Anda di halaman 1dari 17

Nama : Astri Rahmawati

NIM : 03051912047

Kelas : Psikologi Reguler Sore Semester II (Dua)

SEL
1. Pengertian Sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk
hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea,
serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme
multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar
bagi hirarki hidup.

Sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung


pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan,
Berdasarkan jumlah sel penyusun pada makhluk hidup dapat digolongkan menjadi
makhluk hidup uniseluler dan multiseluler.
Makhluk hidup uniseluler adalah makhluk hidup yang hanya memilki sebuah sel tunggal,
Sedangkan multiseluler adalah makhluk hidup atau organisme yang memiliki lebih dari
satu sel.

2. Sejarah Perkembangan Sel


Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris
Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang
dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata Latin cellulae yang berarti ‘kamar-kamar
kecil’. Anton van Leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda
dan jasad-jasad renik dan menunjukkan pertama kali pada dunia ada “kehidupan di dunia
lain” yang belum pernah dilihat oleh manusia. Karyanya menjadi dasar bagi cabang
biologi yang penting saat ini: mikrobiologi.

Perkembangan mikroskop selama hampir 200 tahun berikutnya telah memberikan


kesempatan bagi para ahli untuk meneliti susunan tubuh makhluk hidup. Serangkaian
penelitian telah dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari [[Jerman] yaitu Matthias Schleiden
(ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka
menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun
1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah
diri dan membentuk sel-sel baru

Sel berasal dari bahasa latin, yaitu cella yang berarti ruangan kecil. Sel ditemukan
pertama kali oleh Robert Hooke (1635 – 1703), seorang ilmuwan dari Inggris. Ia
mengamati sayatan tipis gabus di bawah mikroskop sederhana dan ia menemukan ruang –
ruang kecil yang dipisahkan oleh suatu dinding. Selanjutnya, ia memberi nama ruang –
ruang tersebut sebagai “sel”. (Kusnadi et al, 2009:207; Karmana, 2007:6 ).

Pada tahun 1810-1882, Matthias Schleiden seorang ahli botani dari Jerman malakukan
pengamanatan secara mikroskopis terhadap tumbuhan dan ditemukanlan sel. Pada watu
yang bersamaan, Theodor Schwann, seoranmg ahli zoology Jerman menemukan bahwa
hewan pun tersusun atas sel. Kesimpulan dari hasil penemuan Schleiden dan Schwann
adalah sel merupakan komponen dasar semua makhluk hidup (Karmana, 2007:6).

Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil penyusun makhluk hidup yang dapat
melaksanakan kehidupan. Secar fungsional, sel akan menjalankan kehidupan jika sel –
sel penyusunnya berfungsi. Kumpulan sel yang sejenis membentuk jaringan. Sel
berkembang biak dengan cara membelah diri (mitosis). Sel mengandung materi genetik,
yaitu materi penentu sifat – sifat makhluk hidup. Karena perkembangbiakan sel dilakukan
secara mitosis, maka sifat – sifat sel yang baru akan sama dengan sel sebelumnya
sehingga bisa dikatakan sifat sel dapat diwariskan kepada keturunannya. Sel dibatasi oleh
membran, yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) yang tersusun dari plasma sel
(sitoplasma) dan inti sel (nucleus). Di dalam inti sel terdapat plasma inti (nukleoplasma)
(Kusnadi et al, 2009:208).

Jadi sel merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup, semua makhluk hidup
tersusun atas sel. Sel adalah kesatuan pertumbuhan dari makhluk hidup, makhluk hidup
berasal dari pertumbuhan sel sebelumnya. Sel merupakan kesatuan hereditas (sifat
menurun) makhluk hidup, sel mengandung sifat keturunan (genetik atau hereditas) yang
diwariskan pada keturunannya (Kusnadi et al, 2009:209).

Menurut definisi umum, sel adalah unit terkecil penyusun makhluk hidup, baik structural
maupun fungsional. Dalam hal ini virus tidak tercakup di dalamnya karena virus
merupakan makhluk hidup yang tidak berupa sel. Berdasarkan jumlah sel, makhluk hidup
digolongkan menjadi makhluk hidup uniseluler (bersel tunggal) dan makhluk
hidup multiseluler (bersel banyak). Berdasarkan keadaan inti sel, sel dibedakan menjadi
sel prokariotik (inti sel tidak mempunyai membran) dan sel eukariotik (inti sel dibatasi
oleh membran). Ukuran sel pada setiap organisme hidup memiliki ukuran relative sama.
Perbedaan ukuran tubuh organisme bukan disebabkan oleh perbedaan ukuran sel,
melainkan oleh jumlah sel yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan (Karmana,
2007:7).

3. Struktur dan Fungsi Sel


Sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Kedua jenis sel tersebut sama-sama mempunyai perintang selektif atau membran plasma
dan sitoplasma. Membran plasma ini menyelebungi sitosol, tempat organel sel berada.
Semua sel mengandung kromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA dan ribosom
yang membuat protein dengan instruksi dari gen. DNA pada sel eukariotik terdapat pada
nukleus yang diselubungi membran ganda. Sedangkan pada prokariot, DNA tidak
terselebungi oleh membran yang disebut nukleoid. Organel-organel pada sel eukariot
terspesialisasi, sedangkan pada sel prokariot tidak.
Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.
a. Sel Prokariotik

Istilah prokariotik, berasal dari kata yunani pro dan karyon. Pro artinya sebelum
dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam sel
prokariot disebut sitoplasmaSel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan
intinya masih tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti.
Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotid, tetapi
tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya (Campbell,
2008).

Ciri-ciri Sel Prokariotik


1. Memiliki membrane plasma memilikinukleoid ( DNA, RNA )
2. Memiliki sitoplasma
3. Tidak memiliki membrane inti dan system endomembran

Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding sel
eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam
rantai, atau kelompok sel yang berjumlah ratusan. Contoh sel prokariotik adalah bakteri
Echerichiacoli. (Albert, 2002)

 Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sebuah sel. Struktur dinding sel terdiri dari:
peptidoglikan (senyawa ini menyebabkan dinding sel bersifat kaku), lipid (lemak), dan
protein. Fungsi dari dinding sel ialah: memberi bentuk sel yang tetap karena sifatnya
yang kaku,sebagai pelindung, terdapat poti-pori jalan keluar masuknya molekul-molekul,
dan mengatur pertukaran zat serta reproduksi (Champbel, 2008)
 Membran plasma
Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma. Struktur membran
plasma yaitu terdiri atas molekul lemak protein berfungsi sebagai
pelindung molekuler sel terhadap lingkungan sekitar dan mengatur transportasi air serta
zat-zat terlarutdari luar dan kedalam sel (Champbel, 2008)
 Nukleoid
Merupakan wilayah yang merupakan tempat DNA yang sel terletak (tidak terselubung
membran) (Champbel, 2008).
 Organel
Organel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom yang tersusun dari RNA
dan protein. Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesa protein (Champbel,
2008).
 Flagela
Merupakan organel lokomosi atau pergerakan beberapa jenis bakteri (Champbel, 2008).
 Pili(fimbriae)
Merupakan struktur pelekatan pada permukaan sejumlah prokariota. Berukuran lebih
kecil dan lebih pendek dari flagel. Pili berfungsi utuk tempat melekatkan diri pada
jaringan hewan ataupun tumbuhan (Champbel, 2008).

b. Sel Eukariotik

Eukariotik adalah termasuk golongan memiliki struktur lebih maju yaitu sama
dengan sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik adalah kelompok organisme yang sel-
selnya mengandung nukleus yang dikelilingi oleh membran nukleus, kromosom terdiri
dari asam deoksiribo nukleat yang membentuk kompleks dengan sejumlah protein dan
jumlah protein lebih dari satu. Kelompok mikroorganisme ini mempunyai nukleus sejati.
Dinding sel eukariot pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel
prokariot. Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya terdiri dari lelulosa,
kecuali pada dua grup ganggang yaitu diatom dan krisofita. Satu grup ganggang lainnya
yaitu kokolitofora (coccolithophores) dinding selnya mengandung lapisan tipis selulosa
dan sisik-sisik yang terdiri dari kalsium karbonat. Dinding sel eukariot yang terdiri dari
senyawa-senyawa anorganik seperti pada diatom dan kokolitifora disebut frustula.

 Membrane sel :
1. membrane sel merupakan lapisan lipoprotein yang terdiri dari fosfolipid dan protein
2. bersifat semipermeabel atau selektif permiabel
3. berfungsi mengatur keluar masuknya zat dari sel ke dalam sel
 Nukleus( intisel ) :
memiliki membrane sel
Nucleus terdapat :
o nucleolus, yang berfungsi mensintesis RNA
o nukleoplasma
o butirankromatin
 Sitoplasma :
meliputi isi sel diluar intisel
terdiridaricairan yang disebutsitosol ( yang dapat berubah dari fase sol ke gel ), dan
padatan berupa organel sel

Perbandingan Sel Prokariot dan Eukariot


Bagian Komponen Sel

Membran sel

Membran sel sering disebut juga membran plasma yang bersifat semipermeabel.
Artinya, membran sel hanya dpat dilewati oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilewati
oleh zat lainya. Zat yang dapat melewati ialah air, zat yang larut dalm lemak dan ion
tertentu. Membran sel berfungsi pelindung sel dan pengatur keluar masuknya zat dari dan
ke dalam sel.
Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang berfungsi :
 Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam
 Memperkokoh sel
 Mencegah agar sel tidak pecah
 Menjadi tempat berpindahnya air dan mineral
Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan yang mengisi sel yang mengandung berbagai zat
yang koloid. Fungsi kehidupan utama berlangsung di sitoplasma. Di dalam sitoplasma
terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental. Koloid sitoplasma
bukan merupakan cairan yang serba sam (homogen), melainkan cairan yang beraneka
ragam (heterogen). Koloid ini terdiri dari air, senyawa organik yaitu protein, gula, lemak,
enzim, hormon, dan garam mineral. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
reaksi metabolisme sel.

Inti sel (Nukleus)


Nukleus biasanya berbentuk oval atau bulat ang berada di tengah-tengah sel. Di dalam
inti sel (nukleus) terdapat (nukleolus) dan benang kromosom. Cairan ini tersusun atas air, protein
, dan mineral. Kromosom merupakan pembawa sifat

menurun yang di dalamnya terdapat DNA (deoxyribonucleicacid) atau RNA (ribonucleicacid).


Inti sel (nukleus) diselubungi membrane luar dan dalam yang terdiri atas nukleoplasma dan
kromosom. Nukleus berfungsi sebagai pusat pengatur kegiatan sel.

Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum endoplasma yaitu struktur benang-benang yang bermuara di inti sel (nukleus).
Ada dua jenis RE yaitu RE granuler (RE kasar) dan RE Agranuler (RE halus). Retikulum
endoplasma berfungsi menyusun dan menyalurkan zat-zat ke Dalam sel (alat transportasi zat-zat
dalam sel). Fungsi RE kasar adalah mengumpulkan protein dari dan ke membran sel. Sedangkan,
fungsi RE halus adalah untuk mensintesis lipid, glikogen (gula otot), kolesterol, dan gliserida.
Pada RE kasar terdapat ribosom dan RE halus tidak terdapat ribosom.

1. Terdapat dua bentuk retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus
2. Retikulum endoplasma kasar disebut demikian karena permukaannya ditempeli banyak
ribosom. Ribosom yang mulaimensintesis protein dengan tempat tujuan tertentu, seperti
organel tertentu atau membran, akan menempel pada retikulum endoplasma kasar.
3. Kebanyakan protein menujuke badan Golgi, yang akan mengemas dan memilahnya untuk
diantarkan ketujuan akhirnya.
4. Retikulum endoplasma halus tidak memiliki ribosom pada permukaannya.
5. Retikulum endoplasma halus berfungsi misalnya dalam sintesis lipid komponen membran
sel.

Ribosom (Ergastoplasma)

Ribosom berbentuk butiran-butiran bulat yang melekat sepanjang retikulum endoplsma ada pula
yang soliter (hidup sendiri terpisah) yang bebas di sitoplasma. Ribosom berfungsi sebagai tempat
untuk sintesis protein.

Badan Golgi
Badan golgi merupakan kumpulan ruang, gelembung kecil, dan kantong kecil yang bertumpuk-
tumpuk. Pada sel tumbuhan badan golgi disebut diktiosom. Badan golgi berfungsi sebagai alat
pengeluaran (sekresi) protein, dan lendir maka disebut organel sekresi.

Mitokondria (The Power House)


Mitokondria memiliki membran dalam dan luar, yang berbentuk seperti cerutu dan berlekuk-
lekuk (Krista). Di dalam mitokondria berlangsung proses respirasi untuk menghasilkan energi.
Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi sehingga di beri julukan “ The Power House”.

Lisosom

Lisosom merupaakn kantong kecil yang bermembran tunggal yang mengandung enzim
pencernaan. Lisosom berfungsi mencerna bagian-bagian sel yang rusak atau zat asing yang
masuk ke dalam sel serta penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.

Vakuola
Vakuola adalah ruangan yang terdapat di dalam sel. Pada sel tumbuhan yang sudah tua, vakuola
tampak berukuran besar dab berisi cadangan makanan dan pigmen. Pada sel hewan, vakuola
berukuran kecil. Vakuola mengandung garam organik, glikosida, butir pati, dan enzim. Adapun
selaput pembatas antara vakuola dan sitoplasma ialah tonoplasma.

Plastida
Plastida merupakan badan bermembran rangkap yang mengandung membran tertentu. Plastida
mengandung pigmen hijau (klorofil) disebut kloroplas, sedangkan yang berisi amilum disebut
amiloplas. Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan. Ada tiga jenis plastida yaitu lekoplas,
kloroplas, dan kromoplas.

Lekoplas adalah plastida berwarna putih yang berfungsi sebagai penyimpan makanan dan terdiri
dari amiloplas (untuk menyimpan amilum), elaioplas (untuk menyimpan lemak/minyak), dan
proteoplas (untuk menyimpan protein). Kloroplas yaitu plastid yang memiliki pigmen waran
hijau. Kromoplas yaitu plastid yang mengandung pigmen, seperti karotin (kuning), fikodanin
(biru), fikosantin (kuning), dan fikoeritrin (merah).

Sentrosom

Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun metosis).
Organel ini hanya terdapat pada sel hewan yang berfungsi aktif dalam pembelahan sel. Sel
tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan yang cukup terlihat dengan adanya perbedaan
organel yang ada pada sel tersebut

Perbedaan Sel tumbuhan dan Sel hewan

 Sel Tumbuhan
Pada sel tumbuhan, terdapat dinding sel, vakuola yang berukuran besar, dan plastida yang
membedakan dengan sel hewan.
 Sel Hewan
Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga
bentuk sel hewan tidak tetap seperti sel tumbuhan. Pada sel hewan terdapat dua sentriol
berbentuk silindris ayau bulat panjang. Sentrisol tidak memiliki membrane, DNA, dan
RNA. Sentrisol berfungsi membentuk perlengkapan pembelahan sel. Sentrisol merupakan
struktur yang hampir sama dengan tubuh basal. Tubuh basal terdapat di bagian dasar dari
setiap silia dan flagella. Tubuh basal membantu pengaturan mikrotubulus yang menyusun
silia dan flagella. Pada sel tumbuhan, sentrisol tidak berperan penting karena telah
diketahui bahwa perlengkapan pembelahan sel terbentuk tanpa adanya sentrisol atau
struktur lain yang tampak dalam sentrosom. Pada sel hewan, terdapat daerah sumber
penyebaran mikrotubul bernama sentrosom yang bertindak sebagai pusat pengatur
mikrotubulus.
Sel Tumbuhan  Sel Hewan 

Sel tumbuhan lebih besar


Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
daripada sel hewan

Mempunyai bentuk yang tetap. Tidak mempunyai bentuk yang tetap.

Mempunyai dinding sel. Tidak mempunyai dinding sel.

Mempunyai klorofil. Tidak mempunyai klorofil.

Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang sel


Mempunyai vakuola atau
beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak
rongga sel yang besar.
sebesar yang dimiliki tumbuhan).

Menyimpan tenaga dalam


Menyimpan makanan dalam bentuk biji (granul) glikogen.
bentuk biji (granul) kanji.
DAFTAR PUSTAKA
Isnaini, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kaninus.
Karman, O. 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk kelas XI. Jakarta : Grafindo Media Pratama.
Kusnadi, Muhsinin, S. dan Sanjaya, Y. 2009. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta : Kawan Pustaka.
Puslitbang Bioteknologi – LIPI. 1990. Kamus Biologi untuk Pelajar. Bogor : Depdiknas.
Saktiyono,Drs. 1989. Biologi I Program Inti. Jakarta : PT Intan Pariwara.
Subowo,Prof. 1995. Biologi Sel. Bandung : Angkasa.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sel/

Anda mungkin juga menyukai