Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

DASAR

HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK


INDIVIDU DAN MSKHLUK SOSIAL

NAMA KELOMPOK 1:

AMINAH : E1M017001
ANDRE PRATAMA : E1M017002
ANNISA MUJRIATI : E1M017003
ARI ATMA SULISTTIA : EIM017004

UPT TAHUN PERTAMA BERSAMA SAINTEK 15


UNIVERSITAS MATARAM
SEMESTER GENAP
2018
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena berkat rahmat dan hidayahnya,penulis telah mampu menyelesaikan sebuah
makalah yang berjudul Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Individu dan
Makhluk Sosial. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Dalam menjalankan peranannya setia dalam menjalankan peranannya
setiap individu harus mengetahui peranannya masing-masing tersebut. Untuk itu,
perlu kiranya penulis menulis sebuah makalah yang mengemukakan manusia
sebagai makhluk Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi
para pembaca.penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis
banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,penulis
mengucapkan terimakasih.
            Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki
banyak kekurangan, baik dalam hasil maupun sistematika dan teknik
penulisannya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

                                                                                  Mataram,21 maret 2018

    

Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
D. Manfaat makalah............................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN ........................................................................................


A. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Individu dan makhluk sosial.................
B. Pentingnya Manusia Sebagai Makhluk Sosial...............................................
C. Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu................................................
D. Peranan Manusia Sebagai Makhluk Sosial....................................................
E. Hubungan Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Makhluk sosial...........

BAB III : PENUTUP.................................................................................................


A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada dasarnya manusia adalah sebagai makhluk individu yang unik,
berbeda antara yang satu dengan lainnya. Secara individu juga, manusia ingin
memenuhi kebutuhannya masing-masing, ingin merealisasikan diri atau ingin dan
mampu mengembangkan potensi-potensinya masing-masing. Hal ini merupakan
gambaran bahwa setiap individu akan berusaha untuk menemukan jati dirinya
masing-masing, tidak ada manusia yang ingin menjadi orang lain sehingga dia
akan selalu sadar akan keindividualitasannya.
Adapun hubungannya dengan manusia sebagai mahluk sosial adalah
bahwa dalam mengembangkan potensi-potesinya ini tidak akan terjadi secara
alamiah dengan sendirinya, tetapi membutuhkan bantuan dan bimbingan manusia
lain. Selain itu, dalam kenyataannya, tidak ada manusia yang mampu hidup tanpa
adanya bantuan orang lain. Hal ini menunjukan bahwa manusia hidup saling
ketergantungan dan saling membutuhkan antara yang satu dengan lainnya.
Dari kedua hal diatas, manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial memiliki fungsi masing-masing dalam menjalankan peranannya dalam
kehidupan. Sebagai makhluk individu  manusia merupakan bagian dan unit
terkecil dari kehidupan sosial atau masyarakat dan sebaliknya sebagai makhluk
sosial yang membentuk suatu kehidupan masyarakat, manusia merupakan
kumpulan dari berbagai individu. Dalam menjalankan peranannya masing-masing
dari kedua hal tersebut secara seimbang,maka setiap individu harus mengetahui
dari peranannya masing-masing terssebut. Untuk itu,perlu kiranya penulis menulis
seebuah makalah yang mengemukakan manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menginspirasi
pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial?
2. Apa pentingnya manusia sebagai makhluk sosial?
3. Bagaimana peranan manusia sebagai makhluk individu?
4. Bagaimana peranan manusia sebagai makhluk sosial?
5. Bagaimana hubungan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial?

C.  Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk individu.
2. Untuk mengetahui pentingnya manusia sebagai makhluk sosial.
3. Untuk mengetahui seperti apa peranan manusia sebagai makhluk individu.
4. Untuk mengetahui seperti apa peranan manusia sebagai makhluk sosial.
5. Untuk mengetahui hubungan manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial

D.  Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan,baik secara
teoritis maupun secara praktis.secara teoritis makalah ini berguna sebagai
pengetahuan mengenai manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial,secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. penulis,sebagai penambah pengetahuan mengenai manusia sebagai sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial.
2. pembaca,sebagai media informasi mengenai manusia sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Hakikat manusia sebagai Makhluk Individu Dan Makhluk Sosial


Pada dasarnya,manusia adalah makhluk individu yang merupakan bagian
dan unit terkecil dari kehidupan sosial atau manusia sebagai makhluk sosial yang
membentuk suatu kehidupan masyarakat, manusia merupakan kumpulan dari
berbagai individu. Adapun uraian lebih lanjut mengenai manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial adalah sebagai berikut:
1. Manusia sebagai Makhluk Individu
Kata individu menunjukkan pada hal yang tidak bisa dibagi. Kata individu
berasal dari bahasa latin, yakni individuum yang artinya adalah tidak terbagi.
Pengertian tidak dapat dibagi disini menunjuk pada pemahaman bahwa manusia
itu bersifat perseorangan. Masing-masing memiliki potensinya masing-masing.
Setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Selain itu,
dalam pemahaman tentang manusia sebagai makhluk individu adalah manusia
memiliki kebebasan dalam mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir.
Setiap manusia memiliki kebebasan untuk mengejar harapan atau cita-citanya
setinggi langit dan semampu ia capai.
Dengan kemampuan berpikir, manusia secara individual dapat melakukan
berbagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah
hidupnya dan dalam mencapai cita-citanya. Dalam makna yang paling penting,
manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa setiap manusia harus
mampu memecahkan masalah hidupnya tanpa bergantung kepada orang lain.
Dengan kata lain, setiap manusia harus mandiri agar dirinya menjadi mulia di
hadapan tuhan dan manusia.
Menurut Nursid Sumaatmadja (Effendi,2010:39) kepribadian adalah
keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-
potensi bio-psiko-fisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan
rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta
reaksi mental psikologisnya jika mendapat rangsangan dari lingkungan.Dia
menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam
pembentukkan karakteristik yang khas dari seseorang.Secara normal, setiap
manusia memiliki potensi dasar mental yang berkembang dan dapat
dikembangkan yang meliputi (1) minat (sense of interest), (2) dorongan ingin tahu
(sense of curiousity), (3) dorongan ingin membuktikan kenyataan (sense of
reality) (4) dorongan ingin menyelidiki (sense of inquiry), (5) dorongan ingin
menemukan sendiri (sense of discovery). Potensi ini berkembang jika adanya
rangsangan, wadah dan suasana kondusif. Jika fenomena sosial di lingkungannya
telah tumbuh potensi-potensi mental yang normalnya akan terus berkembang.
Berawal dari potensi-potensi tersebut, manusia sebagai makhluk individu
ingin memenuhi kebutuhan dan kehendaknya masing masing, ingin
merealisasikan dan mengaktualisasikan dirinya. Dalam arti ia memiliki
kemampuan untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.
Setiap individu akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan jati
dirinya yang berbeda dengan yang lainnya, tidak ada manusia yang betul-betul
ingin menjadi orang lain, dia tetap ingin menjadi dirinya sendiri sehingga dia
selalu sadar akan keindividualitasnya.
Menurut Zanti Arbi dan Syahrun (Sadulloh, 2009:81) menyatakan bahwa
setiap orang bertanggung jawab atas dirinya, atas pikiran, perasaan, pilihan, dan
perilakunya. Orang yang betul-betul manusia adalah orang yang bertanggung
jawab penuh. Tidak ada orang lain yang  mengambil alih tanggung jawab dalam
hidupnya. Kata hatinya adalah kata hatinya sendiri.
Adapun dalam hal ini sebagai pendidik baik orang tua maupun guru kita
harus memahami bahwa anak memiliki potensi untuk berkembang yang ingin
menjadi pribadinya sendiri. Anak dalam perkembangannya akan memperoleh
pengeruh dari luar, baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja, tetapi anak
akan mengambil jarak terhadap pengaruh-pengaruh tersebut. Dia akan
memilihnya sendiri. Pengaruh tersebut akan dia olah secara pribadi, sehingga apa
yang dia terima akan merupakan bagian dari dirinya sendiri sehingga anak
menjadi pribadi individu yang berbeda dan tidak sama dengan yang lainnya.
Selain itu, pendidik harus sadar bahwa anak bukan satu satunya manusia yang
berhak untuk mendidik anak tersebut. pendidikan tidak boleh memaksa anak
untuk mengikuti atau menuruti segala kehendaknya, karena dalam diri anak ada
suatu prinsip pembentukan dan pengembangan yang ditentukan oleh dirinya
sendiri.
2.      Manusia sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia selain sebagai makhluk individu, mereka juga
merupakan makhluk sosial. Adapun yang dimaksud Istilah sosial adalah ”Sosial”
berasal dari akar kata bahasa Latin Socius, yang artinya berkawan atau
masyarakat. Sosial memiliki arti umum yaitu kemasyarakatan dan dalam arti
sempit mendahulukan kepentingan bersama atau masyarakat. Adapun dalam hal
ini yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang hidup
bermasyarakat, dan pada dasarnya setiap hidup individu tidak dapat lepas dari
manusia lain. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial,
manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat
yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk,
karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam
kehidupannya.Seperti kita ketahui bahwa sejak bayi lahir sampai usia
tertentu,manusia adalah mahkluk yang tidak berdaya, tanpa bantuan orang orang
disekitar ia tidak dapat berbuat apa-apa  dan untuk segala kebutuhan hidup bayi
sangat tergantung pada luar dirinya seperti orang tuanya khususnya ibunya. Bagi
bayi keluarga merupakan segitiga abadi yang menjadi kelompok sosial pertama
dikenalnya.  Pada perjalanan hidup yang selanjutnya keluarga akan tetap menjadi
kelompok pertama tempat meletakan dasar kepribadian dan proses pendewasaan
yang didalamnya selalu terjadi “sosialisi”  untuk menjadi manusia yang
mengetahui pengetahuan dasar, nilai-nilai, norma sosial dan etika-etika pergaulan.
Manusia dapat di katakan makluk sosial karena pada dirinya terdapat
dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain, dimana terdapat
kebutuhan untuk berteman dengan orang lain yang sering di dasari atas kesamaan
ciri atau kepentingan masing-masing. Manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai
manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia
lainnya,   manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan
orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara,
dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Makhluk sosial
adalah makhluk yang terdapat dalam beragam aktivitas dan lingkungan sosial.

B.Pentingnya Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia
lainnya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,karena manusia tidak akan
bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.Ketika
bayi lahir,ia memerlukan pertolongan manusia lainnya.Bayi sama sekali tidak
berdaya ketika ia lahir,ia tidak bisa mempertahankan hidupnya tanpa pertolongan
orang lain. Tanpa bantuan manusia lainnya,manusia tidak mungkin bisa berjalan
dengan tegak.dengan bantuan orang lain,manusia bisa makan menggunakan
tangan,bisa berkomunikasi atau bicara,dan bisa mengembangkan seluruh potensi
kemanusiaannya.
Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap.
pada tahap pertama,seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang
lain terhadapnya. Pada tahap kedua,seseorang mempunyai persepsi mengenai
penilaian orang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga,seseorang
mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain
terhadapnya itu.
Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran
manusia tentang status dan posisi dirinya adalah sebagai kehidupan bersama,serta
bagaimana tanggung jawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan. adapun
faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat diantaranya
yaitu:
1. Adanya dorongan seksual.
2. Adanya kenyataan bahwa manusia adalah serba tidak bisa atau sebagai
makhluk lemah.
3. Karena terjadinya habit pada tiap-tiap diri manusia.
4. Adanya kesamaan keturunan,kesamaan teritorial,nasib,keyakinan/cita-
cita,kebudayaan,dan lain-lain
C.Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu
Sebagai makhluk individu manusia berperan untuk mewujudkan hal-hal
berikut:
1. Mewujudkan harkat dan martabat yang mulia. Manusia diciptakan oleh
tuhan dengan memiliki harkat dan martabat yang mulia jika dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Harkat dan martabat yang mulia itu harus diakui
dan dihargai oleh satu manusia kepada manusia lainnya.
2. Mengupayakaan terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia. Sebagai
individu yang memiliki harkat dan martabat yang mulia, manusia
menuntut pengakuan akan adanya hak asasi dalam dirinya. Seperti hak
untuk hidup, hak untuk berkarya, hak untuk mengembangkan diri, dan hak
asasi lainnya. Manusia tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang yang
bertujuan untuk menindas haknya sebagai manusia.
3. Merealisasikan segenap potensi dirinya untuk kesejahtraan hidup. Manusia
diciptakan tuhan dengan dibekali bakat atau potensi yang berbeda antara
satu dengan lainnya. Potensi ini harus digali, diasah, dikembangkan dan
diaplikasikan.
4. Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa tekhnologi serta
memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahtraan. Kesadaran
tersebut mendorongnya untuk tetap belajar

Secara sosial sebenarnya manusia merupakan mahluk individu dan sosial


yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan
dalam masyarakat. Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan
kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya bersekolah,
melakukan pekerjaan, bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai aktivitas
ekonomi, politik dan bahkan beragama. Namun demikian, kenyataannya setiap
individu tidak dapat menguasi atau mempunyai kesempatan yang sama.
Akibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak
sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya
kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya ), sosial (warga biasa dengan pak RT,
dll), politikl (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan
tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri.Dengan kata lain,
stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.

D.Peran Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Manusia sebagai pribadi adalah berhakekeat sosial. Artinya manusia akan
senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak mungkin
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Kebutuhan akan hal lain dan interaksi
sosial membentuk kehidupan kelompok pada manusia.
Sebagai mahluk sosial manusia berperan untuk mewujudkan hal berikut:
1. Melakukan interaksi dan menciptakan kehidupan berkelompok
2. Menciptakan norma yang mengatur kehidupan sosial
3. Mengupayakan terlaksananya kewajiban

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk


bermasyarakat,selain itu juga diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat
di kembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial
,manusia hidup bersama dengan manusia lainya. dorongan masyarakat yang di
bina sejak lahir selalu menempakan dirinya dalam berbagai bentuk,karena itu
dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupanya.
Manusia di katakan sebagai makhluk sosial, juga di katakan pada diri manusia
pada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain,
manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalo tidak hidup di tengah-
tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainya, manusia tidak mungkin bisa
berjalan dengan tegak.Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan
tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi
kemanusiaanya.
Dapat di simpulkan, bahwa manusia di katakan sebagai makhluk sosial, karena
bebarapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah
manusia

Jadi, manusia disebut sebagai makhluk sosial mengandung arti bahwa setiap
manusia saling membutuhkan satu sama lain. Setiap orang membutuhkan
kehadiran orang lain, yakni hadir dengan segala bantuannya. Pada suatu situasi,
seseorang membantu orang lain, tetapi pada situasi lain orang tersebut
membutuhkan bantuan dari orang lain. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa
hidup normal dan bertahan hidup.

E.Hubungan Antara Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk


Sosial
Adapun hubungannya dengan manusia sebagai mahluk sosial adalah
bahwa dalam mengembangkan potensi-potesinya ini tidak akan terjadi secara
alamiah dengan sendirinya, tetapi membutuhkan bantuan dan bimbingan manusia
lain. Selain itu, dalam kenyataannya, tidak ada manusia yang mampu hidup tanpa
adanya bantuan orang lain. Hal ini menunjukan bahwa manusia hidup saling
ketergantungan dan saling membutuhkan antara yang satu dengan lainnya.
Dari kedua hal diatas, manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial memiliki fungsi masing-masing dalam menjalankan peranannya dalam
kehidupan. Sebagai makhluk individu  manusia merupakan bagian dan unit
terkecil dari kehidupan sosial atau masyarakat dan sebaliknya sebagai makhluk
sosial yang membentuk suatu kehidupan masyarakat, manusia merupakan
kumpulan dari berbagai individu. Dalam menjalankan peranannya masing-masing
dari kedua hal tersebut secara seimbang,maka setiap individu harus mengetahui
dari peranannya masing-masing terssebut.
1.      Interaksi Sosial
Manusia dikenal sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.Dikatakan
makhluk sosial karena manusia sebagai individu saling membutuhkan dan saling
berinteraksi dengan manusia atau individu lainnya. Oleh sebab itu manusia
sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan orang lain pada hidupnya untuk
saling memberi, menolong, dan melengkapi satu sama lain.
Adapun pengertian interaksi sosial menurut Effendi (2010:46) adalah kata
interaksi berasaldari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal
balik saling mempengaruhi antar individu. Menurut Prof.Dr Soerjono Soekamto
di dalam pengantar sosiologi,interaksi sosial merupakan kunci rotasi kehidupan
sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antara satu sama
lain,tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling
berinteraksi.oleh karena itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar
dari suatu bentuk proses sosial,maka kegiatan-kegiatan antar satu individu dengan
yang lain tidak dapat disebut interaksi.
2.Sosialisasi
Sosialisasi sangat erat kaitannya terhadap manusia sebagai makhluk sosial.
Sebagai makhluk sosial kita harus senantiasa hidup bersosial dengan orang lain
agar dapat saling membantu, melengkapi, dan mencapai tujuan hidup kita.
Menurut Berger (Effendi, 2010:49) mendefinisika sosialisasi sebagai “a process
by which a child learns to be a participant member of society” yaitu suatu proses
dimana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam
masyarakat. Dalam hal ini jelas dikatakan bahwa proses sosialisasi dimulai dari
sejak anak usia dini hingga usia seseorang berakhir. Proses sosialisasi terus
dilakukan selama kita masih hidup dan masih membutuhkan orang lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sosialisasi adalah proses dimana seseorang dapat
berinteraksi dan berpartisipasi dengan masyarakat yang ada disekitarnya.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Manusia sebagai mahluk individu artinya manusia merupakan satu
kesatuan antara jasmani dan rohani. Seseorang dikatakan sebagai individu apabila
kedua unsur tersebut menyatu dalam dirinya.Selain sebagai makhluk individu,
manusia adalah makhluk sosial. Salah satunya dikarenakan pada diri manusia ada
dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain yang satu sama
lain saling membutuhkan. Untuk menjadi pribadi yang bermakhluk sosial setiap
individu dihadapkan dengan sosialisasi, yaitu suatu proses  dimana seseorang
belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial selalu dihadapkan oleh dua
kepentingan yaitu kepentingan individu dan sosial. Persoalan pengutamaan
kepentingan individu atau masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang
berkembang yaitu pandangan individualisme dan pandangan sosialisme.
Sebetulnya kedua kepentingan tersebut tidak dapat dipisahkan dan bukanlah
pilihan.

B.  Saran
Sejalan dengan kesimpulan diatas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1.   Setiap individu hendaknya sadar bahwa mereka adalah sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial, sehingga mereka mampu menghargai satu sama lain
dalam arti tidak mengambil hak orang lain ketika bertindak sebagai makhluk
sosial dan sebaliknya.
2. Dalam upaya pendidikan hendaknya para pendidik harus menghormati
keindividualitasan, karakteristik, keunikan dan kepribadian anak. pendidikan tidak
boleh memaksa anak untuk mengikuti dan menuruti segala kehendaknya, karena
dalam diri anak ada suatu prinsip pembentukan dan pengembangan yang
ditentukan oleh dirinya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi,R.dan Setiadi,E.M. (2010).Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan


Teknologi. Bandung: UPI Press.
Setiadi, Elly dkk. (2012). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Tirtarahardja, Umar. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
http://zulkifliizoel69.blogspot.co.id/2012/11/peranan-manusia-sebagai-
makhluk.html
https://www.scribd.com/doc/132035680/Peran-Manusia-Sebagai-Makhluk-
Individu-dan-Sosial
http://www.mediabelajar.info/2015/01/manusia-sebagai-makhluk-individu-
dan.html

Anda mungkin juga menyukai