Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH POLITIK INTERNASIONAL

“PERANG DAGANG ANTARA CHINA - INDIA AKIBAT KONFLIK PEREBUTAN

PERBATASAN DI LEMBAH GALWAN DALAM PERSPEKTIF REALISME”

Dosen Pembimbing:

Erna Kurniawati, S.IP., M.Si.

Disusun Oleh:

Rangga Maulana A. 151200136


Devani Salsa Maharani 151200146
M. Firdaus Alfian 151200156
Ajeng Kenya 151200158
Ketut Yudhi Krisna 151200163

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga

makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih

terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik

pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa

pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa

bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sepanjang sejarah tidak ada catatan spesifik mengenai berapa banyak jumlah peperangan

dan konflik yang telah terjadi dalam tatanan masyarakat dunia. Namun, sejarah telah

memberikan informasi yang jelas bahwa peperangan dan konflik telah terjadi semenjak

hadirnya peradaban manusia. Konflik terjadi akibat adanya beberapa pihak atau kelompok

yang melakukan perlawanan karena sedang mengejar tujuan-tujuan yang tidak bersesuaian

atau tidak kompatibel karena terdapat perbedaan pendapat mengenai distribusi, kelayakan,

dan legitimasi objek tertentu dengan derajat atau tingkat perlawanan yang berbeda-beda.

Dalam konteks konflik, manusia diartikan sebagai makhluk serakah yang mengejar

kepentingan sendiri tanpa menghiraukan kepentingan lain. Jika mengkaji catatan sejarah

peradaban manusia, akan selalu ditemukan keadaan konflik yang terjadi di seluruh sejarah di

dunia sehingga kata konflik tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia. Hal ini

memunculkan penjelasan ilmiah perspektif realisme yang memaparkan bahwa konflik dan

perang merupakan sifat alamiah manusia yang tidak dapat dihindari dan akan selalu terjadi.

Seperti halnya konflik perbatasan di Lembah Galwan antara China dengan India yang

kembali diributkan oleh kedua negara, hal tersebut cerminan bagaimana negara mengejar

tujuan-tujuannya yang bertentangan atau tidak bersesuaian sehingga selalu menimbulkan

konflik yang tidak dapat dihindari apabila dilihat dalam perspektif realisme.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah, antara lain:
1. Bagaimana penyebab konflik perbatasan di Lembah Galwan dalam perspektif

realisme?

2. Apa dampak dari adanya konflik perbatasan di Lembah Galwan bagi kedua

negara?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui penyebab konflik di Lembah Galwan dalam perspektif

realisme

2. Untuk mengetahui dampak dari adanya konflik perbatasan di Lembah Galwan

bagi negara China dan India.


BAB II

PEMBAHASAN

1. Bagaimana Penyebab Konflik Perbatasan di Lembah Galwan dalam Perspektif

Realisme?

Perspektif realisme merupakan salah satu dari perspektif-perspektif klasik yang memiliki

pengaruh besar terhadap perkembangan studi hubungan internasional. Perspektif realisme

memandang bahwa sistem dunia internasional atau tatanan global bersifat anarkis yang selalu

didominasi oleh konflik dan perseteruan. Selain itu, perspektif realisme juga memandang

bahwa naluri atau sifat dasar manusia cenderung selfish atau mementingkan diri sendiri.

Maka dari itu, apabila dilihat dalam kondisi internasional, negara (yang diproyeksikan

memiliki sifat seperti manusia) yang melakukan kooperasi dan hubungan dengan negara lain

pasti akan didasarkan pada kecenderungan mementingkan kepentingan sendiri atau

domestiknya sehingga berpotensi terjadinya benturan kepentingan yang menyebabkan

konflik.1 Berdasarkan cara pandang perspektif ini, maka sangatlah relevan apabila konflik

1
Robert Jackson dan Georg Sorensen, Introduction to International Relations Theories and Approaches, Fifth
Edition (UK: Oxford University Press, 2012), hlm. 66.
perbatasan yang terjadi antara China dan India di Lembah Galwan disebabkan karena negara

yang mementingkan dan mengejar keinginannya sendiri demi kekuatan dan kekuasaan

dengan sikap cenderung selfish yang diproyeksikan seperti halnya sifat alamiah manusia.

Konflik perbatasan antara China dan India yang sudah berlangsung sejak tahun 1962 ini

kembali diributkan kembali di bulan Juni tahun 2020. Pemerintah China menuduh pasukan

India melintasi perbatasan di Kawasan Himalaya secara ilegal dan melepaskan tembakan

peringatan “provokatif” ke arah pasukan tentara China yang sedang berpatroli sehingga

memaksa tentara China untuk mengambil tindakan balasan, dimana kawasan yang

disengketakan adalah Lembah Galwan, yang terletak di antara Ladakh yang menjadi bagian

dari India dan Tibet yang merupakan bagian dari China. Tuduhan tersebut ditolak oleh India

dengan pernyataan bahwa pasukan China yang melepaskan tembakan disaat kedua pasukan

saling berhadap-hadapan di Ladakh.2

Hubungan kedua negara tersebut semakin memburuk hingga mencapai puncaknya ketika

20 tentara India tewas dibunuh oleh tentara China yang membuat publik marah dan memicu

terjadinya pemblokiran beberapa aplikasi milik China oleh India. Pada tahun 2020, India

telah melarang penggunaan 224 aplikasi milik China dengan alasan bahwa aplikasi tersebut

mengurangi kedaulatan dan integritas India, pertahanan dan keamanan negara dan ketertiban

umum.3 Termasuk aplikasi game dari China yang sedang popular yaitu PUBG Mobile dan

aplikasi pembuatan video yang sedang popular yaitu TikTok.

Perang antara China dengan India terhadap perbatasan Himalaya dimulai pada tahun

1962, dipicu oleh ketidaksepakatan kedua negara tersebut atas klaim perbatasan yang

dianggap merugikan kedua negara. India mengklaim bahwa wilayah Lembah Galwan seluas

38.000 km persegi yang diduduki oleh China dan menjadi lokasi pertikaian antara kedua
2
BBC News Indonesia, Konflik China-India: Kedua negara saling tuduh melakukan ‘provokasi’ dengan
‘melepaskan tembakan’ dalam sengketa perbatasan, diakses dari https://www.bbc.com/indonesia/dunia-
54070493, pada tanggal 12 Juni 2021.
3
INDIA TV, 224 Chinese apps including PUBG Mobile, TikTok, Weibo banned by India so far in 2020: Full
list, diakses dari https://www.indiatvnews.com/news/india/224-chinese-apps-banned-in- india-full-list-646788,
pada 13 Juni 2021.
negara ini yang merupakan bagian dari wilayah India. China mengklaim bahwa Arunachal

Pradesh, sebuah negara bagian India merupakan kepemilikan China yang disebutnya sebagai

Tibet Selatan. Pengklaiman daerah perbatasan oleh kedua negara merupakan upaya dari

kedua negara yang ingin menambah kekuasaan dan kekuatannya, apabila daerah perbatasan

tersebut berhasil diklaim oleh salah satu negara akan menambah daerah kekuasaannya dan

menyebabkan bertambahnya luas negara mereka. Perbedaan pandangan akan perbatasan yang

tidak hanya ditemukan di kedua wilayah namun juga di beberapa wilayah lain, ini disebabkan

oleh penanda perbatasan yang tidak dapat diandalkan kepastiannya dan kejelasannya lantaran

terdapat banyak sekali danau, sungai, dan pegunungan dengan puncak salju. Hal ini

menyebabkan Garis Kendali Aktual atau LAC di Ladakh yang memisahkan wilayah China

dan wilayah India dengan mudah dapat bergeser sehingga pertikaian antara tentara penjaga di

perbatasan tersebut rentan terjadi.4

2. Apa Dampak dari Adanya Konflik Perbatasan di Lembah Galwan Bagi Kedua

Negara?

Konflik perebutan perbatasan tersebut menimbulkan peristiwa-peristiwa baru di antara

kedua negara yang terlibat. Kedua negara, China dan India saling berperang dagang.

Kemunculan perang dagang antara China dan India ini bukanlah hal yang awan lagi apabila

dilihat dalam perspektif realisme, karena realisme sendiri menggangap bahwa tatanan dunia

internasional akan selalu diwarnai oleh perseteruan. Perang dagang tersebut dinyatakan oleh

India yang memboikot produk-produk impor dari China. Meskipun demikian, India masih

membolehkan produk-produk dari China masuk ke India dengan syarat tertentu dan

dilakukan inspeksi ketat dalam pengujian produk yang akan masuk ke wilayahnya. Selain itu,

India juga memberlakukan kenaikan bea impor yang tinggi khusus produk dari China. Hal ini

4
Swaminathan Natarajan, Konflik China-India: Ada apa dibalik bentrokan militer India China?, diakses dari
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-53074107, pada 13 Juni 2021.
dilakukan India agar penggunaan produk dari China lebih berkurang dan sebagai upaya agar

produk lokal lebih banyak dipakai.

Pernyataan perang dagang tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

perekonomian kedua negara, terutama berpengaruh besar kepada negara India. Menurut data

dari pemerintahan India, India sudah membeli barang senilai USD 65 miliar dari China dari

bulan April 2019 hingga Maret 2020, hampir 14 persen dari total impornya. China sendiri

sudah membeli barang senilai USD 16,6 miliar dari India, yang mana China merupakan mitra

dagang terbesar kedua India setelah Amerika Serikat. Banyak industri di India yang

bergantung pada impor dari China seperti barang elektronik, farmasi dan perangkat keras IT.

Perselisihan ini juga mengganggu perusahan pelayaran dan jasa pengiriman barang. DHL

Express India mengatakan kepada CNN Business agar menunda pengambilan untuk

pengiriman impor dari Tiongkok daratan, Hongkong, dan Makau untuk sementara waktu.

Selain itu, Perusahaan FedEx mengatakan bahwa mereka sedang mengalami kesulitan dalam

menghadapi tumpukan simpanan barang yang terlambat dikirim.5 Publik berpendapat bahwa

perang dagang antara China dengan India ini lebih banyak merugikan negara India karena

ketergantungan India kepada China yang sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan

perekonomian di India. Namun, pendapat tersebut tidak cukup untuk membuat India merasa

terpengaruh dan mengizinkan kembali penggunaan 224 aplikasi milik China yang masih

dilarang hingga saat ini.

Konflik yang sudah memakan korban jiwa ini membuat kedua negara tersebut berusaha

menyelesaikan konflik di perbatasan dengan jalur diplomasi secepat mungkin. Dalam

usahanya, pejabat tinggi dari kedua negara yang terlibat sudah bertemu dengan tujuan untuk

meredam konflik. Akan tetapi, pertikaian senjata dan ketegangan di antara kedua negara

masih tetap berlanjut dan semakin mewarnai tatanan global dengan konfliknya. Pasukan dan
5
Edy Prasmana, India Boikot Produk Tiongkok, Konflik di Perbatasan Picu Perang Dagang, diakses dari
https://www.jawapos.com/internasional/06/07/2020/india-boikot-produk-tiongkok- konflik-di-perbatasan-picu-
perang-dagang/, pada 13 Juni 2021.
senjata-senjata pertahanan masih dikirimkan oleh kedua negara ke perbatasan. Keadaan yang

semakin memburuk membuat publik memiliki pandangan negatif terhadap salah satu pihak

yang terlibat konflik perbatasan. Sebagaimana sekelompok warga di India membakar bendera

negara China dan foto dari Presiden Xi Jinping. Ketegangan antara kedua negara semakin

bertambah ketika militer India dan China yang saling menuduh telah melontarkan atau

melepaskan tembakan dan melintasi perbatasan. Hal tersebut kemudian menjadi pemicu

tindakan dari kedua negara yang saling mengerahkan puluhan ribu pasukan militernya ke

daerah perbatasan yang disengketakan pada bulan September lalu.6

Dari segi ekonomi, India kemungkinan besar diperkirakan akan mengalami kerugian

lebih banyak apabila terus-terusan memaksakan untuk menyatakan perang dagang dengan

China, dikarenakan mayoritas bahan baku sektor perindustrian di India merupakan import

dari China, apabila perang dagang semakin berlanjut akan berdampak terhadap

keberlangsungan industri di India yang nantinya juga sangat berpengaruh terhadap

perekonomian di India. Selain itu, dengan adanya pandemi juga turut mengguncang

perekonomian India dalam langkah menangani pandemi dan melakukan tindakan pencegahan

dan penanganan penyebaran virus Covid-19. Dalam hal penanganan pandemi corona saat ini,

pastinya India membutuhkan bantuan sebagai upaya jalan keluar dari pandemi ini. Seperti

halnya vaksin sebagai upaya jalan keluar dari pandemi ini yang tidak diproduksi di setiap

negara. Vaksin Covid-19 hanya diproduksi di beberapa negara saja, seperti di China yang

memproduksi sebagai upaya jalan keluar dari pandemi ini. Namun, India sebagai salah satu

negara penyumbang kasus harian positif terbanyak di dunia tak menjadikan China sebagai

mitra kerja sama dalam hal vaksin sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19. Hal

tersebut layaknya efek domino bagi kedua negara yang terlibat konflik di perbatasan yang

6
CNN Indonesia, Konflik China-India, dari Perbatasan hingga Perang Teknologi, diakses dari
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20201126123141-113-574800/konflik-china-india-dari-
perbatasan-hingga-perang-teknologi, pada 13 Juni 2021.
mana dapat menjalar dan menimbulkan sebuah peristiwa baru bagi negara yang terlibat

konflik tersebut.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konflik perbatasan antara China dan India yang diperebutkan kembali pada tahun

2020 merupakan buntut konflik perbatasan pada tahun 1962. Konflik perbatasan yang
terjadi antara China dan India di Lembah Galwan sangat relevan apabila dikaji dalam

perspektif realisme, karena realisme memandang bahwa negara cenderung mementingkan

dan mengejar keinginannya sendiri demi kekuatan dan kekuasaan dengan sikap yang

cenderung selfish yang diproyeksikan seperti halnya sifat alamiah manusia. Pemerintah

China menuduh pasukan India melintasi perbatasan di Kawasan Himalaya secara illegal

dan melepaskan tembakan peringatan “provokatif” ke arah pasukan tentara China yang

sedang berpatroli sehingga memaksa tentara China untuk mengambil tindakan balasan.

Namun, tuduhan tersebut ditolak oleh India dengan pernyataan bahwa pasukan China

yang melepaskan tembakan terlebih dulu.

Meskipun kedua negara telah berupaya untuk menyelesaikan konflik dengan jalur

diplomasi, tetapi pertikaian senjata dan ketegangan di antara kedua negara masih tetap

berlanjut dan semakin mewarnai tatanan global dengan berbagai macam konflik. Selain

itu, karena konflik yang berkelanjutan sehingga menimbulkan dampak di antara kedua

negara. Diantaranya yaitu perang dagang antara China dengan India, yang mana India

menyatakan perang dagang dengan China dengan memboikot produk-produk impor

China. Pernyataan perang dagang tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar

terhadap perekonomian kedua negara, terutama India karena ketergantungan India kepada

China yang sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan perekonomian di India.

B. Saran

Untuk menghentikan konflik ini kedua negara diharapkan untuk tidak mementingkan

dan mengejar keinginannya sendiri demi kekuatan dan kekuasaan dengan sikap

cenderung selfish. Kedua negara juga diharapkan untuk melakukan diplomasi secepat

mungkin untuk menghindari korban jiwa dan dampak-dampak lainnya dari konflik ini.

DAFTAR PUSTAKA
BBC NEWS Indonesia. 2020. Konflik China-India: Kedua negara saling tuduh melakukan

'provokasi' dengan 'melepaskan tembakan' dalam sengketa perbatasan. Diakses dari

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-54070493 pada 12 Juni 2021.

CNN Indonesia. 2020. Konflik China-India, dari Perbatasan hingga Perang Teknologi.

Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/internasional/20201126123141-113-

574800/konflik-china-india-dari-perbatasan-hingga-perang-teknologi pada 13 Juni

2021.

INDIA TV. 2020. 224 Chinese apps including PUBG Mobile, TikTok, Weibo banned by

India so far in 2020: Full list. Diakses dari

https://www.indiatvnews.com/news/india/224-chinese-apps-banned-in- india-full-list-

646788 pada 13 Juni 2021.

Jackson, Robert dan Georg Sorensen. 2012. Introduction to International Relations Theories

and Approaches, Fifth Edition. UK: Oxford University Press.

Natarajan, Swaminathan. 2020. Konflik China-India: Ada apa di balik bentrokan militer India

China?. Diakses dari https://www.bbc.com/indonesia/dunia-53074107 pada 13 Juni 2021.

Pramana, Edy. 2021. India Boikot Produk Tiongkok, Konflik di Perbatasan Picu Perang Dagang.

Diakses dari https://www.jawapos.com/internasional/06/07/2020/india-boikot-produk-

tiongkok- konflik-di-perbatasan-picu-perang-dagang/ pada 13 Juni 2021.

Anda mungkin juga menyukai