic, Hellenistic, Romawi hingga Islam. Sehingga Mesir digelari
Ummu Dunyu dan Ummu Hadhorat, karena masalalunya yang telah mencapai puncak paradaban
ketika bangsa lain masih dalam kondisi keterbelakangan. Mesir terkenal dengan peradaban kuno
dan beberapa monumen termegah di dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah
Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno
yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, mesir diakui secara luas sebagai
pusat budaya yang politikal utama di wilayah Arab dan Timur-Tengah.

Sementara itu jika dilihat segi perekonomian dan politik mesir Di masa sebelum perang Dunia II
Mesir merupakan kekuatan ekonomi tersendiri di kawasan Timur Tengah, berkat ekonomi
agraris yang memiliki tenaga kerja yang berlimpah-limpah dan mulainya tumbuh industri sedang
dan primer di kota-kota besarnya. Tetapi biaya peperangan birokrasi yang membengkak dan
ledakan penduduk akhirnya membuat kekuatan ekonomi Mesir menyusut secara drastis dalam
masa dua dasawarsa saja. Tenaga terlatih dan setengah terlatih yang dimilikinya sulit
menemukan penyaluran dalam bentuk lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan hidup mereka. Sedangkan pada waktu yang bersamaan muncul kekuatan ekonomi
yang baru di jazirah Arabia, berkat semakin meningkatnya harga minyak bumi. Penyerapan
kelebihan tenaga terlatih dan setengah-terlatih Mesir di negara-negara Saudi Arabia, Kuwait,
Persatuan Emirat Arab, Bahrein, Oman dan Libya (sebelum terputusnya hubungan bilateral
antara kedua negara) ternyata tidak mampu mengimbangi produksi tenaga terlatih dan setengah-
terlatih yang terus meningkat tiap tahunnya, Sehingga selamanya masih ada tersisa sejumlah
tenaga kerja terdidik yang tak tersalurkan dengan baik. Friksi antara mereka yang tersalur dan
tidak tersalur keluar negeri lambat laun tumbuh menjadi kesenjangan identita antara kedua
kelompok itu.

Di samping perubahan-perubahan ekonomi yang berlangsung secara cepat, masalah identitas itu
semakin tajam juga oleh perubahan-perubahan cepat dalam kehidupan kultural yang terjadi
selama tiga puluh tahun terakhir ini. Mesir dan Lebanon umpamanya, semenjak puluhan tahun
yang lalu memegang supremasi di bidang kebudayaan di kalangan bangsa-bangsa Arab di abad
modern ini. Kehidupan intelektual kawasan Timur Tengah hampir sepenuhnya ditentukan oleh
kehidupan budaya kedua negara tersebut. Tetapi perubahan cepat dalam kehidupan politik
memberikan bekas-bekasnya sendiri. Karena Lebanon tetap berpegang pada orientasi budaya
serba kosmopolitan dengan pemberian tekanan pada pengembangan seni bebas (liberal arts),
sedangkan pemerintahan sosialistis Mesir di masa Presiden Nasser mengutamakan indoktrinasi
marxistis dengan akibat pengarahan sesisi atas kehidupan budaya, dengan sendirinya lalu terjadi
kesenjangan dalam orientasi budaya kedua bangsa, yang menimbulkan akibat-akibat tidak kecil
pula bagi kehidupan budaya di semua negara-negara Arab. Ternyata perkembangan tidak
berhenti sekian saja, karena segera datang perubahan lain secara cepat pula, yaitu berubahnya
orientasi budaya di bawah pemerintahan Sadat. Dengan demikian, terjadi proses pembalikan
yang cukup ironis. Kekacauan kehidupan di Lebanon akhirnya membawa Mesir kepada
kedudukan memimpin kehidupan budaya liberal, sebagai ganti kedudukan yang di pegang
Lebanon selama ini. Sedangkan petro dollar yang mengalir ke Irak dan buah jerih payah
mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya ke Mesir dan Lebanon semenjak tahun-tahun
empatpuluhan telah memberikan buahnya sendiri, yaitu munculnya sentrum baru kebudayaan
Arab di lembah Mesopotamia, dengan orientasinya yang militan dan sosialistis.

Berdasarkan sejarah yang ada Mesir memiliki potensi yang cukup berpengaruh terhadap daerah
kawasan Timur-Tengah baik dari segi politik, ekonomi, sosial dan budaya. Beberapa hal yang
dapat membuat Mesir untuk memiliki potensi sebagai Negara yang memiliki pengaruh kuat di
kawasannya. Hal ini dapat terlihat dari beberapa hal yaitu dengan melihat jumlah penduduk
Mesir yang mencapai hampir 78 juta jiwa (terbesat di Timur-Tengah dan kedua terbesar di
Afrika setelah Nigeria) merupakan indikasi potensialnya pasar domestic. Situasi sosial politik
Mesir cukup stabil hal ini dapat menciptakan iklim investasi dan ekonomi yang baik di Mesir.
Pada tahun 2007, pertumbuhan ekonomi Mesir mencapai 7,1 % dan diproyeksikan meningkat
sekitar 7,5 % (pada tahun 2008). Pemerintah Mesir dalam hal ini, juga telah melakukan berbagai
reformasi sistem perekonomian negara yang mengarah pada ekonomi pasar dan meningkatkan
keterbukaan, baik untuk investasi, perdagangan, pajak, keuangan dan perbankan. Reformasi
tersebut telah menghasilkan tingginya foreign direct investment (FDI) di Mesir yang mencapai
lebih dari US$ 6,1 trilyun pada tahun 2006 dan market capitalization perusahaan-perusahaan
yang terdaftar pada bursa saham sebesar 80,3% dari GDP pada tahun yang sama.

Pemerintah Mesir juga memberikan perhatian yang besar bagi ketersediaan infrastruktur
pendukung yang memadai, antara lain: sumber energi (listrik, gas, minyak), akses jalan, berbagai
sarana transportasi (darat, laut, udara), dan teknologi telekomunikasi dan informasi. Mesir dapat
dijadikan “pintu masuk” ke negara-negara Timur Tengah, Afrika, dan kawasan lainnya. Hal ini
terkait dengan keterlibatan Mesir pada berbagai kesepakatan perdagangan bebas bilateral dan
regional antara lain: Egypt – EU Partnership, COMESA (negara-negara Afrika Timur dan
Selatan), AGHADIR (negara-negara Arab di kawasan Mediterania), Arab Common Market
(GAFTA), FTA dengan Turki, serta FTA dengan EFTA (Islandia, Lichtenstein, Norwegia dan
Swiss), serta skema Qualifying Industrial Zone (QIZ).

Dalam bidang telekomunikasi, terbuka peluang untuk ikut memperebutkan pengembangan


teknologi nirkabel (GSM, 3G, VoIP, Wi-fi, Wi-Max, ataupun CDMA), khususnya semenjak
Pemerintah Mesir membuka berbagai lisensi baru operator GSM 3G. Demand juga akan semakin
meningkat tidak hanya bagi jasa telekomunikasi, tetapi juga komponen pendukung dari mulai
keypad ponsel hingga fiber optics.

Dalam bidang minyak bumi dan gas, terdapat peluang cukup besar bagi penyediaan jasa dan
produk peralatan migas yang diperkirakan mencapai lebih dari US$ 1,5 milyar, seiring dengan
meningkatnya jumlah operasi perusahaan asing. Selama kurun 2001-2007, lebih dari 150
penemuan migas di Mesir telah menarik perusahaan-perusahaan besar untuk berinvestasi di
Mesir. Peningkatan konsumsi minyak domestik Mesir juga merupakan peluang investasi yang
patut diperhatikan. Selain itu, berbagai peluang juga terdapat dalam bidang petrokimia, terkait
dengan semakin tingginya produksi gas Mesir, dan “ambisi” Pemerintah Mesir untuk
mengekspor produk petrokimia dan memenuhi demand pasar domestik Mesir.

Dalam bidang pengembangan Teknologi Informasi (TI) di Mesir yang setiap tahunnya
mengalami pertumbuhan lebih dari 10%, sebagai salah satu penandatangan Perjanjian TI dalam
kerangka WTO, Mesir telah menghapuskan bea masuk untuk produk-produk TI. Mesir juga
mempunyai proyek Smart Village yang dirancang untuk menjadi Silicon Valley Mesir yang telah
dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan besar, seperti Microsoft dan IBM. Semua hal tersebut
memberikan peluang bagi pemasaran dan produksi produk-produk TI, baik perangkat keras
maupun lunak, juga e-business.

Bidang pariwisata juga memberikan peluang lain. Tingginya tingkat kunjungan wisman di Mesir
(mencapai 10 juta wisman pada 2007), telah menimbulkan demand yang cukup tinggi bagi
pengadaan peralatan dan jasa hotel dan restoran (termasuk furniture). Hal ini terkait dengan
adanya insentif Pemerintah Mesir bagi pembangunan berbagai resort di wilayah-wilayah baru
seperti Pantai Utara, Sinai dan kawasan Laut Merah.

Dalam bidang penyediaan produk rumah tangga, pasar domestik Mesir dengan pertumbuhan
ekonominya yang cukup stabil, telah meningkatkan demand pertumbuhan pasar produk-produk
rumah tangga mencapai 4,2% per tahun. Dalam hal ini, terdapat peluang untuk meraih pasar
produk rumah tangga ber-image khusus, seperti perawatan tubuh wanita tradisional, ataupun
peralatan rumah tangga bercorak etnik, seiring dengan mulai berkembangnya jumlah kalangan
menengah dan atas di Mesir. Namun demikian, masih cukup banyak masyarakat Mesir yang
hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga kebanyakan masyarakat Mesir meskipun mengalami
peningkatan daya beli, cenderung mengkonsumsi produk “massal murah meriah” seperti dari
China.

Dengan melihat sejarah serta situasi kondisi perekonomian, sosial budaya, teknologi serta politik
baik di dalam maupun di luar hal ini menandakan bahwa Mesir memiliki potensi yang cukup
kuat di daerah kawasannya dan memiliki stabilitas kondisi suatu Negara yang cukup baik. Hal ini
di tunjukan dengan eksistensinya didalam kanca perpolitikan internasional, terutama dalam
penyelesaian perdamaian Israel dengan Negara-negara Arab.

Dengan demikian Mesir memiliki potensi untuk menjadi Negara adidaya di daerah kawasan
Timur –Tengah.

BAB III
KERJASAMA DENGAN INDONESIA
3.1 Bidang Diplomatik

Masing-masing negara menempatkan duta besar sebagai perwakilannya.

3.2 Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Hampir tiap tahun banyak mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Universitas Al-
Azhar. Banyak tenaga sarjana dari Negeri Mesir memberikan kuliah di berbagai perguruan tinggi
di Indonesia. Pada setiap ulang tahun kemerdekaan Negara Mesir, duta besar Mesir mengadakan
acara pemberian santunan kepada penduduk Indonesia yang tergolong fakir miskin.

3.3 Bidang Politik

Negara Mesir merupakan satu-satunya Negara dari Timur Tengah yang pertama kali mengakui
Proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia. Mesir juga membantu Indonesia dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia yaitu denagan cara melakukan pemboikotan terhadap tindakan Negara
Belanda untuk kembali menjajah Negara Indonesia.

3.4 Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, dikembangkan melalui kerja sama bilateral maupun organisasi regional.
Impor utama dari Indonesia antara lain kayu lapis, teh, kopi, dan kertas. Sedangkan ekspor ke
Indonesia antara lain berupa kapas, pupuk, dan benang tenun.

Daftar Pustaka
https://www.geografi.org/2017/08/geografi-negara-mesir.html

https://brainly.co.id/tugas/1094846
https://www.worldlifeexpectancy.com/id/egypt-population-pyramid

http://manhiahassan.blogspot.com/2014/01/sistem-pendidikan-dimesir.html

https://mataseluruhdunia206.blogspot.com/2018/09/peta-negara-mesir-lengkap-dengan-kota.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Mesir

https://www.ceicdata.com/id/indicator/egypt/total-imports

https://www.ceicdata.com/id/indicator/egypt/total-exports

https://vitasyamesir.wordpress.com/2008/06/10/potensi-mesir-sebagai-negara-adidaya/

https://www.google.co.id/imghp?hl=id&tab=wi&ogbl

Anda mungkin juga menyukai