SMP INSPIRASI
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SMP INSPIRASI
NPSN 69987104, Jl. Kartawijaya No. 22, Kecamatan Cihaurbeuti Ciamis 46262
Telp 085320157323, Email smp.inspirasi@gmail.com
1
KATA PENGANTAR
Tak ada kata yang paling tepat yang dapat kami ucapkan hanya Alhamdulillah,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis
Konteks di SMP Inspirasi Tahun Pelajaran 2020/2021..
Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah
dalam upaya pencapaian SNP. Hal ini sangat bermanfaat bagi sekolah, karena sekolah
dapat melihat kekuramgam dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun langkah-
langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak lanjutnya.
Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan
bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini,
izinkanlah kami untuk menghaturkan terima kasih kepada :
1. Kepla Dinas Pendidikan Kabupaten Wonosobo dan jajarannya, yang telah
banyak memberi bimbingan, petunjuk dan dorongan.
2. Para Pengawas dan Fasilitator Dinas Pendidikan Kabupaten Wonosobo, yang
telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan Laporan Analisis
Konteks ini.
3. Ketua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan
Analisis Konteks ini.
4. Tim pengembang kurikulum SMP Inspirasiyang telah berusaha menyusun
analisis konteks
5. Para Guru dan Tata Usaha SMP Negeri 10 Wonosobo, serta pihak lain yang
telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini.
6. Semua pihak yang tidak sempat disebut satu persatu, yang telah memberi
bantuan dalam penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini.
Akhir kata kami bermohon kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang
diberikan merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin.
Kami yakin sepenuhnya, Analisis Konteks ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi
kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks ini.
2
LE MBARAN PE NG E SAHAN
Wonosobo, maka dengan ini Laporan Analisis Konteks SMP Negeri 10 Wonosobo
Ditetapkan di : Wonosobo
Pada Tanggal : Tanggal Juni 2012
Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,
3
4
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
L E M B A R A N P E N G E S A H A N..........................................................................4
Daftar Isi..............................................................................................................................5
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................6
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................6
1.1.1 Kondisi ideal suatu sekolah sesuai SNP......................................................6
1.1.2 Kondisi riil sekolah......................................................................................6
1.1.3 Upaya atau langkah memenuhi kondisi ideal............................................14
1.2 Dasar Kebijakan.................................................................................................16
1.3 Tujuan dan Manfaat...........................................................................................17
BAB 2 HASIL ANALISIS KONTEKS.........................................................................18
2.1 Analisis Standar Nasional Pendidikan...............................................................18
2.1.1 Analisis Standar Isi....................................................................................18
2.1.2 Analisis Standar Komptensi Lulusan.........................................................25
2.1.3 Analisis Standar Proses..............................................................................35
2.1.4 Analisis Standar Pengelolaan....................................................................38
2.1.5 Analisis Standar Penilaian.........................................................................69
2.1.6 Analisis Kondisi Satuan Pendidikan..........................................................74
2.1.7 Analisis Standar Sarana Dan Prasarana SMP............................................78
2.1.8 Analisis Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan.....................85
BAB 3 PENUTUP.........................................................................................................88
3.1 Kesimpulan........................................................................................................88
3.2 Rekomendasi......................................................................................................92
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................93
5
BAB 1 PENDAHULUAN
6
1.1.2 Kondisi riil sekolah
1. Sarana dan prasarana sekolah
a. Tanah dan halaman
Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara dengan luas total areal 89.000 m2.
Keadaan tanah sekolah SMP Negeri 10 Wonosobo
b. Gedung sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik .Jumlah ruang kelas untuk
menunjang kegiatan belajar memadai.
2. Anggaran Sekolah
Anggaran Sekolah berasal dari dana pemerintah dan dana yang dihimpun dari
orang tua peserta didik. Setiap peserta didik memberikan sumbangan sebanyak Rp
225.000 / bulan.
7
3. Personil Sekolah
SMPN 10 Wonosobo memiliki 87 personil yang terdiri dari
Guru PNS : 42 orang
Guru Honor : 27 orang
TU PNS : 2 orang
TU Honor : 16 orang
Laboran :- orang
Pustakawan :- orang
MATA
NO NAMA STATUS GOL JABATAN
PELAJARAN
Radyan Sahadewa H.,
GURU PNS IV/a Guru Pembina BP/BK
1 Drs., M.Si.
2
3
4
5
Jumlah
Kelas Jumlah
Laki -laki Perempuan
VII 158 192 356
VIII 143 194 337
IX 142 200 342
8
E. Kesenjangan antara situasi pendidikan sekolah saat ini dan yang diharapkan
1 tahun ke depan
9
Besarnya
Kondisi yang diharapkan
No Kondisi Saat Ini tantangan
( satu tahun ke depan )
nyata
1 Standar Isi : Kurikulum Standar Isi: Standar Isi
1.1 Kurikulum 100% memenuhi Kurikulum 100% memenuhi
standar Nasional Pendidikan standar nasional pendidikan
( perangkat pembelajaran sudah ( Perangkat pembelajaran sudah
disusun untuk kelas VII, VIII, disusun untuk kelas VII, VIII,
IX semua mata pelajaran) IX semua mata pelajaran)
Masih menjalankan sistim Menjalankan sistim paket dan
1.2 paket dan belum moving kelas melaksanakan moving kelas 100%
Pengembangan Proses Pengembangan Proses
2 Pembelajaran: Pembelajaran:
2.1 Proses pembelajaran belum Proses pembelajaran sudah
memenuhi standar nasional
memenuhi standar nasional
pendidikan , yaitu 80% guru
pendidikan , yaitu baru 40%
melaksanakan CTL
guru melaksanakan CTL 40%
2.2 Guru yang menggunakan media Sudah 90% guru mampu
ICT dalam pembelajaran 40% menggunakan media ICT 50%
3 Standar Kelulusan: Standar Kelulusan:
Prestasi akademik lulusan Prestasi akademik lulusan
belum memenuhi standar belum memenuhi standar
3.1 nasional ( rata-rata KKM 65%) nasional ( KKM 75%) 10%
3.2 Prestasi non akademik sekolah Prestasi non akademik sekolah
masih rendah ( rata-rata
mencapai tinggi ( rata-rata mencapai 2 tingkat
kejuaraan tingkat
kabupaten/kota) kejuaraan tingkat nasional )
4 Pengembangan pendidikan dan Pengembangan pendidikan dan
tenaga kependidikan: tenaga kependidikan :
Pendidik dan tenaga Pendidik dan tenaga
4.1 kependidikan kependidikan
terdapat 93% memenuhi
standar terdapat 98% sudah memenuhi 5%
nasional pendidikan standar nasional pendidikan
5 Pengembangan prasarana dan Pengembangan prasarana dan
sarana : sarana :
5.1 Prasarana, sarana ,media Prasarana, sarana ,media 25%
pembelajaran ,bahan ajar, pembelajaran , bahan ajar,
sumber belajar terdapat rata- sumber belajar terdapat rata-rata
rata 75 % memenuhi standar 90 % memenuhi standar
nasional pendidikan Nasional Pendidikan
10
5. Perlengkapan ICT dikelas Perlengkapan ICT dikelas ada
2 baru 30% 90% 60%
6 Standar pengelolaan: Standar pengelolaan:
6.1 80% fungsi-fungsi pengelolaan 90% fungsi-fungsi pengelolaan
sekolah memenuhi standar sekolah memenuhi standar 10%
nasional pendidikan nasional pendidikan
7 Pengembangan pembiayaan: Pengembangan pembiayaan:
7.1 Pembiayaan masih Pembiayaan sudah memenuhi
rendah( dibawah satandar nasional
Rp.225.000/bln / siswa
8 Pengembangan penilaian: Pengembangan penilaian:
8.1 Guru dan sekolah 90% Guru dan sekolah 100% 5%
melaksana kan sistim penilaian melaksana kan sistim penilaian
sesuai dengan tuntutan sesuai dengan tuntutan
kurikulum atau standar nasional kurikulum atau standar nasional
pendidikan pendidikan
11
4. Pengadaan komputer dengan akses internet di perpustakaan dan tempat-tempat
strategis
5. Optimalisasi Lab. Bahasa.
6. Optimalisasi Lab. IPA
7. Optimalisasi Perpustakaan
d. Program Pengembangan pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. IHT Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TI&K
2. Studi banding
3. Pengembangan kegiatan MGMP
4. Pengembangan penelitian tindakan kelas
5. Pelatihan bahasa inggris
6. Pelatihan komputer dan e-learning
12
3. Karir Day
4. Pembentukan Tim Unggulan Mata Pelajaran
13
1.3 Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan Penyusunan Laporan
Analisis Konteks ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran profil sekolah
dalam pencapaian SNP, serta sebagai acuan bagi satuan pendidikan dalam
menyusun perencanaan dan pengembangan pendidikan di SMP Negeri 10
Wonosobo.
14
BAB 2 HASIL ANALISIS KONTEKS
2.1 Analisis Standar Nasional Pendidikan
Nama Sekolah : SMP NEGERI 10 WSB Tahun Analisis : 2012 / 2013
NSS/NIS : Alamat Sekolah :
Me
3. Tanggap terhadap Sebagian besar telah tanggap pra
perkembangan ilmu terhadap perkembangan ilmu unt
pengetahuan, teknologi pengetahuan, teknologi dan seni. bel
dan seni per
pen
sen
15
kepentingan daerah Sudah seimbang
Prinsip 1. Pelaksanaan kurikulum Belum semua peserta didik Me
Pelaksanaan didasarkan pada memperoleh kesempatan untuk pen
Kurikulum potensi, perkembangan mengekspresikan dirinya secara pem
dan kondisi peserta bebas, dinamis dan dan
didik untuk menguasai menyenangkan. me
kompetensi yang keg
berguna bagi dirinya. kes
Dalam hal ini peserta unt
didik harus dir
mendapatkan dan
pelayanan pendidikan
yang bermutu, serta
memperoleh
kesempatan untuk
mengekspresikan
dirinya secara bebas,
dinamis dan Sekolah belum maksimal Dib
menyenangkan melaksanakan kurikulum yan
melalui 5 pilar belajar, pen
2. Kurikulum khususnya pilar belajar untuk ters
dilaksanakan dengan hidup bersama dan berguna bagi
menegakkan kelima orang lain.
pilar belajar, yaitu (a)
belajar untuk beriman
dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk
memahami dan
menghayati, (c) belajar
untuk mampu
melaksanakan dan
berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup
bersama dan berguna
bagi orang lain, dan (e)
belajar untuk
membangun dan
menemukan jati diri
melalui proses
pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif Peserta didik telah mendapatkan Pel
dan menyenangkan. pelayanan perbaikan dan pen
pengayaan tetapi belum diin
3. Pelaksanaan kurikulum mendapatkan program ma
memungkinkan peserta percepatan sesuai dengan pel
didik mendapat potensi, tahap perkembangan, dap
pelayanan yang bersifat dan kondisi peserta didik. kon
perbaikan, pengayaan sya
dan/atau percepatan pro
sesuai dengan potensi,
tahap perkembangan,
dan kondisi peserta
didik dengan tetap
memperhatikan
keterpaduan
pengembangan pribadi
16
peserta didik yang
berdimensi ketuhanan, Me
keindividuan, Sudah sesuai dengan kondisi me
kesosialan dan moral ideal tela
4. Kurikulum
dilaksanakan dalam
suasana hubungan
peserta didik dan
pendidik yang saling
menerima dan
menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat
dengan prinsip tutwuri
handayani, ingmadya
mangun karsa, ing
ngarsa sung tulada
(dibelakang memberi
daya dan kekuatan, di
tengah membangun
semangat dan prakarsa, Pen
di depan memberikan Pelaksanaan kurikulum telah me
contoh dan teladan). menggunakan multistrategi, sar
multi media dan teknologi pen
5. Kurikulum namun masih sangat terbatas pel
dilaksanakan dengan akibat keterbatasan sarana dan sof
menggunakan prasarana penunjang dan keg
pendekatan keterbatasan sumber daya
multistrategi dan manusia.
multimedia, sumber
belajar dan teknologi
yang memadai dan
memanfaatkan
lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar,
dengan prinsip alam
takambang jadi guru
(semua yang terjadi,
tergelar dan
berkembang di
masyarakat dan di Sos
lingkungan sekitar mo
serta lingkungan alam Pelaksanaan kurikulum belum kon
semesta dijadikan secara optimal dilaksanakan bud
sumber belajar, contoh dengan mendayagunakan dae
dan teladan). kondisi alam, sosial dan budaya pel
serta kekayaan daerah kep
6. Kurikulum
dilaksanakan dengan
mendayagunakan
kondisi alam, sosial
dan budaya serta
kekayaan daerah untuk
keberhasilan
pendidikan dengan
muatan seluruh bahan
17
kajian secara optimal.
7. Struktur Daftar mata Daftar mata pelajaran dan Daftar mata pelajaran dan -
Kurikulum pelajaran dan muatan lokal muatan lokal telah
muatan lokal dikembangkan dengan dikembangkan dengan
berpedoman pada standar berpedoman pada standar isi
isi
Penetapan Dil
muatan lokal Muatan lokal merupakan Muatan lokal yang dilaksanakan keu
pada struktur kegiatan kurikuler yang adalah muatan lokal yang sesuai me
kurikulum ditentukan oleh satuan dengan kondisi koa angerang yan
pendidikan untuk sebagai koata industri, yaitu pel
mengembangkan Teknologi Informasi dengan titik Mu
kompetensi yang berat Tekhnik Komputer dan me
disesuaikan dengan ciri Multi Media pen
khas dan potensi daerah, Ind
termasuk unggulan daerah,
yang materinya tidak
menjadi bagian dari mata
Kegiatan pelajaran
pengembangan Belum semua keragaman Me
diri potensi, kebutuhan, minat, dan bak
Pelayanan kegiatan bakat peserta didik dapat ang
pengembangan diri disalurkan melalui kegiatan me
diberikan sesuai dengan pengembangan diri karena pro
potensi, kebutuhan, minat keterbatasan sarana dan pen
dan bakat peserta didik prasarana penunjang serta SDM
serta disesuaikan dengan
kondisi sekolah
8. Beban Beban belajar Jumlah jam pelajaran tatap Sekolah memanfaatkan Dil
Belajar untuk kegiatan muka per minggu adalah penambahan jam sehingga beban ana
tatap muka 32 jam / minggu dan belajar kelas VII, VIII dan IX unt
perminggu pemanfaatan tambahan 4 adalah 36 jam / minggu, dengan jam
jam / minggu rincian penambahan jam efe
sebagai berikut:
18
pendidik untuk mencapai
standar kompetensi yang
waktu penyelesaiannya
diatur sendiri oleh peserta
didik
19
2.1.2 Analisis Standar Komptensi Lulusan
Memuat deskripsi hasil analisis standar kompetensi lulusan yang sekurangkurangnya
memaparkan kondisi riil pencapaian standar kompetensi lulusan, kondisi yang
diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk
memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.
20
teknologi
2. Menganalisis sikap
positif terhadap
penegakan hukum,
peradilan nasional,
dan tindakan anti
korupsi
8 Menunjukkan PKn,
Menunjukkan 1. Memiliki
kemampuan IPTEK
kemampuan kemampuan
mengembangkan
21
budaya belajar mengembangkan berpikir logis,
untuk budaya belajar analitis, sistematis,
pemberdayaan diri untuk kritis, dan kreatif,
pemberdayaan diri serta mempunyai
kemampuan
bekerjasama
2. Memahami fungsi
dan proses
berbagai peralatan
dan teknologi
informasi dan
komunikasi yang
ditopang oleh sikap
cermat dan
menghargai Hak
Atas kekayaan
Intelektual
22
masing bekerjasama
2. Menganalisis
gejala alam dan
keteraturannya
dalam cakupan
mekanika benda
titik, kekekalan
energi, impuls, dan
momentum
23
setempat
estetika
18 Berkomunikasi PKn,
1. Berkomunikasi 1. Merumuskan
lisan dan tulisan IPTEK
dan berinteraksi masalah,
secara efektif dan secara efektif mengajukan dan
santun dan santun menguji hipotesis,
melalui menentukan
berbagai cara variabel, merancang
termasuk dan merakit
pemanfaatan instrumen,
teknologi menggunakan
informasi berbagai peralatan
untuk melakukan
pengamatan dan
pengukuran yang
tepat dan teliti,
mengumpulkan,
mengolah,
menafsirkan dan
menyajikan data
secara sistematis,
dan menarik
kesimpulan sesuai
dengan bukti yang
diperoleh, serta
berkomunikasi
ilmiah hasil
percobaan secara
lisan dan tertulis
24
dan kewajiban diri dan kewajiban diri pola dan partisipasi
dan orang lain dan orang lain aktif dalam
dalam pergaulan di dalam pergaulan di pemajuan,
masyarakat masyarakat penghormatan serta
penegakan HAM
baik di Indonesia
maupun di luar
negeri
21 Menunjukkan IPTEK
Menunjukkan 1. Menggunakan
keterampilan kegemaran berbagai jenis
membaca dan membaca dan membaca untuk
menulis naskah menulis
secara sistematis memahami wacana
dan estetis tulis teks nonsastra
berbentuk grafik,
tabel, artikel, tajuk
rencana, teks
pidato, serta teks
sastra berbentuk
puisi, hikayat,
novel, biografi,
puisi kontemporer,
karya sastra
berbagai angkatan
dan sastra Melayu
klasik
2. Menggunakan
berbagai jenis
wacana tulis untuk
mengungkapkan
pikiran, perasaan,
dan informasi
dalam bentuk teks
25
narasi, deskripsi,
eksposisi,
argumentasi, teks
pidato, proposal,
surat dinas, surat
dagang,
rangkuman,
ringkasan, notulen,
laporan, resensi,
karya ilmiah, dan
berbagai karya
sastra berbentuk
puisi, cerpen,
drama, kritik, dan
esei
26
B. SKL KELOMPOK MATA PELAJARAN DAN SKL MATA
PELAJARAN
27
9 Hasil analisis Mapel V
Sejarah
10 Hasil analisis Mapel V
Geografi
11 Hasil analisis Mapel V
Ekonomi
12 Hasil analisis Mapel V
Sosiologi
13 Hasil analisis Mapel V
Seni Budaya
14 Hasil analisis Mapel V
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan
15 Hasil analisis Mapel V
TIK
16 Hasil analisis Mapel V
Mulok
28
2.1.3 Analisis Standar Proses
Memuat deskripsi hasil analisis standar proses yang sekurang-kurangnya memaparkan
kondisi riil pelaksanaan standar proses, kondisi yang diharapkan sesuai dengan
kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut
dapat didukung oleh data kuantitatif.
Nama Sekolah : SMp NEGERI 10 WONOSOBO
NSS/NIS :
Alamat :
Tahun : 2012 / 2013
29
PEMBELAJARAN
2.1. Persyaratan Jumlah maksimal peserta didik jumlah peserta Berkonsu
Pelaksanaan setiap didik per rombongan belajar Wonosob
Rombongan rombongan belajar adalah 32 adalah 34 orang didik per
Belajar pesertadidik.
30
2.1.4 Analisis Standar Pengelolaan
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
1 PERENCANAAN PROGRAM
1. Rumusan visi
Visi Sekolah
merupakan cita- 1. Sebagian warga 1. Perlu
cita bersama sekolah kurang adanya
warga sekolah; memahami visi sosialisasi
2. mampu sekolah dalam
memberikan 2. Belum berbagai
inspirasi, memberikan kegiatan
motivasi, dan inspirasi bagi sekolah
kekuatan pada warga sekolah 2. Perlu
warga sekolah; 3. Pembuatan visi adanya
3. dirumuskan sekolah sosialisasi
berdasar mengadopsi dari sehingga
masukan dari seluruh pihak dapat
berbagai warga yang memberikan
sekolah, selaras berkepentingan inspirasi dan
dengan visi sesuai dengan motivasi
institusi di tujuan warga
atasnya serta pendidikan sekolah
visi pendidikan nasional 3. Perlu
nasional;
sosialisasi
4. diputuskan oleh
rapat dewan dengan
pendidik yang 4. Dimusyawarahk
berbagai
dipimpin oleh an dengan
kepala sekolah pihak-pihak cara
dengan yang
memperhatikan berkepentingan
masukan komite
sekolah;
5. disosialisasikan
kepada warga 5. Kurang
sekolah; sosialisasi
6. ditinjau dan
dirumuskan
kembali secara
berkala sesuai 6. Ditinjau dan
31
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
dengan dievaluasi
perkembangan dalam rapat
dan tantangan di kerja sekolah
masyarakat.
1. memberikan 1. Pengembangan 1. Perlu
Misi Sekolah arah dalam dari visi adanya
mewujudkan sekolah sosialisa
visi sekolah si dalam
sesuai dengan berbagai
2. Merupakan
tujuan kegiatan
acuan dalam
pendidikan sekolah
pencapaian
nasional 2. Perlu
tujuan sekolah
2. merupakan adanya
kedepan
tujuan yang sosialisa
akan dicapai si
dalam kurun 3. Belum menjadi sehingga
waktu tertentu; dasar dalam dapat
3. menjadi dasar penyusunan memberi
program pokok program pokok kan
sekolah sekolah inspirasi
dan
motivasi
4. menekankan 4. Pelayanan
warga
pada kualitas terhadap anak
sekolah
layanan peserta didik
didik dan mutu diupayakan
lulusan yang oleh guru dan 3. Diadaka
diharapkan oleh staf di sekolah n rapat
sekolah kerja
5. memuat secara
5. Dikembangkan
pernyataan berkala
berdasarkan
umum dan unuk
tujuan khusus
khusus yang mengeva
ke umum.
berkaitan luasi.
dengan program
sekolah 6. Cukup
6. memberikan memberikan
keluwesan dan ruang gerak
ruang gerak pada satuan
pengembangan pendidikan
kegiatan satuan- 7. Dimusyawarahk
satuan unit an oleh seluruh
sekolah/madrasa pihak yang
h yang terlibat; berkepentingan.
7. dirumuskan
berdasarkan
masukan dari
segenap pihak
yang
berkepentingan
termasuk komite
sekolah/madrasa 8. Kurang
h dan sosialisasi
diputuskan oleh
rapat dewan
32
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
pendidik yang
dipimpin oleh
9. Belum
kepala
dilaksanakan
sekolah/madrasa
evaluasi secara
h;
berkala
8. disosialisasikan
kepada warga
sekolah/madrasa
h dan segenap
pihak yang
berkepentingan;
9. ditinjau dan
dirumuskan
kembali secara
berkala sesuai
dengan
perkembangan
dan tantangan di
masyarakat.
1. menggambarkan 1. Sudah Dilaksanakan
Tujuan tingkat kualitas mengambarkan
Sekolah rapat kerja
yang perlu tingkat kualitas
dicapai dalam yang perlu untuk
jangka dicapai dalam
menusunnya
menengah jangka
(empat tahunan); menengah dengan
2. mengacu pada melibatkan
visi, misi, dan 2. Sudah mengacu
seluruh pihak
tujuan pada visi, misi
pendidikan dan tujuan yang
nasional serta pendidikan
berkepentingan.
relevan dengan nasional serta
kebutuhan relevan dengan
masyarakat; kebutuhan
3. mengacu pada masyarakat
standar
kompetensi 3. Sudah mengacu
lulusan yang pada standar
sudah ditetapkan kelulusan yang
oleh sekolah dan telah ditetapkan
Pemerintah; oleh sekolah
4. mengakomodasi dan pemerintah
masukan dari 4. Belum
berbagai pihak sepenuhnya
yang mengakomodas
berkepentingan i pihak yang
termasuk komite berkepentingan
sekolah dan dan belum
diputuskan oleh diputuskan
rapat dewan dalam rapat
pendidik yang dewan
dipimpin oleh pendidik.
kepala sekolah;
33
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
5. disosialisasikan
kepada warga 5. Kurang
sekolah dan sosialisasi
segenap pihak
yang
berkepentingan.
1. Rencana kerja Rencana kerja Perlu
Rencana jangka hanya di pahami penekanan dan
Kerja Sekolah menengah yang oleh beberapa pihak pemahaman
menggambarkan secara
tujuan yang menyeluruh
akan dicapai sehingga warga
dalam kurun sekolah dapat
waktu empat memperbaiki
tahun yang mutu lulusan
berkaitan yang ingin
dengan mutu dicapai.
lulusan yang
ingin dicapai Rencana kerja
dan perbaikan disetujui oleh
komponen yang Dewan pendidik dan
mendukung komite Sekolah
peningkatan serta dituangkan
mutu lulusan; dalam dokumen
2. Rencana kerja Rencana kerja
jangka empat tahunan
menengah dan disetujui oleh dewan
tahunan sekolah pendidik dan
disetujui rapat komite sekolah
dewan pendidik
setelah Rencana kerja
memperhatikan tahunan digunakan
pertimbangan sebagai pedoman
dari komite pengelolaan sekolah
sekolah dan
disahkan
berlakunya oleh
dinas pendidikan Perlu dibangun
kabupaten/kota. Sebagian besar kemitraan
3. Rencana kerja rencana kerja dengan
tahunan tahunan sudah masyarakat
dijadikan dasar sesuai dengan sekitar.
pengelolaan ketentuan, namun
sekolah yang belum ada
ditunjukkan kemitraaan dengan
dengan masyarakat sekitar.
kemandirian,
kemitraan,
partisipasi,
keterbukaan,
dan
akuntabilitas.
4. Rencana kerja
34
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
tahunan memuat
ketentuan yang
jelas mengenai:
1) kesiswaan;
2) kurikulum
dan kegiatan
pembelajaran;
3) pendidik dan
tenaga
kependidikan
serta
pengembanga
nnya;
4) sarana dan
prasarana;
5) keuangan dan
pembiayaan;
6) budaya dan
lingkungan
sekolah;
7) peranserta
masyarakat
dan
kemitraan;
8) rencana-
rencana kerja
lain yang
mengarah
kepada
peningkatan
dan
pengembanga
n mutu.
II
2.2 PELAKSANAAN RENCANA KERJA
Perumusan
Pedoman Pedoman sekolah Diadakan rapat
pedoman sekolah:
35
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
1) sudah sesuai dengan kerja untuk
Sekolah mempertimbangk ketentuan namun mengevaluasi
an visi, misi dan belum dilakukan pedoman
tujuan sekolah; evaluasi berkala. sekolah secara
berkala.
2) ditinjau dan
dirumuskan
kembali secara
berkala sesuai
dengan
perkembangan
masyarakat.
Pedoman
pengelolaan sekolah
meliputi:
1) kurikulum
tingkat satuan
pendidikan
(KTSP);
2) kalender
pendidikan/akad
emik;
3) struktur
organisasi
sekolah;
4) pembagian
tugas di antara
guru;
5) pembagian
tugas di antara
tenaga
kependidikan;
6) peraturan
akademik;
7) tata tertib
sekolah/madrasa
h;
8) kode etik
sekolah/madrasa
h;
9) biaya
operasional
sekolah.
a. Struktur
Struktur Sudah memiliki Dilaksanakan
organisasi
Organisasi pedoman evaluasi secara
sekolah berisi
Sekolah pengelolaan berkala dalam
tentang sistem
organisasi sekolah rapat kerja
penyelenggaraan
yang meliputi sekolah.
dan administrasi
pengaturan struktur
yang diuraikan
organisasi sekolah.
secara jelas dan
36
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
transparan.
b. Semua pimpinan,
pendidik, dan
tenaga
kependidikan
mempunyai
uraian tugas,
wewenang, dan
tanggung jawab Belum dilakukan
yang jelas evaluasi secara
tentang berkala.
keseluruhan
penyelenggaraan
dan administrasi
sekolah.
c. Pedoman yang
mengatur tentang
struktur
organisasi
sekolah
1) memasukkan
unsur staf
administrasi
dengan
wewenang dan
tanggungjawab
yang jelas
untuk
menyelenggara
kan
administrasi
secara optimal;
2) dievaluasi secara
berkala untuk
melihat efektifitas
mekanisme kerja
pengelolaan
sekolah;
3) diputuskan oleh
kepala sekolah
dengan
mempertimbangka
n pendapat dari
komite
sekolah/madrasah.
a. Kegiatan sekolah:
Pelaksanaan Dilaksanakan
Kegiatan 1) dilaksanakan berdasarkan rencana
Sekolah berdasarkan kerja tahunan
rencana kerja dengan pelaksana
37
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
tahunan; penanggungjawab
kegiatan yang
2) dilaksanakan
ditetapkan oleh
oleh penanggung
kepala sekolah.
jawab kegiatan
Disusun
yang didasarkan
mekanisme
pada ketersediaan
kerja dalam
sumber daya
pelaksanaan
yang ada.
Belum melibatkan program dan
b.Pelaksanaan dewan pendidik pelaporan
kegiatan sekolah program.
yang tidak sesuai
dengan rencana
yang sudah
ditetapkan perlu
mendapat Belum dilaksanakan
persetujuan melalui laporan
rapat dewan pertanggungjawaba
pendidik dan n program pada
komite rapat dewan
sekolah/madrasah. pendidik.
c. Kepala sekolah
mempertanggungja
wabkan
pelaksanaan
pengelolaan bidang
akademik pada
rapat dewan
pendidik dan
bidang non-
akademik pada
rapat komite
sekolah dalam
bentuk laporan
pada akhir tahun
ajaran yang
disampaikan
sebelum
penyusunan
rencana kerja
tahunan
berikutnya.
1. Sekolah menyusun
Bidang Petunjuk Diupayakan
dan menetapkan
Kesiswaan pelaksanaan untuk dapat
petunjuk
operasional melaksanakan
pelaksanaan
penerimaan peserta penerimaan
operasional
didik dilaksanakan peserta didik
mengenai proses
oleh dinas baru secara
penerimaan peserta
pendidikan kota atas mandiri.
didik
masukan kepala-
kepala sekolah.
38
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
2. Orientasi peserta Orientasi peserta
didik baru yang didik baru dilakukan
bersifat akademik oleh OSIS dan
dan pengenalan Panitia Guru
lingkungan tanpa
kekerasan dengan
pengawasan guru.
39
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
Standar dijabarkan secara
Kompetensi rinci dari Tahunan,
Lulusan, dan semester, bulanan ,
Panduan dan mingguan.
Penyusunan
KTSP.
Kalender
Pendidikan
1. Sekolah/Madrasa Sesuai dengan
h menyusun kondisi ideal
kalender
pendidikan/akade
mik yang meliputi
jadwal
pembelajaran,
ulangan, ujian,
kegiatan
ekstrakurikuler,
dan hari libur.
Perlu adanya
penekanan
2. Penyusunan pentingnya
kalender mutu
pendidikan/akade pendidikan bagi
mik: lulusan yang
a) didasarkan diinginkan oleh
pada Standar sekolah
Isi; Belum seluruh
program belajar
b) berisi
atau proses
mengenai
pembelajaran
pelaksanaan
mengembangkan
aktivitas
model kegiatan
sekolah/madra
pembelajaran yang
sah selama
mengacu pada Perlu ada
satu tahun dan
Standar Proses penekanan dan
dirinci secara
program
semesteran,
prioritas untuk
bulanan, dan
meningkatkan
mingguan;
mutu peserta
c) diputuskan didik
dalam rapat
dewan
pendidik dan
ditetapkan Belum seluruhnya
oleh kepala guru bertanggung
sekolah/madra jawab terhadap
sah. mutu
pembelajaran
Program
Pembelajaran
1. Kegiatan
40
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
pembelajaran
didasarkan pada
Standar Guru menyusun
Kompetensi rencana penilaian
Lulusan, Standar dan remedial
Isi, dan peraturan
pelaksanaannya,
serta Standar
Proses dan
Standar
Penilaian.
2. Setiap guru
bertanggungjawa
b terhadap mutu
perencanaan Hasil penilaian
kegiatan diupload pada web
pembelajaran sekolah
untuk setiap
mata pelajaran
yang diampunya
Penilaian Hasil
Belajar Peserta
Didik
1. Sekolah menyusun
program penilaian
hasil belajar yang
berkeadilan,
bertanggung jawab
dan
berkesinambungan
.
2. Sekolah menilai
hasil belajar untuk
seluruh kelompok
mata pelajaran,
dan membuat
catatan Hasil belajar peserta
keseluruhan, untuk didik disusun
menjadi bahan sebagai laporan
program remedial, terhadap orangtua
klarifikasi capaian yang perlu ditindak
ketuntasan yang lanjuti oleh peserta
direncanakan, didik dan guru mata
pelajaran
3. Seluruh program
penilaian hasil
belajar
41
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
disosialisasikan
kepada guru.
4. Sekolah
menetapkan
prosedur yang
mengatur
transparansi sistem
evaluasi hasil
belajar untuk
penilaian formal
yang
berkelanjutan.
5. Semua guru
mengembalikan
hasil kerja siswa
yang telah dinilai.
6. Sekolah
menetapkan
petunjuk
pelaksanaan
operasional yang
mengatur
mekanisme
penyampaian
ketidakpuasan
peserta didik dan
penyelesaiannya
mengenai
penilaian hasil
belajar.
7. Kemajuan yang
dicapai oleh
peserta didik
dipantau,
didokumentasikan
secara sistematis,
dan digunakan
sebagai balikan
kepada peserta
didik untuk
perbaikan secara
berkala.
8. Sekolah
melaporkan hasil
belajar kepada
orang tua peserta
didik, komite
sekolah/madrasah,
dan institusi di
atasnya.
Peraturan
Akademik
42
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
Telah memiliki
peraturan akademik
Sekolah menyusun
sesuai dengan buku
dan menetapkan
petunjuk teknis.
Peraturan Akademik.
Peraturan Akademik
berisi:
1. persyaratan
minimal
kehadiran siswa
untuk mengikuti
pelajaran dan
tugas dari guru;
2. ketentuan
mengenai
ulangan,
remedial, ujian,
kenaikan kelas,
dan kelulusan;
3. ketentuan
mengenai hak
siswa untuk
menggunakan
fasilitas belajar,
laboratorium,
perpustakaan,
penggunaan buku
pelajaran, buku
referensi, dan
buku
perpustakaan;
4. ketentuan
mengenai layanan
konsultasi kepada
guru mata
pelajaran, wali
kelas, dan
konselor.
Sekolah
Bidang Sudah memiliki
melaksanakan
Pendidik dan pedoman
pengelolaan pendidik
Tenaga pengelolaan sekolah
dan tenaga
Kependidika yang mengatur
kependidikan
n tentang pendidik
mencakup :
dan tenaga
1. promosi kependidikan
berdasarkan azas
kemanfaatan,
kepatutan, dan
profesionalisme
2. pengembangan
43
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
yang diidentifikasi
secara sistematis
sesuai dengan
aspirasi individu,
kebutuhan
kurikulum dan
sekolah
3. penempatan tenaga
kependidikan
disesuaikan
dengan kebutuhan
baik jumlah
maupun
kualifikasinya
dengan
menetapkan
prioritas
4. mutasi tenaga
kependidikan dari
satu posisi ke
posisi lain
5. didasarkan pada
analisis jabatan
setelah empat
tahun, tetapi bisa
diperpanjang
berdasarkan alasan
yang dapat
dipertanggungjawa
bkan
Sesuai dengan
Pelaksanaan
2.2.1 Bidan kondisi ideal
pengelolaan sarana
g dan prasarana
Sarana mencakup :
1. Upaya
dan
merencanakan,
Prasar memenuhi dan
mendayagunakan,
ana
sarana dan
prasarana
pendidikan
2. Evaluasi dan
pemeliharaan
sarana dan
prasarana
3. Upaya
melengkapi
fasilitas
pembelajaran
pada setiap kelas
Membuat
44
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
master plan
pengembangan
Pengelolaan sarana sarana
prasarana sekolah: Belum memiliki prasarana
1) direncanakan master plan sekolah
secara sistematis
agar selaras
dengan
pertumbuhan
kegiatan
akademik
dengan mengacu
Standar Sarana
dan Prasarana;
2) dituangkan
dalam rencana
pokok (master
plan) yang
meliputi gedung
dan laboratorium
serta
pengembangann
ya.
Pengelolaan
perpustakaan sekolah
perlu:
Sudah memilki
1) menyediakan pedoman
petunjuk pengelolaan
pelaksanaan perspustakaan
operasional
peminjaman
buku dan bahan
pustaka lainnya;
2) merencanakan
fasilitas
peminjaman
buku dan bahan Buka sampai pukul
pustaka lainnya 16.00 wib Dibuat program
sesuai dengan untuk kerjasama
kebutuhan dengan pihak-
peserta didik dan Belum ada pihak lain di
pendidik; kerjasama dengan luar sekolah.
3) membuka perpustakaan lain
pelayanan
minimal enam
jam sehari pada
hari kerja;
4) melengkapi
fasilitas
peminjaman
antar
perpustakaan,
45
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
baik internal
maupun
eksternal;
5) menyediakan
pelayanan
peminjaman
dengan
perpustakaan
dari
sekolah/madrasa
h lain baik negeri
maupun swasta.
Pengelolaan fasilitas
fisik untuk kegiatan
ekstra-kurikuler
disesuaikan dengan
perkembangan
kegiatan ekstra-
kurikuler peserta
didik dan mengacu
pada Standar Sarana
dan Prasarana
Melaksanakan
Bidang Sesuai dengan
pengelolaan
Keuangan kondisi ideal
pembiayaan sesuai
dan
dengan pedoman
Pembiayaan
pengelolaan
pembiayaan meliputi:
1. sumber
pemasukkan,
pengeluaran dan
jumlah dana yang
dikelola;
2. penyusunan dan
pencairan
anggaran,
3. penggalangan
dana diluar dana
investasi dan
operasional;
d)penggunaan
anggaran
keuangan sesuai
dengan RKA-S; Pedoman
4. pembukuan pengelolaan biaya
semua investasi dan
penerimaan dan operasional sekolah
pengeluaran serta disusun oleh Dinas
penggunaan Pendidikan kota
anggaran, dengan masukan
dari sekolah.
5. dilaporkan kepada
46
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
Meningkatkan
komite sekolah
sosialisasi
serta institusi di
seluruh
atasnya
kebijakan
sekolah.
Pedoman Belum dilakukan
pengelolaan biaya sosialisasi pada
investasi dan warga sekolah
operasional sekolah
diputuskan oleh
komite sekolah dan
ditetapkan oleh
kepala sekolah serta
mendapatkan
persetujuan dari
institusi di atasnya.
Pedoman
pengelolaan biaya
investasi dan
operasional sekolah
disosialisasikan
kepada seluruh warga
sekolah untuk
menjamin
tercapainya
pengelolaan dana
secara transparan dan
akuntabel.
Tercipta suasana,
Budaya dan
iklim dan lingkungan
Lingkungan
sekolah yang
Sekolah
kondusif dengan
Tersedia papan
minimal kondisi :
pengumuman
1. Tersedia akses ditempat-tempat
informasi- strategis, web
informasi penting sekolah selalu Dibuat papan
yang mudah terupdate dan SMS display tentang
diakses oleh gateaway tata tertib
warga dan tamu sekolah
sekolah Berbentuk buku
2. Tersedia pedoman tata tertib
petunjuk, sekolah, namun
peringatan, belum ada papan
larangan dan display yang
sanksi dalam terpasang memuat
berperilaku di tata tertib sekolah
sekolah Sudah ada
pedomanna, namun
3. Dilaksanakannya pelaksanaan belum
sistem konsisten
47
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
penghargaan dan
Sesuai dengan
sanksi
kondisi ideal
4. Teramati
kedisiplinan
warga sekolah Sesuai dengan
(taat asas dan taat kondisi ideal
waktu)
5. Teramati tata
pergaulan Pemeliharaan
didalam sekolah sarana-prasarana,
dengan saling kebersihan,
menghormati keamanan,
kenyamanan dan
6. Sarana dan keindahan terjaga
prasarana, dengan baik Disusun kode
kebersihan,keterti etik guru dan
ban, keamanan, siswa secara
keindahan, dan tersendiri,
kenyamanan terpisah dari
sekolah terjaga tata tertib.
48
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
yang mengatur
peserta didik memuat
norma untuk:
1) menjalankan
ibadah sesuai
dengan agama
yang dianutnya;
2) menghormati
pendidik dan
tenaga
kependidikan;
3) mengikuti proses
pembelajaran
dengan
menjunjung tinggi
ketentuan
pembelajaran dan
mematuhi semua
peraturan yang
berlaku;
4) memelihara
kerukunan dan
kedamaian untuk
mewujudkan
harmoni sosial di
antara teman;
5) mencintai
keluarga,
masyarakat, dan
menyayangi
sesama;
6) mencintai
lingkungan,
bangsa, dan
negara; serta
7) menjaga dan
memelihara
sarana dan
prasarana,
kebersihan,
ketertiban,
keamanan,
keindahan, dan
kenyamanan
sekolah.
49
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
larangan bagi guru
dan tenaga
kependidikan, secara
perseorangan
maupun kolektif,
untuk:
1) menjual buku
pelajaran,
seragam/bahan
pakaian sekolah,
dan/atau
perangkat
sekolah lainnya
baik secara
langsung
maupun tidak
langsung kepada
peserta didik;
2) memungut biaya
dalam
memberikan
bimbingan
belajar atau les
kepada peserta
didik;
3) memungut biaya
dari peserta didik
baik secara
langsung
maupun tidak
langsung yang
bertentangan
dengan peraturan
dan undang-
undang;
4) melakukan
sesuatu baik
secara langsung
maupun tidak
langsung yang
mencederai
integritas hasil
Ujian Sekolah
dan Ujian
Nasional.
50
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
pemerintah pihak dan
atau non-pemerintah.
dan dituangkan
Kemit dalam
Menjalin kemitraan Belum seluruhnya perjanjian
raan
minimal dengan dituangkan dalam tertulis.
Sekola perjanjian tertulis
SMA atau sederajat,
h
PT, SMP/MTs, dunia
usaha dan industri
berkaitan dengan
input, proses, output
dan pemanfaatan
lulusan berdasarkan
perjanjian tertulis.
Sekolah menyusun
Program Ada program Disusun
program pengawasan
Pengawasan pengawasan namun program
secara obyektif,
belum dilakukan pengawasan
2.3.1 bertanggung jawab
secara berkelanjutan berkelanjutan
dan berkelanjutan.
Pengawasan meliputi
pemantauan,
supervisi, evaluasi,
pelaporan dan tindak
lanjut hasil
pengawasan
Pelaksanaan
pemantauan secara
teratur dan
berkelanjutan oleh
komite sekolah untuk
menilai efisiensi,
efektivitas, dan
akuntabilitas
pengelolaan.
Pelaksanaan
supervisi pengelolaan
akademik dilakukan
secara teratur dan
berkelanjutan oleh
kepala sekolah dan
51
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
pengawas sekolah
Kepala sekolah
melaporkan hasil
evaluasi kepada
komite sekolah dan
pihak-pihak lain yang
berkepentingan
sekurang-kurangnya
setiap akhir semester.
52
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
monolitik sejalan
dengan perubahan
tingkat mata
pelajaran;
d. menyeluruh
dengan melibatkan
berbagai pihak
meliputi: dewan
pendidik, komite
sekolah, pemakai
lulusan, dan
alumni.
a. Evaluasi
Evaluasi Belum dilakukan Disusun sistem
pendayagunaan
Pendayagun evaluasi secara evaluasi tenaga
pendidik dan
aan Pendidik tersistem pendidik
tenaga
dan Tenaga
kependidikan
Kependidika
direncanakan
n
secara
2.3.5 komprehensif pada
setiap akhir
semester dengan
mengacu pada
Standar Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan,
b. Evaluasi
pendayagunaan
pendidik dan
tenaga
kependidikan
meliputi
kesesuaian
penugasan dengan
keahlian,
keseimbangan
beban kerja, dan
kinerja pendidik
dan tenaga
kependidikan
dalam pelaksanaan
tugas.
c. Evaluasi kinerja
pendidik harus
memperhatikan
pencapaian
prestasi dan
perubahan-
perubahan peserta
didik.
53
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
a. Sekolah
Akreditasi Sekolah
menyiapkan
Sekolah/ menyiapkan bahan-
bahan-bahan yang
bahan untuk
2.3.6 diperlukan untuk
akreditasi dan terus
mengikuti
menerus
akreditasi sesuai
meningkatkan
dengan peraturan
kualitas
perundang-
kelembagaan secara
undangan yang
holistik
berlaku.
b. Sekolah
meningkatkan
status akreditasi,
dengan
menggunakan
lembaga
akreditasi
eksternal yang
memiliki
legitimasi.
c. Sekolah harus
terus
meningkatkan
kualitas
kelembagaannya
secara holistik
dengan
menindaklanjuti
saran-saran hasil
akreditasi.
54
N KOMPONE TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O N LANJUT
V 2.6 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
55
56
ANALISIS PERENCANAAN SEKOLAH
Kesesuaian Alokasi
dengan Analisis Penyesuaian/ Progra
No Kriteria setiap Komponen
Kriteria Pemenuhan m
Ya Tidak 1 2
VISI SEKOLAH
1 Mengacu pada visi , misi v
dan tujuan pendidikan
nasional
2 Mencerminkan standar v
keunggulan dan cita-cita
tinggi sekolah
3 Berorientasi ke masa v
depan
4 Mempertimbangkan v
potensi dan kondisi sekolah
serta lingkungannya
5 Kalimat rumusannya v
mudah dipahami, jelas dan
tidak multi tafsir
MISI SEKOLAH
1 Memberi arah dalam v
mewujudkan visi sekolah
2 Merupakan tujuan yang v
akan dicapai dalam kurun
waktu tertentu
3 Menekankan pada kualitas v
layanan peserta didik dan
mutu lulusan
4 Memuat pernyataan umum v
dan khusus yang berkaitan
dengan program sekolah
5 Memberikan keluwesan v
dan ruang gerak
57
pengembangan sehingga
dapat
ditinjau secara berkala
TUJUAN SEKOLAH
1 Mengacu pada visi dan v
misi
2 Menggambarkan tingkat v
kualitas yang dapat dicapai
dalam jangka menengah
(empat tahunan)
3 Mengacu pada Standar v
Kompetensi Lulusan SMA
4 Rumusannya dapat diukur v
ketercapaiannya
RENCANA KERJA
SEKOLAH
1 Adanya rencana kerja v
jangka menengah untuk
mendukung pencapaian
tujuan jangka empat tahunan
58
ANALISIS KEPEMIMPINAN SEKOLAH
Alokasi
Kesesuaian
Analisis Penyesuaian/ Progra
No Kriteria setiap Komponen dengan Kriteria
Pemenuhan m
Ya Tidak 1 2
KEPALA SEKOLAH
1 Kualifikasi minimal v
2 Usia Maksimal v
3 Pengalaman mengajar minimal v
4 Pangkat minimal v
5 Status Guru (Guru SMP) v
6 Kepemilikan sertifikat pendidik v
7 Kepemilikan sertifikat kepala v
sekolah
8 Kompetensi kepribadian v
9 Kompetensi manajerial v
10 Kompetensi kewirausahaan v
11 Kompetensi supervisi v
12 Kompetensi sosial v
WAKIL KEPALA SEKOLAH
1 Jumlah minimal v
2 Kriteria pengangkatan wakasek v
3 Kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki:
Wakasek Bidang Kurikulum
a. kemampuan memimpin v
b. kepemilikan keterampilan teknis v
c. kemitraan dan kerjasama v
Wakasek Bidang Kesiswaan
a. kemampuan memimpin v
b. kepemilikan keterampilan teknis v Perlu Pelatihan Komputer dan v
penyusunan program kerja
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Ssarana
Prasarana
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V Perlu Pelatihan Komputer dan
penyusunan program kerja
59
c. kemitraan dan kerjasama v
Wakasek Bidang Humas
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V Perlu Pelatihan penyusunan
program kerja
c. kemitraan dan kerjasama V
ANALISIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Alokasi
Kesesuaian
Analisis Penyesuaian/ Progra
No Kriteria setiap Komponen dengan Kriteria
Pemenuhan m
Ya Tidak 1 2
1 Kepemilikan sistem informasi v
manajemen yang mendukung
administrasi pendidikan di sekolah
2 Pengelolaan sistem informasi v
manajemen yang efisien, efektif dan
akuntabel
3 Penyediaan fasailitas informasi v
yang efisien, efektif dan mudah
diakses
4 Pelaporan data informasi secara v
berkala dan berkesinambungan
5 Efektifitas dan efisiensi komunikasi v
antar warga sekolah di lingkungan
sekolah
60
2.7.1 Analisis Standar Penilaian
Nama Sekolah :
NSS/NIS :
Alamat :
Tahun :
Kondisi Kesesuaian
N Analisis Penyesuaian/ Program
Komponen Satuan dengan SNP
o Pemenuhan
Pendidikan
Ya Tidak 1 2 3
1 Rombongan 27 rombel v
Belajar
b. Lahan
Kondisi Kesesuaian Analisis Penyesuaian/
N P
Komponen Satuan dengan SNP Pemenuhan
o
Pendidikan
Ya Tidak 1
1 Rasio minimum Luas
Lahan terhadap peserta 1:8 V
didik
2 Luas minimum lahan 8205 m2 V
3 Keefektifan lahan untuk
membangun 8205 m2 V
prasarana sekolah
4 Posisi lahan yang
terhindar dari potensi Aman V
bahaya
5 Persentase Kemiringan
Kurang dari 15o V
lahan
6 Posisi lahan yang
terhindar dari
pencemaran Jauh dari
V
air, kebisingan dan kebisingan
pencemaran udara
7 Kesesuaian peruntukan
lahan dengan Perda Pada awalnya
tentang rencana tata V
ruang sesuai
c. Bangunan Gedung
Kesesuaian Analisi
Kondisi
N dengan SNP Pe
Komponen Satuan
o
Pendidikan
Ya Tidak
1. a Ruang Kelas 72 m2 V
b Sarana Ruang Kelas Lemari belum ada V Pengadaan Lemari
2 a Ruang perpustakaan 144 m2 V
b Sarana perpustakaan Lengkap V
3 a Ruang laboratorium biologi Bersatu dengan lab V Segera mengajuka
Kimia pembangunan lab biologi
b Sarana laboratorium biologi Lengkap V
8 a Ruang pimpinan 24 m2 V
b Sarana ruang pimpinan Lengkap V
9 a Ruang guru, 144 m2 V
b Sarana ruang guru Lemari masih V Pengadaan lemari minim
kurang setiap MGMP 1
10 a Ruang tata usaha 96 m2 V
b Sarana ruang tata usaha Lengkap V
11 a Tempat beribadah 324 m2 V
b Sarana tempat beribadah Lengkap V
12 a Ruang konseling 72 m2 V
b Sarana ruang konseling Komputer baru 1 V Diadakan penambaha
komputer
13 a Ruang UKS 36 m2 V
b Sarana ruang UKS Lemari obat belum V Kelengkapan sege
ada dipenuhi
14 a Ruang organisasi kesiswaan 36 m2 V
b Sarana ruang org. kesiswaan Komputer dan V Kelengkapan sege
lemari belum ada dipenuhi
15 a Jamban Jamban siswa putra V Dibangun jamban untu
kurang 3 putera
b Sarana jamban Memadai V
16 a Gudang 4 x 12m2 V
b Sarana gudang Memadai V
17 a Ruang sirkulasi Memadai V
18 a Tempat bermain/olahraga Lap. Volley, basket V
dan Taman
b Sarana tempat bermain/ Memadai V
olahraga
D. Pembiayaan
No Komponen dan Indikator Pilihan Ket
Ya Tidak
A. Jenis pembiayaan
1 Pengalokasian biaya pendidikan untuk V
biaya investasi termasuk biaya
pengembangan keunggulan lokal:
a) Sarana prasarana
b) Peserta Didik
c) Pendidik
d) Tenaga Kependidikan
2 V
Sekolah mengalokasikan biaya operasi
meliputi :
a. Bahan atau peralatan pendidikan
habis pakai
b. Biaya operasi pendidikan tak
langsung berupa daya, air, jasa,
telekomunikasi, pajak,
3 V
Sekolah bersama komite sekolah
merancang dan menetapkan biaya
personal
B. Sumber pembiayaan
1 Sekolah menggali sumber-sumber
pembiayaan pendidikan dari orang tua
peserta didik/masyarakat, pemerintah
dan donatur lainnya untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan pendidikan
V
secara mandiri
a) Sumber dana dari Orang Tua V
/Masyarakat
V
b) Sumber dana dari Pemerintah
c) Sumber dana dari Donatur Lain
C. Program pembiayaan
1 Sekolah memiliki program kerja V
operasional tahunan dan upaya sekolah
menggali dan mengelola serta
memanfaatkan dana dari berbagai
sumber
2 V
Membuat laporan pertanggung-jawaban
secara akuntabel dan transparan
Lampiran 4 : Hasil Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
Nama Sekolah :
NSS/NIS :
Alamat :
Tahun :
1 Komite sekolah Komite Sekolah berperan Komite sekolah memiliki Komite sekol
sebagai: potensi sebagai nara ada, belum be
a. Pemberi pertimbangan. sumber dalam peningkatan sebagaimana
b. Pendukung finansial dan mutu sekolah.
pemikiran. Komite sekolah memiliki Isu dan peratu
c. Pengontrol transparansi dan potensi membantu sekolah tentang kebija
akuntabilitas. dalam pemenuhan sarpras pendidikan g
d. Mediator antara pemerintah yang dibutuhkan dengan
dan masyarakat. menggalang dana dari
masyarakat.
Fungsi Komite Sekolah :
1. Komitmen mutu
pendidikan.
2. Melakukan kerjasama.
3. Menampung aspirasi.
4. Memberikan masukan dan
rekomendasi.
5. Mendorong partisipasi.
6. Menggalang dana.
7. Melakukan evaluasi. Banyaknya perusahaan /
pabrik yang tersebar dekat Tidak adanya
lingkungan sekolah yang mengenai keb
Dunia usaha Setiap dunia usaha harus dapat dijadikan kemitraan perusahaan te
2 /dunia kerja memiliki kepedulian terhadap baik dalam pengembangan lingkungan se
lingkungan sekitar program sekolah maupun Kepedulian d
Nya termasuk institusi daya serap tenaga kerja. untuk mendu
pendidikan atau sekolah. program seko
Melalui program tanggung rendah.
jawab sosial perusahaan. Ada beberapa kesempatan
untuk pengembangan profesi
kedinasan untuk guru dan Ketidak mera
ketatalaksanaan. penerapan da
3 Dinas Kebijakan dari dinas pelaksanaan k
pendidikan pendidikan kota dapat untuk pengem
kota. terakomodir dan terlaksana profesi bagi g
dengan baik. tata laksana.
Bisa dimanfaatkan untuk
dapat bekerjasama baik
dibidang pengembangan
profesi guru maupun
peningkatan SDM. Kurang nya m
4 Perguruan Setiap perguruan tinggi baik Menjaring siswa/I untuk akan peningk
tinggi negeri maupun swasta melanjutkan pendidikan ke keprofesian.
memberikan berbagai fasilitas jenjang perguruan tinggi. Keterbatasan
kemudahan dalam penerimaan pemahaman s
mahasiswa baru. orangtua sisw
Pemanfaatan melanjutkan
keprofesionalan para
anggotanya.
Sebagai ajang pertemuan
untuk berdiskusi mengenai Keberadaan o
Sebagai wadah penampung kemajuan pendidikan. PGRI belum
Organisasi inspirasi serta berfungsi seb
profesi memperjuangkan hak-hak para mestinya.
guru menuju kesejahteraan Potensi yang
untuk kemajuan dunia tidak berkem
pendidikan yang mengikuti dengan keing
perkembangan jaman. Masih adanya
dari kalangan
yang dapat m
ruang gerak.
Masih terliha
perbedaan jen
pendidikan d
kegiatan keor
yang sangat m
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. Sekolah berkewajiban untuk
memenuhi SNP sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah
dengan harapan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah akan meningkatkan
kualitas pendidikan nasional yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia indonesia.
SMP Inspirasimenyadari akan pentingnya memenuhi standar nasional
pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu SMP
Inspirasiberusaha untuk memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang telah
ditetapkan. Namun upaya untuk memenuhi SNP itu belum bisa terpenuhi seluruhnya.
Masih banyak indikator yang belum terpenuhi pada tahun pelajaran 2011/2012. Dari
hasil analisis beberapa indikator yang belum terpenuhi adalah:
1. Standar Isi:
a. Pembelajaran belum menerapkan sistem pembelajaran moving
class
b. Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik
c. Belum sepenuhnya memperhatikan karakteristik peserta didik,
status sosial, ekonomi dam gender.
d. Pengembangan kurikulum belum melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja
e. Sekolah belum maksimal melaksanakan kurikulum melalui 5 pilar
belajar, khususnya pilar belajar untuk hidup bersama dan berguna
bagi orang lain.
f. Peserta didik telah mendapatkan pelayanan perbaikan dan
pengayaan tetapi belum mendapatkan program percepatan sesuai
dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik.
g. Pelaksanaan kurikulum telah menggunakan multistrategi, multi
media dan teknologi namun masih sangat terbatas akibat
keterbatasan sarana dan prasarana penunjang dan keterbatasan
sumber daya manusia.
h. Belum semua keragaman potensi, kebutuhan, minat, dan bakat
peserta didik dapat disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri
karena keterbatasan sarana dan prasarana penunjang serta SDM
i. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan
terstruktur
j. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan
kegiatan mandiri tidak terstruktur
2. Standar Proses
a. Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum
melakukan analisis SK-KD dengan benar.
b. Dalam penyusunan silabus sebagian besar guru masih melalui
proses mengadopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada.
c. Masih ada guru dalam menyusun RPP tidak melampirkan
instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum dalam RPP tidak
mereprensantisikan tujuan pada RPP.
d. Jumlah peserta didik per rombongan belajar adalah 40 orang
e. Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan pemetaan waktu
yang direnecanakan pada RPP.
f. Belum seluruh guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
meliputi kegiatana eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
g. Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai
bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi
guru.
h. Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan
, yaitu baru 40% guru melaksanakan CTL
i. Guru yang menggunakan media ICT dalam pembelajaran 40%
j. Prestasi akademik lulusan belum memenuhi standar nasional ( rata-
rata KKM 65%)
k. Prestasi non akademik sekolah masih rendah
4. Standar Pengelolaan
a. Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah
b. Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah
c. Rencana kerja sekolah belum tersosialisasi pada warga sekolah
d. Evaluasi kenerja belum dilakukan secara berkala
e. Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran
mengembangkan model kegiatan pembelajaran yang mengacu
pada Standar Proses
f. Belum seluruhnya guru bertanggung jawab terhadap mutu
pembelajaran
g. Pemilihan Wakil Kepala Sekolah belum dilakukan pemilihan
oleh Dewan Pendidik
5. Standar Penilaian
a. Sekolah belum pernah mengukur tingkat pelaksanaan prinsip
penilaian
b. Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan substansi, konstruksi,
dan bahasa pada instrumen penilaian hasil belajar
c. Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian
d. Penilaian oleh Satuan Pendidikan Belum maksimal
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Standar Isi
1. Hasil Analisis Tujuan Mata pelajaran
2. Hasil Analisis Pemetaan SK – KD
B. Standar Kompetensi Lulusan
1. Hasil Analisis SKL Kelompok mata Pelajaran
2. Hasil Analisis SKL Mata Pelajaran