Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP BISNIS JAM

TANGAN DI INDONESIA

KELOMPOK 3

Anggota : Asri widiarti (181100041)


: Robi salam pamungkas (191100195)
: Diki hidayaturrahman (191100229)
: Tesa Ardiansyah (191100227)
: Ahmad Basuni (191100227)

STIE YASAANGGANA GARUT

ABSTRAK
Jam merupakan alat yang di gunakan sebagai penunjuk waktu. Ada
beragam jenis jam yang ada, salah satunya dan yang paling banyak
pemakainya adalah jam tangan. Jam tangan ini tidak hanya sbagai
penunjuk waktu saja tetapi menjadi salah satu aksesoris fashion yang
menambah citra dan gaya bagi para pemakainya. factor yang terjadi
sekarang yaitu adanya virus pandemi covid-19 dalam sector bisnis jam
tangan. Untuk melihat bagaimana pengaruh virus covid-19 dalam sector
bisnis jam tangan maka peneliti menggunakan metode fenomenologis dan
sosiologis dengan melihat fenomena –fenomena yang terjadi dalam objek
pnelitin dan juga melalui pendekatan kepada masyarakat sebagai
responden terhadp daya beli jam tangan di masa pandemi.

Kata kunci : penjualan online, jam tangan, bisnis di masa pandemi


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di Indonesia semakin banyak jam tangan dengan beragam merek, fungsi,
dan jenis yang menarik perhatian para konsumen karena di sajikan bermacam-
macam pilihan. Jam tangan tidak hanya di manfaatkan sebagai penunjuk waktu
tetapi juga menjadi salah satu aksesoris yang di gemari mayarakat baik laki-laki
maupun perempuan. Tidak heran jika hal ini memunculkan persaingan industry
yang sangat ketat dalam produk jam tangan. Industry jam tangan melakukan
berbagai cara untuk memenangkan persaingan.

Ada beberapa hal yang menjadi penghambat dalam menjalani bisnis jam
tangan baik internal maupun eksternal mulai dari persaingan merk dagang, model
jam tangan, fungsi dan jenis jam tangan seperti jam tangan yang di jadikan terapi
kesehatan ataupun bisa menjadi media komunikasi pengganti telepon genggam
bagi anak kecil. Dan perkembangan terakhir muncul fakstor eksternal baru yaitu
beriringan dengan adanya wabah dari virus covid-19

Faktor yang terjadi sekarang yaitu dengan merebaknya virus covid-19


membuat penjualan jam tangan mulai tidak stabil dan cenderung menurun di
karenakan pemerintah harus memberlakukan system lockdown yang mewajibkan
anggota masyarakatnya mnghentikan aktivitas termasuk aktivitas ekonomi dan
berdiam diri di rumah untuk menekan laju virus covid-19. Akan tetapi juga tidak
sedikit merk tertentu yang bisa bertahan dan kemudian melesat naik karena
kekreatifannya dalam mengelola strategi marketing yang memanfaatkan system
online seperti smart watch atau jam tangan pintar yang malah naik
pendapatannya dari 12% sampai 66%.

Jika mengacu pada penelitian yang di lakukan oleh Alamsyah dalam


artikelnya, ternyata jam tangan dengan model dan kualitas tinggi rata- rata
kebingungan dalam memasarkan produknya. Hal ini di pengaruhi oleh sebagian
masyarakat Indonesia yang kehilangan pekerjaan dan kemudian menghentikan
hobinya mengoleksi barang mewah. Dan masalah lain nya di sebabkan oleh
pemberhentian kegiatan ekspor impor sementara waktu.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pandemic covid-19 bagi


pegiat usaha di bidang jam tangan maka peneliti melakukan survey cepat secara
online dengan kurun waktu selama seminggu, dengan menyebarkan formulir
online yang di peruntukan bagi kaum millennial agar di dapat data pasti mengenai
pengaruh pandemic covid-19 terhadap bisnis jam tangan online.

B. Identifikasi masalah
1. Adanya wabah covid-19 membuat bisnis jam tangan sedikit
terhambat di karenakan masih banyak took jam tangan yang
belum menggunakan media online sebagai media pemasaran
produk
2. Di berhentikannya eksporimpo di masa pandemi membuat omset
bisnis jam tangan ini menurun karena tidak bisa lagi mngirim jam
ke konsumen di luar negri.
C. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara memasarkan produk jam tangan di masa
pandemic?
2. Seberapa besar pengaruh covid-19 terhadap bisnis jam tangan di
Indonesia?
3. Strategi apa saja yang di gunakan pegiat usaha jam tangan di masa
pandemic untuk menghindari kerugian

D. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui cara measarkan produk di masa pandemic
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh covid-19 terhadap
bisnis jam tangan di Indonesia
3. Untuk mengetahui strategi apa saja yang di lakukan pegiat usaha
jam tangan di masa pandemic untuk menghindari kerugian
BAB II
METODOLOGI
Objek penelitian kali ini adalah bisnis jam tangan di masa pandemi
Penelitian mengenai bisnis jam tangan di masa pandemic ini di lakukan di
Garut dengan kurun waaktu penelitian kurang lebih selama seminggu
untuk mendapatkan data yang akurat. Peneliti menggunakan jenis
penelitian deskriftif yaitu penelitian yang memberikan gambaran terhadap
objek yang di teliti secara sistematis menggunakan pndekatan
fenomenologis dan sosiologis dalam melakukan penelitiannya. Pendekatan
fenomenologis yaitu dengan melihat fenomena-fenomena masalah yang
terjadi. Sedangkan pendekatan sosiologis yaitu pendekatan terhadap
koresponden masyarakat terhadap pembelian jam ttangan di masa
pandemic.
Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam teknik
pengumpulan data dipenelitian ini adalah menggunakan:
1. Pengamatan atau obsevasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan secara
langsung ke website-website yang menerapkan system
penjualan jam tangan online berbasis website dan
menganalisis jam tangan mana yang lebih sering terjual dan
manakah yang jarang di beli masyarakat
2. Dengan media google form
Cara selanjutnya yang di lakukan oleh kelompok
kami adalah dengan membuat kuesioner menggunakan
media google form dan menyebarkannya kepada kaum
millennial yang menyukai jam tangan
BAB III

PEMBAHASAN

Bisnis jam tangan di masa pandemi memang menjadi suatu tantangan


tersendiri bagi para pelaku bisnis. Mereka di tuntut untuk kreatif dalam
memasarkan produk-produknya agar bisa tetap eksis dan maju di kala pandemi.
Salah satu cara memasarkan produk jam tangan adalah dengan menggunakan
media social, e-commerce, website dll.

Menurut hasil penelitian mengenai pembelian jam tangan di masa pandemi


dengan kualifikasi harga mulai dari Rp 45.000-Rp 1.500.000 untuk jam tangan
bermerk dan tidak bermerk yang di lakukan oleh kelompok kami maka di
dapatkan data berdasarkan 50 populasi dan 18 sampel yang di dapat dari kaum
millennial yang berstatus mahasiswa dan pekerja dengan rentang usia rata-rata
dari 17-23 tahun yang menggunakan media social, website dan e-commerce
seperti facebook, shopee, dan lazada yang memberikan kemudahan dalam
bertransaksi seperti dengan menyediakan pembayaran secara transfer bank, bayar
di tempat atau juga melalui mini market terdekat.

Berikut hasil data pembelian jam tangan melalui media google form:
Menurut data dari koresponden yang diambil dari pengamatan melalui
media google form ternyata jam tangan yang tidak bermerk lebih unggul daripada
yang bermerk.

Untuk menguatkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengambil data lain
sebagai perbandingan. Di lansir dari detik.com penjualan merk dagang seperti
Rolex, Swiss Armi, G-Shok mengalami penurunan sebesar 27 % dari tahun- tahun
sebelumnya. Hal ini di karenakan kebijakan pemerintah yang memberhentikan
kegiatan ekspor-impor sementara waktu.

Tetapi dari data yang kami cari ternyata masih ada 8 % dari pelaku bisnis
yang mengaku malah mendapat peningkatan omset di masa pandemi. Dan ada
salah satu pelaku bisnis yang justru memulai bisnis jam tangan di masa pandemi
dan bisa meraup keuntungan bsar dari bisnis tersebut.

Dari hasil penelitian yang di lakukan dan dengan membandingkannya


dengan penelitian lain maka dapat di simpulkan bahwa virus covid-19 ini sedikit
menghambat pertumbuhan bisnis jam tangan di karenakan kebijakan pemerintah
yang memberhentikan ekspor-impor dan sebesar 63% bisnis jam tangan ini masih
bisa tetap eksis dan bertahan di kala pandemi dengan memanfaatkan media
pemasaran online yang menggunakan aplikasi shopee, lazada, facebook dll.

Strategi yang di gunakan para pelaku bisnis untuk menarik perhatian


konsumen antara lain;

1. Memanfaatkan media pemasaran online seperti e-commerce, media social,


website dan lain-lain.

2. Promo dengan diskon sugnifikan untuk membuat produk lebih bersaing


dan dapat dibeli oleh konsumen yang daya belinya sedang turun; yang
penting impas atau bisa menutup biaya (tak apa tidak ada untung); yang
penting ada cash masuk.
3. Inovasi produk dan layanan pendukungnya seperti dengan membuat
bentuk baru, menambah nilai plus dari jam tangan itu sendiri misalnya
menjadikan jam tangan sebagai salah satu media terapi kesehatan dll.
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian bisnis jam
tangan di masa pandemi ternyata hanya berpengaruh sebesar 27% saja
karena 63 % dari para pegiat usaha di bidang ini masih bisa bertahan
dengan menggunakan media pemasaran online seperti media social, e-
commerce, website dll. Merk jam tangan yang terdampak virus covid-19
rata-rata adalah dari merk dagang yang terknal dan dulunya menjadi
penguasa di perindustrian jam tangan di Indonesia seperti merk Rolex,
Swiss Armi , Mirage dll. Hal ini di karenakan merk- merk tersebut tidak
bisa lagi leluasa mengekspor dan mengimpor barang terhadap konsumen
di luar negri.
DAFTAR PUSTAKA

Agung Setiawan, Pengantar Sistem Komputer, Informatika Bandung 2005

Alter, Steven, Information system: Foundation of E-Business, Prentice Hall, 2002


Analisis Sistem Edisi 6,

Alamsyah, Riki.2020. Dampak Pandemi covid- 19 terhadap bisnis online. Di


unduh 20 maret 2021.

http//www.jurnalberita.com/bisnis/450087

https://teknologi.bisnis.com/read/20200618/282/125447

https://www.jamtangan.com

https://library.stmikgici.ac.id

Anda mungkin juga menyukai