Anda di halaman 1dari 5

1.

Kemungkinan Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan keluarga merupakan perpanjangan diagnosis ke


sistem keluarga dan subsistemnya serta merupakan hasil pengkajian
keperawatan. Diagnosis keperawatan keluarga termasuk masalah kesehatan
aktual dan potensial dengan perawat keluarga yang memiliki kemampuan
dan mendapatkan lisensi untuk menanganinya berdasarkan pendidikan dan
pengalaman (Friedman, 2010). Tipologi dari diagnosa keperawatan adalah:

a. Diagnosa keperawatan keluarga aktual (terjadi defisit/gangguan


kesehatan).

b. Diagnosa keperawatan keluarga resiko (ancaman) dirumuskan apabila


sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.

c. Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera (potensial) merupakan suatu


keadaan dimana keluarga dalam kondisi sejahtera sehingga kesehatan
keluarga dapat ditingkatkan

Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada keluarga dengan Hipertensi


menurut problem (SDKI, 2017) adalah :

a. Risiko perfusi miokard tidak efektif (D. 0014)

Defenisinya yaitu berisiko mengalami penurunan sirkulasi arteri koroner


yang dapat mengganggu metabolism miokard.

Faktor risiko berupa hipertensi, hiperlipidemia, hiperglikemia,


hipoksemia, hipoksia, kekurangan volume cairan, pembedahan jantung,
penyalahgunaan zat, spasme arteri koroner, peningkatan protein C-
reaktif, temponade jantung, efek agen farmakologis, riwayat penyakit
kardiovaskuler pada keluarga dan kurang terpapar informasi tentang
factor risiko yang dapat diubah.

Kondisi klinis terkait meliputi bedah jantung, tamponade jantung,


sindrom koroner akut, diabetes mellitus dan hipertensi.

b. Intoleransi aktivitas (D.0056)

Defenisinya yaitu ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas


sehari – hari.

Penyebabnya yaitu ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan


oksigen, tirah baring, kelemahan, imobilitas, dan gaya hidup monoton.

Gejala dan tanda mayor yang harus ada yaitu, mengeluh lelah dan
frekuensi jantung meningkat 20% dari kondisi istirahat. Gejala dan tanda
minor yang harus ada yaitu dispnea saat/setelah aktivitas, merasa nyaman
setelah beraktivitas, merasa lemah, tekanan darah berubah >20% dari
kondisi istirahat, gambaran EKG menunjukkan aritmia saat/setelah
aktivitas, gambaran EKG menunjukkan iskemia dan sianosis.

Kondisi klinis terkait yaitu anemia, gagal jantung kongestif, penyakit


jantung koroner, penyakit katup jantung, aritmia, penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK), gangguan metabolic, gangguan musculoskeletal.

c. Nyeri akut (D.0077)

Defenisinya yaitu pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan


dengan kerusakan jaringan actual arau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari 3 bulan.

Penyebabnya terbagi 3 yaitu agen pencedra fisiologis (misalnya


inflamasi, iskemia dan neoplasma), agen pencedera kimiawi (misalnya
terbakar, bahan kimia iritan) dan agen pencedera fisik (misalnya abses,
amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi,
trauma, latihan fisik berlebihan).

Gejala dan tanda mayor yang muncul adalah mengeluh nyeri, tampak
meringis, bersikap protektif, gelisah, frekuensi nadi meningkat dan sulit
tidur. Gejala dan tanda minor yang muncul adalah tekanan darah
meningkat, pola napas berubah, nafsu makan berubah, proses berpikir
terganggu, menarik diri, berfokus pada diri sendiri dan diaphoresis.

Kondisi klinis terkait adalah kondisi pembedahan, cedera traumatis,


infeksi, sindrom koroner akut, dan glaucoma.

d. Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif (D.0016)

Defenisinya adalah berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke


ginjal.

Faktor risiko meliputi kekurangan volume cairan, embolisme vaskuler,


vaskulitis, hipertensi, disfungsi ginjal, hiperglikemia, keganasan,
pembedahan jantung, bypass kardiopulmonal, hipoksemia, hipoksia,
asidosis metabolic, trauma, sindrom kompartemen abdomen, luka bakar,
sepsis, sindrom respon inflamasi sistemik, lanjut usia, merokok dan
penyalahgunaan zat.

Kondisi klinis terkait berupa diabetes mellitus, hipertensi, aterosklerosis,


syok, keganasan, luka bakar, pembedahan jantung, penyakit ginjal dan
trauma.

e. Ansietas (D.0080)

Defenisinya adalah kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu


terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi
ancaman.

Penyebabnya seperti krisis situasional, kebutuhan tidak terpenuhi, krisis


maturasional, ancaman terhadap konsep diri, ancaman terhadap
kematian, kekhawatiran mengalami kegagalan, disfungsi system
keluarga, hubungan orang tua – anak tidak memuaskan, factor keturunan,
penyalahgunaan zat, terpapar bahaya lingkungan, dan kurang terpapar
informasi.

Gejala dan tanda mayor yang muncul adalah merasa bingung, merasa
khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi, sulit berkonsentrasi,
tampak gelisah, tampak tegang dan sulit tidur. Gejala dan tanda minor
yang muncul adalah mengeluh pusing, anoreksia, palpitasi, merasa tidak
berdaya, frekuensi napas meningkat, frekuensi nadi meningkat, tekanan
darah meningkat, diaphoresis, tremor, muka tampak pucat, suara
bergetar, kontak mata buruk, sering berkemih, berorientasi pada masa
lalu.

Kondisi klinis terkait adalah penyakit kronis progresif, penyakit akut,


hospitalisasi, rencana operasi, kondisi diagnosis penyakit belum jelas,
penyakit neurologis, dan tahap tumbuh kembang.
Setelah menentukan diagnosa, maka masalah kesehatan keluarga itu diurutkan
menurut prioritas, dengan acuan pada skala prioritas masalah keluarga berikut ini :

Anda mungkin juga menyukai