Sesaat lagi batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2008
sesuai dengan UU KUP Nomor 28 tahun 2007 akan segera berakhir yaitu tanggal
30 April 2009. Sebelum membuat SPT Tahunan PPh Badan maka langkah
pertama yang harus dilakukan adalah membuat rekonsiliasi fiskal yang tujuannya
adalah agar laporan keuangan komersial sebelum datanya dimasukkan dalam SPT
Tahunan PPh terlebih dahulu disesuaikan dengan ketentuan perpajakan yang
berlaku. Rekonsiliasi fiskal perlu dilakukan karena terdapat beberapa perbedaan
perlakuan baik itu mengenai pengakuan penghasilan maupun mengenai
biaya/beban. Rekonsiliasi yang dilakukan akan menghasilan koreksi fiskal yang
akan mempengaruhi besarnya laba kena pajak serta Pajak Penghasilan (PPh)
terutang.
Secara umum terdapat dua perbedaan pengakuan baik penghasilan maupun biaya
antara akuntansi komersial dengan perpajakan (fiskal) yang menyebabkan
terjadinya koreksi fiskal, yaitu:
Dalam hal pengakuan penghasilan koreksi karena beda tetap terjadi karena :
Dalam hal pengakuan biaya/beban koreksi karena beda tetap terjadi karena
menurut akuntansi komersial merupakan biaya, sedangkan menurut Undang-
undang PPh bukan merupakan biaya yang dapat mengurangi penghasilan bruto,
misalnya:
Koreksi atas beda tetap penghasilan akan menyebabkan koreksi negatif artinya
penghasilan yang diakuai oleh akuntansi komersial namun secara fiskal harus
dikoreksi baik itu karena bukan merupakan objek pajak maupun karena telah
dikenakan PPh final, akan menyebabkan laba kena pajak akan berkurang yang
akhirnya akan menyebabkan PPh terutang akan lebih kecil.
Koreksi atas beda tetap biaya akan menyebabkan koreksi positif artinya biaya
yang diakuai oleh akuntansi komersial namun secara fiskal harus dikoreksi, akan
menyebabkan laba kena pajak akan bertambah yang akhirnya akan menyebabkan
PPh terutang akan lebih besar.
Dalam hal pengakuan penghasilan koreksi karena beda waktu terjadi karena :
• Penerimaan penghasilan cash basis untuk lebih dari satu tahun. Secara
akuntansi komersial penghasilan tersebut harus dialokasi sesuai dengan
masa perolehannya sesuai dengan prinsip matching cost with revenue.
Sedangkan menurut Undang-undang PPh, penghasilan tersebut harus
diakui sekaligus pada saat diterima.
Dalam hal pengakuan biaya koreksi karena beda waktu terjadi karena :
Koreksi atas beda waktu penghasilan akan menyebabkan koreksi positif pada saat
penghasilan diterima dan akan menyebabkan koreksi negatif pada tahun-tahun
berikutnya. Koreksi positif ini akan menyebabkan laba kena pajak akan
bertambah, sedangkan koreksi negatif tahun-tahun berikutnya akan menyebabkan
laba kena pajak akan berkurang.
Koreksi atas beda waktu biaya dapat menyebabkan koreksi positif maupun
koreksi negatif tergantung dari metode yang digunakan.
Kompensasi kerugian…………………………………………..Rp
Ini adalah jebakan-jebakan umum yang sering dipakai di soal rekonsiliasi fiskal:
2) angsuran financial lease harus dikorfis beban bunga leasing dan depresiasi aset
leasing (KMK 1169/KMK.01/1991)
4)PPh dan biaya-biaya yang tidak ada hubungannya dengan perusahaan tidak
boleh dibiayakan (UU PPh Pasal 9h)
5)biaya entertaiment hanya untuk client yang ada tanda buktinya (S-
334/PJ.312/2003)
6) gratifikasi, biaya utk pegawai yang tidak dipotong PPh atau dianggap natura
tidak boleh dibiayakan (UU PPh pasal 9d, 9h)
7) beban piutang tak tertagih selain lembaga keuangan tidak boleh dibiayakan
(UU PPh pasal 9c-1)
Fiskal LN dan Pajak luar negeri jgn lupa dikeluarkan dulu dari laba rugi fiskal,
dikreditkan setelah PPh terutang (PPh 25 ayat 8 dan PPh 24)
9) biaya depresiasi, perawatan, utk HP, sedan, wisma, perjalanan dinas dgn
keluarga hanya diperbolehkan 50% (S-142/PJ.42/2003, SE-09/PJ.42/2002)
11) Biaya dan pendapatan BUT-Kantor Pusat yang tidak diperbolehkan dlm UU
PPh pasal 5
Pasal 17 ayat 2b: 23% —pengurangan 5% hanya untuk perusahaan yang menjual
sahamnya 40% di bursa efek
Pasal 31 E: tarif 14% utk bagian omset 4,8M, sisanya tetap dikalikan 28% —
hanya untuk WPDN dgn omset di bawah 50M
yup, hati-hati dalam mengerjakan soal-soal rekonsiliasi fiskal, teliti lagi satu per
satu akun laba ruginya