Anda di halaman 1dari 10

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

PEMBUATAN PERANGKAP TIKUS DI DESA PERJIWA

BIDANG KEGIATAN

PKM GAGASAN TERTULIS

Disusun Oleh :

NAMA : MUHAMMAD RIZKI FAHRIANUR


NIM : 1811102417006

PROGRAM STUDI D3 KESEHATAN LINGKUNGAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

SAMARINDA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam
semoga selalu dilimpahkan kepada pautan nabi kita Nabi Muhammad SAW.

Untuk itu, saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Bambang Setiaji, selaku rector Universitas Muhammadiyah Kalimantan


Timur
2. Bapak Ghozali, MH., M.Kes, PhD selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat
dan Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
3. Ibu Ratna Yuliawati S.KM., M.Kes (Epid) selaku ketua Program Studi DIII Kesehatan
Lingkungan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
4. Kepada Orangtua Saya, Bapak dan Ibu yang tidak berhenti mendoakan saya dan selalu
memberikan dukungan penuh kepada saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah in
5. Serta teman - teman DIII Kesehatan Lingkungan angkatan 2018 yang selalu memberikan
dukungan, membantu, serta memberikan motivasi satu sama lain dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini agar kita semua lulus secara sama sama.

Proposal ini berjudul “Pembuatan Perangkap Tikus” disusun untuk memenuhi syarat salah
satu proposal Program Kreatifitas Mahasiswa ( PKM ) program studi D3 Kesehatan Lingkungan
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan penyusunan proposal ini sehingga masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifat nya membangun akan diterima sebagai
suatu masukan yang berharga.

Mudah – mudahan proposal ini berguna dan bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
bagi yang membaca.

Tenggarong, 22 Maret 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................5

1.3 Tujuan Program.................................................................................................................5

1.4 Luaran Yang Diharapkan..................................................................................................5

1.5 Kegunaan Program............................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

2.1 Pengertian Tikus...............................................................................................................6

2.2 Siklus Hidup Tikus............................................................................................................6

BAB III............................................................................................................................................7

3.1 Lokasi Pelaksanaan................................................................................................................7

3.2 Alat Dan Bahan......................................................................................................................7

BAB IV............................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tikus mempunyai kebiasaan menghuni di sekitas tempat hunian manusia. Tikus (Rattus-
Rattus) merupakan hewan vertebrata yang sangat menganggu dan membahayakan kehidupan
manusia.Dikatakan membahayakan karena tikus merugikan manusia dari berbagai segi
antaralain segi kesehatan, estetika dan ekonomi. Segi kesehatan dapat menyebabkan
beberapa penyakit yang dapat mengakibatkan kematian pada manusia seperti pes,
salmonelosis, leptospirosis, murin typhus. Segi estetika tikus dikenal sebagai hewan yang
kotor, hal ini berhubungan dengan perilaku hidup tikus. Tikus dalam menentukan habitatnya
dia selalu mengeluarkan urin, fases pada areal pergerakannya sebagai tanda jejaknya.
Akhirnya tempat yang bersih dapat dijadikannya kotor sesuai dengan tempat hidupnya. Tikus
umumnya hidup pada daerah kotor, tidak terawat, kumu, kurang pencahayaan atau gelap,
lembab.

Segi ekonomi, tikus mampu merusak bahan pangan, instalasi medik, instalasi listrik,
peralatan kantor seperti kabel-kabel,mesin-mesin komputer, perlengkapan laboratorium,
dokumen/file. Akibat serangan hama tikus dapat mengakibatkan kerusakan mencapai 15-20
persen (Anonim, 2011). Tikus walau secara umum hanya mengkonsumsi bahan pangan tetapi
berdasarkan sifat biologi tikus yang memiliki gigi seri yang tumbuh tiap hari. Menyebabkan
tikus harus memendekkan giginya yang tumbuh panjang dengan cara mengigit atau
memotong-motong bahan lain yang bukan bahan pakan.

Upaya pengendalian tikus yang banyak dilakukan oleh para petani adalah pengendalian
secara kimiawi. Penggunaan umpan beracun (rodentisida sintetik) masih menjadi pilihan
utama petani, karena relatif lebih praktis dan langsung memperlihatkan hasilnya. Namun
penggunaan pestisida kimia tersebut mempunyai dampak negatif berupa fitotoksik terhadap
tanaman, retensi hama, ledakan hama sekunder dan pengaruh terhadap organisme bukan
sasaran. Penggunaan insektisida kimia yang berlebihan dan tidak bijak akan menimbulkan
kerusakan yang signifikan pada lingkungan. Oleh karena itu pemanfaatan tumbuhan sebagai
pengendali hama merupakan alternatif pengendalian hama yang bijak dan senantiasa
memperhatikan aspek ekologi

Pada program kreatifitas Mahasiswa ini dilakukan untuk membantu petani dalam
membasmi hama yang ada di perkebunan salah satunya tikus. Pembuatan perangkap tikus ini
akan dilakukan oleh masyarakat Desa Perjiwa Kecamatan Tenggarong Seberang. Pembuatan
alat ini dibentuk untuk memudahkan masyarakat dalam mencegah hama sehingga
perkebunan menjadi lebih bersih.

Berdasarkan observasi yang sudah dilakukan di kebun salah satu warga Desa Perjiwa,
yaitu masih ada tikus tikus yang memakan tanaman warga sehingga tanaman warga tersebut
menjadi rusak. Dengan adanya pembuatan perangkap tikus ini diharapkan membantu warga
dalam membasmi hama salah satunya tikus.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada sebelumnya, bagaimana cara membuat perangkap tikus
sehingga perangkap tersebut bisa mencapai sasaran yang tepat.

1.3 Tujuan Program

Produk PKM ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mencegah adanya tikus
yang masuk ke perkebunan dan bisa digunakan kapanpun yang kita butuhkan

1.4 Luaran Yang Diharapkan

a. Meningkatkan kreatif inovatif mahasiswa dalam rangka bereksperimen serta


menemukan hasil karya yang berguna bagi masyarakat
b. Produk Kreatifitas inovatif ini dapat memberikan dampak positif bagi perkebunan

1.5 Kegunaan Program

Adapun kegunaan program ini adalah :

1. Untuk membasmi tikus yang memakan tanaman di perkebunan masyarakat


2. Melatih kretivitas mahasiswa dalam menciptakan inovasi yang berguna dan
bermanfaat bagi masyrakat.
BAB II

GAGASAN
2.1 Pengertian Tikus

Tikus adalah binatang yang termasuk dalam ordo rodentia, sub ordo Myormorpha, family
muridae. Family muridae ini merupakan family yang dominan dari ordo rodentia karena
mempunyai daya reproduksi yang tinggi, pemakan segala macam makanan (omnivorous) dan
mudah beradaptasi dengan lingkungan yang diciptakan manusia. Tikus adalah mamalia yang
termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit (Mus spp.) serta
tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua negara dan merupakan suatu
organisme model yang penting dalam biologi.

2.2 Siklus Hidup Tikus

Tikus berkembang biak dengan sangat cepat, tikus menjadi dewasa dalam arti dapat kawin
mulai umur 3 bulan, masa bunting tikus betina sangat singkat, kira-kira 3 minggu. Jumlah anak
yang dihasilkan setiap kelahiran berkisar antara 4 – 12 ekor (rata-rata 6 ekor) tergantung dari
jenis dan keadaan makanan di lapangan. Dan setelah 2-3 hari setelah melahirkan tikus-tikus
tersebut sudah siap kawin lagi.

Gambar 1. Siklus Hidup Tikus


BAB III

METODE PELAKSANAAN
3.1 Lokasi Pelaksanaan

Lokasi pelaksanaan dilakukan di perkebunan Desa Perjiwa Kecamatan Tenggarong


Seberang

3.2 Alat Dan Bahan

Bahan dan Alat yang digunakan adalah :

a. Ember
b. Wrapping
c. Kardus
d. Gunting
e. Kayu
BAB IV

KESIMPULAN

Tikus mempunyai kebiasaan menghuni di sekitas tempat hunian manusia. Tikus (Rattus-
Rattus) merupakan hewan vertebrata yang sangat menganggu dan membahayakan kehidupan
manusia.Dikatakan membahayakan karena tikus merugikan manusia dari berbagai segi antaralain
segi kesehatan, estetika dan ekonomi. Segi kesehatan dapat menyebabkan beberapa penyakit
yang dapat mengakibatkan kematian pada manusia seperti pes, salmonelosis, leptospirosis, murin
typhus. Segi estetika tikus dikenal sebagai hewan yang kotor, hal ini berhubungan dengan
perilaku hidup tikus. Untuk mengurangi adanya tikus, diperlukan alat perangkap tikus untuk
membasmi hama pada tanaman, salah satunya tikus. Alat ini dikategorikan sebagai alat yang
cukup sederhana karena alat dan bahannya sangatlah sederhana sehingga masyarakat bisa
mampu berinovasi terhadap perangkap tikus tersebut yang bisa digunakan di perkebunan,
perumahan, serta persawahan.
DAFTAR PUSTAKA

Di, Tikus, Wilayah Pelabuhan, and Paotere Kota. 2020. “3 1,2,3.” 20(2):282–90.

Ivakdalam, Lydia Maria. 2008. “UJI KEEFEKTIFAN ENAM JENIS PERANGKAP DALAM
PENGENDALIAN TIKUS SAWAH ( Rattus Argentiventer ) TEST EFFECTIVENESS
SIX TYPE TRAP IN OPERATION.” 38–46.

Madi, Erfan S. 2014. “Modifikasi Perangkap Tikus Dengan Menggunakan Bambu.” 3(2):1–6.

Anda mungkin juga menyukai