i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................................................iii
B. Rumusan masalah..................................................................................................iv
C. Tujuan penulisan...................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
iii
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
1
Abdul Malik, Ulumul Hadist, (Jakarta: AMZAH, 2008)
1
b. Ilmu rijal al-hadits, artinya semua pihak yang terkait
dalam soal periwayatan hadits dan metode
penyampaian hadits.
Oleh sebab itu, jika status hadits itu mutawatir, maka
kebenaran didalamnya wajib di yakini dan semua isi
yang terkandung didalamnya wajib di amalkan, sekalipun
diantara perawinya orang kafir.
2. Ahli hadits mutaakhirin dan ahli Ushul berkomentar
bahwa hadits dapat disebut dengan mutawatir.
1. Mutawatir Lafdzi
2
Nawir Yuslem, Ulumul Hadist, (Jakarta: Batavia dvertisin, 2001)hal.200
3
Teori Hadist, (Jakarta: cv pustaka setia, 2016 )hl.296
4
Rozali, ilmu hadist, (Medan: Azhar Centre, 2019)hal. 61
2
meyakinkan bagi kita bahwa hadits tersebut telah di sandarkan kepada
yang menyabdakannya, yaitu Rasulullah saw.
2. Mutawatir ma'nawi
3
3. Mutawatir Amali
1. Pengertian
Secara bahasa kata ahad atau wahid berarti satu. Maka hadist ahad
atau hadist wahid adalah suatu berita yang disampaikan oleh satu orang 5.
Sedangkan hadist ahad menurut definisi singkat :
2. Dari sudut isinya, hadist ahad memberi faedah zhanni bukan qath'i.
5
Munzier Suparta, Ilmu Hadis, (Jakarta: Rajagrafindo, 2010)hal,107
4
2. Pembagian Hadist Ahad.
1. Hadis Masyhur
"Hadis yang diriwayatkan dua orang atau lebih tetapi tidak sampai
batasan mutawatir."
6
Munzier Suparta, Ilmu Hadis, (Jakarta: Rajagrafindo, 2010)hal,110
5
2. Hadist Aziz.
Contohnya :
ال يؤمن احدكم حتّى أكون احبّ اليه من نفسه وولده والناس اجمعين
3. Hadist Gharib
6
b. Hadis gharib nisbi artinya penyendirian itu bukan pada perawi
atau sanadnya, melainkan mengenai sifat atau keadaan
tertentu, yang berbeda dengan perawi lainnya.
b. Gharib pada sanad saja, yaitu hadis yang telah populer dan
diriwayatkan oleh banyak sahabat, tetapi ada seorang rawi
yang meriwayatkan dari salah seorang sahabat lain yang lain
yang tidak populer.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA