Anda di halaman 1dari 4

Nama Mahasiswa : Dwi Rachma Sari

NIM : 180973
Kelas : MPI A3
Mata kuliah : Analisis Kesulitan Belajar
Semester : VI (Enam)
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Tahun Ajaran : 2020/2021
Tanggal : 22 Juni 2021
(diisi tanggal pengumpulan)

Tugas Asesmen lapangan

Instrumen Asesmen Anak Kesulitan Belajar Masa Covid-19

IDENTITAS ANAK
1. Nama Anak : Hafit Padrias

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki


3. Tempat/tgl. Lahir : Kawal, 5 September 2005

4. Pendidikan : MTs MU Kawal


5. Kelas : IX A

6. Alamat : Kp.Karang Rejo, RT.03/RW.05, Kelurahan Kawal


7. Status : anak ke 4 dari 4 Bersaudara

IDENTITAS ORANG TUA Ayah Ibu

1. Nama Sadimin Rominah


2. Tempt/tgl. Lahir

3. Pendidikan Tidak tamat SD Tidak tamat SD


4. Pekerjaan Buruh Tani Ibu Rumah Tangga

5. Agama Islam Islam


6. alamat Kp.Karang Rejo, RT.03/RW.05, Kp.Karang Rejo, RT.03/RW.05,
Kelurahan Kawal Kelurahan Kawal

Temuan masalah/kendala belajar selama covid

A. Kesulitan Belajar dari Anak


1. Kuota internet cepat habis karena sekolah hanya beberapa jam saja, namun godaan sosial
media dan game online membuat paket internet habis sehingga tidak dapat mengabsen
tepat waktu. Selain itu, ketidakmampuan dalam membeli kuota internet dikarenakan
faktor ekonomi.
2. Memiliki sinyal/jaringan internet yang lemah dikarenakan tempat tinggal siswa berada di
pelosok seperti pulau pucung, bukit timah dan berakit.

3. Sulit memahami materi dan keengganan untuk bertanya kepada guru.

4. Memiliki rasa malas dikarenakan belajar online semua mata pelajaran diberikan tugas.

Solusi yang dilakukan

A. Orang tua
1. Pemberian nasihat kepada anaknya

2. Melakukan pemeriksaan apakah tugas yang diberikan oleh guru sudah dikerjakan.

3. Melakukan pembimbingan belajar oleh kakaknya.

B. Sekolah
1. Pembelajaran daring dilakukan via WhatsApp untuk meringankan pemakaian kuota
internet. Selain itu, sekolah memberikan kuota internet secara gratis kepada siswa yang
terpilih.

2. Untuk siswa yang bertempat tinggal di pelosok, sekolah mengarahkan siswa untuk untuk
datang ke sekolah untuk mengambil soal lembar ujian maupun tugas, atau wali kelas yang
bersangkutan mendatangi rumah siswa.

3. Melakukan pembelajaran secara tatap muka secara bertahap. Guru membagi kelompok
dalam setiap kelas. Tiap kelompok belajar selama 1 minggu, dan bergantian dengan
kelompok seterusnya. Untuk kelompok yang tidak mengikuti tatap muka diberikan
pembelajaran secara daring. Kelompok yang diprioritaskan untuk belajar secara tatap
muka adalah kelompok siswa yang kurang disiplin dan tidak mengikuti aturan.

C. Penyelesaian hasil dari komunikasi orang tua dan sekolah (jika ada)
1. …

2. …

3. …

Dst

Analisis masalah secara teoritis dan penyelesainnya

A. Teori Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Sumadi Suryabrata, seperti yang dikutip oleh H. Djaali, motivasi diartikan sebagai
keadaan yang terdpat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas
tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sedangkan menurut Hamzah B.Uno, motivasi
adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.
Menurut Winkel (2003), motivasi belajar adalah segala usaha di dalam diri sendiri yang
menimbulkan kegiatan belajar, dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta
memberi arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Sedangkan
menurut Sardiman (2011), motivasi belajar merupakan peranan yang khas adalah sebagai
penumbuh gairah dalam diri setiap individu, serta memunculkan perasaan penggerak
semangat untuk belajar.

2. Macam-macam Motivasi
Menurut W.S Winkel, motivasi terdiri dari dua, yaitu:
a) Motivasi intrinsik, yaitu hal dan keadaan yang berasal dalam diri siswa sendiri yang
dapat melakukan tindakan belajar. Misalkan berupa keinginan berhasil dan dorongan
kebutuhan belajar.
b) Motivasi ekstrinsik, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar. Misalkan adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif,
serta kegiatan belajar yang menarik

3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi


Menurut Slamento (1991: 57), seorang individu membutuhkan suatu dorongan atau
motivasi sehingga sesuatu yang diinginkan dapat tercapai. Dalam hal ini ada beberapa
faktor yang memepengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut:
a) Faktor individual, seperti kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi,
dan faktor pribadi.
b) Faktor sosial, seperti keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya,
alat-alat dalam belajar, dan motivasi sosial.

4. Upaya meningkatkan motivasi belajar


Adapun upaya meningkatkan motivasi belajar menurut De Decee dan Grawford (1974)
adalah sebagai berikut:
a) Menggairahkan anak didik, dengan ini guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup
mengenai disposisi awal setiap anak didiknya.
b) Memberikan harapan yang realistis
c) Memberikan insentif. Bila anak didik mengalami keberhasilan, guru diharapkan
memberikan hadiah atas keberhasilannya.
d) Mengarahkan perilaku anak didik dengan memberikan penugasan, bergerak mendekati,
memberi hukuman yang mendidik, menegur dengan sikap lemah lembut dan dengan
perkataan yang ramah dan baik

Terkait dengan peran orang tua dalam memotivasi belajar siswa, ada beberapa cara yang
dapat dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:

a) Menciptakan iklim rumah yang mendukung anak untuk belajar


b) menyediakan waktu yang cukup untuk terlibat dalam kegiatan belajar anak
c) Memberikan penghargaan atau respon positif terhadap setiap prestasi anak

B. Analisis Masalah
1. Kuota internet cepat habis karena sekolah hanya beberapa jam saja, namun godaan sosial
media dan game online membuat paket internet habis sehingga tidak dapat mengabsen
tepat waktu. Selain itu, ketidakmampuan dalam membeli kuota internet dikarenakan
faktor ekonomi. Kaitan dengan teori yang dipaparkan adalah kurangnya alat-alat dalam
belajar yang menjadi pengaruh dalam motivasi belajar siswa

2. Memiliki sinyal/jaringan internet yang lemah dikarenakan tempat tinggal siswa berada di
pelosok seperti pulau pucung, bukit timah dan berakit. Kaitan dengan teori yang
dipaparkan adalah kurangnya motivasi belajar ekstrinsik berupa lingkungan belajar yang
kurang kodusif berupa tempat tinggal siswa yang berada di pelosok sehingga memiliki
jaringan internet yang lemah, serta kurangnya alat-alat dalam belajar berupa sinyal yang
menjadi pengaruh dalam motivasi belajar siswa.

3. Sulit memahami materi dan keengganan untuk bertanya kepada guru. Kaitan dengan teori
yang dipaparkan adalah kurangnya motivasi dalam diri siswa

4. Memiliki rasa malas dikarenakan belajar online semua mata pelajaran diberikan tugas.
Kaitan dengan teori yang dipaparkan adalah kurangnya motivasi intrinsik berupa
keinginan untuk berhasil

C. Solusi /penyelesaian masalah secara teoritis


Solusi yang dapat dilakukan secara teoritis adalah sebagai berikut:

1. Guru dapat memberikan penghargaan berupa pujian/respon positif ataupun hadiah atas
prestasi siswanya agar dapat meningkatkan motivasi belajarnya
2. Guru dapat memberikan hukuman yang mendidik serta menegur dengan dengan lemah
lebut kepada siswa yang tidak disiplin (mengerjakan tugas, kehadiran pembelajaran daring),
atau siswa yang tidak mengikuti aturan.
3. Orang tua dapat melakukan pengawasan atau bimbingan terhadap kegiatan belajar anak
4. Orang tua dapat memberikan respon positif atau peghargaan terhadap prestasi anak

Anda mungkin juga menyukai