UAS Perencanaan Media (Bayu Reksa Bonaventura)
UAS Perencanaan Media (Bayu Reksa Bonaventura)
______________________________________________________________________________
________
a) Film
Menggunakan unsur gambar sebagai media utama untuk menyampaikan informasi
Memiliki keterbatasan waktu
Mengalir dalam waktu
b) Radio
Audio : Radio hanya menampilakan suara untuk mendeskripsikan atau memberikan
informasi. Karena tidak memiliki gambar atau tulisan yang dapat dilihat, sehingga
pesan yang disampaikan radio relatif lama dicerna oleh pendengar.
Berfikir dalam suara : radio mengunggulkan karakter suara dalam memberikan
informasi
Bersifat satu arah dan dua arah : radio memiliki program dimana audience dapat ikut
langsung mengomentari suatu informasi yang diberikan oleh penyiar radio. Sehingga
terjadi komunikasi dua arah dimana audience dapat memberikan informasi kepada
penyiar radio
Bersifat terbuka : Gelombang radio sangat besar sehingga dapat sampai ke daerah
pelosok
Bersifat selintas : Dimana sumber informasi hanya berupa ucapan dengan intonasi
orang bicara pada umumnya
c) Televisi
Audiovisual : Televisi memiliki kelebihan yakni dapat dilihat (melalui gambar) dan
dapat didengar (melalui suara). Televisi dianggap sebagai media penyiaran yang
paling akurat sebab memiliki gambar sehingga lebih mudah mencerna sebuah berita.
Berfikir dalam gambar : merangkai gambar sedemikian rupa sehingga mempunyai
kontinuitas dan mengandung makna tertentu.
Pengoperasian lebih kompleks : pengoperasian televisi menjadi sumber berita
dilakukan oleh banyak profesional di bidangnya
Bersifat satu arah : siaran televisi bersifat satu arah, yakni kita sebagai pemirsa
hanya dapat menerima berita yang ditayangkan pihak televisi.
Bersifat Terbuka : televisi ditujukan kepada masyarakat umum, selagi memiliki
channel televisi yang bersangkutan
Publik tersebar : Khalayak televisi tidak hanya berada di satu wilayah saja, namun
tersebar di seluruh wilayah dalam lingkup lokal maupun internasional
2. Menurut Gerald Millerson standard operation procedure (SOP) dalam tahapan produksi
terbagi menjadi 3, yaitu :
a) Pra Produksi
Sebuah tahap awal perencanaan dan persiapan dari rangkaian produksi, meliputi:
Menemukan ide dan gagasan.
Pembuatan naskah dan treatment melalui pengembangan gagasan dan riset.
Perencanaan awal melalui Planning Meeting mengenai hal teknis, seperti tata
cahaya, tata suara, stage, make up, wardrobe dan fasilitas teknik.
Casting atau menemukan talent yang tepat untuk program acara, blocking dan
penyempurnaan naskah.
Perencanaan teknis, seperti pemilihan kamera, grafis, budgeting.
Membuat rehearsal script yang memuat secara detil tentang setting, karakter, dialog
dan adegan.
Pra-studio rehearsal meliputi briefing kru, reading pemain, dan pengadegan sesuai
treatment.
Runthrough, dimana reahearsal dilakukan di studio sesuai urutan naskah
b) Produksi
Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan semua kru dan talent
yang terlibat. Masing masing kru melaksanakan tugasnya sesuai dengan rundown yang
telah dibuat.
c) Pasca Produksi
Merupakan tahap akhir dimana proses editing dilakukan. Editing dilakukan untuk
menyusun gambar gar cerita padu dan berkesinambungan sesuai konsep naskah.
Editing offline - Memilah materi produksi bisa dimulai dari adegan manapun, baik
dari tengah maupun awal, kemudian disusun berurutan.
Editing online – Tahap penyempurnaan hasil editing offline berupa penambahan
grafis seperti insert, transisi, impose, maupun efek gambar; penambahan efek suara
dan penyesuaian durasi tayang.
Mixing – Pengaturan proporsi suara membagi mana yang dominan ataupun
penambahan backsound.
Preview – Sebelum program disiarkan dilakukan preview oleh produser untuk
memastikan hasil sesaui dengan yang diinginkan.
Transmisi – Setelah semua tahapan dilakukan hasil produksi` dikirim ke bagian
transmisi untuk disiarkan (on air).
3. Perencanaan Produksi Acara Short Dokumenter
Ide : Nostalgia
Target Audience :
Demografi Psikografi
Pria dan Wanita. Pecinta Otomotif
Usia 6-70 tahun. Pecinta balap motor
Seluruh lapisan masyarakat. Penggemar Valentino Rossi
Sinopsis : Nama Valentino Rossi memang sungguh besar di ajang MotoGP dunia. Disebut -
sebut bahwa Valentino Rossi merupakan salah satu pembalap terbaik sepanjang masa. Ia
adalah salah satu pembalap tersukses sepanjang masa yang sudah menyabet 10 gelar juara
MotoGP dunia. Masing – masing gelar tersebut terbagi menjadi 7 gelar juara dunia di kelas
puncak MotoGP, dua gelar juara dunia di kelas 250 cc serta juara dunia di kelas 125 cc.
Gelar The Doctor atau Sang Dokter bukanlah suatu julukan yang diberikasn secara cuma-cuma
belaka. Tetapi tentunya ada suatu hal yang membuat VR46 dikenal dengan julukan tersebut.
Pada dokumenter singkat ini terdapat cerita yang melatar belakangi julukan sang legenda hidup
balap motor terbesar sejagad. Diselingi juga beberapa drama-drama menarik yang tidak
terekspos oleh media selama ini.
Treatment : Akan diceritakan momen-momen bersejarah dari Valentino Rossi mulai dari awal
karirnya hingga ia mendapat julukan The Doctor atau Sang Dokter. Serta disisipkan juga video-
video amatir yang berisikan intrik-intrik di balik layar (paddock) yang tidak pernah terekspos
media.
a) Berdasarkan Sifat
Iklan Niaga : Seperti kebanyakan orang ketahui, bahwa iklan kebanyakan digunakan
untuk menawarkan barang dan jasa. Dengan iklan ini penjual mengharapkan ada
banyak calon pelanggan yang mengetahui barang dan jasa yang ditawarkannya.
Dengan iklan, pemasaran akan jauh lebih efisien jika dibandingkan dengan promosi
secara langsung. Jadi besar kesempatan bagi penjual mendapat keuntungan.
Iklan Non-Komersil : Iklan non komersial biasa disebut juga sebagai iklan sosial atau
iklan layanan masyarakat. Iklan layanan masyarakat ini tidak bertujuan untuk
menawarkan barang dan jasa. Biasanya iklan ini bertujuan untuk pencapaian kondisi
berkehidupan yang lebih baik (menurut pemasang iklan). Contoh iklan non komersial
antara lain: iklan tentang narkoba, iklan tentang rokok, iklan tentang pemanasan
global atau iklan tentang global warming, iklan tentang pencemaran air, dan iklan
tentang penggundulan hutan.