Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN PERSEDIAAN
Disusun Untuk Menenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Manajemen Oprasional
Dosen Pengampu : Faizatul Almas, S.E.I., M.Si.

Disusun Oleh :
Agung Saputro
63040190167

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2021
KATA PENGATANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
pembuatan makalah dengan judul “manajemen persediaan “ ini dapat terselesikan dengan lancer.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Oprasional
dengan dosen pengampu Faizatul Almas, S.E.I., M.Si. .
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Salatiga ,20 Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATANTAR ....................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 1
C. TUJUAN..................................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Manajemen Persediaan ........................................................................................... 2
B. Fungsi Persediaan ...................................................................................................................... 2
C. Jenis-Jenis Persediaan ............................................................................................................... 3
D. Tujuan Pengelolaan Persediaan ................................................................................................ 3
E. Pendekatan Manajemen Persediaan ......................................................................................... 4
BAB III .................................................................................................................................................. 8
PENUTUP.............................................................................................................................................. 8
A. KESIMPULAN .......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Suatu perusahaan tidak akan beroperasi tanpa adanya persediaan. Dalam
pengelolaan persediaan terdapat tahap-tahap pokok persediaan yang terdapat dalam suatu
system produksi dan distribusi dari bahan-bahan mentah dan pemesanan suplai melalui
proses produktif,yang tercapai puncaknya sehingga tersedia untuk digunakan. Dalam
system ini ,mula-mula sekali haruslah kita mempunyai bahan baku dan suplai agar dapat
melaksanakan proses produksi. Bila kita ingin dapat menghasilkan sesutau dengan biaya
yang paling sedikit dan menurut jadwal yang dikehendaki ,maka barang-barang dan suplai
ini harus tersedia. Karena itu perusahaan harus mengadaka kebijakan-kebijakan yanh
menentukan kapan melengkapi persediaaan tersebut dan berapa banyak yang harus dipesan
pada suatu waktu.
Persediaan bagi suatu perusahaan merupakan unsur yang sangat penting demi
menjaga kelancaran proses produksi. Jika persediaan bahan baku melebihi kebutuhan maka
akan menimbulkan biaya ekstra yang tinggi dan jika persediaan disimpan digudan terlalu
lama maka akan mengakibatkan kerusakan.sedangkan jika jumlah persediaan terlalu
sedikit akan menimbulkan kerugian yakni terganggunya proses produksi dan juga
berakibat hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan apabila permintaan lebih besar
dari perkiraan .
Persediaan sebagai kekayaan perusahaan ,memiliki peranan penting dalam operasi
bisnis.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian manajemen persediaan??
1. Apa fungsi persedian ??
2. Apasaja jenis –jenis persediaan??
3. Apa tujuan pengelolaan persediaan??
4. Bagaimana pendekatan manajemen persediaan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa pengertian manajemen persediaan
2. Untuk mengetahui fungsi dari persediaan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis persediaan
4. Untuk mengetahui bagaimana tujuan pengelolaan persediaan
5. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan manajemen persediaan

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Persediaan
Manajemn persediaan adalah kemampuan suatu perusahaan dalam mengatur dan
mengelola setiap kebutuhan barang baik barang mentah,berang setengah jadi, dan barang
jadi agar selalu tersedia baik dalam kondisi pasar yang stabil dan berfluktasi. Sedangkan
persediaan merupakan suatu teknik yang berkaitan dengan penetapan terhadap besarnya
persediaan barang yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan oprasi
produksi ,serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang
seharusnya dilakukan oleh perusahaan,( Ristino , 2013;2 ). Sedangkan menurut Hani
Handoko ( 2000 ) , persediaan adalah suatu istilah yang umum yang menunjukan segala
sesuatu atau sumber daya – sumber daya organiasi yang disimpan dalam antisipasinya
terhadap pemenuhan perimintaan baik internal maupun eksternal.
Diperlukan suatu system manajemen persediaan yang tepat dalam suatu perusahaan
agar tersedia bahan baku dapat dikendalikan dengan baik.apabila jumlah persedian yang
terlalu besar akan mengakibatkan timbulnya biaya yang tinggi karena adanya biaya
penyimpanan yang meningkat dan juga resiko kerusakana barang yang lebih tinggi. Akan
tetapi, jika persediaan barang terlalu sedikit akan beresiko terjadinya kekurangan
persediaan (stock out) karena seringkali barang persediaan tidak didatangkan secara
mendadak yang akan berpengaruh pada terhentinya kegiatan produksi, tertundanya
keuntungan bahkan hilangnya pelanggan (Meyliawati & Suprianto, 2016) .
Beberapa yang harus diperhatikan dalam manajemen persediaan, sebagai berikut.
1. Waktu kedatangan barang yang akan dipesan kembali. Jika waktu
kedatangan barang yang dipesan cukup lama pada periode tertentu maka
persediaan barang tersebut harus disesuaikan sehingga barang tetap ada
sampai persediaan yang baru dipesan datang.
2. Berapa kuantitas barang yang disimpan. Jumlah barang yang dipesan harus
sesuai agar tidak terlalu banyak yang hanya akan mengakibatkan
pemborosan. Namun, jika barang yang dipesan terlalu sedikit akan
menimbulkan terhentinya kegiatan prouksi.
3. Perhatikan persediaan pengaman (safety stock). Dengan adanya barang
pengaman akan mengantisipasi jika terjadi sesuatu yang menghambat
terjadinya waktu pembelian sehingga stok barang persediaan masih ada
untuk beberapa waktu ke depan (Meyliawati & Suprianto, 2016)

B. Fungsi Persediaan
Persediaan perusahaan harus dilakukan supaya kegiatan oprasional tetap bisa dilakukan
tanpa harus menunggu ketersediaan input atau bahan baku dan kebutuhan lainnya.berikut
ini beberapa fungsi dari persediaan :
a) Fungsi Decuopling
Fungsi perusahaan untuk mengadakan persediaan decuopling dengan mengadakan
pengelompokan operasional secara terpisah-pisah.

2
b) Fungsi Economic size
Persedian dalam jumlah besar harus dilakukan dengan pertimbangan adanya diskon
atas pembelian bahan ,diskon atas kualitas dalam proses konversi ,dan kapasitas
gudang yang memadai.
c) Fungsi Antisipasi
Persedian bahan yang fungsinya untuk penyelamatan harus dilakukan jika terjadi
keterlambatan datangnya pesanan bahan dari pemasok. Tujuan utama adalah untuk
menjaga proses konversi agar tetap berjalan.
C. Jenis-Jenis Persediaan
Persediaan terbagi dalam beberapa jenis dan setiap jenis nya memiliki karaktersik
atau ciri-ciri khusus tersendiri. Persediaan bisa berupa bahan mentah,bahan pembantu
,barang dalam proses,dan barang jadi atau suku cadang.
Heizer dan Render ( 2004:61 ) menyebutkan bahwa untuk mengakomodasi fungsi
persediaan ,perusahaan memiliki 4 jenis persediaan berikut :

a) Persediaan Bahan Baku ( Raw Material Inventory )


Sebuah bahan baku yang belum memasuki proses produksi memiliki kegunaan
untuk memisahkan para pemasok dari proses produksi.
b) Persediaan Barang Setengah Jadi ( Working In Process/WIP inventory )
Bahan baku atau komponen yang sudah mengalami proses produksi tetapi masih
belum sempurna atau masih belum menjadi produk jadi.
c) Maintenance Repair Operating
Maintenance repair operating atau pemeliharaan perbaikan operasi diperlukan
untuk berjaga-jaga jika ada kerusakan mesin dalam salah satu proses
produksi.MRO harus tetap dijadwalkan atau diantisipasi.
d) Persedian Barang Jadi ( Finished Goods Inventory )
Produk akhir yang sudah jadi dan siap untuk dijual . selain dari keempat Janis
persediaan tersebut Handoko ( 1999: 334 ) menambahkan ,yaitu :
1) Persediaan komponen rakitan
Persediaan terdiri dari komponen – komponen yang diperoleh dari
perusahaan-perusahaan lain dimana komponen tersebut dapat dirakit
kembali menjadi suatu produk.
2) Persediaan bahan pembantu atau penolong
Persediaan barang –barang diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak
menggunakan komponen atau bagian dari barang jadi.
D. Tujuan Pengelolaan Persediaan
Pengelolaan persediaan barang harus selalu dilakukan untuk :
a) Menjaga persediaa agar jadi tidak habis
b) Menjaga tingkat kepuasan konsumen sehingga tidak akan mengecewakan
c) Menjaga jumlah persediaan barang agar tidak berlebihan.

3
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan persediaan barang
dagangan antar lain :
a) System pencatatan yang palin tepat
b) Metode pencatataan yang tepat untuk menentukan persediaan
c) Menghitung persediaan barang dagangan
d) Menyusun laporan persedian
System pencatatan persediaan barang ada 2 ,yaitu
a) Pencatatan secara terus menerus [perpetual system ] ,yaitu pencatatan semua
penambahan dan pengurangan dengan cara yang sama seperti pencatatan kas.
b) Pencatatan secara periodic (periodic system),,yaitu pencatatan yang dilakukan
pada waktu atau periode tertentu
Metode pencatatan persediaan barang dagangan dan bahan baku digunakan cara sebagai
berikut.
a) First In Out ( FIFO ) ,yaitu barang yang pertama masuk maka barang itulah yang
kebih dahulu dikeluarkan.
b) Last In First Out ( LIFO ) ,yaitu barang yang paling akhir masuk maka barang
itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
c) Average Cost ( AC ) yaitu barang –barang yang dikeluarkan akan dicatat
berdasarkan harga rata-ratanya.
Dengan mengetahui system pencatatan dan motode pencatatan maka persediaan
barang dagangan dan bahan baku bisa dilakukan dengan tepat sehingga pengadaan
persediaan barang dagangan dengan tingkat persediaan yang mengutungkan bisa
dilakukan.
E. Pendekatan Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan terdiri dari beberapa pendekatan berikut ini :
1) Pendeketan Tradisional
System manajemn persedian dengan pendekatan tradisional
menganggap ketidakpastian permintaan konsumen mengakibatkan
ketidakpastian produksi dan pembelian sehingga perusahaan harus
memiliki persediaan. Dalam pendekatan tradisional ,masalah produksi
dapat diatasi dengan dengan mengelola persediaan . ada beberapa tujuan
yang mendorong pendekatan tradisional perlu diadakan persediaan antar
lain :
a) Untuk menyeimbangkan biaya penyimpanan dan pemesanan
b) Untuk memuaskan permintaan pelanggan
c) Untuk memanfaatkan potongan harga
d) Untuk berjaga – jaga jika terjadi kenaikan harga
e) Untuk menjaga kelancaran proses produksi

4
Pendekatan manajemn persedian tradisional didasarkan pada metode
minimal dan maksimal. Metode ini menggambarkan batas minimal
dan maksimal persediaan yang harus diadakan oleh perusahaan.
Persediaan bisa diusahakan selalu berada diantara batas minimal dan
maksimal dengan langkah-langkah berikut :
a. Penentuan economic order quantity ( EOQ ) atau kuantitas
pemesanan yang paling ekonomis
Economic order quantity ( EOQ ) digunakan untuk menentukan
berapa besar yang harus dipesan . Penentuan besarnya EOQ ini
dihitung dengan cara :
EOQ = 2 P x I

CxK

Keterangan :
K = biaya penyimpanan ( dalam presentase )
I = biaya pemesanan
P = kebutuhan bahan dalam satu periode
C = harga bahan
b. Reorder point ROP atau titik pemesanan ulang
Titik pemesanan ulang adalah titik waktu dimana pesanan baru
harus dilakukan. Untuk dapat menghitung titik pemesanna
ulang , maka tingkat pemakaian dan waktu tunggu perlu
diketahui.titik pemesanan ulang dihitung dengan rumus
perhitungan :
Pemakaian per hari x rata – rata waktu tunggu

c. Persediaan pengaman
Jika permintaan bahan atau produk tidak diketahui secara pasti
maka kemungkinan kekurangan persediaan bisa terjadi.
Persediaan pengaman adalah persediaan ekstra yang disimpan
sebagai jaminan dalam menghadapi permintaan yang
berfluktuasi . Persedian pengaman dihitung dengan rumus :

Pemakaian per hari x rata-rata keterlambatan bahan

d. Persediaan maksimum
Jika perusahaan harus memelihara persediaan pengaman pada
saat bahan atau barang yan dipesan datang, persediaan akan
menunjukkan tingkat minimal yaitu sebesar persediaan
pengaman sehingga setelah bahan yang dipesan diterima,
persediaan akan naik kembali ke tingkat maksimal, yaitu

5
sebesar persediaan pengaman ditambah Ekonomic Order
Quantity ( EOQ ).
2) Pendekatan just in time ( JIT )
System just in time bertujuan untuk meminimalkan tingkat
persediaan , kalau bisa tingkat persediaan ditekan menjadi nol. System
semacam ini ,supplier akan ditekan sedemikian rupa sehingga bisa
mendatangkan barang hanya beberapa jam saja sebelum dibutuhkan.
Just in time adalah suatu pendekatan manufaktur dengan
mempertahankan produksi yang harus ditarik dari seluruh system melalui
adanya permintaan dan bukannya mendorong seluruh system dengan skedul
yang tepat untuk mengatisipasi permintaan.
Keuntungan bagi perusahaan yang menerapkan just in time antara
lain :
a) Modal kerja yang dapat ditunjang dengan adanya persediaan
karena pengurangan-pengurangan biaya persediaan
b) Lokasi yang tadinya untuk menyimpan persediaan dapat
digunakan untuk aktivitas lain sehingga produktivitas
meningkat.
c) Waktu untuk melakukan aktivitas produksi berkurang
,sehingga dapat menghasilkan jumlah produk lebih banyak
dan lebih cepat merespon konsumen
d) Tingkat produk cacat berkurang sehingga mengakibatkan
penghematan dan kepuasan konsumen meningkat.
3) Pendekatan teori kendala
Menurut teori kendala , jika ingin meningkatkan kinerja suatu
perusahaan harus mengidentifikasi kendala-kendala kemudian
memanfaatkan kendala-kendala tersebut dalam jangka pendek maupun
jangka panjang sehingga bisa menemukan cara untuk mengatasi kendala
tersebut.
Teori kendala seperti just in time meletakkan manajemen persedian
ditempat yang penting untuk dibandingkan sudut pandang tradisionalnya.
Teori ini beragumentasi bahwa penurunan persediaan akan meningkatan
daya saing perusahaan karena penurunan jumlah dan kualitas barang
persedian tidak akan diperoleh produk yang lebih baik dan tanggapan yang
lebih cepat terhadap kebutuhan pelanggan .
Dalam pendekatan teori kendala dikenal dengan langkah untuk mencapai
tujuan , yaitu meningkatkan kinerja perusahaan .
a. Mengidentifikasi kendala – kendala yang di hadapi perusahaan.
b. Memanfaatkan kendala-kendala yang mengikat,cara untuk
memaksimalkan
c. Menyampingkan kendala yang tidak mengikat dalam setiap
pengambilan keputusan .

6
d. Memperbaiki kedala-kendala yang mengikat. Salah satu
tindakan yang diambil untuk memaksimalkan penggunaan
kendalayang ada dengan melakukan suatu program perbaikan
yang berkelanjutan dengan cara menaikkan sejumlah input pada
kendala-kendala yang mengikat perusahaan.

7
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persediaan merupakan suatu teknik yang berkaitan dengan penetapan terhadap
besarnya persediaan barang yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam
kegiatan oprasi produksi ,serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan
barang yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Persediaan memiliki beberapa fungsi
diantaranya adalah fungsi decuopling, economic size dan antisipasi yang digunakan untuk
menajaga persedian yang ada agar tetap bisa beroprasi . Perediaan terbagi dalam beberapa
jenis dan setiap jenisnya memiliki karakteristik atau ciri – ciri khusus tersendiri serta dalam
pengelolaan dan pemeliharaan pun berbeda – beda. Persedian bisa berupa bahan baku
,bahan pembatu ,barang dalam proses dan barang jadi dari sini terbagi menjadi beberapa
jenis persediaan antara lain bahan baku,barang setengah jadi, MRO ( maintenance repair
operating ),barang jadi komponen rakitan , bahan pembantu.
Tujuan dari persediaan adalah menjaga persediaan agar tidak habis sehingga
produksi tetap terus berjalan , serta menjaga jumlah persediaan tidak berlebih untuk
mengurangi kerusakan barang persediaan sehingga tidak menambah terjadinya kerugian.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/326625-analisis-manajemen-persediaan-
umkm-jazid-bdcbabfa.pdf
file:///C:/Users/ACER/Downloads/20079-40708-1-SM.pdf
file:///C:/Users/ACER/Downloads/22866-36503-1-SM.pdf
file:///C:/Users/ACER/Downloads/40185-85-88217-1-10-20181003%20(1).pdf
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/profitability/article/view/1967/pdf
http://eprints.undip.ac.id/27394/1/jurnal.pdf
Ahmad, G. N. (2018). Manajmen Oprasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai