Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA

Nama : Bayu Reksa Bonaventura Mata Kuliah : Perencanaan Media (Kelas D)

NPM. : 7017210036 Dosen Pengampu : Drs. Hanoch Tahapary, M.Si.

______________________________________________________________________________
________

1. Karakteristik Film, Radio, dan Televisi antara lain :

a) Film
 Menggunakan unsur gambar sebagai media utama untuk menyampaikan informasi
 Memiliki keterbatasan waktu
 Mengalir dalam waktu
b) Radio
 Audio : Radio hanya menampilakan suara untuk mendeskripsikan atau memberikan
informasi. Karena tidak memiliki gambar atau tulisan yang dapat dilihat, sehingga
pesan yang disampaikan radio relatif lama dicerna oleh pendengar.
 Berfikir dalam suara : radio mengunggulkan karakter suara dalam memberikan
informasi
 Bersifat satu arah dan dua arah : radio memiliki program dimana audience dapat ikut
langsung mengomentari suatu informasi yang diberikan oleh penyiar radio. Sehingga
terjadi komunikasi dua arah dimana audience dapat memberikan informasi kepada
penyiar radio
 Bersifat terbuka : Gelombang radio sangat besar sehingga dapat sampai ke daerah
pelosok
 Bersifat selintas : Dimana sumber informasi hanya berupa ucapan dengan intonasi
orang bicara pada umumnya
c) Televisi
 Audiovisual : Televisi memiliki kelebihan yakni dapat dilihat (melalui gambar) dan
dapat didengar (melalui suara). Televisi dianggap sebagai media penyiaran yang
paling akurat sebab memiliki gambar sehingga lebih mudah mencerna sebuah berita.
 Berfikir dalam gambar : merangkai gambar sedemikian rupa sehingga mempunyai
kontinuitas dan mengandung makna tertentu.
 Pengoperasian lebih kompleks : pengoperasian televisi menjadi sumber berita
dilakukan oleh banyak profesional di bidangnya
 Bersifat satu arah : siaran televisi bersifat satu arah, yakni kita sebagai pemirsa
hanya dapat menerima berita yang ditayangkan pihak televisi.
 Bersifat Terbuka : televisi ditujukan kepada masyarakat umum, selagi memiliki
channel televisi yang bersangkutan
 Publik tersebar : Khalayak televisi tidak hanya berada di satu wilayah saja, namun
tersebar di seluruh wilayah dalam lingkup lokal maupun internasional
2. Menurut Gerald Millerson standard operation procedure (SOP) dalam tahapan produksi
terbagi menjadi 3, yaitu :

a) Pra Produksi
 Sebuah tahap awal perencanaan dan persiapan dari rangkaian produksi, meliputi:
 Menemukan ide dan gagasan.
 Pembuatan naskah dan treatment melalui pengembangan gagasan dan riset.
 Perencanaan awal melalui Planning Meeting mengenai hal teknis, seperti tata
cahaya, tata suara, stage, make up, wardrobe dan fasilitas teknik.
 Casting atau menemukan talent yang tepat untuk program acara, blocking dan
penyempurnaan naskah.
 Perencanaan teknis, seperti pemilihan kamera, grafis, budgeting.
 Membuat rehearsal script yang memuat secara detil tentang setting, karakter, dialog
dan adegan.
 Pra-studio rehearsal meliputi briefing kru, reading pemain, dan pengadegan sesuai
treatment.
 Runthrough, dimana reahearsal dilakukan di studio sesuai urutan naskah

b) Produksi
Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan semua kru dan talent
yang terlibat. Masing masing kru melaksanakan tugasnya sesuai dengan rundown yang
telah dibuat.
c) Pasca Produksi
Merupakan tahap akhir dimana proses editing dilakukan. Editing dilakukan untuk
menyusun gambar gar cerita padu dan berkesinambungan sesuai konsep naskah.
 Editing offline - Memilah materi produksi bisa dimulai dari adegan manapun, baik
dari tengah maupun awal, kemudian disusun berurutan.
 Editing online – Tahap penyempurnaan hasil editing offline berupa penambahan
grafis seperti insert, transisi, impose, maupun efek gambar; penambahan efek suara
dan penyesuaian durasi tayang.
 Mixing – Pengaturan proporsi suara membagi mana yang dominan ataupun
penambahan backsound.
 Preview – Sebelum program disiarkan dilakukan preview oleh produser untuk
memastikan hasil sesaui dengan yang diinginkan.
 Transmisi – Setelah semua tahapan dilakukan hasil produksi` dikirim ke bagian
transmisi untuk disiarkan (on air).
3. Perencanaan Produksi Acara Short Dokumenter

Ide : Nostalgia

Tema : Sang Dokter Kuda Besi "VR46"

Durasi : 8 menit 0 detik

Target Audience :

Demografi Psikografi
Pria dan Wanita. Pecinta Otomotif
Usia 6-70 tahun. Pecinta balap motor
Seluruh lapisan masyarakat. Penggemar Valentino Rossi

Struktur Penuturan. : Kronologis

Sinopsis : Nama Valentino Rossi memang sungguh besar di ajang MotoGP dunia. Disebut -
sebut bahwa Valentino Rossi merupakan salah satu pembalap terbaik sepanjang masa. Ia
adalah salah satu pembalap tersukses sepanjang masa yang sudah menyabet 10 gelar juara
MotoGP dunia. Masing – masing gelar tersebut terbagi menjadi 7 gelar juara dunia di kelas
puncak MotoGP, dua gelar juara dunia di kelas 250 cc serta juara dunia di kelas 125 cc.

Gelar The Doctor atau Sang Dokter bukanlah suatu julukan yang diberikasn secara cuma-cuma
belaka. Tetapi tentunya ada suatu hal yang membuat VR46 dikenal dengan julukan tersebut.
Pada dokumenter singkat ini terdapat cerita yang melatar belakangi julukan sang legenda hidup
balap motor terbesar sejagad. Diselingi juga beberapa drama-drama menarik yang tidak
terekspos oleh media selama ini.

Treatment : Akan diceritakan momen-momen bersejarah dari Valentino Rossi mulai dari awal
karirnya hingga ia mendapat julukan The Doctor atau Sang Dokter. Serta disisipkan juga video-
video amatir yang berisikan intrik-intrik di balik layar (paddock) yang tidak pernah terekspos
media.

4. Jenis-jenis iklan, antara lain :

a) Berdasarkan Sifat
 Iklan Niaga : Seperti kebanyakan orang ketahui, bahwa iklan kebanyakan digunakan
untuk menawarkan barang dan jasa. Dengan iklan ini penjual mengharapkan ada
banyak calon pelanggan yang mengetahui barang dan jasa yang ditawarkannya.
Dengan iklan, pemasaran akan jauh lebih efisien jika dibandingkan dengan promosi
secara langsung. Jadi besar kesempatan bagi penjual mendapat keuntungan.
 Iklan Non-Komersil : Iklan non komersial biasa disebut juga sebagai iklan sosial atau
iklan layanan masyarakat. Iklan layanan masyarakat ini tidak bertujuan untuk
menawarkan barang dan jasa. Biasanya iklan ini bertujuan untuk pencapaian kondisi
berkehidupan yang lebih baik (menurut pemasang iklan). Contoh iklan non komersial
antara lain: iklan tentang narkoba, iklan tentang rokok, iklan tentang pemanasan
global atau iklan tentang global warming, iklan tentang pencemaran air, dan iklan
tentang penggundulan hutan.

b) Berdasarkan Fungsi Komunikasi


 Informing (memberi informasi) : periklanan bisa memberitahukan pasar tentang
suatu produk baru serta perubahan harga, menyusulkan kegunaan suatu produk
baru menjelaskan cara kerja, dan membangun citra perusahaan.
 Persuading (membujuk) : periklanan bisa membentuk preferensi merek, mengubah
persepsi konsumen tentang atribut produk, membujuk konsumen untuk mencoba
produk atau jasa yang diiklankan dan mangajak konsumen untuk membelinya
sekarang.
 Reminding (mengingatkan) : Iklan melindungi agar merek perusahaan tetap segar
dalam ingatan para konsumen serta meningkatkan minat konsumen terhadap merek
yang sudah ada

5. Jenis-jenis peralatan produksi TV, antara lain :

a) Multi Camera System


 Vision Mixer : Satu alat untuk mengatur pemilihan gambar lengkap dengan berbagai
jenis transisi. Banyak jenis vision mixer, dari yang paling sederhana yang hanya
memiliki tiga source input dengan satu source ouput sampai yang paling lengkap
dengan source input dan output puluhan. Alat ini berbentuk keyboard dengan
banyak tombol dengan masing-masing fungsi.
 Monitor : Berfungsi untuk melihat tampilan visual yang dihasilkan dari kamera.
Banyaknya monitor yang digunakan tentu saja tergantung dari berapa kamera yang
digunakan. Ada monitor dari berbagai source kamera, monitor preview, serta
monitor hasil akhir
 VTR/Video Tape Recorder : digunakan untuk merekam hasil shooting. Ada dua jenis
VTR yang digunakan yakni VTR yang digunakan untuk merekam dan VTR yang
digunakan untuk menayangkan source video/play back yang sebelumnya sudah
dibuat, biasa juga dikenal dengan sebutan VT.
 Waveform : alat ini digunakan untuk mengukur kualitas video yang dihasilkan oleh masing-
masing kamera serta dari VT. Juga bisa digunakan untuk mengukur audio. Waveform
menampilkan graphic yang menjadi parameter atau acuan yang bisa digunakan apakan
kualitas video dan audio sudah sesuai harapan atau belum
 Audio Mixer : pengaturan suara dilakukan menggunakan audio mixer, yang tidak hanya
mengatur volume tinggi rendahnya suara yang dihasilkan tapi meliputi berbagai
kepentingan audio secara keseluruhan.

b) Single Camera System


 Kamera ENG : merupakan amera yang digunakan untuk meliput sebuah peristiwa,
kejadian ataupun sebuah berita. Ciri-ciri dari kamera ini adalah bentuknya yang
portabel artinya mudah dibawa kemana-mana, dilengkapi dengan shake reduction
(peredam getaran atau goncangan) serta dilengkapi dengan baterai dengan daya
tahan yang cukup lama.
 Reflektor : Salah satu fungsi utama reflektor adalah memantulkan cahaya ke arah
yang kita inginkan. Dalam hal ini sering digunakan untuk mengarahkan cahaya untuk
jatuh ke objek yang kita foto.
 Audio Set : merupakan peralatan oendukunf yang tak kalah penting dalam
melakukan produksi luar ruang. Komponennya antara lain seperti clip on, boom,
mic, dan lain sebagainya.
 Frame sync : Frame syncronization atau biasa disingkat framesync sering ditemui
sebagai bagian dari peralatan broadcast. Sesuai dengan namanya, frame sync adalah
suatu alat yang dipergunakan untuk melakukan sinkronisasi frame. Alat tersebut
biasa digunakan apabila ada suatu peralatan yang tidak mempunyai input reference
dan outputnya akan dimasukkan ke dalam sistem yang sudah mempunyai reference
sendiri.
 Receiver : Receiver adalah suatu alat yang berguna untuk menerima dan mengolah
sinyal yang ditangkap oleh satelit/parabola

Anda mungkin juga menyukai