Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu bencana non alam antara lain kebakaran hutan/lahan.


Bencana kebakaran hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api
sehingga berakibat timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya
kelestarian lingkungan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana pada pasal 31 huruf (b) tentang aspek
penganggulangan bencana di sektor pelestarian lingkungan hidup. Upaya
pencegahan Kebakaran Hutan merupakan suatu bentuk usaha perlindungan
hutan agar kebakaran hutan yang berdampak negatif tidak meluas.
Pada proses penanganan kebakaran hutan dan lahan tahun 2015
sampai dengan 2019, menghasilkan beberapa catatan penting evaluasi
terkait dengan perlunya peningkatan sinergi kerja pusat-daerah, antar
instansi dan perlunya peningkatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan
di tingkat tapak. UPTD KPHP Telake dengan jumlah dan kemampuan yang
terbatas tentunya tidak mampu melaksanakan pengendalian kebakaran
hutan dan lahan tanpa bekerjasama dengan para pihak, terutama dengan
desa/kelurahan serta masyarakat.
Adanya kegiatan pembukaan lahan dengan teknik tebang-tebas-
bakar yang tidak terkontrol, biasa dilakukan oleh perusahaan HTI dan
peladang berpindah ataupun menetap. Pembakaran secara disengaja untuk
mendapatkan lapangan penggembalaan atau tempat berburu, membuang
puntung rokok yang menyala secara sembarangan serta akibat penggunaan
peralatan/mesin yang menyebabkan timbulnya api.
Berkaitan dengan adanya permasalahan tersebut diatas, sebagai
langkah awal UPTD KPHP Telake untuk mengantisipasi adanya kebakaran
hutan maka perlu dilakukan Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan
Lahan. Sehingga masyarakat dapat mengetahui upaya apa saja yang dapat
dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan


dan Lahan di Desa Kasungai adalah adalah penyebarluasan informasi

1
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
kebijakan maupun teknis tentang pencegahan kebakaran hutan dan lahan
kepada masyarakat.
Tujuan Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Desa
Kasungai adalah :
a. Meningkatkan peran KPH dalam kegiatan pecegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di tingkat tapak;
b. Memberikan informasi sedini mungkin akan potensi karhutla.
c. Menyampaikan aturan terkait sanksi pidanan kebakaran hutan dan lahan.

2
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
BAB II

PELAKSANAAN

A. Dasar Hukum
Dasar pelaksanaan Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan
Lahan adalah :
1. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 4 tahun 2001 Tentang
Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup Yang
berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan.
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan hidup.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 Tentang Perlindungan
Hutan.
5. Permen LHK No 32 Tahun 2016 Tentang Pengendalian Kebakaran Hutan
dan Lahan.
6. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 05 Tahun 2009
Tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
7. Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan
Timur.
8. Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor : 360/K.234/2017 Tentang
Pembentukan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan/Lahan
9. Surat Perintah Tugas Kepala UPTD KPHP Meratus Nomor : 522/
/SPT/KPHP/TLK-I/2020 tanggal Juli 2020.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan


dilaksanakan selama 2 (dua) hari, yaitu pada tanggal 11 September sampai
dengan tanggal 13 September 2019. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa
Kasungai Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Paser.

3
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
C. Susunan Tim

Penanggung Jawab Kegiatan : Kepala UPTD KPHP Telake

Penanggung Jawab Teknis : Kepala Seksi Perencanaan dan


Pemanfaatan Hutan
Tim Pelaksana :

Ketua Tim : Awaluddin, S.ST

Anggota : Sudarti, A.Md

Soffat Majanu Putri, S.Hut

Abdul Rouf

Siti Dwi Soleha

4
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
BAB III

HASIL PELAKSANAAN

A. Demografi Wilayah
Secara Geografis Desa Kasungai merupakan salah satu desa dari 15
Desa yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Batu Sopang
Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur. Letak Geografis Kecamatan
Desa Kasungai berada pada 115º 53’ BT – 115º 57’ BT 1º46’ LS – 1º49’LS,
yang berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Desa Rantau Buta

Sebelah Timur : Desa Sungai Terik

Sebelah Selatan : Desa Batu Kajang

Sebelah Barat : Desa Busui

Seperti umumnya diseluruh perkampungan masyarakat di Provinsi


Kalimantan Timur mereka semua berasal dari kelompok masyarakat paser,
Kabupaten paser – Provinsi Kalimantan timur. Desa Kasungai mayoritas
dihuni oleh suku paser.

