S1 AKUNTANSI 4A
Tugas Mata Kuliah PEMERIKSAAN AKUNTANSII
1. Perikatan audit
Yakni kesepakatan antara pihak auditor dengan perusahaan. Surat perikatan menjadi
bentuk perikatan antara keduanya dimana klien menyerahkan audit laporan keuangan
kepada auditor. Dari sudut pandang sendiri adanya perikatan ini yang disepakati keduanya
mengisyaratkan bahwa auditor menyanggupi untuk melakukan audit laporan keuangan
sesuai dengan kompetensinya.
2. Perencanaan
Dalam tahap ini, auditor merencanakan bagaimana proses audit akan dilakukan. Auditor
perlu memahami bagaimana kegiatan perusahaan tersebut untuk memahami bisnis dari
perusahaan anda.Dalam tahap perencanaan sendiri juga terdapat beberapa tahapan seperti
mempertimbangkan risiko bawaan.Dalam tahap ini auditor mempertimbangkan risiko salah
saji yang melekat pada saldo akun. Selanjutnya ada tahap pengembangan strategi audit awal
terhadap asersi kemudian mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi saldo awal.
Auditor juga perlu mempertimbangkan tingkat materialitas dan melaksanakan prosedur dan
analitis.
3. Pengujian
Pada tahap pengujian audit, auditor melakukan pengujian analitik, pengendalian dan
pengujian substantif.Pengujian substantif adalah prosedur untuk menemukan kesalahan
yang mampu memberikan dampak langsung pada laporan keuangan.Pengujian analitik
sendiri merupakan kegiatan untuk mempelajari data-data serta membandingkan data dengan
informasi lainnya.
Pengujian pengendali ialah tindakan verifikasi efektivitas pengendalian internal klien.
Dalam tahap ini, auditor melakukan tahap pemetaan tentang masalah yang muncul dari
proses observasi tersebut.
4. Pelaporan
Pada tahap ini, auditor telah mendapatkan hasil dan tanggung jawab sebagai auditor telah
dilakukan. Pada tahap ini mungkin saja auditor menemukan kesalahan dari laporan
keuangan yang diaudit atau malah sebaliknya. Pada umumnya, semakin besar suatu
perusahaan, maka resiko penyimpangan keuangan juga akan semakin besar. Auditor
biasanya akan melakukan klarifikasi ulang dan mencocokkan hasil auditor dengan auditor
lainnya untuk memastikan kesalahan keuangan tersebut apakah benar terjadi atau tidak.
Setelah itu, barulah auditor akan menyusun hasil evaluasinya berupa laporan yang akan
diserahkan kepada pihak perusahaan. Di dalam laporan hasil evaluasi tersebut, auditor
menulis rekomendasi perkembangan yang dicapai dan memberikan opininya.
Sukrisno Agoes (2004:176) menyarankan prosedur audit piutang usaha sebagai berikut:
a. Pelajari dan evaluasi internal kontrol atas piutang dan transaksi penjualan, piutang
danpenerimaan.
b. Buat Top Schedule dan Supporting Schedule piutang pertanggal neraca.
c. Minta aging shedule dari piutang usaha pertanggal neraca yang antara lain
menunjukkan namapelanggan (customer), saldo piutang, umur piutang dan kalau bisa
subsequent collections-nya.
d. Periksa mathematical accuracy-nya dan check individual balance ke subledger lalu
totalnya kegeneral ledger.
e. Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang dan sales
invoice.
f. Kirimkan konfirmasi piutang:
1. Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggan yang akan dikirim surat
konfirmasi.
2. Tentukan apakah akan digunakan konfirmasi positif atau konfirmasi negatif.
3. Cantumkan nomor konfirmasi baik di schedule piutang maupun di surat konfirmas
i.
4. Jawaban konfirmasi yang berbeda harus diberitahukan kepada klien untuk dicaripe
rbedaannya.
5. Buat ikhtisar (summary) dari hasil konfirmasi.
g. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan kas
untukperiode sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal penyelesaian
pemeriksaan lapangan(audit field work). Perhatikan bahwa yang dicatat sebagai
subsequent collections hanyalah yangberhubungan dengan penjualan dari periode
yang sedang diperiksa.
h. Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk
mengetahuikemungkinan adanya contingent liability.
i. Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang
disediakanoleh klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan terlalu kecil.
j. Test sales cut-of dengan jalan memeriksa sales invoice, credit note dan lain-lain, lebih
kurang 2(dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca. Periksa apakah barang-
barang yang dijualmelalui invoice sebelum tanggal neraca, sudah dikirim per tanggal
neraca. Kalau belum cari tahualasannya. Periksa apakah ada faktur penjualan dari
tahun yang diperiksa, yang dibatalkandalam periode berikutnya.
k. Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan
correspondence fileuntuk mengetahi apakah ada piutang yang dijadikan sebagai
jaminan.
l. Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi
yangberlaku umum di Indonesia/SAK13.
m. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang diperiksa.