Resorpsi tulang alveolar yang berhubungan dengan penyakit periodontal dapat terjadi pada semua permukaan gigi dan dapat dilihat dengan pemeriksaan penunjang radiografi. Normalnya, puncak tulang alveolar berada 1-2 mm ke arah apikal dari CEJ. Apabila terdapat kerusakan tulang, puncak tulang alveolar berada lebih dari 2 mm ke arah apikal dari CEJ. Derajat kerusakan tulang tergantung dari perubahan jaringan lunak pada dinding poket yang menggambarkan keadaan inflamasi yang terjadi. Oleh karena itu, derajat kehilangan tulang tidak selalu berhubungan dengan kedalaman poket periodontal, keparahan ulserasi pada dinding poket, dan ada atau tidak adanya pus. 2. Perjalanan terjadinya resorpsi tulang Faktor yang terlibat dalam resorpsi tulang pada penyakit periodontal adalah bakteri dan host. Produk bakteri plak menyebab kan differensiasi sel progenitor tulang menjadi osteoklas dan menstimulasi sel gingiva untuk mengeluarkan mediator yang mempunyai efek yang sama. Beb erapa faktor host yang d ikeluarkan oleh selinflam asi dapat menyeb abkan resorp si tulang secara in vitro dan berperan dalam penyakit periodo ntal, termasuk pro stagland in dan prekursornya, interleukin 1-d an -β, dan Tumor Necrosis Factor (TNF)- yang dihasilkan oleh ho s
3. Macam-macam kerusakan tulang dan perbedaannya
1) Resorpsi tulang horizontal Pola kehilangan tulang yang paling sering terjadi pada penyakit periodontal Tinggi tulang berkurang, tetapi puncak tulang alveolar tetap horizontal (sejajar dengan bidang oklusal) Posisi puncak tulang alveolar lebih ke apikal beberapa milimeter dari garis CEJ. 2) Resorpsi tulang vertikal / angular Terjadi dalam arah oblique / miring / vertikal Terlokalisir pada 1 atau 2 gigi Membuat ‘lubang’ yang menembus ke dalam tulang di sepanjang akar Dasar defek terletak kearah apikal Biasanya disertai poket infrabony Macam-macam resorpsi tulang vertikal: a. Osseus Craters b. Bulbous Bone Contours c. Reversed Architecture d. Ledges 3) Keterlibatan furkasi Perluasan penyakit periodontal pada daerah bifurkasi dan/atau trifurkasi (gigi berakar lebih dari satu) Furkasi dapat terlihat secara klinis atau tertutupi oleh dinding poket Perluasan keterlibatan furkasi ditentukan dengan eksplorasi menggunakan probe Keterlibatan furkasi diklasifikasikan dalam 4 tingkatan menurut jumlah destruksi jaringan