B. Potensi Ekonomi
Jumlah penduduk Desa Lung Anai sebanyak 480 orang, jumlah laki-
laki sebanyak 250 orang dan jumlah perempuan 230 orang, dengan jumlah
Kepala Keluarga sebanyak 130 KK. (Profil Desa Lung Anai 2018)
Sebagian besar adalah petani dengan sebanyak 258 orang petani,
PNS sebanyak 4 orang, Buruh/ Swasta 47 orang, pengrajin 5 orang,
pedagang 6 orang, dan peternak 10 orang. (Profil Desa Lung Anai 2018).

C. Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan

Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan, dilaksanakan


selama 2 (dua) hari, sesuai Surat Perintah Tugas Kepala UPTD KPHP Telake
Nomor : 090.1/609/KPHP/MRT-I/2019 tanggal 11 Septemeber 2019, dengan

5
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
biaya bersumber dari DPA SKPD Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur
TA. 2020 (DBH SDA DR).

Tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat melakukan Sosialisasi


Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan adalah sebagai berikut ;
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Administrasi
Persiapan administrasi yang diperlukan antara lain :
- Menyiapkan Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan
Dinas (SPPD) dan kelengkapannya.
- Menyiapkan bahan Presentasi Sosialisasi Pencegahan Kebakaran
Hutan dan Lahan
- Menyiapkan perlengkapan peserta sosialisasi

b. Persiapan Peralatan
Sebelum berangkat ke lokasi Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan
dan Lahan, Tim menyiapkan dan memeriksa peralatan yang digunakan
antara lain :
- Kendaraan roda 4
- Infocus (Proyektor)
- Laptop
- Alat Tulis Menulis
- Generator Set
- Spanduk

c. Personil
Personil Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan, sebanyak 5
(lima) orang terdiri dari 1 (satu) orang sebagai ketua tim dan 4 (empat)
orang sebagai anggota.

d. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan,
selama 2 (dua) hari tersebut dituangkan dalam table sebagai berikut ini.
Tabel Rangkaian Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan
dan Lahan. (11 s/d 13 September 2019).
No. Tanggal Kegiatan Hasil Ket.

6
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
1 2 3 4 5
1. 11 - Persiapan - Tim Sosialisasi melakukan pemeriksaan
(briefing), kelengkapan alat dan bahan seperti alat
September
Pengarahan tulis kantor (ATK) perlengkapan peserta
2019 pelakasanaan sosialisasi, spanduk, laptop, infocus,
kegiatan spanduk dan menyiapkan Generator Set
(GenSet) serta bahan-bahan sosialisasi.

- Perjalanan - Waktu tempuh Waru ke Desa Kasungai ± 3


menuju ke jam, berangkat dari Waru pukul 07.00
lokasi WITA sampai ke Kantor Desa Lung Anai ±
10.00 WITA.

- Kantor Desa - Bertemu dengan Kepala Desa Kasungai,


Lung Anai serta aparat desa lainnya dan
menyampaikan kesiapan peserta dan
ruang pertemuan yang menjadi tempat
kegaiatan sosialisasi.
2. 12 - Pelaksanaan - Sosialisasi dijadwalkan pada pukul 09.00
Sosialisasi WITA dengan dihadiri oleh tim pelaksana
September
Pencegahan Sosialisasi dan aparat desa terkait dan
2019 Kebakaran peserta sosialisasi desa Kasungai
Hutan dan Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Paser.
Lahan - Narasumber Sosialisasi yaitu Bapak
Bambang Suseno, SP (Kepala Seksi
Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan)
dan Kepala Seksi Perlindungan, KSDAE dan
Pemberdayaan Masyarakat.
A. Sambutan Kepala Desa Kasungai
(Bapak Juhriansyah)
- Mata Pencaharian masyarakat Desa
Kasungai umumnya adalah
berladang, seperti umumnya
budaya masyarakat di kabupaten
paser, sehingga Sosialisasi
Pencegahan Kebakaran Hutan dan
Lahan sangat perlu bagi masyarakat
kami. Adanya pembukaan lahan di
daerah hutan lindung gunung lumut
ini yang dilakukan dengan cara
pembakaran agar dapat
disampaikan kepada masyarakat
terkait aturan penggunaan
kawasannya.

1 2 3 4 5

7
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
- Sosialisasi Pencegahan Kebakaran
Hutan dan Lahan ini selain
menambah pengetahuan juga
sebagai mencari solusi bagi
masyarakat Desa kasungai yang
mempunyai adat istiadat maupun
kebiasaan dalam membuka ladang
dengan cara membakar lahannya.
- Dengan adanya sosialisasi ini
masyarakat menjadi tahu dan
mengerti cara membuka ladangnya
dengan membakar lahan, sehingga
tidak berakibat kebakaran hutan
dan lahan.
- Warga silahkan bertanya sebanyak-
banyaknya sebagai solusi dalam
membukan lahan yang aman.
B. Sambutan Kepala KPHP Telake(Bapak
Dadang Kurnia, SP.)
- Kearifan lokal masyarakat Desa
Kasungai termasuk baik, menjaga
alam masih baik sehingga masih
dirasakan dengan menghirup udara
sekitarnya tidak berbau seperti bau
asap dari lahan yang terbakar.
- Di KPHP Telake kejadian kebakaran
Hutan dan Lahan masih spot-spot,
dan penanganannya pun setelah
ada kejadian baru ditangani.

1 2 3 4 5
- Hingga hari ini terdapat 177 titik api,
yang menjadi potensi terjadinya
kebakaran Hutan dan Lahan.
C. Pemaparan Narasumber (Bapak
Ahmad Saman, SE)
- APA ITU LAHAN?
Lahan adalah suatu hamparan
ekosistem daratan diluar kawasan
hutan yang peruntukannya untuk
usaha dan atau kegiatan ladang dan
atau kebun bagi masyarakat.
- DAN APA ITU HUTAN?
Hutan adalah suatu kesatuan
ekosistem berupa hamparan lahan

8
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
berisi Sumberdaya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya,
yang satu dengan lainnya tidak
dapat dipisahkan.
- Kawasan Hutan ITU APA?
Kawasan Hutan adalah wilayah
tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan
keberadaannya sebagai hutan.
- APA ITU KARHUTLA?
kebakaran karhutla adalah suatu
peristiwa terbakarnya hutan
dan/atau lahan, baik secara alami
maupun oleh perbuatan manusia,
sehingga mengakibatkan kerusakan
lingkungan yang menimbukan
kerugian ekologi, ekonomi, sosial
budaya dan politik.
- Apa itu Kebakaran Hutan dan
Lahan?
Kebakaran Hutan yaitu kebakaran
yang terjadi di dalam kawasan
hutan.
- Apa itu Kebakaran Lahan?
Kebakaran Lahan yaitu kebakaran
yang terjadi di luar kawasan hutan.

1 2 3 4 5
- Apakah Pengertian Pencegahan
Kebakaran Hutan?
Pencagahan Kebakaran Hutan
Adalah, Semua Usaha, Tindakan
atau kegiatan yang dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi
kemungkinan terjadinya kebakaran
hutan.
(P.12/MENHUT-II/2009)
- Kenapa Pencegahan Kebakaran
Hutan itu Perlu dilakukan?
Pencegahan kebakaran hutan itu
perlu dilakukan : Agar fungsi-funsi
hutan seperti fungsi, produksi,fungsi
lindung dan konservasi dapat

9
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
berlangsung secara
berkesinambungan sehingga
memberikan manfaat untuk
generasi sekarang maupun generasi
mendatang.
- Kebakaran Hutan dan Lahan terjadi
karena adanya beberapa indikator
yang kita namakan SEGI TIGA API
yaitu : 1. Sumber Api, 2. Bahan
Bakar, dan 3. Udara
- APA YANG DIMAKSUD DENGAN
BAHAN BAKAR ?
Bahan Bakar adalah : bahan
organik yang dapat terbakar, baik
berupa bagian vetegasi yang masih
hidup ( bio massa ) atau yang
sudah mati (serasah), seperti :
1. LAPISAN BATU BARA
2. LAPISAN TANAH GAMBUT
3. RANTING KERING DAN DAUN
KERING
4. VEGETASI TUMBUHANDAN KAYU
KERING
- Darimanakah Sumber Api Itu?
Sumber api adalah semua benda
bersuhu tinggi yang dapat
menyebabkan benda lain terbakar.

1 2 3 4 5
- Upaya Untuk Mencegah Kebakaran
Hutan adalahsebagai berikut :
1. Mengurangi Tekanan Udara
Dengan cara ;
a. Penggilasan alang-alang selain
untuk menghambat
pertumbuhannya, juga untuk
mengurangi udara dalam
tumpukan alang-alang
tersebut sehingga tidak
mudah terjadi nyala api.
b. Menebas atau membakar
alang-alang justru
mempercepat
pertumbuhannya.

10
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
c. Untuk mengurangi udara pada
saat kebakaran dapat di
lakukan dengan menimbun api
menggunakan lumpur, pasir
atau tanah.
Untuk menggilasan alang-alang
dapat dilakukan dengan kayu
bulat. Dalam menggilas Alang-
Alang bisa juga dipergunakan
papan, dan menebas atau
membakar alang-alang justru
mempercepat pertumbuhannya.
2. Aplikasi (Cara ke 2) Untuk
Mengurangi Bahan Bakar, dapat
di lakukan dengan cara :
Secara tidak langsung dengan
menanami padang alang-alang
dengan jenis-jenis tanaman
seperti : Jambu-jambuan
Untuk Mengurangi Bahan Bakar,
dapat dilakukan yaitu dengan
cara :
a. Secara tidak langsung dengan
menanami padang alang-alang
dengan jenis-jenis tanaman
kemiri, jambu, mente, jambu
biji, pohon penghasil damar,
jambu air dll.

1 2 3 4 5
b. Sebelum ditanami alang-alang
direbahkan dan dibiarkan
membusuk menjadi pupuk.
Selama anakan pohon
tumbuh, perlu dirawat dengan
membersihkan alang - alang
disekelilingnya.
c. Pada saat pohon tumbuh
menjadi besar, selain
naungannya menghambat
pertumbuhan alang-alang,
juga dapat memberikan hasil
untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat.
- Untuk Mengurangi Luasan Bahan

11
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
Bakar dilapangan yaitu :
 Melakukan penyiapan lahan.
 Membuat sekat bakar.
 Penyiapan peralatan pemadaman
api agar tidak terjadi penjalaran
- Untuk Mengurangi Sumber Api
Adalah :
a. Meminimalkan meng-gunakan api
pada musim kemarau.
b. Mematikan puntung rokok sebelum
dibuang.
c. Mematikan api unggun dan jenis api
lain sebelum ditinggalkan.
- Upaya pencegahan kebakaran hutan
dan lahan berdasarkan perda no. 05
tahun 2009
PASAL 3.
UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN
HUTAN DAN LAHAN ADALAH :
a. Pendidikan dan Pelatihan
b. Pengembangan teknis
pengendalian kebakaran hutan
dan lahan berbasis masyarakat
(MPA).
c. Penaatan aturan hukum

1 2 3 4 5
PASAL 4.
Upaya pencegahan kebakaran hutan
dan lahan dilakukan melalui
pendididikan dan pelatihan
kebakaran hutan dan lahan
sebagaimana dimaksud dalam pasal
3 huruf a meliputi:
a. Penyuluhan ;
b. Kampanye ;
c. Sosialisasi;
d. Pendidikan lingkungan;
e. Pembinaan/ Pendampingan
Masyarakat ;
f. Peningkatan Sumber daya
Manusia (SDM) dalam

12
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
Pengendalian Kebakaran Hutan
dan Lahan.
- PENGEMBANGAN TEKNIS
PENCEGAHAN DI MAKSUD DALAM
PASAL 3 HURUF B MELIPUTI :
a. Petroli Siaga;
b. Pembuatan Menara Api ;
c. Pembuatan Sekat Bakar ;
d. Pembuatan embung air ;
e. Pengelolaan Bahan Bakar ;
f. Pembakaran terkendali
- Kesimpulan :
1. Penyebab Kebakaran Hutan & Lahan
Kebakaran hutan (forest fire) dan
kebakaran lahan (land fire )
merupakan fenomena kerusakan
hutan yang sebab – musababnya
tidak mudah dikatagorikan sebagai
kelalaian “ PERLINDUNGAN HUTAN
“ ( FOREST PROTECTION ) ataupun
kelalaian Pengamanan hutan “
(Forest guarding ). Fenomena ini
dapat terkait langsung dengan
intervensi manusia dan dapat pula
terjadi secara alamiah, penjelasan
singkatnya adalah sebagai berikut :

1 2 3 4 5
a. Kebakaran hutan yang di
sebabkan oleh intervensi
manusia lazim dijumpai dimana-
mana, perembetan api yang yang
berasal dari pembakaran serasah
dalam kegiatan pembukaan
lahan, perembetan api oleh
karena kelalaian dan
kecerobohan, dsb. Dalam kasus
ini , penyebab kebakaran hutan
cendrung dikatagorikan sebagai
kelalaian “ pengamanan hutan “
b. Kebakaran hutan yang
disebabkan oleh peristiwa alami
terutama terjadi pada lahan-
lahan yang mengandung deposit
batubara (coal deposit) dan

13
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
hutan rawa gambut (peat
swamp forest) yang mudah
terbakar secara alami pada
musim kemarau yang sangat
terik. Kebakaran ini lazim disebut
kebakaran lahan. Dalam kasus
ini , penyebab kebakaran hutan
cenderung dikatagorikan sebagai
kelalaian “ perlindungan hutan “
- Kunci Sukses Pengendalian Kebakaran :
a. Penanggulangan kebakaran hutan
dan lahan tidak dapat dilakukan
secara parsial dan oleh organisasi
yang terbatas
b. Pembentukan jejaring kerja antara
pemerintah pusat, daerah/kota dan
desa serta masyarakat harus
dibentuk dengan mekanisme kerja
yang mantap.
c. Kebakaran adalah masalah bersama,
oleh karena itu perlu digalang
kerjasama dan koordinasi dengan
stakeholder.
d. Dengan demikian akan tercapai
sinergi semua elemen masyarakat
dan instansi dalam penanggulangan
kebakaran hutan dan lahan .

1 2 3 4 5
D. Tanya Jawab
SESI I

Pertanyaan dari Bapak Bityanto


1. Penjelasan dari pak Kades tadi
bahwa, masyarakat Desa Lung Anai
memiliki kearifan lokal, dimana
setiap tahunnya ada perayaan adat
sebelum membuka ladang dan
sesudah panen. Pada membuka
ladang biasa masyarakat Desa Lung
Anai akan membakar lahannya,
apakah kearifan lokal ini melanggar
aturan?

2. Jika membakar lahan untuk

14
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
membuka ladang tersebut,
sebaiknya melapor kemana?

Pertanyaan dari Bapak Karnius Dating

1. Petani di Desa Lung Anai pada saat


akan membuka ladang pada
umumnya akan membakar lahan
kurang lebih 1 sampai 2 Ha, dan kita
meminja ijin RT ataupun Kepolisian.
Seandainya pada saat kita
membakar, ternyata apinya tidak
dapat dikendalikan atau menyebar,
dalam kasus seperti ini apa
kemudian kita akan dikenakan
sanksi berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan?

2. Karena kami membuka lahan


dengan membakar ini merupakan
adat istiadat kami, maka apa
dianggap melanggar peraturan
juga?

1 2 3 4 5
Pertanyaan dari Bapak Ismail
1. Tahun 1980 sampai tahun 1990 di
Desa Lung Anai tidak ada kebakaran
hutan dan lahan jauh sebelum
perusahaan ada. Dan setelah
perusahaan masuk (PT. IHM) mulai
terjadi sering kebakaran hutan dan
lahan. Masyarakat Desa Lung Anai
ketika akan membuka ladang, maka
lahannya akan dibakar dan adat
istiadatnya. Sebenarnya pemerintah
membela siapa? Masyarakat atau
perusahaan?
2. Kenapa jika melanggar peraturan
dengan membakar hutan
masyarakat di denda sampai jutaan
rupiah?

15
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
3. Tolong jika pemerintah membuat
peraturan atau perundang-
undangan yang betul-betul berpihak
atau membela masyarakat.
Jawaban dari Bapak Narasumber
(pertanyaan Bapak Bityanto)
1. Kearifan lokal tentunya tidak
melanggar peraturan, dan
sebenarnya peraturan atau
perundangan-undangan yang dibuat
pemerintah itu belum waktunya
diterapkan kepada masyarakat
seperti sekarang ini.
2. Jika akan membakar lahan
sebaiknya melapor kepada RT,
Kades/Lurah atau pihak Kepolisian
setempat. Tujuannya adalah untuk
menyaksikan pada saat lahan
tersebut dibakar. Artinya pekerjaan
membakar lahan tersebut diketahui
kegiatan atau perbuatannya.
Sehingga bisa bersama-sama
mengantisipasinya jika
kebakarannya meluas dibuatkan
sekat bakar.

1 2 3 4 5
Jika sudah melapor maka akan
diketahui lahan yang dibakar meluas
atau semakin melebar.
Jawaban dari Bapak Narasumber
(pertanyaan Bapak Karnius Dating)
1. Keluhan bapak adalah merupakan
keluhan kami juga. Pemerintah
membuat peraturan atau
perundang-undangan sementara
kami yang berhadapan langsung
dengan masyarakat. Sehingga
sebaiknya membentuk kelompok
tani agar mempunyai kelembagaan
yang jelas dalam status hukumnya.
2. Jika membuka lahan dengan
membakar, sebaiknya melapor dulu
ke RT, Kades, Lurah, atau kepolisian.

16
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
Jika minta ijin pasti tidak akan diberi
ijin untuk membuka lahan dengan
membakar. Kearifan lokal tidak
bertentangan dengan pereturan dan
perundang-undangan, karena tidak
semua peraturan dan perundang-
undangan disamaratakan dalam
penerapannya.
Jawaban dari Bapak Kepala KPHP
Meratus (pertanyaan Bapak Ismail)
1. Posisi kami adalah ditenga-tengah,
dan diperintahkan untuk
menerapkan peraturan kepada
masyarakat. Masyarakat dipaksa
untuk menjalankan aturan padahal
disatu sisi perusahaan lebih besar
dalam pembukaan lahan.
2. Melihat berbagai kearifan lokal di
kaltim, sehingga bapak Presiden
memberikan sertifikat sebanyak 30
Kepala Keluarga. Dan di Kaltim
termasuk taat dalam menerapkan
peraturan dalam membukan lahan,
sehingga kita perhatikan
dilingkungan kita cuaca bersih dan
bebas menghirup udara segar.

1 2 3 4 5
3. Fungsi KPH adalah untuk
mendampingi masyarakat agar
fungsi hutan dapat lestari. Kami
berharap masyarakat desa Lung
Anai dapat mendampingi dan
mendukung KPH dalam pencegahan
Kebakaran Hutan dan Lahan.
SESI II
Pertanyaan dari Bapak Karnius Dating
1. Kami mempunyai lahan yang mau
dikerjakan tapi takut membunkanya
dengan membakar lahan. Lahan
kami tersebut berada di konsesi PT.
IHM, apakah tetap minta ijin kepada
RT, Kades, sedangkan kami tidak
diberi ijin untuk membuka lahan
dengan membakar. Bagaimana

17
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
solusinya?

Pertanyaan dari Bapak Luhat


1. Kami membuka lahan adalah
merupakan kebiasaan kami
membukanya dengan membakar.
Untuk antisipasinya apakah kami
bisa dibantu untuk pengadaan tong
air atau tendon, untuk menjaga-jaga
jika terjadi kebakaran yang luas.
Jawaban dari Bapak Narasumber
(pertanyaan Bapak Karnius Dating)
1. Kalau meminta ijin untuk membakar
pasti tidak akan diijinkan oleh siapa
pun terutama oleh peraturan dan
perundangan-undangan. Sebaiknya
jika akan membuka lahan meminta
ijin dulu ke RT, Kades, Camat atau
Kepolisian.
2. Perusahaan memang senang jika
terjadi kebakaran hutan dan lahan
di arealnya, karena akan
mengurangi pengeluaran (cost)
pada saat kegiatan penyiangan
tanaman.

1 2 3 4 5
Jawaban dari Bapak Hazairin
(pertanyaan Bapak Luhat)
1. KPHP Meratus akan mengupayakan
pengadaan tangki air (tandon)
melalui perusahaan tambang
sekitar.
2. KPHP Meratus dalam waktu dekat
akan memiliki mobil tangki (slip on)
untuk persiapan dalam rangka
penanggulangan kebakaran hutan
dan lahan. Mobil tangki ini dapat
diberdayakan jika sewaktu-waktu
diperlukan untuk antisipasi jika
masyrakat desa membuka lahan
dengan membakar.

SESI III

18
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
Pertanyaan dari Bapak Plajuk
1. Tahun lalu peladang oleh
perusahaan ada diberi selang
sebagai antisipasi jika membuka
lahannya dengan membakar.
Kenapa ladang-ladang kami
dipasangi spanduk “ dilarang
Membakar Hutan dan Lahan”.
Pertanyaan dari Bapak Karnius Dating
1. Tahun kemaren jika membakar
lahan yang sedikit pun disuruh
segera hentikan. Karena pernah ada
kejadian salah satu warga yang
ditangkap dan dihukum berbulan-
bulan karena ketahuan membakar
lahan yang berakibat kebakaran
yang luas.
2. Saya bertanya tentang Masyarakat
Peduli Api (MPA) :
a. Apakah jika telah terbentuk
MPA jika terjadi kebakaran
diluar dari daerah terbentuknya
MPA, harus mengikuti daerah
yang terbakar tersebut
walaupun diluar tempat
terbentuknya MPA
1 2 3 4 5
b. Apa saja tugas-tugas MPA?

Jawaban dari Bapak Narasumber


(pertanyaan Bapak Karnius Dating)
1. Jika lading atau lahan bapak-bapak
ibu-ibu sekalian dipasangi spanduk
“Dilarang Membakar Hutan dan
Lahan” tulisan spanduk itu
merupakan salah satu kegiatan
dalam pencegahan Kebakaran
Hutan dan Lahan (Karhutla)
2. Dasar Hukum dibentuknya MPA
diantaranya :
a. Undang-undang No. 5 tahun
1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
b. Undang-undang No. 41 tahun

19
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
1999 tentang Kehutanan
c. Undang-undang No. 32 tahun
2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
d. PP No. 4 tahun 2001 tentang
Pengendalian Kerusakan dan
atau Pencemaran Lingkungan
Hidup yang berkaitan dengan
Kebakarean Hutan dan Atau
Lahan.
e. PP No. 60 tahun 2009 tentang
Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 45 tahun
2004 tentang Perlindungan
Hutan
f. PermenLHK Nomor
32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/201
6 tentang Pengendalian
Kebakaran Hutan dan Lahan

1 2 3 4 5
Jawaban dari Bapak Kepala KPHP
Meratus (pertanyaan Bapak Karnius
Dating)
1. MPA dibayar berdasarkan daerah
dan lokasi pembentukannya. Jika
telah terbentuk MPA berarti telah
ada MPA di daerah tersebut.
2. MPA boleh ikut misalnya ada
kejadian diluar daerah
pembentukannya, dan akan dibayar
berdasarkan tingkat pangkat dan
golongannya. MPA bertanggung
jawab untuk kebakaran hutan
danlahan didadrahnya masing-
masing.
3. 13 - Rapat - Setelah Tim melakukan sosialisasi di
September Evaluasi desa Lung Anai Kecamatan Loa Kulu
Pelaksanaan Kabupaten Kutai Kartanegara, tim
2019

20
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
Sosialisasi melakukan rapat evaluasi.
- Hasil rapat evaluasi sosialisasi antara
tim KPHP Meratus dengan aparat Desa
Lung Anai dituangkan dalam bentuk
notulen dan menjadi koreksi utnuk
kegiatan selanjutnya
- Kemudian Tim menyelesaikan semua
yang berkas berkaitan dengan
administrasi kegiatan.

- Tim Menuju - Kemudian Tim Sosialisasi melakukan


pulang ke perjalanan pulang ke Balikpapan dengan
Balikpapan menempuh perjalanan darat selama ±
4,5 jam perjanan dari Desa Lung Anai.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan hasil kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan
dan Lahan, yang dilaksanakan oleh Tim Sosialisasi pada tanggal 11
September sampai dengan tanggal 13 September 2019 ke Desa Kasungai
Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Paser, antara lain :
1. Masyarakat Desa Kasungai menjadi mengerti tata cara yang aman jika
akan membuka ladangnya dengan cara membakar lahan.
2. Kearifan local masyarakat Desa Kasungai patut dihargai, bahwa tiap tahun
diadakan pesta adat pada saat akan membuka ladang dan pada saat
panen, tetapi tetap menjaganya dari kebakaran hutan dan lahan.

B. Saran

21
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com
1. Pentingnya pemasangan plang larangan pembukaan lahaan di daerah
rawan kebakaran hutan dan lahan.
2. Desa Kasungai segera membentuk Masyarakat Peduli Api, agar dapat
membantu jika ada terjadi kebakaran hutan dan lahan baik di daerahnya
maupun sebagai regu perbantuan ke daerah lain yang ada kejadian
kebakaran hutan dan lahan.

11

22
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PODUKSI TELAKE
Jln. Provinsi KM. 25 Kel.Waru Kec. War Kab. Penajam Paser Utara
Email : kphp.telake@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai