PEKERJAAN :
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan saat ini telah mempengaruhi pertumbuhan kota-kota besar dan metropolitan, baik
pertambahan penduduk kotanya maupun kecenderungan pemanfaatan lahan, terutama pemanfaatan
lahan untuk permukiman yang semakin meluas. Hal ini juga berdampak pada kebutuhan akan
Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) kawasan permukiman menjadi bertambah dan semakin
kompleks.
Provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan adanya peningkatan aktifitas di bidang perekonomian,
sehingga pertumbuhan penduduk provinsi ini juga terus mengalami peningkatan, tak terkecuali di
Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Kotabaru. Sejalan perkembangan tersebut
di atas, pertumbuhan penduduk kota terus berlangsung dan kebutuhan masyarakat akan tempat
tinggal dan lapangan pekerjaan juga turut meningkat diluar kemampuan pemerintah daerah.
Sehingga penyediaan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) juga meningkat terutama di kawasan
permukiman di ke-tiga kabupaten tersebut. Dalam rangka memberikan jaminan ketersediaan
Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) pada kawasan permukiman di Kabupaten Balangan, Hulu
Sungai Tengah dan Kotabaru, maka perlu dilakukan identifikasi prasarana, sarana dan utilitas (PSU)
pada kawasan dimaksud.
Permukiman merupakan suatu sistem yang terdiri dari sarana dan prasarana yang didukung oleh tata
laksana dan sumber daya manusia. Kondisi yang demikian juga terjadi di Perumahan dan
Permukiman Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah dan Kotabaru, dimana terjadi pertumbuhan
penduduk yang cukup tinggi. Pertumbuhan tersebut didorong oleh beberapa potensi. Agar potensi
tersebut dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat di ke-tiga kabupaten tersebut, maka perlu didukung oleh beberapa faktor seperti
tersedianya dan berfungsinya infrastruktur prasarana dan sarana dengan baik sebagai pendukung
utama sistem perumahan dan permukiman.
Dengan kondisi-kondisi tersebut di atas maka perlu adanya suatu identifikasi dan kajian teknis PSU
permukiman yang akan menjadi kebutuhan prasarana dan sarana didalam permukiman. Data tersebut
diidentifikasi kemudian dijadikan sebagai dasar untuk program perbaikan dan peningkatan seluruh
prasarana dan sarana permukiman yang ditindaklanjuti pada program penanganan selanjutnya
khususnya dalam lingkup kewenangan di tingkat provinsi. Sehingga dirasa perlu adanya kegiatan
identifikasi terhadap seluruh prasarana dan sarana yang ada di Perumahan dan Permukiman
Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah dan Kotabaru.
C. SASARAN
Sasaran Pekerjaan Identifikasi PSU Permukiman di Provinsi Kalimantan Selatan adalah :
• Peta deliniasi lokasi prasarana dan sarana PSU permukiman kewenangan Provinsi.
• Keadaan dan kondisi Prasarana dan Sarana PSU permukiman Kewenangan Provinsi.
• Skala prioritas dan metode penanganan berdasarkan tingkat kebutuhan masyarakat, serta
berdasarkan kewenangan skala Provinsi .
E. SUMBER PENDANAAN
Pelaksanaan Identifikasi PSU Permukiman di Provinsi Kalimantan Selatan ini dibiayai APBD
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2021, pada DPPA SKPD Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2021, dengan pagu
anggaran sebesar Rp 449.977.000,00 (Empat Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus
Tujuh Puluh Tujuh Ribu Rupiah).
H. PENDEKATAN / METODOLOGI
Metodologi pelaksanaan kegiatan Identifikasi PSU Permukiman di Provinsi Kalimantan Selatan
(Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten Kotabaru) adalah Sebagai
berikut;
A. TAHAPAN PERSIAPAN
Melakukan penyusunan pedoman penugasan berupa proposal teknis sebagai penjelasan
terhadap pemahaman lingkup pekerjaan dan penjabaran kegiatan Identifikasi PSU
Permukiman Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten
Kotabaru; Penyiapan sumber daya manusia beserta pembagian tugas dan tanggung
jawabnya, sesuai yang dipersyaratkan KAK; Penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan;
Mempersiapkan teknis pelaksanaan survei berupa penyiapan perangkat keras dan perangkat
lunak pengumpulan data lapangan, proses pengolahannya, dan keluaran berupa informasi
yang diinginkan. Salah satunya adalah penyiapan format (model teknis) Identifikasi PSU
Permukiman Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten
Kotabaru adalah berkoordinasi dengan instansi pemerintah dan asosiasi profesi, untuk
membantu dalam proses perolehan data.
D. TAHAPAN KESIMPULAN
Perumusan kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan yang dapat menggambarkan secara
umum sarana prasarana (PSU) untuk program selanjutnya. Melakukan konsultasi dan
pembahasan secara intensif dengan Tim Teknis, pakar, akademisi, dan instansi terkait, serta
unsur Pemerintah kab/kota, guna memperoleh masukan penyempurnaan laporan.
J. KELUARAN
Keluaran akhir pekerjaan Identifikasi PSU Permukiman adalah: Laporan Hasil Pelaksanaan
Identifikasi Data dan Kajian, Gambar Deliniasi Kawasan PSU Permukiman, Dokumentasi, meliputi:
Foto-foto kegiatan survey Gambar/ foto-foto lain yang diperlukan.
K. LAPORAN
Pedoman tahapan penyampaian laporan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
A. Laporan Pendahuluan, minimal berisikan : Pendalaman Kerangka Acuan Kerja, pemahaman latar
belakang perlunya Kegiatan Identifikasi PSU Permukiman Kabupaten Balangan, Kabupaten
Hulu sungai tengah, dan Kabupaten Kotabaru; Perumusan masalah secara umum dan pembuatan
alur pikir Kegiatan Identifikasi PSU Permukiman Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu sungai
tengah, dan Kabupaten Kotabaru; Penetapan metoda dan pendekatan kajian, penyusunan
kerangka pencapaian sasaran, jadwal waktu, pengerahan tenaga teknis/ahli yang terlibat;
Persiapan Survei; Penyiapan model teknis (kuisioner); Identifikasi hasil data yang menjadi
perioritas; Diserahkan maksimal 30 hari sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
ditandatangani, sejumlah 8 copy.
C. Laporan Akhir, minimal berisikan : Kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan; Hasil analisis
langkah penanganan pada program selanjutnya berupa data (matrik) yang menjadi skala prioritas
kebutuhan prasarana dan sarana perumahan dan permukiman; Diserahkan maksimal 60 hari
sejak Laporan Antara diserah terimakan, sejumlah 8 copy.
D. Laporan RAB, minimal berisikan : perhitungan pembiayaan dalam penanganan pada program
yang menjadi skala prioritas kebutuhan prasarana dan sarana utilitas (PSU) permukiman;
Diserahkan bersama Laporan Akhir,, sejumlah 8 copy.
E. Executif Summary, Album Peta, Gambar A3. Executive Summary dituangkan dalam bentuk
ringkasan laporan pendahuluan hingga laporan akhir yang berisikan intisari (point-point utama)
yang menggambarkan proses identifikasi analisis secara komprehensif dan sistematis dan
menyertakan album peta dan gambar. Diserahkan bersama Laporan Akhir, sejumlah 8 copy.
F. Dokumentasi Data dan Kegiatan Dokumentasi audio visual, setiap kegiatan yang telah dilakukan
sejak dari tahapan persiapan hingga selesainya kegiatan penyusunan rencana agar dilakukan
kegiatan dokumentasi foto. Pelaksana juga diwajibkan menyiapkan laporan hasil identifikasi
yang menggambarkan proses pekerjaan dalam bentuk Harddisk.
G. Format Laporan
Format produk laporan yang dihasilkan dibuat dalam bentuk tulisan yang dilengkapi dengan
gambar, peta, foto, dan tabel/grafik, dengan format sebagai berikut :
Produk Laporan :
a. Kertas
Ukuran kertas : A4, 70 gram
Jenis kertas : Polos, HVS, warna putih
Pembatas : Kertas tipis berwarna sebagai pembatas antar bab.
H. Penyampaian Laporan
Pelaksana diwajibkan untuk menyempurnakan setiap produk pelaporan dengan tepat waktu, baik
kepada pemberi tugas maupun kepada tim teknis dan narasumber untuk mendapatkan koreksi
dan sebagai bahan pembahasan.
L. PENUTUP
A. Dalam melaksanakan tugasnya konsultan harus mencari informasi yang dibutuhkan selain
informasi yang telah disampaikan melalui KAK. Informasi yang dimiliki harus juga termasuk
informasi dari Pemerintah dan pemilik/pengelola termasuk pemakai gedung sebagai obyek yang
sedang di studi. Keabsahan data dan informasi dari berbagai sumber yang digunakan dalam
proses deskripsi, analisis dan penuangan konsep serta penyusunan berbagai program pada
kegiatan bantuan teknik menjadi bagian tugas koreksi dari Konsultan yang bersangkutan.
B. Setelah KAK ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang
telah diterima dan mencari bahan masukan (input yang diperlukan dalam penyelesaian
pekerjaan ini).
Banjarbaru, 2021
Ditetapkan Oleh :
Plt. Kepala Bidang PSU Permukiman
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Provinsi Kalimantan Selatan
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran,