Anda di halaman 1dari 17

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/336240597

LITERATUR KAJIAN MAQASHID SYARI’AH

Article · August 2016

CITATIONS READS

0 7,611

1 author:

Muhammad Choirun Nizar


Universitas Islam Sultan Agung
7 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

UU Wakaf dalam Perspektif Ushul Fiqh View project

All content following this page was uploaded by Muhammad Choirun Nizar on 03 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


LITERATUR KAJIAN MAQASHID SYARI’AH
Oleh: Muchamad Coirun Nizar

Abstrak
Maqashid Syariah merupakan tren baru dalam kajian Ushul Fikh yang
mengalami perkembangan pada era kontemporer. Perkembangan
hukum Islam era kontemporer dirasa lebih menjanjikan ketika
menggunakan metode-metode yang ada dalam maqashid syariah.
Sebagai disiplin ilmu perkembangan dari ushul fikh, maqashid syariah
kini banyak digandrungi oleh para pakar hukum Islam untuk dikaji
lebih dalam. Oleh karena itulah diperlukan informasi memadai tentang
literatur kajian yang membahas tentang maqashid syariah sejak masa
klasik hingga kontemporer. Kajian maqashid syariah sebenarnya telah
ada sejak periode klasik. Saat itu, pembahasan tentang maqashid
syariah hanya disinggung secara implisit saja. Kajian tentang maqashid
syariah pada periode selanjutnya ditandai dengan munculnya sebuah
kitab fenomenal bernama Kitab Al Muwafaqat (At Ta'rif Bi Asrar At
Taklif) karya As Syathibi. Dan pada masa kontemporer, maqashid
syariah menjadi sebuah obyek kajian menarik sehingga banyak
bermunculan karya-karya ilmiah yang mengupas tuntas tentang
maqashid syariah.

Kata Kunci: Literatur, Kajian, Maqashid Syari’ah

A. Pendahuluan
Perubahan dan perkembangan merupakan sebuah
keniscayaan bagi umat manusia. Justru yang tetap dalam
kehidupan manusia adalah perubahan dan perkembangan itu
sendiri. Ketika perubahan dan perkembangan itu terjadi, menjadi
sebuah keharusan pula untuk menjadikan syariat Islam selalu
eksis dalam pergulatan zaman. Sebagaimana bunyi salah satu
kaidah universal dalam Islam, yaitu :
Literatur Kajian Maqashid Syari’ah

Dalam ranah perkembangan hukum Islam, ketika dulu Islam


hanya menawarkan sebuah disiplin ilmu dalam syariah Islam
berupa kajian bernama ushul fikh, kini, dalam diskursus syariah
kontemporer, maqashid syariah muncul sebagai warna baru
dalam kajian syariah Islam.
Secara etimologi, Maqashid artinya kesengajaan atau
tujuan, Maqashid berarti hal-hal yang dikehendaki dan
dimaksudkan.1 Sedangkan Syari’ah berarti sejumlah hukum
amaliyyah yang dibawa oleh agama Islam, baik yang berkaitan
dengan konsepsi aqidah maupun legislasi hukumnya.2
Penggabungan dua kata tersebut menjadi maqashid syariah,
secara garis besar bermakna tujuan-tujuan syariat Islam.
Maqashid Syariah merupakan tren baru dalam kajian
Ushul Fikh yang mengalami perkembangan pada era
kontemporer. Namun meski begitu, benih-benih maqashid
syariah sebenarnya telah muncul secara implisit pada beberapa
literatur klasik seperti dalam kitab Al Mustashfa karya Al Ghazali
dan Qawa’idul Ahkam karya Al Izz Bin Abd. Salam. Pada masa
setelahnya, kajian tentang maqashid syariah mendapatkan
perhatian besar dari salah seorang Ulama Andalusia yang
bernama Imam Asy Syatibi dengan kitabnya Al Muwafaqat. Dan
kini, Eksistensi kajian tentang maqashid syariah semakin banyak
didalami oleh para pakar hukum Islam di beberapa belahan
dunia sehingga banyak bermunculan literatur-literatur baru yang
secara fokus membahas tentang maqashid syariah. Artinya,
dalam lintas sejarah, literatur kajian tentang maqashid syariah
dapat dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu kajian maqashid
syariah secara implisit dan eksplisit serta kajian maqashid syariah
dalam masa kontemporer. Dalam artikel ini akan diinformasikan
mengenai literatur kajian maqashid syariah yang tentunya

Ibnu Mansur, lisan al-‘Arab,(Beirut: Dar al-Sadr, t.th),VIII, h. 175


1
2Ahmad Raisyuni, al Fikr al maqashidi Qawa’iduhu wa Fawa’iduhu, (Ribath:
Mathba’ah al Najah al Jadidah al Dar al Baydha, 1999), h. 10

54 Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016


M. Coirun Nizar

berguna bagi para pegiat hukum Islam ketika ingin mempelajari


lebih dalam tentang maqashid syariah.

B. Maqashid Syariah Secara Implisit


Sebagaimana telah disebutkan bahwa literatur kajian
dalam maqashid syariah terbagi menjadi tiga fase.
Pengklasifikasian ini didasarkan pada kondisi kajian tentang
maqashid syariah dalam sejarah perkembangan Islam. Dalam
periode klasik, pembahasan tentang maqashid syariah hanya
disinggung secara implisit saja. Bahkan Ibnu Bayyah
mengungkapkan bahwa kajian tentang maqashid syariah dalam
literatur klasik mengkristal pada pembahasan tentang tiga
bingkai besar maqashid yaitu dharuriyyah, hajjiyyah dan
tahsiniyyah.3
Pembahasan tentang kajian literatur maqashid syariah
pada masa awal, tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang
perkembangan metode-metode ijtihad dalam disiplin ilmu ushul
fikh. Dalam sejarah perkembangannya, kajian tentang maqashid
syariah pada periode awal tidak begitu jelas disebutkan dan
hanya dikesampingkan dalam beberapa sub bab kecil dalam
beberapa literatur kitab klasik. Hal ini disebabkan konsentrasi
kajian hukum Islam yang ada pada beberapa literatur klasik yang
terbatas pada teori-teori dalam ushul fikh sebagai metodologi
istinbat hukum dari nash dan juga qawa’id fikh sebagai pondasi
dasar bangunan fikh. Dan keduanya memiliki kecenderungan
terhadap teks bukan pada makna di balik teks. Sedangkan kajian
tentang maqashid syariah sendiri lebih diarahkan pada domain
filsafat yang dianggap tidak bersentuhan langsung dengan proses
istinbat hukum.4

3 Abdullah Ibn Bayyah, ‘Alaqatu Maqashid As Syariah bi Ushul al Fikh, (Muassasah


Al Furqan, 2006), h. 23
4 Ahmad Imam Mawardi, Fiqh Minoritas, (Yogyakarta: LKIS, 2012), h. 185

Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016 55


Literatur Kajian Maqashid Syari’ah

Setidaknya ada dua sebab yang menjadikan maqashid


syariah tidak dikategorikan dalam bagian integral dalam kajian
hukum Islam (Baca; Fikh). Pertama, dominasi madzhab teologi
yang menolak peranan akal dalam memahami nash sebagai
penghambat perkembangan maqashid syariah. Kedua, kebolehan
kajian tentang maqashid syariah diperdebatkan sebab
dimasukkan dalam kategori filsafat. Sisi positif yang ada ketika
itu, yang juga menjadi latar belakang keberadaan benih-benih
maqashid syariah dalam literatur klasik ialah keterkaitan
maqashid syariah dengan beberapa teori dalam ushul fikh seperti
teori mashlahah mursalah, istihsan, dan sadd al dzarai’.5
Benih awal maqashid syariah pada literatur klasik dapat
ditemukan pada kitab-kitab karya At Turmudzi (wafat tahun 320
H / 932 M) antara lain al-Shalah wa Maqashiduhu, al-Haj wa
Asraruh, al-‘Illah, ‘Ilal al-Syari’ah, ‘Ilal al-‘Ubudiyyah. Bahkan oleh
Raisyuni, Imam At Turmudzi disebut sebagai tokoh yang banyak
memberikan kontribusi dalam pembahasan illah hukum-hukum
syariat dan rahasia di balik itu. Beliaulah tokoh pertama yang
menggunakaan terminologi ‘maqashid’ dalamn beberapa
karyanya. Bahkan dimungkinkan juga, beliaulah yang pertama
kali mengangkat kata maqashid sebagai judul salah satu kitabnya
yang bernama As Salah wa Maqashiduha.6 Kitab ini banyak
membicarakan tentang kandungan-kandungan rahasia yang ada
dalam ibadah shalat. Tidak hanya kitab itu saja, At Turmudzi juga
memiliki kitab lain semisal kitab al Illah dan kitab Al ‘Ilal al
‘Ubudiyyah.
Selain At Turmudzi, masih banyak literatur klasik yang
membahas kajian tentang maqashid syariah secara implisit.
Berikut beberapa kitab literatur tersebut:
1. Mahasin As Syari'ah karya Al Qaffal As Syasyi (W: 365 H / 976 M)

5 Ibid., h. 186
6 Raisyuni, Nadzariyyah Al Maqashid ‘inda al Imam As Syatibi, (Al Ma’had Al Alami
li al Fikr al Islami: 1995), h. 40

56 Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016


M. Coirun Nizar

Kitab ini sudah dicetak beberapa kali, bahkan menurut Ahmad


Raisuni manuskrip kitab ini ada di Turki dan Maroko. Kitab ini
mendapat apresiasi yang sangat baik dari ulama sekaliber Ibnu
Qayyim al-Jauziyyah. Bahkan Ibnu Qayyim sangat terinspirasi
dengan kandungan dalam kitab ini. Kitab ini memiliki keterkaitan
dengan kajian maqashid syariah sebab di dalamnya membahas
tentang hukum-hukum syariah beserta tujuan-tujuannya.7
2. Al Burhan karya Imam Al Haramain Al Juwaini (W: 478 H/1185
M)
Kitab ini yang pertama kali melakukan pembahasan tentang
dasar-dasar maqashid tiga yakni dharuriyyah, hajiyyah dan
tahsiniyyah dalam bab qiyas ketika membahas tentang illah. Kitab
ini juga menyebutkan tentang maqashid kulliyyah lima secara garis
besar. 8
3. Al Musthasfa karya Abu Hamid Al Ghazali (W: 505 H / 1111 M)
Kitab ini berperan penting dalam perkembangan kajian tentang
maqashid syariah. Al Ghazali melakukan pembahasan tentang
maqashid syariah dalam bab mashlahah mursalah. Beliau
mendefinisikan teori mashlahah sebagai bentuk realisasi dari
tujuan syariah. Beliau sedikit lebih jauh mengelaborasi 3 (tiga)
tingkatan maqashid (Al-Dharuriyat, Al-Hajiyat dan Al-Tahsiniyat)
dan menambahkan bahwa tingkatan maqashid yang lebih rendah
akan menjadi penyempurna (mukammilat) terhadap maqashid
yang lebih kuat, sehingga al-hajiyat sebagai penyempurna
terhadap al-dharuriyat dan al-tahsiniyat menjadi penyempurna
terhapad al-hajiyat., hal tersebut menurutnya tidak dapat dibolak-
balik. Beliau juga menjelaskan lebih mendetail tentang teori
maqashid dharuriyyah dengan membaginya dalam lima kategori: ad
din, an nafs, al ‘aql, al nasl dan al mal.9

7Ibid., h. 43
8 Ibnu Zagibah, Al Maqashid Al Ammah Li as Syariah al Islamiyyah, (Dar As
Shofwah: 1996), h. 20
9 Ibid.

Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016 57


Literatur Kajian Maqashid Syari’ah

4. Al Mahshul karya Ar Razi (w : 606 H.)


Kajian maqashid syariah dalam kitab ini masih sama dengan
kitab-kitab sebelumnya karena sejatinya, inspirasi antara kitab ini
dengan kitab Al Mustashfa adalah sama yakni kajian maqashid
yang dijelaskan oleh Al Juwaini. Bisa dikatakan pula bahwa kitab
ini merupakan elaborasi dari beberapa kitab ‘al Mu’tamad’ karya
Abu al Husain al Bashri, kitab ‘al Burhan’ karya Al Juwaini dan
kitab ‘al Mustashfa’ karya Al Ghazali.
5. Al Ihkam karya Saifuddin Al Amidi (W: 631 H / 1233 M)
Pembahasan maqashid syariah dalam kitab ini kurang lebihnya
sama dengan kitab-kitab sebelumnya. Namun kitab ini juga
menjelaskan tentang dasar-dasar maqashid dan maqashid
kulliyyat dalam bab tarjih antara beberapa qiyas.10
6. Ta’lil al Ahkam karya Mustafa Syalabi
Kitab ini juga membahas tentang maqashid syariah dengan tiga
kategorinya serta perubahan hukum sebab perubahan mashlahah.
7. Qawa'idul Ahkam karya Al Izz Bin Abd. Salam (W: 660 H/1066 M)
Jika kitab-kitab sebelumnya adalah kitab ushul fikh, maka kitab
Qawa'idul Ahkam merupakan kitab yang berkonsentrasi dalam
pembahasan kaidah fikh. Kajian maqashid syariah dalam kitab ini
terletak pada pembahasan kaidah jalb al mashalih wa dar’ al mafasid.
Al Izz ibn Abd Salam dalam kitab ini menjelaskan tentang hakikat
mashlahah dan mafsadah beserta klasifikasi dan tingkatan-
tingkatannya. Selain kitab ini, Al Izz Ibn Abd Salam juga
mengarang kitab Maqashid as Shaum yang menjelaskan tentang
maqashid syariah dalam ibadah puasa.
8. Al Furuq karya Syihabuddin Al Qarrafi (W: 685 H / 1283 M)
Sebenarnya, kajian maqashid syariah dalam kitab ini telah
terfokus dalam satu pembagian tersendiri. Namun
pembahasannya masih sangat terbatas dan sedikit. Keunikannya,

10 Ibid.

58 Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016


M. Coirun Nizar

kitab ini memasukkan kategori hifdz al ‘ardhi dalam term maqashid


kulliyyah yang berjumlah lima.
9. Ad Dzari'ah Ila Ma'rifati Asrar As Syari'ah karya Najmuddin At
Thufi (W: 716 H/1316 M)
10. I’lam Al Muwaqqi’in karya Ibnu Qayyim Al Jauziyyah
Selain kitab-kitab yang telah disebutkan yang notabene
tidak keluar dari frame madzhab empat, terdapat pula beberapa
kitab dari madzhab syiah yang juga berbicara tentang maqashid
syariah. Salah satunya kitab ‘ilal al Syar’i karya Ulama Syiah
Imamiyyah bernama Ibnu Babawaih al Qumi.
Beberapa literatur yang telah disebutkan di atas adalah
beberapa kitab yang berkonsentrasi pada bidang ilmu ushul fikh
dan qawa’id fikh. Di samping itu, pada masa klasik, kajian tentang
maqashid syariah secara implisit juga dapat ditemukan dalam
beberapa literatur dalam bidang tafsir Alquran. Seperti kitab Al
Kasysyaf karya Ulama tafsir yang beraliran mu’tazilah bernama
Zamakhsyari. Tafsir Al Kasysyaf ini banyak menjelaskan tentang
rahasia dalam syariat terutama dari aspek kebahasaan. Kemudian
kitab Mafatih al Ghaib karya Fakhr Ad din Ar Razi, tafsir Al
Mannar karya Muhammad Abduh, kitab At Tahrir wa Tanwir
karya Ibnu ‘Asyur dan tiga kitab tafsir Ahkam alquran karya Asy
Syafi’i, Al Jashshas dan Ibnu al Arabi.

C. Maqashid Secara Eksplisit


Periodesasi kedua dalam diskursus tentang maqashid
syariah terjadi ketika pembahasan tentang maqashid syariah
disebutkan lebih jelas dalam literatur terdahulu. Meski mungkin
maqashid syariah belum bisa dikatakan sebagai satu disiplin ilmu
tersendiri, namun dalam periode ini, kajian tentang maqashid
syariah lebih mendalam dibanding kitab-kitab sebelumnya.
Telah akrab dalam telinga kaum akademisi yang
berkonsentrasi dalam hukum Islam bahwa pembahasan

Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016 59


Literatur Kajian Maqashid Syari’ah

mengenai maqashid syariah tidak bisa terlepas dari kitab


fenomenal bernama Kitab Al Muwafaqat (At Ta'rif Bi Asrar At
Taklif) karya As Syathibi. As Syathibi merupakan pemikir abad 8
Hijriyah (720 H), salah seorang ulama’ yang pemikirannya
banyak dirujuk oleh ulama-ulama setelahnya dan juga para
modernis abad ini. Dialah yang pertama mengusung konsep
mashlahah melalui maqashid syari’ahnya, dan merumuskan
metodologinya sebagai salah satu teori istinbath hukum dalam
menjawab problematika masyarakat yang modern dan komplek,
sehingga tidak bisa terselesaikan dengan teori-teori ushul fiqh
sebelumnya.
Motif yang melatar belakangi penulisan kitab Al Muwafaqat
ini adalah adanya kelemahan metodologis yang dihadapi para
fuqaha’, khususnya kalangan Malikiyah pada saat itu karena
adanya perkembangan kebudayaan dan peradaban yang
sedemikian pesatnya serta keadaan politik, sosial, dan ekonomi,
sehingga hal ini memunculkan banyak problematika masyarakat
mempengaruhi adaptabilitas syari’ah agak menemui kesulitan.
Konsep yang ditawarkan oleh al Syathibi melalui kitab ini adalah
sebuah metodologi penetapan hukum dengan metode induktif
dari masalah-masalah furu’iyyah serta dalil-dalil juz’iyyah (parsial)
sehingga dari satu kesatuan itu ketika dilakukan sebuah analisis
bisa memunculkan prinsip-prinsip universal yang disebut dengan
maqashid syari’ah yang titik fokusnya adalah mashlahah. Selain itu,
As Syathibi juga menawarkan teori baru bernama al istiqra’ al
ma’nawi. Teori ini hakikatnya sebuah teknik penyimpulan
mashlahah yang mengacu pada lima maqashid syari’ah (hifdh al
din, hifdh al nafs, hifdh al nasl, hifdh al mal, hifdh al ‘aql) dengan tiga
skala prioritas dlaruriyah, hajiyah, tahsiniyah, yang akan dijadikan
dasar penentuan hukum dari penggabungan penganalisaan
berbagai macam dalil-dalil parsial yang beraneka ragam, melalui

60 Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016


M. Coirun Nizar

istiqra’ ini secara induktif diharapkan akan dicapai sebuah


kesimpulan mashlahah sebagai alasan (‘illah) penentuan hukum.11

D. Literatur Maqashid Era Kontemporer


Periodesasi ketiga dalam kodifikasi maqashid syariah ialah
periode kontemporer dimana maqashid syariah menjadi sebuah
obyek kajian menarik sehingga banyak bermunculan karya-karya
ilmiah yang mengupas tuntas tentang maqashid syariah. Tidak
hanya itu, kajian terhadap disiplin ilmu baru bernama maqashid
syariah telah banyak melahirkan Ulama-ulama handal dalam
bidang ini seperti Muhammad At Thohir Ibnu Asyur (W: 1393 H
/ 1973 M), 'Alal Al Fasi (W: 1394 H / 1974 M), Ahmad Ar Raisuni
dan lain sebagainya. Kitab-kitab karya para ulama tersebut
banyak menjadi rujukan pembahasan tentang maqashid syariah
lintas negara. Berikut penulis paparkan tentang beberapa literatur
kajian maqashid syariah dalam periode kontemporer:
1. Maqasid As Syari'ah Al Islamiyah karya Muhammad At Thohir
Ibnu Asyur
Syeh Muhammad Thohir Ibnu Asyur merupakan Ulama
kontemporer asal Tunisia dan alumnus Universitas Ezzitouna
Tunisia. Ibn Asyur dalam proyek maqashid syariah lebih
berkonsentrasi pada proyek mengindependenkan maqasid
syari'ah sebagai sebuah disiplin keilmuan tersendiri lepas dari
kerangka ilmu ushul fiqh, dengan merumuskan konsep,
kaidah serta substansi kajiannya.12
Kitab ini terbagi dalam dua pembahasan, yakni
pembahasan tentang syariah serta beberapa disiplin ilmu yang
berkaitan dengan maqashid syariah. Secara khusus pula, Ibnu
Asyur membahas tentang hubungan ilmu ushul fikh dengan
maqashid syariah. Sedangkan pembahasan kedua, secara

11Abu Ishaq Ibrahim Bin Musa Al Syathibi, Al Muwafaqat Fi Ushul Al Syari’ah , (Beirut:
Dar al Kutub al ‘Ilmiyah, tt.), jilid II, hlm 2,3,5,19,39,54,71,79,221,228, dan 285.
12 Dikutip dari tulisan Dr. Arwani dalam http://arwani-syaerozi.blogspot.com

Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016 61


Literatur Kajian Maqashid Syari’ah

fokus membahas tentang maqashid syariah baik dalam ranah


landasan teologisnya hingga aplikasinya dalam berbagai
aspek seperti muamalah, putusan peradilan dan lain
sebagainya.13 Selain kitab ini, Ibnu Asyur juga mengarang
kitab at Tandzir al Maqashidi. Pemikiran Ibnu Asyur tentang
maqashid syariah kemudian ditulis dalam sebuah kitab
bernama Nadzariyyat Al Maqashid ‘inda Ibnu Asyur karya Ismail
Al Hasani. Kitab ini juga dapat menjadi referensi dalam
mengkaji tentang maqashid syariah.
2. Maqasid As Syari'ah Wa Makarimuha karya Muhammad 'Alal Al
Fasi
Muhammad 'Alal Al Fasi merupakan Ulama kontemporer
asal Maroko dan alumnus Universitas al Kairouiyien Maroko.
Dalam kajian terhadap maqashid syariah pada periode
kontemporer, Alal al Fasi lebih berkonsentrasi pada
penjabaran tuntas seputar tujuan syar'iat Islam, hikmah dan
rahasianya, tidak mewacanakan integrasi atau
independensinya dari ilmu ushul fiqh.14
Kitab ini berbicara tentang maqashid syariah Secara
komprehensif. Mulai dari informasi-informasi yang bersifat
sebagai pendahuluan seperti syariat-syariat dalam beberapa
agama termasuk selain Islam, kondisi sosial pada masa
kenabian dan lain sebagainya hingga yang bersifat substansial
seperti pembahasan tentang dasar-dasar landasan syariah
lengkap dengan penjelasannya, hingga bebrapa teori tentang
ijtihad dalam lintas sejarah kajian ushul fikh. Beliau
menjadikan akhlakul karimah sebagai alat pengukur

13 Muhammad At Thohir Ibnu Asyur , Maqasid As Syari'ah Al Islamiyah , (Dar An Nafais,


2001)
14 Dikutip dari tulisan Dr. Arwani dalam http://arwani-syaerozi.blogspot.com

62 Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016


M. Coirun Nizar

mashlahah ‘ammah serta landasan dari beberapa tujuan


syariah.15

3. Nadzariyat Al Maqasid Inda As Syatibi karya Ahmad Ar Raisuni


Ahmad Raisuni merupakan guru besar Ushul Fiqh di
Universitas Muhammad V Rabat Maroko. Beliau terkenal
sebagai pakar maqashid syariah pada akhir abad 20 hingga
sekarang. Kitab ini sebenarnya merupaka disertasi doktoral
beliau yang pada akhirnya menyimpulkan bahwa imam
Syatibi yang dianggap sebagai founding father kajian maqasid
syari'ah ternyata dalam membangun idenya ia tidak berangkat
dari ruang kosong, akan tetapi ada pengaruh dari diskursus
ulama fiqh dan ushul fikih sebelumnya, baik dalam setting
ideologi maupun dalam penggunaan terminologi, dan unsur
ini telah memberikan andil cukup besar dalam ide
maqasidnya.16
Dalam kitab ini dibahas secara lengkap tentang maqashid
syariah terutama dalam sejarahnya, pemikiran maqashidnya,
masalah ta’lil dan nadzariyyah Imam Syatibi dan lain
sebagainya. Ar Raisyuni juga menjelaskan dalam kitab ini
tentang sumber-sumber penggalian maqashid syariah seperti
melalui teori istiqra’, perintah dan larangan, dan lain
sebagainya. Dalam kitab ini, Raisyuni juga menjelaskan tokoh-
tokoh kajian maqashid syariah terutama pada masa klasik.17
Selain kitab ini, Raisyuni juga mengarang kitab al Fikr al
Maqashidi, Qawaiduhu wa fawaiduh.
4. Al Ijtihad Al Maqasidi karya Nuruddin Al Khadimi

15 Muhammad 'Alal Al Fasi, Maqasid As Syari'ah Wa Makarimuha, (Dar al Gharb al


Islami, 1993)
16 Dikutip dari tulisan Dr. Arwani dalam http://arwani-syaerozi.blogspot.com
17 Raisyuni, Nadzariyyah Al Maqashid ‘inda al Imam As Syatibi, Op. Cit.

Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016 63


Literatur Kajian Maqashid Syari’ah

Nuruddin al Khadimi adalah guru besar bidang maqasid


dari universitas Ezzitouna Tunsia, adalah tokoh penting yang
kerap dijadikan nara sumber dalam berbagai seminar dan
lokakarya nasional dan internasional yang berkaitan dengan
kajian. Disertasi doktoralnya yang berjudul: al Maqasid fi al
Madzhab al Maliki; Khilal al Qarnain al Khamis wa as Sadis al
Hijriyain (Maqasid syari'ah perspektif ulama madzhab Maliki
pada abad kelima dan keenam Hijriyah). Di dalamnya, al
Khadimi mengupas bagaimana pemahaman dan interaksi
para ulama madzhab Maliki dengan maqasid syari'ah baik
pada saat berijtihad, berfatwa maupun berdebat seputar
masalah-maslah keagamaan khususnya lingkup fiqh. Demi
melihat urgensitas dan peranan maqashid syariah yang sangat
signifikan dalam lingkup hukum Islam, mendorong Al
Khadimi untuk cenderung menjadikan maqashid syariah
sebagai sebuah disiplin keilmuan yang independen, sejajar
dengan ilmu Akidah, Fiqh, Tafsir, dan ilmu Hadits.
Al Khadimi dalam kitab ini menawarkan sebuah metode
baru dalam berijtihad yaitu dengan berorientasi pada
maqashid syariah. Penekanan pada sisi maqasid syari`ah
dalam berijtihad memecahkan berbagai persoalan
kontemporer akan membawa pada relevansi syari`at Islam
bersama putaran waktu.18 Selain kitab ini, Al Khadimi juga
menulis karya lain yang berkaitan dengan maqashid syariah
yang berjulul al Hajah Al Syar’iyyah.
5. Nahwa At Taf'iI Al Maqasid Asy Syari'ah Karya Jamaluddin
Athiya
Jamaluddin Athiya merupakan Ulama pakar maqashid
syariah asal Mesir. Salah satu pokok bahasan dalam kitab ini
ialah mengenai independensi kajian maqashid syariah yakni

18 Al Khadimi, Al Ijtihad Al Maqasidi , (Qatar: 1998)

64 Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016


M. Coirun Nizar

apakah akan menjadi satu disiplin ilmu tersendiri atau


menjadi cabang dalam ilmu ushul fikh.19
6. Fiqh Al Maqasid Inathotu Al Ahkam Bi Maqasidiha karya Jasser
Audah
7. Maqashid Al Mukallafin karya Umar Sulaiman Al Asghar
Kitab ini merupakan hasil disertasi Dr. Umar Sulaiman Al
Asghar yang kemudian diterbitkan oleh maktabah Al Falah
Kuwait. Pembahasan maqashid dalam kitab ini berkonsentrasi
pada permasalahan seputar niat. Di dalamnya juga terdapat
pembahasan penting mengenai maqashid khususnya tentang
argumentasi eksistensi maqashid baik dalam ibadah maupun
muamalah.20
8. Asrar As Syariah min I’lam Al Muwaqqi’in
Kitab ini merupakan hasil karya Musa’id bin Abdullah As
Salman yang berusaha menjelaskan tentang kandungan
rahasia syariah yang ada dalam kitab I’lam Al Muwaqqi’in
karya Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Konsentrasi
pembahasannya adalah hikmah pensyariatan.21
9. Asy Syathibi wa Maqashid Asy Syariah
Kitab karya Dr. Hammadi al Ubaidi ini banyak
menjelaskan tentang pemikiran maqashid syariah dan
mashlahah Imam Asy Syathibi. Biografi Asy Syathibi sebagai
tokoh obyek pembahasan dalam kitab ini tercover secara
lengkap. Di samping itu, kitab ini juga menjelaskan secara
komprehensif tentang maqashid syariah dari definisi, tujuan,
hubungannya dengan ilmu ushul, ta’lil al ahkam hingga
pembahasan maqashid yang dihubungkan dengan ijtihad.22

19 Jamaluddin Athiya, Nahwa At Taf'iI Al Maqasid Asy Syari'ah , (Beirut: Dar al Fikr,
2003)
20 Umar Sulaiman Al Asghar, Maqashid Al Mukallafin, (Kuwait, Al Falah, 1981)
21 Musa’id bin Abdullah As Salman, Asrar As Syariah min I’lam Al Muwaqqi’in, (Riyadh,

Dar al Masiir, 1998)


22 Hammadi al Ubaidi, Asy Syathibi wa Maqashid Asy Syariah, (Beirut: Dar Qutaibah,

1992)

Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016 65


Literatur Kajian Maqashid Syari’ah

Selain para pakar yang telah disebutkan di atas, masih


ada beberapa pakar hukum Islam yang memiliki karya dalam
kajian maqashid syariah. Salah satunya adalah Ramadhan al
Buthi dengan karyanya Dhawabith al Mashlahah fi As Syariah al
Islamiyyah yang merupakan disertasi beliau di universitas al
Azhar pada tahun 1965. Ada lagi Dr. Abdullah Ibnu Bayyah
yang membahas secara spesifik tentang hubungan ilmu
maqashid syariah dengan ushul fikh dalam kitabnya Alaqah
Maqashid al Syariah bi Ushul Al Fikh. Dalam kitab ini, juga
dimuat keterangan tentang pendapat para Imam Madzhab
tentang maqashid.23 Kemudian Izzuddin ibn Zagibah dengan
karyanya yang berjudul Al Maqashid Al Ammah Li as Syariah al
Islamiyyah. Dalam kitab tersebut, dijelaskan secara
komprehensif kajian tentang maqashid syariah termasuk
literatur-literatur yang menjadi sumber inspirasi pembahasan
tentang maqashid syariah.24
Tren kajian maqashid syariah sebenarnya mengalami
perkembangan pesat di daerah Maroko dan sekitarnya yang
oleh Dr. Arwani Syaerozi dalam salah satu tulisannya
diistilahkan sebagai Arab Maghribi. Hal itu tidak dapat
terlepas dari fakta bahwa ide besar tentang maqashid syariah
sendiri muncul dari Imam Asy Syathibi yang notabene berasal
dari Andalusia.25 Hingga pada perkembangannya, negara-
negara tersebut banyak melahirkan tokoh-tokoh spesialis
maqashid syariah sebagaimana telah disebutkan di atas. Selain
itu, perkembangan kajian maqashid juga terjadi di dunia
Barat. Salah satu kitab hasil kajian maqashid syariah di dunia
barat ialah ad Dalil al Irsyadi ila Maqasid as Syari’ah al Islamiyah
karya Prof. Dr. Mohammad Kamal Imam. Kitab ini diterbitkan

23 Abdullah Ibn Bayyah, Op. Cit.


24 Ibn Zagibah, Op. Cit
25 Dikutip dari tulisan Dr. Arwani dalam http://arwani-syaerozi.blogspot.com

66 Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016


M. Coirun Nizar

oleh Markaz Dirasat Maqasid as Syari’ah London.26 Sedangkan


literatur kajian maqashid syariah dalam bahasa Indonesia,
sejauh penelusuran penulis, masih terhitung jarang. Beberapa
yang penulis ketahui antara lain buku dengan judul Fiqh
Minoritas karya Ahmad Imam Mawardi yang didalamnya
menjelaskan maqashid syariah sebagai sebuah pendekatan.
Kebanyakan literatur Indonesia dengan pembahasan
maqashid syariah didominasi oleh beberapa hasil disertasi
dari penelitian terhadap pemikiran Asy Syathibi. Di samping
itu, kajian tentang maqashid syariah dalam beberapa literatur
bahasa Indonesia hanya disinggung secara global dalam
beberapa literatur ushul fikh.
Sebuah fenomena nyata sebenarnya dapat kita temukan
dari kajian penelusuran literatur tentang maqashid syariah
yakni keberadaan maqashid syariah secara embriotik ternyata
dapat diketemukan dalam beberapa literatur kajian lintas
madzhab seperti madzhab Syafi’i dan Hanbali bahkan
madzhab syiah. Namun ternyata, justru pintu gerbang
keluarnya maqashid syariah sebagai sebuah obyek kajian
secara independen justru dilahirkan oleh kitab Muwafaqat
karya Syathibi yang notabene penganut madzhab Maliki.
Fenomena ini ternyata disebabkan dalam madzhab Syafii
maupun Hanbali sendiri dikenal sebagai madzhab yang tidak
mengakomodir mashlahah mursalah yang menjadi cikal bakal
lahirnya maqashid syariah sebagai dalil syara’. Justru
madzhab Maliki lah yang menggunakannya. Oleh karena
itulah, literatur kajian maqashid syariah kemudian dilahirkan
oleh kitab beraliran Maliki. Dan pada era kontemporer, kajian
maqashid syariah ternyata menjadi fenomena baru yang
menarik minat berbagai madzhab untuk mengkajinya.
Demikian wallahu a’lam.

26 Dikutip dari tulisan Dr. Arwani dalam http://arwani-syaerozi.blogspot.com

Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016 67


Literatur Kajian Maqashid Syari’ah

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ibn Bayyah, ‘Alaqatu Maqashid As Syariah bi Ushul al Fikh,


(Muassasah Al Furqan, 2006)
Ahmad Imam Mawardi, Fiqh Minoritas, (Yogyakarta: LKIS, 2012)
Ahmad Raisyuni, al Fikr al maqashidi Qawa’iduhu wa Fawa’iduhu,
(Ribath: Mathba’ah al Najah al Jadidah al Dar al Baydha, 1999)
Al Khadimi, Al Ijtihad Al Maqasidi , (Qatar: 1998)
Hammadi al Ubaidi, Asy Syathibi wa Maqashid Asy Syariah, (Beirut:
Dar Qutaibah, 1992)
Ibnu Mansur, lisan al-‘Arab,(Beirut: Dar al-Sadr, t.t)
Ibnu Zagibah, Al Maqashid Al Ammah Li as Syariah al Islamiyyah, (Dar
As Shofwah: 1996)
Jamaluddin Athiya, Nahwa At Taf'iI Al Maqasid Asy Syari'ah , (Beirut:
Dar al Fikr, 2003)
Muhammad 'Alal Al Fasi, Maqasid As Syari'ah Wa Makarimuha, (Dar al
Gharb al Islami, 1993)
Muhammad At Thohir Ibnu Asyur , Maqasid As Syari'ah Al Islamiyah ,
(Dar An Nafais, 2001)
Musa’id bin Abdullah As Salman, Asrar As Syariah min I’lam Al
Muwaqqi’in, (Riyadh, Dar al Masiir, 1998)
Raisyuni, Nadzariyyah Al Maqashid ‘inda al Imam As Syatibi, (Al Ma’had
Al Alami li al Fikr al Islami: 1995)
Umar Sulaiman Al Asghar, Maqashid Al Mukallafin, (Kuwait, Al Falah,
1981)
http://arwani-syaerozi.blogspot.com

68 Ulul Albab ISSN: 0853-4114 Edisi No. 35/ Agustus 2016

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai