FUNGSI GINJAL
Disusun oleh:
Ilham perdiansyah
20048
1
PRODI D3 ANALIS KESEHATAN
Kata pemgantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada selaku Dr. Lulu F.Balqis,SpPK.,MKes
dosen yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini dan tidak lupa Penulis juga
Makalah memberikan ilmu yang bermamfaat bagi kalangan yang tidak mengetahui atau ilmu
Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga makalah
ini mampu memberikan pengetahuan tentang fungsi dan pemyakit pada ginjal.
Penulis
Ilham perdiansyah
2
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
.......................................................................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................................
B. Tujuan Prakerin.................................................................................................................
C. Manfaat Prakerin...............................................................................................................
BAB V PENUTUP..................................................................................................................
A. Kesimpulan .......................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
4
A. Latar belakamg
Ginjal (Ren) adalah suatu organ yang mempunyai peran penting dalam mengatur
asam basa dalam darah. Produk sisa berupa urin akan meninggalkan ginjal menuju
Adalah menyaring dan membuang limbah, seperti racun, garam berlebih, dan urea
(limbah mengandung nitrogen hasil dari metabolisme protein). Urea yang terbentuk
5
a. Korteks ginjal
Korteks ginjal atau korteks renalis merupakan bagian ginjal yang paling luar. Bagian
ini dikelilingi oleh lapisan jaringan lemak yang berfungsi untuk melindungi bagian
dalam ginjal
b. Medula ginjal
Bagian ini merupakan jaringan halus yang terdapat di dalam ginjal. Struktur medula
terdiri atas piramida ginjal yang meliputi nefron dan tubulus, serta saluran medula.
Tubulus berfungsi untuk mengangkut cairan tubuh dan darah menuju ginjal.
c. Pelvis ginjal
Pelvis ginjal merupakan bagian ginjal yang terletak di lapisan paling dalam. Bagian
ginjal ini berbentuk seperti corong yang berfungsi sebagai saluran yang
Pada pelvis ginjal, terdapat bagian yang disebut calyces atau kaliks ginjal. Bagian ini
Kelebihan sisa cairan tubuh, racun, dan limbah yang tidak diperlukan tubuh akan
terkumpul menjadi urine di bagian nefron lalu dialirkan menuju kaliks ginjal.
Urine ini kemudian akan dibuang melalui bagian pelvis ginjal yang disebut hilum.
Pada bagian ini, ginjal terhubung ke kandung kemih melalui saluran ureter. Saluran
6
inilah yang membawa urine untuk ditampung di kandung kemih untuk kemudian
d. Nefron
Selain ketiga bagian di atas, bagian penting lain dari ginjal adalah nefron. Nefron
Bagian ini berfungsi untuk mengambil nutrisi dan cairan di dalam darah agar tidak
terbuang, serta menyaring dan membuang limbah hasil metabolisme serta racun di
Nefron merupakan bagian terkecil ginjal namun jumlahnya sangat banyak. Setiap
ginjal memiliki sekitar satu juta nefron dan masing-masing memiliki struktur
Setelah itu, cairan dan darah yang bebas protein akan dialirkan menuju
7
Tubulus renalis
Fungsi dari tabung ini adalah untuk menyerap kembali air, glukosa, dan
digunakan oleh tubuh. Kelebihan sisa air, glukosa, dan elektrolit ini
D. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian atau pokok -pokok diatas ginjal dikatakan normal bila
E. Tujuan
ginjal
8
BAB II
INTI POKOK
A.ginjal
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah penurunan faal ginjal yang terjadi berangsur
dan umumnya tidak dapat pulih (irreversible) (Hartono, 1995). Sindrom gagal
kejadiannya masih cukup tinggi, etiologi luas dan kompleks, sering tanpa
9
keluhan maupun gejala klinik kecuali sudah terjun ke stadium terminal (gagal
ginjal terminal).
bertahap sebelum terjun ke fase penurunan faal ginjal tahap akhir. Penurunan
semua faal ginjal nsecara bertahap, diikuti penimbunan sisa metabolisme protein
kerusakan ginjal atau penurunan faal ginjal lebih atau sama tiga bulan sebelum
dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan
ginjal kronik berat yang mulai perlu dialisis adalah penyakit ginjal kronik yang
mengalami penurunan fungsi ginjal dengan LFG <15 ml/menit. Pada keadaan ini
fungsi ginjal sudah sangat menurun sehingga terjadi akumulasi toksin dalam
tubuh yang disebut sebagai uremia. Pada kedaan uremia dibutuhkan terapi
pengganti ginjal untuk mengambil alih fungsi ginjal dalam mengeliminasi toksik
tubuh agar tidak terjadi gejala yang lebih berat(Cahyaningsih, 2011). Beberapa
gejala gagal ginjal kronik yaitu perubahan frekuensi kencing gejala ini dapat
tertentu seperti diuretik, sering ingin berkemih pada malam hari menunjukkan
edema yang disebabkan retensi cairan dan natrium, kram otot pada malam hari
10
lesu, kurang berenergi, sulit tidur, bengkak seputar mata pada pagi hari, atau
mata merah dan berair (uremic red eye) karena deposit garam kalsium fosfat
yang dapat menyebabkan iritasi hebat pada selapur lender mata, kulit kering
Kriteria dan klasifikasi penyakit gagal ginjal kronik adalah sebagai berikut:
kerusakan ginjal setidaknya selama tiga bulan atau lebih , yang didefinisikan
zat di dalam darah atau urine serta ada tidaknya gangguan hasil pemeriksaan
pencitraan. LFG yang kurang dari 60 ml/ menit 1,7 m2 lebih dari 3 bulan dengan
11
Stadium Deskripsi LFG
12
3. Etiologi Gagal Ginjal Kronik
Gagal ginjal kronik disebabkan penyakit ginjal intrinsik difus dan menahun.
Tetapi hampir semua nefropati bilateral dan progresif akan berakhir dengan gagal
dapat menyebabkan kelainan ginjal intrinsik dan berakhir dengan gagal ginjal
penyebab paling sering dari gagal ginjal kronik. Selain itu gagal ginjal kronik
progresif dan difus, seringkali berakhir dengan gagal ginjal ktonik. Sebagian
besar penderita gagal ginjal kronik relatif muda dan merupakan calon utama
(Hartono, 1995).
13
c. Hipertensi esensial,
d. Uropati obstruktif,
f. Ginjal (pelonefritis),
g. Nefritis interestisial.
penyebab gagal ginjal kronik. Pasien gagal ginjal kronik disebabkan oleh
kongenital, penyakit ginjal polikistik, dan aniloidosis. Pada orang dewasa gagal
ginjal kronik yang berhubungan dengan infeksi saluran kemih dan ginjal
multipel, nekrosis papilla renalis yang tidak mendapat pengobatan yang adekuat.
reaksi inflamasi atau radang dari jaringan interstisial. Kadang dijumpai juga
1995).
Secara patofisiologis gagal ginjal kronis dimulai pada fase awal gangguan,
14
bervariasi dan bergantung pada bagian ginjal yang sakit. Sampai fungsi ginjal
turun kurang dari 25% normal, manifestasi klinis gagal ginjal kronik mungkin
minimal karena nefron-nefron sisa yang mengambil alih fungsi nefron yang
Seiring dengan makin banyaknya nefron yang mati, maka nefron yang tersisa
menghadapi tugas yang semakin berat sehingga nefron-nefron tersebut ikut rusak
dan akhirnya mati. Sebagian dari siklus kematian ini tampaknya berkaitan dengan
dan aliran darah ginjal akan berkurang. Pelepsan renin akan meningkat bersama
Hipertensi akan memperburuk kondisi gagal ginjal, dengan tujuan agar terjadi
dengan semakin banyak terbentuk jaringan parut sebagai respon dari kerusakan
nefron dan secara progresif fungsi ginjal menurun drastis dengan manifestasi
terjadi sindrom uremia berat yang memberikan manifestasi pada setiap organ
Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada awalnya tergantung pada penyakit yang
dan fungsional nefron yang masih tersisa (surviving nephrons) sebagai upaya
15
kompensasi, yang diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti sitokinin dan
growth factors. Hal ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi, yang diikuti oleh
peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus. Proses adaptasi ini
nefron yang masih tersisa. Proses ini akhirnya diikuti dengan penurunan fungsi
nefron yang progresif, walaupun penyakit dasarnya sudah tidak aktif lagi.Pada
stadium paling dini penyakit ginjal kronik, terjadi kehilangan daya cadang ginjal
(renal reserve), pada keadaan dimana LFG masih normal atau malah meningkat.
Kemudian secara perlahan tapi pasti, akan terjadi penurunan fungsi nefron yang
progresif, yang ditandai dengan peningkatan kadar urea dan kreatinin serum.
Sampai pada LFG sebesar 60% pasien masih belum merasakan keluhan
(asimtomatik), tetapi sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum.
Sampai pada LFG sebesar 30%, mulai terjadi keluhan pada pasien seperti
nokturia, badan lemah, mual, nafsu makan kurang dan penurunan berat badan.
Sampai pada LFG dibawah 30%, pasien memperlihatkan gejala dan tanda uremia
fosfor dan kalsium, pruritus, mual, muntah dan lain sebagainya. Juga akan terjadi
gangguan keseimbangan air serta elektrolit antara lain natrium dan kalsium. Pada
LFG di bawah 15% akan terjadi gejala dan komlikasi yang lebih serius, dan
antara lain dialisis atau transplantasi ginjal. Pada keadaan ini pasien dikatakan
16
BAB III
DIAGNOSA LABORATORIUM
Diagnosa klinis merupakan tahapan yang sering dilakukan untuk mengetahui sebuah
penyakit yang diderita pasien baik secara kasat mata ataupun tidak kasat mata hal ini
merupakan sebuah acuan untuk menentukan takaran,jenis dan ketentuan yang berlaku
untuk pasien.
1) DIABETES MELITUS
17
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh gagalnya organ
menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah .Secara umum pasien diabetes
dibagi menjadi 2 tipe, yaitu diabetes tipe 1 yang biasanya muncu saat usia muda atau
anak-anak, dan diabetes tipe 2 yang muncul pada usia dewasa. Tidak dikenal adanya
diabetes tipe basah atau kering di dalam konteks ilmu kedokteran.Luka yang tidak
komplikasi yang terjadi akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol dan komplikasi
pembuluh darah yang telah terjadi. Hal ini dapat terjadi baik pada DM tipe 1 maupun
dan insulin.
Sampel yang di gunakan terdiri dari cairan yang berasal dari tubuh pasien
:Darah,urine dan Cairan yang di perlukan penanganan khusus: transudat dan eksudat.
2) PROTEINURIA
Albuminuria atau proteinuria adalah kondisi urine atau air kencing mengandung
jumlah albumin yang tidak normal. Kondisi ini disebut juga dengan ginjal bocor.
Albumin merupakan salah satu jenis protein dalam darah. Kondisi ini bukanlah
ginjal yang sehat tidak membiarkan jumlah protein keluar terlalu banyak melalui
18
filter ginjal. Namun, filter yang rusak akibat penyakit ginjal dapat membuat protein
seperti albumin bocor dari darah ke dalam urine.Kondisi yang kerap disebut ginjal
bocor ini sering kali merupakan gejala sakit ginjal, terutama jika Anda mengalami
proteinuria berat di mana urine mengandung protein sebanyak 2 – 3 gram per hari.
Penentuan proteinuria
Protein urine
Sampel yang di gunakan terdiri dari cairan yang berasal dari tubuh pasien
:Darah,urine dan Cairan yang di perlukan penanganan khusus: transudat dan eksudat.
3) CREATININ
Kreatinin merupakan produk hasil reaksi hidrolisis pada fosfokreatina yang terjadi di
otot, yang terjadi dengan ritme yang cukup konstan. Sejumlah besar kreatinin yang
terdapat dalam sirkulasi darah akan disaring keluar bersama dengan urin, dan tidak
adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui kerja ginjal dan gangguan yang terjadi
Creatinine urine
Sampel yang di gunakan terdiri dari cairan yang berasal dari tubuh pasien
:Darah,urine dan Cairan yang di perlukan penanganan khusus: transudat dan eksudat.
19
4) Pemeriksaan penunjang lainya terdiri dari :
Asam urat
GFR
20
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk lebih baik nya dilakukan kembali terhadap sumber yang tertera karena
22