Anda di halaman 1dari 1152

01

FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita dibawa orang tuanya ke UGD dengan keluhan lemas dan nggliyeng.
Pasien mengaku menstruasi belum berhenti sejak 16 hari yang lalu. Selain itu badan sering
memar-memar sejak kecil. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 9,2 g/ dl, leukosit
8000/ʯl ,trombosit 300.000/ʯl, waktu perdarahan memanjang, aPTT memanjang, tes
ristosetin terganggu, PPT normal. Terapi yang paling tepat untuk penyakit yang mendasari
pada kondisi diatas adalah...
A. Infus cairan isotonik
B. Pemberian Vitamin K
C. Transfusi trombosit
D. Ttansfusi PRC
E. Transfusi plasma segar

© FDI2020
E. Transfusi plasma segar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan: lemas dan nggliyeng. Pasien mengaku menstruasi
belum berhenti sejak 16 hari yang lalu. Selain itu badan sering
memar-memar sejak kecil.
• Pemeriksaan penunjang: Hb 9,2 g/ dl, leukosit 8000/ʯl
,trombosit 300.000/ʯl, waktu perdarahan memanjang, aPTT
memanjang, tes ristosetin terganggu, PPT normal.

Terapi yang paling tepat untuk penyakit yang mendasari pada


kondisi diatas adalah...

© FDI2020
Penyakit Von Willebrand
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi:
Adalah kelainan perdarahan herediter disebabkan oleh defisiensi
faktor von Willebrand (FVW), dimana FVW berfungsi untuk
membantu trombosit melekat pada dinding pembuluh darah dan
sesamanya.
Gambaran klinis:
Perdarahan gusi, hematuria, epitaksis, perdarahan saluran kemih,
darah dalam fases, mudah memar, menoragi, hemartrosis, luka
yang lama berhenti perdarahannya.
Pemeriksaan laboratorium:
Jumlah trombosit normal, waktu perdarahan memanjang,PPT
normal, aPTT memanjang/normal, penurunan aktivitas faktor VIII, tes
ristosetin terganggu. Untuk menetapkan diagnosis diperlukan
pemeiksaan khusus kadar FVW dan fungsinya.
© FDI2020
Terapi:
1. Transfusi:
Penggantian FVW dapat diperoleh dengan: transfusi plasma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

segar atau konsentrat plasma mengandung kompleks FVW-


VIII.
Kriopresipitat adalah konsentrat yang mudah didapatkan
dan efektif. Jika kriopresipitat tidak didapatkan maka salah
satu konsentrat faktor VIII/FVW dapat diberikan.
2. Obat:
Pemberian desmopresin untuk merangsang pengeluaran
FVW dari sel endotel segingga FVW dan faktor VIII:C cepat
meningkat dalam plasma. Kontraindikasi pada pasien PVW
tipe 2B dan tipe trombosit. Obat lain yang dapat membantu
pasien PVW antara lain premarine, estrogen,EACA,igG
intravena.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Infus cairan isotonik → tidak mengatasi penyebab


B. Pemberian Vitamin K → tidak tepat karena bukan
dikarenakan kekurangan vitamin K
C. Transfusi trombosit → tidak tepat karena trombosit
normal
D. Ttansfusi PRC → tidak tepat karena PRC sudah tidak
mengandung FVW

© FDI2020
Jadi, terapi yang paling tepat untuk penyakit
yang mendasari pada kondisi diatas adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Transfusi plasma segar

© FDI2020
02
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria datang ke dokter dengan keluhan mudah lelah sejak 3 bulan terakhir. Pasien
mengatakan suka memakan sushi dan ikan tanpa dimasak. Saat diperiksa Hb 8,5 g/ dl.
Hapusan darah tepi menujukan eritrosit makrositer. Pemeriksaan fases didapatkan
Diphyllobothrium latum . Pemeriksaan penunjang lain yang penting untuk menegakkan
diagnosis pasti pada pasien ini adalah...
A. Uji schilling
B. Pearl’s stain
C. Pemeriksaan sumsum tulang
D. Hb elektroforesis
E. Darah lengkap

© FDI2020
A. Uji schilling
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan: mudah lelah sejak 3 bulan terakhir. Pasien
mengatakan suka memakan sushi dan ikan tanpa dimasak.
• Pemeriksaan penunjang: Hb 8,5 g/ dl. Hapusan darah tepi
menujukan eritrosit makrositer. Pemeriksaan fases didapatkan
Diphyllobothrium latum .

Pemeriksaan penunjang lain yang penting untuk menegakkan


diagnosis pasti pada pasien ini adalah...
© FDI2020
Anemia defisiensi vitamin B12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi: metabolisme vitamin B12 yang tidak efektif.


Hal tersebut dapat disebabkan oleh:
1. Kurangnya pasoakn vitamin B12 dari makanan
2. Gangguan transport vitamin B12 atau gangguan pengikatan
vitamin B12 oleh resptornya (defisiensi enzim)
• Defisiensi faktor intrinsik (gastrektomi)
• Reseksi dan bypass ileum
• Persaingan biologi absorpsi vitamin B12 pada infeksi
Diphyllobothrium latum (cacing pita ikan), pada divertikulosis,
anastomosis usus
• Pankreatitis kronis

© FDI2020
Gejala Klinis
Gejala umum anemia: lemas, lesu, mudah lelah, pucat, takikardi, dispneu,
takipneu, konsentrasi menurun, pingsan, telinga berdenging.
Gejala akibat defisiensi vitamin B12: neuropati perifer, gangguan kognitif,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

gangguan memori, gangguan tidur, depresi

Laboratorium:
Darah lengkap (Hb rendah, MCV >100 fl), hapusan darah tepi (anemia
makrositer). Diagnosis anemia megaloblastik hipovitaminosis vitamin B12
dilakukan dengan uji schilling atau mengukur kadar vitamin B12 serum sebelum
dan setelah pemberian vitamin B12.

Penatalaksanaan
Terapi disesuaikan dengan etiologi, keparahan serta gejala anemia. Pada
anemia dengan gejala yang sangat parah atau Hb yang sangat rendah dapat
dilakukan transfusi PRC.
Karena defisiensi vitamin B12 maka pasien diberi injeksi intramuscular vitamin B12
(100-1000 mcg perbulan), berlangsung terus-menerus, dapat diberikan.

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Pearl’s stain → anemia defisiensi zat besi


C. Pemeriksaan sumsum tulang →anemia aplastik
D. Hb elektroforesis → thalasemia
E. Darah lengkap → kurang spesifik

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan penunjang lain yang
penting untuk menegakkan diagnosis pasti
pada pasien ini adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Uji schilling

© FDI2020
03
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pria usia 18 tahun mengeluh sering memar-memar pada persendian. Dari hasil
pemeriksaan penunjang didapatkan trombosit 250.000/ʯl, clotting time dan aPTT
memanjang, masa perdarahan dan masa protombin normal, aktivitas faktor IX rendah.
Diagnosis pasien ini adalah...
A. Hemofilia klasik
B. Chrismas disease
C. Von wilebrand disease
D. DIC
E. ITP

© FDI2020
B. Chrismas disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan: sering memar-memar pada persendian.
• Pemeriksaan penunjang: trombosit 250.000/ʯl, clotting time
dan aPTT memanjang, masa perdarahan dan masa
protombin normal, aktivitas faktor IX rendah.

Diagnosis pasien ini adalah...

© FDI2020
Hemofilia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi:
Merupakan penyakit perdarahan akibat kekurangan faktor
pembekuan darah yang diturunkan (herediter) secara sex-
linked pada kromosom X. Penyakit ini hanya bermanifestasi
klinis pada pria. Wanita hanya sebagai carrier.
Klasifikasi:
• Hemofilia A (Hemofilia klasik) karena defisiensi atau disfungsi
faktor VIII.
• Hemofilia B (Chrismas disease) karena defisiensi atau disfungsi
faktor IX.
• Hemofilia C akibat kekurangan faktor XI.

© FDI2020
Gejala dan tanda klinis:
Perdarahan spontan atau karena trauma ringan berupa
hemartrosis, hematom subkutan/intramuskular,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pedarahan mukosa mulut, perdarahan intrakranial,


epitaksis, hematuria, perdarahan berkepanjangan setelah
operasi kecil seperti sirkumsisi.

Pemeriksaan laboratorium:
Gangguan uji hemostasis berupa pemanjang masa
pembekuan (CT) dan masa tromboplastin partial
teraktivasi (aPTT), abnormalitas uji tromboplastin
generation. Masa perdarahan (BT) dan masa protombin
(PT) serta jumlah trombosit normal. Diagnosis definitif
ditegakkan jika berkurangnya aktivitas FVIII/FIX.

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Supportive
2. Terapi pengganti AHF
a. konsentrat faktor VIII/IX
b. kriopresipitat AHF. Kurang spesifik, mengandung F VIII,
FVW, dan fibrinogen.
3. Obat: desmopresin(merangsang produksi F VIII),
antifibrinoliti (menstabilkan bekuan).
4. Terapi gen.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hemofilia klasik → defisiensi atau disfungsi faktor VIII.


C. Von wilebrand disease →aktivitas faktor Von Willebrand
rendah
D. DIC → penurunan trombosit ,peningkatan D-dimer, PT
dan aPTT memanjang
E. ITP → trombositopenia,coomb’s test positif

© FDI2020
Jadi,diagnosis pasien ini adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Chrismas disease

© FDI2020
04
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 25 tahun dibawa oleh suaminya karena memiliki kebiasaa aneh sejak 1
bulan yang lalu. Suami mengeluhkan jika pasien sering memakan tanah akhir-akhir ini.
Saat ini pasien sedang hamil 5 bulan. Pasien mengaku tidak pernah memeriksakan
kehamilannya. Tidak ada obat ataupun suplemen yang dikonsumsi selama hamil.
Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 9,8 g/dL, HDT didapatkan anemia hipokromik
mikrositer. Anjuran yang paling tepat untuk pasien diatas adalah...
A. Mengajurkan makan buah dan sayur hijau
B. Memperbanyak makan daging merah
C. Memberikan suplementasi zat besi oral
D. Pemberian besi intravena
E. Transfusi PRC

© FDI2020
C. Memberikan suplementasi zat besi oral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan: memiliki kebiasaa aneh sejak 1 bulan yang lalu.
Suami mengeluhkan jika pasien sering memakan tanah akhir-
akhir ini. Saat ini pasien sedang hamil 5 bulan. Pasien
mengaku tidak pernah memeriksakan kehamilannya. Tidak
ada obat ataupun suplemen yang dikonsumsi selama hamil.
• Pemeriksaan penunjang: Hb 9,8 g/dL, HDT didapatkan anemia
hipokromik mikrositer.

Anjuran yang paling tepat untuk pasien diatas adalah...

© FDI2020
Anemia Defisiensi Besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi:
1. Intake rendah (makanan rendah zat besi)
2. Gangguan absorbsi (gastrektomi, kolitis kronik)
3. Kebutuhan meningkat (masa pertumbuhan, ibu hamil)
4. Kehilangan besi (perdarahan kronis: hemoroid,tukak peptik,infeksi
cacing tambang dan lain sebagainya)
Gejala Klinis
• Umum: lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang,
konjungtiva anemis.
• Khas defisiensi besi: koilonychia (spoon nail), atrofi papil lidah,
stomatitis angularis (cheilosis), disfagia, atrofi mukosa gaster, pica.

© FDI2020
Penyerapan besi
Terdapat 3 fase yaitu:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Fase luminal
2. Fase mukosal
3. Fase korporal

Penyerapan besi dipacu oleh meat factors dan vitamin C,


sedangkan dihambat oleh tanat, fitat dan serat. Di
lambung besi dilepaskan dari ikatannya dengan senyawa
lain. Kemudian terjadi reduksi besi dari bentuk feri ke fero.

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
• Darah lengkap: hemoglobin, MCV, MCH, MCHC dan hematokrit menurun.
• Hapusan darah tepi: hipokromik mikrositer, anisositosis, poikilositosis, ring
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

cell, pencil cell atau cigar cell


• Pemeriksaan khusus: Serum Iron dan ferittin menurun, TIBC meningkat.
• Pengecatan sumsum tulang: Perl’s stain negatif (cadangan besi negatif).

Tatalaksana
1. Terapi besi oral: efektif, murah, aman. Preparat pilihan utama yang
tersedia adalah ferrous sulphat karena efektif dan paling murah.
2. Terapi besi parenteral: lebih efektif, tetapi resiko lebih besar dan mahal.
3. Transfusi PRC: hanya jika terdapat indikasi (penyakit jantung anemik,
gejala yang sangat parah, preoperasi, hamil trimester akhir).

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mengajurkan makan buah dan sayur hijau → zat besi


lebih sulit diserap.
B. Memperbanyak makan daging merah → Mudah
diserap tapi kandungannya tidak sebanyak suplementasi
besi oral.
D. Pemberian besi intravena → lebih efektif, tetapi resiko
lebih besar dan mahal.
E. Transfusi PRC→ hanya jika terdapat indikasi (penyakit
jantung anemik, gejala yang sangat parah, preoperasi,
hamil trimester akhir).
© FDI2020
Jadi, anjuran yang paling tepat untuk
pasien diatas adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Memberikan suplementasi zat besi oral

© FDI2020
05
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien kanker payudara stadium 3 datang ke poli onkologi dengan keluhan
mudah lelah dan lemas. Pada pemeriksaan fisik pasien didapatkan konjungtiva anemis,
tidak terdapat hepatosplenomegali. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 9,5
g/dl, leukosit 8000/ ʯl, trombosit 350/ ʯl, MCV 60 fl, MCHC 22 g/dL, serum iron dan TIBC
menurun, ferittin meningkat. Diagnosis pada pasien ini adalah...
A. Anemia pernisiosa
B. Anemia aplastik
C. Anemia defisiensi besi
D. Thalasemia
E. Anemia akibat penyakit kronis

© FDI2020
E. Anemia akibat penyakit kronis
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keluhan: pasien kanker payudara stadium 3 datang ke poli


onkologi dengan keluhan mudah lelah dan lemas.
• PF:konjungtiva anemis, hepatosplenpmegali (-)
• Pemeriksaan penunjang: Hb 9,5 g/dl, leukosit 8000/ ʯl,
trombosit 350/ ʯl, MCV 60 fl, MCHC 22 g/dL, serum iron dan
TIBC menurun, ferittin meningkat.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Anemia akibat penyakit kronis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi: Infeksi kronis, Inflamasi kronis, keganasan


Gejala klinis:
Umumnya anemia derajat ringan sedang sehingga sering asimptomatik. Pada
pemeriksaan fisik hanya dijumpai konjungtiva pucat.
Laboratorium:
Didapatkan hasil berupa anemia normokromik normositer atau hipokromik
mikrositer, serum iron turun, TIBC turun, feritin normal atau meningkat, pearl’s stain
positif.
Tatalaksana
• Mengobati penyakit dasar.
• Transfusi PRC jika terjadi gangguan hemodinamik.
• Eritropoetin bermanfaat jika anemia disebabkan oleh kanker, gagal ginjal,
multiple mieloma, rheumatoid arthritis dan HIV.

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anemia pernisiosa →anemia megaloblastik


B. Anemia aplastik →pansitopenia
C. Anemia defisiensi besi →TIBC meningkat, ferittin turun
D. Thalasemia →anemia hemolitik, serum iron dan feritin
normal

© FDI2020
Jadi diagnosis pada pasien ini adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Anemia akibat penyakit kronis

© FDI2020
06
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien pria usia 70 tahun mengeluhkan nyeri pada tulang-tulang dan mudah lelah. Saat
diperiksa pasien tampak pucat. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 8,3g/dl, leukosit 6500/
ʯl, trombosit 210.000/ ʯl. Biopsi jaringan didapatkan plasmasitoma. Diagnosis pasien
tersebut adalah...
A. Leukimia akut
B. Osteosarkoma
C. Limfoma hodgkin
D. Multiple mieloma
E. Osteoporosis

© FDI2020
D. Multiple mieloma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan: nyeri pada tulang-tulang dan mudah lelah.
• PF: pasien tampak pucat.
• Pemeriksaan penunjang: Hb 8,3g/dl, leukosit 6500/ ʯl,
trombosit 210.000/ ʯl. Biopsi jaringan didapatkan
plasmasitoma.

Diagnosis pasien tersebut adalah...

© FDI2020
Multiple mieloma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi: multi faktorial


Gejala klinis:
Anemia, nyeri tulang, nefropati, fraktur patologik,
perdarahan,infeksi berulang dan atau neuropati perifer.
Pemeriksaan penunjang:
Anemia normokromik normositik. Neutropenia dan
trombositopenia pada penyakit lanjut. LED tinggi,peninggian
kalsium serum, urea darah dan kreatinin meninggi, albumin
darah rendah pada penyakit lanjut, penurunan CD4 dan
peningkatan CD8. Terdapat lesi litik tulang. Plasmasitoma
pada biopsi jaringan.
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Leukimia akut → leukositosis+bisitopenia


B. Osteosarkoma → sun burst appearance
C. Limfoma hodgkin → reed-sternberg cell
E. Osteoporosis → densitas tulang menurun

© FDI2020
Jadi, diagnosis pasien tersebut adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Multiple mieloma

© FDI2020
07
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 18 tahun dibawa oleh ibunya ke dokter karena memiliki kebiasaa aneh
sejak 3 bulan yang lalu. Ibu pasien mengeluhkan jika anak gadisnya sering makan kapur
dan tanah dari pekarangan rumahnya. Ibu pasien khawatir jika anaknya memiliki
gangguan jiwa atau kerasukan. Dari anamnesis dan pemeriksaan psikiatri tidak
didapatkan kelainan. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis,
hepatosplenomegali (-), atrofi papil lidah dan koilonychia . Pemeriksaan penunjang
didapatkan Hb 9,1 g/dL. Diagnosis pada pasien tersebut adalah...
A. Anemia akibat penyakit kronis
B. Anemia hemolitik autoimun
C. Anemia defisiensi besi
D. Sidroma rapunzel
E. Schizphrenia

© FDI2020
C. Anemia defisiensi besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan: anak gadisnya sering makan kapur dan tanah
dari pekarangan rumahnya.
• PF: Dari anamnesis dan pemeriksaan psikiatri tidak
didapatkan kelainan. Saat dilakukan pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis, hepatosplenomegali (-),
atrofi papil lidah dan koilonychia
• Pemeriksaan penunjang: Hb 9,1 g/dL.

Diagnosis pada pasien tersebut adalah...

© FDI2020
Anemia Defisiensi Besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi:
1. Intake rendah (makanan rendah zat besi)
2. Gangguan absorbsi (gastrektomi, kolitis kronik)
3. Kebutuhan meningkat (masa pertumbuhan, ibu hamil)
4. Kehilangan besi (perdarahan kronis: hemoroid,tukak peptik,infeksi
cacing tambang dan lain sebagainya)
Gejala Klinis
• Umum: lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang,
konjungtiva anemis.
• Khas defisiensi besi: koilonychia (spoon nail), atrofi papil lidah,
stomatitis angularis (cheilosis), disfagia, atrofi mukosa gaster, pica.

© FDI2020
Penyerapan besi
Terdapat 3 fase yaitu:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Fase luminal
2. Fase mukosal
3. Fase korporal

Penyerapan besi dipacu oleh meat factors dan vitamin C,


sedangkan dihambat oleh tanat, fitat dan serat. Di
lambung besi dilepaskan dari ikatannya dengan senyawa
lain. Kemudian terjadi reduksi besi dari bentuk feri ke fero.

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
• Darah lengkap: hemoglobin, MCV, MCH, MCHC dan hematokrit menurun.
• Hapusan darah tepi: hipokromik mikrositer, anisositosis, poikilositosis, ring
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

cell, pencil cell atau cigar cell


• Pemeriksaan khusus: Serum Iron dan ferittin menurun, TIBC meningkat.
• Pengecatan sumsum tulang: Perl’s stain negatif (cadangan besi negatif).

Tatalaksana
1. Terapi besi oral: efektif, murah, aman. Preparat pilihan utama yang
tersedia adalah ferrous sulphat karena efektif dan paling murah.
2. Terapi besi parenteral: lebih efektif, tetapi resiko lebih besar dan mahal.
3. Transfusi PRC: hanya jika terdapat indikasi (penyakit jantung anemik,
gejala yang sangat parah, preoperasi, hamil trimester akhir).

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anemia akibat penyakit kronis →Terdapat penyakit


kronis yang mendasari.
B. Anemia hemolitik autoimun →Terdapat tanda hemolisis
seperti icterus atau hepatosplenomegali.
D. Sidroma rapunzel → keadaan yang membuat
penderitanya memakan rambutnya sendiri.
E. Schizphrenia → hasil pemeriksaan status psikiatri
abnormal.

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien tersebut
adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Anemia defisiensi besi

© FDI2020
08
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 20 tahun datang ke dokter dengan keluhan mudah mengantuk sejak
beberapa bulan terakhir. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 9,6 g/dl, MCV 120 fl,
uji schilling positif. Diagnosis pada pasien tersebut adalah...
A. Anemia akibat penyakit kronis
B. Anemia hemolitik autoimun
C. Anemia defisiensi vitamin B12
D. Anemia defisiensi besi
E. Anemia defisiensi vitamin B9

© FDI2020
C. Anemia defisiensi vitamin B12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : mudah mengantuk sejak beberapa bulan
terakhir.
• Pemeriksaan penunjang: Hb 9,6 g/dl, MCV 120 fl, uji
schilling positif.

Diagnosis pada pasien tersebut adalah...

© FDI2020
Anemia defisiensi vitamin B12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi: metabolisme vitamin B12 yang tidak efektif.


Hal tersebut dapat disebabkan oleh:
1. Kurangnya pasoakn vitamin B12 dari makanan
2. Gangguan transport vitamin B12 atau gangguan pengikatan
vitamin B12 oleh resptornya (defisiensi enzim)
• Defisiensi faktor intrinsik (gastrektomi)
• Reseksi dan bypass ileum
• Persaingan biologi absorpsi vitamin B12 pada infeksi
Diphyllobothrium latum (cacing pita ikan), pada divertikulosis,
anastomosis usus
• Pankreatitis kronis

© FDI2020
Gejala Klinis
Gejala umum anemia: lemas, lesu, mudah lelah, pucat, takikardi, dispneu,
takipneu, konsentrasi menurun, pingsan, telinga berdenging.
Gejala akibat defisiensi vitamin B12: neuropati perifer, gangguan kognitif,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

gangguan memori, gangguan tidur, depresi

Laboratorium:
Darah lengkap (Hb rendah, MCV >100 fl), hapusan darah tepi (anemia
makrositer). Diagnosis anemia megaloblastik hipovitaminosis vitamin B12
dilakukan dengan uji schilling atau mengukur kadar vitamin B12 serum sebelum
dan setelah pemberian vitamin B12.

Penatalaksanaan
Terapi disesuaikan dengan etiologi, keparahan serta gejala anemia. Pada
anemia dengan gejala yang sangat parah atau Hb yang sangat rendah dapat
dilakukan transfusi PRC.
Karena defisiensi vitamin B12 maka pasien diberi injeksi intramuscular vitamin B12
(100-1000 mcg perbulan), berlangsung terus-menerus, dapat diberikan.

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anemia akibat penyakit kronis → pearl’s stain (+)


B. Anemia hemolitik autoimun →coomb test (+)
D. Anemia defisiensi besi → pearl’s stain (-)
E. Anemia defisiensi vitamin B9 → tes schilling (-)

© FDI2020
Jadi,diagnosis pada pasien tersebut
adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Anemia defisiensi vitamin B12

© FDI2020
09
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 35 tahun, datang ke RS dengan keluhan wajah


bengkak sejak 1 bulan ini. Pasien juga mengeluh timbul jerawat dan
rambut yang banyak di wajah. Dari Pemeriksaan fisik didapatkan
TTV dalam batas normal, tampak akumulasi lemak di punggung
dan warna keunguan di kulit. Kadar kortison serum tinggi. Diagnosis
yang mungkin dari pasien ini adalah….
• A. Adenoma adrenal
• B. Tumor ektopik ACTH
• C. Sindrom cushing
• D. Penyakit cushing
• E. Insufisiensi adrenal

© FDI2020
C. Sindrom cushing
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• wajah bengkak, timbul jerawat dan rambut yang banyak
di wajah
• PF: tampak akumulasi lemak di punggung dan warna
keunguan di kulit
• Penunjang: Kadar kortison serum tinggi

• Diagnosis yang mungkin dari pasien ini adalah….


© FDI2020
Cushing syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sindroma chusing dan penyakit chusing adalah


manifestasi klinis dari kelebihan abnormal hormon
glukokortikoid dalam waktu lama dengan segala
konsekuensinya.

Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2020
Gejala dan tanda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Obesitas sentral • Edema


• Moon face • Polidpsi/poliuri
• Hipertensi • Infeksi jamur
• Atrofi kulit dan memar • Gangguan memori jangka panjang
• Diabetes atau intoleransi glukosa • Gangguan menstruasi
• Disfungsi gonad • Insomnia
• Kelemahan otot • Pertumbuhan lambat
• Hirsutisme, jerawat
• Gangguan mood
• Osteoporosis

Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• A. Adenoma adrenal : bukan jawaban yg tepat


• B. Tumor ektopik ACTH : bukan jawaban yg tepat
• D. Penyakit cushing : bukan jawaban yg tepat
• E. Insufisiensi adrenal : bukan jawaban yg tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis yang mungkin dari pasien ini


adalah….

C. Sindrom cushing

© FDI2020
10
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan BAB


bercampur lendir sejak 1 bulan ini. frekuensi BAB 6x/hari, dan konsistensi cair
disertai nyeri perut. Keluhan demam disangkal. Pemeriksaan fisik: TD 120/80
mmHg, HR 89x/menit, rr 18x/menit, suhu 36.5C. Kemudian dokter menyarankan
untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan kolonoskopi, namun tidak ditemukan
kelainan. Diagnosis pasien tersebut adalah….
• A. Chron disease
• B. Irritable Bowel Syndrome
• C. Irritable Bowel Disease
• D. Collitis ulcerative
• E. Disentri

© FDI2020
B. Irritable Bowel Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• keluhan BAB bercampur lendir sejak 1 bulan ini. frekuensi
BAB 6x/hari, dan konsistensi cair disertai nyeri perut.
• PF: TD 120/80 mmHg, HR 89x/menit, rr 18x/menit, suhu
36.5C
• Colonoscopy: tidak ditemukan kelainan

• Diagnosis pasien tersebut adalah…..

© FDI2020
Irritable Bowel Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• IBS merupakan kelainan fungsi usus yg ditandai dengan


nyeri perut atau rasa tidak nyaman dan gangguan pada
bowel habit namun tidak ditemukan adanya kelainan
struktural.
• Tanda klinis: nyeri perut, gangguan defekasi atau
perubahan pada frekuensi atau konsistensi feses, distensi
abdomen dan flatulence, keluhan dyspepsia (dada rasa
terbakar, mual, muntah).

Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th Edition, 2018.


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th Edition, 2018.


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Chron disease : ditemukan cobble stone


C. Irritable Bowel Disease: penyakit yg meliputi
chron disease dan kolitis ulseratif
D. Collitis ulcerative: ditemukan skipping lession,
mikroskopis ditemukan abses kripta
E. Disentri: disebabkan oleh bakteri atau amoeba

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pasien tersebut adalah…..

B. Irritable Bowel Syndrome

© FDI2020
11
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
• Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sesak nafas berat. Dari hasil anamnesis pasien sering merasa lelah, sesak
nafas, berkeringat, mudah haus sejak 3 hari yg lalu. Pasien mempunyai
riwayat diabetes mellitus sejak 4 tahun lalu dan tidak mengkonsumsi obat
rutin. Pasien mengaku mengalami sesak sejak seminggu lalu. Setelah
dilakukan pemeriksaan lebih lanju, diketahui bahwa pasien mengalami
komplikasi akut akibat riwayat penyakitnya. Komplikasi yg mungkin
dialami oleh pasien tersebut adalah….
• A. HHS
• B. KAD
• C. Retinopati
• D. Hipoglikemi
• E. Neuropati

© FDI2020
B. KAD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• sesak nafas berat, pasien sering merasa lelah, sesak nafas,
berkeringat, mudah haus, sesak sejak seminggu lalu
• riwayat diabetes mellitus, tidak mengkonsumsi obat rutin
• diketahui bahwa pasien mengalami komplikasi akut
akibat riwayat penyakitnya

• Komplikasi yg mungkin dialami oleh pasien tersebut


adalah….

© FDI2020
KAD (Ketoasidosis Diabetik)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• KAD adalah keadaan dekompensasi/kekacauan


metabolik yg ditandai oleh trias hiperglikemi, asidosis, dan
ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi insulin relatif
maupun absolut.

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
Prinsip-prinsip Pengobatan KAD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• 1. Penggantian cairan tubuh dan garam yg hilang


• 2. Menekan lipolisis sel lemak dan menekan
glukoneogenesis sel hati dengan pemberian insulin
• 3. Mengatasi stres sebagai pencetus KAD
• 4. Mengembalikan keadaan fisiologi normal dan
menyadari pentingnya pemantauan serta penyesuaian
pengobatan

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
Prinsip-prinsip Pengobatan KAD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• 1. Cairan
• Cairan yg digunakan adalah garam fisiologis berdasarkan
perkiraan hilangnya cairan pada KAD mencapai 100 mL/kg BB,
maka jam pertama diberikan 1 sampai 2 liter, jam kedua
diberikan 1 liter.
• 2. Insulin
• Tujuan pemberian insulin disini bukan hanya untuk mencapai
kadar glukosa normal, tetapi juga untuk mengatasi keadaan
ketonemia.

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
Prinsip-prinsip Pengobatan KAD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• 3. Kalium
• Pada keadaaan KAD ion K bergerak keluar sel dan selanjutnya
dikeluarkan melalui urin. Total defisit K yg terjadi selama KAD
diperkirakan mencapai 3-5 mEq/kg BB.
• 4. Bikarbonat
• Pemberian bikarbonat hanya dianjurkan pada KAD yg berat.

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. HHS : bukan jawaban yg tepat


C. Retinopati : bukan jawaban yg tepat
D. Hipoglikemi : bukan jawaban yg tepat
E. Neuropati: bukan jawaban yg tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Komplikasi yg mungkin dialami oleh


pasien tersebut adalah….

B. KAD

© FDI2020
12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
• Seorang perempuan berusia 30 tahun datang dengan keluhan perut
terasa tidak nyaman dan penuh sejak 3 minggu ini. salah satu keluarga
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien juga mengalami hal yg sama 2 bulan yg lalu. Sebulan yg lalu,


anggota keluarga tersebut mendonorkan darahnya kepada pasien. Saat
ini pasien mengalami mual dan muntah disertai demam. Pemeriksaan fisi
TD 120/80, HR 90x/mnt, rr 24x/mnt, suhu 37.9C. Didapatkan nyeri tekan
perut kanan atas, hepatosplenomegaly (-), tes undulasi +, spider naevi +.
Pemeriksaan lab menunjukan anti-HCV positif. Kemungkinan komplikasi yg
telah dialami oleh pasien tersebut adalah….
• A. Hepatitis C
• B. Hepatitis B
• C. Kolelithiasis
• D. Sirosis hepatis
• E. Ca hepar

© FDI2020
D. Sirosis hepatis
• Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• perut terasa tidak nyaman dan penuh sejak 3 minggu, mual


dan muntah disertai demam
• Riw keluarga: mengalami hal yg sama 2 bulan yg lalu, 1 bulan
lalu anggota keluarganya tsb mendonorkan darahnya
kepada pasien
• PF: TD 120/80, HR 90x/mnt, rr 24x/mnt, suhu 37.9C
• nyeri tekan perut kanan atas, hepatosplenomegaly (-), tes
undulasi +, spider naevi +. anti-HCV positif
• Kemungkinan komplikasi yg telah dialami oleh pasien tersebut
adalah….

© FDI2020
Sirosis hepatis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sirosis hati merupakan tahap akhir proses difus fibrosis hati


progresif yg ditandai oleh distorsi arsitektur hati dan
pembentukan nodul regeneratif.
• Gejala klinis:
• Spider naevi, palmar erytema, perubahan kuku,
osteoartropati hipertrofi, kontraktur dupuytren,
ginekomasti, hipogonadism, ukuran hati (besar, normal,
mengecil), splenomegali, asites, caput medusa, fetor
hepaticus, ikterus

Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2020
• Penunjang:
• ALT/AST: normal, atau meningkat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• ALP: sedikit meningkat


• Gamma-GT: meningkat
• Bilirubin: meningkat
• Albumin: menurun
• Globulin: meningkat
• Natrium darah: menurun
• Trombosit menuurn
• Leukosit dan neutrofil: menurun
• anemia

Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hepatitis C : penyebabnya
B. Hepatitis B : bukan jawaban yg tepat
C. Kolelithiasis: bukan jawaban yg tepat
E. Ca hepar : belum ada tanda-tanda mengarah
ke Ca

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Kemungkinan komplikasi yg telah


dialami oleh pasien tersebut adalah….

D. Sirosis hepatis

© FDI2020
13
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke dokter dengan


keluhan sering merasa haus dan nafsu makan bertambah sejak 2
minggu ini. Pasien juga mengeluh sering kencing malam hari. Pada
pemeriksaan GDA didapatkan 190 mg/dL dan GDP 123 mg/dL.
Pemeriksaan lanjutan yg bisa dilakukan untuk menegakan diagnosis
adalah….
• A. Glukosa darah acak
• B. Glukosa 2 jam post prandial
• C. TTGO
• D. Ulang GDS dan GDP
• E. Glukosa urin

© FDI2020
D. Ulang GDS dan GDP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• sering merasa haus dan nafsu makan bertambah, sering
kencing malam hari
• GDA didapatkan 190 mg/dL dan GDP 123 mg/dL

• Pemeriksaan lanjutan yg bisa dilakukan untuk


menegakan diagnosis adalah….

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perkeni 2015 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Glukosa darah acak: bukan jawaban yg tepat


B. Glukosa 2 jam post prandial: bukan jawaban yg
tepat
C. TTGO: bukan jawaban yg tepat
E. Glukosa urin: bukan jawaban yg tepat

© FDI2020
Jadi, Pemeriksaan lanjutan yg bisa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dilakukan untuk menegakan diagnosis


adalah….

D. Ulang GDS dan GDP

© FDI2020
14
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang dengan keluhan penurunan


kesadaran, sesak dan mual sejak 1 hari yg lalu. Pasien tidak bisa BAK sejak 1 hari
yg lalu.pasien juga dikeluhakan lemas dan kaki bengkak. Berawal dari 6 bulan
lalu pasien mulai mengalami keluhan kencing sedikit-sedikit meskipun dengan
minum air yg cukup. RPD DM + dan HT + namun tidak rutin minum obat.
Pemeriksaan fisik: TD 160/90 mmhg, HR 98x/menit, rr 28 x/menit, suhu 37C.
Pemeriksaan lab didapatkan ureum 310, kreatinin 12.5, proteinuria +4, Hb 6.5
g/dL. Pemeriksaan USG didapatkan gambaran kedua ginjal mengecil. Komplikasi
yg dialami pasien tersebut adalah….
• A. Sindrom hepatorenal
• B. Efusi pleura
• C. Gagal ginjal kronik
• D. Sindrom uremia
• E. Gagal ginjal akut

© FDI2020
D. Sindrom uremia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• sesak dan mual, tidak bisa BAK sejak 1 hari. lemas dan kaki
bengkak. kencing sedikit-sedikit meskipun dengan minum air
yg cukup.
• RPD DM + dan HT + namun tidak rutin minum obat
• PF: TD 160/90 mmhg, HR 98x/menit, rr 28 x/menit, suhu 37C
• ureum 310, kreatinin 12.5, proteinuria +4, Hb 6.5 g/dL
• USG: kedua ginjal mengecil
• Komplikasi yg dialami pasien tersebut adalah…

© FDI2020
Sindrom uremia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Uremia adalah suatu sindrom klinik yg dihubungkan


dengan abnormalitas dari cairan elektrolit, serta
keseimbangan hormon dan metabolik.
• Gejala klinis: mual, muntah, rasa lemah, anoreksia, kram
otot, gatal-gatal, dan perubahan status mental.
• Pemeriksaan fisik: kulit pucat, ditemukan bercak-bercak
bekas garukan pada kulit, uremic frost yaitu residu urea yg
tertinggal di kulit setelah penguapan keringat. Sklera
sedikit ikterik, faring kering, dan sering ditemukan
stomatitis.
Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.
© FDI2020
• Pada sistem kardiovaskular ditemukan retensi cairan yg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ditandai dengan edema paru, edema perifer dan


hipertensi berat.
• Pada paru ditemukan rhonki basah, edema paru, dan
pleural rub.
• Pada sistem saraf ditemuakn adanya rasa lemah, cepat
capek, kelemahan otot, sakit kepala, polineuropati, kram
otot, dan perubahan status mental: susah berkonsentrasi,
stupor, kejang dan koma.
• Pada ekstremitas dapat dijumpai: edema, pruritus, dan
atrofi kuku.

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penunjang:
• Laboratorium: kreatinin serum meningkat, klirens kreatinin
menurun, urinalisis perlu dilakukan untuk melihat adanya
protein , eritrosit, silinder eritrosit atau granuler, Hb,
mioglobin, dan pH.
• USG

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Sindrom hepatorenal: bukan jawaban yg tepat


B. Efusi pleura: bukan jawaban yg tepat
C. Gagal ginjal kronik: underlying disease
E. Gagal ginjal akut: bukan jawaban yg tepat

© FDI2020
Jadi, Komplikasi yg dialami pasien tersebut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah…

D. Sindrom uremia

© FDI2020
15
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
• Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang dengan keluhan penurunan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

kesadaran, sesak dan mual sejak 1 hari yg lalu. Pasien tidak bisa BAK sejak
1 hari yg lalu. pasien juga dikeluhkan lemas dan kaki bengkak. Berawal
dari 6 bulan lalu pasien mulai mengalami keluhan kencing sedikit-sedikit
meskipun dengan minum air yg cukup. RPD DM + dan HT + namun tidak
rutin minum obat. Pemeriksaan fisik: TD 160/90 mmhg, HR 98x/menit, rr 28
x/menit, suhu 37C. Pemeriksaan lab didapatkan ureum 310, kreatinin 12.5,
proteinuria +4, Hb 6.5 g/dL. Pemeriksaan USG didapatkan gambaran
kedua ginjal mengecil. Terapi yg tepat untuk pasien tersebut adalah….
• A. Transfusi darah
• B. Hemodialisis
• C. Asetilsistein
• D. Antibiotik
• E. Kemoterapi

© FDI2020
B. Hemodialisis
• Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• sesak dan mual, tidak bisa BAK sejak 1 hari. lemas dan kaki
bengkak. kencing sedikit-sedikit meskipun dengan minum
air yg cukup.
• RPD DM + dan HT + namun tidak rutin minum obat
• PF: TD 160/90 mmhg, HR 98x/menit, rr 28 x/menit, suhu 37C
• ureum 310, kreatinin 12.5, proteinuria +4, Hb 6.5 g/dL
• USG: kedua ginjal mengecil

• Terapi yg tepat untuk pasien tersebut adalah….

© FDI2020
Sindrom uremia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Uremia adalah suatu sindrom klinik yg dihubungkan


dengan abnormalitas dari cairan elektrolit, serta
keseimbangan hormon dan metabolik.
• Gejala klinis: mual, muntah, rasa lemah, anoreksia, kram
otot, gatal-gatal, dan perubahan status mental.
• Pemeriksaan fisik: kulit pucat, ditemukan bercak-bercak
bekas garukan pada kulit, uremic frost yaitu residu urea yg
tertinggal di kulit setelah penguapan keringat. Sklera
sedikit ikterik, faring kering, dan sering ditemukan
stomatitis.
Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien dengan uremia dengan kalium lebih dari sama


dengan 6.5 mg/L memerlukan terapi dialisis emergensi,
terutama bila ditemukan kelainan EKG (gelombang T yg
tajam, blok atrioventrikular dan bradikardi). Pengobatan
sementara meliputi pemberian klasium glukonat IV untuk
menstabilkan membrane kardiak dan pemberian
bikarbonat atau insulin+ glukosa atau inhalasi agonis
beta.

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Transfusi darah : sebagai terapi tambahan


C. Asetilsistein: sebagai terapi tambahan
D. Antibiotik: bila ada indikasi
E. Kemoterapi: bukan jawaban yg tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Terapi yg tepat untuk pasien tersebut


adalah….

B. Hemodialisis

© FDI2020
16
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang anak usia 5 tahun diantar orang tuanya ke UGD dengan keluhan lemas dan
sesak nafas. Keluhan disertai bibir kebiruan jika menangis. Riwayat pasien lahir normal
disertai bibir kebiruan. Pemeriksaan fisik Nadi 100x/m, RR 30x/m, suhu 37 C, tampak sianosis
bibir (+). Murmur ejeksi sistolik (+) pada katup pulomonal. Pemeriksaan radiologi tampak
gambaran boot shape appereance
Apa salah satu kelainan yang terjadi pada pasien ini?
a. Buntunya arteri pulmonalis
b. Robek nya aorta
c. Defek pada septum ventrikel
d. Tidak terbentuk nya katup trikuspid
e. Pembesaran ventrikel kiri

© FDI2020
C. DEFEK PADA SEPTUM VENTRIKEL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan lemas dan sesak nafas disertai bibir kebiruan jika
menangis.
• Riwayat pasien lahir normal disertai bibir kebiruan.
• Pemeriksaan fisik tampak sianosis bibir (+). Murmur ejeksi sistolik (+)
pada katup pulomonal.
• Pemeriksaan radiologi tampak gambaran boot shape appereance

Apa salah satu kelainan yang terjadi pada pasien ini?

© FDI2020
TETRALOGI OF FALLOT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan salah satu penyakit


jantung bawaan sianotik
• 4 kriteria
- Stenosis pulmonal
- Hipertrofi ventrikel kanan
- Overiding aorta
- VSD

© FDI2020
Gejala dan tanda
• Sianosis
• Sesak nafas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pingsan
• Clubbing finger
• Murmur
Pemeriksaan penunjang
• Fotothoraks =Boot shape heart app
• EKG=Tampak RVH
• Echocardiografi
Tatalaksana
Operatif

Sumber: Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of


Cardiovascular Medicine 10th Edition. Elsevier. United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Buntunya aorta → Harusnya pulmonal


b. Robeknya aorta→ harusnya overriding aorta
d.Tidak terbentuk nya katup trikuspid → pada atresia
trikuspid
e. Pembesaran ventrikel kiri → harusnya pembesaran
ventrikel kanan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI SALAH SATU KELAINAN YANG TERJADI


PADA PASIEN INI ADALAH…

C. DEFEK PADA SEPTUM


VENTRIKEL

© FDI2020
17
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 40 tahun diantar ke UGD dengan keluhan nyeri dada hebat
mendadak 10 menit yang lalu. Nyeri dirasakan seperti tersayat pisau. Oleh dokter
dilakukan CT Scan dan ditemukan robekan diaorta descenden
Apa diagnosis yang tepat menurut stanford?
a. Diseksi aorta tipe A
b. Diseksi aorta tipe B
c. Diseksi aorta tipe I
d. Diseksi aorta tipe II
e. Diseksi aorta tipe III

© FDI2020
B. DISEKSI AORTA TIPE B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan nyeri dada hebat mendadak 10 menit yang lalu.
• Nyeri dirasakan seperti tersayat pisau.
• Oleh dokter dilakukan CT Scan dan ditemukan robekan diaorta
descenden

Apa diagnosis yang tepat menurut stanford?

© FDI2020
DISEKSI AORTA
Merupakan kondisi dimana terjadinya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

robekan pada lapisan dalam aorta


Gejala klinis
• Nyeri hebat mendadak seperti tersayat
pisau
Klasifikasi
• Menurut stanford
- Tipe A : robekan aorta ascenden atau
keduanya
- Tipe B : robekan aorta descenden
• Menurut debakey
- Debakey 1 : robekan aorta ascenden
dan descenden
- Debakey 2: robekan aorta ascenden
- Debakey 3: robelan aorta descenden
Sumber: Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 10th Edition. Elsevier. United © FDI2020
States
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Diseksi aorta tipe A → robekan pada aorta


ascenden atau keduanya
c.Diseksi aorta tipe I → bukan klasifikasi stanford
d.Diseksi aorta tipe II → bukan klasifikasi stanford
eDiseksi aorta Tipe III → bukan klasifikasi stanford

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSA YANG TEPAT MENURUT


DEBAKEY PADA PASIEN INI ADALAH…

B. DISEKSI AORTA TIPE B

© FDI2020
18
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke klinik dokter dengan keluhan nyeri lipatan lengan
1 hari lalu. Pasien riwayat donor darah 3hari yang lalu. Pemeriksaan tanda vital dalam
batas normal. Pemeriksaan fisik tampak eritema dan edema pada lipatan lengan.
Apa diagnosis yang tepat?
a. DVT
b. Penyakit arteri perifer
c. Trombosis vena superficialis
d. Buerger disease
e. Insufisiensi vena kronik

© FDI2020
C. TROMBOSIS VENA SUPERFICIALIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan nyeri lipatan lengan
• Pasien riwayat donor darah.
• Pemeriksaan fisik tampak eritema dan edema pada
lipatan lengan.

Apa diagnosis yang tepat?

© FDI2020
TROMBOFLEBITIS SUPERFICIALIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penyumbatan vena superfsialis


oleh clot akibat trauma atau
pembedahan
Biasanya pada pasien post MRS
atau pasien yang menerima
suntikan pada vena
Tatalaksana awal
• Kompres
• Obat NSAID

Sumber: Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 10th Edition. Elsevier. United
States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.DVT → Trombosis pada vena dalam


b.Penyakit arteri perifer → bukan plihan yang tepat
d.Buerger disease → bukan plihan yang tepat
e.Insufisiensi vena kronik → bukan plihan yang
tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG TEPAT PADA PASIEN


INI ADALAH…

C. TROMBOSIS VENA
SUPERFICIALIS

© FDI2020
19
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
• Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan berdebar disertai lemas
badan. Keluhan nyeri dada dan sesak disangkal. Pada pemeriksaan fisik TD 80/50 mmHg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Nadi 160x/m reguler, RR 20x/m suhu 37 C.Hasil pemeriksaan EKG ditemukan gambar
dibawah ini

Apa terapi yang tepat pada kasus ini?


A. Carotid massage
B. Kardioversi tersinkronisasi 100 joule
C. Kardioversi tak tersinkronisasi 50 joule
D. Adenosin flush 6mg
E. Kardioversi tersinkronisasi 120 joule
© FDI2020
B. KARDIOVERSI TERSINKRONISASI 100
JOULE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Laki-laki 50 tahun berdebar dan lemas
• Nadi 160x/m, Tensi 80/50, keluhan sesak dan nyeri dada
disangkal (stabil)
• Bruit pada daerah karotis
• Hasil ekg= SVT

Apa terapi yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
SVT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala klinis
• Berdebar
• Lemas
• Jika ada sesak, nyeri dada
,penurunan kesadaran→unstabil
svt
Pemeriksaan fisik
• Denyut nadi biasanya > 150x/,
reguler
Penunjang
• Tampak gelombang QRS sempit
reguler, gelombang P dan T
bertumpukan
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Pasien stabil = vagal manuver,
adenosin 6 mg flush, beta
blocker/calcium chanel blocker
• Pasien unstabil= kardioversi
tersinkronisasi 50-100 joule

Sumber: American Heart Association. 2015. Guideline for Management


of Supra Ventricular Tachycardia. Journal of American College Cardiology.
Washington , D.C., United States.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Carotid massage → untuk SVT stabil


c.Kardioversi tak tersinkronisasi 50 joule → harusnya
tersinkronisasi
d.Adenosin flush 6mg → untuk SVT stabil
e.Kardioversi tersinkronisasi 120 joule → dosis nya
50-100 joule

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI TERAPI YANG TEPAT PADA KASUS INI


ADALAH…
B. KARDIOVERSI TERSINKRONISASI
100 JOULE

© FDI2020
20
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan demam sejak 2
minggu yg lalu. Riwayat pasien pengidap narkoba, ditemukan banyak bekas suntikan.
Pemeriksaan fisik TD: 110/80, nadi: 120 x/menit ireguler, nafas 20 x/menit, Suhu 38,5C, bising
jantung (+),hasil ekokardiografi: vegetasi (+) diventrikel kiri. Lesi janeway (+)
Apa diagnosis yang tepat pada pasien ini?
a. Demam rematik akut
b. Penyakit jantung rematik
c. Miokarditis
d. Endokarditis infektif
e. Perikarditis

© FDI2020
D. ENDOKARDITIS INFEKTIF
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan demam
• Riwayat pasien pengidap narkoba, ditemukan banyak
bekas suntikan
• Pemeriksaan fisik TD: 110/80, nadi: 120 x/menit ireguler,
nafas 20 x/menit, Suhu 38,5C, bising jantung (+),
• hasil ekokardiografi: vegetasi (+) diventrikel kiri. Lesi
janeway (+)

Apa diagnosis yang tepat pada pasien ini?


© FDI2020
ENDOKARDITIS INFEKTIF
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Radang endokardium yang


disebabkan staphylococcus
aureus
Faktor resiko
• RHD
• Katup buatan
• Penyalahgunaan obat secara IV
• Imunodefisiensi
• keganasan

© FDI2020
Gejala klinis
- Mayor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kultur positif
• Ekokardiografi
menandakan vegetasi
atau terdengar murmur
- Minor
• IV drug abuse
• Demam >38 C
• Gejala vasculitis(
janeway lession)

Sumber: Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook


of Cardiovascular Medicine 10th Edition. Elsevier. United States
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Demam rematik akut → kriteria jones tidak


terpenuhi
b.Penyakit jantung rematik → kriteria jones tidak
terpenuhi
c.Miokarditis → tidak tepat
e. Perikarditis → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG PALING TEPAT PADA


PASIEN INI ADALAH…

D. ENDOKARDITIS INFEKTIF

© FDI2020
21
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas sejak 1 jam
yang lalu yang tidak berkurang dengan istirahat. Riwayat HT (+). Pemeriksaan fisik TD
180/100 mmHg, Nadi 120 x/m RR 30x/m, Suhu 37 C. pemeriksaan paru didapatkan ronkhi
(+/+).
Apa penyebab ronkhi pada pasien ini?
a. Peningkatan tekanan hidrostatik
b. Penurunan tekanan onkotik
c. Peningkatan peremeabilitas vaskular
d. Peningkatan aliran limfatik
e. Buntunya aliran limfa

© FDI2020
A. PENINGKATAN TEKANAN
HIDROSTATIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan sesak nafas
• Riwayat HT (+)
• Pemeriksaan paru didapatkan ronkhi (+/+).
Apa penyebab ronkhi pada pasien ini?

© FDI2020
FRANK STARLING LAW
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Patofisiologi edema menurut frank starling


• Peningkatan tekanan hidrostatik( tekanan
dalam darah)
Biasanya pada hipertensi, gagal jantung
• Penurunan tekanan onkotik /osmotik
(tekanan yang menjaga dinding pembuluh
darah)
Pada hipoalbumin, sindroma nefrotik, sirosis
hepatis
• Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
Pada inflamasi
• Penyumbatan aliran limfe
Pada filariasis
Sumber: Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook
of Cardiovascular Medicine 10th Edition. Elsevier. United States
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b.Penurunan tekanan onkotik → tidak tepat


c.Peningkatan peremeabilitas vaskular → tidak
tepat
d.Peningkatan aliran limfatik → tidak tepat
e.Buntunya aliran limfa → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI PENYEBAB RONKHI PADA PASIEN INI


ADALAH…

A. PENINGKATAN TEKANAN
HIDROSTATIK

© FDI2020
22
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke klinik dokter dengan keluhan batuk darah sejak 3
minggu lalu disertai keringat malam hari dan berat badan yang menurun. Pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Setelah ditest didapatkan CD 4 pasien = 300/mm
Apa tatalaksana yang paling tepat?
a. Tunda ARV setelah pengobatan TB
b. OAT diberikan sampai toleransi kemudian dilanjutkan ARV
c. OAT dan ARV diberikan secara bersamaan
d. OAT diberikan setelah ARV ditoleransi
e. OAT sampai fase intensif kemudian dilanjutkan ARV

© FDI2020
B. OAT DIBERIKAN SAMPAI TOLERANSI
KEMUDIAN DILANJUTKAN ARV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan batuk darah sejak 3 minggu lalu disertai
keringat malam hari dan berat badan yang menurun.
• Setelah ditest didapatkan CD 4 pasien = 300/mm

Apa tatalaksana yang paling tepat?

© FDI2020
TERAPI TB DENGAN ARV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Berapapun CD4:
Mulai terapi TB sampai
daat ditoleransi setelah
itu lanjutkan ARV

Sumber:
1.PERMENKES. 2016. Pedoman Penanggulangan TB. Jakarta
2.Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2017. Pedoman Penatalaksanaan TB. Jakarta. Indonesia
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Tunda ARV setelah pengobatan TB → Kurang tepat


c.OAT dan ARV diberikan secara bersamaan → Kurang
tepat
d.OAT diberikan setelah ARV ditoleransi → terbalik ,
harusnya OAT dulu diberikan sampai ditoleransi
e.OAT sampai fase intensif kemudian dilanjutkan ARV →
Kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI TATALAKSANA YANG PALING TEPAT


PADA PASIEN INI ADALAH…
B. OAT DIBERIKAN SAMPAI
TOLERANSI KEMUDIAN
DILANJUTKAN ARV

© FDI2020
23
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien usia 50 tahun datang dengan keluhan sesak nafas, batuk dan demam menggigil
sejak 1 minggu yang lalu. Batuk berdahak berwarna kecoklatan. Pada pemeriksaan fisik TD
120/80 mmHg, Nadi 80x/m, RR 26 x/m, suhu 39 C. pemeriksaan fisik terdengar suara amforik
pada paracardial dekstra, wheezing -/-

Apa diagnosis yang paling tepat?


a. Pneumonia
b. Tb paru aktif
c. Efusi pleura
d. Pneumothorax
e. Abses paru

© FDI2020
E. ABSES PARU
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• keluhan sesak nafas, batuk berahak kecoklatamm dan
demam menggigil sejak 1 minggu yang lalu
• Pada pemeriksaan fisik suhu 39 C.
• Pemeriksaan fisik terdengar suara amforik pada
paracardial dekstra

Apa diagnosis yang paling tepat?

© FDI2020
ABSES PARU
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala klinis
• Demam tinggi
• Sesak nafas
• Batuk berdahak purulen
Tanda klinis
• Inspeksi = gerak dada asimetris jika parah
• Palpasi = fremitus raba meningkat pada daerah
abses
• Perkusi = redup pada daerah asbes
• Auskultasi = suara amforik + (suara bronkial bernada
tinggi seperti botol ditiup, menandakan ada kavitas)
Pemeriksaan penunjang
• Radiologi = kavitas dengan airfluid level
• Laboratorium= leukositosis
• Kultur = ditemukan kuman penyebab

© FDI2020
TATALAKSANA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Drug of choice
- Clindamycin (first choice)
- Metronidazole
- Quinolons
- Carbapenem

Sumber: Murray and Nadal’s. 2015. Textbook of Respiratory Medicine 6th


Edition. Elsevier. United States.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Pneumonia → Tidak ada suara amforik melainkan


ronkhi disertai tanda-tanda pneumonia
b.Tb paru aktif → Tidak ada suara amforik
melainkan ronkhi disertai tanda TB
c.Efusi pleura → Tidak ada suara amforik
d.Pneumothorax→ Tidak ada suara amforik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG PALING TEPAT PADA


PASIEN INI ADALAH…

E. ABSES PARU

© FDI2020
24
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak 11 tahun datang dengan keluhan bengkak kedua


kelopak mata dan kencing berbusa sejak seminggu terakhir.
Pemeriksaan fisik TD 130/90, nadi 84, RR 20, suhu 36.5C, edema
palpebra (+). Pemeriksaan lab BUN 90, kreatinin 2,1, kolestrol total 150,
albumin 3,8. Pemeriksaan urine lengkap tidak ditemukan leukosit,
eritrosit +2, protein +4. Terapi yang sesuai dengan penyakit di atas
adalah…
A.Prednison
B. Penicillin
C.Transfusi albumin
D.Furosemid
E. Antihipertensi
© FDI2020
B. Penicillin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 11 tahun bengkak kedua kelopak mata dan
kencing berbusa sejak seminggu terakhir.
• Pemeriksaan fisik : TD 130/90, nadi 84, RR 20, suhu 36.5C,
edema palpebra bilateral (+)
• Pemeriksaan lab : BUN 90, kreatinin 2,1, kolestrol total 150,
albumin 3,8.
• Pemeriksaan urine lengkap : eritrosit +2, protein +4
Terapi yang sesuai dengan penyakit di atas adalah…
© FDI2020
Glomerulonefritis Akut Pasca
Streptokokus (GNAPS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sindroma nefritik (hematuria, edema, hipertensi, azotemia)


SETELAH adanya infeksi oleh bakteri Streptococcus Beta
Hemolitikus grup A pada saluran nafas dan kulit.
• Gejala :
• Riwayat ISPA (faringitis) dan kulit (pioderma) 1-2 minggu sebelumnya
• Bengkak di kedua kelopak mata dan tungkai
• Kencing darah (gross hematuria) atau seperti air cucian daging,
jumlah berkurang (oliguria)
• Pemeriksaan Fisik :
• Hipertensi
• Edema di kedua kelopak mata dan tungkai
© FDI2020
• Pemeriksaan Penunjang :
• Urinalisis : eritrosit (+++), proteinuria (+) (eritrosit > protein),
ditemukan silinder eritrosit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• DL : BUN dan SK ↑
• Kadar ASTO ↑↑, kadar C3 ↓↓
• Tatalaksana :
• Medikamentosa :
• Antibiotik Penicillin : Amoxicillin 50mg/kgBB/hari 3 dosis selama 10 hari
atau bila alergi : Eritromisin 30 mg/kgBB/hari 3 dosis selama 10 hari.
• Diuretik → bila ada retensi cairan (edema) dan hipertensi
• Antihipertensi → golongan ACE-inhibitor (renal protector)
• Suportif : Tirah baring

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
A. Prednison → terapi definitif sindroma nefrotik
B. Transfusi albumin → bila albumin < 2,5; bukan terapi
definitif
C. Furosemid → terapi awal bila ditemukan edema
D. Antihipertensi → bukan terapi definitif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang sesuai dengan penyakit di


atas adalah…

B. Penicillin

© FDI2020
25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Anak usia 3 tahun BB 8 kg dikonsulkan karena akhir-akhir ini suka
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

makan tanah di pekarangan rumahnya. Sejak kecil susah makan.


Hasil pemeriksaan menunjukkan konjungtiva anemis, atrofi papil lidah,
dan kulit kering. Pemeriksaan darah didapatkan Hb 7 g/dl, MCV 68,
MCH 30. Pencegahan primer yang dapat dilakukan pada kasus ini
benar, kecuali...
A.Pendidikan kebersihan lingkungan
B. Screening hemoglobin dan hematokrit
C.Pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan
D.Pemberian MPASI yang difortifikasi mulai usia 6 bulan
E. Menunda pemakaian susu sapi sampai usia 1 tahun

© FDI2020
B. Screening hemoglobin dan hematokrit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak usia 3 tahun BB 8 kg dikonsulkan karena akhir-akhir
ini suka makan tanah di pekarangan rumahnya. Sejak
kecil susah makan.
• Pemeriksaan fisik : konjungtiva anemis, atrofi papil lidah,
dan kulit kering.
• Pemeriksaan darah : Hb 7 g/dl, MCV 68, MCH 30.
Pencegahan primer yang dapat dilakukan pada kasus ini
benar, kecuali…

© FDI2020
Anemia Defisiensi Besi
• Etiologi : Intake zat besi <<, infeksi parasit (Ancylostoma &
Schistosoma)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala :
• Pucat TANPA manifestasi perdarahan
• 5L (Lemah, Lesu, Letih, Lelah, Lalai)
• Pica
• Pemeriksaan Fisik
• Anemis (Hb < 7 g/dl), koilonikia, glositis,
stomatitis angularis, takikardia
• Gangguan pertumbuhan
• Pemeriksaan Penunjang Sumber : Medscape

• DL : Hb ↓, MCV MCH MCHC ↓


• Hapusan darah tepi : hipokromik mikrositer, anisositosis, sel pencil
/ cigar cell
• Gold standard : Serum iron ↓, ferritin ↓, TIBC ↑ © FDI2020
• Penatalaksanaan :
1. Cari tahu faktor penyebab
2. Suplementasi preparat besi : dosis 4-6 mg/kgBB/hari.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Respons terapi dgn menilai kadar Hb/Ht setelah 1 bulan → (+) bila
naik ≥ 2 g/dl, lanjut sampai 2-3 bulan
Jenis preparat yg tersedia :
a. Ferous Sulfas : 20% besi elemental
b. Ferous fumarat : 33% besi elemental
c. Ferous glukonas : 11,6% besi elemental
3. Transfusi darah (PRC) bila Hb < 4 g/dl
• Pencegahan :
1. Primer : ASI 6 bulan, tunda susu sapi hingga 1 thn, MPASI yg
sudah difortifikasi 6 bln s/d 1 thn, pemberian vit. C, pendidikan
kebersihan lingkungan
2. Sekunder : screening Hb/Ht, MCV, RDW, feritin ; suplementasi
besi
Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2020
Jawaban lainnya…
A.Pendidikan kebersihan lingkungan →pencegahan
primer
C. Pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan →
pencegahan primer
D. Pemberian MPASI yang difortifikasi mulai usia 6 bulan →
pencegahan primer
E. Menunda pemakaian susu sapi sampai usia 1 tahun →
pencegahan primer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pencegahan primer yang dapat dilakukan


pada kasus ini benar, kecuali …

B. Screening hemoglobin dan


hematokrit

© FDI2020
26
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Salah satu hal yang membedakan marasmus dengan kwashiorkor


pada umumnya adalah…
a. Kadar hemoglobin
b. Kadar albumin darah
c. Kadar natrium
d. Kadar kalium
e. Kadar ureum

© FDI2020
b. Kadar albumin darah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Mengapa demikian?
Karena kwashiorkor → defisiensi protein → cell protein loss
(+) → edema

© FDI2020
Kekurangan Energi Protein (KEP)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

MARASMUS (Defisiensi Karbohidrat / Energi) KWASHIORKOR (Defisiensi Protein)


Terlihat sangat kurus
Wajah seperti orangtua Ascites
Kulit kering, dingin, mengendor, keriput Hepatomegali
Otot atrofi Edema simetris pd kedua punggung kaki s/d seluruh tubuh
Iga gambang Rambut mudah rontok, warna seperti jagung
Lemak subkutan hilang (baggy pants) Crazy pavement dermatosis
MARASMUS KWASHIORKOR = gejala MARASMUS + EDEMA

Kriteria diagnosis :
• BB/TB < -3SD
• LILA < 11,5 cm

© FDI2020
Tatalaksana KEP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ingat urutannya !!
S(tabilisasi)T(r)A(nsisi)R(ehabilitasi)

Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011

Tatalaksana AWAL (fase STABILISASI) :


1. Atasi hipoglikemi : beri larutan gula 10% bila masih sadar, bila tidak sadar :
larutan D10 5cc/kgBB bolus IV → infus RD5 15cc/kgBB
2. Atasi hipotermi
3. Atasi dehidrasi : Rehidrasi per oral dengan ReSomal, parenteral hanya pada
dehidrasi berat dan syok © FDI2020
Kebutuhan Energi, Protein, dan Cairan
sesuai Fase Tatalaksana KEP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hari 1-7 Hari 8-14 Hari > 15

Kriteria sembuh : BB/TB > -2 SD

Sumber : Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
a. Kadar hemoglobin → sama dengan marasmus
c. Kadar natrium → sama dengan marasmus
d. Kadar kalium → sama dengan marasmus
e. Kadar ureum → sama dengan marasmus
Jadi, salah satu hal yang membedakan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

marasmus dengan kwashiorkor pada


umumnya adalah …

b. Kadar albumin darah

© FDI2020
27
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki 10 tahun datang dengan keluhan kaki kiri bengkak


sejak 3 minggu yang lalu. Bengkak dirasakan semakin lama semakin
bertambah berat. Pada pemeriksaan lokalis didapatkan
limfadenopati inguinal sinistra, nonpitting edema dan kulit
mengelupas. Berikut ini yang merupakan pembawa dan penyebar
penyakit di atas adalah…
a. Wuchereria bancrofti
b. Brugia malayi
c. Aedes aegypti
d. Culex sp
e. Anopheles bancrofti

© FDI2020
d. Culex sp
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki 10 tahun kaki kiri bengkak sejak 3 minggu
yang lalu.
• Bengkak dirasakan semakin lama semakin bertambah
berat.
• Pemeriksaan lokalis : limfadenopati inguinal sinistra,
nonpitting edema dan kulit mengelupas

Yang merupakan pembawa dan penyebar penyakit di


atas adalah…
© FDI2020
Infeksi Nematoda Jaringan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Nama Bentuk Mikrofilaria Vektor Patogenesis Terapi

Toksin larva dan cacing dewasa -->


Wuchereria bancrofti Selubung (+) obstruksi limfe -->
Inti tidak sampai ujung ekor elefantiasis & hidrokel

Brugia malayi Nyamuk *DEC 6 mg/kg/hari selama


Selubung (+), bentuk ekor *Anopheles 12 hari
mengecil, warna merah, 2 inti *Culex *Ivermectin Single dose
*Aedes Sama dgn Filariasis bancrofti *Simptomatis
TAPI elefantiasis hanya kena tungkai
bawah

Selubung (+),
bentuk ekor mengecil, warna
Brugia timori pucat

Sumber : Nelson Textbook of Pediatrics 19th Edition, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
a. Wuchereria bancrofti → cacing penyebab Filariasis
b. Brugia malayi → cacing penyebab Filariasis
c. Aedes aegypti → vektor demam berdarah Dengue
e. Anopheles bancrofti → kurang relevan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, yang merupakan pembawa dan


penyebar penyakit di atas adalah …

d. Culex sp

© FDI2020
28
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak usia 8 tahun BB 18 kg dikonsulkan karena pucat dan susah


konsentrasi di sekolah yang diketahui sejak 2 minggu yang lalu. Hasil
pemeriksaan menunjukkan konjungtiva anemis, atrofi papil lidah, dan
kulit kering. Pemeriksaan darah didapatkan Hb 7,8 g/dl. Hasil
pemeriksaan lanjutan yang diharapkan adalah...
A.Serum iron ↓ ferritin ↓ TIBC ↓
B. Serum iron ↑ ferritin ↓ TIBC ↑
C.Serum iron ↓ ferritin ↑ TIBC ↓
D.Serum iron ↓ ferritin ↓ TIBC ↑
E. Serum iron ↑ ferritin ↑ TIBC ↑

© FDI2020
D. Serum iron ↓ ferritin ↓ TIBC ↑
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak usia 8 tahun BB 18 kg pucat dan susah konsentrasi di
sekolah yang diketahui sejak 2 minggu yang lalu.
• Pemeriksaan fisik : konjungtiva anemis, atrofi papil lidah,
dan kulit kering.
• Pemeriksaan darah : Hb 7,8 g/dl

Hasil pemeriksaan lanjutan yang diharapkan adalah …

© FDI2020
Anemia Defisiensi Besi
• Etiologi : Intake zat besi <<, infeksi parasit (Ancylostoma &
Schistosoma)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala :
• Pucat TANPA manifestasi perdarahan
• 5L (Lemah, Lesu, Letih, Lelah, Lalai)
• Pica
• Pemeriksaan Fisik
• Anemis (Hb < 7 g/dl), koilonikia, glositis,
stomatitis angularis, takikardia
• Gangguan pertumbuhan
• Pemeriksaan Penunjang Sumber : Medscape

• DL : Hb ↓, MCV MCH MCHC ↓


• Hapusan darah tepi : hipokromik mikrositer, anisositosis, sel pencil
/ cigar cell
• Gold standard : Serum iron ↓, ferritin ↓, TIBC ↑ © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
A. Serum iron ↓ ferritin ↓ TIBC ↓ → tidak relevan
B. Serum iron ↑ ferritin ↓ TIBC ↑ → tidak relevan
C. Serum iron ↓ ferritin ↑ TIBC ↓ → anemia of chronic
disease
E. Serum iron ↑ ferritin ↑ TIBC ↑ → tidak relevan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi hasil pemeriksaan lanjutan yang


diharapkan adalah pada kasus ini adalah…

D. Serum iron ↓ ferritin ↓ TIBC ↑

© FDI2020
29
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Anak Hudza, 20 bln, dibawa ibunya berobat dengan keluhan batuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sejak 2 bulan lalu. Batuk diawali tarikan nafas panjang dari mulut dan
terdapat mual muntah, namun saat ini sudah berkurang. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan perdarahan subkonjuntiva, HR
130x/menit, RR 30x/menit, suhu 37C, auskultasi paru ditemukan rhonki
kasar minimal. Pasien telah minum obat selama sebulan terakhir.
Penyebab kasus di atas adalah…
A. Haemophillus influenza
B. Bordetella pertusis
C.Staphylococcus aureus
D. Klebsiella pneumoniae
E. Mycobacterium tuberculosis

© FDI2020
B. Bordetella pertusis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak Hudza, 20 bln, batuk sejak 2 bulan lalu. Batuk diawali
tarikan nafas panjang dari mulut dan terdapat mual muntah,
namun saat ini sudah berkurang.
• Pemeriksaan fisik : perdarahan subkonjuntiva, HR 130x/menit,
RR 30x/menit, suhu 37C, auskultasi paru ditemukan rhonki
kasar minimal.
• Pasien telah minum obat selama sebulan terakhir.

Penyebab kasus di atas adalah…


© FDI2020
PERTUSIS
• Etiologi : Bordetella pertusis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis :
• Stadium kataral : gejala minimal dengan atau tanpa demam
• Stadium paroksismal : batuk paroksismal dengan inspiratory
whooping and post-tussive vomitting disertai muka merah atau
sianosis, hipersalivasi, distensi vena leher
• Stadium konvalesens : gejala berkurang, dapat terjadi ptekiae,
perdarahan konjungtiva
• Penunjang:
• DL ( leukositosis, limfositosis absolut)
• Antibodi IgG toksin pertusis (+)

© FDI2020
Terapi Pertusis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Suportif umum
• Observasi ketat
• Antibiotik
• <1 bulan :
1. Eritromisin 40-50 mg/kgBB/hari 4 dosis selama 14 hari
2. Azitromisin 10 mg/kgBB/hari dosis tunggal selama 5 hari
• ≥ 1 bulan :
1. Eritromisin 40-50 mg/kgBB/hari 4 dosis selama 14 hari (max 2 g/hari)
2. Klaritromisin 15 mg/kgBB/hari 2 dosis selama 7 hari
3. Azitromisin 10 mg/kgBB dosis tunggal pada hari pertama, lalu 5 mg/kgBB
dosis tunggal pada hari ke 2-5.

Sumber : Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
A.Haemophillus influenza → meningitis
C.Staphylococcus aureus→ infeksi kulit, telinga
D.Klebsiella pneumoniae → pneumonia
E.Mycobacterium tuberculosis → TB paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, penyebab kasus di atas adalah…

B. Bordetella pertusis

© FDI2020
30
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak Santri, laki2 usia 13 tahun, dibawa ke klinik karena panas tinggi
yang tidak turun dengan pemberian obat penurun panas. Panas
sejak 3 hari yg lalu disertai sariawan, batuk pilek, dan mata merah
berair. Kemungkinan penyebab keluhan pasien ini adalah…
A. Bakteri gram negatif
B. Jamur
C. Parasit
D. Virus
E. Bakteri gram positif

© FDI2020
D. Virus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak Santri, laki2 usia 13 tahun, dibawa ke klinik karena
panas tinggi yang tidak turun dengan pemberian obat
penurun panas.
• Panas sejak 3 hari yg lalu disertai sariawan, batuk pilek,
dan mata merah berair

Kemungkinan penyebab keluhan pasien ini adalah…

© FDI2020
Campak
• Nama lain : rubeola, measles, morbili
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penyebab : virus campak gol. Paramyxovirus → MENULAR!


• Gejala klinis :
• Std prodormal : Demam tinggi terus menerus (>38,5C), batuk, pilek,
nyeri telan, faring hiperemi, stomatitis, konjuntivitis, bercak Koplik
• Std erupsi : pada demam hari ke-4 dan 5 muncul ruam seluruh
tubuh dimulai dari belakang telinga, wajah, badan, ekstremitas
selama 5-6 hari
• Std konvalesens : hiperpigmentasi kulit → menghilang 1-2 minggu
• Pemeriksaan penunjang :
• DL : leukosit normal atau meningkat bila ada infeksi bakteri
• Foto thorax, analisis gas darah, elektrolit darah feses lengkap →
komplikasi

© FDI2020
• Komplikasi :
• Bronkopneumonia → paling berbahaya
• Diare dengan dehidrasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Otitis media
• Laringotrakeobronkitis (Croup)
• Tatalaksana :
Suportif → cairan yg cukup, suplemen nutrisi, vit A, antipiretik,
antibiotik bila ada infeksi sekunder, antikonvulsi bila kejang
• Indikasi MRS (ruang isolasi):
• Hiperpireksia
• Dehidrasi
• Kejang
• Asupan oral sulit
• Adanya komplikasi
Sumber : Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011 © FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Bakteri gram negatif → kurang tepat
B. Jamur → kurang tepat
C. Parasit → kurang tepat
E. Bakteri gram positif → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kemungkinan penyebab keluhan


pasien ini adalah …

D. Virus

© FDI2020
31
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Anak 13 tahun datang dengan keluhan demam, mual, muntah, nafsu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

makan menurun sejak seminggu yg lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan


icterus (+), hepatosplenomegaly (-). Hasil pemeriksaan lab IgM HAV (+), IgG
HAV (-), HBsAg (+), IgM anti HBs (+), IgG anti HBs (-). Pernyataan yang paling
tepat di bawah ini adalah…
a. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, pernah sakit hepatitis A
sebelumnya, belum pernah vaksin hepatitis B, saat ini tidak sakit hepatitis B
b. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, pernah sakit hepatitis A,
pernah vaksin hepatitis B, saat ini tidak sakit hepatitis B
c. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, belum pernah sakit hepatitis
A sebelumnya, belum pernah vaksin hepatitis B, saat ini sedang sakit
hepatitis B
d. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, pernah sakit hepatitis A
sebelumnya, belum pernah vaksin hepatitis B, saat ini sedang sakit hepatitis
B
e. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, belum pernah sakit hepatitis
A sebelumnya, pernah vaksin hepatitis B, saat ini tidak sakit hepatitis B
© FDI2020
c. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A,
belum pernah sakit hepatitis A sebelumnya,
belum pernah vaksin hepatitis B, saat ini sedang
sakit hepatitis B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 13 tahun datang dengan keluhan demam, mual,
muntah, nafsu makan menurun sejak seminggu yg lalu.
• Pemeriksaan fisik didapatkan icterus (+),
hepatosplenomegaly (-).
• Pemeriksaan lab : IgM HAV (+), IgG HAV (-), HBsAg (+),
IgM anti HBs (+), IgG anti HBs (-).

Pernyataan yang paling tepat di bawah ini adalah…


© FDI2020
Hepatitis Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : virus Hepatitis


• Ada 2 jenis yang paling umum : hepatitis A dan B
HEPATITIS A HEPATITIS B

Flu like syndrome + icterus + BAK 70% asimptomatis


Gejala teh Kronis --> resiko sirosis hepatis
Outbreak, orang sekitar mengalami
keluhan yg sama (fecal oral), suka jajan
Faktor resiko sembarangan Transmisi vertikal, transfusi darah
Px Fisik Icterus, hepatomegali, nyeri tekan abdomen kuadran kanan atas, demam
Lab IgM anti HAV (+) HBsAg (+), IgM anti HBc (+)
Tatalaksana Suportif

Sumber : Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011 © FDI2020


Diagram Alur Diagnosis Hepatitis A
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

IgM anti HAV (+) IgG anti HAV (+)

Infeksi akut Hep A Riwayat terkena Hep A


Dideteksi 4-6 minggu

© FDI2020
Diagram Alur Diagnosis Hepatitis B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

HBsAg (+) = SAKIT HBsAg (-) = TIDAK SAKIT

IgM HBeAg IgG anti IgM


IgG IgG anti
(+) (+) HBs & HBc (+)
(+) HBs (+)
(+)

Hep B WINDOW
Hep B AKUT SEMBUH RIWAYAT
Hep B KRONIS INFEKSIUS PERIOD
min 2 antibodi (+)
VAKSIN
Anti = antibodi ☺ © FDI2020
Jawaban lainnya…
a. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, pernah sakit
hepatitis A sebelumnya, belum pernah vaksin hepatitis B, saat ini
tidak sakit hepatitis B → kurang tepat
b. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, pernah sakit
hepatitis A, pernah vaksin hepatitis B, saat ini tidak sakit hepatitis B
→ kurang tepat
d. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, pernah sakit
hepatitis A sebelumnya, belum pernah vaksin hepatitis B, saat ini
sedang sakit hepatitis B → kurang tepat
e. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, belum pernah sakit
hepatitis A sebelumnya, pernah vaksin hepatitis B, saat ini tidak sakit
hepatitis B → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pernyataan yang paling tepat di


bawah ini adalah…
c. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis
A, belum pernah sakit hepatitis A
sebelumnya, belum pernah vaksin hepatitis B,
saat ini sedang sakit hepatitis B

© FDI2020
32
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Bayi usia 4 bulan dibawa oleh Ibunya ke puskesmas untuk imunisasi.


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Riwayat imunisasi anak tersebut antara lain HepB 2x, Polio 2x, DTP 1x,
HiB 1x, dan belum vaksin BCG. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Di bawah ini merupakan kontraindikasi pemberian vaksin BCG
adalah...
A. Anak menderita gizi kurang
B. Sedang batuk pilek
C. Tertular HIV dari ibunya
D. Memiliki riwayat alergi ayam
E. Reaksi uji tuberculin <5 mm

© FDI2020
C. Tertular HIV dari ibunya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi usia 4 bulan dibawa oleh Ibunya untuk imunisasi.
• Riwayat imunisasi : HepB 2x, Polio 2x, DTP 1x, HiB 1x, dan
belum vaksin BCG.
• Pemeriksaan fisik dalam batas normal

Yang merupakan kontraindikasi pemberian vaksin BCG


adalah…

© FDI2020
Vaksin BCG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dapat diberikan usia 0-3 bulan


• Paling OPTIMAL : < 3 bulan (s/d 2 bulan 29 hari)
• Bila usia > 2 bulan 29 hari : Tuberculin test
• Bila uji tuberkulin tidak ada → observasi local accelerated
reaction
• Dosis pemberian : 0,05 ml intracutan (0,1 ml utk anak > 1
tahun)
• Kontraindikasi : Mantoux test (+), imunodefisiensi (HIV,
kortikosteroid jangka panjang), gizi buruk, infeksi berat

Sumber : Pedoman Imunisasi di Indonesia , Satgas IDAI, 2014 © FDI2020


Jawaban lainnya…
A. Anak menderita gizi kurang → boleh BCG
B. Sedang batuk pilek → boleh BCG
D. Memiliki riwayat alergi ayam → boleh BCG
E. Reaksi uji tuberculin <5 mm → boleh BCG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, yang merupakan kontraindikasi


pemberian vaksin BCG adalah…

C. Tertular HIV dari ibunya

© FDI2020
33
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
An. Browny, usia 7 tahun, datang dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

keluhan berat badan tidak naik sejak 3 bulan terakhir. Nafsu makan anak memang
kurang. Pasien juga mengeluhkan sering demam naik turun sejak 1 bulan ini.
Keluhan batuk-batuk juga sudah sejak 2 bulan terakhir. Ayahnya pernah berobat TB
paru BTA (+) dan sudah selesai 1 tahun yg lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
status gizi BB/U 70% berdasarkan kurva dan tidak terdapat pembesaran kelenjar
getah bening maupun sendi. Pada pemeriksaan rontgen thorax hasil tidak
menunjukkan tanda khas. Pemeriksaan uji tuberculin 4 mm. Tatalaksana yang tepat
pada kasus ini adalah…
A. 2RHZE/4RH
B. 2RHZ/4RH
C. 2RHZE/10RH
D. Tidak perlu pengobatan
E. Profilaksis INH 6 bulan

© FDI2020
B. 2RHZ/4RH
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• An. Browny, usia 7 tahun, keluhan berat badan tidak naik sejak
5 bulan terakhir.
• Disertai nafsu makan anak kurang, demam naik turun sejak 1
bulan ini, batuk sejak 2 bulan terakhir.
• Riwayat kontak : ayahnya pernah berobat TB paru BTA (+) dan
sudah selesai 1 tahun yg lalu.
• Pemeriksaan fisik : status gizi BB/U 70%, pembesaran KGB dan
sendi (-).
• Pemeriksaan rontgen thorax : tidak menunjukkan tanda khas.
• Uji tuberkulin 4 mm
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah…
© FDI2020
Pada kasus ini

Tuberkulosis pada Anak


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penyebab : Mycobacterium
tuberculosis
• Gejala :
• Paru : skor TB → (+) bila ≥ 6
• Ekstrapulmonal :
• Vertebrae : gibbus, pembengkakan
sendi
• Kulit : skrofuloderma
• SSP : kejang, iritabel
• Limfadenopati

© FDI2020
• Pemeriksaan penunjang :
• Uji Tuberkulin / Mantoux test → 0,1 ml intracutan di volar antebrachii,
diukur 48-72 jam setelah penyuntikan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• ≥ 10 mm : positif
• 5-9 mm : meragukan
• < 5 mm : negatif (pada anak gizi buruk > 5 mm = positif)
• Foto thorax
• BTA
• Tatalaksana : OAT RHZ TANPA ethambutol (2RHZ/4RH)
• Profilaksis : INH 5-10 mg/kgBB/hari selama 6 bulan
• Ada riwayat kontak dan atau tes tuberkulin positif, gejala klinis
negatif
• Hanya diberikan pada anak usia < 5 tahun atau anak dengan
imunokompromais (HIV, steroid jangka panjang)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Alur diagnosis TB berdasarkan 4 hal :


1. Konfirmasi bakteriologis
2. Gejala klinis khas TB
3. Adanya bukti infeksi TB (hasil uji
Tuberkulin positif atau adanya
kontak erat dengan penderita TB)
4. Gambaran foto thoraks sugestif TB

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. 2RHZE/4RH → TB ekstraparu selain meningitis dan tulang
C. 2RHZE/10RH → TB milier, meningitis, tulang/sendi
D. Tidak perlu pengobatan → kurang tepat
E. Profilaksis INH 6 bulan → untuk anak < 5 tahun dan atau
imunocompromised
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini


adalah…

B. 2RHZ/4RH

© FDI2020
34
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Bayi baru lahir, laki, BBL 3500g, lahir dengan operasi sesar atas indikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ibu bekas operasi sesar 2 tahun lalu. Tidak ada ketuban pecah dan
warna jernih. Skor Apgar 5-7, usia 2 jam bayi merintih, sianosis pada
ujung kuku dan bibir, pernapasan 85x/menit, setelah diberikan O2,
sianosis dan merintih menghilang, masih didapatkan nafas cuping
hidung, retraksi ringan di subkostal dan takipnea. Foto dada
didapatkan gambaran cairan pada fisura interlobaris. Kemungkinan
diagnosis banding yang tersering pada bayi ini adalah…
a. Pneumonia
b. Respiratory distress syndrome
c. PJB sianotik
d. Transient tachypnea of the newborn
e. Sindrom aspirasi mekoneum
© FDI2020
D. Transient tachypnea of the
newborn
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi baru lahir, laki, BBL 3500g, lahir dengan operasi sesar atas
indikasi ibu bekas operasi sesar 2 tahun lalu.
• Tidak ada ketuban pecah dan warna jernih. Skor Apgar 5-7,
usia 2 jam bayi merintih, sianosis pada ujung kuku dan bibir,
pernapasan 85x/menit
• Setelah diberikan O2, sianosis dan merintih menghilang, masih
didapatkan nafas cuping hidung, retraksi ringan di subkostal
dan takipnea.
• Foto dada didapatkan gambaran cairan pada fisura
interlobaris.
Kemungkinan diagnosis banding yang tersering pada bayi ini
adalah… © FDI2020
Asfiksia Neonatorum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Distres nafas
(Takipneu, retraksi, nafas merintih/grunting)

Preterm Aterm

< 6 jam > 6 jam < 6 jam > 6 jam

• HMD / RDS • Pneumonia • TTNB


• Pneumonia • PJB • MAS • Pneumonia
• Anomali paru • Perdarahan • Anomali • Polisitemia
• Syok paru paru • PJB
• Syok
Sumber : Mathai, Raju, and Katnikar. Management of Respiratory Distress in the Newborn, MJAFI, 2007 © FDI2020
Jawaban lainnya…
a. Pneumonia → disertai demam dan batuk
b. Respiratory distress syndrome → pada bayi preterm
c. PJB sianotik → ada suara murmur pada jantung
e. Sindrom aspirasi mekoneum → ketuban mekoneal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kemungkinan diagnosis banding yang


tersering pada bayi ini adalah …

D. Transient tachypnea of the


newborn

© FDI2020
35
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Bayi perempuan lahir spontan tidak langsung menangis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan ekstremitas sedikit fleksi. Saat dirangsang bayi


batuk, wajahnya memerah tapi ekstremitas berwarna
kebiruan. HR 90x/menit. Tindakan yang harus dilakukan
adalah…
a. Potong tali pusat
b. Berikan pernapasan buatan
c. Berikan bicarbonat 7.5% dan glukosa 40%
d. Hisap lendir pada mulut dan hidung
e. Masukkan ke dalam inkubator

© FDI2020
d. Hisap lendir pada mulut dan hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi perempuan lahir spontan tidak langsung menangis
dengan ekstremitas sedikit fleksi.
• Saat dirangsang bayi batuk, wajahnya memerah tapi
ekstremitas berwarna kebiruan. HR 90x/menit

Tindakan yang harus dilakukan adalah…

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan selanjutnya yang harus


dilakukan adalah…

D. VTP dengan O2 21%

© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. Potong tali pusat → kurang tepat
b. Berikan pernapasan buatan → kurang tepat
c. Berikan bicarbonat 7.5% dan glukosa 40% → kurang tepat
e. Masukkan ke dalam inkubator → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang harus dilakukan adalah …

d. Hisap lendir pada mulut dan


hidung

© FDI2020
36
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
An. S 15 tahun datang dengan keluhan sering memar ketika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

terbentur sesuatu, gusi sering berdarah. Pemeriksaan fisik ditemukan


hemarthrosis genu dextra. Pasien rutin transfusi faktor VIII. Bila di
kemudian hari anak ini menikah dengan wanita yang tidak
membawa gen karier penyakit yang sama, berapakah besar
kemungkinan keturunan mereka menjadi karier?
a. Anak laki-laki 0% anak perempuan 50%
b. Anak laki-laki 50% anak perempuan 100%
c. Anak laki-laki 50% anak perempuan 50%
d. Anak laki-laki 0% anak perempuan 100%
e. Anak laki-laki 50% anak perempuan 25%

© FDI2020
d. Anak laki-laki 0% anak perempuan
100%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• An. S 15 tahun datang dengan keluhan sering memar ketika
terbentur sesuatu, gusi sering berdarah.
• Pemeriksaan fisik : hemarthrosis genu dextra (+)
• Riwayat rutin transfusi faktor VIII.

Bila di kemudian hari anak ini menikah dengan wanita yang


tidak membawa gen karier penyakit yang sama, besar
kemungkinan keturunan mereka menjadi karier adalah…

© FDI2020
Hemofilia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gangguan pembekuan darah yg herediter (X-linked


recessive)
• Jenis tersering : hemofilia A (defisiensi faktor VIII) dan
hemofilia B (defisiensi faktor IX) → klinis SAMA
• Gejala :
• Perdarahan → spontan dan atau pasca operasi
• Riwayat kelainan yg sama dalam keluarga (saudara laki2)
• Pemeriksaan fisik
Tergantung letak perdarahan (gusi, sendi, intrakranial, syok)

© FDI2020
• Pemeriksaan penunjang
• DL : Hb ↓ bila perdarahan masif
• APTT ↑ Clotting time (CT) ↑ Protrombin time (PT) normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gold standard : kadar faktor VIII dan IX ↓↓ (normal : 50-100%)


• Penatalaksanaan :
• Prinsip : cegah perdarahan
• Perdarahan akut sendi otot : replacement therapy faktor VIII/IX
(UTAMA : konsentrat faktor VIII/IX, bila tdk ada gunakan FFP atau
cryopresipitat)
• Perdarahan mukosa (kecuali saluran kemih) : Asam Tranexamat
25 mg/kgBB/kali 3x sehari PO/IV selama 5-10 hari

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2020


Pada kasus ini…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Karena hemofilia X-linked


related disease maka besar
probabilitas dibedakan antara
anak laki-laki dan perempuan
© FDI2020
Jawaban lainnya…
a. Anak laki-laki 0% anak perempuan 50% → kurang tepat
b. Anak laki-laki 50% anak perempuan 100% → kurang tepat
c. Anak laki-laki 50% anak perempuan 50% → kurang tepat
e. Anak laki-laki 0% anak perempuan 25% → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, besar kemungkinan keturunan mereka


menjadi karier adalah…

d. Anak laki-laki 0% anak


perempuan 100%

© FDI2020
37
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang bayi perempuan usia 3 minggu dirujuk dari Puskesmas ke RS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

karena bayi nampak kurang aktif dan nampak mengantuk. Bayi juga
malas menetek, sedikit buang air besar, serta suara tangisannya
serak. Bayi dilahirkan cukup bulan, namun perawakan ketika lahir
tampak lebih kecil dari masa kehamilan (BBL 2200 gram). Tidak
terdapat gangguan serupa di keluarga maupun lingkungan
sekitarnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan gambaran dull face,
hidung lebar dan rata, lidah menjulur keluar, pucat, serta terdapat
hernia umbilikalis. Jenis dan jumlah skoring yang tepat pada kasus ini
adalah…
a. Down score, 10
b. Quebec score, 9
c. Quebec score, 10
d. Quebec score, 11
e. Down score, 9
© FDI2020
b. Quebec score, 9
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang bayi perempuan usia 3 minggu dirujuk dari Puskesmas
ke RS karena bayi nampak kurang aktif dan nampak
mengantuk.
• Bayi juga malas menetek, sedikit buang air besar, serta suara
tangisannya serak. Bayi dilahirkan cukup bulan, namun
perawakan ketika lahir tampak lebih kecil dari masa
kehamilan (BBL 2200 gram).
• Pemeriksaan fisik : gambaran dull face, hidung lebar dan rata,
lidah menjulur keluar, pucat, serta terdapat hernia umbilikalis
Jenis dan jumlah skoring yang tepat pada kasus ini adalah…
© FDI2020
Hipotiroid Kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Faktor resiko : daerah endemis kretinisme, defisiensi


yodium, ibu saat hamil konsumsi obat thyroid
• Gejala dan tanda (Quebec score) :

Sumber : mother-top.com

Bila skor > 4, curiga hipotiroid kongenital, butuh


investigasi lanjutan
© FDI2020
• Pemeriksaan penunjang :
• Fungsi tiroid (T3, T4, TSH) → (+) bila TSH ↑ T3 T4 ↓
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Darah perifer lengkap


• Radiologi : bone age terlambat
• Screening : 2-3 minggu setelah kelahiran
• Penatalaksanaan :
• Medikamentosa : Levotiroksin (replacement therapy)
• Suportif

© FDI2020
Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
Jawaban lainnya…
a. Down score, 10 → kurang tepat
c. Quebec score, 10 → kurang tepat
d. Quebec score, 11 → kurang tepat
e. Down score, 9 → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jenis dan jumlah skoring yang tepat


pada kasus ini adalah …

b. Quebec score, 9

© FDI2020
38
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Anak berumur 7 tahun dibawa ibunya ke dokter karena BAB


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

berdarah sejak 4x hari ini. Anak berkata nyeri perut bila hendak BAB
namun setelah BAB membaik. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi. Ibu
khawatir karena nafsu makan anak menurun. Pada pemeriksaan tinja
ditemukan mikroorganisme berbentuk seperti gambar di samping.
Golongan mikroorganisme penyebab pada kasus ini adalah...
A. Cestoda
B. Trematoda
C.Nematoda
D. Arthropoda
E. Chordata

© FDI2020
C. Nematoda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 7 tahun dengan BAB berdarah sejak 4x hari ini
disertai nyeri perut bila hendak BAB namun setelah BAB
membaik.
• Nafsu makan anak menurun dan anak sering bermain-
main di lumpur.
• Pemeriksaan tinja : mikroorganisme berbentuk tong
anggur.

Golongan mikroorganisme penyebab pada kasus ini


adalah… © FDI2020
Infeksi Cacing Nematoda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bentuk Telur Pemeriksaan


Nama (Bentuk infektif) Cara infeksi Patogenesis Penunjang Terapi
Migrasi larva cacing -->
Lonjong, dinding
Ascaris lumbricoides Fecal oral gangguan GIT, gangguan
albuminoid
(cacing gelang) paru (Loeffler syndrome Pemeriksaan tinja
Enterobius Asimetris
*Fecal oral 1.Albendazole 400 mg SD
vermicularis (planokonveks), Migrasi cacing di Anal swab
*Inhalasi 2.Mebendazole 500 mg SD
(cacing kremi) dinding tembus sinar perianal --> pruritus ani
3.Pirantel pamoat 10mg/kg
Migrasi cacing di usus -->
SD
infeksi berat bisa
Punya 2 kutub seperti *Pemeriksaan tinja
Fecal-oral anemia berat, prolaps
tong/tempayan *Protoskopi
Trichuris trichiura recti
(cacing cambuk)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Cestoda → cacing cambuk bukan golongan cacing pipih
B. Trematoda → cacing cambuk bukan golongan cacing pipih
D. Arthropoda → cacing cambuk bukan golongan serangga
E. Chordata → cacing cambuk bukan golongan ular
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, golongan mikroorganisme penyebab pada


kasus ini adalah …

C. Nematoda

© FDI2020
39
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak 10 tahun BB 32 kg datang dengan keluhan demam


naik turun sejak 8 hari yang lalu, belum BAB sejak 5 hari yg lalu.
Keluhan disertai mual dan muntah. Pemeriksaan fisik TD 100/70
mmHg, nadi 60x/menit, suhu 38,5C, RR 20x/menit, lidah kotor (+).
Pemeriksaan isolasi Salmonella typhi saat ini akan menghasilkan
presentase positif paling besar bila bahan pemeriksaan yang
digunakan adalah…
a. Darah
b. Urine
c. Feses
d. Cairan lambung
e. Sumsum tulang

© FDI2020
a. Darah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak 10 tahun BB 32 kg demam naik turun sejak 8
hari yang lalu, belum BAB sejak 5 hari yg lalu.
• Keluhan disertai mual dan muntah.
• Pemeriksaan fisik : TD 100/70 mmHg, nadi 60x/menit, suhu
38,5C, RR 20x/menit, lidah kotor (+).

Pemeriksaan isolasi Salmonella typhi saat ini akan


menghasilkan presentase positif paling besar bila bahan
pemeriksaan yang digunakan adalah…

© FDI2020
Demam Tifoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : bakteri Salmonella typhii (gram negatif)


• Cara penularan : fecal-oral
• Gejala klinis :
• Demam (Stepladder) ≥ 6 hari
• GIT : diare, obstipasi, nyeri perut, meteorismus, lidah khas (kotor di
tengah merah di tepi, tremor)
• Lain2 : Nyeri kepala, malaise, nausea, nyeri telan, bradikardi
relatif, penurunan kesadaran
• Pemeriksaan penunjang :
• Gold standard : kultur → Minggu 1-2
Minggu 2-3
Kultur darah, LCS (invasif)
Feses dan urine
• Serologis (rapid test : Tubex)
• Widal O : 1 : 200 atau kenaikan titer 4x selang 1 minggu
© FDI2020
• Komplikasi tersering : perforasi usus halus
• Tatalaksana :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Medikamentosa :
1. Kloramfenikol 100mg/kg/hari 4 dosis 10-14 hari
2. Amoxicillin 100mg/kg/hari 4 dosis 10-14 hari
3. Trimetoprim-Sulfametoksazol (TMP-SMZ) 6 mg/kg/hari 2 dosis 10 hari
• Resisten : Ceftriaxone 100mg/kg/hari 1-2 dosis 5-7 hari (IV) atau Cefixime
10-15 mg/kg/hari 2 dosis selama 10 hari (PO)
• Komplikasi : laparotomi
• Suportif : tirah baring, isolasi, pemenuhan kebutuhan nutrisi dan
cairan (diet lunak rendah serat)

Sumber :
1. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis IDAI, 2008
2. Rekomendasi IDAI mengenai Pemeriksaan Penunjang Demam Tifoid, 2016
© FDI2020
Jawaban lainnya…
b. Urine → minggu ke 2-3
c. Feses → minggu ke 2-3
d. Cairan lambung → kurang tepat
e. Sumsum tulang → bisa masih positif s/d minggu ke-4,
menjadi pilihan terakhir karena invasif
Jadi, pemeriksaan isolasi Salmonella typhi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

saat ini akan menghasilkan presentase


positif paling besar bila bahan pemeriksaan
yang digunakan adalah…

a. Darah

© FDI2020
40
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak usia 4 tahun berat 13 kg datang ke IGD karena kejang 2 jam


SMRS. Kejang terakhir 2x di rumah masing-masing selama 5 menit,
tangan dan kaki kelonjotan. Tiga hari sebelumnya telinga kiri nyeri
dan mengeluarkan nanah. Anak sudah diberi diazepam rektal 2x
tetapi kejang belum berhenti. Terapi yang tepat untuk pasien ini
adalah…
a. Diazepam 200 mcg IV
b. Fenobabrital 2000 mcg IV
c. Diazepam 500 mcg IV
d. Fenitoin 2000 mcg IV
e. Diazepam 5000 mcg IV

© FDI2020
e. Diazepam 5000 mcg IV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak usia 4 tahun berat 13 kg datang ke IGD karena
kejang 2 jam SMRS.
• Kejang terakhir 2x di rumah masing-masing selama 5
menit, tangan dan kaki kelonjotan. Tiga hari sebelumnya
telinga kiri nyeri dan mengeluarkan nanah.
• Anak sudah diberi diazepam rektal 2x tetapi kejang belum
berhenti.

Terapi yang tepat untuk pasien ini adalah…


© FDI2020
Kejang Demam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kejang yang didahului demam, tidak ada kelainan


intrakranial, sebelum dan sesudah kejang pasien sadar,
pemeriksaan neurologis normal
• Prevalensi : 6 bulan s/d 5 tahun
• Klasifikasi : Kejang Demam Sederhana Kejang Demam Kompleks
Durasi < 15 menit ≥ 15 menit
Berulang dalam 24 jam (-) (+)
Jenis kejang General Fokal atau fokal jadi general

© FDI2020
Algoritma Tatalaksana Kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

0,3
BB anak 13 kg
Dosis diazepam IV : 0.3-
0.5 x 13 = 3,9-6,5 mg =
3900 – 6500 mcg

Sumber :
1. Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011
2. Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam
IDAI, 2016 © FDI2020
• Pemeriksaan penunjang :
EEG dan CT scan kepala atau MRI bila kejang fokal dan terdapat
kelainan neurologis menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi : Antipiretik
• Paracetamol 10-15 mg/kg tiap 4-6 jam
• Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali 3-4x sehari
• Profilaksis :
1. Intermiten → indikasi : KDS, pemberian hanya saat 48 jam
pertama demam
Diazepam oral 0,3 mg/kg/kali atau rectal 0,5 mg/kg/kali 3x1
2. Rumatan / maintenance → indikasi: KDK, pemberian selama 1
tahun
a. Fenobarbital 3-4 mg/kg/hari 1-2 dosis
b. Asam valproat 15-40 mg/kg/hari 2 dosis Sumber :
1. Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011
2. Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam
IDAI, 2016 © FDI2020
• Prognosis :
1. Kecacatan atau kelainan neurologis → tidak ada
2. Kemungkinan kejang demam berulang → 1 poin 10-15%,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

semua poin 80%


a. Usia < 12 bulan
b. Suhu tubuh < 39 Celicus
c. Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga
d. Interval waktu yang singkat antara awitan demam dengan terjadinya
kejang
3. Faktor resiko terjadi epilepsi → 1 poin 4-6%, kombinasi 10-49%
a. Terdapat kelainan neurologis yang jelas sebelum kejang pertama
b. Kejang demam kompleks
c. Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
d. Kejang demam sederhana yang berulang 4 episode atau lebih dalam 1
tahun
Sumber :
1. Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011
2. Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam
IDAI, 2016 © FDI2020
Jawaban lainnya…
a. Diazepam 200 mcg IV → dosis kurang adekuat
b. Fenobarbital 2000 mcg IV → diberikan bila diazepam dan
fenitoin IV tidak mempan
c. Diazepam 500 mcg IV → dosis kurang adekuat
d. Fenitoin 2000 mcg IV → diberikan bila diazepam IV tidak
mempan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat untuk pasien ini


adalah …

e. Diazepam 5000 mcg IV

© FDI2020
41
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak perempuan 3 tahun 12 kg datang bersama ibunya dengan


keluhan diare sejak 2 hari yang lalu. Diare 4-5 kali sehari, cair, ampas,
didapatkan lendir dan darah. Demam ringan, anak tampak haus.
Pemeriksaan fisik didapatkan mukosa kering, mata cowong tidak
didapatkan, turgor abdomen baik. Pemeriksaan feses ditemukan
kista bulat dengan inti besar dan kecil. Organisme penyebab keluhan
di atas adalah…
a. Balantidium coli
b. Escherichia coli
c. Vibrio cholera
d. Entamoeba hystolitica
e. Giardia lamblia
© FDI2020
a. Balantidium coli
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak perempuan 3 tahun 12 kg diare sejak 2 hari yang lalu.
• Diare 4-5 kali sehari, cair, ampas, didapatkan lendir dan sedikit
darah.
• Tiga hari yang lalu, anak muntah 5-6 kali sehari, sekarang
muntah sudah berkurang. Demam ringan, anak tampak haus.
• Pemeriksaan fisik : mukosa kering, mata cowong tidak
didapatkan, turgor abdomen baik.
• Pemeriksaan feses : kista bulat dengan inti besar dan kecil

Organisme penyebab keluhan di atas adalah…

© FDI2020
Diare Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• BAB > 3x/hari ATAU konsistensi CAIR


• Mekanisme : adanya gangguan absorbsi dan atau sekresi
• Penyebab :
• Bakteri : Escherichia coli, Salmonella, Vibrio cholera
• Virus : Rotavirus, Enteric adenovirus
• Parasit : Balantidium coli, Entamoeba hystolitica, Giardia lamblia.
Strongyloides stercoralis, Trichuris trichiura

© FDI2020
Balantidium coli
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Riwayat tinggal di daerah peternakan


• Pemeriksaan feses : kista dan trofozoid berbentuk bulat,
memiliki mikro dan makronukleus
• Terapi : Metronidazole

Sumber : Nelson Textbook of Pediatrics, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
b. Escherichia coli → kurang tepat
c. Vibrio cholera → BAB cair seperti cucian beras
d. Entamoeba hystolitica → BAB lendir darah, kista berinti
4
e. Giardia lamblia → BAB lemak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, organisme penyebab keluhan di atas


adalah…

a. Balantidium coli

© FDI2020
42
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang ibu datang ke Posyandu membawa bayi 5,5 bulan untuk


diimunisasi. Ibu ini melahirkan di klinik bersalin dekat rumah.
Menurutnya saat di klinik tersebut, bayinya sudah diimunisasi 2x
disuntik, 1x diteteskan vaksin ke mulut sebelum pulang. Sejak saat itu
bayinya tidak pernah dibawa untuk imunisasi lagi. Imunisasi dasar
apakah yang diberikan pada bayi tersebut saat ini?
a. Hep B1 DPT 2, Polio 1
b. Hep B2, DPT 2, Polio 1
c. Hep B2, DPT 1, Polio 2
d. Hep B2, DPT 2, Polio 2
e. Hep B3, DPT 1, Polio 1

© FDI2020
c. Hep B2, DPT 1, Polio 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang ibu datang ke Posyandu membawa bayi 5,5
bulan untuk diimunisasi.
• Bayinya sudah diimunisasi 2x disuntik, 1x diteteskan vaksin
ke mulut sebelum pulang. Sejak saat itu bayinya tidak
pernah dibawa untuk imunisasi lagi.
Imunisasi dasar yang diberikan pada bayi tersebut saat ini
adalah…

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jadwal Imunisasi yg Terlambat / Tidak
Teratur
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Segera lanjutkan imunisasi yang tertunda sesuai jadwal


• Bila status imunisasi diragukan → dianggap belum pernah
→ berikan
• Tidak ada bahwa pemberian vaksin akan merugikan
penerima yang sudah imun
• Interval vaksinasi tetap/tidak berubah
• Jika terlambat > 1 vaksin → dapat beberapa vaksin
sekaligus / combo

Sumber : Pedoman Imunisasi di Indonesia , Satgas IDAI, 2014 © FDI2020


Jawaban lainnya…
a. Hep B1 DPT 2, Polio 1 → kurang tepat
b. Hep B2, DPT 2, Polio 1 → kurang tepat
d. Hep B2, DPT 2, Polio 2 → kurang tepat
e. Hep B3, DPT 1, Polio 1 → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Imunisasi dasar yang diberikan pada


bayi tersebut saat ini adalah…

c. Hep B2, DPT 1, Polio 2

© FDI2020
43
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki 6 tahun, mengalami demam 4 hari, batuk-


batuk. Anak mengeluh sesak. Pada pemeriksaan fisik ada stridor saat
inspirasi. Dari data pada kasus tersebut, kemungkinan diagnosis kasus
ini adalah…
a. Asma bronkiale
b. Faringitis akut
c. Sindroma croup
d. Pneumonia
e. Bronkiolitis

© FDI2020
c. Sindroma croup
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang anak laki-laki 6 tahun, mengalami demam 4 hari,


batuk-batuk dan sesak.
• Pemeriksaan fisik : stridor saat inspirasi (+)

Diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah…

© FDI2020
Croup (Laringotrakeobronkitis)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan


Parainfluenza virus
• Manifestasi klinis :
• Batuk menggonggong
• Suara serak
• Stridor inspirasi
• Retraksi suprasternal
• Pemeriksaan penunjang :
• Foto cervical AP : steeple / winebottle sign →
penyempitan subglotis

© FDI2020
• Penatalaksanaan :
• Derajat ringan dan sedang : Dexamethason 0,6-1 mg/kg/hari PO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

/ IM atau Prednison 2 mg/kg/hari 2x1 PO

• Derajat berat : + oksigen dan nebul Epinefrin

• Komplikasi : Pneumonia

Sumber : Nelson Essential of Pediatrics 7th Edition, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
a. Asma bronkiale → tidak ada stridor
b. Faringitis akut → tidak ada stridor
d. Pneumonia → tidak ada stridor
e. Bronkiolitis → tidak ada stridor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling tepat pada


kasus ini adalah…

c. Sindroma croup

© FDI2020
44
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 28 tahun hamil anak pertama, usia kehamilan 37 minggu,
datang ke UGD Puskesmas karena keluar cairan sedikit-sedikit dari jalan lahir.
Cairan keluar sejak 2 hari yang lalu. Pemeriksaan tanda vital diapatkan tekanan
darah 120/70 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 39,2oC.
Pemeriksaan fisik didapatkan TFU 28 cm, DJJ 168 x/menit. Pemeriksaan dalam
didapatkan pembukaan serviks 2 cm, ketuban (-), cairan ketuban berwarna hijau
dan berbau. Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?
a. Ampisilin 2 g tiap 6 jam IV
b. Gentamisin 5 mg/kgBB/hari IV
c. Induksi persalinan
d. SC
e. Rujuk

© FDI2020
E. Rujuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 28 tahun, hamil anak pertama, UK 37 minggu,
datang ke UGD Puskesmas
• Keluar cairan sedikit-sedikit dari jalan lahir sejak 2 hari yang lalu
• Suhu 39,2oc
• TFU 28 cm, DJJ 168 x/menit
• Pemeriksaan dalam: pembukaan serviks 2 cm, ketuban (-),
cairan ketuban berwarna hijau dan berbau

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Korioamnionitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi pada korion dan amnion


Faktor Predisposisi • Persalinan prematur
• Persalinan lama
• Ketuban pecah lama
• Pemeriksaan dalam yang dilakukan berulang-ulang
• Adanya bakteri patogen pada traktus genitalia (IMS, BV)
• Alkohol
• Merokok
Diagnosis Diagnosis klinis yang ditegakkan bila ditemukan demam > 38oC dengan 2
atau lebih tanda berikut ini:
• Leukositosis > 15000 sel/mm3
• DJJ > 160 x/menit
• Nadi ibu > 100 x/menit
• Nyeri tekan fundus saat tidak berkontraksi
• Cairan amnion berbau
Kemenkes RI, 2013 © FDI2020
Korioamnionitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksana khusus
• Rujuk ke RS • Jika terdapat metritis (demam,
• Beri AB kombinasi: ampisilin 2 g IV tiap 6 jam ditambah cairan vagina bau), berikan AB
Gentamisin 5 mg/kgbb IV setiap 24 jam • Jika bayi mengalami sepsis,
• Terminasi kehamilan, nilai servix untuk menentukan cara lakukan kultur darah dan beri AB
persalinan: sesuai selama 7-10 hari
oJika servix matang → lakukan induksi persalinan dengan
oksitosin
oJika servix belum matang → matangkan dengan
prostaglandin dan infus oksitosin atau SC
• Jika persalinan dilakukan pervaginam, hentikan AB setelah
persalinan, jika dengan SC, lanjutkan AB dan tambahkan
metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam sampai bebas demam
selama 48 jam
Kemenkes RI, 2013 © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Ampisilin 2 g tiap 6 jam IV → dilakukan di faskes


lanjutan
b. Gentamisin 5 mg/kgBB/hari IV → dilakukan di
faskes lanjutan
c. Induksi persalinan → dilakukan di faskes lanjutan
d. SC → dilakukan di faskes lanjutan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah...


E. Rujuk

© FDI2020
45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 32 tahun datang ke IGD RS karena nyeri perut sejak semalam.
Pasien mengatakan sedang hamil anak kedua, perkiraan usia kehamilan 12
minggu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 88
x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 36,5oC. TFU setinggi 1 jari di atas simfisis.
Pemeriksaan dalam didapatkan portio tertutup, flex (+). Apakah tatalaksana pada
kasus tersebut?
a. Kuretase
b. AVM
c. Drip oksitosin
d. Konservatif
e. Pematangan serviks

© FDI2020
D. Konservatif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 32 tahun
• Nyeri perut sejak semalam
• Hamil anak kedua, perkiraan UK12 minggu
• TFU setinggi 1 jari di atas simfisis
• Pemeriksaan dalam: portio tertutup, flex (+)

Apakah tatalaksana pada kasus tersebut?

© FDI2020
Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Abortus adalah suatu ancaman atau pengeluaran hasil


konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dengan
usia kehamilan di bawah 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.

Abortus dibagi menjadi:


o Abortus iminens
o Abortus insipiens
o Abortus inkomplit
o Abortus komplit
o Missed abortion

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS PERDARAHAN CERVIX KONSEPSI TINGGI TATALAKSANA


FUNDUS
IMMINENS FLEX TERTUTUP - SESUAI Konservatif

INSIPIENS FLUX TERBUKA - SESUAI Evakuasi isi uterus

INKOMPLIT FLUX TERBUKA + TIDAK


(SEBAGIAN) SESUAI

KOMPLIT FLUX TERBUKA/ + TIDAK Observasi


TERTUTUP (SELURUH) SESUAI
MISSED +/- TERBUKA/ > 8 MINGGU MENGECIL Evakuasi isi uterus
ABORTION TERTUTUP

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS TATALAKSANA
INSIPIENS • UK < 16 minggu: gunakan jari atau forceps cincin, bila perdarahan hebat → AVM
atau kuret
• UK > 16 minggu: infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL 40 tpm

INKOMPLIT • UK < 16 minggu: AVM atau kuret


• UK > 16 minggu: tunggu pengeluaran hasil konsepsi spontan atau dengan AVM

MISSED ABORTION • UK < 12 minggu : AVM atau kuret


• UK > 12 - < 16 minggu : pastikan cervix tetbuka → kuret
• UK > 16 minggu : pematangan cervix (infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc NaCl
0,9% atau RL → 40 tpm

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Kuretase → tidak tepat


b. AVM → tidak tepat
c. Drip oksitosin → tidak tepat
e. Pematangan serviks → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana pada kasus tersebut adalah...


D. Konservatif

© FDI2020
46
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 36 minggu datang ke RS


untuk kontrol rutin. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tensi 180/100 mmHg, nadi
100 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,6oC. Pemeriksaaan urin lengkap
didapatkan protein +3. Riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan
disangkal. Berikut pemberian dosis rumatan MgSO4 yang benar di bawah ini
adalah...
a. 5 gram MgSO4, IM boka-boki
b. 4 gram MgSO4 dilarutakan dengan aquades 1 :1, bolus pelan
c. 6 gram MgSO4 dilarutkan dengan aquades 1 : 1, bolus pelan
d. 4 gram MgSO4 dilarutkan dalam RL 500 cc, IV dengan kecepatan 28 tpm
e. 6 gram MgSO4 dilarutkan dalam RL 500 cc, IV dengan kecepatan 28 tpm

© FDI2020
E. 6 gram MgSO4 dilarutkan dalam RL 500
cc, IV dengan kecepatan 28 tpm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 28 tahun G2P1A0 UK 36 minggu
• Tekanan darah 180/100 mmhg
• Protein +3
• Riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan disangkal

Berikut pemberian dosis rumatan MgSO4 yang benar di bawah


ini adalah...

© FDI2020
HIPERTENSI dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertensi Kronik • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan dan
menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Sudah ada riwayat HT sebelum hamil atau diketahui HT pada UK < 20
minggu
Hipertensi Gestasional • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Tidak ada riwayat HT sebelum hamil, TD normal di usia kehamilan <
12 minggu

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Preeklamsia ringan • TD ≥ 140/90 mmHg pada UK > 20 minggu


• Proteinuria + 1 atau pemeriksaan protein kuantitatif > 300 mg/24
jam
Preeklamsia Berat • TD > 160/110 mmHg pada UK > 20 minggu
• Proteinuria ≥ 2 atau protein kuantitatif > 5 g/24 jam
• Atau disertai keterlibatan organ lain:
o Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
o Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
o Sakit kepala, skotoma penglihatan
o Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
o Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
o Oligouria (< 500 ml/24 jam), kreatinin > 1,2 mg/dL

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Superimposed preeklamsia • Ibu dengan riwayat HT kronik (sudah ada sebelum UK 20 minggu)
pada hipertensi kronik • Proteinuria > +1 atau trombosit < 100.000 sel/uL pada UK > 20
minggu
Eklamsia • Kejang umum dan/atau koma
• Ada tanda dan gejala preeklamsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misal: epilepsi, perdarahan
subarakhnoid, meningitis)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila terjadi kejang, perhatikan jalan Cara pemberian MgSO4
nafas, pernafasan (oksigen) dan sirkulasi • Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk
(cairan IV) mencegah kejang atau kejang berulang
• Berikan MgSO4 secara IV pada ibu yang • Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
eklamsia dan preeklamsia berat dalam 6 jam sesuai prosedur
• Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal
lalu RUJUK ibu ke FASKES yang lebih Syarat pemberian MgSO4
memadai • Tersedia Ca Glukonas 10%
• Lakukan intubasi bila kjang berulang → • Ada refleks patella
ICU • Jumlah urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemberian MgSO4
Cara pemberian dosis awal Cara pemberian dosis rumatan
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan
40%) dan larutkan dengan 10 ml aquades larutkan dalam 500 ml RL/RA, lalu berikan secara IV
• Berikan larutan tersebut secara IV pelan selama dengan kecepatan 28 tpm selama 6 jam dan diulang
20 menit 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g eklamsia)
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM
bokong kanan dan kiri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. 5 gram MgSO4, IM boka-boki → dosis awal


b. 4 gram MgSO4 dilarutakan dengan aquades 1
:1, bolus pelan → dosis awal
c. 6 gram MgSO4 dilarutkan dengan aquades 1 : 1,
bolus pelan → tidak tepat
d. 4 gram MgSO4 dilarutkan dalam RL 500 cc, IV
dengan kecepatan 28 tpm → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemberian dosis rumatan MgSO4 yang benar


adalah...
E. 6 gram MgSO4 dilarutkan dalam RL 500 cc, IV
dengan kecepatan 28 tpm

© FDI2020
47
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 36 tahun G4P2A1 usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD RS
karena nyeri perut hebat sejak 3 jam yang lalu. Selain itu disertai dengan keluarnya
darah dari jalan lahir. Darah berwarna merah segar. Riwayat anak pertama dan
kedua SC. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tensi 90/60 mmHg, nadi 100
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,3oC. Pada palpasi abdomen teraba
jelas bagian janin, DJJ sulit ditemukan. Apakah diagnosis yang paling mungkin
pada pasien ini?
a. Solusio plasenta
b. Plasenta previa
c. Ruptur uteri
d. Ruptur perineum
e. Atonia uteri

© FDI2020
C. Ruptur Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 36 tahun G4P2A1 UK 38 minggu
• Nyeri perut hebat sejak 3 jam yang lalu
• Keluarnya darah dari jalan lahir, darah berwarna merah segar
• Palpasi abdomen teraba jelas bagian janin, DJJ sulit
ditemukan

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?

© FDI2020
Ruptur Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ruptur uteri: robeknya dinding rahim terjadi akibat terlampauinya daya regang
miometrium.
Ruptur uteri risiko terjadinya lebih tinggi pada bekas SC.

Diagnosis
• Perdarahan intraabdominal, dengan atau tanpa perdarahan pervaginam
• Nyeri perut hebat (dapat berkurang setelah ruptur terjadi)
• Syok atau takikardia
• Adanya cairan bebas intraabdominal
• Hilangnya gerak dan DJJ
• Bentuk uterus abnormal atau konturnya tidak jelas
• Dapat didahului oleh lingkaran kontriksi (bandl’s ring)
• Nyeri raba/tekan dinding perut
• Bagian-bagian janin mudah dipalpasi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Ruptur Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksanan khusus
• Berikan oksigen. • Jika uterus dapat diperbaiki dengan risiko operasi lebih
• Perbaiki kehilangan volume darah dengan rendah daripada histerektomi dan tepi robekan uterus
pemberian infus cairan IV (NaCl 0,9% atau RL) tidak nekrotik, lakukan reparasi uterus (histerorafi).
sebelum tindakan pembedahan. Tindakan ini membutuhkan waktu yang lebih singkat
• Jika kondisi ibu stabil, lakukan SC untuk dan menyebabkan kehilangan darah yang lebih sedikit
melahirkan bayi dan plasenta. dibanding histerektomi
• Jika uterus tidak dapat diperbaiki, lakukan histerektomi
subtotal. Jika robekan memanjang hingga servix dan
vagina, histerektomi total mungkin diperlukan

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Solusio plasenta → lepasnya plasenta dari


tempat implantasinya
b. Plasenta previa → plasenta yang berimplantasi
di atas atau mendekati ostium servix interna
d. Ruptur perineum → robekan jalan lahir
e. Atonia uteri → lemahnya tonus/kontraksi rahim

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini


adalah...
C. Ruptur Uteri

© FDI2020
48
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 32 tahun datang ke RS untuk kontrol. Pasien post melahirkan 2
minggu yang lalu, secara pervaginam, dengan BBL 3200 gram. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 84 x/menit, RR 20 x/menit, dan
suhu 36,4oC. Pemeriksaan fisik, lokia (+), kemudian dilakukan pemeriksaan tinggi
fundus uteri. Berapakah TFU pasien bila post melahirkan 1minggu yang lalu?
a. Setinggi umbilikus
b. 2 jari di bawah umbilikus
c. Mid simfisis – umbilikus
d. Di bawah simfisis
e. Normal

© FDI2020
C. Mid simfisis – umbilikus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 32 tahun
• Post melahirkan 2 minggu yang lalu

Berapakah TFU pasien bila post melahirkan 1 minggu yang


lalu?

© FDI2020
Involusio Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Involusio Tinggi Fundus


Sesaat setelah kala II Setinggi umbilikus
Sesaat setelah kala II 2 jari bawah umbilikus
1 minggu Mid simfisis – umbilikus
2 minggu Di bawah simfisis
6 minggu Mengecil hampir normal
8 minggu Normal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Setinggi umbilikus → sesaat setelah kala II


b. 2 jari di bawah umbilikus → sesaat setelah kala II
d. Di bawah simfisis → 2 minggu post partum
e. Normal → 8 minggu post partum

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, TFU pasien bila post melahirkan 1minggu yang lalu


adalah ...
C. Mid simfisis – umbilikus

© FDI2020
49
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 30 tahun datang ke UGD Puskesmas karena nyeri perut sejak
semalam. Pasien mengaku sedang hamil, perkiraan usia kehamilan 12 minggu.
Perdarahan dari jalan lahir disangkal. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tensi
90/60 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,8oC.
Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan seluruh lapang abdomen. Pemeriksaan
genetalia didapatkan bercak darah di labium mayor dan minor. Pemeriksaan
dalam didapatkan serviks tertutup, nyeri goyang portio (+). Apakah tatalaksana
yang tepat pada kasus ini?
a. Bed rest
b. Kuretase
c. Laparotomi
d. Salpingektomi
e. Rujuk

© FDI2020
E. Rujuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 30 tahun datang ke UGD puskesmas
• Nyeri perut sejak semalam
• Hamil, UK 12 minggu
• Nyeri tekan seluruh lapang abdomen
• Bercak darah di labium mayor dan minor
• Pemeriksaan dalam: serviks tertutup, nyeri goyang portio (+)

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

✓ Kehamilan Ektopik adalah kehamilan di luar rahim


(uterus).
✓ Kehamilan Ektopik Terganggu adalah kehamilan ektopik
yang ruptur di lokasi implantasi kehamilan, dan
menyebabkan terjadinya perdarahan masif dan nyeri
abdomen akut.
✓ Hampir 95% kehamilan ektopik terjadi di berbagai
segmen tuba falopii, dengan sisa 5% sisanya terdapat di
ovarium, rongga peritoneum atau di dalam servix.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


▪ Riw. Kehamilan ektopik sebelumnya ▪ Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah
▪ Riw. Operasi di daerah tuba dan/atau tubektomi sedang
▪ Riw. Penggunaan AKDR ▪ Kesadaran menurun
▪ Infertilitas ▪ Pucat
▪ Riw. Inseminasi buatan atau teknologi bantuan ▪ Hipotensi dan hipovolemia
reproduktif (ART) ▪ Nyeri abdomen dan pelvis
▪ Merokok ▪ Nyeri goyang portio
▪ Riw. Abortus sebelumnya ▪ Servix tertutup
▪ Riw. Promiskuitas ▪ Penegakkan diagnosis dibantu dengan pemeriksaan
▪ Riw. SC sebelumnya USG

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana Umum: Tatalaksana Khusus:
✓ Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid ✓ Uji silang darah → persiapan LAPARATOMI.
NaCl 0,9% atau RL (500 ml dalam 15 menit ✓ Saat laparotomi → eksplorasi kedua ovarium dan
pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama. tuba falopii:
✓ Segera rujuk ke RS (untuk dilakukan laparatomi). • Bila terjadi kerusakan berat pada tuba →
SALPINGEKTOMI.
• Bila terjadi kerusakan ringan pada tuba →
SALPINGOSTOMI.
✓ Sebelum memulangkan, konseling penggunaan
kontrasepsi. Jadwalkan kunjungan ulang 4 minggu
kemudian. Atasi anemia dengan sulfas ferosus 60
mg/hari selama 6 bulan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Bed rest → kurang tepat


b. Kuretase → tidak tepat (tatalaksana abortus)
c. Laparotomi → kurang tepat (dilakukan di faskes
lanjutan)
d. Salpingektomi → kurang tepat (dilakukan di
faskes lanjutan, bila tuba mengalami kerusakan
berat)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah...


E. Rujuk

© FDI2020
50
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 28 tahun, G2P0A1, usia kehamilan 32 minggu datang ke IGD
RS karena keluar darah sedikit-sedikit dari jalan lahir. Darah berwarna merah segar.
Nyeri perut disangkal. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,4oC. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TFU 30 cm, DJJ 150 x/menit, His (-), perdarahan (-). Pemeriksaan
USG didapatkan plasenta letak rendah. Apakah tatalaksana yang tepat pada
pasien ini?
a. Resusitasi cairan
b. SC
c. Induksi persalinan
d. Konservatif
e. Rujuk

© FDI2020
D. Konservatif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 28 tahun, G2P0A1, UK 32 minggu datang ke IGD
RS
• Keluar darah sedikit-sedikit dari jalan lahir
• Darah berwarna merah segar
• Nyeri perut disangkal
• TFU 30 cm, DJJ 150 x/menit, his (-), perdarahan (-)
• Pemeriksaan USG: plasenta letak rendah

Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?


© FDI2020
Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi di atas atau


mendekati ostium servix interna.

Klasifikasi Plasenta Previa


1. Plasenta previa totalis: ostium internal ditutupi seluruhnya oleh
plasenta
2. Plasenta previa parsialis: ostium internal ditutupi sebagian oleh
plasenta
3. Plasenta previa marginalis: tepi plasenta di tepi ostium internal
4. Plasenta previa letak rendah: plasenta berimplantasi di segmen
bawah uterus sehingga tepi plasenta terletak dekat dengan
ostium

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


❖ Kehamilan dengan ibu usia lanjut ❖ Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22 minggu
❖ Multiparitas ❖ Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya
❖ Riwayat SC sebelumnya anemia
❖ Syok
❖ Tidak ada kontraksi uterus
❖ Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
❖ Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
❖ Penegakkan diagnosis dibantu dengan USG

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
1. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus Syarat Konservatif:
cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
2. Lakukan penilaian jumlah perdarahan yang kemudian berhenti dengan atau tanpa
3. Jika perdarahan banyak dan berlangsung, pengobatan tokolitik
persiapkan SC tanpa memperhitungkan usia 2. Belum ada tanda inpartu
kehamilan 3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
4. Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin 4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
hidup tetapi prematur, pertimbangkan untuk
konservatif
Note: TIDAK dianjurkan melakukan PEMERIKSAAN DALAM sebelum tersedia kesiapan untuk SC. Pemeriksaan
inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber perdarahan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Resusitasi cairan → kurang tepat


b. SC → tidak tepat (kehamilan prematur,
keadaan ibu dan janin baik, pertimbangkan
untuk konservatif)
c. Induksi persalinan → tidak tepat (pada kasus
plasenta previa KI untuk persalinan pervaginam)
e. Rujuk → tidak tepat (dilakukan bila pasien
berada di faskes I)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah....


D. Konservatif

© FDI2020
51
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 20 tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 minggu datang ke


IGD RS karena keluar cairan dari jalan lahir sejak kemarin. Cairan berwarna jernih.
Nyeri perut disangkal. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, denyut nadi 88 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit dan suhu 36,4°C.
Pemeriksaan fisik didapatkan TFU 30 cm, letak kepala, his (-), DJJ 145 x/menit.
Pemeriksaan inspekulo didapatkan servix tertutup, cairan di fornix posterior (+).
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?
a. Rujuk
b. Drip oksitosin
c. SC
d. Injeksi deksametason 12 mg setiap 24 jam selama 2 hari
e. Injeksi deksametason 6 mg setiap 12 jam selama 2 hari

© FDI2020
E. Injeksi deksametason 6 mg setiap
12 jam selama 2 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 20 tahun G1P0A0 UK 32 minggu datang ke
IGD RS
• Keluar cairan dari jalan lahir sejak kemarin
• Cairan berwarna jernih
• TFU 30 cm, letak kepala, his (-), DJJ 145 x/menit
• Pemeriksaan inspekulo: servix tertutup, cairan di fornix posterior
(+)

Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya


selaput ketuban sebelum persalinan atau dimulainya
tanda inpartu.

Faktor Predisposisi
▪ Riwayat KPD pada kehamilan sebelumnya
▪ Infeksi traktus genital
▪ Perdarahan antepartum
▪ Merokok
Kemenkes RI, 2013 © FDI2020
Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
❖ Anamnesis:
Penderita merasa keluar cairan yang banyak secara tiba-tiba
❖ Inspekulo:
Adanya cairan yang keluar dari servix atau menggenang di fornix posterior. Jika tidak ada, gerakkan
sedikit bagian bawah janin atau minta ibu untuk mengedan atau batuk.
❖ Pemeriksaan dalam sebaiknya tidak dilakukan kecuali akan dilakukan penanganan aktif (melahirkan bayi)
karena dapat mengurangi latensi dan meningkatkan kemungkinan infeksi.
❖ Bau cairan ketuban khas
❖ Tes Nitrazin (+):
Kertas lakmus berubah dari merah menjadi biru. Ingat !!! Darah, semen dan infeksi dapat menyebabkan
hasil positif palsu
❖ Gambaran pakis yang terlihat di mikroskop ketika mengamati sekret servikovaginal yang mengering

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Ketuban Pecah Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksana khusus (di RS Rujukan)
• Berikan eritromisin 4 x 250 mg • ≥ 34 minggu
selama 10 hari ✓ lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada KI
• Segera rujuk ke FASKES yang
memadai • 24 – 33 minggu
✓ Bila terdapat amnionitis, abrupsio plasenta dan kematian janin
→ persalinan segera
✓ Dexamethasone 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam atau
Betamethasone 12 mg IM tiap 24 jam selama 48 jam → untuk
pematangan paru
✓ Bila paru sudah matang → bayi dilahirkan

• < 24 minggu
✓ Bila terjadi infeksi (korioamnionitis) → lakukan tatalaksana
Korioamnionitis

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Rujuk → tidak tepat (dilakukan bila pasien


berada di faskes I)
b. Drip oksitosin → tidak tepat (dilakukan bila UK ≥
34 minggu dan tidak ada KI)
c. SC → tidak tepat
d. Injeksi deksametason 12 mg setiap 24 jam
selama 2 hari → tidak tepat (dosis salah)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah ....


E. Injeksi deksametason 6 mg setiap 12 jam selama
2 hari

© FDI2020
52
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 20 tahun P1A0 dirujuk ke RS karena perdarahan post


melahirkan 30 menit yang lalu di Puskesmas. Bayi lahir dengan BBL 3400 gram. Telah
dilakukan manajemen kala III. Pasien tampak lemah. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg, Nadi 100 x/menit, RR 20 x/menit, dan
suhu 36,7oC. Tampak tali pusat menjulur keluar dari vagina. Apakah tatalaksana
yang tepat pada kasus ini?
a. Menjahit perineum
b. Manual plasenta
c. Resusitasi cairan
d. Drip oksitosin
e. Injeksi oksitosin 10 unit IM

© FDI2020
B. Manual Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 20 tahun P1A0 dirujuk ke RS
• Perdarahan post melahirkan 30 menit yang lalu di
Puskesmas
• Telah dilakukan manajemen kala III
• Tampak tali pusat menjulur keluar dari vagina

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Persalinan Normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Fase laten: pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam


1 Fase aktif: pembukaan serviks 4 cm hingga sampai lengkap
(+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam

Pembukaan lengkap sampai bayi lahir

KALA 2 Primigravida → 2 jam


Multigravida → 1 jam

Segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap,


3 sekitar 30 menit

4 Segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post-partum

Sarwono, 2008 © FDI2020


Kala III
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TATALAKSANA
Injeksi Oksitosin Peregangan tali pusat terkendali Masase Uterus
• Dalam waktu 1 menit setelah bayi • Ketika uterus berkontraksi setelah inj. Oksitosin, Cek tonus uterus
lahir, berikan Inj. Oksitosisn 10 unit tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang
IM di 1/3 paha atas bagian distal lain mendorong uterus ke arah dorso-kranial secara hati-
lateral (lakukan aspirasi sebelum hati.
menyuntikan). • Bila uterus tidak berkontraksi segera lakukan
• Inj. dapat diulang 15 menit setelah rangsangan puting payudara.
suntikan pertama. • Bila 15 menit kemudian, plasenta tak kunjung lahir, inj.
• Bila tidak ada oksitosin, lakukan Oksitosin ulangan dan lakukan peregangan tali pusat
rangsangan puting payudara ibu terkendali.
atau minta ibu menyusui → • Dan bila setelah 30 menit, plasenta tak kunjung lahir
menghasilkan oksitosin alami → RUJUK (manual plasenta)

Kemenkes, RI, 2013 © FDI2020


Retensio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tertahannya atau belum Sarwono, 2008


lahirnya plasenta hingga atau
melebihi 30 menit setelah bayi
lahir.

Tatalaksana:
• Oksitosin 20-40 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL → 60 tpm dan 10 unit IM,
lanjut 20 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL 40 tpm hingga perdarahan
berhenti
• Tarikan tali pusat terkendali → bila gagal MANUAL PLASENTA
• AB profilaksis DT, Ampisilin 2 g IV dan Metronidazole 500 mg IV
• Segera rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap

Kemenkes, RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Menjahit perineum → tidak tepat (tatalaksana


untuk ruptur perineum)
c. Resusitasi cairan → tidak tepat
d. Drip oksitosin → tidak tepat (telah dilakukan
pada manajemen kala III)
e. Injeksi oksitosin 10 unit IM → tidak tepat (telah
dilakukan pada manajemen kala III)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah...


B. Manual Plasenta

© FDI2020
53
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke Puskesmas untuk kontrol post partum.
Pasien melahirkan anak pertama seminggu yang lalu. Pasien berkonsultasi ingin
menjarakkan kehamilan. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 36,5oC. Di bawah ini
saran penggunaan kontrasepsi yang benar untuk pasien adalah...
a. AKDR, dipasang setelah 4 minggu post partum
b. AKDR, dipasang setelah 3 minggu post partum
c. AKDR, dipasang setelah 2 minggu post partum
d. AKDR, dipasang setelah 1 minggu post partum
e. AKDR, dipasang saat ini

© FDI2020
A. AKDR, dipasang setelah 4 minggu
post partum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 25 tahun
• Kontrol post partum
• Melahirkan anak pertama seminggu yang lalu

Di bawah ini saran penggunaan kontrasepsi yang benar


untuk pasien adalah...

© FDI2020
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan pilihan kontrasepsi pascasalin yang aman dan efektif untuk ibu yang ingin
menjarangkan atau membatasi kehamilan.

Waktu pemasangan Definisi Angka Ekspulsi Keterangan


AKDR
Pascaplasenta Dalam 10 menit setelah 9,5 – 12,5 % Ideal; angka ekspulsi
melahirkan plasenta rendah
Segera pascasalin Setelah 10 menit hingga 25 – 37 % Masih aman
(Immediate 48 jam pascasalin
Postpartum)
Pascasalin tunda Setelah 48 jam – 4 TIDAK DIANJURKAN Risiko perforasi dan
(late Postpartum) minggu pascasalin ekspulsi meningkat
Interval – Pascasalin Setelah 4 minggu 3 – 13 %
Lanjutan pascasalin
Aman
(Extended Postpartum)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. AKDR, dipasang setelah 3 minggu post partum


→ tidak tepat (risiko perforasi)
c. AKDR, dipasang setelah 2 minggu post partum
→ → tidak tepat (risiko perforasi)
d. AKDR, dipasang setelah 1 minggu post partum
→ → tidak tepat (risiko perforasi)
e. AKDR, dipasang saat ini → → tidak tepat (risiko
perforasi)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, saran penggunaan kontrasepsi yang benar untuk


pasien adalah....
E. AKDR, dipasang setelah 4 minggu post partum

© FDI2020
54
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 28 tahun, datang ke IGD Puskesmas karena mual muntah
sejak 2 hari yang lalu. Selalu muntah setiap kali makan dan minum. Badan lemas.
Pasien sedang hamil anak pertama, perkiraan usia kehamilan 12 minggu. Pasien
tampak lemah. Kesadaran composmentis. Pemeriksaan fisik ditemukan tekanan
darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,7oC.
Pemeriksaan fisik didapatkan TFU setinggi pusat. Apakah tatalaksana yang tepat
pada kasus ini?
a. Resusitasi cairan
b. Kuretase
c. Drip oksitosin
d. Aspirasi vakum manual
e. Rujuk

© FDI2020
E. Rujuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 28 tahun, datang ke IGD puskesmas
• Mual muntah sejak 2 hari yang lalu
• Hamil anak pertama, perkiraan UK12 minggu
• TFU setinggi pusat

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Mola Hidatidosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Bagian dari penyakit trofoblastik gestasional, yang


disebabkan oleh kelainan pada vili khorionik yang
disebabkan oleh proliferasi trofoblastik dan edem
Faktor Predisposisi ▪ Usia – kehamilan terlalu muda dan tua
▪ Riwayat kehamilan mola sebelumnya
▪ Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan
kontrasepsi oral

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Mola Hidatidosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Perdarahan pervaginam berupa Tatalaksana Umum
bercak hingga berjumlah banyak • Jika servix tertutup, pasang batang laminaria selama 24 jam untuk
• Mual dan muntah hebat mendilatasi servix
• Ukuran uterus lebih besar dari usia • Siapkan darah untuk transfusi, terutama pada mola berukuran
kehamilan besar
• Tidak ditemukan janin intrauterin
• Nyeri perut Tatalaksana khusus
• Servix terbuka • Evakuasi dengan aspirasi vakum manual (AVM)
• Keluar jaringan seperti anggur, tidak • Infus oksitosin 10 unit dalam 500 ml NaCl 0,9% atau RL, kecepatan
ada janin 40-60 tpm untuk mencegah perdarahan
• Takikardi, berdebar-debar (tanda- • Anjurkan kontrasepsi hormonal bila masih ingin punya anak,
tanda tirotoksikosis) tubektomi bila ingin menghentikan kesuburan
• Dapat dibantu dengan USG
Note: tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus di FASKES
yang lebih lengkap

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Mola Hidatidosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Monitoring:
o Pemeriksaan HCG serum setiap 2 minggu
o Bila hasil HCG serum terus menetap atau naik dalam 2 kali pemeriksaan berturut-
turut, rujuk ke RS tersier yang memiliki fasilitas kemoterapi
o HCG urin yang belum memberi hasil negatif selama 8 minggu juga
mengindikasikan untuk rujuk ke RS tersier yang memiliki fasilitas kemoterapi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Resusitasi cairan → tidak tepat (tatalaksana


awal)
b. Kuretase → tidak tepat (dilakukan di faskes
lanjutan)
c. Drip oksitosin → tidak tepat (dilakukan di faskes
lanjutan)
d. Aspirasi vakum manual → tidak tepat (dilakukan
di faskes lanjutan)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah ....


E. Rujuk

© FDI2020
55
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 30 tahun dirujuk ke RS karena perdarahan post melahirkan.


Bayi lahir dengan BBL 3800 gram. Plasenta lahir lengkap. Manajemen aktif kala III
telah dilakukan, namun perdarahan tidak berhenti. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 20
x/menit, suhu 36,8oC. Pemeriksaan abdomen didapatkan TFU setinggi pusat dan
kontraksi lembek. Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut?
a. Manual plasenta
b. Jahitan perineum
c. Kompresi bimanual
d. Palpasi bimanual
e. Histerektomi

© FDI2020
C. Kompresi Bimanual
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 30 tahun dirujuk ke RS
• Perdarahan post melahirkan
• BBL 3800 gram, plasenta lahir lengkap, manajemen aktif
kala III telah dilakukan
• TFU setinggi pusat dan kontraksi lembek

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu
menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta
lahir
Faktor predisposisi • Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramnion, atau anak
terlalu besar
• Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep
• Kehamilan grande-multipara
• Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderira penyakit menahun
• Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
• Infeksi intrauterin (korioamnionitis)
• Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya
Diagnosis Bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak,
bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih
dengan kontraksi yang lembek

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Sikap Trendelenburg, memasang venous line, dan memberikan oksigen
• Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara:
✓ Masase fundus uteri dan merangsang puting susu.
✓ Pemberian oksitosin dan turunan ergot secara IM, IV atau SC
✓ Memberikan derivat prostaglandin F2α (carboprost trometbamine), ES: diare, hipertensi, mual munrah,
febris, dan takikardia
✓ Pemberian misoprostol 800 - 1.000 ug per-rektal
✓ Kompresi bimanual eksternal dan/atau internal
✓ Kompresi aorta abdominalis
✓ Pemasangan "tampon kondom", kondom dalam kalum uteri disambung dengan kateter, difiksasi dengan
karet gelang dan diisi cairan infus 200 ml yang akan mengurangi perdarahan dan menghindari tindakan
operatif (tindakan memasang tampon kasa utero-vaginal tidak dianjurkan dan hanya bersifat temporer
sebelum tindakan bedah ke rumah sakit rujukan)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila semua tindakan itu gagal, maka dipersiapkan untuk dilakukan tindakan operarif laparotomi dengan
pilihan bedah konservatif (mempertahankan uterus) atau melakukan histerektomi. Alternatifnya berupa:
✓ Ligasi aneria uterina atau arteria ovarika
✓ Operasi ransel B lynch
✓ Histerektomi supravaginal
✓ Histerektomi total abdominal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Manual plasenta → tatalaksana untuk retensio


plasenta/sisa plasenta
b. Jahitan perineum → tatalaksana untuk ruptur
perineum
d. Palpasi bimanual → pemeriksaan fisik
e. Histerektomi → pilihan terakhir, dilakukan bila
tatalaksana awal gagal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut adalah


....
C. Kompresi Bimanual

© FDI2020
56
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu dibawa ke


IGD Puskesmas karena nyeri perut akan melahirkan. Pemeriksaan fisik didapatkan
pembukaan lengkap. Kemudian dipimpin untuk bersalin, namun bayi tak kunjung
lahir. Dilakukan manuver crede untuk membantu persalinan. Setelah bayi dan
plasenta lahir terjadi perdarahan masif. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu
36,6oC. Pemeriksaan genetalia didapatkan tampak endometrium terbalik di vulva,
perdarahan (+). Apakah tatalaksana awal pada kasus ini?
a. Rujuk
b. Resusitasi cairan
c. Reposisi manual uteri
d. Laparotomi
e. Histerektomi

© FDI2020
B. Resusitasi Cairan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 28 tahun G2P1A0 UK 38 minggu dibawa ke IGD
Puskesmas
• Nyeri perut akan melahirkan
• Pembukaan lengkap
• Dilakukan manuver crede
• TD 90/60 mmhg, nadi 110 x/menit
• Pemeriksaan genetalia: tampak endometrium terbalik di vulva,
perdarahan (+)

Apakah tatalaksana awal pada kasus ini?


© FDI2020
Inversio Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Tanda klinis


Keadaan di mana lapisan dalam uterus (endometrium) • Syok karena kesakitan
turun dan keluar lewat ostium uteri eksternum, yang • Perdarahan banyak bergumpal
dapat bersifat inkomplit sampai komplit • Di vulva tampak endometrium terbalik dengan
Faktor penyebab atau tanpa plasenta yang masih melekat
• Atonia uteri • Bila baru terjadi, maka prognosis cukup baik akan
• Serviks yang masih terbuka lebar, dan adanya tetapi bila kejadiannya cukup lama, maka jepitan
kekuatan yang menarik'fundus ke bawah (misalnya serviks yang mengecil akan membuat uterus
karena plasenta akreta, inkreta dan perkreta, yang mengalami iskemia, nekrosis, dan infeksi
tali pusatnya ditarik keras dari bawah)
• Adanya tekanan pada fundus uteri dari atas
(manuver crede) atau tekanan intraabdominal
yang keras dan tiba-tiba (misalnya batuk keras
atau bersin)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Inversio Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Memanggil bantuan anestesi dan memasang infus untuk cairan/darah pengganti dan pemberian obat.
• Beberapa senter memberikan tokolitik/MgSO4 untuk melemaskan uterus yang terbalik sebelum dilakukan
reposisi manual yaitu mendorong endometrium ke aras masuk ke dalam vagina dan terus melewati serviks
sampai tangan masuk ke dalam uterus pada posisi normalnya. Hal itu dapat dilakukan sewaktu plasenta
sudah terlepas atau tidak.
• Di dalam uterus plasenta dilepaskan secara manual dan bila berhasil dikeluarkan dari rahim dan sambil
memberikan uterotonika lewat infus atau i.m. tangan tetap dipertahankan agar konfigurasi uterus kembali
normal dan tangan operator baru dilepaskan.
• Pemberian antibiotika dan transfusi darah sesuai dengan keperluannya.
• Intervensi bedah dilakukan bila karena jepitan serviks yang keras menyebabkan manuver di atas tidak bisa
dikerjakan, maka dilakukan laparotomi untuk reposisi dan kalau terpaksa dilakukan histerektomi bila uterus
sudah mengalami infeksi dan nekrosis.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Rujuk → tidak tepat (dilakukan setelah


dilakukan pertolongan pertama resusitasi
cairan“)
c. Reposisi manual uteri → tidak tepat (dilakukan
di faskes lanjutan)
d. Laparotomi → → tidak tepat (dilakukan di
faskes lanjutan)
e. Histerektomi → tidak tepat (dilakukan di faskes
lanjutan)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana awal pada kasus ini adalah ....


B. Resusitasi Cairan

© FDI2020
57
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke Praktik Dokter Umum dengan


keluhan nyeri pada payudara. Pasien post melahirkan 2 minggu yang lalu. Pasien
sulit memberikan ASI. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70
mmHg, nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, dan suhu 36,4oC. Pemeriksaan
payudara didapatkan odem (+), eritema (-), teraba keras, nyeri tekan (+), fluktuasi
(-). Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?
a. Amoxicillin 3 x 500 mg
b. Kompres payudara dengan air dingin
c. Kompres payudara dengan air hangat
d. Insisi drainase abses
e. Stop ASI sementara

© FDI2020
C. Kompres payudara dengan air
hangat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 20 tahun
• Nyeri pada payudara
• Post melahirkan 2 minggu yang lalu
• Sulit memberikan ASI
• Pemeriksaan payudara: odem (+), eritema (-), teraba keras,
nyeri tekan (+), fluktuasi (-)

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?


© FDI2020
Kelainan Payudara Saat Nifas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bendungan Air Susu


(zogstuwing, breast Mastitis Galaktokel
engorgetment)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Bendungan Air Susu
(zogstuwing, breast engorgetment)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 ketika payudara telah memproduksi air
susu. Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup
sering menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan dengan bayi (bonding)
kurang baik, dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui
Gejala • Pembengkakan payudara bilateral
• Palpasi teraba keras
• Kadang terasa nyeri
• Peningkatan suhu badan ibu
• Tidak terdapat tanda-tanda kemerahan dan demam
Tatalaksana • Pemakaian kutang untuk menyangga payudara
• Pemberian analgetika
• Dianjurkan menyusui segera dan lebih sering
• Kompres hangat
• Air susu dikeluarkan dengan pompa dan dilakukan pemijatan (masase) serta perawatan payudara
• Kalau perlu diberi supresi laktasi untuk sementara (2 - 3 hari) agar bendungan terkurangi dan
memungkinkan air susu dikeluarkan dengan pijatan

Sarwono, 2008 © FDI2020


Mastitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi dan peradangan parenkim kelenjar payudara


Gejala • Demam yang disertai menggigil, mialgia, nyeri, dan takikardia.
• Payudara membengkak, mengeras, lebih hangat, kemerahan dengan batas tegas, dan
disertai rasa sangat nyeri.
• Dapat berkembang menjadi ABSES (fluktuasi +, nyeri dan eritema).
Tatalaksana • Tetap laktasi dan pengosongan payudara.
• Antibiotik (penisilin tahan penisilinase (dikloksasilin) atau sefalosporin), bila alergi
penisilin berikan eritromisin atau sulfa-.
• Bed-rest, pemberian cairan yang cukup, antinyeri dan antiinflamasi.
• Untuk ABSES → insisi drainase.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Galaktokel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Walaupun jarang dapat terjadi sumbatan saluran oleh


air susu yang membeku.
• Air susu terkumpul pada satu lobus atau lebih dan
dapat menyebabkan timbulnya massa kistik.
• Massa tersebut bisa hilang secara spontan atau
memerlukan aspirasi.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Amoxicillin 3 x 500 mg → tidak tepat


(tatalaksana pada mastitis atau abses
mammae)
b. Kompres payudara dengan air dingin → tidak
tepat
d. Insisi drainase abses → tidak tepat (tatalaksana
untuk abses mammae)
e. Stop ASI sementara → tidak tepat (ASI harus
dikeluarkan)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah....


C. Kompres payudara dengan air hangat

© FDI2020
58
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 25 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 37 minggu datang ke


UGD Puskesmas karena nyeri perut. Keluar cairan dan sedikit darah dari jalan lahir.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 80
x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit dan suhu 36,4°C. Pemeriksaan leopald 1 teraba
keras, leopald 2 teraba panjang di kiri, leopald 3 teraba lunak, leopald 4 masuk
pintu atas panggul. His 3x/10’/35”. Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 3
cm, ketuban (-), teraba kedua ekstremitas bawah janin. Apakah tatalaksana yang
tepat pada kasus ini?
a. SC
b. Vacum
c. Ekstraksi forceps
d. Rujuk
e. Knee-chest position

© FDI2020
C. Rujuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 25 tahun, G1P0A0 UK 37 minggu datang ke UGD
Puskesmas
• Nyeri perut, keluar cairan dan sedikit darah dari jalan lahir
• Leopald 1 teraba keras, leopald 2 teraba panjang di kiri, leopald 3
teraba lunak, leopald 4 masuk pintu atas panggul
• His 3x/10’/35”
• Pemeriksaan dalam: pembukaan 3 cm, ketuban (-), teraba kedua
ekstremitas bawah janin

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Malpresentasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Meliputi semua presentasi selain verteks, seperti: Faktor predisposisi


• Presentasi dahi • Wanita multipara
• Presentasi muka • Kehamilan multiple (gemeli)
• Presentasi majemuk • Polihidramnion/oligohidramnion
• Presentasi Sunsang • Plasenta previa
• Letak Lintang • Kelainan bentuk uterus atau terdapat massa
(misal: miometrium)
• Partus preterm

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Presentasi Dahi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal: kepala janin lebih separuhnya di
atas pelvis, denyut jantung janin sepihak dengan bagian
kecil
• Pemeriksaan vaginal: oksiput lebih tinggi dari sinsiput,
teraba fontanella anterior dan orbita, bagian kepala
masuk pintu atas panggul (PAP) adalah antara tulang
orbita dan daerah ubun-ubun besar. Ini adalah diameter
yang paling besar, sehingga sulit lahir pervaginam

Tatalaksana
• SC bila janin hidup
• Bila janin mati, lakukan kraniotomi bila memungkinkan
atau SC bila syarat dan sarana kraniotomi tidak terpenuhi

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Presentasi Muka
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal: lekukan akan teraba antara
daerah oksiput dan punggung (sudut Fabre), DJJ sepihak
dengan bagian kecil janin
• Pemeriksaan vaginal: muka dengan mudah teraba,
teraba mulut dan bagian rahang mudah diraba, tulang
pipi, tulang orbita, kepala janin dalam keadaan defleksi
maksimal
• Cara membedakan mulut dan anus: anus merupakan
garis lurus dengan tuber ischii; mulut merupakan segitiga
dengan prominen molar

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Presentasi Muka
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Posisi dagu anterior
o Pembukaan lengkap
✓ Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
✓ Bila penurunan kurang lancar, lakukan ekstraksi forcep
o Pembukaan belum lengkap
✓ Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan SC
• Posisi dagu posterior
o Pembukaan lengkap
✓ Lahirkan bayi dengan SC
o Pembukaan belum lengkap
✓ Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan SC
✓ Jika janin mati, lakukan kraniotomi atau SC

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Presentasi Majemuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Prolaps ekstremitas Tatalaksana umum
bersamaan dengan • Persalinan spontan hanya bisa terjadi jika janin
bagian terendah sangat kecil/mati dan maserasi
janin
(kepala/bokong) Tatalaksana khusus
• Coba reposisi: Ibu diletakkan dalam posisi
trendelenburg (knee-chest position). Dorong
tangan ke atas luar dari simfisis pubis dan
pertahankan di sana sampai timbul kontraksi
sehingga kepala turun ke rongga panggul
• Lanjutkan penatalaksanaan persalinan normal
• Jika prosedur gagal/terjadi prolaps tali pusat,
lakukan SC

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Presentasi Sunsang (bokong)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Klasifikasi
• Gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen • Presentasi bokong sempurna (complete breech)
• Pemeriksaan abdominal: kepala terletak di bagian • Presentasi bokong murni (frank breech)
atas, bokong pada daerah pelvis, auskultasi • Presentasi kaki (footling)
menunjukkan DJJ lokasinya lebih tinggi
• Pemeriksaan vaginal: teraba bokong atau kaki,
sering disertai adanya mekonium

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Presentasi Sunsang (bokong)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• SC lebih aman dan lebih• Pervaginam hanya bila:
direkomendasikan pada:
✓ Persalinan sudah sedemikian maju
✓ Presentasi bokong pada dan pembukaan lengkap
primigravida
✓ Bayi preterm yang kemungkinan
✓ Double footling breech hidup kecil
✓ Pelvis kecil atau malformasi ✓ Bayi kedua pada kehamilan kembar
✓ Janin sangat besar
✓ Bekas SC dengan indikasi CPD • Pervaginam aman pada:
✓ Kepala yang hiperekstensi atau ✓ Pelvis adekuat
defleksi
✓ Presentasi bokong sempurna/murni
✓ Kepala fleksi
✓ Tidak ada riw. SC karena CPD
✓ Janin tidak terlalu besar

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Letak Lintang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Pemeriksaan abdomen: sumbu panjang janin • Lakukan versi luar bila permulaan inpartu dan
teraba melintang, tidak teraba bagian pada pelvis ketuban intak
inlet sehingga terasa kosong • Bila KI versi luar, lakukan SC
• Pemeriksaan vaginal: sebelum inpartu tidak ada • Lakukan pengawasan adanya prolaps tali pusat
bagian terendah yang teraba di pelvis, sedangkan • Dapat terjadi ruptur uteri bila ibu tidak diawasi
saat inpartu yang teraba adalah bahu, siku atau
tangan

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. SC → tidak tepat (dilakukan di faskes lanjutan)


b. Vacum → tidak tepat
d. Ekstraksi forceps → tidak tepat (tatalaksana
presentasi muka, dagu posterior, dengan
penurunan kurang lancar dan dilakukan di
faskes lanjutan)
e. Knee-chest position → tidak tepat (tatalaksana
presentasi majemuk dan dilakukan di faskes
lanjutan)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah...


C. Rujuk

© FDI2020
59
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 30 tahun G1P0A0 datang ke RS untuk kontrol kehamilan.


Tidak ada keluhan. Berdasarkan HPHT, taksiran persalinan harusnya 3 hari yang lalu.
Dokter kemudian menganjurkan untuk melakukan USG dan hasilnya usia kehamilan
42 minggu, ketuban cukup, DJJ 140 x/menit. Apakah tatalaksana yang tepat pada
pasien ini?
a. Rujuk
b. Pulangkan
c. Observasi
d. Terminasi
e. Konservasi

© FDI2020
D. Terminasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 30 tahun G1P0A0
• Berdasarkan HPHT, taksiran persalinan harusnya 3 hari
yang lalu
• USG: UK 42 minggu, ketuban cukup, DJJ 140 x/menit

Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Kehamilan Lewat Waktu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Diagnosis
Kehamilan lewat waktu sebagai kehamilan • USG di trimester pertama (UK antara 11-14 minggu) sebaiknya
usia ≥m42 minggu penuh (294 hari) terhitung ditawarkan kepada semua ibu hamil untuk menentukan UK dengan tepat
sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) • Bila terdapat perbedaan UK lebih dari 5 hari berdasarkan HPHT dan USG,
trimester pertama, waktu taksiran kelahiran harus disesuaikan
berdasarkan hasil USG
Faktor Predisposisi • Bila terdapat perbedaan UK lebih dari 10 hari berdasarkan HPHT dan
Riwayat kehamilan lewat waktu sebelumnya USG, trimester kedua, waktu taksiran kelahiran harus disesuaikan
berdasarkan hasil USG
• Ketika terdapat hasil USG trimester pertama dan kedua, UK ditentukan
berdasarkan hasil USG yang paling awal
• Jika tidak ada USG, lakukan anamnesis yang baik untuk menentukan
HPHT, waktu DJJ pertama terdeteksi, dan waktu gerakan janin pertama
dirasakan

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Kehamilan Lewat Waktu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana

• Rujuk ke RS
• Apabila memungkinkan, tawarkan pilihan membran sweeping antara UK 38-41 minggu setelah berdiskusi
mengenai risiko dan keuntungannya
• Tawaran induksi persalinan mulai dari UK 41 minggu
• Pemeriksaan antenatal untuk mengawasi UK 41-42 minggu sebaiknya meliputi non-stress test (NST) dan
pemeriksaan volume cairan amnion
• Bila UK telah mencapai 42 minggu, lahirkan bayi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Rujuk → pasien sudah berada di RS, rujuk bila


pasien berada di FASKES I, rujuk ke FASKES yang
lebih memadai
b. Pulangkan → tidak tepat
c. Observasi → tidak tepat
e. Konservasi → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah ....


D. Terminasi

© FDI2020
60
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 29 tahun G1P0A0 usia kehamilan 12 minggu dibawa ke


IGD RS karena mual muntah sejak 3 hari yang lalu. Nafsu makan menurun. Tidak
ada demam. Pasien tampak lemah. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 90/60 mmHg, denyut nadi 90 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,5oC.
Pemeriksaan fisik didapatkan TFU setinggi simfisis, nyeri epigastrium (+), mata
cekung (+). Apakah tatalaksana yang dapat diberikan untuk pasien ini?
a. Scopolamin
b. Scopamin
c. Omeprazole
d. Metokloperamid
e. Domperidon

© FDI2020
D. Metokloperamid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 29 tahun G1P0A0 UK 12 minggu
• Mual muntah sejak 3 hari yang lalu
• Nafsu makan menurun
• Tekanan darah 90/60 mmhg
• Pemeriksaan fisik: TFU setinggi simfisis, nyeri epigastrium (+),
mata cekung (+)

Apakah tatalaksana yang dapat diberikan untuk pasien ini?


© FDI2020
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Emesis → mual muntah


Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berat yang terjadi
pada kehamilan hingga usia 16 minggu, ditandai dengan adanya
tanda dehidrasi, gangguan asam basa & elektrolit dan ketoasidosis.

Diagnosis
• Mual muntah hebat
• BB ↓ 5% dar BB sebelum hamil
• Ketonuria
• Dehidrasi
• Ketidakseimbangan elektrolit
Kemenkes RI, 2013 © FDI2020
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Klinis
1 Sadar, anoreksia, nyeri epigastrium, takikardia, sistolik turun,
lidah kering, turgor menurun, mata cekung
2 Apatis, nadi kecil cepat, hipotensi, oligouria, demam, nafas aseton,
ikterus, lidah kotor
3 Somnolen-koma, nadi kecil cepat, hipotensi, demam, muntah berhenti

© FDI2020
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TATALAKSANA
Pertahankan kecukupan nutrisi → suplementasi vitamin & asam folat
Istirahat cukup dan hindari kelelahan
Farmakoterapi: (urutan obat yang diberikan)
o Doksilamin 10 mg + vitamin B6 10 mg hingga 4x/hr
o Dimenhidrinat 50-100 mg 4-6x/hr
o Prometazin 5-10 mg 3-4x/hr
Bila dengan obat di atas belum teratasi (tapi tidak dehidrasi), berikan salah satu obat di bawah ini:
o Klorpromazin 10-25 mg PO atau 50-100 mg IM setiap 4-6 jam
o Proklorperazin 5-10 mg PO atau IM atau supositoria tiap 6-8 jam
o Prometazin 12,5-25 mg PO atau IM tiap 4-6 jam
o Metokloperamid 5-10 mg PO atau IM tiap 8 jam
o Ondansetron 8 mg PO tiap 12 jam
Bila dehidrasi berat → pasang IV line sesuai derajat dehidrasi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Scopolamin → tidak tepat (obat kategori C)


b. Scopamin → tidak tepat (obat kategori C)
c. Omeprazole → tidak tepat (obat kategori C)
e. Domperidon → tidak tepat (obat kategori C)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang dapat diberikan untuk pasien ini


adalah...
D. Metokloperamid

© FDI2020
61
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 25 tahun G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu dibawa ke


UGD Puskesmas karena nyeri perut akan melahirkan. Pemeriksaan dalam
didapatkan pembukaan lengkap. Kemudian dipimpin untuk bersalin. Bayi lahir
dengan BBL 2800 gram. Plasenta lahir lengkap. Terdapat robekan jalan lahir
sebatas kulit perineum. Apakah tatalaksana pada kasus ini?
a. Penjahitan perineum
b. Penjahitan perineum oleh spesialis
c. Penjahitan perineum di ruang operasi
d. Rujuk
e. Tidak perlu dilakukan penjahitan perineum

© FDI2020
E. Tidak perlu dilakukan penjahitan
perineum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 25 tahun G2P1A0 UK 38 minggu dibawa
ke UGD puskesmas
• Nyeri perut akan melahirkan
• Robekan jalan lahir sebatas kulit perineum

Apakah tatalaksana pada kasus ini?

© FDI2020
Robekan Jalan Lahir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Robekan Jalan Lahir

Derajat I Derajat II Derajat III Derajat IV

Laserasi epitel vagina Sebatas Musculus Kerusakan pada otot Sampai sfingter ani
atau laserasi pada perinei transversal, sfingter ani externa dan interna
kulit perineum saja tidak melibatkan a. < 50% sfingter ani hingga mukosa
sfingter ani externa rektum
b. > 50% sfingter ani
externa
c. Sfingter ani
Kemenkes RI, 2013 externa dan interna © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tidak perlu dilakukan


Derajat 1
penjahitan

Ruptur Perlu dilakukan


Derajat 2
Perineum penjahitan

Derajat 3 RUJUK, untuk ditangani oleh dokter speisalis


dan 4 (harus dilakukan di kamar operasi)

IDI, 2017 © FDI2020


Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Penjahitan perineum → tidak tepat (dilakukan pada


ruptur perineum > derajat 1 )
b. Penjahitan perineum oleh spesialis → tidak tepat
(dilakukan pada ruptur perineum derajat 3 dan 4)
c. Penjahitan perineum di ruang operasi → tidak tepat
(dilakukan pada ruptur perineum derajat 3 dan 4)
d. Rujuk → tidak tepat (dilakukan bila ruptur perineum
derajat 3 dan 4)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana pada kasus ini adalah...


E. Tidak perlu dilakukan penjahitan perineum

© FDI2020
62
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke Praktik Dokter Umum dengan


keluhan nyeri di daerah kemaluan. Keluhan sudah dirasakan sejak seminggu yang
lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut
nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 37,2oC. Pemeriksaan genetalia
didapatkan benjolan pada labium mayor sinistra diameter ± 3 cm, eritema,
konsistensi licin, permukaan rata, mobile, nyeri (+), fluktuasi (+). Apakah diagnosis
yang paling mungkin pada pasien ini?
a. Kista bartholin
b. Kista gartner
c. Kista nabothi
d. Polip cervix
e. Abses bartholin

© FDI2020
E. Abses Bartholin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 30 tahun
• Nyeri di daerah kemaluan
• Pemeriksaan genetalia: benjolan pada labium mayor
sinistra diameter ± 3 cm, eritema, konsistensi licin,
permukaan rata, mobile, nyeri (+), fluktuasi (+)

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?


© FDI2020
Kista Bartholin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Kista berukuran relatif besar yang paling sering dijumpai. Kelenjar bartholini terletak
pada 1/3 posterior dari setiap labium mayus dan muara dari duktus sekretorius dari
kelenjar ini, berada tepat di depan (eksternal) himen pada posisi jam 4 dan 8
Etiologi • Infeksi (terutama nisereria gonore, dan kadang streptokok & stafilokok)
• Trauma → sumbatan saluran eksresi kelenjar bartholin
• Bila terjadi pascamenopause → curiga keganasan
Gambaran Bila disertai infeksi: nyeri sentuh, dispareunia dan demam
• Pada tahap supuratif: dinding kista berwarna kemerahan, tegang, dan nyeri.
klinis
• Tahap eksudatif: di mana sudah terjadi abses, maka rasa nyeri dan ketegangan
dinding kista menjadi sedikit berkurang disertai dengan penipisan dinding di area
yang lebih putih dari sekitarnya.
Terapi • Insisi dinding kista dan drainase cairan kista atau abses, yang disebut
dengan prosedur MARSUPIALISASI.
• Berikan juga antibiotika untuk mikro-organisme yang sesuai dengan hasil
pemeriksaan apus atau kultur bakteri.

Sarwono, 2011 © FDI2020


Kista Gartner
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Kista ini berasal dari sisa kanalis Wolfii (disebut juga Duktus Gartner) yang berjalan di
sepanjang permukaan anterior dan bagian atas vagina.
• Diameter relatif kecil (tidak ada penonjolan) hingga besar mendorong dinding vagina ke
arah tengah lumen atau malahan dapat memenuhi lumen dan mencapai introitus
vagina
Gejala klinis • Lokasi utama: bagian anterolateral puncak vagina
• Palpasi: bersifat kistik, dilapisi oleh dinding translusen tipis yang tersusun dari epitel
kuboid atau kolumner, baik dengan atau tanpa silia dan kadang-kadang tersusun dalam
beberapa lapisan (stratified)
Tatalaksana Insisi dinding anterolateral vagina dan eksisi untuk mengeluarkan kista dari sisa kanalis
Wolfii ini

Sarwono, 2011 © FDI2020


Kista Nabothi (Kista Retensi)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Epitel kelenjar endoserviks tersusun dari jenis kolumner tinggi yang sangat rentan
terhadap infeksi atau epidermidisasi skuamosa
• Infeksi/restrukturisasi endoserviks → metaplasia skuamosa → muara kelenjar
endoserviks akan tertutup → terbentuk kantong kista
• Ukuran: mikro hingga makro
Gambaran • Tidak menimbulkan gangguan sehingga penderita juga tidak pernah mengeluhkan
klinis sesuatu terkait dengan adanya kista ini.
• Inspekulo: kista nabothi terlihat sebagai penonjolan kistik di area endoserviks
dengan batas yang relatif tegas dan berwarna lebih muda dari jaringan di
sekitarnya
• Pembuluh darah di mukosa endoserviks (di atas kista) meniadi terlihat lebih nyata
karena pembuluh darah berwarna merah menjadi kontras di atas dasar yang
berwarna putih kekuningan
• Yang berada pada pars vaginalis endoserviks menunjukkan adanya epitel
kolumner yang ektopik dan kemudian mengalami metaplasia skuamosa
Tatalaksana Tidak diperlukan terapi khusus untuk kista Nabothi

Sarwono, 2011 © FDI2020


Polip Serviks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Lesi atau tumor padat serviks yang paling sering dijumpai. Tumor ini merupakan
penjuluran dari bagian endoserviks atau intramukosal serviks dengan variasi eksternal
atau regio vaginal serviks.
Gambaran klinis • Polip serviks bervariasi dari tunggal hingga multipel, berwarna merah terang, rapuh,
dan strukturnya menyerupai spons
• Penjuluran berwarna merah terang yang teriepit atau keluar dari ostium serviks
• Panjang tangkai polip juga bervariasi dari ukuran di bawah 1 cm (protrusi melalui
ostium serviks) hingga mencapai beberapa sentimeter sehingga memungkinkan ujung
distal polip mencapai atau keluar dari introitus vagina
• Bila polip serviks berasal dari ektoserviks maka warna polip menjadi lebih pucat dan
strukturnya lebih kenyal dari polip endoserviks
• Tidak jarang, ujung polip mengalami nekrotik atau ulserasi sehingga dapat
menimbuikan perdarahan terutama sekali pascasanggama
• Bertangkai, dengan panjang tangkai < 1 cm hingga beberapa cm

Sarwono, 2011 © FDI2020


Polip Serviks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Histopatologi • Sama dengan jaringan asalnya, permukaan polip tersusun dari selapis epitel kolumner
yang tinggi (seperti halnya endoserviks), epitel kelenjar serviks, dan stroma jaringan
ikat longgar yang diinfiltrasi oleh sel bulat dan edema
• Epitel endoserviks pada polip seringkali mengalami metaplasia skuamosa dan serbukan
sel radang sehingga menyerupai degenerasi ganas
Tatalaksana • Ekstirpasi

Sarwono, 2011 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Kista bartholin → kista yang terletak di 1/3 posterior


dari setiap labium mayus
b. Kista gartner → kista yang berlokasi di bagian
anterolateral puncak vagina
c. Kista nabothi → penonjolan kistik di area endoserviks
dengan batas yang relatif tegas dan berwarna
lebih muda dari jaringan di sekitarnya; epitel
kolumnar → metaplasi skuamosa
d. Polip cervix → penjuluran dari bagian endoserviks
atau intramukosal serviks dengan variasi eksternal
atau regio vaginal serviks; bertangkai

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini


adalah ....
E. Abses Bartholin

© FDI2020
63
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 36 tahun G4P2A1 usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD RS
karena nyeri perut hebat sejak 3 jam yang lalu. Selain itu disertai dengan keluarnya
darah dari jalan lahir. Darah berwarna merah segar. Riwayat anak pertama dan
kedua SC. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tensi 90/60 mmHg, nadi 100
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,3oC. Pada palpasi abdomen teraba
jelas bagian janin, DJJ sulit ditemukan. Apakah tatalaksana awal pada kasus ini?
a. Resusitasi cairan
b. Rujuk
c. SC
d. Histerektomi subtotal
e. Histerektomi total

© FDI2020
A. Resusitasi Cairan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 36 tahun G4P2A1 UK 38 minggu, datang ke IGD RS
• Nyeri perut hebat sejak 3 jam yang lalu
• Keluarnya darah dari jalan lahir, darah berwarna merah segar
• Tensi 90/60 mmHg, nadi 100 x/menit
• Palpasi abdomen teraba jelas bagian janin, DJJ sulit
ditemukan

Apakah tatalaksana awal pada kasus ini?


© FDI2020
Ruptur Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ruptur uteri: robeknya dinding rahim terjadi akibat terlampauinya daya regang
miometrium.
Ruptur uteri risiko terjadinya lebih tinggi pada bekas SC.

Diagnosis
• Perdarahan intraabdominal, dengan atau tanpa perdarahan pervaginam
• Nyeri perut hebat (dapat berkurang setelah ruptur terjadi)
• Syok atau takikardia
• Adanya cairan bebas intraabdominal
• Hilangnya gerak dan DJJ
• Bentuk uterus abnormal atau konturnya tidak jelas
• Dapat didahului oleh lingkaran kontriksi (bandl’s ring)
• Nyeri raba/tekan dinding perut
• Bagian-bagian janin mudah dipalpasi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Ruptur Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksanan khusus
• Berikan oksigen. • Jika uterus dapat diperbaiki dengan risiko operasi lebih
• Perbaiki kehilangan volume darah dengan rendah daripada histerektomi dan tepi robekan uterus
pemberian infus cairan IV (NaCl 0,9% atau RL) tidak nekrotik, lakukan reparasi uterus (histerorafi).
sebelum tindakan pembedahan. Tindakan ini membutuhkan waktu yang lebih singkat
• Jika kondisi ibu stabil, lakukan SC untuk dan menyebabkan kehilangan darah yang lebih sedikit
melahirkan bayi dan plasenta. dibanding histerektomi
• Jika uterus tidak dapat diperbaiki, lakukan histerektomi
subtotal. Jika robekan memanjang hingga servix dan
vagina, histerektomi total mungkin diperlukan

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Rujuk → dilakukan apabila berada di faskes I


c. SC → dilakukan bila kondisi ibu stabil dan telah
dilakukan resusitasi cairan
d. Histerektomi subtotal → pilihan terakhir, bila
uterus tidak dapat diperbaiki
e. Histerektomi total → pilihan terakhir, bila robekan
memanjang hingga serviks

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana awal pada kasus ini adalah...


A. Resusitasi Cairan

© FDI2020
64
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki – laki memiliki keluhan kuning di seluruh tubuh, dan BAB menjadi warna
dempul. Beberapa bulan terakhir ini pasien juga mengalami penurunan BB yang
drastis. Pada pemeriksaan fisik teraba massa pada epigastrium, berdungkul –
dungkul, keras. Dokter curiga keganasan telah menyebar. Pemeriksaan yang
dilakukan pada pasien untuk memastikan penyebaran pada pasien ini?
A. USG
B. Endoskopi
C. USG
D. CT Scan
E. Ca 19-9

© FDI2020
D. CT Scan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan kuning di seluruh tubuh, dan BAB menjadi warna
dempul. Beberapa bulan terakhir ini pasien juga
mengalami penurunan BB yang drastis. Pada
pemeriksaan fisik teraba massa pada epigastrium,
berdungkul – dungkul, keras.
• Dokter curiga keganasan telah menyebar.
Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien untuk
memastikan penyebaran pada pasien ini?

© FDI2020
Ca Pankreas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penurunan berat badan


• Nyeri epigastrium
• Massa di epigastrium
• Ikterus obstruktif
Pemeriksaan :
• CA 19-9
• CEA
• Endoskopi
• USG
• CT Scan → untuk melihat ivasi ke organ sekitar
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC
© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. USG
B. Endoskopi
C. USG
E. Ca 19-9
Jadi, Pemeriksaan yang dilakukan pada
pasien untuk memastikan penyebaran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pada pasien ini?

D. CT Scan

© FDI2020
65
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Wanita 25thn datang dengan keluhan BAB berdarah, darah merah segar, pasien
mengaku terdapat benjolan yang keluar dari anus dan benjolan bisa masuk sendiri
setiap kali selesai BAB. Namun kali ini darah yang keluar banyak dan tidak berhenti
meskipun dengan obat. Diagnosa dan penatalaksanaan pasien ini?
A. Hemoroid Interna gr. 2 + operatif
B. Hemoroid Interna gr. 2 + non - operatif
C. Hemoroid interna gr. 3 + operatif
D. Hemororid externa gr. 3 + operatif
E. Hemoroid externa gr. 2 + non - operatif

© FDI2020
A. Hemoroid Interna gr. 2 + operatif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• darah merah segar
• pasien mengaku terdapat benjolan yang keluar dari anus
dan benjolan bisa masuk sendiri setiap kali selesai BAB.
• Namun kali ini darah yang keluar banyak dan tidak
berhenti meskipun dengan obat → perdarahan

Diagnosa dan penatalaksanaan pasien ini?

© FDI2020
Hemoroid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hemoroid Interna (ditutupi mukosa)


→ Pelebaran pleksus vena hemoroidalis superior
• Derajat I : berdarah, tidak menonjol keluar anus
• Derajat II : berdarah, menonjol keluar anus, masuk spontan
• Derajat III : berdarah, menonjol keluar anus, masuk harus
dibantu
• Derajat IV : tidak dapat dimasukkan

Hemoroid Eksterna (tertutup kulit)


→ Pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroid inferior

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Hemoroid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi
• Derajat I-II : Non-operatif
→Rendam duduk Kalium permanganat (1:10000)
→Debulking feses
• Derajat I-II + perdarahan : operatif
• Derajat III-IV : operatif

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
B. Hemoroid Interna gr. 2 + non - operatif
C. Hemoroid interna gr. 3 + operatif
D. Hemororid externa gr. 3 + operatif
E. Hemoroid externa gr. 2 + non - operatif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosa dan tatalaksana pasien ini?


A. Hemoroid Interna gr. 2 +
operatif

© FDI2020
66
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tn. Wahyu 24thn datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan bawah.
Keluhan dirasakan sejak 2 hari ini disertai demam, saat dibuat berjalan perut terasa
semakin sakit, keluhan ini disertai dengan mual muntah. Dilakukan palpasi pada
kwadran kiri bawah, timbul nyeri pada sisi kanan. Dibawah ini merupakan tanda
dari Appendicitis, kecuali ?
A. Kocher sign
B. Murphy sign
C. Dunphy sign
D. Blumberg sign
E. Rovsing sign

© FDI2020
B. Murphy sign
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
nyeri perut kanan bawah, demam, saat dibuat berjalan
perut terasa semakin sakit, keluhan ini disertai dengan mual
muntah → Gejala appendicitis
• palpasi pada kwadran kiri bawah, timbul nyeri pada sisi
kanan

Dibawah ini merupakan tanda dari Appendicitis, kecuali ?

© FDI2020
Appendicitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi :
• Infeksi bakteri; sumbatan lumen appendiks.
• Klinis:
• Nyeri daerah epigastrium sekitar umbilicus dalam beberapa jam
berpindah ke titik McBurney
• Mual , muntah, nafsu makan menurun

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Appendicitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Appendicitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tanda:
• Rovsing’s sign : (+) → palpasi pada kwadran kiri bawah, timbul nyeri
pada sisi kanan
• Psoas : pasien dibaringkan ke sisi kiri, kemudian dilakukan ekstensi
panggul kanan. (+) → nyeri kanan bawah
• Obturator : fleksi panggul & dilakukan rotasi internal panggul. (+) →
nyeri hipogastrium / vagina
• Dunphy sign → nyeri testis kanan bawah saat batuk
• Ten horn sign → nyeri timbul saat traksi lembut pada korda spermatica
kanan
• Kocher sign → nyeri awal pada epigastrium kemudian berpindah ke
kanan bawah
• Blumberg sign → nyeri lepas. Palpasi kwadran kanan bawah kemudian
dilepas tiba – tiba.

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Kocher sign
C. Dunphy sign
D. Blumberg sign
E. Rovsing sign
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Dibawah ini merupakan tanda dari


Appendicitis, kecuali ?

B. Murphy sign

© FDI2020
67
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Wanita35thn datang dengan keluhan benjolan pada payudara kanan, sehingga


nampak payudara kanannya lebih besar dari kiri. Payudara kanan dirasa bengkak,
dan sering keluar cairan dari putting, benjolan teraba keras dan tidak dapat
digerkkan. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya metastase?
A. Biopsi PA
B. USG
C. Mammografi
D. Foto polos
E. MRI

© FDI2020
B. USG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan benjolan pada payudara kanan, sehingga
nampak payudara kanannya lebih besar dari kiri.
Payudara kanan dirasa bengkak, dan sering keluar cairan
dari putting, benjolan teraba keras dan tidak dapat
digerkkan → mengarah Ca Mammae

Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk


mengetahui ada tidaknya metastase?

© FDI2020
Ca Mammae
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ca Mammae : berasal dari parenkim


Klinis (BANANAREK):
• Benjolan keras, terfiksasi
• Age
• Nyeri
• Arm Edema – keterlibatan KGC , cari nodule
• Nipple discharge / kelainan pada putting
• Axillary Nodule
• Retracted papil / kulit dekat payudara
• Extension (ada satelit nodule)
• Konsistensi dan kelainan kulit
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC
© FDI2020
Ca Mammae
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Riwayat Ginekologi :
• Menarche, menikah/tidak, punya anak/tidak (umur saat punya
anak pertama), menyususi, KB
Riwayat Keluarga
Riwayat Kebiasaan

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Ca Mammae
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan sitologi / PA → Gold Standart
• Fine needle aspiration
• Sitologi imprint
• Pemeriksaan sekret putting susu
• USG
• Dapat membedakan tumor padat dan kista pada payudara
serta untuk melihat ada tidak metastasis di hati
• Mamografi
• Lebih sering untuk screening

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Biopsi PA
C. Mammografi
D. Foto polos
E. MRI
Jadi, Pemeriksaan penunjang yang bisa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya


metastase?

B. USG

© FDI2020
68
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien laki2 dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Saat datang
ke IGD didapatkan pasien mengeluhkan nyeri hebat pada bahu kanan, bahu
kanan adduksi dan endorotasi. Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Fraktur Clavicula
B. Fraktur Humerus
C. Fraktur Scapula
D. Dislokasi bahu posterior
E. Dislokasi bahu anterior

© FDI2020
D. Dislokasi Bahu Posterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• nyeri hebat pada bahu kanan, bahu kanan adduksi dan
endorotasi.

Diagnosis pada pasien ini?

© FDI2020
Dislokasi sendi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sendi Arah Kelainan


Panggul Anterior Fleksi, eksorotasi , abduksi
Posterior Fleksi, internal rotasi, adduksi
Bahu Anterior Eksorotasi , abduksi
Posterior Endorotasi, adduksi
Siku Posterior Tonjolan olecranon ke posterior
Lutut Anteroposterior Bentuk menjadi tidak normal

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition


© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Fraktur Clavicula
B. Fraktur Humerus
C. Fraktur Scapula
E. Dislokasi bahu anterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pasien ini?

D. Dislokasi bahu posterior

© FDI2020
69
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tn. A 30 tahun sudah menikah selama 5 tahun tetapi belum memiliki keturunan. Dari
pemeriksaan fisik kesan normal. Dilakukan analisis sperma dengan volume semen
2cc, tidak ditemukan adanya sperma. Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Azoospermia
B. Teratozoospermia
C. Necrozoospermia
D. Hypospermia
E. Asthenozoospermia

© FDI2020
A. Azoospermia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dilakukan analisis sperma dengan volume semen 2cc
• tidak ditemukan adanya sperma.

Diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hypospermia Volume semen < 1,5ml


Oligozoospermia Jumlah sperma < 15jt/ml
Jumlah sperma total < 39jt
Azoospermia Tidak ada sperma
Asthenozoospermia Motilitas sperma total < 40%
Motilitas sperma progresif < 32%
Necrozoospermia Sperma tidak hidup
Teratozoospermia Morfologi sperma normal < 4%

WHO , 2010
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

WHO , 2010
© FDI2020
Jawaban lainnya…
B. Teratozoospermia
C. Necrozoospermia
D. Hypospermia
E. Asthenozoospermia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pasien ini?

A. Azoospermia

© FDI2020
70
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tn. Tono 79thn datang ke IGD mengeluh sulit BAK sejak 6bulan terakhir. Setiap BAK
pancaran lemah dan harus mengedan dahulu. Tidak ada nyeri saat BAK, tidak ada
darah. Sering kali malam hari terbangun untuk berkemih. Dilakukan pemeriksaan
PSA, didapatkan hasil PSA : 6,5. Zona yang paling sering terkena pada organ
pasien?
A. Zona Perifer
B. Zona Sentral
C. Zona Transisi
D. Zona Superior
E. Zona Inferior

© FDI2020
A. Zona Perifer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• sulit BAK sejak 6bulan terakhir.
• Setiap BAK pancaran lemah dan harus mengedan
dahulu.Sering kali malam hari terbangun untuk berkemih.
• tidak ada nyeri saat BAK, tidak ada darah.
• Sering kali malam hari terbangun untuk berkemih. Dilakukan
pemeriksaan PSA, didapatkan hasil PSA : 6,5.
→Ca Prostat

Zona yang paling sering terkena pada organ pasien?

© FDI2020
Karsinoma Prostat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sering ditemui pada usia > 50thn


• Biasanya berupa adenokarsinoma yang berasal dari kelenjar
prostat yang menjadi hipotrofik
• Klinis :
• Keras, nodul, tidak rata atau asimetri pada colok dubur
• Diagnosa pasti :
• Pemeriksaan patologik
• Keganasan prostat → petanda tumor
• fosfatase asam prostat (PAP)
• Antigen khas prostat (PSA) → sensitivitas tinggi
• Ca. Prostat → PSA>4
• Paling sering :
• 75 % → zona perifer
• 15-20% → zona sentral / transisi
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Hiperplasia Prostat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Perubahan keseimbangan testosteron dan estrogen


• Klinis :
• Riwayat LUTS
• Gejala Iritatif
• Frekuensi
• Nokturia : kencing malam hari
• Disuria : nyeri waktu berkemih
• Gejala Obstruktif
• Hesistansi : harus mengejan dahulu
• Pancuran lemah
• Intermitensi : terputus - putus

© FDI2020
Hiperplasia Prostat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Post Miksi
• Dribbling : masih menetes
• Rasa tidak puas
• Pemeriksaan Fisik : Rectal Touche
• Simetris
• Nyeri (-)
• Kenyal
• Terapi
• Pengobatan konservatif
• Pengambat adrenoreseptor alfa : alfazosin, prazosin, terazosin, tamsulosin
• Pembedahan
*diawali dengan membebaskan pasien dari retensi urin → kateter
© FDI2020
Jawaban lainnya…
B. Zona Sentral
C. Zona Transisi
D. Zona Superior
E. Zona Inferior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Zona yang paling sering terkena pada


organ pasien?

A. Zona Perifer

© FDI2020
71
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ny. A 30thn, terjatuh dari tangga, lutut bagian kiri sebagai tumpuan, saat ini terasa
nyeri pada tungkai dan bengkak dibawah lutut, selain itu pasien juga merasa
kesemutan dan nyeri bertambah parah meskipun hanya tersentuh sedikit, warna
tungkai terlihat lebih pucat dari sisi sebelah. Diagnosa dan penatalaksanaan pada
pasien ini?
A. Compertemen Syndrome dan Fasciotomy
B. Compertemen Syndrome dan Imobilisasi
C. Compertemen Syndrome dan Venaseksi
D. Fraktur Tertutup dan ORIF
E. Ruptur ACL dan Fasciotomy

© FDI2020
A. Compertemen Syndrome dan
Fasciotomy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• nyeri pada tungkai dan bengkak dibawah lutut, selain itu
pasien juga merasa kesemutan dan nyeri bertambah
parah meskipun hanya tersentuh sedikit
• warna tungkai terlihat lebih pucat dari sisi sebelah.

Diagnosa dan penatalaksanaan pada pasien ini?

© FDI2020
Compartemen Syndrome / Volkmann
Ishchemic Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Peningkatan tekanan intracompartement


• Penyebab :
• Intrakompartemen : fraktur
• Ekstrakompartemen : pemasangan gips, spalk
•5P
• Pain → undescribale pain, bengkak , keras
• Pallor
• Parestesia
• Paralysis
• Pulseless
Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition
© FDI2020
Compartemen Syndrome / Volkmann
Ishchemic Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi :
• Sebelum 6 jam : Fasciotomy

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition


© FDI2020
Jawaban lainnya…
B. Compertemen Syndrome dan Imobilisasi
C. Dilokasi Patella
D. Fraktur Tertutup → krepitasi, tidak ada gejala 5P
E. Ruptur ACL → Anterior Drawer Test (+)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosa dan tatalaksana pada


pasien ini?
A. Compertemen Syndrome dan
Fasciotomy

© FDI2020
72
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi berusia 1bulan dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan benjolan pada
buah zakar sebelah kiri sejak lahir. Benjolan teraba kenyal, saat dilakukan
pemeriksaan transluminasi , hasilnya (+) Diagnosa dan komplikasi pasien ini?
A. Varikokel dan Infertilitas
B. Hidrokel dan Infertilitas
C. Hernia scrotalis dan Nekrosis usus
D. Kistra epididimis dan Infertilitas
E. Orkitis Luetika dan Infertilitas

© FDI2020
B. Hidrokel dan Infertilitias
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• benjolan pada buah zakar sebelah kiri sejak lahir
• Benjolan teraba kenyal
• Saat dilakukan pemeriksaan transluminasi , hasilnya (+)
Diagnosa pasien ini?

© FDI2020
Varikokel Hidrokel Kista Epididimis Orkitis Luetika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kesan teraba berkelok- • Transluminasi (+) → • Kista pada epididimis • Sifilis stadium IV
kelok seperti kumpulan berisi cairan pada bersifat tembus cahaya • Pembengkakan testis
cacing tunika vaginalis sekitar pada transluminasi . kronik di seluruh testis
• Faktor kausal gangguan skrotum
fertilitas

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Varikokel dan Infertilitas
C. Hernia scrotalis dan Nekrosis usus
D. Kistra epididimis dan Infertilitas
E. Orkitis Luetika dan Infertilitas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa dan komplikasi pasien ini?

B. Hidrokel dan Infertilitas

© FDI2020
73
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tn. Tono 79thn datang ke IGD mengeluh sulit BAK sejak 6bulan terakhir. Setiap BAK
pancaran lemah dan harus mengedan dahulu. Sering kali malam hari terbangun
untuk berkemih. Pada pemeriksaan RT teraba prostat membesar bilateral dan
kenyal. Pasien diberikan obat yang berguna untuk mengurangi ukuran kelenjar
prostat. Diagnosa dan pilihan obat yang diberikan pada pasien?
A. BPH dan Finasteride
B. Prostatitis dan Finasteride
C. Prostatitis dan Prazosin
D. Ca Prostat dan Terazosin
E. Ca Prostat dan Tamsulosin

© FDI2020
A. BPH dan Finasteride
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• sulit BAK sejak 6bulan terakhir.
• Setiap BAK pancaran lemah dan harus mengedan
dahulu.Sering kali malam hari terbangun untuk berkemih.
• Pada pemeriksaan RT teraba prostat membesar bilateral dan
kenyal.
→Susp. BPH
Pasien diberikan obat yang berguna untuk mengurangi ukuran
kelenjar prostat.

Diagnosa dan pilihan obat yang diberikan pada pasien?

© FDI2020
Hiperplasia Prostat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Perubahan keseimbangan testosteron dan estrogen


• Klinis :
• Riwayat LUTS
• Gejala Iritatif
• Frekuensi
• Nokturia : kencing malam hari
• Disuria : nyeri waktu berkemih
• Gejala Obstruktif
• Hesistansi : harus mengejan dahulu
• Pancuran lemah
• Intermitensi : terputus - putus

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Hiperplasia Prostat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Post Miksi
• Dribbling : masih menetes
• Rasa tidak puas
• Pemeriksaan Fisik : Rectal Touche
• Simetris
• Nyeri (-)
• Kenyal
• Terapi
• Pengobatan konservatif
• Pengambat adrenoreseptor alfa : alfazosin, prazosin, terazosin, tamsulosin
• Pembedahan
*diawali dengan membebaskan pasien dari retensi urin → kateter
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Hiperplasia Prostat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi
• Pengobatan konservatif
• Pengambat adrenoreseptor alfa : alfazosin, prazosin, terazosin, tamsulosin
→ Relaksasi otot polos prostat di leher buli, kapsul prostat dan uretra pars
prostatika
• 5 alfa reduktase inhibitor : finasteride, dutasteride
→ mengurangi ukuran kelenjar prostat

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…

B. Prostatitis dan Finasteride


C. Prostatitis dan Prazosin
D. Ca Prostat dan Terazosin
E. Ca Prostat dan Tamsulosin
Jadi, diagnosa dan pilihan obat yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

diberikan pada pasien?

A. BPH dan Finasteride

© FDI2020
74
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tn. Toni 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan keluar benjolan di skrotum kiri.
Selama ini benjolan bisa masuk sendiri, BAB (+) , Flatus (+) , nyeri (-), mual (-),
muntah (-). Diagnosa klinis pasien ini…
A. Hernia Inguinalis Ireponibilis
B. Hernia Inguinalis Medialis Reponibilis
C. Hernia Inguinalis Lateralis Reponibilis
D. Hernia Scrotalis Strangulata
E. Hernia Scrotalis Inkarserata

© FDI2020
C. Hernia Inguinalis Lateralis
Reponibilis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluar benjolan di skrotum kiri.
• benjolan bisa masuk sendiri, BAB (+) , Flatus (+) , nyeri (-),
mual (-), muntah (-)
Diganosa klinis pasien ini…

© FDI2020
Hernia Inguinalis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis :
• Sering terjadi pada infant dan orang tua. Lebih sering terjadi
pada pria daripada wanita.
• Pembagian :
• Hernia Inguinalis Indiriek / Lateralis
• Menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika inferior
• Keluar melalui dua pintu dan saluran : anulus dan kanalis inguinalis
• Pem. Fis : tampak tonjolan bentuk lonjong

• Hernia Inguinalis Direk / Medialis


• Disebabkan peninggian tekanan intraabdomen kronik
• Kelemahan otot dinding trigonum hesselbach
• Biasanya bilateral, jarang inkarserasi/strangulasi

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Hernia Inguinalis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hernia reponible
• Bisa masuk sendiri
• Hernia Ireponible
• Tidak bisa masuk sendiri
• Hernia Inkarserata
• Terdapat gangguan pasase
• Hernia Strangulata
• Nyeri mual muntah → ancaman nekrosis dan gangren

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Hernia Inguinalis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan Fisik
• Finger test
• Thumb test
• Zieman test
• Jari Telunjuk : Hernia indirek
• Jari Tengah : Hernia direk
• Jari Cincin : Hernia femoral
• Terapi
• Herniotomi – Hernioraphy
• Operasi segera pada hernia strangulata / obstruksi

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…

A. Hernia Inguinalis Ireponibilis


B. Hernia Inguinalis Medialis Reponibilis
D. Hernia Scrotalis Strangulata
E. Hernia Scrotalis Inkarserata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diganosa klinis pasien ini…

C. Hernia Inguinalis Lateralis


Reponibilis

© FDI2020
75
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tn. Y 35 tahun datang dengan demam serta badan kuning seluruh tubuh dan
mengeluh nyeri perut kanan atas setelah makan, hasil pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri tekan epigastrium , dan nyeri Right Upper Quadran saat menarik
nafas. Gejala pada pasien ini disebut dengan?
A. Pentade Raynauld
B. Trias Charcot
C. Cushing Syndrome
D. Sindrom Mirizzi
E. Murphy Sign

© FDI2020
B. Trias Charcot
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• demam serta badan kuning seluruh tubuh dan mengeluh
nyeri perut kanan atas setelah makan
• hasil pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan
epigastrium , dan nyeri Right Upper Quadran saat menarik
nafas.

Gejala pada pasien ini disebut dengan?

© FDI2020
Kolesistitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Nyeri perut dirasakan pada ulu hati kemudian ke kanan


atas
• Nyeri dapat menjalar ke bahu / skapula
• Muntah, mual, demam
• Ikterus bisa ada namun ringan
• Pemeriksaaan Fisik :
• Murphy sign (+)
• Pemeriksaan Penunjang :
• USG → pemeriksaan awal
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC
© FDI2020
Kolesistitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana :
• Bowel rest
• Hidrasi IV
• Antibiotik
• Analgesik dan anti muntah
• Bedah

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Kolangitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kolangistis akut non piogenik


• Demam
• Murphy sign (+) Trias Charchot
• Ikterus Obstruktif
• Kolangitis akut piogenik (Pentad Raynauld)
• Shock Trias Chacot
• Kesadaran menurun

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Pentade Raynauld
C. Cushing Syndrome
D. Sindrom Mirizzi → kenaikan ringan bilirubin serum akibat
penekanan duktus koledokus oleh batu
E. Murphy Sign
Jadi, gejala pada pasien ini disebut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan?

B. Trias Charcot

© FDI2020
76
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang perempuan usia 30 tahun diantar ke UGD setelah KLL. Kesadaran menurun.
Tanda vital TD 90/60 mmHg, nadi 100x/m, RR 30x/m. Pemeriksaan fisik tampak jejas pada
dada kanan, gerak dada kanan tertinggal, perkusi hipersonor, suara nafas menjauh.
Apa komplikasi pada pasien ini jika dibiarkan?
a. Syok hipovolemik
b. Syok obstruktif
c. Syok septik
d. Syok distributif
e. Syok anafilaktik

© FDI2020
B. SYOK OBSTRUKTIF
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien post KLL
• Kesadaran menurun. Tanda vital TD 90/60 mmHg, nadi 100x/m, RR
30x/m.
• Pemeriksaan fisik tampak jejas pada dada kanan, gerak dada
kanan tertinggal, perkusi hipersonor, suara nafas menjauh.

Apa komplikasi pada pasien ini jika dibiarkan?

© FDI2020
TENSION PNEUMOTHORAKS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: Pneumothoraks
dengan gangguan
hemodinamik
Tanda
• Tanda shock = hipotensi,
takikardia, sianosis
• Pemeriksaan thoraks
(tanda pneumohorax):
gerak dada asimetris,
suaran nafas sis sakit
menjauh, perkusi sis yang
sakit hipersonor
© FDI2020
Tatalaksana
• Kontraventil (needle thoracosintesis)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• WSD
Komplikasi
• Syok obstruktif ( menggangu
masuknya darah kedalam jantung)
• Syok cardiogenik ( jika sampai
menggangu pompa jantung)

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Syok hipovolemik → pada kasus perdarahan


atau dehidrasi
c.Syok septik → pada kasus infeksi
d.Syok distributif → pada kasus infeksi
e.Syok anafilaktik → pada kasus alergi berat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI KOMPLIKASI JIKA DIBIARKANPADA


PASIEN INI ADALAH…

B. SYOK OBSTRUKTIF

© FDI2020
77
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki 20 tahun diantar ke UGD karena nyeri pada kaki kanan. Riwayat luka
bakar pada kaki kanan 1 hari yang lalu dan sudah mendapat perawatan. Keluhan disertai
kesemutan. Tanda vital dalam batas normal. Status lokalis tampak lengan kanan pucat,
arteri distal teraba lemah
Apa diagnosis yang tepat pada pasien ini?
a. Emboli arteri
b. Sindroma kompartement
c. Malunion
d. Neuralgia
e. Gangrene pedis

© FDI2020
B. SINDROMA KOMPARTEMENT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan nyeri pada kaki kanan.
• Riwayat luka bakar pada kaki kanan 1 hari yang lalu
• Keluhan disertai kesemutan.
• Status lokalis tampak lengan kanan pucat, arteri distal
teraba lemah

Apa diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
SINDROMA KOMPARTEMENT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penurunan volume kompartemen dan


peningkatan tekanan struktur
kompartemen akibat fraktur, trauma
jaringan lunak, luka bakar, dan balutan
yang terlalu ketat
Gejala klinis
• Pain
• Paresthesia
• Pallor
• Paralysis
• Pulseness

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi nonmedikamentosa
Menurunkan tekanan intrakompartemen (gips
harus dibuka)
• Terapi medikamentosa
Obat-obatan analgesik
• Terapi bedah
Fasciotomi/ escharotomi

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Emboli arteri → Tidak tepat


c.Malunion → Tidak tepat
d.Neuralgia → Tidak tepat
e.Gangrene pedis → Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG TEPAT PADA PASIEN


INI ADALAH…

B. SINDROMA KOMPARTEMENT

© FDI2020
78
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang anak laki-laki usia 7 tahun diantar oleh ibu nya ke klinik dokter karena bentuk
dada yang aneh. Pasien merasa malu karena seringkali diolok-olok oleh temannya. Pada
pemeriksaan fisik tampak dada cekung ke dalam

Apa diagnosis yang paling tepat?


a. Pectus carinatum
b. Barell chest
c. Fraktur iga
d. Pectus excavatum
e. pneumothoraks

© FDI2020
D. PEKTUS EXCAVATUM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien anak diantar oleh ibu nya ke klinik dokter karena
bentuk dada yang aneh.
• Pasien merasa malu karena seringkali diolok-olok oleh
temannya.
• Pada pemeriksaan fisik tampak dada cekung ke dalam

Apa diagnosis yang paling tepat?


© FDI2020
KELAINAN DINDING DADA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pektus ekskavatum
Merupakan kelainan dimana sternum
dan kartilago kosta bagian bawah
tertarik ke posterior ( Dada cekung)
• Pektus karinatum
Merupakan kelainan dimana sternum
menonjol ke depan( dada cembung)

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Pectus carinatum → dada cembung


b.Barell chest → kelainan akibat PPOK
c.Fraktur iga → tidak ada tanda-tanda fraktur
pada pasien ini
e. pneumothoraks → tidak ada tanda
pneumothoraks

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG TEPAT PADA PASIEN


INI ADALAH…

D. PEKTUS EXCAVATUM

© FDI2020
79
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke UGD diantar warga post KLL. Pasien tidak sadar.
Terlihat keluar darah dari telinga. Pemeriksaan fisik kesadaran sopor, TD 80/50mmHg, nadi
128x/m, RR 28x/m cepat dan dangkal. tampak hematom pada retroauricula.
Lokasi kelainan pada pasien ini adalah?
a. Fossa anterior dan posterior
b. Fossa tengah dan anterior
c. Fossa tengah dan posterior
d. Fossa oksipital dan tengah
e. Fossa lateral dan medial

© FDI2020
B. FOSSA TENGAH DAN POSTERIOR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien post KLL
• Terlihat keluar darah dari telinga.
• Kesadaran sopor, TD 80/50mmHg, nadi 128x/m, RR 28x/m
cepat dan dangkal.
• Tampak hematom pada retroauricula.

Lokasi kelainan pada pasien ini adalah?

© FDI2020
FRAKTUR BASIS CRANII
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: Fraktur yang terjadi pada dasar


tengkorak (bassis cranii)
Dibagi 3:
• Fossa anterior
• Fossa media
• Fossa posterior

© FDI2020
Tanda dan gejala
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Racoon eyes = hematom periorbita


• Battle sign = hematome retroaurikula
• Rhinorea = cairan CSF kadang bercampur
darah dari hidung
• Otorhea = cairan CSF kadang bercampur
darah dari telinga
• Kadang disertai cranial nerve injury
Pemeriksan penunjang
• Halo test
Bentukan seperti cincin menandakan darah
bercampur CSF disekelilingnya
• CT SCAN
• MRI Sumber:
1. buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC
2. Yelinek S, Avi Cohen et al. 2016. Clinical Significance of Skull Base Fracture in Patients after
Traumatic Brain Injury. Journal of Clinical Neuroscience ,Elsevier. Jerusalem , israel
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Fossa anterior dan posterior → anterior dominan


gejala mata ( racoon eyes)
b.Fossa tengah dan anterior → harusnya sama
posterior
d.Fossa oksipital dan tengah → tidak tepat
e. Fossa lateral dan medial → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI LOKASI KELAINAN PADA PASIEN INI


ADALAH…

C. FOSSA TENGAH DAN


POSTERIOR

© FDI2020
80
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri kepala hebat
Kesadaran compos mentis, pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan
radiologi ditemukan gambaran star sign
Apa diagnosis yang tepat pada pasien ini?
a. Epidural hematom
b. Subdural hematom
c. Diffuse axonal injury
d. Intracerebral hemoragik
e. Subarachnoid hemoragik

© FDI2020
E. SUBARACHNOID HEMORAGIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan nyeri kepala hebat
• Pemeriksaan radiologi tampak star sign

Apa radiologi yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
SUBARACHNOID HEMORAGIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan perdarahan di rongga


subarachnoid
Etiologi: pecahnya aneurysma dan
artey-venous malformation
Gejala khas
• Nyeri kepala hebat (thunder clap)
• Meningeal sign (+)
CT Scan
• Perdarahan mengisi sulcus dan
gyrus ( star sign)
Sumber:
buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Epidural hematom→ gambaran bikonveks


b.Subdural hematom → gambaran konkaf
c.Diffuse axonal injury → gambaran petechie
bleeding
d.Intracerebral hemoragik →gambaran opaq di
parenkim otak

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG PALING TEPAT PADA


PASIEN INI ADALAH…

E. SUBARACHNOID HEMORAGIK

© FDI2020
81
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 25 tahun diantar ke UGD post KLL 20 menit yang lalu. Pasien sempat
pingsan sekitar 5 menit kemudian sadar lagi. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik tampak hematom pada temporal sinistra, defisit neurologi (-).
Apa tindakan selanjutnya yang tepat pada pasien ini?
a. Dilakukan CITO operatif
b. Dilakukan CT scan,jika tidak ada kelainan langsung dipulangkan
c. Jika CT scan normal, pasien diobservasi dulu
d. Dilakukan observasi 1x24 jam di UGD
e. Pasien langsung di rujuk

© FDI2020
C. JIKA CT SCAN NORMAL PASIEN
DIOSBERVASI DULU
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien post KLL
• Pasien sempat pingsan sekitar 5 menit kemudian sadar
lagi.
• Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
• Pemeriksaan fisik tampak hematom pada temporal
sinistra, defisit neurologi (-).
Apa tindakan selanjutnya yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
KOMOSIO CEREBRI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan kondisi kehilangan fungsi otak sesaat tanpa


ada kerusakan jaringan otak
Gejala klinis
• Pingsan sekitar 5-10 menit
Tanda khas:
CT Scan tidak ada kelainan /normal
Tatalaksana
• Observasi selama 2 jam
• Jika tidak ada kelainan pasien boleh di pulangkan
Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Dilakukan CITO operatif → pastikan dengan CT Scan dulu


b. Dilakukan CT scan,jika tidak ada kelainan langsung
dipulangkan → harus observasi dulu sebelum
dipulangkan
d.Dilakukan observasi 1x24 jam di UGD →cukup observasi 2
jam
e.Pasien langsung di rujuk→tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI TINDAKAN SELAJUTNYA YANG TEPAT


PADA PASIEN INI ADALAH…

C. JIKA CT SCAN NORMAL


PASIEN DIOSBERVASI DULU

© FDI2020
82
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang bayi usa 3 hari d keluhkan ibunya karena keluar cairan dari pusar nya sejak lahir.
Cairan keluar terutama bila pasien menangis. Tanda vital dalam batas normal. Status
lokalis tidak didapatkan massa ppada daerah umbilicus.
Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
a. Diverticulum meckel
b. Omphalocele
c. Gastroschiziz
d. Stenosis umbilicus
e. Fistula uracus

© FDI2020
E. FISTULA URACUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien bayi keluar cairan dari pusar nya sejak lahir.
• Cairan keluar terutama bila pasien menangis.
• Status lokalis tidak didapatkan massa pada daerah
umbilicus.

Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?

© FDI2020
FISTULA URACUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kelainan kongenital dimana


adanya hubungan antara
umbilikus dengan buli
Penyebab: ductus
allantois/urachus yang
persisten
Gejala
• Keluarnya urin melalui
umbilicus

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Diverticulum meckel → tidak tepat


b.Omphalocele → keluarnya isi usus ditutupi
selaput
c.Gastroschiziz → keluarnya isi usus tanpa ditutupi
selaput
d.Stenosis umbilicus → umbilicus mengalami
pembuntuan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI KEMUNGKINAN DIAGNOSIS PADA


PASIEN INI ADALAH…

E. FISTULA URACUS

© FDI2020
83
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 30 tahun diantar ke UGD oleh perawat puskesmas dengan keluhan
sesak nafas setelah disuntik oleh perawat. Pemeriksaan tanda vital TD 90/60 mmHg, nadi
100x/m, RR 28x/m, suhu 37 C. Akral dingin. Telah diberikan suntikan epinefrin berkali-kali
dengan dosis maksimal tetapi tensi tidak membaik.
Apa tatalaksana selanjutnya yang tepat pada pasien ini?
a. Dosis epinefrin ditingkatkan
b. Pemberian dipenhidramin
c. Diberikan vasopressin
d. Diberikan hidrokortison
e. Observasi saja

© FDI2020
C. DIBERIKAN VASOPRESSIN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien diantar ke UGD oleh perawat puskesmas dengan keluhan
sesak nafas setelah disuntik oleh perawat.
• Pemeriksaan tanda vital TD 90/60 mmHg, nadi 100x/m, RR 28x/m,
suhu 37 C. Akral dingin.
• Telah diberikan suntikan epinefrin berkali-kali dengan dosis maksimal
tetapi tensi tidak membaik.

Apa tatalaksana selanjutnya yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
SYOK ANAFILAKTIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Reaksi alergi berat yang mengancam nyawa


Gejala dan tanda klinis
• Riwayat paparan obat atau tersengat tawon
• Hipotensi
• Urticaria
• Sesak nafas, wheezing
• Mual muntah
Tatalaksana
• Awal
Airway, breathing ,circulation, disabilty, exposure
• Definitif
Epinefrin
Jika terjadi anaphylactic refrakter dipakai vasopressin

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Dosis epinefrin ditingkatkan → pada kasus ini


sudah maksimal
b.Pemberian dipenhidramin → bukan terapi utama
d.Diberikan hidrokortison → bukan terapi utama
e.Observasi saja → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI TATALAKSANA SELANJUTNYA YANG


PALING TEPAT PADA PASIEN INI ADALAH…

C. DIBERIKAN VASOPRESSIN

© FDI2020
84
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang bayi usia 2 bulan diantar orang tuanya ke UGD dengan keluhan BAB berlendir
dan berdarah setelah diberi makan pisang. Keluhan disertai muntah. Pemeriksaan tanda
vital dalam batas normal. Pemeriksaan abdomen teraba massa pada tengah abdomen.
colok dubur teraba portio like sign
Apa gambaran radiologi pada pemeriksaan dengan kontras?
a. Cupping sign
b. Target sign
c. Donat sign
d. Apple core sign
e. Coffee bean sign

© FDI2020
A. CUPPING SIGN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Bayi keluhan BAB berlendir dan berdarah setelah diberi
makan pisang disertai muntah.
• Pemeriksaan abdomen teraba massa pada tengah
abdomen.
• Colok dubur teraba portio like sign

Apa gambaran radiologi pada pemeriksaan dengan


kontras?

© FDI2020
IINVAGINASI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Masuknya segmen usus kecil ke segmen usus


besar
Gejala dan tanda klinis
• Nyeri perut
• BAB Lendir bercampur darah( Red current
jelly)
• Muntah
• Teraba massa panjang seperti sosis pada
ujung perut
• Colok dubur
Ujung intususepsi teraba seperti portio
(Pseudoportio/Portio like sign)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan penunjang
• Barium enema/ colon in loop
Claw sign/ cupping sign
• USG abdomen
Target sign/ doughnut sign
• CT scan
Target sign/ doughnut sign

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b.Target sign → pada USG/CT scan ( tanpa kontras)


c.Donat sign → pada USG/CT scan ( tanpa kontras)
d.Apple core sign → tidak tepat
e.Coffee bean sign → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI GAMBARAN RADIOLOGI PADA


PEMERIKSAAN DENGAN KONTRAS ADALAH…

A. CUPPING SIGN

© FDI2020
85
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang anak usia 5 tahun diantar ibunya ke klinik dokter dengan keluhan kepala lebih
besar dari anak seusianya. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Status lokalis
tampak penonjolan vena pada kulit kepala, sunset phenomene (+).
Apa tatalaksana yang tepat pada pasien ini?
a. Hidroterapi
b. Bedah kasai
c. Lobotomi
d. Laminektomi
e. VP shunt

© FDI2020
E. VP SHUNT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien anak keluhan kepala lebih bsar dari anak
seusianya.
• Status lokalis tampak penonjolan vena pada kulit kepala,
sunset phenomene (+).

Apa tatalaksana yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
HIDROSEFALUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan penumpukan cairan


serebrospinal yang menyebabkan
dilatasi sistem ventrikel otak
Penyebab: gangguan produksi
atau adanya pembuntuan
Gejala:
• Pembesaran kepala
• Jika sutura masih terbuka tampak
fontanela cumbung
• Kelainan neurologik mata selalu
mengarah ke bawah ( sunset
apperance)
• Tampak vena berkelok

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2020
Tatalaksana
• Ventrikuloperitoneal shunt (VP shunt)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Menurunkan tekanan otak dengan


mengalirkan CSF dari ventrikel otak
menuju intraperitoneal

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Hidroterapi → tidak tepat


b.Bedah kasai → tidak tepat
c.Lobotomi → tidak tepat
d.Laminektomi → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI KEMUNGKINAN DIAGNOSIS PADA


PASIEN INI ADALAH…

E. VP SHUNT

© FDI2020
86
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 30 tahun diantar warga ke UGD akibat korban pemukulan. Pasien
mengeluh nyeri pada daerah wajah dan kesulitan dalam membuka mulut. Pasien juga
mengeluh mati rasa pada bibir bawah. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Status lokalis wajah tampak edema , krepitasi (+), maloklusi (+). Apa diagnosis yang tepat?
A. Fraktur maksila
B. Fraktur nasal
C. Fraktur zygoma
D. Fraktur basis cranii
E. Fraktur mandibula

© FDI2020
E. FRAKTUR MANDIBULA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan nyeri wajah dan sulit membuka mulut
• Mati rasa dibibir bawah
• Status lokalis tampak edema (+), krepitasi (+), malokluis (+)

Apa diagnosis yang tepat?

© FDI2020
FRAKTUR MANDIBULA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Biasanya disebabkan oleh trauma


langsung
Gejala dan tanda klinis
• Maloklusi
• Nyeri
• Asimetris pada wajah
• Bengkak
• Drooling
• Mati rasa pada bibir bawah
karena kerusakan nervus
mandibularis

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ekstraoral radiografi
Roentgen oblique, posteroanterior, towne
view
• Intraoral radiografi
Periapical , occlusal view
• Panoramik
• CT scan
Tatalaksana
• Primary survey
• Reposisi
• Imobilisasi

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Fraktur maksila → bukan pilihan yang tepat


B. Fraktur nasal → bukan pilihan yang tepat
C.Fraktur zygoma → bukan pilihan yang tepat
D.Fraktur basis cranii → bukan pilihan yang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG TEPAT PADA KASUS


INI ADALAH…

E. FRAKTUR MANDIBULA

© FDI2020
87
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia sekitar 25tahun melapor ke polisi untuk meminta visum. Ia
mengatakan ia dipukul oleh suaminya. Ditemukan luka memar di tangan berwarna
merah keunguan 3x2 cm, dan luka memar di paha kanan berwarna merah
keunguan 5x4cm. Perkiraan waktu kejadian ?
A. 3hari
B. Hari yang sama saat pasien melapor
C. 14hari
D. 4hari
E. 7hari

© FDI2020
B. Hari yang sama saat pasien
melapor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• luka memar di tangan berwarna merah keunguan 3x2
cm, dan luka memar di paha kanan berwarna merah
keunguan 5x4cm

Perkiraan waktu kejadian ?

© FDI2020
Luka Memar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

→Akibat benturan benda tumpul

• Merah → ungu gelap : baru saja


• Hijau → 4-5hari
• Kuning → 7-10hari
• Menghilang → 14-15hari

Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran Universitas © FDI2020


Airlangga
Jawaban lainnya…
A. 3hari
C. 14hari
D. 4hari
E. 7hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, perkiraan waktu kejadian?

B. Hari yang sama saat pasien


melapor

© FDI2020
88
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien datang ke poliklinik, saat hendak diukur tekanan darahnya, pasien
secara otomatis menggulung lengan bajunya. Termasuk jenis informed consent
apakah ini?
A. Expressed consent
B. Presumed Consent
C. Implied Consent
D. Oral Consent
E. Written Consent

© FDI2020
C. Implied Consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pasien datang ke poliklinik, saat hendak diukur
tekanan darahnya, pasien secara otomatis menggulung
lengan bajunya.

Termasuk jenis informed consent apakah ini?

© FDI2020
Consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Expressed consent
• Oral consent (Lisan)
• Written consent (Tertulis)
• Implied consent
• Hal yang sudah umum dilakukan
• kode
• Inform Refusal
• Penolakan
• Persumed Consent
• Dianggap setuju, dalam kasus emergency . Mis: pasien tidak
sadar

Bioetik dan Hukum Kedokteran. Budi Sampurna dkk.


© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Expressed consent
C. Implied Consent
D. Oral Consent → termasuk expressed consent
E. Written Consent → → termasuk expressed consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Termasuk jenis informed consent


apakah ini?

C. Implied consent

© FDI2020
89
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dokter Y seringkali memberi obat paten di praktekannya karena mengejar target


supaya mendapat bonus diikutkan seminar di luar negri. Asas etik apa yang
dilanggar dokter?
A. Justice
B. Emergency
C. Non-maleficence
D. Beneficence
E. Autonomy

© FDI2020
D. Beneficence
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Keyword:
Dokter Y seringkali memberi obat paten di praktekannya
karena mengejar target supaya mendapat bonus diikutkan
seminar di luar negri.

Asas etik apa yang dilanggar dokter?

© FDI2020
Kaidah dasar etika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Autonomy Justice
Hak pasien untuk pasien Prinsip keadilan

4 Kaidah Dasar Etika

Non – Maleficence
Beneficence
Emergency Case!!
Yang terbaik untuk pasien
No Harm !!

Tom L. Beauchamp and James F. Childress. Principles of Biomedical Ethics, 7th


© FDI2020
Edition. Ocford University Press, Oxford, 2013
Jawaban lainnya…
A. Justice
B. Emergency
C. Non-maleficence
E. Autonomy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Asas etik apa yang dilanggar dokter?

D. Beneficence

© FDI2020
90
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang aktris melapor ke kantor polisi karena wajahnya menjadi bengkak dan
gatal di badan setelah disuntik vitamin oleh dokter spesialis kulit. Ia akan menuntut
dengan tuduhan Malpraktik. Hal ini akan dianggap sebagai malpraktik jika
memenuhi syarat2 dibawah ini, kecuali ?
A. Duty
B. Dereliction of the duty
C. Damage
D. Indirect causal relationship
E. Direct causal relationship

© FDI2020
D. Indirect causal relationship
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Seorang aktris melapor ke kantor polisi karena wajahnya
menjadi bengkak dan gatal di badan setelah disuntik
vitamin oleh dokter spesialis kulit. Ia akan menuntut
dengan tuduhan Malpraktik.

Hal ini akan dianggap sebagai malpraktik jika memenuhi


syarat2 dibawah ini, kecuali ?

© FDI2020
Malpraktik Medis
1. Duty
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

→ Kewajiban tenaga medis untuk melakukan sesuatu tindakan medis


atau untuk tidak melakukan sesuatu tindakan tertentu terhadap pasien
tertentu pada situasi dan kondisi tertentu.
2. Derelection of the duty
→ Penyimpangan kewajiban
3. Damage
→ Segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien sebagai kerugian akibat
dari layanan kesehatan / kedokteran yang diberikan oleh pemberi
layanan.
4. Direct causal relationship
→ Sebab – akibat antara penyimpangan kewajiban dengan kerugian

Bioetik dan Hukum Kedokteran. Budi Sampurna dkk. © FDI2020


Jawaban lainnya…
A. Duty
B. Dereliction of the duty
C. Damage
E. Direct causal relationship
Jadi, Hal ini akan dianggap sebagai
malpraktik jika memenuhi syarat2 dibawah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ini, kecuali ?

D. Indirect causal relationship

© FDI2020
91
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ny. Yeni, istri dari Tn. Wahyu, yang mederita penyakit kelamin, datang ke dokter
untuk menanyakan apa sebenarnya penyakit dari suaminya, karena setiap pulang
dari kontrol pasien selalu menyembunyikan obat dan tidak memberitahu istrinya.
Apa yang harus dilakukan dokter?
A. Memberi tahu istri pasien , tentang penyakit pasien karena beresiko menular
B. Meminta istri untuk mencari tahu sendiri dengan memberi nama obat nya
C. Memberi tahu diagnosa kedokterannya dan pasien disuruh mencari sendiri
D. Meminta sang istri untuk bertanya langsung kepada pasien tentang diagnosa
penyakitnya.
E. Menjelaskan resiko menularnya tanpa meberi tahu diagnosa nya ke istri pasien.

© FDI2020
D. Meminta sang istri untuk bertanya
langsung kepada pasien tentang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

diagnosa penyakitnya.
Keyword:
•Ny. Yeni, istri dari Tn. Wahyu, yang mederita penyakit
kelamin, datang ke dokter untuk menanyakan apa
sebenarnya penyakit dari suaminya, karena setiap pulang
dari kontrol pasien selalu menyembunyikan obat dan tidak
memberitahu istrinya.

Apa yang harus dilakukan dokter?


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

UU No. 29 tahun 2004


© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Memberi tahu istri pasien , tentang penyakit pasien
karena beresiko menular
B. Meminta istri untuk mencari tahu sendiri dengan
memberi nama obat nya
C. Memberi tahu diagnosa kedokterannya dan pasien
disuruh mencari sendiri
E. Menjelaskan resiko menularnya tanpa meberi tahu
diagnosa nya ke istri pasien.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Apa yang harus dilakukan dokter?

D. Meminta sang istri untuk bertanya langsung


kepada pasien tentang diagnosa penyakitnya.

© FDI2020
92
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ny. Y, mengalami bengkak dan sesak setelah mengonsumsi salah satu obat
penurun panas, padahal sebelumnya sudah di tanya dan tidak ada alergi
terhadap obat. Kejadian tersebut termasuk?
A. Medical Accident
B. Near miss
C. Acceptanle risk
D. Malpractice
E. Nonfeasance

© FDI2020
A. Medical Accident
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•Ny. Y, mengalami bengkak dan sesak setelah
mengonsumsi salah satu obat penurun panas, padahal
sebelumnya sudah di tanya dan tidak ada alergi terhadap
obat

→ Unforseeable risk

Kejadian tersebut termasuk?

© FDI2020
Medical accident
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Unforseeable Risk
• Tidak bisa diprediksi
• Inherent Risk
• Tidak bisa dihindari, bisa diprediksi
• Contoh : operasi pasti ada perdarahan

Sampurna, Budi, Aspek Medikolegal Pelayanan Medik Masa Kini Dan Kaitannya
© FDI2020
Dengan Manajemen Risiko Klinik, Makalah, Jakarta, 2005
Jawaban lainnya…
B. Near miss
C. Acceptanle risk
D. Malpractice
E. Nonfeasance
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Kejadian tersebut termasuk?

A. Medical Accident

© FDI2020
93
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dokter asnita didatangi oleh polisi, untuk memastikan kematian jenazah korban KLL.
Dari pemeriksaan nampak pernafasan berhenti, kulit pucat , pembuluh darah
retina tersegmentasi, ada bagian tubuh yang sudah membusuk pada tubuh
mayat, tonus otot menghilang dan relaksasi. Yang termasuk tanda pasti kematian?
A. Pernafasan berhenti
B. Kulit pucat
C. Pembuluh darah retina tersegmentasi
D. Bagian tubuh yang sudah membusuk
E. Tonus otot menghilang dan penurunan suhu tubuh

© FDI2020
D. bagian tubuh yang sudah
membusuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
Dokter asnita didatangi oleh polisi, untuk memastikan
kematian jenazah korban KLL. Dari pemeriksaan nampak
pernafasan berhenti, kulit pucat , pembuluh darah retina
tersegmentasi, ada bagian tubuh yang sudah membusuk
pada tubuh mayat, tonus otot menghilang dan relaksasi.

Yang termasuk tanda pasti kematian?

© FDI2020
Tanda Kematian
• Tidak pasti
• Pernafasan berhenti
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sirkulasi berhenti
• Kulit pucat
• Tonus otot menghilang dan relaksasi
• Pembuluh darah retina tersegmentasi
• Pengeringan kornea (xerosis)
• Pasti
• Lebam mayat (livor mortis)
• Kaku mayat (rigor mortis)
• Penurunan suhu tubuh (algor mortis)
• Pembusukan (dekomposisi, putrefaksi)
• Adiposera (lilin mayat)
• Mummifikasi

Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran Universitas


© FDI2020
Airlangga
Jawaban lainnya…
A. Pernafasan berhenti
B. Kulit pucat
C. Pembuluh darah retina tersegmentasi
E. Tonus otot menghilang dan penurunan suhu tubuh
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Yang termasuk tanda pasti kematian?

D. bagian tubuh yang sudah


membusuk

© FDI2020
94
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada leher sejak 3 hari
yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri telan yang hebat sehingga pasien tidak dapat makan
dan minum, mulut sulit dapat membuka. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tensi
120/80 mmHg, nadi 98 x/menit, suhu 38 C, RR 23 x/menit. Pemeriksaan fisik ditemukan tonsil
T1/T4 hiperemis dengan sedikit detritus, edem palatum mole, fluktuasi (+), uvula ke arah
kanan. Diagnosis yang tepat adalah…
A. Abses parafaring
B. Abses otak
C. Abses quinsy
D. Tonsilitis
E. Abses retrofaring

© FDI2020
C. ABSES QUINSY
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki usia 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan
nyeri pada leher sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh
nyeri telan yang hebat sehingga pasien tidak dapat makan
dan minum, mulut sulit dapat membuka.
• Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan suhu 38 C, RR 23
x/menit.
• Pemeriksaan fisik ditemukan tonsil T1/T4 hiperemis dengan
sedikit detritus, edem palatum mole, fluktuasi (+), uvula ke arah
kanan.
Diagnosis yang tepat adalah…

© FDI2020
Abses Peritonsil (Quinsy)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi: Streptokokus, Staphylokokus.


• Gejala dan Tanda: mirip seperti tonsilitis akut juga terdapat
odinofagia hebat, otalgia, muntah, foetor ex ore, hipersalivasi,
suara gumam (hot potato voice) dan kadang sampai trismus,
serta pembengkakan kelenjar submandibula dengan nyeri
tekan.
• Pemeriksaan: adanya trismus menyulitkan pemeriksa untuk
evaluasi keseluruhan faring. Palatum mole tampak udem
teraba fluktuasi. Uvula edem dan terdorong ke sisi
kontralateral. Tonsil edem, hiperemis, mungkin banyak detritus
dan terdorong ke arah tengah, depan, dan bawah.
© FDI2020
Abses Peritonsil (Quinsy)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi:
• Stadium infiltrasi: antibiotik golongan pensilin atau
klindamisin, dan obat simtomatik, serta kumur dengan
cairan hangat, kompres dingin pada leher.
• Abses: pungsi daerah abses, kemudian insisi drainase
untuk mengeluarkan nanah. Kemudian pasien
dianjurkan tonsilektomi, yang umumnya diakukan
sesudah infeksi tenang, yaitu sekitar 2-3 minggu
setelah drenase abses.

© FDI2020
Abses Peritonsil (Quinsy)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Komplikasi:
• Abses pecah spontan, dapat mengakibatkan
perdarahan, aspirasi paru (piema).
• Penjalaran infeksi dan abses kedaerah parafaring,
sehingga terjadi abses parafaring. Pada penjalaran
selanjutnya masuk kemediastinum sehingga menjadi
mediastinitis.
• Bila terjadi penjalaran ke daerah intrakranial, dapat
mengakibatkan trombus kavernosus, meningtis, dan abses
otak.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti
Iskandar, Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Abses parafaring → komplikasi dari abses


peritonsil
B. Abses otak → komplikasi intrakranial abses
peritonsil
D. Tonsilitis → pembengkakan pada tonsil
E. Abses retrofiring → abses daerah retrofaring

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah…

C. ABSES QUINSY

© FDI2020
95
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan usia 10 tahun datang ke tempat praktek dokter dengan keluhan
penurunan pendengaran pada telinga kanan sejak beberapa hari terakhir. Tidak ada
riwayat batuk pilek, tidak ada riwayat sakit telinga tengah, tidak ada riwayat keluar cairan
dari telinga sebelumnya. Pada pemeriksaan didapatkan gumpalan lunak berwarna
kecoklatan. Hasil garpu tala didapatkan rinne kanan positif, weber lateralisasi ke kanan,
swabach memanjang. Jenis ketulian yang dialami pasien adalah…
A. Tuli konduksi
B. Tuli campuran
C. Tuli sensori neural
D. Tuli kongenital
E. Tuli permanen

© FDI2020
A. TULI KONDUKSI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak perempuan usia 10 tahun datang ke tempat
praktek dokter dengan keluhan penurunan pendengaran
pada telinga kanan sejak beberapa hari terakhir. Tidak ada
riwayat batuk pilek, tidak ada riwayat sakit telinga tengah,
tidak ada riwayat keluar cairan dari telinga sebelumnya.
• Pada pemeriksaan didapatkan gumpalan lunak berwarna
kecoklatan. Hasil garpu tala didapatkan rinne kanan positif,
weber lateralisasi ke kanan, swabach memanjang.
Jenis ketulian yang dialami pasien adalah…

© FDI2020
Tes Pendengaran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tes rinne membandingkan hantaran udara dan tulang pada


telinga yang diperiksa. Positif bila hantaran udara lebih laik
dibandingkan hantaran tulang, dan ini dapat menandakan
hasil normal maupun tuli sensorineural. Sebalikknya rinne
negatif apabila hantaran tulang lebih baik dari hantaran
udara, dan ini menunjukkan adanya gangguan konduksi.
• Tes weber untuk membandingkan hantaran tulang telinga
kanan dan kiri. Garpu tala dibunyikan dan ditaruh pada titik
tengah (vertek atau dagu) dan dibandingkan telingamana
yang lebih keras mendengar. Dikatakan normal apabila
terdengar sama keras pada kedua telinga.

© FDI2020
Tes Pendengaran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tes swabach dilakukan untuk membandingkan hantaran


tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa yang
pendengarannya normal.
Tes Weber Tes Rinne Tes Swabach Diagnosis
Tidak ada Positif Sama dengan Normal
lateralisasi pemeriksa
Lateralisasi ke sisi Negatif Memanjang Tuli konduksi
sakit
Lateralisasi ke sisi Positif memendek Tuli sensori neural
sehat
Sumber: Soepardi EA, et al. 2010. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher, Edisi ke enam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI hal
17-18

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Tuli campuran → tidak tepat


C. Tuli sensori neural → tidak tepat
D. Tuli kongenital → tidak tepat
E. Tuli permanen → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jenis ketulian yang dialami pasien


adalah…

A. TULI KONDUKSI

© FDI2020
96
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien laki-laki usia 40 tahun datang ke poli THT dengan keluhan penurunan pendengaran
terutama telinga sebelah kiri. Pasien merupakan karyawan pabrik bagian produksi yang tiap
hari berkutat dengan mesin. Pasien tidak pernah menggunakan APD saat bekerja. Pasien
telah bekerja selama 10 tahun. Saat ini pasien kesulitan mendengar, terutama pada
suasana ramai. Bila dilakukan pemeriksaan penala maka akan didapatkan hasil…
A. Weber tidak ada lateralisasi, rinne positif, swabach sama dengan pemeriksa
B. Weber lateralisasi ke kiri, rinne negative, swabach memanjang
C. Weber sulit dievaluasi, rinne negative, Swabach sama dengan pemeriksa
D. Weber tidak ada lateralisasi, rinne negative, swabach susah dievaluasi
E. Weber lateralisasi ke kanan, rinne positif, swabach memendek

© FDI2020
E. WEBER LATERALISASI KE KANAN,
RINNE POSITIF, SWABACH MEMENDEK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien laki-laki usia 40 tahun datang ke poli THT dengan
keluhan penurunan pendengaran terutama telinga
sebelah kiri. Pasien tidak pernah menggunakan APD saat
bekerja. Pasien telah bekerja selama 10 tahun → NIHL
• Saat ini pasien kesulitan mendengar, terutama pada
suasana ramai → cocktail party → tuli sensorineural
Bila dilakukan pemeriksaan penala maka akan
didapatkan hasil…

© FDI2020
Tes Pendengaran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tes rinne membandingkan hantaran udara dan tulang pada


telinga yang diperiksa. Positif bila hantaran udara lebih laik
dibandingkan hantaran tulang, dan ini dapat menandakan
hasil normal maupun tuli sensorineural. Sebalikknya rinne
negatif apabila hantaran tulang lebih baik dari hantaran
udara, dan ini menunjukkan adanya gangguan konduksi.
• Tes weber untuk membandingkan hantaran tulang telinga
kanan dan kiri. Garpu tala dibunyikan dan ditaruh pada titik
tengah (vertek atau dagu) dan dibandingkan telingamana
yang lebih keras mendengar. Dikatakan normal apabila
terdengar sama keras pada kedua telinga.

© FDI2020
Tes Pendengaran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tes swabach dilakukan untuk membandingkan hantaran


tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa yang
pendengarannya normal.
Tes Weber Tes Rinne Tes Swabach Diagnosis
Tidak ada Positif Sama dengan Normal
lateralisasi pemeriksa
Lateralisasi ke sisi Negatif Memanjang Tuli konduksi
sakit
Lateralisasi ke sisi Positif memendek Tuli sensori neural
sehat
Sumber: Soepardi EA, et al. 2010. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher, Edisi ke enam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI hal
17-18

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Weber tidak ada lateralisasi, rinne positif,


swabach sama dengan pemeriksa → normal
B. Weber lateralisasi ke kiri, rinne negative, swabach
memanjang → tuli konduksi
C.Weber sulit dievaluasi, rinne negative, Swabach
sama dengan pemeriksa → tidak tepat
D.Weber tidak ada lateralisasi, rinne negative,
swabach susah dievaluasi → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, bila dilakukan pemeriksaan penala


maka akan didapatkan hasil…
E. WEBER LATERALISASI KE KANAN,
RINNE POSITIF, SWABACH
MEMENDEK

© FDI2020
97
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke tempat praktek dokter dengan keluhan nyeri
pada telinga kiri. Keluhan dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Pada pemeriksaan daerah telinga
kiri didapatkan vesikel dengan dasar eritem multiple disekitar aurikula, dan terasa nyeri. Tidak
didapatkan paralisis wajah. Pasien memiliki riwayat cacar air saat masih kecil. Diagnosis
yang mungkin adalah…
A. Dermatitis insect bite
B. Otitis eksterna
C. Ramsay hunt syndrome
D. Varicella zoster otikus
E. Herpes zoster otikus

© FDI2020
E. HERPES ZOSTER OTIKUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang perempuan usia 20 tahun datang dengan
keluhan nyeri pada telinga kiri. Keluhan dirasakan sejak 5
hari yang lalu.
• Pada pemeriksaan daerah telinga kiri didapatkan vesikel
dengan dasar eritem multiple disekitar aurikula, dan
terasa nyeri. Tidak didapatkan paralisis wajah
• Pasien memiliki riwayat cacar air saat masih kecil.
Diagnosis yang mungkin adalah…

© FDI2020
Herpes Zoster Otikus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi: virus varicella zoster


• Dapat mengenai saraf trigeminus, ganglion genikulatum dan
radiks servikalis bagian atas disebut sindroma ramsay hunt.
• Diagnosis:
• Nyeri pada telinga, rasa terbakar disekitar wajah, mulut,
lidah, mual muntah, gangguan pendengaran, hiperakusis
atau tinitus.
• Tampak vesikel pada liang telinga, konka, dan daun
telinga. Bintik kemerahan pada kulit di belakang telinga,
dinding lateral hidung, pallatum mole, dan lidah bagian
anterolateral. Paralisis saraf fasialis, dapat ditemukan tuli
sensoris

© FDI2020
Herpes Zoster Otikus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi:
• Acyclovir 5x800 mg/hari (5-7 hari)
• Valancyclovir 3x1000 mg (10-14 hari)
• Famcyclovir 3x500 mg/hari (10 hari)
• Terapi simtomatis berupa analgetik dan antiinflamasi

Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh
Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Dermatitis insect bite → tidak tepat


B. Otitis eksterna → infeksi telinga luar
C.Ramsay hunt syndrome → herpes zoster otikus
yang mengenai saraf trigeminus, ganglion
genikulatum dan radiks servikalis bagian atas
D.Varicella zoster otikus → varicella zoster adalah
virus penyebab herpes zoster

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang mungkin adalah…

E. HERPES ZOSTER OTIKUS

© FDI2020
98
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke tempat praktek dokter dengan keluhan
penurunan pendengaran pada telinga kanan. Keluhan dirasakan sejak 5 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluh rasa penuh dan gatal pada telinga kanan. Pada pemeriksaan
didapatkan nyeri tarik tragus, terdapat sekret diliang telinga, pada otoskopi didapatkan hifa
berfilamen putih dengan titik-titik hitam yang tumbuh dari permukaan kulit. Komplikasi yang
dapat terjadi adalah…
A. Otomikosis
B. Otitis maligna
C. Abses telinga
D. Ketulian
E. Perforasi membrane timpani

© FDI2020
E. PERFORASI MEMBRAN TIMPANI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang perempuan usia 25 tahun datang dengan
keluhan penurunan pendengaran pada telinga kanan.
Pasien juga mengeluh rasa penuh dan gatal pada telinga
kanan.
• Pada pemeriksaan didapatkan nyeri tarik tragus, terdapat
sekret diliang telinga, pada otoskopi didapatkan hifa
berfilamen putih dengan titik-titik hitam yang tumbuh dari
permukaan kulit.
Komplikasi yang dapat terjadi adalah…
© FDI2020
Otomikosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi: Pityrosporum, Aspergillus.


• Faktor resiko: imunokompremaise, kelembapan liang
telinga yang tinggi, trauma liang telinga, penekun
olahraga air.
• Diagnosis:
• Gatal pada liang telinga, rasa penuh pada telinga,
dan penurunan pendengaran.
• Nyeri tarik tragus, terdapat sekret diliang telinga, pada
otoskopi didapatkan hifa berfilamen putih dengan titik-
titik hitam yang tumbuh dari permukaan kulit.

© FDI2020
Otomikosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penunjang:
• Preparat KOH 10%
• Kultur skuama pada media Agar Saboraund

• Komplikasi:
• Perforasi membran timpani
• Otitis media serosa

© FDI2020
Terapi Otomikosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Antiseptik topikal: asam asetat 2% dalam alkhohol, larutan


iodium povidon 5%.
• Antifungan topikal nonspesifik: gentian violet 1-2%
• Antifungal topikal spesifik: nistatin, ketokonazoe,
klotrimazole
• Antifungal oral: itrakonazole

Daftar Pustaka:
• Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar,
Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Otomikosis → diagnosis kasus diatas


B. Otitis maligna → biasanya ada factor resiko
pemderita DM atau imunokompremaise
C.Abses telinga → tidak tepat
D.Ketulian → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, komplikasi yang dapat terjadi


adalah…

E. PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

© FDI2020
99
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 7 tahun diantar ibunya ke tempat praktek dokter dengan keluhan
nyeri pada telinga kiri, keluhan dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai penurunan
pendengaran. Anak juga menderita batuk pilek sejak 1 minggu yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan suhu 38 C. Pada otoskopi membrane timpani tampak hiperemis.
Diagnosis yang tepat adalah…
A. Otitis media akut stadium oklusi
B. Otitis media akut stadium presupurasi
C. Otitis media akut stadium supurasi
D. Otitis media akut stadium perforasi
E. Otitis media akut stadium resolusi

© FDI2020
B. OTITIS MEDIA AKUT STADIUM
PRESUPURASI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dengan keluhan nyeri
pada telinga kiri, keluhan dirasakan sejak 4 hari yang lalu.
Keluhan disertai penurunan pendengaran. Anak juga
menderita batuk pilek sejak 1 minggu yang lalu.
• Pada pemeriksaan didapatkan suhu 38 C. Pada otoskopi
membrane timpani tampak hiperemis.

Diagnosis yang tepat adalah…

© FDI2020
Stadium Otitis Media Akut
Stadium Oklusi Stadium Stadium Supuratif Stadium Perforasi Stadium Resolusi
Hiperemis/Presup
urasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Patofisi Fungsi tuba terganggu, Patogen masuk ke Pus yang terbentuk Tekanan semakin Fase
ologi terbentuk tekanan telinga tengah, di telinga tengah meningkat dan penyembuhan.
negatif ditelinga terjadi respon semakin banyak menyebabkan Penutupan
tengah, memicu inflamsi di telinga sehingga tekanan di rupturnya membran kembali MT
terjadinya efusi dan tengah telinga tengah timpani
retraksi membran meningkat
timpani
Gejala - Penurunan - Nyeri telinga - Nyeri semakin - Nyeri berkurang - Cairan dari
pendengaran - Penurunan memberat - Pada anak telinga
- Sensasi penuh pendengaran - Pada anak tampak lebih berkurang
ditelinga - Demam tinggi tamoak semakin tenang - Penurunan
rewel - Demam pendengaran
- demam berkurang
- Keluar cairan
Tanda - MT retraksi, MT tampak MT tampak bulging Perforasi MT, edem mukosa
tampak suram hiperemis dan dan hiperemis tampak discharge berkurang,
- Tuli konduktif kongesti dari telinga tengah © FDI2020
discharge
berkurang
Stadium Oklusi Stadium Stadium Supuratif Stadium Perforasi Stadium Resolusi
Hiperemis/Presupuras
i
Terapi Tetes hidung HCL Antibiotik 10-14 hari: Miringotomi (kasus - Obat cuci telinga Sekret tenang →
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

efedrin 0,5-1% Ampisilin (dewasa rujukan) dan H2O2 3% selama observasi


atau 4x500 mg/hari, anak pemberian 3-5 hari
oksimethazolin 4x25mg/kgBB) atau antibiotik - Antibiotik
0,025-0,05% amoxcicillin (dewasa adekuat yang
3x500mg/hari, anak tidak ototoksik
3x10mg/kgBB) atau seperti ofloxacin
eritromisin (dewasa tetes telinga
4x500mg/hari, anak sampai 3 minggu
4x10mg/kgBB

© FDI2020
Komplikasi otitis Media Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Abses sub-periosteal
• Meningtis
• Abses otak

Daftar Pustaka:
• Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny
Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Otitis media akut stadium oklusi → MT retraksi,


tampak suram
C. Otitis media akut stadium supurasi → MT tampak
bulging
D. Otitis media akut stadium perforasi → tampak
perforas MT
E. Otitis media akut stadium resolusi → edem
mukosa berkurang, discharge berkurang

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah…

B. OTITIS MEDIA AKUT STADIUM


PRESUPURASI

© FDI2020
100
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 7 tahun diantar ibunya ke tempat praktek dokter dengan keluhan
nyeri pada telinga kiri, keluhan dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai penurunan
pendengaran. Anak juga menderita batuk pilek sejak 1 minggu yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan suhu 38 C. Pada otoskopi membrane timpani tampak hiperemis.
Komplikasi yang dapat terjadi adalah…
A. Otitis media akut
B. Otitis eksterna
C. Tuli konduksi
D. Perforasi membrane timpani
E. Abses otak

© FDI2020
E. ABSES OTAK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dengan keluhan nyeri
pada telinga kiri, keluhan dirasakan sejak 4 hari yang lalu.
Keluhan disertai penurunan pendengaran. Anak juga
menderita batuk pilek sejak 1 minggu yang lalu.
• Pada pemeriksaan didapatkan suhu 38 C. Pada otoskopi
membrane timpani tampak hiperemis.

Komplikasi yang dapat terjadi adalah…

© FDI2020
Stadium Otitis Media Akut
Stadium Oklusi Stadium Stadium Supuratif Stadium Perforasi Stadium Resolusi
Hiperemis/Presup
urasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Patofisi Fungsi tuba terganggu, Patogen masuk ke Pus yang terbentuk Tekanan semakin Fase
ologi terbentuk tekanan telinga tengah, di telinga tengah meningkat dan penyembuhan.
negatif ditelinga terjadi respon semakin banyak menyebabkan Penutupan
tengah, memicu inflamsi di telinga sehingga tekanan di rupturnya membran kembali MT
terjadinya efusi dan tengah telinga tengah timpani
retraksi membran meningkat
timpani
Gejala - Penurunan - Nyeri telinga - Nyeri semakin - Nyeri berkurang - Cairan dari
pendengaran - Penurunan memberat - Pada anak telinga
- Sensasi penuh pendengaran - Pada anak tampak lebih berkurang
ditelinga - Demam tinggi tamoak semakin tenang - Penurunan
rewel - Demam pendengaran
- demam berkurang
- Keluar cairan
Tanda - MT retraksi, MT tampak MT tampak bulging Perforasi MT, edem mukosa
tampak suram hiperemis dan dan hiperemis tampak discharge berkurang,
- Tuli konduktif kongesti dari telinga tengah © FDI2020
discharge
berkurang
Stadium Oklusi Stadium Stadium Supuratif Stadium Perforasi Stadium Resolusi
Hiperemis/Presupuras
i
Terapi Tetes hidung HCL Antibiotik 10-14 hari: Miringotomi (kasus - Obat cuci telinga Sekret tenang →
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

efedrin 0,5-1% Ampisilin (dewasa rujukan) dan H2O2 3% selama observasi


atau 4x500 mg/hari, anak pemberian 3-5 hari
oksimethazolin 4x25mg/kgBB) atau antibiotik - Antibiotik
0,025-0,05% amoxcicillin (dewasa adekuat yang
3x500mg/hari, anak tidak ototoksik
3x10mg/kgBB) atau seperti ofloxacin
eritromisin (dewasa tetes telinga
4x500mg/hari, anak sampai 3 minggu
4x10mg/kgBB

© FDI2020
Komplikasi otitis Media Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Abses sub-periosteal
• Meningtis
• Abses otak

Daftar Pustaka:
• Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny
Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Otitis media akut → diagnosis kasus


B. Otitis eksterna → infeksi telinga luar
C.Tuli konduksi → terjadi pada OMA stadium oklusi
D.Perforasi membrane timpani → terjadi pada
OMA stadium perforasi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, komplikasi yang dapat terjadi


adalah…

E. ABSES OTAK

© FDI2020
101
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien perempuan usia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan jadwal
menstruasi yang tidak teratur. Pasien juga mengeluh rambut yang tumbuh diketiak sangat
berlebihan, saat diperiksa gula darah acak didapatkan hasil hiperglikemia. Dokter
mendiagnosis Polycystic ovarium syndrome dan akan merujuk dan melimpahkan
penanganan PCOS kepada dokter spesialis obgyn. Jenis rujukan yang dilakukan oleh dokter
Puskesmas adalah…
A. Cross referal
B. Split referal
C. Collateral referal
D. Interval referal
E. Horizontal referal

© FDI2020
A. CROSS REFERAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pasien perempuan usia 30 tahun datang ke
Puskesmas dengan keluhan jadwal menstruasi yang tidak
teratur. Pasien juga mengeluh rambut yang tumbuh
diketiak sangat berlebihan, saat diperiksa gula darah
acak didapatkan hasil hiperglikemia.
• Dokter mendiagnosis Polycystic ovarium syndrome dan
akan merujuk dan melimpahkan penanganan PCOS
kepada dokter spesialis obgyn.
Jenis rujukan yang dilakukan oleh dokter Puskesmas
adalah…
© FDI2020
Sistem Rujukan Dokter
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Interval referal: rujukan untuk perawatan komprehensif selama


periode tertentu.
• Collateral referal: dokter yang merujuk tetap memegang
tanggung jawab atas pasien secara umum, namun merujuk
untuk permasalahan tertentu.
• Cross referal: pasin disarankan/dirujuk pada dokter lain. Sejak
saat itu, dokter yang merujuk tidak lagi bertanggung jawab
atas pasien.
• Split referal: pada kondisi ini yang membutuhkan layanan
spesialis multidisiplin, tanggung jawab pasien dipecah pada
dua spesialis atau lebih.
Sumber: Anies.2006. Kedokteran dan Pelayanan Kedokteran yang Bermutu. Semarang.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Split referral → membutuhkan pelayanan


spesialis multidisiplin
C. Collateral referral → dokter yang merujuk tetap
memegang tanggung jawab atas pasien
secara umum, namun merujuk untuk
permasalahan tertentu
D. Interval referral → rujukan untuk perawatan
komprehensif
E. Horizontal referral → dari 1bagian lain dalam 1
unit

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jenis rujukan yang dilakukan oleh


dokter Puskesmas adalah…

A. CROSS REFERAL

© FDI2020
102
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter ingin meneliti hubungan kehamilan ibu diusia tua dengan gangguan
pertumbuhan anak. Dokter tersebut mengumpulkan ibu-ibu hamil dengan usia lebih dari 35
tahun dan kemudian mengikuti perkembangan anaknya sampai 5 tahun kedepan. Desain
penelitian yang tepat adalah…
A. Eksperimental
B. Case control
C. Cross sectional
D. Cohort retrospektif
E. Cohort prospektif

© FDI2020
E. COHORT PROSPEKTIF
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang dokter ingin meneliti hubungan kehamilan ibu
diusia tua dengan gangguan pertumbuhan anak.
• Dokter tersebut mengumpulkan ibu-ibu hamil dengan usia
lebih dari 35 tahun dan kemudian mengikuti
perkembangan anaknya sampai 5 tahun kedepan.

Desain penelitian yang tepat adalah…

© FDI2020
Desain Penelitian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Cohort
Deskriptif

Observasional Case Control

Studi
Epidemiologi Cross Sectional

Analitik

RCT

Eksperimental
NRCT

© FDI2020
Berdasarkan Waktu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Saat ini
Cohort
Retrospektif
Cohort
Prospektif
Case Control

Cross Sectional

Lampau Akan Datang

© FDI2020
Desain Penelitian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Cohort:
- Terdapat 2 jenis yaitu
porspektif dan
retrospektif Case Control: Cross sectional:
- Mengikuti subjek untuk - Retrospektif - observasional, sewaktu
periode tertentu - Dapat melihat kausalitas - Hubungan kausal paling
- Butuh waktu yang lama - Biasanya digunakan untuk lemah
dan mahal kasus langka - Cepat dan murah
- Sangat baik menilai - Menghitung odd ratio - Menghitung relatif risk
kausalitas
- Menghitung Relatif Risk

Sumber: Pratiknya, Ahmad Watik. 2010. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian dan Kesehatan. Jakarta:Raja Grafindo Persada

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Eksperimental→ peneliti memberikan perlakuan


tertententu pada subjek penelitian
B. Case Control → terdapat case dan control
C. Cross sectional→ observasional sewaktu
D. Cohort retrospektif→ mencari faktor resiko pada
masa lampau

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, desain penelitian yang tepat adalah…

E. COHORT PROSPEKTIF

© FDI2020
103
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sebagai seorang dokter Puskesmas, anda akan melakukan kegiatan vaksinasi BCG pada
cakupan wilayah kerja Puskesmas. Saat persiapan anda menemukan bahwa vaksin yang
dikirim oleh Dinas Kesehatan beberapa ada yang tak layak pakai. Mengetahui hal tersebut,
dokter puskesmas ingin mengadakan penyuluhan mengenai kelayakan vaksin pada kader-
kader kesehatan yang membantu di Puskesmas. Dalam pelaksanaannya, dokter puskesmas
juga mengundang lurah, camat, dan kepala dinas kesehatan setempat, pemuka
masyarakat, serta organisasi masyarakat. Pada promosi kesehatan, yang termasuk sasaran
primer dari kasus diatas adalah...
A. Dokter Puskesmas
B. Kader kesehatan
C. Pemuka masyarakat
D. Dinas kesehatan
E. Organisasi masyarakat

© FDI2020
B. KADER KESEHATAN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Sebagai seorang dokter Puskesmas, saat persiapan anda
menemukan bahwa vaksin yang dikirim oleh Dinas Kesehatan
beberapa ada yang tak layak pakai.
• Mengetahui hal tersebut, dokter puskesmas ingin
mengadakan penyuluhan mengenai kelayakan vaksin pada
kader-kader kesehatan yang membantu di Puskesmas.
• Dokter puskesmas juga mengundang lurah, camat, dan
kepala dinas kesehatan setempat, pemuka masyarakat, serta
organisasi masyarakat.
Pada promosi kesehatan, yang termasuk sasaran primer dari
kasus diatas adalah...

© FDI2020
Sasaran Promosi Kesehatan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sasaran primer: peserta penyuluhan, target utama yang ingin


diubah pengetahuan dan atau perilaku.
• Sasaran sekunder: berperan sebagai panutan dalam
prakteknya. Turut menyebar luaskan informasi dan
menciptakan suasanan yang kondusif. Berperan sebagai
kelompok penekan. Contoh: pemuka agama, pemuka adat,
organisasi kemsyarakatan, media massa.
• Sasaran tersier: para pembuat kebijakan publik yang berupa
peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan dan
bidang-bidang lain yang berkaitan serta mereka yang dapat
menfasilitasi atau menyediakan sumber daya.
Sumber: Buku Pedoman Promosi Kesehatan Puskesmas, Kementerian Kesehatan, 2011

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Dokter Puskesmas→ sasaran sekunder


C.Pemuka masyarakat→ sasaran sekunder
D. Dinas Kesehatan → sasaran tersier
E. Organisasi masyarakat→ sasaran sekunder

© FDI2020
Jadi, pada promosi kesehatan, yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

termasuk sasaran primer dari kasus diatas


adalah...

B. KADER KESEHATAN

© FDI2020
104
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter Puskesmas menerima laporan bahwa masih banyaknya jumlah balita
dengan berat badan tidak naik saat kunjungan Posyandu. Dokter menghimbau petugas
untuk melakukan penghitungan kecenderungan status gizi. Metode perhitungan output yang
sesuai adalah…
A. K/S
B. D/S
C. N/S
D. K/D
E. N/D

© FDI2020
E. N/D
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang dokter Puskesmas menerima laporan bahwa
masih banyaknya jumlah balita dengan berat badan
tidak naik saat kunjungan Posyandu.
• Dokter menghimbau petugas untuk melakukan
penghitungan kecenderungan status gizi.

Metode perhitungan output yang sesuai adalah…

© FDI2020
Metode Perhitungan Keluaran
(Output) penimbangan di Posyandu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• S : Jumlah SELURUH balita di wilayah Posyandu


• K : Jumlah balita yang terdaftar di Posyandu dan punya KMS
• D : Jumlah balita yang datang DITIMBANG bulan ini
• N : Jumlah balita dengan berat badan NAIK
• K/S : cakupan penimbangan
• D/S : Tingkat partisipasi masyarakat
• D/K : Kesinambungan penimbangan
• N/D : Kecenderungan status gizi
• N/S : Efektifitas kegiatan
Sumber: Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.K/S → cakupan penimbangan


B. D/S → tingkat partisipasi masyarakat
C.N/S → efektivitas kegiatan
D.K/D → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, metode perhitungan output yang


sesuai adalah…

E. N/D

© FDI2020
105
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 35 tahun datang ke dokter spesialis kandungan dengan keluhan
perdarahan dari vagina diantara masa haid. Pada pemeriksaan didapatkan hasil uterus
berbenjol-benjol dan terdapat beberapa masa berbentuk bulat pada dinding Rahim.
Dokter menyarankan histerektomi. Namun pasien ragu akan mengambil keputusan
dikarenakan pasien belum memiliki anak. Tindakan dokter yang menyarankan operasi
adalah…
A. Beneficience
B. Non-maleficience
C. Justice
D. autonomy
E. Beneficience - autonomi

© FDI2020
A. BENEFICIENCE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang wanita usia 35 tahun datang ke dokter spesialis
kandungan dengan keluhan perdarahan dari vagina diantara
masa haid.
• Pada pemeriksaan didapatkan hasil uterus berbenjol-benjol
dan terdapat beberapa masa berbentuk bulat pada dinding
rahim.
• Dokter menyarankan histerektomi. Namun pasien ragu akan
mengambil keputusan dikarenakan pasien belum memiliki
anak.
Tindakan dokter yang menyarankan operasi adalah…

© FDI2020
Prinsip Etika Medis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Primum non nocere, jangan merugikan. Hal ini menjadi


landasan prinsip etika yang utama nonmalficience, dimana
setiap tindakan dan pelayanan medis yang kita berikan tidak
membahayakan atau merugikan kepentingan pasien
nantinya. Implikasinya adalah kecuali terdapat cukup alasan
seorang tenaga medis wajib menghindari dan tidak
melakukan tindakan yang sekiranya menimbulkan efek lebih
banyak bahaya dibandingkan keuntungannya.
• Beneficeance: prinsip etika yang menuntut setiap dokter
berbuat baik atauyang nantinya akan menguntungkan
kepentingan pasien. Untuk setiap tindakan yang mengandung
potensi untung dan rugi terhadap pasien, seorang dokter
wajib mempertimbangkan kepentingan dan persetujuan
pasien serta standart pelayanan medis yang berlaku.

© FDI2020
Prinsip Etika Medis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Autonomy: bentuk hak dan kebebasan yang dimiliki


seseorang untuk menentukan serta merencanakan tindakan
medis yang akan dilaksanakan pada dirinya. Aspek ini
ditujukan untuk menghargai kepentingan seseorang sebagai
individu yang bebas dan kompeten mengambil keputusan.
• Justice: perlakuan yang sama pada tiap individu dalam situasi
dan kondisi sejenis. Dalam aspek medis, dokter dituntut
memberikan perlakuan dan pelayanan sama terhadap tiap
pasien dengan mempertimbangkan asas persamaan dan
kebutuhan tiap pasien, tanpa memandang status, agama,
ras, ekonomi, dan hubungan kekerabatan.
Sumber: Wiradharma D. 2006. Etika Profesi Medis. Jakarta Hal 82-86

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Non-maleficience → tidak membahayakan


kepentingan pasien
C. Justice → perlakuan yang sama pada tiap
individu
D. autonomy → bentuk hak dan kebebasan yang
dimiliki seseorang untuk menentukan serta
merencanakan tindakan
E. Beneficience – autonomi → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan dokter yang menyarankan


operasi adalah…

A. BENEFICIENCE

© FDI2020
106
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter di pedalaman hutan mendapatkan 20 pasien yang dicurigai menderita


penyakit kusta. Dokter tersebut melaporkan ke puskesmas terdekat bahwa ia akan
melakukan pemeriksaan BTA dari kerokan lesi aktif secara massal dan membutuhkan reagen
BTA untuk pemeriksaan tersebut. Jenis rujukan untuk kasus diatas adalah…
A. Rujukan kasus
B. Rujukan ilmu pengetahuan
C. Rujukan tenaga
D. Rujukan operasional
E. Rujukan sarana dan logistik

© FDI2020
E. RUJUKAN SARANA DAN LOGISTIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang dokter di pedalaman hutan mendapatkan 20
pasien yang dicurigai menderita penyakit kusta.
• Dokter tersebut melaporkan ke puskesmas terdekat
bahwa ia akan melakukan pemeriksaan BTA dari kerokan
lesi aktif secara massal dan membutuhkan reagen BTA
untuk pemeriksaan tersebut.

Jenis rujukan untuk kasus diatas adalah…

© FDI2020
Sistem Rujukan Puskesmas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat


1. Rujukan kasus 1. Rujukan sarana dan logistik
2. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) 2. Rujukan tenaga
3. Rujukan ilmu pengetahuan 3. Rujukan operasional

Rujukan Bahan Pemeriksaan:


Mencakup merujuk/mengirim bahan pemeriksaan dari
pasien-pasien tertentu ke fasilitas pelayanan kesehatan lain
untuk pemeriksaan laboratorium lebih lengkap.

© FDI2020
Sistem Rujukan Puskesmas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rujukan kasus: merujuk pasien secara perorangan ke


fasilitas pelayanan kesehatan lain, untuk keperluan
diagnostik, pengobatan, tindakan medis.
• Rujukan ilmu pengetahuan: mendatangkan tenaga yang
lebih kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga
Puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan
medik spesialis di Puskesmas.
• Rujukan sarana dan logistik: adalah peminjaman alat,
bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai kepada
Dinas Kesehatan setempat.

© FDI2020
Sistem Rujukan Puskesmas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rujukan tenaga: dukungan tenaga ahli untuk penyidikan


kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah
hukum kesehatan, penanggulangan bencana alam.
• Rujukan operasional: menyerahkan sepenuhnya
kewenangan dan tanggung jawab penyelesaian
masalah kesehatan masyarakat. Rujukan ini
diselenggarakan apabila Puskesmas merasa tidak
mampu untuk melaksanakannya.

Sumber: Permenkes no.75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Rujukan kasus → merujuk pasien secara


perorangan ke fasilitas pelayanan kesehatan lain
B. Rujukan ilmu pengetahuan → mendatangkan
tenaga yang lebih kompeten
C.Rujukan tenaga → dukungan tenaga ahli untuk
penyidikan kejadian luar biasa
D.Rujukan operasional → menyerahkan
sepenuhnya kewenangan dan tanggung jawab
penyelesaian masalah kesehatan masyarakat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jenis rujukan untuk kasus diatas


adalah…

E. RUJUKAN SARANA DAN


LOGISTIK

© FDI2020
107
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter umum bertugas di suatu puskesmas terpencil, saat ini dokter melakukan
pendataan terhadap rekam medis puskesmas selama 1 tahun dalam rangka mencari 10
penyakit terbanyak. Hal ini untuk pemetaan dan distribusi penyakit diwilayah tersebut agar
bias membuat program kerja. Hasil pendataan didapatkan bahwa diare merupakan
penyakit yang selalu banyak muncul disetiap bulannya. Kejadian diare diwilayah tersebut
adalah…
A. Wabah
B. Endemik
C. Pandemik
D. Outbreak
E. Sporadic

© FDI2020
B. ENDEMIK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang dokter umum bertugas di suatu puskesmas
terpencil,
• dokter melakukan pendataan terhadap rekam medis
puskesmas selama 1 tahun dalam rangka mencari 10
penyakit terbanyak.
• Hasil pendataan didapatkan bahwa diare merupakan
penyakit yang selalu banyak muncul disetiap bulannya.
Kejadian diare diwilayah tersebut adalah…

© FDI2020
Kementerian Kesehatan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epidemik: peningkatan jumlah penyakit yang banyak dan tiba-tiba


dalam suatu populasi.
• Endemik: penyakit yang biasa terjadi di suatu populasi. Contoh:
malaria di papua.
• Pandemik: penyebaran penyakit yang terjadi secara cepat yang
mengenai area geografis yang tersebar luas. Contah: flu burung
• Outbreak: epidemik yang terjadi secara mendadak di area yang
kecil. Jumlah kasus selama outbreak dinyatakan dalam attack rate.
Contoh: keracunan makanan di lengkong.
• Sporadic: suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan yang
ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah menurut
perubahan waktu.
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Menimbulkan Wabah. Kementerian Kesehatan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Wabah →kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular


dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat
secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka. Kondisi ini ditetapkan oleh
menteri kesehatan
C. Pandemik → penyebaran penyakit yang terjadi secara
cepat yang mengenai area geografis yang tersebar
luas
D. Outbreak → epidemik yang terjadi secara mendadak di
area yang kecil
E. Sporadic → suatu keadaan dimana suatu masalah
kesehatan yang ada di suatu wilayah tertentu
frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kejadian diare diwilayah tersebut


adalah…

B. ENDEMIK

© FDI2020
108
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 63 tahun mengeluh pandangan kabur sejak 1 tahun ini.
Pandangan di rasa semakin kabur 2 bulan belakangan, kabur seperti melihat kabut
berawan. Tidak ada keluhan nyeri atau mata merah. Dari hasil pemeriksaan mata
kanan dan kiri visus hanya dapat melihat lambaian jari tangan ke atas, ke bawah,
ke kiri dan ke kanan.
Hasil pemeriksaan visus pasien tersebut ...

A. 2/6
B. 1/300
C. 2/60
D. 20/60
E. 1/60

© FDI2020
B. 1/300
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 63 tahun mengeluh pandangan
kabur sejak 1 tahun ini.
• Pandangan di rasa semakin kabur 2 bulan belakangan,
kabur seperti melihat kabut berawan.
• Dari hasil pemeriksaan mata kanan dan kiri visus hanya
dapat melihat lambaian jari tangan ke atas, ke bawah,
ke kiri dan ke kanan.

Hasil pemeriksaan visus pasien tersebut ...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Eye Examination, FK UI © FDI2020


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. 2/6 → salah
C. 2/60 → salah
D. 20/60 → salah
E. 1/60 → salah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Hasil pemeriksaan visus pasien


tersebut ...

B. 1/300

© FDI2020
109
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 16 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat


bengkak pada sudut mata kanan. Pasien tidak mengeluh gatal, kemerahan pada
mata (-), nyeri (-). Pemeriksaan di dapatkan oedema (+), hiperemis (+) pada
daerah tarsal. VODS 6/6.
Diagnosis pada pasien ini adalah …

A. Hordeolum eksterna
B. Hordeolum interna
C. Kalazion
D. Radang pada kelenjar Zeis-Moll
E. Radang pada kelenjar Lakrimalis

© FDI2020
B. Hordeolum interna
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki usia 16 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan terdapat bengkak pada sudut mata kanan.
• Pasien tidak mengeluh gatal, kemerahan pada mata (-), nyeri
(-).
• Pemeriksaan di dapatkan oedema (+), hiperemis (+) pada
daerah tarsal.
• VODS 6/6.

Diagnosis pada pasien ini adalah …

© FDI2020
Kelainan pada Kelenjar Kelopak Mata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hordeolum Kalazion
Tanda radang (+) Tanda radang (-)

Peradangan
Interna Eksterna granulomatosa
(kelenjar (kelenjar kel. Meibom
meibom) zeiss-moll) yang tersumbat

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

*Hordeolum interna memberikan penonjolan terutama ke


daerah konjungtiva tarsal
*Hordeolum eksterna memberikan penonjolan terutama
ke daerah kulit kelopak atau keluar © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Hordeolum eksterna → radang pada kel zeis-moll,
penonjolan pada kelopak mata bagian luar
C. Kalazion → hiperemis (-), radang granuloma kel.
meibom
D. Radang pada kelenjar Zeis-Moll → nama lain
hordeolum eksterna
E. Radang pada kelenjar Lakrimalis → radang pada
kelenjar lakrimal, letak nya bukan di kelopak mata
Jadi, Diagnosis pada pasien ini adalah …
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Hordeolum interna

© FDI2020
110
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang ibu mengeluh adanya bintik putih pada kedua mata anaknya sejak lahir.
Saat ini anaknya telah berusia 2 bulan. Tidak ada riwayat demam saat ibu hamil.
Riwayat pasien lahir cukup bulan dan tidak ada riwayat trauma saat lahir.
Pemeriksaan oftalmologi ODS: visus fiksasi cahaya negatif; TIO normal/palpasi;
palpebra dan konjungtiva tenang; kornea jernih 9 mm, COA jernih; pupil bulat,
refleks positif lekokoria. Fundus sulit dinilai.
Untuk usia berapakah pemeriksaan fiksasi obyek dilakukan untuk menguji tajam
penglihatan anak?

A. Saat lahir
B. 1 – 2 bulan
C. 3 – 5 tahun
D. 3 bulan – 2 tahun
E. Saat lahir – 2 bulan

© FDI2020
B. 1 – 2 bulan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang ibu mengeluh adanya bintik putih pada kedua mata
anaknya sejak lahir.
• Saat ini anaknya telah berusia 2 bulan.
• Tidak ada riwayat demam saat ibu hamil. Riwayat pasien lahir
cukup bulan dan tidak ada riwayat trauma saat lahir.
• Pemeriksaan oftalmologi ODS: visus fiksasi cahaya negatif; TIO
normal/palpasi; palpebra dan konjungtiva tenang; kornea jernih 9
mm, COA jernih; pupil bulat, refleks positif lekokoria. Fundus sulit
dinilai.

Untuk usia berapakah pemeriksaan fiksasi obyek dilakukan untuk


menguji tajam penglihatan anak?

© FDI2020
• Pemeriksaan tajam penglihatan pada anak dapat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dibedakan berdasarkan usia yaitu preverbal dan verbal.


• Pemeriksaan tajam penglihatan anak pada usia
preverbal yaitu usia kurang dari 2,5 tahun dan verbal
pada usia lebih dari 2,5 tahun.
• Pemeriksaan tajam penglihatan anak pada usia
preverbal yaitu dapat dilakukan dengan observasi, fiksasi,
oftalmoskopi, refleks pupil, optokinetic nystagmus test
(OKN), the prefential looking test, dan visual evoked
potential (VEP)

Sumber: Neuro-Ophthalmology. Pediatric Ophthalmology and Strabismus,


Wright & Spiegel. © FDI2020
Fiksasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Fiksasi dan mengikuti benda


- Pada teknik ini kita lihat apakah anak tetap terfiksasi
pada objek yang menarik. Apakah anak mengikuti objek
yang menarik tersebut. Respon anak mengikuti objek ini
biasanya didapatkan pada 1 atau 2 bulan kehidupan
dan ini membuktikan bahwa visus anak baik.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Saat lahir → tidak tepat
C. 3 – 5 tahun → tidak tepat
D. 3 bulan – 2 tahun → tidak tepat
E. Saat lahir – 2 bulan → tidak tepat
Jadi, Untuk usia berapakah pemeriksaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

fiksasi obyek dilakukan untuk menguji tajam


penglihatan anak?

B. 1 – 2 bulan

© FDI2020
111
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, berusia 42 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan bila melihat
dekat serta membaca buram, sedangkan melihat jauh jelas sejak sebulan yang
lalu. Pemeriksaan ophthalmologis: Visus OD : 6/6, Visus OS : 6/6. Addisi S+1.25. ODS :
segmen anterior tak ada kelainan.Fundus ODS: dalam batas normal. Dokter
mendiagnosis sebagai presbyopia.
Apakah yang menjadi penyebab kelainan di atas?

A. Ketidakmampuan lensa mata mencekung


B. Ketidak mampuan bola mata melakukan divergensi
C. Proses akomodasi yang berkurang karena bertambahnya usia
D. Diameter anteroposterior bola mata yang memendek karena usia
E. Diameter anteroposterior bola mata yang memanjang karena usia

© FDI2020
C. Proses akomodasi yang berkurang
karena bertambahnya usia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki, berusia 42 mengeluh bila melihat dekat
serta membaca buram, sedangkan melihat jauh jelas
sejak sebulan yang lalu.
• Pemeriksaan ophthalmologis: Visus OD : 6/6, Visus OS : 6/6.
Addisi S+1.25. ODS : segmen anterior tak ada kelainan.
• Fundus ODS: dalam batas normal.
• Dokter mendiagnosis sebagai presbyopia.

Apakah yang menjadi penyebab kelainan di atas?


© FDI2020
Presbiopia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gangguan akomodasi pada usia lanjut yang terjadi akibat:


- Kelemahan otot akomodasi
- Lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya
akibat sklerosis lensa

Akibat gangguan akomodasi ini maka pasien berusia > 40


thn akan memberikan keluhan setelah membaca yaitu
berupa mata lelah, berair, dan sering terasa pedas.

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5 © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Usia Koreksi Lensa

40 tahun S+ 1,00 D
+ 0,5
45 tahun S+ 1,50 D
+ 0,5
50 tahun S+ 2,00 D
+ 0,5
55 tahun S+ 2,50 D
+ 0,5
60 tahun S+ 3,00 D

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Ketidakmampuan lensa mata mencekung → tidak
tepat
B. Ketidakmampuan bola mata melakukan divergensi →
tidak tepat
D. Diameter anteroposterior bola mata yang memendek
karena usia → kondisi mata hipermetropia
E. Diameter anteroposterior bola mata yang memanjang
karena usia → kondisi mata miopia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Apakah yang menjadi penyebab


kelainan di atas?
C. Proses akomodasi yang
berkurang karena bertambahnya
usia

© FDI2020
112
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 62 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan


penglihatan kedua mata berangsur buram yang dirasakan sejak 6 bulan terakhir. Sejak
1 tahun terakhir pasien merasa berat badan meningkat dengan cepat, karena nafsu
makan meningkat. Pada pemeriksaan ophthalmologis didapatkan: Visus OD 6/60 tdk
dapat dikoreksi, Visus OS 6/40 tidak dapat dikoreksi. Pemeriksaan segmen anterior
kedua mata tidak ada kelainan. Pemeriksaan fundus: OD: mikroaneurisma (+),
perdarahan (+), eksudat (+), neovaskularisasi (-). OS: mikroaneurisma (+), perdarahan
blot dot (+), eksudat (-), neovaskularisasi (-).
Diagnosa pasien ini adalah…

A. Proliferative Diabetic Retinopathy ODS


B. Non-Proliferative Diabetic Retinopathy ODS
C. Proliferative Diabetic Retinopathy OD dan Nonproliferative Diabetic Retinopathy OS.
D. Nonproliferative Diabetic Retinopathy OD dan Proliferative Diabetic retinopathy OS
E. Nonproliferative Diabetic Retinopathy OD dan Late Proliferative Diabetic Retinopathy
OS

© FDI2020
B. Non-Proliferative Diabetic
Retinopathy ODS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang perempuan berusia 62 tahun, penglihatan kedua mata
berangsur buram yang dirasakan sejak 6 bulan terakhir.
• Sejak 1 tahun terakhir pasien merasa berat badan meningkat
dengan cepat, karena nafsu makan meningkat. Pada
• Pemeriksaan ophthalmologis didapatkan: Visus OD 6/60 tdk dapat
dikoreksi, Visus OS 6/40 tidak dapat dikoreksi.
• Pemeriksaan fundus: OD: mikroaneurisma (+), perdarahan (+),
eksudat (+), neovaskularisasi (-). OS: mikroaneurisma (+),
perdarahan blot dot (+), eksudat (-), neovaskularisasi (-).

Diagnosa pasien ini adalah…

© FDI2020
Retinopati Diabetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hiperglikemia kronik, hipertensi, hiperkolesterolemia, dan


merokok merupakan faktor risiko timbul dan
berkembangnya retinopati.
• Orang muda dengan diabetes tipe I (dependen-insulin)
baru mengalami retinopati paling sedikit 3-5 tahun setelah
awitan penyakit sistemik ini.
• Pasien diabetes tipe II (tidak dependen insulin) dapat
sudah mengalami retinopati pada saat diagnosis
ditegakkan, dan mungkin retinopati merupakan
manifestasi diabetes yang tampak saat itu

Sumber: Vaughan & Asbury, Ofthalmologi Umum, Ed 17


Vaughan & Asbury, General Ophthalmology, 19th Ed © FDI2020
Non-Proliferatif Diabetik Proliferatif Diabetik
Retinopati Retinopati
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Suatu mikroangiopati progresif yg


ditandai kerusakan dan sumbatan
Iskemia retina yang progresif
pembuluh-pembuluh darah kecil.
akhirnya merangsang
- Mikroaneurisma pembentukan pembuluh-
pembuluh halus baru
- Perdarahan bentuk nyala api
- Gambaran sama dengan NPDR
- Gambaran manik-manik vena namun ditambah neovaskularisasi
(venous beading) (+)
- Gambaran bercak cotton wool

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Proliferative Diabetic Retinopathy ODS →tanda
neovaskularisasi harus (+)
C. Proliferative Diabetic Retinopathy OD dan
Nonproliferative Diabetic Retinopathy OS → tanda
neovaskularisasi harus (+) bila PDR
D. Nonproliferative Diabetic Retinopathy OD dan
Proliferative Diabetic retinopathy OS → tanda
neovaskularisasi harus (+) bila PDR
E. Nonproliferative Diabetic Retinopathy OD dan Late
Proliferative Diabetic Retinopathy OS → tanda
neovaskularisasi harus (+) bila PDR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosa pasien ini adalah…

B. Non-Proliferative Diabetic
Retinopathy ODS

© FDI2020
113
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 60 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan


penglihatan kedua mata berangsur buram yang dirasakan sejak 6 bulan terakhir. Sejak
1 tahun terakhir pasien merasa berat badan meningkat dengan cepat, karena nafsu
makan meningkat. Pada pemeriksaan ophthalmologis didapatkan: Visus OD 6/60 tdk
dapat dikoreksi, Visus OS 6/40 tidak dapat dikoreksi. Pemeriksaan segmen anterior
kedua mata tidak ada kelainan. Pemeriksaan fundus: OD: mikroaneurisma (+),
perdarahan (+), eksudat (+), neovaskularisasi (-). OS: mokroaneurisma (+), perdarahan
blot dot (+) , eksudat (-), neovaskularisasi (-).
Kelainan di papil N.II dan retina yang menjadi tanda khas stadium Proliferative Diabetic
Retinopathy adalah…

A. Eksudat
B. Perdarahan.
C. Mikroaneurisma.
D. Perdarahan blot dot
E. Neovaskularisasi

© FDI2020
E. Neovaskularisasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang perempuan berusia 62 tahun, penglihatan kedua mata
berangsur buram yang dirasakan sejak 6 bulan terakhir.
• Sejak 1 tahun terakhir pasien merasa berat badan meningkat
dengan cepat, karena nafsu makan meningkat. Pada
• Pemeriksaan ophthalmologis didapatkan: Visus OD 6/60 tdk dapat
dikoreksi, Visus OS 6/40 tidak dapat dikoreksi.
• Pemeriksaan fundus: OD: mikroaneurisma (+), perdarahan (+),
eksudat (+), neovaskularisasi (-). OS: mikroaneurisma (+),
perdarahan blot dot (+), eksudat (-), neovaskularisasi (-).

Kelainan di papil N.II dan retina yang menjadi tanda khas stadium
Proliferative Diabetic Retinopathy adalah…

© FDI2020
Non-Proliferatif Diabetik Proliferatif Diabetik
Retinopati Retinopati
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Suatu mikroangiopati progresif yg


ditandai kerusakan dan sumbatan
Iskemia retina yang progresif
pembuluh-pembuluh darah kecil.
akhirnya merangsang
- Mikroaneurisma pembentukan pembuluh-
pembuluh halus baru
- Perdarahan bentuk nyala api
- Gambaran sama dengan NPDR
- Gambaran manik-manik vena namun ditambah neovaskularisasi
(venous beading) (+)
- Gambaran bercak cotton wool

Sumber: Vaughan & Asbury, Ofthalmologi Umum, Ed 17


Vaughan & Asbury, General Ophthalmology, 19th Ed © FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Eksudat → bukan tanda yang membedakan PDR
dengan NPDR
B. Perdarahan → bukan tanda yang membedakan PDR
dengan NPDR
C. Mikroaneurisma → bukan tanda yang membedakan
PDR dengan NPDR
D. Perdarahan blot dot → bukan tanda yang
membedakan PDR dengan NPDR
Jadi, Kelainan di papil N.II dan retina yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

menjadi tanda khas stadium Proliferative


Diabetic Retinopathy adalah…

E. Neovaskularisasi

© FDI2020
114
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 43 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan kedua


mata tampak menonjol. Pasien juga mengeluh sering tremor, jantung berdebar,
sering berkeringat. Pada pemeriksaan ophthalmologi didapatkan : Proptosis.
Pemeriksaan Hertel : exophthalmos. Lainnya masih dalam batas normal. Dokter
mendiagnosis sebagai Grave’s ophthalmopathy.
Patogenesa terjadinya exophthalmos pada pasien tersebut adalah…

A. Infiltrasi limfosit dan edema otot penggerak bola mata


B. Adanya tumor di retrobulbar (bagian belakang mata)
C. Terjadinya tumor pada otot penggerak bola mata
D. Bola mata membengkak
E. Edema palpebral

© FDI2020
A. Infiltrasi limfosit dan edema otot
penggerak bola mata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 42 tahun datang ke dokter mengeluh
masalah pada kelopak mata kanannya.
• Mata kanannya tampak berair dan rasa mengganjal.
Saat bercermin, pasien melihat kelopak mata bawah
sebelah kanannya tampak terlipat ke dalam.
• Penglihatan sisi kanan di rasa agak kabur.

Kelainan yang diderita pasien ini adalah…

© FDI2020
Thyroid Oftalmopati
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kelainan pada mata eksoftalmos akibat infiltrasi sel


radang dan proliferasi jar ikat dalam orbita
• Gejala Klinis
Retraksi kelopak mata, menonjol, tapi eksoftalmometer
masih normal
Makin menonjol, merah, ngeres, epifora, panas, kemeng
Lagoftalmos
Kering, mudah keratitis exposure sampai ulkus
Pergerakan terhambat
Diplopia
Visus turun sampai buta
Sumber: Vaughan & Asbury, Ofthalmologi Umum, Ed 17
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
B. Adanya tumor di retrobulbar (bagian belakang mata)
→ salah
C. Terjadinya tumor pada otot penggerak bola mata →
salah
D. Bola mata membengkak → salah
E. Edema palpebral → salah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Patogenesa terjadinya exophthalmos


pada pasien tersebut adalah…

A. Infiltrasi limfosit dan edema


otot penggerak bola mata

© FDI2020
115
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 32 tahun dating ke UGD dengan keluhan luka memar pada badan
dan tungkainya. Perempuan ini mengeluhkan perlakuan suaminya yang selalu
memukul pada saat orgasme.
Jenis kelainan dari suami wanita tersebut adalah…

A. Masokisme
B. Sadisme
C. Fetihisme
D. Voyourisme
E. Ekshibisionisme

© FDI2020
B. Sadisme
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang wanita 32 tahun dating ke UGD dengan keluhan
luka memar pada badan dan tungkainya.
• Perempuan ini mengeluhkan perlakuan suaminya yang
selalu memukul pada saat orgasme.

Jenis kelainan dari suami wanita tersebut adalah…

© FDI2020
GANGGUAN PREFERENSI SEKSUAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Fetisme = memakai/memiliki sbg pengganti objek sexual sebuah benda

Transvestisme = memakai pakaian/berperan sbg seorang dari sex berlainan

Exhibisionisme = memperlihatkan genital di depan umum

Voyeurisme = mengamati tindakan sexual/ketelanjangan org lain

Sadomasokisme = menyakiti (sadisme) , disakiti (masokis) atau keduanya

Sumber: Ilmu Kedokteran Jiwa, MaramisS


© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Masokisme → disakiti baru merasa mencapai
kepuasan
C. Fetihisme → memiliki objek yang dapat memberi
pengganti kepuasan
D. Voyourisme → melihat aktivitas seksual secara
sembunyi
E. Ekshibisionisme → memperlihatkan organ intim
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Jenis kelainan dari suami wanita


tersebut adalah…

B. Sadisme

© FDI2020
116
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, 34 thn, datang ke prakter dr umum dgn keluhan nafsu makan
menurun, gangguan konsentrasi, gangguan tidur dan di diagnosis depresi.
sebelumnya pernah diterapi dgn imipiramin namun saat ini dia tdk mau krn
mengalami mulut kering dan konstipasi.
Obat apa yg diberikan?

A. Amitriptilin
B. Sertraline
C. Fluoxetin
D. Risperidone
E. Haloperidol

© FDI2020
A. Amitriptilin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 42 tahun datang ke dokter mengeluh
masalah pada kelopak mata kanannya.
• Mata kanannya tampak berair dan rasa mengganjal.
Saat bercermin, pasien melihat kelopak mata bawah
sebelah kanannya tampak terlipat ke dalam.
• Penglihatan sisi kanan di rasa agak kabur.

Obat apa yg diberikan?

© FDI2020
Adverse Drug Reaction Antidepresi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• ADR yang paling sering ditimbulkan oleh penggunaan


antidepresan golongan trisiklik berupa sedasi, mulut
kering, konstipasi, pandangan buram, retensi urin,
takikardi, kerusakan konduksi kardiak
• ADR yang sering muncul pada penggunaan obat
antidepresan golongan Selectif Serotonin Reuptake
Inhibitor (SSRI) berupa gejala gastrointestinal seperti
nausea, muntah, dan diare dan menyebabkan disfungsi
seksual pada pria maupun wanita, sakit kepala, insomnia,
dan fatigue. Efek samping ini bersifat sementara dan
ringan

Sumber: Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropika


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Contoh Trisiklik Antidepresan (TCA): Imipramine, Amitriptilin


• Contoh SSRI: Sertraline, Fluoxetine

© FDI2020
Jawaban lainnya…
B. Sertraline → obat gol SSRI
C. Fluoxetin → obat gol SSRI
D. Risperidone → obat gol antipsikotik
E. Haloperidol → obat gol antipsikotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Obat apa yg diberikan?

A. Amitriptilin

© FDI2020
117
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki, masuk UGD RS dgn keadaan mengamuk di rumah tetangga nya.
Pasien di antar oleh anggota keluarganya. Sebelumnya pasien merupakan pasien
rawat jalan RSJ di kota. Sudah lama tidak kontrol berobat. Dahulu di diagnosis
skizofrenia oleh dokter Sp.KJ.

Neuro transmitter apa yg berperan pada pasien ini?

A. Norepinefrin
B. Dopamin
C. GABA
D. Serotonin
E. Adrenalin

© FDI2020
B. Dopamin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki, masuk UGD RS dgn keadaan mengamuk di
rumah tetangga nya.
• Pasien di antar oleh anggota keluarganya.
• Sebelumnya pasien merupakan pasien rawat jalan RSJ di
kota. Sudah lama tidak kontrol berobat.
• Dahulu di diagnosis skizofrenia oleh dokter Sp.KJ.

Neuro transmitter apa yg berperan?


© FDI2020
Skizofrenia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penderita skizofrenia dapat mengalami halusinasi baik


halusinasi dengar yang berkomentar secara terus menerus
terhadap diri penderita, halusinasi visual berupa visualisasi
sosok manusia atau sosok lain yang sebenarnya tidak ada,
ataupun halusinasi penciuman.
• Penderita skizofrenia akan terlihat ketakutan, kesal, gaduh
gelisah, agresif, dan terganggu aktivitas sehari-hari karena
halusinasi ini. mengatur fungsi emosi dan motivasi manusia
yaitu sistem limbik.
• Aktivitas dopamin yang berlebih pada jalur ini akan
menyebabkan gejala-gejala positif pada skizofrenia. Gejala
positif merupakan gejala khusus pada skizofren, termasuk
didalamnya halusinasi, waham (delusion), dan gangguan
fikiran.
Sumber: Peranan Neurotransmiter Otak Pada Gangguan Perilaku dan Gangguan Psikiatrik
© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Norepinefrin → mengatur “fight-flight”dan proses
pembelajaran dan memory.
C. GABA → anxietas, seizure, depresi
D. Serotonin → berhubungan dgn ggn depresi, anxietas,
OCD
E. Adrenalin → tidak tepat
Jadi, Neuro transmitter apa yg berperan?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Dopamin

© FDI2020
118
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki diantar oleh saudaranya ke UGD RS dgn keadaan yg mematung,
tidak merespon ketika diajak berbicara, hanya terdiam, mempertahankan posisi
tubuhnya.
Diagnosis yg paling mungkin pada pasien ini adalah…

A. Gangguan skizoafektif
B. Skizofrenia katatonik
C. Skizofrenia herbefrenik
D. Ekstra piramidal syndrome
E. Manik bipolar

© FDI2020
B. skizofrenia katatonik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki laki diantar oleh saudaranya ke UGD RS dgn
keadaan yg mematung,
• tidak merespon ketika diajak berbicara, hanya terdiam,
mempertahankan posisi tubuhnya.

Diagnosis yg paling mungkin pada pasien ini adalah…

© FDI2020
Skizofrenia Katatonik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.


• Pasien memiliki paling sedikit 1 dari bbrp bentuk katatonia:
- Stupor katatonik atau mutisme: pasien tdk berespon thdp
lingkungan/orang.
- Negativisme katatonik: pasien melawan semua
perintah/usaha untuk menggerakkan fisiknya.
- Rigiditas katatonik: pasien secara fisik sangat kaku & rijit.
- Postur katatonik: mempertahankan posisi yg tdk
biasa/aneh.
- Kegembiraan katatonik
Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa, PPDGJ III & DSM 5
Buku Ajar Psikiatri, FK UI © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Gangguan skizoafektif → tidak tepat
C. Skizofrenia herbefrenik → tidak tepat karena gejala
dominan berupa psikomotor
D. Ekstra piramidal syndrome → tidak tepat, tidak ada
gejala EPS
E. Manik bipolar → tidak tepat, tidak ada gejala mania,
hipomania, maupun depresi
Jadi, Diagnosis yg paling mungkin pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien ini adalah…

B. skizofrenia katatonik

© FDI2020
119
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pria 40 tahun suka memeprlihatkan alat kemaluannya di depan anak perempuan


sekolahan, tetapi tidak memperkosa anak tersebut.
Istilah untuk kondisi pasien ini adalah…

A. Nekrofilia
B. Fetihisme
C. Exhibisionisme
D. Pedofilia
E. Kunilingus

© FDI2020
C. Exhibisionisme
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pria 40 tahun suka memeprlihatkan alat kemaluannya di
depan anak perempuan sekolahan, tetapi tidak
memperkosa anak tersebut.

Istilah untuk kondisi pasien ini adalah…

© FDI2020
GANGGUAN PREFERENSI SEKSUAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Fetisme = memakai/memiliki sbg pengganti objek sexual sebuah benda

Transvestisme = memakai pakaian/berperan sbg seorang dari sex berlainan

Exhibisionisme = memperlihatkan genital di depan umum

Voyeurisme = mengamati tindakan sexual/ketelanjangan org lain

Sadomasokisme = menyakiti (sadisme) , disakiti (masokis) atau keduanya

Sumber: Ilmu Kedokteran Jiwa, Maramis


© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Nekrofilia → ketertarikan seksual melakukan hubungan
intim dengan mayat
B. Fetihisme → memiliki suatu benda guna mencapai
kepuasan seksual
D. Pedofilia → memiliki ketertarikan seksual terhadap
anak kecil
E. Kunilingus → ketertarikan melakukan hubungan
dengan menempelkan mulut pada organ intim wanita
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Istilah untuk kondisi pasien ini adalah…

C. Exhibisionisme

© FDI2020
120
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 25 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan sulit
menyelesaikan kuliah, dari hasil wawancara , di dapatkan klien sulit berkomunikasi
dengan teman dan lingkungan , selalu ditemani bapaknya dan tidak pernah
punya pacar. Pasien selalu dibantu oleh orang tuanya dalam menyelesaikan tugas
kuliah.
Diagnosis yang paling mungkin adalah…

A. Gangguan kepribadian Skizoid


B. Gangguan kepribadian dependen
C. Gangguan kepribadian obsesi kompulsif
D. Gangguan kepribadian paranoid
E. Gangguan kepribadian Skizotipal

© FDI2020
B. Gangguan kepribadian dependen
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang wanita 25 tahun datang ke praktek dokter umum
dengan keluhan sulit menyelesaikan kuliah, dari hasil
wawancara , di dapatkan klien sulit berkomunikasi
dengan teman dan lingkungan, selalu ditemani
bapaknya dan tidak pernah punya pacar.
• Pasien selalu dibantu oleh orang tuanya dalam
menyelesaikan tugas kuliah.

Diagnosis yang paling mungkin adalah…

© FDI2020
Kepribadian Dependen
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tidak terdapat gairah untuk menikmati kehidupan


• Seumur hidup merasa letih, lesu, tidak bertenaga
• Abulia (kekurangan kemauan), anhedonia (kekurangan
kemampuan menikmati sesuatu)
• Bergantung pada orang lain
• Pengambilan keputusan sering di bebankan pada orang
lain

Sumber: Ilmu Kedokteran Jiwa, Maramis


© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Gangguan kepribadian skizoid → tipe tertutup, acuh tak
acuh, hidup sendiri
C. Gangguan kepribadian obsesi kompulsif → tipe
perfeksionis, teliti
D. Gangguan kepribadian paranoid → tipe curiga,
pendendam, cemburu
E. Gangguan kepribadian skizotipal → tipe mistis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis yang paling mungkin


adalah…

B. Gangguan kepribadian
dependen

© FDI2020
121
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 40 tahun datang ke RS dengan keluhan berubah-ubah.


Punggung nyeri, perut kembung dan panas, nyeri pada kemaluan, kedua kaki
terasa lemah. Pekerjaan sehari-hari dan status sosial pasien terganggu. Tidak ada
kondisi medik yang mendasari penyakit.
Diagnosis yang paling mungkin adalah…

A. Gangguan nyeri
B. Gangguan somatisasi
C. Gangguan konversi
D. Gangguan hipokondriasis
E. Gangguan dismorfik tubuh

© FDI2020
B. Gangguan somatisasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang wanita usia 40 tahun datang ke RS dengan
keluhan berubah-ubah.
• Punggung nyeri, perut kembung dan panas, nyeri pada
kemaluan, kedua kaki terasa lemah.
• Pekerjaan sehari hari dan status sosial pasien terganggu.
• Tidak ada kondisi medik yang mendasari penyakit.

Diagnosis yang paling mungkin adalah…


© FDI2020
Gangguan Somatoform
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ggn Somatisasi Ggn konversi Ggn Nyeri Hipokondriasis


Somatoform
Gambaran utama Gejala somatik Kehilangan / Preokupasi Takut menderita
multipel tanpa dasar perubahan fungsi terhadap nyeri atau yakin bahwa ia
organik fisik karena konflik tanpa adanya menderita penyakit
psikologis, biasanya temuan objektif fisik yang serius
berupa gejala atau temuan
pseudoneurologis objektif yang
berlebihan

Sumber: Ilmu Kedokteran Jiwa, Maramis


© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Gangguan nyeri → tidak tepat
C. Gangguan konversi → tampak gejala
pseudoneurologis dengan adanya konflik psikologis
sblmnya
D. Gangguan hipokondriasis → pasien mengungkapkan
dirinya menderita 1 penyakit yg serius
E. Gangguan dismorfik tubuh → merasa bentuk tubuh
nya buruk/salah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis yang paling mungkin


adalah…

B. Gangguan somatisasi

© FDI2020
122
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang dengan ke poli dengan keluhan


mengalami kebotakan di beberapa tempat kepalanya. Awalnya pasien mengeluh
adanya ketombe yang sangat banyak dan terasa gatal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan rambut kusam, lesi oval berwarna keabuan disertai skuama halus
dengan rambut yang putus di tepinya, exclamation mark -, lampu wood
didapatkan warna hijau. Apakah etiologi yang tepat untuk kasus diatas?
A. Streptococcus
B. Staphylococcus
C. Malasezzia furfur
D. Trichopyton rubrum
E. M. Canis

© FDI2020
E. M. Canis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• laki-laki 35 tahun
• Kebotakan di beberapa tempat kepalanya.
• adanya ketombe yang sangat banyak dan terasa gatal.
• Rambut kusam, lesi oval berwarna keabuan disertai
skuama halus dengan rambut yang putus di tepinya,
exclamation mark -, lampu wood didapatkan warna
hijau.
Etiologi yang paling tepat adalah…..

© FDI2020
Tinea capitis
Terdapat tanda kardinal untuk menegakkan diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tinea kapitis: Populasi risiko tinggi, terdapat kerion atau


gejala klinis yang khas berupa skuama tipikal, alopesia dan
pembesaran kelenjar getah bening. Tanda kardinal tersebut
merupakan faktor prediksi kuat untuk tinea kapitis.

Anamnesis : gatal, kulit kepala berisisik, alopesia

Menaldi SW, Sri Linuwih, dkk. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Universitas Indonesia
PERDOSKI. 2017. Panduan Praktek Klinis. Jakarta: Ruko Grand Salemba © FDI2020
Pemeriksaan fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan fisik : bergantung pada etiologinya.


1) Noninflammatory, human, atau epidemic type (“grey patch”)
Inflamasi minimal, rambut pada daerah terkena berubah
warna menjadi abu abu dan tidak berkilat, rambut mudah
patah di atas permukaan skalp. Lesi tampak berskuama,
hiperkeratosis, dan berbatas tegas karena rambut yang patah.
Berfluoresensi hijau dengan lampu Wood.
2) Inflammatory type, kerion Biasa disebabkan oleh patogen
zoofilik atau geofilik. Spektrum klinis mulai dari folikulitis pustular
hingga furunkel atau kerion. Sering terjadi alopesia sikatrisial.
Lesi biasanya gatal, dapat disertai nyeri dan limfadenopati
servikalis posterior. Fluoresensi lampu Wood dapat positif pada
spesies tertentu.
© FDI2020
Pemeriksaan fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

3) “Black dot” Disebabkan oleh organisme endotriks


antropofilik. Rambut mudah patah pada permukaan skalp,
meninggalkan kumpulan titik hitam pada daerah alopesia
(black dot). Kadang masih terdapat sisa rambut normal di
antara alopesia. Skuama difus juga umum ditemui.
4)Favus Bentuk yang berat dan kronis berupa plak
eritematosa perifolikular dengan skuama. Awalnya
berbentuk papul kuning kemerahan yang kemudian

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Pemeriksaan sediaan langsung kerokan kulit atau kuku


menggunakan mikroskop dan KOH 20%: tampak hifa
panjang dan atau artrospora. Pengambilan spesimen
pada tinea kapitis dapat dilakukan dengan mencabut
rambut, menggunakan skalpel untuk mengambil rambut
dan skuama, menggunakan swab (untuk kerion) atau
menggunakan cytobrush. Pengambilan sampel terbaik
di bagian tepi lesi.

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Kultur terbaik dengan agar Sabouraud plus (Mycosel,


Mycobiotic): pada suhu 28C selama 1-4 minggu (bila
dihubungkan dengan pengobatan, kultur tidak harus selalu
dikerjakan kecuali pada tinea unguium).

3. Lampu Wood hanya berfluoresensi pada tinea kapitis


yang disebabkan oleh Microsposrum spp. (kecuali
M.gypsium).

© FDI2020
Terapi
1. Topikal: tidak disarankan bila hanya terapi topikal saja. Rambut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dicuci dengan sampo antimikotik: selenium sulfida 1% dan 2,5%


24 kali/minggu10 atau sampo ketokonazol 2% 2 hari sekali
selama 2-4 minggu
2. Sistemik
a. Spesies Microsporum : Obat pilihan: griseofulvin fine particle/microsize
20-25 mg/kgBB/hari. Alternatif: Itrakonazol 50-100 mg/hari atau 5
mg/kgBB/hari selama 6 minggu. Terbinafin 62,5 mg/hari untuk BB 10-20
kg, 125 mg untuk BB 20-40 kg dan 250 mg/hari untuk BB >40 kg selama 4
minggu.
b. Spesies Trichophyton: Obat pilihan: terbinafin 62,5 mg/hari untuk BB 10-
20 kg, 125 mg untuk BB 20-40 kg dan 250 mg/hari untuk BB >40 kg
selama 2-4 minggu. Alternatif : Griseofulvin 8 minggu. Itrakonazol 2
minggu. Flukonazol 6 mg/kgBB/hari selama 3-4 minggu.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A.Streptococcus – infeksi bakteri, bisa pada pioderma
B. Staphylococcus – infeksi bakteri, bisa pada pioderma
C.Malasezzia furfur – penyebab pitiriasis versikolor
D.Trichopyton rubrum – tidak menunjukkan lampu
wood kehijauan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, etiologi yang tepat adalah……..

E. M. Canis

© FDI2020
123
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan hamil 3 bulan berusia 20 tahun datang ke poli dengan


keluhan bintik bintik hitam di wajah dan kadang ada benjolan yang keluar cairan
di wajah sejak 2 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan lesi papul pustula di
wajah 6 buah dan komedo 19. Apakah terapi yang tepat untuk pasien diatas?
A. Eritromisin oral
B. Benzoil peroksida
C. Krim retinoid topikal 0.05%
D. Krim retinoid topikal dan eritromisin
E. Krim retinoid topikal dan doksisiklinoral

© FDI2020
B. Benzoil peroksida
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan, hamil 3 bulan, usia 20 tahun
• bintik bintik hitam di wajah dan kadang ada benjolan
yang keluar cairan di wajah
• didapatkan lesi papul pustula di wajah 6 buah dan
komedo 19
Terapi yang paling tepat adalah…..

© FDI2020
Akne vulgaris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan penyakit yan dapat sembuh sendiri,


berupa peradangan kronis folikel pilosebasea
dengan penyebab multifaktor dan manifestasi klinis
berupa komedo, papul, nodus dan kista.

Menaldi SW, Sri Linuwih, dkk. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Universitas Indonesia
PERDOSKI. 2017. Panduan Praktek Klinis. Jakarta: Ruko Grand Salemba © FDI2020
Patogenesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Produksi sebum yang meningkat


2. Hiperproliferasi folikel pilosebasea
3. Kolonisasi Propionibacterium acnes
4. Proses inflamasi

© FDI2020
Gejala klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anamnesis dan pemeriksaan fisik: terutama mengenai


usia remaja, namun dapat juga terjadi pada usia
prepubertal (neonatus, bayi, anak) atau pasca pubertas
(dewasa).

Predileksi akne adalah wajah, leher, bahu, lengan


atas, dada dan punggung, meskipun akne dapat timbul di
daerah kulit lain yang mengandung kelenjar sebasea
misalnya paha dan bokong.

© FDI2020
Efloresensi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Efloresensi akne berupa : komedo hitam


(komedo terbuka), komedo putih (komedo
tertutup), papul, pustul, nodus, kista, jaringan
parut, perubahan pigmentasi.
• Komedo hitam dan komedo putih
merupakan lesi non inflamasi sedangkan
papul, pustul, nodus dan kita merupakan lesi
inflamasi.
© FDI2020
Gradasi akne
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Lesi
Akne ringan Komedo <20, atau
Lesi inflamasi <15, atau
Total lesi <30

Akne sedang Komedo 20-100, atau


Lesi inflamasi 15-50, atau
Total lesi 30-125

Akne berat Kista >5 atau komedo <100, atau


Lesi inflamasi >50, atau
Total lesi >125

© FDI2020
Penatalaksanaan – derajat ringan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hanya obat topikal tanpa obat oral.


• Lini 1: asam retinoat 0,01-0,1% atau benzoil
peroksida atau kombinasi.
Ibu hamil atau menyusui: benzoil peroksida.
• Lini 2: asam azelaik 20%
• Lini 3: asam retinoat + benzoil peroksida atau asam
retinoat + antibiotik topikal
• Evaluasi: setiap 6-8 minggu

© FDI2020
Pentalaksanaan - Derajat sedang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Obat topikal dan oral.


• Lini 1: Topikal: asam retinoat + benzoil peroksida atau bila
perlu antibiotik.
Ibu hamil/menyusui tetap benzoil peroksida.
• Oral: doksisiklin 50-100 mg/ hari
Ibu hamil atau menyusui eritromisin 500-1000 mg/hari

© FDI2020
Pentalaksanaan - Derajat berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Lini 1:
• Topikal: antibiotik.
Ibu hamil/menyusui tetap benzoil peroksida

• Oral : azitromisin pulse dose (hari pertama 500 mg


dilanjutkan hari ke 2-4 250 mg)
Ibu hamil: eritromisin 500-1000 mg/hari

© FDI2020
Pentalaksanaan - Derajat berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lini 2
• Topikal: asam azelaik, asam salisilat,
kortikosteroid intralesi
Ibu hamil/menyusui tetap benzoil peroksida

• Oral: Wanita: anti androgen. Laki-laki: isotretinoin


oral (Isotret O) 0,5-1 mg/kgBB/hari
Ibu hamil: eritromisin 500-1000 mg/hari

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A.Eritromisin oral – antibiotik oral mulai diberikan
pada derajat sedang
C. Krim retinoid topikal 0.05% - tidak disarankan
untuk wanita hamil
D. Krim retinoid topikal dan eritromisin – tidak tepat
E. Krim retinoid topikal dan doksisiklin oral – tidak
tepat

• Pada kasus diatas, dari hasil pemeriksaan fisik menunjukkan


bahwa grade aknenya adalah derajat ringan, sehingga hanya
diperlukan terapi topikal saja
• Pasien hamil
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat adalah……..

B. Benzoil peroksida

© FDI2020
124
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poli dengan keluhan gatal pada
selakangannya sejak 1 minggu yang lalu, gatal terus menerus. Pada saat
pemeriksaan fisik didapatkan adanya makula eritema dengan tepi aktif. Dokter
merencanakan memberikan terapi ketokonazole selama 2 minggu. Apakah efek
samping dari pemberian obat tersebut?
A. Peningktan RFT
B. Peningkatan CKMB
C. Peningkatan LFT
D. Nyeri pada sendi
E. Peningkatan asam lambung

© FDI2020
C. Peningkatan LFT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• laki-laki 20 tahun
• gatal pada selakangannya sejak 1 minggu yang lalu,
gatal terus menerus.
• Pada saat pemeriksaan fisik didapatkan adanya makula
eritema dengan tepi aktif.
• Dokter merencanakan memberikan terapi ketokonazole
selama 2 minggu.
Efek samping yang paling tepat adalah…..

© FDI2020
Tinea cruris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dermatofitosis pada daerah genito-krural, sekitar


anus, bokong, dan kadang-kadang sampai perut
bagian bawah.
Lesi berupa plak anular berbatas tegas dengan
tepi meninggi yang dapat pula disertai papul dan
vesikel.

Menaldi SW, Sri Linuwih, dkk. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Universitas Indonesia
PERDOSKI. 2017. Panduan Praktek Klinis. Jakarta: Ruko Grand Salemba © FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Pemeriksaan sediaan langsung kerokan kulit


menggunakan mikroskop dan KOH 20%: tampak hifa
panjang dan atau artrospora.
2. Kultur terbaik dengan agar Sabouraud plus (Mycosel,
Mycobiotic): pada suhu 28C selama 1-4 minggu (bila
dihubungkan dengan pengobatan, kultur tidak harus
selalu dikerjakan kecuali pada tinea unguium).

© FDI2020
Penatalaksanaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Topikal : Klotrimazol 1% / Mikonazole 2% / Terbinafin 1%


• Sistemik
• Obat pilihan: terbinafin oral 1x250 mg/hari (hingga klinis
membaik dan hasil pemeriksaan laboratorium negatif)
selama 2 minggu
• Alternatif: Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu,
Griseofulvin oral 500 mg/hari atau 10-25 mg/kgBB/hari
selama 2-4 minggu, Ketokonazol 200 mg/hari

• Lama pemberian disesuaikan dengan diagnosis


• Hati-hati efek samping obat sistemik, khususnya ketokonazol (hepatotoksik)
• Griseofulvin dan terbinafin hanya untuk anak usia di atas 4 tahun

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A.Peningktan RFT – tidak tepat
B.Peningkatan CKMB - tidak tepat
D. Nyeri pada sendi – tidak tepat
E. Peningkatan asam lambung – tidak tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, efek samping yang tepat adalah……..

C. Peningkatan LFT

© FDI2020
125
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan timbul
bintil berisi cairan di sekitar bibir sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai badan lemas
dan tidak nafsu makan. Dari pemeriksaan dermatologis didapatkan tampak vesikel
berkelompok, ulkus + di area sudut bibir dengan dasar eritematosa, limfadenopathy +
pada daerah leher+ . Apa diagnosa pada kasus diatas?
A. Herpes simpleks
B. Herpes zooster
C. Dermatitis Kontak Alergi
D. Dermatitis Atopi
E. Dermatitik kontak iritan

© FDI2020
A. Herpes Simpleks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• laki-laki berusia 30 tahun
• timbul bintil berisi cairan di sekitar bibir sejak 5 hari yang
lalu.
• disertai badan lemas dan tidak nafsu makan.
• Vesikel berkelompok, ulkus + di area sudut bibir dengan
dasar eritematosa, limfadenopathy +
Diagnosa yang paling tepat adalah…..

© FDI2020
Herpes Simpleks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus Herpes


simpleks tipe I atau tipe II, dan bersifat rekuren.
Tempat predileksi virus HSV tipe I di daerah pinggang ke atas
terutama di daerah mulut dan hidung. Untuk HSV tipe II
mempunyai tempat predileksi di daerah pinggang ke bawah,
terutama di daerah genital.
Klinis : vesikel/ erosi/ ulkus dangkal berkelompok dengan
dasar eritematous disertai rasa nyeri. Dapat disertai keluhan
sistemik yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri dan
pembengkakan kelenjar getah bening.
Menaldi SW, Sri Linuwih, dkk. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Universitas Indonesia
PERDOSKI. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. Jakarta
© FDI2020
Herpes simpleks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan penunjang : pada pemeriksaan tzank smear


dengan pewarnaan giemsa dapat ditemukan sel datia
berinti banyak dan badan inklusi intranuklear.
Terapi herpes genitalis episode pertama lesi primer
1. Asiklovir 5x200 mg/ hari selama 7-10 hari atau asiklovir
3x400mg/hari selama 7-10 hari
2. Valasiklovir 1x500-1000mg/hari selama 7-10 hari
3. Famsiklovir 3x250 mg/hari selama 7-10 hari

Bila rekuren diberikan selama 5 hari

© FDI2020
Jawaban lainnya…
B. Herpes zooster - tampak vesikel bergerombol,
unilateral, usia satu gerombol sama dan berbeda
dengan gerombolan lainnya, mengenai sesuai
dermatom
C. Dermatitis Kontak Alergi – pajanan dengan bahan
alergen
D. Dermatitis Atopi – didapatkan riwayat atopi
E. Dermatitik kontak iritan - pajanan dengan bahan yang
bersifat iritan, misalnya pelarut, deterjen, minyak pelumas,
asam alkali, serbuk kayu.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa yang paling tepat


adalah……..

A. Herpes simpleks

© FDI2020
126
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 29 tahun datang ke klinik dokter keluarga dgn keluhan gatal
di punggung sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan dirasakan semakin meningkat saat
berolahraga. Pemeriksaan fisik diperoleh tanda vital dalam batas normal, status lokalis
area punggung tampak efloresensimakula eritema dengan bagian tengah tampak
tenang dgn skuama halus (central healing). Apakah diagnosa yang tepat untuk kasuh
diatas?
A. Pitiriasis versikolor
B. Tinea barbae
C. Tinea cruris
D. Dermatitis seboroik
E. Tinea corporis

© FDI2020
E. Tinea corporis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• laki-laki 29 tahun
• gatal di punggung sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan
dirasakan semakin meningkat saat berolahraga.
• status lokalis area punggung tampak efloresensimakula
eritema dengan bagian tengah tampak tenang dgn
skuama halus (central healing)
Diagnosis yang paling tepat adalah…..

© FDI2020
Tinea corporis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan dermatofitosis pada kulit tubuh tidak


berambut (glabrous skin)
Anamnesa : ruam yang gatal (terutama bila
berkeringat) di badan, ekstremitas atau wajah

Menaldi SW, Sri Linuwih, dkk. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Universitas Indonesia © FDI2020
Tinea corporis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan fisik : tampak lesi berbatas tegas,


polisiklik, tepi aktif karena tanda radang lebih jelas dan
polimorfi yang terdiri atas eritema, skuama, dan kadang
papul dan vesikel di tepi, normal di tengah (central
healing).
Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan dengan
menggunakan KOH 20%, didapatkan adanya hifa,
sebagai dua garis sejajar, terbagi oleh sekat dan
bercabang, artospora.

© FDI2020
Terapi Tinea Corporis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Topikal : klotrimazol, mikonazole, terbinafine selama 4-6


minggu
Sistemik : diberikan bila lesi kronik, luas, atau sesuai indikasi
- griseofulvin oral 500mg/hari (0.5-1 g untuk
dewasa, 0.25-0.5 g untuk anak-anak atau 10-25
mg/kgbb) selama 2 minggu
- Itrakonazole 2x100mg/hari selama 2 minggu
- ketoconazole 200mg/hari
- terbinafin 250mg/hari selama 2 minggu

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Ptiriasis versikolor - macula putih dengan skuama halus
diatasnya
B. Tinea barbae – dermatofitosis pada dagu dan jenggot
C.Tinea cruris – dermatofitosis pada daerah genito-krural,
sekitar anus, bokong
D. Dermatitis seboroik - skuama kuning berminyak pada
daerah predileksi, kemerahan perifolikular yang pada
tahap lanjut menjadi plak eritematosa berkonfluensi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah……..

E. Tinea Corporis

© FDI2020
127
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan gatal di
area kemaluannya sejak 3 hari yg lalu. Awalnya gatal terutama dipangkal batang
penis kemudian menyebar hingga ke perut bagian bawah dan pangkal paha sisi
dalam. Status dermatologis didapatkan erosi dan ekskoriasi multiple pada mons pubis
dan medial inguinal. Pemeriksaan dengan menggunakan lup ditemukan macula
cerulae. Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus diatas?
A. Pedikulosis korporis
B. Pedikulosis pubis
C. Skabies
D. Tinea kruris
E. Herpes simpleks

© FDI2020
B. Pedikulosis pubis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• laki-laki berusia 32 tahun
• gatal di area kemaluannya sejak 3 hari yg lalu. Awalnya
gatal terutama dipangkal batang penis kemudian
menyebar hingga ke perut bagian bawah dan pangkal
paha sisi dalam.
• erosi dan ekskoriasi multiple pada mons pubis dan medial
inguinal.
• ditemukan macula cerulae.
Diagnosis yang paling tepat adalah…..
© FDI2020
Pedikulosis pubis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Adalah infeksi rambut di daerah pubis dan di


sekitarnya oleh karena Phthirus pubis.
Penyakit ini menyerang orang dewasa dan dapat
digolongkan sebagai infeksi menula seksusal serta dapat
pula menyerang jenggot dan kumis.
Infeksi ini dapat menyerang anak-anak, yaitu di alis
atau bulu mata dan pada tepi batas rambut kepala.

Menaldi SW, Sri Linuwih, dkk. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Universitas Indonesia © FDI2020
Pedikulosis pubis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Cara penularan : umumnya dengan kontak langsung


• Gejala klinis : terutama gatal di daerah pubis dan di
sekitarnya. Gatal ini dapat meluas sampai ke daerah
abdomen dan dada, dijumpai bercak-bercak yang
berwarna abu-abu atau kebiruan yang disebut
makula serule. Gejala patognomonik lainnya yaitu
black dot, yaitu adanya bercak-bercak hitam yang
tampak jelas pada celana dalam pada waktu
bangun tidur.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Pedikulosis korporis – terutama menyerang orang dengan
higiene yang buruk, jarang mandi, jarang mengganti
pakaian. Kutu tidak melekat pada kulit namun pada serat
kapas lipatan pakaian
C. Skabies - gatal di tempat predileksi, terutama di malam
hari, ada riwayat kontak dengan penderita lain
D. Tinea kruris - dermatofitosis pada daerah genito-krural,
sekitar anus, bokong
E. Herpes simpleks - vesikel/ erosi/ ulkus dangkal berkelompok
dengan dasar eritematous disertai rasa nyeri pada
tempat predileksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah……..

B. Pedikulosis pubis

© FDI2020
128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan luka pada
kemaluannya sejak 1 minggu yang lalu dan tidak nyeri. Pasien suka berganti ganti
pasangan seksual. Pada pemeriksaan lokalis didapatkan adanya ulkus tunggal, tepi
teratur, dasar bersih, indurasi +. Bagaimana bentuk bakteri yang menyerang pasien
diatas?
A. Coccus
B. Basil
C. Spiral
D. Square
E. Kristal

© FDI2020
C. Spiral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• laki-laki 35 tahun
• luka pada kemaluannya sejak 1 minggu yang lalu dan
tidak nyeri.
• suka berganti ganti pasangan seksual.
• adanya ulkus tunggal, tepi teratur, dasar bersih, indurasi +.
Bentuk bakteri yang paling tepat adalah…..

© FDI2020
Sifilis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan


oleh Treponema pallidum, bersifat kronis, sejak awal
merupakan infeksi sistemik, dalam perjalanan penyakitnya
dapat mengenai hampir seluruh struktur tubuh, dengan
manifestasi klinis yang jelas namun terdapat masa laten
yang sepenuhnya asimtomatik, mampu menyerupai
berbagai macam penyakit, dapat ditularkan kepada
janin dalam kandungan, dan dapat disembuhkan.
Treponema pallidum yang termasuk ordo Spirochaetales, bentuknya sebagai spiral teratur.

Menaldi SW, Sri Linuwih, dkk. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Universitas Indonesia
PERDOSKI. 2017. Panduan Praktek Klinis. Jakarta: Ruko Grand Salemba © FDI2020
Stadium I (Sifilis primer)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ulkus tunggal, tepi teratur, dasar bersih, terdapat indurasi,


tidak nyeri; terdapat pembesaran kelenjar getah bening
regional
• Lokasi: di tempat kontak dengan lesi infeksius pasangan
seksual. Pada laki-laki sering didapatkan di penis (terutama
di glans penis atau sekitar sulkus koronarius) dan skrotum;
pada perempuan didapatkan di vulva, serviks, fourchette,
atau perineum. Namun dapat pula ulkus tidak tampak dan
tidak disadari oleh pasien.

© FDI2020
Stadium II (Sifilis sekunder)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terdapat lesi kulit yang polimorfik, tidak gatal dan


lesi di mukosa, sering disertai pembesaran kelenjar
getah bening generalisata yang tidak nyeri
(limfadenopati).

© FDI2020
Stadium
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Stadium laten : Tidak ditemukan gejala klinis pada pasien,


namun tes serologi sifilis (TSS) reaktif, baik serologi
treponema maupun nontreponema.

• Stadium III (Sifilis tersier) : Didapatkan gumma, yaitu infiltrat


sirkumskrip kronis yang cenderung mengalami perlunakan
dan bersifat destruktif. Dapat mengenai kulit, mukosa dan
tulang.

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Obat pilihan:
• Benzil benzatin penisilin G (BBPG), dengan dosis:
a. Stadium primer dan sekunder: 2,4 juta Unit, injeksi intramuskular, dosis
tunggal. Cara: satu injeksi 2,4 juta Unit IM pada 1 bokong, atau 1,2 juta
Unit pada setiap bokong.
b. Stadium laten: 2,4 juta Unit injeksi intramuskular, setiap minggu, pada
hari ke-1, 8 dan 15 Sesudah diinjeksi, pasien diminta menunggu selama
30 menit.

© FDI2020
Obat alternatif:
• Doksisiklin 2x100 mg oral selama 14 hari untuk stadium primer
dan sekunder atau selama 28 hari untuk sifilis laten.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Doksisiklin 2x100 mg oral selama 30 hari untuk stadium primer


dan sekunder atau lebih dari 30 hari untuk sifilis laten.
• Eritromisin 4x500 mg oral selama 14 hari untuk ibu hamil
dengan sifilis stadium primer dan sekunder, atau 30 hari untuk
sifilis laten (very low quality evidence, conditional
recommendation).
• Eritromisin 4x500 mg oral selama 30 hari untuk ibu hamil
dengan sifilis stadium primer dan sekunder, atau lebih dari 30
hari untuk sifilis laten.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A. Coccus – tidak tepat
B. Basil – tidak tepat
D. Square – tidak tepat
E. Kristal – tidak tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, bentuk bakteri yang tepat


adalah……..

C. Spiral

© FDI2020
129
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 12 tahun datang dengan keluhan muncul


benjolan berbentuk bula pada leher yang menyebar ke daerah ketiak dan
dada sejak 5 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bula kendur,
berisi cairan bening dan bekasnya meninggalkan erosi, skuama anular, kolaret,
nikolsky -. Apakah diagnosa yang tepat untuk pasien diatas?
A. Herpes zoster
B. SJS
C. Pemfigoid bulosa
D. Varicella
E. Impetigo vesikobulosa

© FDI2020
E. Impetigo vesikobulosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• anak perempuan 12 tahun
• benjolan berbentuk bula pada leher yang menyebar ke
daerah ketiak dan dada sejak 5 hari yang lalu.
• bula kendur, berisi cairan bening dan bekasnya
meninggalkan erosi, skuama anular, kolaret, nikolsky -
Diagnosa yang paling tepat adalah…..

© FDI2020
Impetigo vesikobulosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sinonim : impetigo bulosa, cacar monyet


• Etiologi : Staphylococcus aureus
• Predileksi: daerah intertriginosa (aksila, inguinal,
gluteal), dada dan punggung.
• Efloresensi : Vesikel-bula kendur,dapat timbul bula
hipopion. Tanda Nikolsky negatif. Bula pecah
meninggalkan skuama anular dengan bagian
tengah eritematosa (kolaret) dan cepat
mengering.
Menaldi SW, Sri Linuwih, dkk. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Universitas Indonesia
PERDOSKI. 2017. Panduan Praktek Klinis. Jakarta: Ruko Grand Salemba © FDI2020
Jawaban lainnya…
A.Herpes zoster - tampak vesikel bergerombol, unilateral,
usia satu gerombol sama dan berbeda dengan
gerombolan lainnya, mengenai sesuai dermatom
B. SJS – nekrosis epidermis yang luas yang mengenai
<10%LPB, melibatkan kulit dan mukosa, nikolsky sign +
C.Pemfigoid bulosa - bula tegang, tidak mudah pecah,
nikolsky sign –
D.Varicella - vesikel dengan dasar eritema berbentuk tear
drops, penyebarannya secara sentrifugal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa yang tepat adalah……..

E. Impetigo vesikobulosa

© FDI2020
130
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 15 tahun datang ke poli dengan keluhan gatal


pada kepalanya sejak 1 minggu yang lalu, gatal terus menerus. Pada
pemeriksaan didapatkan nits dan telur pada rambutnya. Apakah diagnosa
yang tepat untuk pasien diatas?
A. Dermatitis seboroik
B. Pediculosis capitis
C. Tinea kapitis
D. Skabies
E. Pedikulosis corporis

© FDI2020
B. Pediculosis capitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• perempuan 15 tahun
• gatal pada kepalanya sejak 1 minggu yang lalu, gatal
terus menerus.
• Pada pemeriksaan didapatkan mits dan telur pada
rambutnya
Diagnosa yang paling tepat adalah…..

© FDI2020
Pediculosis capitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan


oleh Pediculus humanus var.capitis.
• Penyakit ini terutama menyerang anak-anak, usia
muda dan cepat meluas dalam lingkungan hidup
yang padat, misalnya di asrama dan panti
asuhan.

Menaldi SW, Sri Linuwih, dkk. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Universitas Indonesia
PERDOSKI. 2017. Panduan Praktek Klinis. Jakarta: Ruko Grand Salemba © FDI2020
Gejala klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala awal yang dominan hanya rasa gatal,


terutama pada daerah oksiput dan temporal serta
dapat meluas ke seluruh kepala. Bisa didapatkan
erosi, eksoriasi, dan infeksi sekunder.
• Cara paling mudah untuk menegakkan diagnosa
adalah menemukan kutu atau telur terutama di
daerah oksiput dan temporal, telur berwarna abu-
abu dan berkilat.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A.Dermatitis seboroik - skuama kuning berminyak pada
daerah predileksi, kemerahan perifolikular yang pada
tahap lanjut menjadi plak eritematosa berkonfluensi
C. Tinea kapitis – dermatofitosis pada kulit dan rambut
kepala dengan keluhan gatal, kulit kepala berisisik,
alopesia
D. Skabies - gatal di tempat predileksi, terutama di malam
hari, ada riwayat kontak dengan penderita lain
E. Pedikulosis corporis - terutama menyerang orang
dengan higiene yang buruk, jarang mandi, jarang
mengganti pakaian. Kutu tidak melekat pada kulit
namun pada serat kapas lipatan pakaian.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa yang tepat adalah……..

B. Pediculosis capitis

© FDI2020
131
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan lepuh pada kedua
tangan dan kakinya sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengeluh nyeri dan tidak
gatal. Pada pemeriksaan didapatkan adanya bula multipel yang terlihat longgar
dengan cairan bening, bula mudah pecah bila ditekan. Pada mukosa mulut
didapatkan sariawan, tidak ada mata merah. Apakah terapi yang tepat untuk
kasus diatas?
A. Acyclovir 5 x 800mg
B. Mupirosin topikal
C. Prednison
D. Kompres Nacl 0.9%
E. Antihistamin oral

© FDI2020
C. Prednison
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• laki-laki berusia 50 tahun
• lepuh pada kedua tangan dan kakinya sejak 2 minggu
yang lalu. nyeri dan tidak gatal.
• bula multipel yang terlihat longgar dengan cairan bening,
bula mudah pecah bila ditekan.
• Pada mukosa mulut didapatkan sariawan, tidak ada
mata merah
Terapi yang paling tepat adalah…..

© FDI2020
Pemfigus vulgaris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemfigus ialah kumpulan penyakit autoimun


berbula kronik, menyerang kulit dan membran
mukosa.
Pemfigus vulgaris merupakan bentuk yang
tersering dijumpai.

Menaldi SW, Sri Linuwih, dkk. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Universitas Indonesia
PERDOSKI. 2017. Panduan Praktek Klinis. Jakarta: Ruko Grand Salemba © FDI2020
Patogenesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hilangnya kohesi sel-sel epidermis (akantolisis)


• Adanya antibodi IgG terhadap antigen
determinan yang ada di permukaan keratinosit
yang sedang berdiferensiasi.

© FDI2020
Gejala klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keadaan umum penderita biasanya buruk


• Didapatkan lesi pada mulut
• Adanya bula kendur, mudah pecah dengan
meninggalkan kulit terkelupas, dan diikuti
dengan pembentukan krusta
• Nikolsky tes +

© FDI2020
Penatalaksanaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi utama pada penyakit ini adalah


kortikosteroid, karena bersifat imunosupresif.
• Sering digunakan adalah prednison dan
deksamethasone.
• Dosis prednisone tergantung pada berat
ringannya penyakit, yakni 60-150mg per hari. Ada
pula yang menggunakan 3mg/kgbb/hari bagi kasus yang
berat.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
A.Acyclovir 5 x 800mg – terapi herpes zoster
B.Mupirosin topikal – antibiotik topikal, tidak tepat
D.Kompres Nacl 0.9% - tidak tepat
E. Antihistamin oral - tidak tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat adalah……..

C. Prednison

© FDI2020
132
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi berusia 2 bulan diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan muncul
kemerahan dan bruntus kemerahan pada punggung lengan dan kaki sejak 2 hari ini.
Keluhan muncul setelah pasien dan ibunya tidur dengan tidak menggunakan AC. Pada
pemeriksaan didapatkan adanya macula dan papul eritematosa. Apakah diagnosis
yang tepat pada kasus diatas?
A. Miliaria rubra
B. Sudamina
C. Miliaria kristalina
D. Varicella
E. Miliaria profunda

© FDI2020
A. Miliaria rubra
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• kemerahan dan bruntus kemerahan pada punggung
lengan dan kaki
• tidur dengan tidak menggunakan AC.
• Pada pemeriksaan didapatkan adanya macula dan
papul eritematosa
Diagnosa yang paling tepat adalah…..

© FDI2020
Miliaria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat


yang disebabkan oklusi duktus ekrin, ditandai dengan
erupsi papul-vesikel, tersebar di tempat predileksi, dapat
mengenai bayi, anak dan dewasa.

Klasifikasi (berdasarkan letak sumbatan dan gambaran klinis):


1) Miliaria kristalina (sudamina): di stratum korneum
2) Miliaria rubra (prickly heat): di stratum spinosum/mid-epidermis
3) Miliaria pustulosa: di stratum spinosum/mid-epidermis
4) Miliaria profunda: di dermo-epidermal junction
Menaldi SW, Sri Linuwih, dkk. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Universitas Indonesia
PERDOSKI. 2017. Panduan Praktek Klinis. Jakarta: Ruko Grand Salemba © FDI2020
Gejala klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Riwayat hiperhidrosis, berada di lingkungan panas dan


lembab, bayi yang dirawat dalam inkubator
Miliaria kristalina terdiri atas vesikel miliar (1-2 mm)
subkorneal, tanpa tanda radang, mudah pecah dan
deskuamasi dalam beberapa hari.
Miliaria rubra merupakan jenis tersering, vesikel miliar atau
papulovesikel di atas dasar eritematosa, tersebar diskret.
Miliaria pustulosa berasal dari miliaria rubra yang menjadi
pustul.
Miliaria profunda merupakan kelanjutan miliaria rubra,
berbentuk papul putih, tanpa tanda radang.
© FDI2020
Terapi
Tujuan pengobatan adalah menghilangkan gejala dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mencegah terjadinya hiperpireksia dan gejala heat


exhaustion.
Untuk miliaria kristalina tidak perlu diberikan
pengobatan. Hal ini karena kondisi tersebut asimptomatik
dan dapat sembuh sendiri.
Untuk miliaria rubra dapat diberikan krim atau losio
klorheksidin dengan atau tanpa asidum salisilikum 1% 3 x
sehari.
Untuk miliaria profunda dapat diberikan anhydrous
lanolin dan isotretonin.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
B. Sudamina - vesikel miliar (1-2 mm) subkorneal, tanpa
tanda radang, mudah pecah dan deskuamasi dalam
beberapa hari.
C. Miliaria kristalina – nama lain sudamina
D. Varicella - vesikel dengan dasar eritema berbentuk
tear drops, penyebarannya secara sentrifugal
E. Miliaria profunda - berbentuk papul putih, tanpa tanda
radang.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah……..

A. Miliaria rubra

© FDI2020
133
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke UGD setelah dipukul dan dibacok di daerah
punggung oleh sekumpulan preman saat berjalan kaki. Pasien mengeluh lengan dan
kaki kiri susah digerakkan. Selain itu, pasien merasa kebas dan kesemutan mulai dari
tangan kanan hingga ke kaki kanan. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan TD 110/80mmHg,
nadi 90x/m, RR 22x/m dan suhu 36,5 C. Dari pemeriksaan neurologis didapatkan
hemiplegi sinistra, hipoestesia (+). Diagnosis pada pasien ini adalah...
A. Anterior cord syndrome
B. Complete spinal transection
C. Posterior cord syndrome
D. Central cord syndrome
E. Brown sequard syndrome

© FDI2020
E. BROWN SEQUARD SYNDROME
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki berusia 40 tahun, dipukul dan dibacok di daerah
punggung oleh sekumpulan preman saat berjalan kaki.
• Lengan dan kaki kiri susah digerakkan.
• Rasa kebas dan kesemutan mulai dari tangan kanan hingga
ke kaki kanan.
• PF: TD 110/80mmHg, nadi 90x/m, RR 22x/m dan suhu 36,5 C.
• Pemeriksaan neurologis: hemiplegi sinistra, hipoestesia (+).
Diagnosis pada pasien ini adalah...
© FDI2020
CEDERA MEDULA SPINALIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Disebut juga trauma medula spinalis (spinal cord injury) →


trauma langsung atau tidak langsung yang menyebabkan
jejas pada medula spinalis
• Dapat menimbulkan gangguan:
✓ Fungsi sensorik
✓ Fungsi motoril
✓ Fungsi autonom

Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI


© FDI2020
KLASIFIKASI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

CEDERA KOMPLIT CEDERA INKOMPLIT


• Kehilangan seluruh fungsi medula spinalis di bawah • Masih terdapat fungsi sensorik dan motorik yang
lesi tersisa pada medula spinalis sampai lebih dari 3 level
• Hilangnya sensasi dan gerakan volunter pada segmen di bawah lesi
S4-5 • Meliputi:
✓ Brown sequard syndrome
✓ Anterior cord syndrome
✓ Central cord syndrome
✓ Posterior cord syndrome

© FDI2020
Klasifikasi Derajat Keparahan Defisit
Neurologis Berdasarkan ASIA/IMSOP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Tipe Keterangan


A Komplet Tidak ada fungsi sensorik maupun motorik sampai segmen S4-5
B Inkomplet Fungsi sensorik masih baik, tetapi fungsi motorik terganggu di bawah
sensorik level cedera dan meluas sampai setinggi segmen S4-5
C Inkomplet Fungsi sensorik masih baik, fungsi motorik di bawah level masih ada dan
motorik lebih dari setengah otot-otot di bawah level memiliki kekuatan < 3
D Inkomplet Fungsi sensorik masih baik, fungsi motorik di bawah level masih ada dan
motorik lebih dari setengah otot-otot di bawah level memiliki kekuatan ≥ 3
E Normal Fungsi sensorik dan motorik normal

Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Klasifikasi Sindrom Medula Spinalis
Sindrom Penyebab Utama Gejala dan Tanda Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Brown Sequard Syndrome Cedera tembus, kompresi • Paresis UMN (di bawah lesi) dan LMN (setinggi lesi)
ekstrinsik • Gangguan sensasi propioseptif (raba dan tekan) ipsilateral
• Gangguan sensasi eksteroseptif (nyeri dan suhu) kontralateral

Anterior Cord Syndrome Iskemik akut, HNP • Paraplegia


• Gangguan sensasi eksteroseptif (nyeri dan suhu)
• Sensasi propioseptif (raba dan tekan) normal
• Disfungsi sfingter

Central Cord Syndrome Siringomielia, trauma, • Paresis anggota gerak atas lebih berat dibandingkan anggota gerak
tumor spinal bawah
• Gangguan sensorik bervariasi di bawah level lesi

Posterior Cord Syndrome Trauma dan infark spinalis • Paresis ringan


posterior • Gangguan propioseptif bilateral
• Gangguan eksteroseptif pada leher, punggung, dan bokong

Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anterior cord syndrome → paraplegia, hilangnya nyeri dan suhu,


sensasi propioseptif (raba dan tekan) normal
B. Complete spinal transection → all functions below the injured
area are lost
C. Posterior cord syndrome → kehilangan propriosepsi (saja)
D. Central cord syndrome → paresis anggota gerak atas lebih
berat dibandingkan anggota gerak bawah

© FDI2020
134
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan sulit makan
karena tidak bisa membuka mulut sejak 2 hari yang lalu. Keluarga mengatakan saat di rumah
pasien sempat kejang dan saat kejang pasien tidak dapat merespon orang di sekitarnya. Pasien
mempunyai riwayat tertusuk paku saat bekerja sekitar satu minggu yang lalu dan pasien tidak
mengobati lukanya. Riwayat imunisasi tidak diketahui. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 130/80 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 37 C, RR 24x/menit, vulnus punctum pada plantar pedis,
disertai pus, trismus (+), opistotonus (+), kejang umum (+). Tatalaksana yang paling tepat adalah...
A. Tetanus imunoglobulin, antikonvulsan, metronidazol
B. Tetanus toksoid, antikonvulsan, metronidazol
C. Tetanus imunoglobulin, antikonvulsan, ciprofloxacin IV
D. Tetanus toksoid, antikonvulsan
E. Tetanus imunoglobulin, antikonvulsan, tetanus toksoid, metronidazol

© FDI2020
A. TETANUS IMUNOGLOBULIN,
ANTIKONVULSAN, METRONIDAZOL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 45 tahun sulit makan karena tidak bisa
membuka mulut sejak 2 hari yang lalu.
• Saat di rumah pasien sempat kejang dan saat kejang pasien tidak
dapat merespon orang di sekitarnya
• Riwayat tertusuk paku (+) saat bekerja sekitar satu minggu yang lalu
dan pasien tidak mengobati lukanya.
• Riwayat imunisasi tidak diketahui.
• PF: tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 37 C, RR
24x/menit, vulnus punctum pada plantar pedis, disertai pus trismus (+),
opistotonus (+), kejang umum (+).
Tatalaksana yang paling tepat adalah... © FDI2020
TETANUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: penyakit pada sistem saraf yang disebabkan oleh


eksotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani

• Etiologi: Clostridium tetani → bakteri gram positif, anaerob


obligat, berbentuk rod atau stik drum, berkembang biak
dengan spora

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Patofisiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Clostridium tetani → memproduksi 2 macam eksotoksin:


• Tetanospasmin (disebut juga neurotoksin)
menyebar ke seluruh bagian tubuh
• Tetanolisin (menyebabkan lisis sel-sel darah merah)

berpengaruh terhadap susunan saraf tepi dan pusat

gangguan terhadap inhibisi presinaptik

mencegah keluarnya neurotransmiter inhibisi 


Gama Aminobutyric Acid (GABA) dan glisin

© FDI2020
Sumber: Rianawati, S.B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto
Gejala dan Tanda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tetanus lokal: Spasme hanya pada daerah luka


• Tetanus sefalik: Spasme pada wajah diikuti dengan trimus,
disfagia, risus sardonicus (wajah seperti ketawa), disfungsi
nervus kranialis
• Tetanus umum/generalisata: Spasme umum di seluruh tubuh,
epistotonus (perut dan dada kaku), kejang umum dengan
rangsangan yang ringan (suara, cahaya, sentuhan)
• Tetanus neonatorum: Pada neonatus, gejala khasnya
adalah mulut mencucu (seperti ikan)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TRISMUS

RISUS SARDONICUS

MULUT MENCUCU SEPERTI IKAN

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan © FDI2020
Kesehatan Primer, Edisi I
Derajat Keparahan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Rekomendasi Manajemen Luka
Traumatik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Semua luka harus dibersihkan dan jika perlu dilakukan


debridemen
• Riwayat imunissasi tetanus perlu didapatkan
• TT harus diberikan jika:
✓ Riwayat booster > 10 tahun
✓ Riwayat imunisasi tidak diketahui
• Jika riwayat imunisasi terakhir > 10 tahun yang lalu, maka
tetanus imunoglobulin (TIg) harus diberikan

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan © FDI2020
Kesehatan Primer, Edisi I
Tatalaksana
1. Manajemen luka
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Pengawasan, agar tidak ada hambatan fungsi respirasi


3. Ruang isolasi
4. Diet cukup kalori dan protein
5. Oksigen
6. Antikonvulsan
• Jika pasien datang dalam keadaan kejang: diazepam 0,5
mg/kgBB/kali (dosis optimum 10 mg/kali) diulang setiap
kejang
7. Anti Tetatus Serum (ATS)
• Dosis: 50.000 IU IM, diikuti dengan 50.000 IU dengan infus IV
lambat

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan © FDI2020
Kesehatan Primer, Edisi I
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

8. Antibiotik selama 10 hari


• Penisilin → drug of choice
➢ Penisilin prokain: 1,2 juta IU IM atau IV tiap 6 jam
• Alergi penisilin:
➢ Tetrasiklin: 30-50 mg/kgBB/ hari dalam 4 dosis
➢ Eritromisin: 50 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis
➢ Metronidazole: loading dose 15 mg/kgBB/ jam
selanjutnya 7,5 mg/kgBB tiap 6 jam
9. Tetanus Toksoid (TT)
• Dosis: 0,5 ml IM diberikan 24 jam pertama
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan © FDI2020
Kesehatan Primer, Edisi I
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Tetanus toksoid, antikonvulsan, metronidazol → tidak


tepat
C. Tetanus imunoglobulin, antikonvulsan, ciprofloxacin IV →
tidak tepat
D. Tetanus toksoid, antikonvulsan → tidak tepat
E. Tetanus imunoglobulin, antikonvulsan, tetanus toksoid,
metronidazol → tidak tepat

© FDI2020
135
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan
kanan yang menjalar ke siku dan telapak tangan. Keluhan disertai rasa kesemutan. Pasien
mengatakan keluhan berkurang saat pasien menggerak-gerakkan tangannya. Dari pemeriksaan
fisik, didapatkan TD 120/80mmHg, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,2C. Dari pemeriksaan
neurologi, didapatkan phalen test (+). Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada
pasien adalah...
A. EMG
B. EEG
C. X-Ray Antebrachii A/P lateral
D. MRI Cervical
E. Analisis CSF

© FDI2020
A. EMG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan berusia 35 tahun, nyeri pada pergelangan tangan
kanan yang menjalar ke siku dan telapak tangan.
• Rasa kesemutan (+).
• Keluhan berkurang saat pasien menggerak-gerakkan tangannya
→ Flick’s sign.
• PF: TD 120/80mmHg, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,2C.
• Pemeriksaan neurologi: phalen test (+).
Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada pasien
adalah...

© FDI2020
CARPAL TUNNEL SYNDROME
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: neuropati akibat tekanan terhadap nervus


medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan
tangan.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Anamnesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti


terkena aliran listrik (tingling) pada jari 1-3.
• Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam
hari.
• Berkurang bila penderita memijat atau menggerak-
gerakkan tangannya atau dengan meletakkan
tangannya pada posisi yang lebih tinggi

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Beberapa tes provokasi:


1. Phalen’s test Penderita diminta melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60 detik
timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosis.
2. Torniquet’s test Pada pemeriksaan ini dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter
di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul
gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosis.
3. Tinel’s sign Tes ini mendukung diagnosis bila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi
nervus medianus jika dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan
sedikit dorsofleksi.
4. Flick’s sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya. Bila
keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosis CTS.
5. Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
• Pemeriksaan sensibilitas : Bila penderita tidak dapat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

membedakan dua titik (two-point discrimination) pada


jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes
dianggap positif dan menyokong diagnosis

• Pemeriksaan fungsi otonom : Pada penderita diperhatikan


apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau
licin yang terbatas pada daerah inervasi nervus
medianus. Bila ada akan mendukung diagnosis CTS.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan neurofisiologis:
✓ Pemeriksaan konduksi saraf
✓ Electromyography (EMG)
• Pemeriksaan darah → dilakukan bergantung pada kondisi
klinis
• Pemeriksaan radiologi → untuk mencari kelainan anatomi,
abnormalitas sendi, dan kompresi nervus

Sumber: Rianawati, S.B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto
© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KONSERVATIF OPERATIF
• Istirahatkan pergelangan tangan. Operasi hanya dilakukan pada kasus yang
• Obat anti inflamasi non steroid. tidak mengalami perbaikan dengan terapi
• Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai dapat konservatif atau bila terjadi gangguan
dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-
minggu. otot thenar.
• Nerve Gliding.
• Injeksi steroid. Deksametason 1-4 mg/ml atau hidrokortison 10-25 mg
atau metilprednisolon 20-40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan
karpal dengan menggunakan jarum no.23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke
arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon
muskulus palmaris longus dengan membentuk sudut 30 derajat
Sementara 24 suntikan dapat diulang dalam 7 sampai 10 hari untuk
total tiga atau empat suntikan.
• Vitamin B6 (piridoksin)
• Fisioterapi

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. EEG → tidak tepat


C. X-Ray Antebrachii A/P lateral → tidak tepat
D. MRI Cervical → tidak tepat
E. Analisis CSF → tidak tepat

© FDI2020
136
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 11 tahun diantar oleh ibunya ke poli dengan keluhan tiba-tiba
kejang pada sisi tubuh sebelah kiri sejak 3 hari yang lalu. Ibu pasien mengatakan bahwa awalnya
wajah sebelah kiri seperti bergerak-gerak sendiri lalu diikuti tangan dan kaki kirinya. Selama kejang
pasien masih sadar dan dapat diajak bicara. Kejang berlangsung selama 5 menit. Riwayat kejang
sebelumnya dua tahun yang lalu. Diagnosis pada pasien adalah...
A. Kejang umum tonik
B. Kejang umum klonik
C. Kejang umum absans
D. Kejang parsial kompleks
E. Kejang parsial simpleks

© FDI2020
E. KEJANG PARSIAL SIMPLEKS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak perempuan berusia 11 tahun, tiba-tiba kejang pada sisi tubuh
sebelah kiri sejak 3 hari yang lalu.
• Awalnya wajah sebelah kiri seperti bergerak-gerak sendiri lalu diikuti
tangan dan kaki kirinya.
• Selama kejang pasien masih sadar dan dapat diajak bicara →
gangguan kesadaran (-)
• Kejang berlangsung selama 5 menit.
• Riwayat kejang sebelumnya dua tahun yang lalu.
Diagnosis pada pasien adalah...

© FDI2020
EPILEPSI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epilepsi
→ ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang >
24 jam, timbul tanpa provokasi

• Bangkitan epilepsi
→ manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas listrik
yang abnormal

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Etiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Idiopatik: tidak terdapat lesi struktural di otak atau defisit neurologis.


2. Kriptogenik: dianggap simtomatis tetapi penyebabnya belum
diketahui → meliputi sindrom West, sindrom Lennox-Gastaut, dan
epilepsi mioklonik.
3. Simtomatis: bangkitan epilepsi disebabkan oleh kelainan/lesi structural
pada otak, misalnya; cedera kepala, infeksi SSP, kelainan congenital,
lesi desak ruang, gangguan peredaran darah otak, toksik (alkohol,
obat), metabolik, kelainan neurodegeneratif.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi
© FDI2020
Jenis-Jenis Kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kejang Fokal/ Parsial Kejang Umum/ Generalized

• Sederhana: kesadaran tidak • Absans/petit mal: pasien menjadi


terganggu bengong, dapat disertai automatisme
• Kompleks: kesadaran terganggu, • Mioklonik: gerakan motorik singkat,
pasien tidak ingat saat kejang jerking, < 1 detik
• Umum-sekunder: awalnya kejang fokal • Klonik: pergerakan motorik - ritmik
kompleks, lalu menjadi kejang umum • Tonik: tonus otot meningkat, tubuh jadi
tonik-klonik kaku
• Tonik-klonik: campuran tonik dan klonik
• Atonik: tonus otot hilang, tiba-tiba
jatuh

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
Gejala dan Tanda Klinis
KEJANG FOKAL / PARSIAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KEJANG PARSIAL SEDERHANA KEJANG PARSIAL KOMPLEKS KEJANG PARSIAL BERKEMBANG


MENJADI BANGKITAN UMUM
SEKUNDER
• Gangguan kesadaran (−) → • = bangkitan psikomotor, bangkitan • Kejang parsial sederhana atau
memiliki kesadaran penuhdan lobus temporalis, atau bangkitan kompleks yang menjadi kejang
bisa diingat sempurna oleh pasien limbik umum
• Dengan gangguan salah satu • Gangguan kesadaran (+)
dari: • Bisa didapatkan aura sebelum
1. Gx motorik: kedutan wajah bangkitan → deja vu, mual, rasa
atau salah satu sisi panas, atau kesemutan atau ggn
2. Gx somatosensorik: mendengar persepsi sensorik
musik, parestesia • Bisa disertai automatisme (aktivitas
3. Gx psikis: rasa takut, visi yang tidak bertujuan):
panoramik ✓ Mengecap-ngecap bibir
4. Gx otonom: muntah, ✓ Mengunyah
berkeringat, dilatasi pupil ✓ Gerakan berulang pada tangan
• Bisa tanpa automatisme:
✓ Tatapan terpaku
Sumber: Rianawati, S.B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto © FDI2020
Gejala dan Tanda Klinis...
KEJANG ABSANS TIPIKAL = bangkitan petit mal / lena
• Hilang kesadaran atau “pandangan kosong” mendadak (biasanya < 10 detik) → setelah
serangan seperti tidak terjadi apa-apa
• Post ictal (−); Intelegensi baik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• EEG: spike-wave paroxysm dengan frek. 3 Hz (> 2,5 Hz)


ATIPIKAL • Hilang kesadaran atau “pandangan kosong” mendadak
• Post ictal (+); Intelegensi buruk → sering mengalami kesulitan belajar
• EEG: spike-wave paroxysm dengan frek. Lambat (1-2,5 Hz atau < 2,5 Hz)
KEJANG TONIK • Kekakuan pada otot → kesadaran bisa intak maupun menghilang
• Tidak ada fase klonik (menghentak)
KEJANG KLONIK • Pergerakan motorik – ritmik
KEJANG TONIK - = bangkitan grand mal
KLONIK • Dimulai dengan hilangnya kesadaran mendadak → lalu muncul aktivitas tonik (kaku) diikuti dengan aktivitas
klonik (hentakan ritmik/ kelonjotan) dari ekstremitas
• Gangguan fungsi otonom (+): air liur, dilatasi pupil, disfungsi kandung kemih
• Setelah bangkitan → post iktal (+): mengantuk dan bingung bisa selama beberapa jam
KEJANG ATONIK • Biasanya pada anak atau dewasa dengan jejas pada otak
• Hilangnya tonus mendadak → tiba-tiba lemas dan jatuh ke lantai
• EEG: gelombang paku (spikes) atau polyspikes yang bersifat umum dengan frek. 2-3 Hz
KEJANG • Gerakan kontraksi involunter mendadak dan berlangsung sangat singkat (jerk) → otot yang berkontraksi
MIOKLONIK dapat tunggal atau multipel atau berupa sekumpulan otot yang agonis dari berbagai topografi
• Gangguan kesadaran (-)
• Biasanya berlangsung 10 – 15 milidetik, durasi dapat mencapai > 100 milidetik (< 5 detik)
Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI © FDI2020
Rianawati, S.B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Elektroensefalografi (EEG) → untuk memastikan adanya epileptiform


yang bersifat fokal atau umum
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Lumbal pungsi membantu dalam menemukan etiologi
4. Pencitraan otak

Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI
Rianawati, S.B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• OAE diberikan bila:


a. Dx epilepsi sudah tegak
b. Pastikan faktor pencerus dapat dihindari (alkohol, stress,
kurang tidur, dan lain-lain)
c. Terdapat minimum 2 bangkitan dalam setahun
d. Pasien dan keluarga sudah menerima penjelasan terhadap
tujuan pengobatan
e. Pasien dan keluarga telah diberitahu kemungkinan efek
samping yang timbul dari OAE
• Terapi dimulai dengan monoterapi menggunakan OAE pilihan
sesuai dengan jenis bangkitan

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan © FDI2020
Kesehatan Primer, Edisi I
Obat Anti Epilepsi
(OAE)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ginsberg, L. 2007. Lecture Notes: Neurologi, Edisi Kedelapan © FDI2020


Jenis Obat Antiepilepsi dan
Mekanisme Kerjanya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
Penghentian OAE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Secara bertahap dapat dipertimbangkan setelah 3-5 tahun bebas


bangkitan.
• Syarat umum untuk menghentikan pemberian OAE adalah sebagai
berikut:
✓ Setelah minimal 3 tahun bebas bangkitan dan gambaran EEG
normal.
✓ Penghentian OAE disetujui oleh penyandang atau keluarganya.
✓ Harus dilakukan secara bertahap, 25% dari dosis semula setiap bulan
dalam jangkat waktu 3-6 bulan
✓ Bila dilakukan lebih dari 1 OAE, maka penghentian dimulai dari 1 OAE
yang bukan utama

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
Status Epileptikus (SE)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit, atau


• adanya dua bangkitan atau lebih dan di antara bangkitan-
bangkitan tadi tidak terdapat pemulihan kesadaran.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. SE konvulsif (terdapat bangkitan motorik)


→ bangkitan dengan durasi > 5 menit, atau
→ bangkitan berulang 2 kali atau lebih tanpa pulihnya kesadaran
diantara bangkitan.

2. SE nonkonvulsif (tidak terdapat bangkitan motorik)


→ aktivitas bangkitan elektrografik memanjang (EEG status) dan
memberikan gejala klinis nonmotorik termasuk perubahan
perilaku atau “ awareness”.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Alur Penanganan SE Konvulsif

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kejang umum tonik → kekakuan pada otot


B. Kejang umum klonik → pergerakan motorik - ritmik
C. Kejang umum absans → hilang kesadaran atau “pandangan
kosong” mendadak
D. Kejang parsial kompleks → gangguan kesadaran (+)

© FDI2020
137
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang diantar keluarganya dengan keluhan sering terjatuh bila
sedang berjalan sejak 1 tahun yang lalu. Bila berjalan langkahnya kecil dan lambat. Tampak
wajah datar dan air liur sering keluar, serta tangan pasien gemetar. Riwayat hipertensi dan trauma
disangkal. Dari pemeriksaan fisik, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36 C, RR
20x/menit, simian posture (+), masked face (+), resting tremor (+), rigiditas ekstremitas (+). Terapi
yang sebaiknya diberikan pada pasien adalah...
A. Pramipexole
B. Amantadine
C. Trihexyphenydil
D. Levodopa
E. Benztropin

© FDI2020
C. LEVODOPA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki berusia 65 tahun, sering terjatuh bila sedang berjalan
sejak 1 tahun yang lalu.
• Bila berjalan langkahnya kecil dan lambat.
• Tampak wajah datar dan air liur sering keluar, serta tangan
pasien gemetar.
• PF: TD 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36 C, RR 20x/menit,
simian posture (+), masked face (+), resting tremor (+), rigiditas
ekstremitas (+).
Terapi yang sebaiknya diberikan pada pasien adalah...

© FDI2020
PARKINSONISME &
PARKINSON’S DISEASE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PARKINSONISME PARKINSON’S DISEASE


→ kumpulan gejala yang terdiri dari: → salah satu gangguan gerak
• Tremor  resting tremor (khas: pill neurodegeneratif yang bersifat
rolling tremor) progresif.
• Rigiditas  cogwheel → ditandai dengan parkinsonisme.
phenomenon (roda pedati) → gambaran patologis (+):
• Akinesia/ bradikinesia  gerakan degenerasi neuron
halus, lambat, dan sulit; muka → badan Lewi/ Lewi bodies (+) pada
topeng; bicara lambat substansia nigra pars kompakta
• Postural instability  berjalan (bagian dari ganglia basalis)
dengan langkah kecil

Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI © FDI2020
Patofisiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Mekanisme: pe jumlah dopamin di otak yang berperan dalam


mengontrol gerakan sebagai akibat kerusakan sel saraf di substansia
nigra pars kompakta di batang otak.

• Neurodegenerasi substansia nigra pars


kompakta → input dopaminergik menuju
striatum me  → pe eksitatorik
dopaminergik pada reseptor D1 dan
input dopaminergik inhibitorik pada
reseptor D2  defisiensi dopamin

Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI © FDI2020
GEJALA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Merasakan tubuh kaku dan berat


2. Gerakan lebih kaku dan lambat
3. Tulisan tangan mengalami mengecil dan tidak terbaca
4. Ayunan lengan berkurang saat berjalan
5. Kaki diseret saat berjalan
6. Suara bicara pelan dan sulit dimengerti
7. Tangan atau kaki gemetar
8. Merasa goyah saat berdiri
9. Merasakan kurang bergairah
10. Berkurang fungsi penghidu / penciuman
11. Keluar air liur berlebihan
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Anamnesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Awitan keluhan atau gejala tidak diketahui dengan pasti


• Perjalanan gejala semakin memberat
• Gejala dimulai pada satu sisi anggota gerak, tetapi seiring
waktu akan mengenai kedua sisi atau batang tubuh.
• Faktor yang memperingan gejala : istirahat, tidur, suasana
tenang
• Faktor yang memperberat gejala : kecemasan, kurang istirahat
• Riwayat penggunaan obat antiparkinson dan respon terhadap
pengobatan.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
Gerakan Motorik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tremor Rigiditas Akinesia Postural Instability


• Terjadi pada bagian distal • Cogwheel phenomenon (roda • Facial amimia atau • Berjalan dengan kaki diseret
dan lebih jelas pada jari-jari pedati atau roda gigi) → dapat “masked face”) (shuffling), jalan makin lama
tangan atau kaki. diperiksa dengan gerakan fleksi – makin cepat (festination)
ekstensi pada pergelangan • Gestur, komunikasi, dan
• Pill-rolling tremor → fleksi tangan atau dapat dilakukan juga gerakan pasie juga • Pasien cendderung jatuh ke
ekstensi yang melibatkan pada sendi siku berkurang depan (propulsi) maupun ke
jari-jari atau pronasi- belakang (retropulsi)
supinasi pergelangan • Rigiditas → memengaruhi postur • Kesulitan untuk
tangan tubuh  simian posture melakukan dua gerakan
dalam waktu yang
• Tremor istirahat atau resting • Ekstensi jari-jari dan fleksi dari sendi sama
tremor → pada otot metakarpofalangeal dan
proksimal, tremor lebih jelas dorsifleksi ibu jari kaki (striatal hand • Gangguan dalam
pada saat atau striatal toe) menulis, huruf menjadi
mempertahankan postur, kecil-kecil (mikrografia)
seperti saat duduk • Manuver Froment (+)

Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI © FDI2020
Pemeriksaan Fisik...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Domain Non-motorik Gejala Non-motorik


Gangguan autonom Saliva menetes, disfagia, mual, konstipasi, urinary frequency and urgency,
nokturia, urinary voiding, disfungsi seksual, hipotensi ortostatik, supine
hypertension (recumbent), keringat berlebihan

Gangguan tidur Insomnia, sindrom restless legs

Gangguan Gangguan kognitif, gangguan mood, apatis, anhedonia, psikosis,


neuropsikiatri halusinasi

Gangguan sensorik Gangguan olfaktori, visual, auditorik, dan nyeri


dan gejala nonmotorik
lain

Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI © FDI2020
Stadium Penyakit Parkinson Berdasarkan
Modified Hoehn and Yahr
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stadium Keterangan
Stadium 0 Gejala dan tanda penyakit (-)
Stadium 1 Gejala dan tanda yang ringan pada satu sisi yang dapat dikenali oleh orang terdekat (teman),
terdapat gejala yang mengganggu tetapi tidak menimbulkan kecacatan,
biasanya tremor pada satu anggota gerak
Stadium 2 Terdapat gejala bilateral, kecacatan minimal, sikap/cara jalan terganggu
Stadium 3 Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu saat berjalan/berdiri, disfungsi
umum sedang
Pull test positif, yakni terdapat retropulsi 3 langkah atau lebih
Stadium 4 Terdapat gejala yang lebih berat
rigiditas dan bradikinesia
masih dapat berjalan hanya untuk jarak tertentu, tidak mampu berdiri sendiri
tremor dapat berkurang dibanding sebelumnya
Stadium 5 Stadium kakhektik (cachetic stage), kecacatan total, tidak mampu berdiri dan berjalan,
memerlukan perawatan tetap
Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI
© FDI2020
PULL-TEST
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Berdiri di belakang penderita, kemudian


berikan sedikit tarikan pada bahu
penderita.
• Lalu perhatikan ada atau tidaknya
gerakan menstabilkan postur tubuhnya.
• Hilangnya refleks ini akan memberikan
gambaran sikap jatuh penderita seolah-
olah akan duduk di kursi atau biasa
disebut sitting en bloc.

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Non Farmakologi:
✓ Latihan, edukasi, nutrisi
✓ Pembedahan

• Farmakologi:
✓ Meningkatkan kadar dopamin endogen
✓ Mengaktifkan reseptor dopamin dengan agonis dopamin
✓ Menekan aktivitas kolinergik dengan obat-obat antikolinergik

Sumber: Bahrudin, M. 2013. Neurologi Klinis, Edisi I, Cetakan II. Malang: UMM
© FDI2020
Obat-obat yang Digunakan:
Me kadar dopamin Levodopa Menghambat metabolisme perifer oleh dopa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

endogen dekarboksilase untuk mengurangi efek samping


Inhibitor COMT (catechol Menghambat degradasi Dopa oleh ometiltransferase
methyl transferase):
Entacapon, Tolcapon
Selegilin Menghambat degradasi Dopa oleh MAO B
(monoamineoxidase type B)
Amantadin Meningkatkan sintesis dan pelepasan dopamin,
menghambat re-uptake
Mengaktifkan Bromokriptin, Lisurid Bekerja pada agonis D2
reseptor dopamin
Pramipeksol, ropinirol Bekerja pada agonis D2 dan D3
dengan agonis
dopamin Pergolid, apomorfin Bekerja pada agonis D1 dan D2
Menekan aktivitas Benztropin, triheksifenidil (THD)
kolinergik dengan
menggunakan obat
antikolinergik

Sumber: Bahrudin, M. 2013. Neurologi Klinis, Edisi I, Cetakan II. Malang: UMM
© FDI2020
• Pasien yang menderita
penyakit parkinson < 5

Pengobatan Stadium Awal:


tahun, atau
• Mereka yang belum
mengalami komplikasi
motorik akibat penggunaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

levodopa.

1. Levodopa sangat efektif dalam mengendalikan bradikinesia dan rigiditas


u/ memperbaiki kecacatan motorik → dimulai utk pasien yang lebih
tua (usia > 60 tahun) dengan gejala motorik yang parah

2. Agonis dopamin u/ mengurangi komplikasi motorik


(Bromokriptin, Pramipeksol) sebaiknya diberikan pertama pada pasien yang lebih muda
(usia < 60 tahun)

3. MAO-B inhibitor efektif u/tx tunggal, efektivitas < levodopa dan agoonis dopamin
(Selegilin, Rasagilin) me<< kecacatan, kejadian fluktuasi motorik, dan kebutuhan
levodopa lebih kecil tanpa efek samping yang cukup besar
4. Agen lainnya hanya u/ px muda yang gx utamanya tremor
(Benztropin, THD)

Sumber: Bahrudin, M. 2013. Neurologi Klinis, Edisi I, Cetakan II. Malang: UMM © FDI2020
• Pasien yang sudah

Pengobatan Stadium Akhir:


menerima pengobatan
carbidopa/ levodopa yang
telah mengalami komplikasi
motorik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

memperbaiki kerusakan motor dan kecacatan dan me<<


1. Agonis dopamin kebutuhan levodopa

memperbaiki gx motorik dan kecacatan pada pasien dengan


2. COMT inhibitor penyakit parkinson stadium lanjut

3. MAO-B inhibitor

4. Amantadin

Sumber: Bahrudin, M. 2013. Neurologi Klinis, Edisi I, Cetakan II. Malang: UMM © FDI2020
Algoritma
Tatalaksana
Penyakit Parkinson
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pramipexole → agonis dopamin: pada pasien yang lebih muda


(< 60 tahun)
B. Amantadine → mengatasi diskinesia
C. Trihexyphenydil → antikolinergik: hanya u/ px muda yang gx
utamanya tremor
E. Benztropin → antikolinergik: hanya u/ px muda yang gx
utamanya tremor

© FDI2020
138
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 28 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan kejang sejak 2
jam yang lalu. Keluarga mengatakan, saat kejang pasien tampak bingung, mulut
mengunyah, tangan bergerak tanpa tujuan. Kejang berlangsung selama 5 menit
kemudian pasien tidak sadar. 10 menit setelah kejang, pasien sadar dan terlihat bingung
saat ditanya pasien tidak dapat menjelaskan. Keluhan sudah berlangsung selama 1
tahun sejumlah 7 kali. Dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis dalam batas
normal. Diagnosis pada pasien ini adalah...
A. Epilepsi parsial sederhana
B. Status epileptikus
C. Epilepsi parsial kompleks
D. Kejang demam sederhana
E. Epilepsi umum tonik

© FDI2020
C. EPILEPSI PASIAL KOMPLEKS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan berusia 28 tahun, kejang sejak 2 jam yang lalu.
• Saat kejang pasien tampak bingung, mulut mengunyah, tangan
bergerak tanpa tujuan.
• Kejang berlangsung selama 5 menit kemudian pasien tidak sadar.
10 menit setelah kejang, pasien sadar dan terlihat bingung saat
ditanya pasien tidak dapat menjelaskan.
• Keluhan sudah berlangsung selama 1 tahun sejumlah 7 kali.
• PF dan pemeriksaan neurologis dalam batas normal.
Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
EPILEPSI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epilepsi
→ ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang >
24 jam, timbul tanpa provokasi

• Bangkitan epilepsi
→ manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas listrik
yang abnormal

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Etiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Idiopatik: tidak terdapat lesi struktural di otak atau defisit neurologis.


2. Kriptogenik: dianggap simtomatis tetapi penyebabnya belum
diketahui → meliputi sindrom West, sindrom Lennox-Gastaut, dan
epilepsi mioklonik.
3. Simtomatis: bangkitan epilepsi disebabkan oleh kelainan/lesi structural
pada otak, misalnya; cedera kepala, infeksi SSP, kelainan congenital,
lesi desak ruang, gangguan peredaran darah otak, toksik (alkohol,
obat), metabolik, kelainan neurodegeneratif.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi
© FDI2020
Jenis-Jenis Kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kejang Fokal/ Parsial Kejang Umum/ Generalized

• Sederhana: kesadaran tidak • Absans/petit mal: pasien menjadi


terganggu bengong, dapat disertai automatisme
• Kompleks: kesadaran terganggu, • Mioklonik: gerakan motorik singkat,
pasien tidak ingat saat kejang jerking, < 1 detik
• Umum-sekunder: awalnya kejang fokal • Klonik: pergerakan motorik - ritmik
kompleks, lalu menjadi kejang umum • Tonik: tonus otot meningkat, tubuh jadi
tonik-klonik kaku
• Tonik-klonik: campuran tonik dan klonik
• Atonik: tonus otot hilang, tiba-tiba
jatuh

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
Gejala dan Tanda Klinis
KEJANG FOKAL / PARSIAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KEJANG PARSIAL SEDERHANA KEJANG PARSIAL KOMPLEKS KEJANG PARSIAL BERKEMBANG


MENJADI BANGKITAN UMUM
SEKUNDER
• Gangguan kesadaran (−) → • = bangkitan psikomotor, bangkitan • Kejang parsial sederhana atau
memiliki kesadaran penuhdan lobus temporalis, atau bangkitan kompleks yang menjadi kejang
bisa diingat sempurna oleh pasien limbik umum
• Dengan gangguan salah satu • Gangguan kesadaran (+)
dari: • Bisa didapatkan aura sebelum
1. Gx motorik: kedutan wajah bangkitan → deja vu, mual, rasa
atau salah satu sisi panas, atau kesemutan atau ggn
2. Gx somatosensorik: mendengar persepsi sensorik
musik, parestesia • Bisa disertai automatisme (aktivitas
3. Gx psikis: rasa takut, visi yang tidak bertujuan):
panoramik ✓ Mengecap-ngecap bibir
4. Gx otonom: muntah, ✓ Mengunyah
berkeringat, dilatasi pupil ✓ Gerakan berulang pada tangan
• Bisa tanpa automatisme:
✓ Tatapan terpaku
Sumber: Rianawati, S.B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto © FDI2020
Gejala dan Tanda Klinis...
KEJANG ABSANS TIPIKAL = bangkitan petit mal / lena
• Hilang kesadaran atau “pandangan kosong” mendadak (biasanya < 10 detik) → setelah
serangan seperti tidak terjadi apa-apa
• Post ictal (−); Intelegensi baik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• EEG: spike-wave paroxysm dengan frek. 3 Hz (> 2,5 Hz)


ATIPIKAL • Hilang kesadaran atau “pandangan kosong” mendadak
• Post ictal (+); Intelegensi buruk → sering mengalami kesulitan belajar
• EEG: spike-wave paroxysm dengan frek. Lambat (1-2,5 Hz atau < 2,5 Hz)
KEJANG TONIK • Kekakuan pada otot → kesadaran bisa intak maupun menghilang
• Tidak ada fase klonik (menghentak)
KEJANG KLONIK • Pergerakan motorik – ritmik
KEJANG TONIK - = bangkitan grand mal
KLONIK • Dimulai dengan hilangnya kesadaran mendadak → lalu muncul aktivitas tonik (kaku) diikuti dengan aktivitas
klonik (hentakan ritmik/ kelonjotan) dari ekstremitas
• Gangguan fungsi otonom (+): air liur, dilatasi pupil, disfungsi kandung kemih
• Setelah bangkitan → post iktal (+): mengantuk dan bingung bisa selama beberapa jam
KEJANG ATONIK • Biasanya pada anak atau dewasa dengan jejas pada otak
• Hilangnya tonus mendadak → tiba-tiba lemas dan jatuh ke lantai
• EEG: gelombang paku (spikes) atau polyspikes yang bersifat umum dengan frek. 2-3 Hz
KEJANG • Gerakan kontraksi involunter mendadak dan berlangsung sangat singkat (jerk) → otot yang berkontraksi
MIOKLONIK dapat tunggal atau multipel atau berupa sekumpulan otot yang agonis dari berbagai topografi
• Gangguan kesadaran (-)
• Biasanya berlangsung 10 – 15 milidetik, durasi dapat mencapai > 100 milidetik (< 5 detik)
Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI © FDI2020
Rianawati, S.B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Elektroensefalografi (EEG) → untuk memastikan adanya epileptiform


yang bersifat fokal atau umum
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Lumbal pungsi membantu dalam menemukan etiologi
4. Pencitraan otak

Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI
Rianawati, S.B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• OAE diberikan bila:


a. Dx epilepsi sudah tegak
b. Pastikan faktor pencerus dapat dihindari (alkohol, stress,
kurang tidur, dan lain-lain)
c. Terdapat minimum 2 bangkitan dalam setahun
d. Pasien dan keluarga sudah menerima penjelasan terhadap
tujuan pengobatan
e. Pasien dan keluarga telah diberitahu kemungkinan efek
samping yang timbul dari OAE
• Terapi dimulai dengan monoterapi menggunakan OAE pilihan
sesuai dengan jenis bangkitan
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan © FDI2020
Kesehatan Primer, Edisi I
Obat Anti Epilepsi
(OAE)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ginsberg, L. 2007. Lecture Notes: Neurologi, Edisi Kedelapan © FDI2020


Jenis Obat Antiepilepsi dan
Mekanisme Kerjanya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
Penghentian OAE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Secara bertahap dapat dipertimbangkan setelah 3-5 tahun bebas


bangkitan.
• Syarat umum untuk menghentikan pemberian OAE adalah sebagai
berikut:
✓ Setelah minimal 3 tahun bebas bangkitan dan gambaran EEG
normal.
✓ Penghentian OAE disetujui oleh penyandang atau keluarganya.
✓ Harus dilakukan secara bertahap, 25% dari dosis semula setiap bulan
dalam jangkat waktu 3-6 bulan
✓ Bila dilakukan lebih dari 1 OAE, maka penghentian dimulai dari 1 OAE
yang bukan utama
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
Status Epileptikus (SE)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit, atau


• adanya dua bangkitan atau lebih dan di antara bangkitan-
bangkitan tadi tidak terdapat pemulihan kesadaran.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. SE konvulsif (terdapat bangkitan motorik)


→ bangkitan dengan durasi > 5 menit, atau
→ bangkitan berulang 2 kali atau lebih tanpa pulihnya kesadaran
diantara bangkitan.

2. SE nonkonvulsif (tidak terdapat bangkitan motorik)


→ aktivitas bangkitan elektrografik memanjang (EEG status) dan
memberikan gejala klinis nonmotorik termasuk perubahan
perilaku atau “ awareness”.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Alur Penanganan SE Konvulsif

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Epilepsi parsial sederhana → kesadaran tidak


terganggu
B. Status epileptikus → bangkitan yang berlangsung lebih
dari 30 menit, atau adanya dua bangkitan atau lebih
dan di antara bangkitan-bangkitan tadi tidak terdapat
pemulihan kesadaran
D. Kejang demam sederhana → dialami oleh anak–anak
di bawah 5 tahun, provokasi (+)
E. Epilepsi umum tonik → tonus otot meningkat, tubuh jadi
kaku

© FDI2020
139
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 bulan yang lalu.
Nyeri kepala semakin lama dirasakan semakin berat disertai mual dan muntah proyektil. Dari
anamnesis diketahui pasien mempunyai riwayat mengalami keluar cairan di telinga kanan sejak
2 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan tanda-tanda vital TD 130/80, HR 90x/menit, RR
24x/menit, suhu 39C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda meningeal (-). CT Scan
didapatkan massa hipodens dengan penyangatan cincin pada tepinya. Terapi yang tepat
diberikan untuk pasien ini adalah...
A. Eritromisin
B. Ceftriaxone
C. Tetrasiklin
D. Doksisiklin
E. Klindamisin

© FDI2020
B. CEFTRIAXONE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 45 tahun, nyeri kepala sejak 1 bulan yang lalu.
• Nyeri kepala semakin lama dirasakan semakin berat disertai
mual dan muntah proyektil.
• Riwayat mengalami keluar cairan di telinga kanan sejak 2
bulan yang lalu.
• PF: TD 130/80, HR 90x/menit, RR 24x/menit, suhu 39C, tanda
meningeal (-).
• CT Scan: massa hipodens dengan penyangatan cincin pada
tepinya.
Terapi yang tepat diberikan untuk pasien ini adalah...
© FDI2020
ABSES OTAK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definsi: penumpukan materi piogenik yang terlokalisir di


dalam/di antara parenkim otak.
• Etiologi:
✓ Bakteri (yang sering): Staphylococcus aureus,
Streptococcus anaerob, Streptococcus β hemolitikus,
Streptococcus α hemolitikus, E.coli, Bacteroides.
✓ Jamur: N.asteroids, Candida, Aspergillus, Actinomycetes
✓ Parasit : E.Histolitika, Cystisercosis, Schistosomiasis

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
KRITERIA DIAGNOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gambaran klinisnya tidak khas.


• Kriteria terdapat gejala infeksi seperti demam; peningkatan tanda
TIK (sakit kepala yang semakin memberat, muntah proyektil,
penurunan kesadaran), dan tanda neurologis fokal.
• Pemeriksaan darah rutin: 50-60% didapati leukositosis, 70-95% LED
meningkat.
• Ditemukan fokus seperti otitis media, sinusitis, endokarditis,
pneumonia, selulitis.
• CT Scan kepala dengan kontras: massa hipodens tunggal berbatas
tegas, berbentuk bulat dengan penyangatan cincin pada tepinya/
ring enhancement

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Pemeriksaan
Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• CT Scan Kepala + Kontras: massa


hipodens tunggal berbatas tegas,
berbentuk bulat dengan penyangatan
cincin pada tepinya/ ring enhancement
• MRI kepala + Kontras
• Darah rutin (leukosit, LED), ureum,
kreatinin, SGOT, SGPT.
• Pungsi lumbal: dilakukan bila tidak ada
kontraindikasi untuk kultur dan tes
sensitifitas

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi kausal:
➢Terapi empirik:
− Sefalosporin generasi III intravena (Ceftriaxone 2 g/12 jam iv atau
Cefotaxime 2 g/8 jam iv)
− Metronidazole 500 mg/8 jam IV
➢Terapi empirik diberikan hingga didapatkan antibiotik yang sesuai
dengan hasil tes sensitivitas kuman yang diisolasi dari abses atau dari
sumber infeksi. Jika hasil isolasi tidak ditemukan kuman penyebab,
maka terapi empirik dapat dilanjutkan hingga 6-8 minggu.
• Antiedema: dexamethason/manitol sesuai indikasi
• Operasi bila tindakan konservatif gagal atau abses berdiameter > 2,5
cm

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Eritromisin → golongan aminoglikosida


C. Tetrasiklin → untuk infeksi bakteri pada kulit, usus,
saluran pernafasan, saluran kemih
D. Doksisiklin → golongan tetrasiklin
E. Klindamisin → golongan aminoglikosida

© FDI2020
140
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri seperti ditusuk-
tusuk pada rahang kanan bawah sejak 3 hari yang lalu. Keluhan nyeri timbul secara
mendadak dan terasa tajam seperti ditikam. Keluhan terutama timbul ketika pasien
menggosok gigi. Pasien sudah ke dokter gigi tapi tidak ada kelainan. Diagnosis pada
pasien ini adalah...
A. Cluster headache
B. Bell’s palsy
C. Tension headache
D. Trigeminal neuralgia
E. Migrain

© FDI2020
D. TRIGEMINAL NEURALGIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan berusia 27 tahun, nyeri pada rahang kanan
bawah sejak 3 hari yang lalu.
• Nyeri timbul secara mendadak dan terasa tajam seperti
ditikam.
• Timbul ketika pasien menggosok gigi.
Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
NYERI KEPALA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Nyeri Kepala Primer Nyeri Kepala Sekunder

1. Migrain 1. Nyeri kepala pada meningitis

2. Tension type headache 2. Nyeri kepala pada SAH

3. Cluster headache 3. Nyeri kepala pada tumor otak

4. Trigeminal neuralgia

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
TRIGEMINAL NEURALGIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rasa nyeri tajam di daerah persarafan n. Trigeminus (N. V), dapat


merupakan suatu kondisi idiopatik maupun simtomatik.
• Gejala dan tanda:
✓ Serangan nyeri paroksismal berlangsung beberapa detik sampai
< 2 menit.
✓ Nyeri dirasakan sepanjang inervasi satu atau lebih cabang n V
✓ Awitan nyeri yang tiba-tiba, berat, tajam seperti ditikam, panas
atau kesetrum dan superfisial.
✓ Alodinia (rangsangan antara lain: menggosok gigi, makan ,
mengunyah, mencukur, atau mencuci wajah dan tiupan angin,
bicara)
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Kriteria Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Serangan nyeri paroksismal yang bertahan selama beberapa


detik sampai 2 menit, mengenai satu atau lebih daerah
persarafan cabang saraf trigeminal
2. Nyeri harus memenuhi satu dari dua kriteria berikut:
a. Intensitas tinggi, tajam, terasa di permukaan, atau seperti ditusuk-tusuk
b. Berawal dari trigger zone atau karena sentuhan pemicu
3. Pola serangan sama terus
4. Defisit neurologis (-)
5. Penyakit terkait lain (-)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Tatalaksana
Non-Invasif Minimal Invasif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Non Farmakologis Farmakologis (atas indikasi)


• Rehabilitasi medik Antikonvulsan: • Ganglion Gasserian
• Karbamazepine (lini pertama) Radiofrekuensi Ablasi
− Dosis inisial: 200 mg/hari terbagi dalam 1 – 2 dosis • Glycerol rhizolisis
− Dosis maintenance: 400 – 1200 mg/hari terbagi
dalam 2 dosis
• Oxkarbazepine 600-3000 mg/hari yang secara
bertahap ditingkatkan untuk mengontrol rasa sakitnya.
• Gabapentine 300-3600 mg/hari dan ditambah hingga
dosis maksimal.
• Phenitoin 100-200 mg / hari
• Phenobarbital 50-100 mg / hari
• Clobazam 10 mg / hari
• Topiramate 100 – 400 mg / hari
• Pregabaline 50-75 mg / hari
• Mecobalamine 500 – 1000 mcg/hari
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Cluster headache → nyeri hebat unilateral, pada


daerah orbita, supraorbita dan/atau temporal
B. Bell’s palsy → kelemahan atau paralisis saraf fasial (N
VII), unilateral
C. Tension headache → nyeri kepala bilateral, seperti
ditekan atau diikat, tidak berdenyut, timbul sesaat
atau terus menerus
E. Migrain → nyeri kepala unilateral, berdenyut

© FDI2020
141
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, berat badan 35 kg datang ke IGD dengan keluhan
kejang di rumah. Kejang berlangsung selama 5 menit, kelonjotan pada tangan dan kaki,
mata mendelik ke atas, dan setelah kejang pasien sadar. 1 jam kemudian, kejang berulang
kembali. Oleh ibunya sudah diberikan diazepam dari anus 2x, tetapi sampai di rumah sakit
kejang tetap berlangsung. Dokter memasang jalur IV dan memberikan diazepam IV namun
kejang tidak berhenti. Tatalaksana selanjutnya dari pasien ini adalah...
A. Diazepam 10 mg supp
B. Diazepam 5 mg supp
C. Feniotin 250 mg IM
D. Diazepam 5 mg IV
E. Fenitoin 500 mg IV

© FDI2020
E. FENITOIN 500 mg IV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki berusia 8 tahun, kejang di rumah.
• Kejang berlangsung selama 5 menit, kelonjotan pada
tangan dan kaki, mata mendelik ke atas, dan setelah
kejang pasien sadar. 1 jam kemudian, kejang berulang
kembali.
• Diazepam supp 2x → sampai di rumah sakit kejang tetap
berlangsung.
• Jalur IV (+) → diazepam IV → kejang tidak berhenti.
Tatalaksana selanjutnya dari pasien ini adalah...

© FDI2020
EPILEPSI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epilepsi
→ ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang >
24 jam, timbul tanpa provokasi

• Bangkitan epilepsi
→ manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas listrik
yang abnormal

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Etiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Idiopatik: tidak terdapat lesi struktural di otak atau defisit neurologis.


2. Kriptogenik: dianggap simtomatis tetapi penyebabnya belum
diketahui → meliputi sindrom West, sindrom Lennox-Gastaut, dan
epilepsi mioklonik.
3. Simtomatis: bangkitan epilepsi disebabkan oleh kelainan/lesi structural
pada otak, misalnya; cedera kepala, infeksi SSP, kelainan congenital,
lesi desak ruang, gangguan peredaran darah otak, toksik (alkohol,
obat), metabolik, kelainan neurodegeneratif.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi
© FDI2020
Jenis-Jenis Kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kejang Fokal/ Parsial Kejang Umum/ Generalized

• Sederhana: kesadaran tidak • Absans/petit mal: pasien menjadi


terganggu bengong, dapat disertai automatisme
• Kompleks: kesadaran terganggu, • Mioklonik: gerakan motorik singkat,
pasien tidak ingat saat kejang jerking, < 1 detik
• Umum-sekunder: awalnya kejang fokal • Klonik: pergerakan motorik - ritmik
kompleks, lalu menjadi kejang umum • Tonik: tonus otot meningkat, tubuh jadi
tonik-klonik kaku
• Tonik-klonik: campuran tonik dan klonik
• Atonik: tonus otot hilang, tiba-tiba
jatuh

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
Gejala dan Tanda Klinis
KEJANG FOKAL / PARSIAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KEJANG PARSIAL SEDERHANA KEJANG PARSIAL KOMPLEKS KEJANG PARSIAL BERKEMBANG


MENJADI BANGKITAN UMUM
SEKUNDER
• Gangguan kesadaran (−) → • = bangkitan psikomotor, bangkitan • Kejang parsial sederhana atau
memiliki kesadaran penuhdan lobus temporalis, atau bangkitan kompleks yang menjadi kejang
bisa diingat sempurna oleh pasien limbik umum
• Dengan gangguan salah satu • Gangguan kesadaran (+)
dari: • Bisa didapatkan aura sebelum
1. Gx motorik: kedutan wajah bangkitan → deja vu, mual, rasa
atau salah satu sisi panas, atau kesemutan atau ggn
2. Gx somatosensorik: mendengar persepsi sensorik
musik, parestesia • Bisa disertai automatisme (aktivitas
3. Gx psikis: rasa takut, visi yang tidak bertujuan):
panoramik ✓ Mengecap-ngecap bibir
4. Gx otonom: muntah, ✓ Mengunyah
berkeringat, dilatasi pupil ✓ Gerakan berulang pada tangan
• Bisa tanpa automatisme:
✓ Tatapan terpaku
Sumber: Rianawati, S.B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto © FDI2020
Gejala dan Tanda Klinis...
KEJANG ABSANS TIPIKAL = bangkitan petit mal / lena
• Hilang kesadaran atau “pandangan kosong” mendadak (biasanya < 10 detik) → setelah
serangan seperti tidak terjadi apa-apa
• Post ictal (−); Intelegensi baik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• EEG: spike-wave paroxysm dengan frek. 3 Hz (> 2,5 Hz)


ATIPIKAL • Hilang kesadaran atau “pandangan kosong” mendadak
• Post ictal (+); Intelegensi buruk → sering mengalami kesulitan belajar
• EEG: spike-wave paroxysm dengan frek. Lambat (1-2,5 Hz atau < 2,5 Hz)
KEJANG TONIK • Kekakuan pada otot → kesadaran bisa intak maupun menghilang
• Tidak ada fase klonik (menghentak)
KEJANG KLONIK • Pergerakan motorik – ritmik
KEJANG TONIK - = bangkitan grand mal
KLONIK • Dimulai dengan hilangnya kesadaran mendadak → lalu muncul aktivitas tonik (kaku) diikuti dengan aktivitas
klonik (hentakan ritmik/ kelonjotan) dari ekstremitas
• Gangguan fungsi otonom (+): air liur, dilatasi pupil, disfungsi kandung kemih
• Setelah bangkitan → post iktal (+): mengantuk dan bingung bisa selama beberapa jam
KEJANG ATONIK • Biasanya pada anak atau dewasa dengan jejas pada otak
• Hilangnya tonus mendadak → tiba-tiba lemas dan jatuh ke lantai
• EEG: gelombang paku (spikes) atau polyspikes yang bersifat umum dengan frek. 2-3 Hz
KEJANG • Gerakan kontraksi involunter mendadak dan berlangsung sangat singkat (jerk) → otot yang berkontraksi
MIOKLONIK dapat tunggal atau multipel atau berupa sekumpulan otot yang agonis dari berbagai topografi
• Gangguan kesadaran (-)
• Biasanya berlangsung 10 – 15 milidetik, durasi dapat mencapai > 100 milidetik (< 5 detik)
Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI © FDI2020
Rianawati, S.B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Elektroensefalografi (EEG) → untuk memastikan adanya epileptiform


yang bersifat fokal atau umum
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Lumbal pungsi membantu dalam menemukan etiologi
4. Pencitraan otak

Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI
Rianawati, S.B., Munir, B. 2017. Buku Ajar Neurologi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Sagung Seto © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• OAE diberikan bila:


a. Dx epilepsi sudah tegak
b. Pastikan faktor pencerus dapat dihindari (alkohol, stress,
kurang tidur, dan lain-lain)
c. Terdapat minimum 2 bangkitan dalam setahun
d. Pasien dan keluarga sudah menerima penjelasan terhadap
tujuan pengobatan
e. Pasien dan keluarga telah diberitahu kemungkinan efek
samping yang timbul dari OAE
• Terapi dimulai dengan monoterapi menggunakan OAE pilihan
sesuai dengan jenis bangkitan

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan © FDI2020
Kesehatan Primer, Edisi I
Obat Anti Epilepsi
(OAE)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ginsberg, L. 2007. Lecture Notes: Neurologi, Edisi Kedelapan © FDI2020


Jenis Obat Antiepilepsi dan
Mekanisme Kerjanya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
Penghentian OAE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Secara bertahap dapat dipertimbangkan setelah 3-5 tahun bebas


bangkitan.
• Syarat umum untuk menghentikan pemberian OAE adalah sebagai
berikut:
✓ Setelah minimal 3 tahun bebas bangkitan dan gambaran EEG
normal.
✓ Penghentian OAE disetujui oleh penyandang atau keluarganya.
✓ Harus dilakukan secara bertahap, 25% dari dosis semula setiap bulan
dalam jangkat waktu 3-6 bulan
✓ Bila dilakukan lebih dari 1 OAE, maka penghentian dimulai dari 1 OAE
yang bukan utama

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
Status Epileptikus (SE)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit, atau


• adanya dua bangkitan atau lebih dan di antara bangkitan-
bangkitan tadi tidak terdapat pemulihan kesadaran.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi, Edisi Kelima
© FDI2020
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. SE konvulsif (terdapat bangkitan motorik)


→ bangkitan dengan durasi > 5 menit, atau
→ bangkitan berulang 2 kali atau lebih tanpa pulihnya kesadaran
diantara bangkitan.

2. SE nonkonvulsif (tidak terdapat bangkitan motorik)


→ aktivitas bangkitan elektrografik memanjang (EEG status) dan
memberikan gejala klinis nonmotorik termasuk perubahan
perilaku atau “ awareness”.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus © FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Alur Penanganan SE Konvulsif

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Diazepam 10 mg supp → tidak tepat


B. Diazepam 5 mg supp → tidak tepat
C. Feniotin 250 mg IM → tidak tepat
D. Diazepam 5 mg IV → tidak tepat

© FDI2020
142
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala hebat yang
semakin memberat sejak 2 hari yang lalu. Nyeri kepala dirasakan di seluruh kepala,
terus menerus, dan tidak dipengaruhi aktivitas. Riwayat trauma (-). Dari pemeriksaan
fisik, didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 92x/menit, suhu 39,2 C, RR 22x/menit. Dari
pemeriksaan neurologis, didapatkan kaku kuduk (+), pemeriksaan saraf kranialis dalam
batas normal, refleks fisiologis dalam batas normal, refleks patologis (-). Mikroorganisme
yang paling sering menyebabkan keadaan pada pasien adalah...
A. Neisseria meningitides
B. Streptococcus Group B
C. Cryptococcus neoformans
D. Streptoccocus pneumoniae
E. Haemophilus influenzae

© FDI2020
D. Streptococcus pneumoniae
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki berusia 30 tahun, nyeri kepala hebat yang semakin
memberat sejak 2 hari yang lalu.
• Nyeri kepala dirasakan di seluruh kepala, terus menerus, dan tidak
dipengaruhi aktivitas.
• Riwayat trauma (-).
• PF: TD 110/70 mmHg, nadi 92x/menit, suhu 39,2 C, RR 22x/menit.
• Pemeriksaan neurologis: kaku kuduk (+), pemeriksaan saraf
kranialis dalam batas normal, refleks fisiologis dalam batas normal,
refleks patologis (-).
Mikroorganisme yang paling sering menyebabkan keadaan pada
pasien adalah...

© FDI2020
MENINGITIS vs ENSEFALITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

MENINGITIS ENSEFALITIS
• TRIAS meningitis: • Penurunan kesadaran (+)
✓ Demam • Kejang
✓ Nyeri kepala hebat • Gejala neurologis fokal (paresis nervus kranialis,
✓ Meningeal sign (+) afasia, dll)
• Penurunan kesadaran (-)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic

© FDI2020
Analisa CSF dari LP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
MENINGITIS BAKTERIAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• proses inflamasi meningen (selaput otak), khususnya


arakhnoid dan pia mater berkaitan dengan invasi bakteri ke
ruangan subarakhnoid.

• infeksi meningitis yang terjadi dalam waktu kurang dari 3 hari


dan umumnya disebabkan oleh bakteri banal.

Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Etiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Organisme penyebab meningitis akut bakterial dapat diperkirakan dari


usia pasien, faktor predisposisi yang mendasari penyakit dan proses
imunologi.
✓ Streptococcus pneumonia (50%) etiologi yang paling umum
✓ Neisseria meningitides (25%)
✓ Listeria monocytogenes dan Staphylococcus, gram-gram bacili
(E.coli, Klebsiella, Enterobacter dan Pseudomonas aeruginosa) →
<10% dari kasus.

Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Demam • Pemeriksaan tanda vital dan • Darah lengkap, Kimia klinik (SE, SGOT,
• Nyeri kepala pemeriksaan fisik menyeluruh. SGPT, BUN, SK,Albumin), kadar
• Fotofobia • Pemeriksaan neurologis: elektrolite urine bila di curigai
• Penurunan kesadaran pemeriksaan GCS (penurunan komplikasi SIADH pada penderita
• Kejang kesadaran), pemeriksaan meningitis.
• Kelemahan 1 sisi kaku kuduk positif, • Lumbal punksi
• Pada stadium lanjut dapat pemeriksaan kekuatan • Pemeriksaan latex aglutinasi atau
dijumpai tanda hidrosefalus: nyeri motorik (hemiparesis). PCR untuk 3 kuman penyebab, ultur
kepala berat, muntah-muntah, • Pada stadium lanjut dapat darah dan likuor serta tes kepekaan
kejang. dijumpai tanda hidrosefalus antibiotika
• Pada orang dewasa biasanya seperti papiledema. • Pengecatan gram pada darah dan
diawali dengan infeksi saluran likuor.
pernapasan atas yang ditandai • EEG bila didapatkan riwayat kejang
dengan demam dan keluhan- • CT scan kepala + kontras
keluhan pernapasan, kemudian • MRI kepala + Kontras
diikuti gejala-gejala SSP.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Kriteria Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tanda dan gejala klinis meningitis +


Parameter cairan serebrespinal (CSS) abnormal: predominansi PMN, rasio glukosa CSS:darah < 0,4 +
Didapatkannya bakteri penyebab di dalam CSS secara mikroskopis dan/atau hasil kultur positif

ATAU
Gejala dan tanda klinis meningitis +
Parameter CSS abnormal: predominansi PMN, rasio glukosa CSS:darah < 0,4 +
Kultur CSS negatif +
Satu dari hal berikut:
• Kultur darah positif
• Tes antigen atau PCR dari CSS menunjukan hasil positif

DENGAN ATAU TANPA


• Riwayat infeksi saluran pernapasan atas yang baru
• Riwayat faktor predisposisi, seperti pneumonia, sinusitis, otitis media, gangguan imunologi tubuh,
alkoholisme, dan DM.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Tatalaksana
1. Antibiotika Neonatus Strep. group B, Ampicillin + cefotaxime
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

→ Pilihan pertama: Listeria monocytogenes,


sefalosporin generasi E. coli
ketiga (ceftriaxone atau
cefotaxime) → spektrum 2 bln − 18 thn N. meningitides, Ceftriaxon atau cefotaxime,
kerja yang luas. S. pneumonia, dapat ditambahkan vankomisin
→ Bila resistensi terhadap H. influenza
sefalosporin, ditambah
vancomycin.
18 − 50 thn S. pneumoniae, Ceftriaxone dapat ditambahkan
→ Lama pemberian: 10-14 N. meningitidis Vancomicyn
hari secara parenteral > 50 thn S. pneumoniae, Vancomicyn + ampicillin, +
(terutama IV) L. monocytogenes, Ceftriaxone
Bakteri gram negative
2. Antiinflamasi Dexamethasone 0.15 mg/KgBB (10 mg pada dewasa) setiap 6 jam selama 2-4 hari →
diberikan pertama 30 menit sebelum diberikan antibiotika
3. Antipiretik dan antikonvulsan sesuai dengan kebutuhan penderita

4. Sedatif bila pasien gelisah dengan clobazam 2x10 mg

5. Diuresis osmotik manitol 20%, diberikan dengan dosis awal 1-1,5 g/kg berat badan selama 20 menit,
dilanjutkan dosis 0,25-0,5 g/kg berat badan setiap 4-6 jam

Sumber:
Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI © FDI2020
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Neisseria meningitides → tersering pada usia 2 bulan −


18 tahun
B. Streptococcus Group B → tersering pada neonatus
C. Cryptococcus neoformans → meningitis kriptokokus
E. Haemophilus influenzae → tersering pada usia 2 bulan
− 18 tahun

© FDI2020
143
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke klinik diantar oleh keluarganya dengan keluhan sering
lupa untuk melakukan kegiatan sehari-hari, seperti makan dan memakai pakaian. Keluhan
tersebut sudah dialami sejak 5 bulan yang lalu. Pasien juga mengalami perubahan perilaku seperti
malas mandi dan juga sering marah-marah. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang
lalu dan tidak rutin kontrol. Pasien juga memiliki riwayat stroke 2 tahun yang lalu. Diagnosis pada
pasien ini adalah...
A. Demensia alzheimer
B. Pick’s disease
C. Demensia with lewy bodies
D. Demensia vaskular
E. Mild demensia

© FDI2020
D. DEMENSIA VASKULAR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki berusia 68 tahun, sering lupa untuk melakukan
kegiatan sehari-hari, seperti makan dan memakai
pakaian.
• Riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan tidak rutin
kontrol.
• Riwayat stroke 2 tahun yang lalu.
Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
DEMENSIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: sindrom aibat penyakit otak yang bersifat kronik


progresif, ditandai dengan kemunduran fungsi kognitif
multiple, termasuk daya ingat (memori), daya pikir, daya
tangkap (komprehensi), kemampuan belajar, orientasi,
kalkulasi, visuospasial, bahasa, dan daya nilai.

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Kriteria Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir


yang sampai mengganggu kegiatan sehari-hari
2. Tidak ada gangguan kesadaran
3. Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit
enam bulan

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2020
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Demensia Alzheimer Demensia yang berhubungan dengan proses


penuaan
Demensia Vaskular Akibat kelainan vaskular: aterosklerosis, stroke,
hipertensi
Demensia Lewy Body Demensia idiopatik yang progresif
Biasanya ada gangguan motorik dan halusinasi
visual
Histologi: Badan Lewi
Demensia Frontotemporal/ Mengenai lobus frontal dan temporal
Pick’s Disease Gangguan memori, perilaku, bicara

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2015. Panduan Praktik Klinik: Diagnosis
dan Penatalaksanaan Demensia © FDI2020
• PP:
➢Untuk pemantauan progresitas dan derajat keparahan demensia
✓ Mini Mental State Examination (MMSE)
✓ Clinical Dementia Rating (CDR)
✓ Global Deterioration Scale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

➢Untuk mendeteksi adanya gejala non kognisi


✓ Geriatric Depression Scale (GDS)
✓ Neuropsychiatric Inventory (NPI)
➢Pemeriksaan Laboratorium untuk komorbiditas
✓ Tes hematologi rutin (Hb, Hematokrit, Leukosit, Trombosit, Hitung jenis, LED)
✓ Tes biokimia meliputi elektrolit, glukosa, fungsi renal dan hepar
✓ Tes fungsi tiroid
✓ Kadar serum vitamin B12
➢Neuroimaging
✓ Structural Imaging: CT Scan dan MRI
✓ Functional Imaging: MRS, PET, dan SPECT
➢ Pemeriksaan tambahan
✓ Pemeriksaan EEG, cairan otak, tes TPHA/VDRL, HIV atas indikasi klinis

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
MMSE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Derajat gangguan kognisi berdasarkan MMSE:

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2015. Panduan Praktik Klinik: Diagnosis
dan Penatalaksanaan Demensia © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penyekat Kolinesterase
➢ Donepezil. Dosis awal 1x 2,5 - 5 mg, naikkan setiap 4-8
minggu sampai mencapai 1x 10 mg
➢ Rivastigmin patch. Dosis awal patch 4,6 mg/24jam naikkan
hingga 9,5 mg/24jam setelah 4 minggu
➢ Galantamin. Dosis awal 2x4 mg, naikkan setelah 4 minggu
2x8 mg tablet atau 1x16 mg PR capsul

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Demensia alzheimer → tidak terkait dengan


onset gejala
B. Pick’s disease = demensia frontotemporal →
demensia + gangguan fungsi eksekutif
(perubahan kepribadian) + gangguan bahasa
C. Demensia with lewy bodies → ada gejala
parkinson + depresi
E. Mild demensia → MMSE 21-26

© FDI2020
144
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun diantar ke IGD oleh


keluarganya dengan penurunan kesadaran. Pasien memiliki riwayat
DM, dan rutin mengkonsumsi obat metformin dan glibenklamid.
Diketahui beberapa hari terakhir pasien kurang nafsu makan.
Pemeriksaan gula darah didapatkan 40 mg/dL. Terapi awal yg
diberikan adalah…
• A. Glikogen 1 mg intravena
• B. Glikogen 1 mg intramuskular
• C. D40% 3 flacon
• D. D40% 2 flacon
• E. D40% 1 flacon

© FDI2020
D. D40% 2 flacon
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• penurunan kesadaran, riwayat DM
• rutin mengkonsumsi obat metformin dan glibenklamid
• beberapa hari terakhir pasien kurang nafsu makan
• GDA: 40 mg/dL

• Terapi awal yg diberikan adalah…

© FDI2020
Hipoglikemi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hipoglikemi merupakan kumpulan gejala klinis yg


disebabkan konsentrasi glukosa darah yg rendah.
• Hipoglikemi umum terjadi apda pasien DM yg sedang
konsumsi obat anti diabetes atau insulin.
• Konsentrasi glukosa plasma normalnya dipertahankan
pada batas normal, sekitar 70-110 mg/dL pada saat
puasa disertai adanya perubahan sesaat yg mencolok
sesaat setelah makan.

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
Hipoglikemi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala dan tanda klinis:


• Stadium parasimpatik: lapar, mual, tekanan darah turun
• Satd ggg. Otak ringan: lemah, lesu, sulit bicara, kesulitan
menghitung sementara
• Stadium simpatik: keringat dingin pada muka, bibir atau
tangan gemetar
• Stad ggg. Otak berat: tidak sadar, dengan atau tanpa
kejang

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan penunjang:
• Kadar glukosa darah
• Tes fungsi hati
• Tes fungsi ginjal
• C-peptide

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
Penatalaksanaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sadar:
• Beri larutan glukosa murni 20-30 gram
• Obat DM dihentikan sementara
• Pantau glukosa darah setiap 1-2 jam
• Tidak Sadar:
• Suntik 50 cc D40% bolus (atau glukosa 0.5-1 mgiv/im, bila
penyebab insulin)
• Infus D10% 6 jam/kolf
• Pantau glukosa darah setiap ½ jam

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• A. Glikogen 1 mg intravena: kurang tepat


• B. Glikogen 1 mg intramuskular: kurang tepat
• C. D40% 3 flacon: kurang tepat
• E. D40% 1 flacon: kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Terapi awal yg diberikan adalah…

D. D40% 2 flacon

© FDI2020
145
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang pasien laki-laki berusia 15 tahun diantar ke IGD RS dengan


penurunan kesadaran. Awalnya pasien dikeluhkan tidak nafsu
makan, muntah-muntah dan nyeri perut, kulit pasien tampak
semakin gelap. Keadaan umum tampak tidak stabil. Pemeriksaan
fisik: TD 80/50 mmHg, Nadi 120 x/menit, rr 24 x/menit, suhu 38C.
Pemeriksaan laboratorium GDA 50 mg/dL, ACTH meningkat, kortisol
serum menurun. kemungkinan diagnosis pasien tersebut adalah…
• A. Krisis Adrenal
• B. Addison’s disease
• C. Cushing disease
• D. Cushing syndrome
• E. Tumor pituitary

© FDI2020
A. Krisis Adrenal
• Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• penurunan kesadaran, tidak nafsu makan, muntah-


muntah dan nyeri perut, kulit pasien tampak semakin
gelap
• KU: tidak stabil, TD 80/50 mmHg, Nadi 120 x/menit, rr 24
x/menit, suhu 38C
• Penunjang: GDA 50 mg/dL, ACTH meningkat, kortisol
serum menurun

• kemungkinan diagnosis pasien tersebut adalah…

© FDI2020
Krisis Adrenal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan kondisi medis gawat darurat dengan manifestasi hipotensi dan gagal
sirkulasi akut.
• Gambaran klinis:
• - dehidrasi, hipotensi, atau syok karena beratnya penyakit saat ini
• - mual dan muntah dengan riwayat kehilangan berat badan dan anoreksia
• - nyeri abdomen yg disebut akut abdomen
• - hipoglikemia yg tak dapat dijelaskan
• - demam yg tak dapat dijelaskan
• - hiponatremia, hiperkalemia, azotemia, hiperkalsemia, eosinofilia
• Hiperpigmentasi atau vitiligo
• Defisiensi endokrin autoimun lainnya, seperti hipotiroid atau kegagalan gonad
Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Addison’s disease : insufisiensi adrenal primer,


bukan kondisi gawat darurat
C. Cushing disease: Hiper ACTH, hiperkortisolisme,
kelainan di pituitary
D. Cushing syndrome: Hiper kortisolisme tanpa
peningkatan ACTH, kelaian di adrenal
E. Tumor pituitary : hiper ACTH, hiper kortisolisme

© FDI2020
Jadi, kemungkinan diagnosis pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tersebut adalah…

A. Krisis Adrenal

© FDI2020
146
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
• Seorang pasien laki-laki berusia 15 tahun diantar ke IGD RS dengan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

penurunan kesadaran. Awalnya pasien dikeluhkan tidak nafsu makan,


muntah-muntah dan nyeri perut, kulit pasien tampak semakin gelap.
Keadaan umum tampak tidak stabil. Pemeriksaan fisik: TD 80/50 mmHg,
Nadi 120 x/menit, rr 24 x/menit, suhu 38C. Pemeriksaan laboratorium GDA
50 mg/dL, ACTH meningkat, kortisol serum menurun. Terapi yang tepat
untuk pasien tersebut adalah…
• A. Bolus Dexamethasone 100 mg IV
• B. Bolus Methylprednisolon 100 mg IV
• C. Bolus Hidrokortison 100 mg IV
• D. Bolus Hidrokortison 100 mg IV diikuti dengan drip infus hidrokortison 10
mg/jam
• E. Infus D5% dalam normal saline + bolus Hidrokortison 100 mg IV diikuti
dengan drip infus hidrokortison 10 mg/jam

© FDI2020
E. Infus D5% dalam normal saline + bolus
Hidrokortison 100 mg IV diikuti dengan drip infus
hidrokortison 10 mg/jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• penurunan kesadaran, tidak nafsu makan, muntah-
muntah dan nyeri perut, kulit pasien tampak semakin
gelap
• KU: tidak stabil, TD 80/50 mmHg, Nadi 120 x/menit, rr 24
x/menit, suhu 38C
• Penunjang: GDA 50 mg/dL, ACTH meningkat, kortisol
serum menurun

• Terapi yang tepat untuk pasien tersebut adalah…


© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Infus D5% dalam normal saline harus segera diberikan


- Hidrokortison 100 mg iv bolus diikuti dengan drip infus
hidrokortison 10 mg/jam atau hidrokortison 100 mg bolus iv
setiap 6 jam

Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Bolus Dexamethasone 100 mg IV: bukan


jawaban yg tepat
B. Bolus Methylprednisolon 100 mg IV: bukan
jawaban yg tepat
C. Bolus Hidrokortison 100 mg IV: kurang tepat
D. Bolus Hidrokortison 100 mg IV diikuti dengan drip
infus hidrokortison 10 mg/jam : kurang tepat

© FDI2020
Jadi, Terapi yang tepat untuk pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tersebut adalah…

E. Infus D5% dalam normal saline + bolus


Hidrokortison 100 mg IV diikuti dengan drip
infus hidrokortison 10 mg/jam

© FDI2020
147
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan


sesak sejak 1 hari yg lalu. Sebelumnya pasien mengeluh batuk dan pilek
selama 5 hari, kemudian pasien minum obat yg dibeli di warung. Setelah
itu pasien mengalami gatal-gatal di badan, serta mual dan muntah.
Pemeriksaan fisik pasien tampak sesak, TD 80/50 mmHg, nadi 100x/menit,
RR 30 x/menit, suhu 36.C. Pemeriksaan fisik terdapat retraksi dada,
wheezing +/+, rhonki -/-. Terapi yg dapat diberikan untuk pasien tersebut
adalah….
• A. Inj. Adrenalin 1/1000 0.1 ml IV
• B. Inj. Adrenalin 1/10000 0.1 IM
• C. Inj. Adrenalin 1/100 0.3 ml IV
• D. Inj. Adrenalin 1/1000 0.3 ml IM
• E. Inj. Adrenalin 1/1000 0.2 ml SC

© FDI2020
D. Inj. Adrenalin 1/1000 0.3 ml IM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Sesak sejak 1 hari, riwayat batuk dan pilek selama 5 hari
dan minum obat yg dibeli di warung
• gatal-gatal di badan, serta mual dan muntah
• PF: tampak sesak, TD 80/50mmHg, nadi 100x/menit, RR 30
x/menit, suhu 36.C, retraksi dada, wheezing +/+, rhonki -/-

• Terapi yg dapat diberikan untuk pasien tersebut adalah….


© FDI2020
Syok Anafilaksis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anafilaksis didefinisikan sebagai keadaan yg berat,


mengancam jiwa dan merupakan reaksi hipersensitivitas
sistemik.
• Anafilaksis dapat didiagnosis apabila dalam perjalanan
penyakitnya mempunyai riwayat adanya paparan
alergen yg mencetuskan terjadinya klinis anafilaksis
berupa berupa adanya perubahan mukosa dan kulit,
terjadinya gangguan jalan nafas, kesulitan bernafas,
gangguan sirkulasi peredaran darah yg mengancam jiwa.

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Apabila ada 3 dari hal dibawah ini maka diagnosa anafilaksis


dapat ditegakkan:
• 1. awitan yg cepat timbulnya gejala klinis yg melibatkan kelainan
kulit, jaringan mukosa atau keduanya (bentol-bentol diseluruh
tubuh, gatal, kemerahan, bengkak di bibir, di lidah, di uvula) disertai
adanya gangguan pernapasan dengan atau tidak disertai gejala
penurunan tekanan darah maupun disfungsi organ akhir.
• 2. dua atau lebih klinis dibawah ini, dan terjadi segera setelah
terpapar alergen pencetus
• - segera terjadi kelainan kulit atau mukosa dengan klinis berupa
bentol diseluruh tubuh, gatal, kemerahan, bengkak di bibir, di lidah,
di uvula

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• -segera terjadi penurunan tekanan darah atau disfungsi organ akhir


dengan gejala pingsan, inkontinensia
• -segera terjadi klinis gastrointestinal berupa kram perut, mual,
muntah, diare
• 3. penurunan tekanan darah segera setelah terpapar alergen
pencetus:
• - bayi/anak-anak terjadi penurunan tekanan darah (sesuai umur)
atau apabila terjadi penurunan tekanan sistolik sebesar 30%
• -dewasa, tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg, atau
tekanan darah turun 30% dari tekanan normal sehari-hari

Sumber: EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam.


© FDI2020
Terapi Syok Anafilaktik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Posisi trendelenburg.
• Pemberian oksigen 3-5 L/menit
• Infus cairan plasma expander (dextran) sebagai pilihan
utama, jika tidak ada bisa dengan RL atau NaCl fisiologis
• Adrenalin 0,3-0,5 ml dari larutan 1:1000 IM
• Aminofilin 250 mg
• Antihistamin dan kortikosteroid
• RJP jika terjadi henti jantung
Sumber: Panduan Praktik Klinis, 2014
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Inj. Adrenalin 1/1000 0.1 ml IV : 0.3-0.5 ml IM


B. Inj. Adrenalin 1/10000 0.1 IM: 1/1000 0.3-0.5 ml
C. Inj. Adrenalin 1/100 0.3 ml IV: 1/1000 IM
E. Inj. Adrenalin 1/1000 0.2 ml SC: 0.3-0.5 ml IM

© FDI2020
Jadi, Terapi yg dapat diberikan untuk pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tersebut adalah….

D. Inj. Adrenalin 1/1000 0.3 ml IM

© FDI2020
148
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun datang ke IGD RS dengan


keluhan sesak sejak 2 hari lalu. Pasien mengeluh muntah dan
demam. Pemeriksaan fisik pasien tampak lemah, TD 120/80 mmHg,
nadi 90 x/menit, rr 30 x/menit, suhu 38C. Analisiis gas darah pH 7.30,
pCO2 48, HCO3 29. Diagnosis pasien tersebut adalah….
• A. Asidosis metabolik dengan kompensasi parsial
• B. Asidosis respiratorik dengan kompensasi sempurna
• C. Asidosis repiratorik tanpa kompensasi
• D. Alkalosis metabolik dengan kompensasi sempurna
• E. Asidosis respiratorik dengan kompensasi parsial

© FDI2020
E. Asidosis respiratorik dengan
kompensasi parsial
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• sesak sejak 2 hari, muntah dan demam
• PF: pasien tampak lemah, TD 120/80 mmHg, nadi 90
x/menit, rr 30 x/menit, suhu 38C
• Penunjang: Analisiis gas darah pH 7.30, pCO2 48, HCO3 29

• Diagnosis pasien tersebut adalah….

© FDI2020
Gangguan Keseimbangan Asam
Basa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Asidosis Alkalosis
pH turun, HCO3 naik,
------------------ pH +++++++++++++ pCO2 naik :
kemungkinannya adalah
Asidosis respiratorik
------------------ HCO3 +++++++++++++ terkompensasi parsial

++++++++++ pCO2 -----------------------

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Asidosis metabolik dengan kompensasi parsial:


HCO3 harusnya turun, dan pCO2 harusnya turun
B. Asidosis respiratorik dengan kompensasi
sempurna: pH normal
C. Asidosis repiratorik tanpa kompensasi: HCO3
harusnya turun
D. Alkalosis metabolik dengan kompensasi
sempurna: bukan jawaban yg tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pasien tersebut adalah….

E. Asidosis respiratorik dengan


kompensasi parsial

© FDI2020
149
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien yang dirawat inap karena gangren pedis tidak sadar secara tiba-tiba. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan GCS 111, tekanan darah 60/palpasi, nadi 150x/menit,
RR 27x/menit, suhu 39,9oC, akral tampak pucat, basah dan dingin. Setelah dilakukan
pemeriksaan penunjang didapatkan leukosit 27. 000/ʯ. Dokter memberikan vasopressor
untuk mempertahankan MAP≥65 , kadar laktat darah 4 mmol setelah pemberian cairan.
Diagnosis pada pasien ini adalah...
A. SIRS
B. Sepsis
C. Syok septik
D. Syok hipovolemik
E. Reaksi vasovagal

© FDI2020
C. Syok septik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anamnesis: pasien yang dirawat inap karena gangren pedis
tidak sadarkan secara tiba-tiba.
• Pemeriksaan fisik: GCS 111, tekanan darah 60/palpasi, nadi
150x/menit, RR 27x/menit, suhu 39,9oC, akral tampak pucat,
basah dan dingin.
• Pemeriksaan penunjang: leukosit 27. 000/ʯ. Dokter
memberikan vasopressor untuk mempertahankan MAP≥65 ,
kadar laktat darah 4 mmol setelah pemberian cairan.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Syok septik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: kegagalan sirkulasi akut pada pasien sepsis atau


kondisi pasien dengan tekanan darah sistolik <90 mmHg
yang tidak berespon dengan pemberian terapi cairan
dan membutuhkan vasopressor.
Etiologi: Infeksi

© FDI2020
Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria lama Kriteria baru


Sepsis SIRS+suspek infeksi suspek atau telah diketahui adanya
infeksi+ SOFA score ≥2

Syok Septik Sepsis+hipotensi setelah Sepsis+ membutuhkan vasopressor


pemberian terapi cairan untuk mempertahankan MAP≥65
+ laktat darah >2 mmol setelah
pemberian cairan adekuat

1. Mehta, Y., Kocchar, G., 2017. Sepsis and Septic Shock . Journal of Cardiac Critical Care TSS. Open access: Vol 1.
2. Morgan, Jr, GE, Mikhail Ms. Clinical Anesthesiology ed 5 tahun 2013. New York: Mc Graw Hill copanies.

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. SIRS → Penyebab tidak spesifik


B. Sepsis → Membaik setelah terapi cairan
D. Syok hipovolemik → karena kehilangan cairan
E. Reaksi vasovagal → biasa tensi tidak terlalu turun dan
nadi lambat

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien ini
adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Syok septik

© FDI2020
150
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria diantar keluarganya ke IGD karena tidak sadar setelah pesta minuman keras
di malam tahun baru. Saat dilakukan pemeriksaan pasien tidak sadar dan tercium bau
alkohol. Dokter mendiagnosis bahwa pasien mengalami intoksikasi etanol. Terapi yang
sebaiknya diberikan pada pasien tersebut kecuali...
A. Fomepizole
B. Metadoxin
C. Dextrose 5%
D. Thiamine
E. Hemodialisis

© FDI2020
A. Fomepizole
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•Keluhan: tidak sadar setelah pesta minuman keras di
malam tahun baru.
•PF: pasien tidak sadar dan tercium bau alkohol.
•Dokter mendiagnosis bahwa pasien mengalami intoksikasi
etanol.

Terapi yang sebaiknya diberikan pada pasien tersebut


kecuali...
© FDI2020
Keracunan etanol
• Tanda dan gejala:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Berat ringannya tanda dan gejala tergantung dari kadar, jumlah etanol
yang diminum, lama minum, berat badan dan toleransi terhadap etanol.
Gejaladapat berupa: gangguan dalam melakukan tugas yang
memerlukan keterampilan, banyak bicara, relaksasi, gangguan persepsi
lingkungan, ataksia, hiper refleks, gannguan mengambil keputusan,
kehilangan koordinasi, perubahan mood, personalitas, dan perilaku,
nistagmus, bicara kacau, amnesia, diplopia, disatria, hipotermi, mual,
muntah, depresi pernapasan, koma hingga dapat meninggal.

• Laboratorium:
Perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium dasar seperti darah lengkap,
glukosa darah, urinalisis, BUN, kreatinin serum, BGA, fungsi hati, elektrolit
serum. Keracunan etanol dapat menyebabkan peningkatan osmolalitas
serum, asidosis laktat, dan hipoglikemia. Diagnosis pasti keracunan
dipastikan dengan pemeriksaan kadar etanol dalam serum.

© FDI2020
Penatalaksanaan
1.Penatalaksanaan umum: amankan ABC, dekontaminasi,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

eliminasi, terapi suportif sesuai abnormalitas klinis.


2. Penatalaksanaan spesifik:
• Eliminasi: menggunakan metadoxine 300-900 mg IV single dose.
Jika keracunan berat dilakukan hemodialisis untuk
mempercepat eliminasi etanol.
• Suportif: pemberian dextrose 5% untuk mencegah hipoglikemia
• Jika terjadi penurunan kesadaran dianjurkan pemberian
Thiamine intravena untuk mencegah atau mengobati
encephalopathy wernicke’s.

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Metadoxin → eliminasi etanol


C. Dextrose 5% →mengatasi hipoglikemi
D. Thiamine → mencegah atau mengobati
encephalopathy wernicke’s
E. Hemodialisis →jika sangat berat

© FDI2020
Jadi, terapi yang sebaiknya diberikan
pada pasien tersebut kecuali...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Fomepizole

© FDI2020

Anda mungkin juga menyukai