Anda di halaman 1dari 59

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat
ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerjapada instansi
pemerintah. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil
(PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangka sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS mempunyai fungsi dan tugas
sebagai pegawai ASN yakni melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan
bangsa.
Merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-undang No.5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, PNS wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan untuk membangun integrasi moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter pribadi yang unggul
dan bertanggungjawab dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Kompetensi yang dibangun dalam pendidikan dan
pelatihan dasar CPNS adalah kompetensi PNS sebagai pelayan
publik yang memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar
yaitu Akuntabilitas, Nasinonalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA).

1
2

Berkaitan dengan pembentukan ASN yang berlandaskan


ANEKA, penulis sebagai dokter di Puskesmas Nagreg
mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang perlu mendapat
perhatian serius guna mencapai tujuan untuk pembentukan ASN yang
professional dan dalam rangka mewujudkan visi misi organisasi.
Melalui kegiatan aktualisasi yang menerapkan konsep nilai dasar
ANEKA maka penulis berharap dapat memberikan kontribusi melalui
kegiatan-kegiatan yang bersifat kreatif dan inovatif sehingga nantinya
bisa menjadi ASN yang professional sebagai dokter di Puskesmas
Nagreg. Dalam melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas yakni
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat dan mandiri.
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Human
Immunodeficiency Virus (Hiv) Dan Acquired Immune Deficiency
Syndrome (Aids), Pemerintah Daerah melakukan pencegahan
penularan HIV dan AIDS salah satunya melalui pencegahan
penularan dari ibu kepada anak. Ibu hamil yang mengidap human
immunodeficiency virus (HIV)/AIDS berpotensi menularkan
penyakitnya kepada bayi saat dilahirkan. Oleh karena itu, penting
untuk mengetahui status HIV/AIDS pada ibu hamil guna mencegah
penularan tersebut.
Untuk melakukan pencegahan, pemerintah sudah
mencanangkan program skrining HIV/AIDS pada ibu hamil di rumah
sakit (RS) milik pemerintah dan Puskesmas. Sayangnya, hingga saat
ini cakupan skrining tersebut masih rendah.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada
2018 tes HIV pada ibu hamil hanya sekitar 13,38% (761.373) dari total
jumlah ibu hamil di Indonesia sebanyak 5.291.143 orang. Dari jumlah
yang menjalani tes tersebut, yang diketahui positif HIV tercatat 2.955
orang. Sementara itu, yang mendapatkan terapi obat ARV
3

(antiretroviral) dalam upaya menekan jumlah virus (VL), lebih sedikit


lagi, yakni hanya 893 ibu hamil.
Permasalahan di Puskesmas Nagreg tentang skrining HIV pada
ibu hamil masih belum optimal. Pada trimester pertama di tahun 2019,
cakupan skrining HIV pada ibu hamil sebesar 73,2% dari target 100%.
Pelaksanaan skrining di puskesmas Nagreg masih berfokus pada ibu
hamil yang berkunjung ke Puskesmas saja. Berdasarkan latar
belakang di atas, peserta akan mengangkat isu “Kurang Optimalnya
Skrining HIV pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Nagreg”.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan dapat menjadi pedoman dalam
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) di
Puskesmas Nagreg Kabupaten Bandung dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi dokter di Puskesmas Nagreg.

2. Tujuan Khusus
Selain tujuan umum di atas, peserta didik Pendidikan Latihan
Dasar CPNS juga diharapkan mampu untuk:
a. Mengidentikasi isu yang ada di unit kerja;
b. Merancang kegiatan yang berupaya untuk mengatasi isu
tersebut;
c. Menghasilkan keluaran atau output dari kegiatan tersebut;
d. Menganalisa keterkaitan antara setiap kegiatan dengan nilai-
nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi (ANEKA);
e. Menetapkan kontribusi setiap kegiatan terhadap misi organisasi
yaitu meningkatkan pelayanan di Puskesmas Nagreg sesuai
4

misinya yang ke 3 yaitu meningkatkan sistem surveilans dalam


upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Mampu melakukan pencegahan penularan HIV dan AIDS salah
satunya melalui pencegahan penularan dari ibu kepada anak di
lingkungan Puskesmas Nagreg
g. Mampu meningkatkan capaian program skrining HIV pada ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Nagreg
h. Mampu memberikan tatalaksana secara dini pada ibu hamil
yang positif HIV sehingga mencegah penularan HIV dari ibu
kepada anak

C. Manfaat
1. Manfaat Internal
a. Diri sendiri
1) Mampu memberikan tatalaksana secara dini pada ibu hamil
yang positif HIV sehingga mencegah penularan HIV dari ibu
kepada anak
2) Untuk mengimplementasikan Ilmu Pengetahuan tentang
Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN yang diperoleh selama
mengikuti Diklatsar di Pusat Pendidikan Lemdiklat POLRI
b. Organisasi: mampu menciptakan pelayanan yang prima dan
bermutu dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
sehingga tingkat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Nagreg
menjadi lebih baik.
2. Manfaat Eksternal
a. Mampu mencegah penularan HIV dari ibu kepada anak
sehingga terciptanya kecamatan yang sehat
b. Mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat mengenai bahayanya HIV/AIDS dan pentingnya
skrining HIV pada ibu hamil guna meningkatkan status
kesehatan masyarakat secara optimal
BAB II
PROFIL ORGANISASI

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Geografis
Puskesmas Nagreg terletak di Desa Ganjarsabar,
Kecamatan Nagreg, Jalan Raya Nagreg Km.37 Bandung,
mempunyai wilayah kerja 8 Desa, terdiri dari 102 RW , 32 Dusun
dan 397 RT, dengan luas wilayah 3.875.046ha (38.750,46 km 2).
Luas tanah 1312,14 m sedangkan luas bangunan 631,35 m
terdiri dari bangunan puskesmas (2 lantai), Unit Gawat Darurat
(UGD) dan Pelayanan Obstentri Neonatal Emergency Dasar
(PONED). Kecamatan Nagreg mempunyai kedudukan yang
cukup penting dan strategis karena merupakan pintu gerbang
Kabupaten Bandung bagian timur.

Tabel 2.1 Profil Puskesmas Nagreg


Nama Puskesmas Nagreg
Kode Puskesmas 32.04.08.0202
Jalan Raya Nagreg km
Alamat 37 Kecamatan Nagreg
Kab. Bandung
Status Puskesmas Non DTP
Status Puskesmas dalam
Puskesmas Satelit
Program TB Paru
Jumlah Tempat Tidur -
Ruang Laboratorium Baik
Kondisi Puskesmas Baik
Tahun Pembangunan 1992
Renovasi Total -
Jumlah Pos Kesehatan
2 (dua)
Desa (Poskesdes)
Jumlah Pos Persalinan
2 (dua)
Desa (Polindes)
Jumlah Wahana -

5
6

Jumlah Desa yang dilayani 8 (delapan) Desa

Gambar 2.1 Foto Puskesmas Nagreg (pintu utama dan UGD)

Gambar 2.2 Foto Puskesmas Nagreg (PONED)

Wilayah kerja Puskesmas Nagreg terdiri dari :


a. Desa Nagreg
b. Desa Nagreg Kendan
c. Desa Citaman
d. Desa Mandalawangi
e. Desa Ciaro
7

f. Desa Ciherang
g. Desa Ganjarsabar
h. Desa Bojong

2. Batas-batas Wilayah Kerja


Batas-batas wilayah kerja sebagai berikut :
a. Sebelah Barat : Kecamatan Cicalengka Kab.Bandung
b. Sebelah Timur : Kabupaten Garut
c. Sebelah Selatan : Kabupaten Garut
d. Sebelah Utara : Kabupaten Sumedang

3. Luas Wilayah Kerja


Luas wilayah kerja Puskesmas Nagreg adalah 3.875.05 Km².
Terdiri dari 8 desa binaan dengan luas wilayah tiap desa yaitu:
a. Desa Ciaro 675 Km²
b. Desa Ciherang 726 Km²
c. Desa Nagreg 208 Km²
d. Desa Nagreg Kendan 315.45 Km²
e. Desa Citaman 453.6 Km²
f. Desa Ganjarsabar 205 Km²,
g. Desa Bojong 756 Km², dan
h. Desa Mandalawangi 536 Km²

4. Peta Wilayah Kerja


8

Gambar 2.3 Peta wilayah kerja Puskesmas Nagreg

B. Visi dan Misi Organisasi


1. Visi Puskesmas Nagreg
“Terwujudnya UPT Puskesmas Nagreg sebagai sarana pelayanan
kesehatan dasar yang profesional dan terdepan dalam rangka
terwujudnya Kecamatan Nagreg sehat secara mandiri.”

2. Misi Puskesmas Nagreg


a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan lintas sektor
dalam pembangunan kesehatan.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan
lingkungan.
c. Meningkatkan sistem surveilans dalam upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit.
9

d. Meningkatkan tata kelola manajemen puskesmas yang


profesional, akuntabel, efektif dan efisien.
e. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan PONED
(Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar).

3. Motto Puskesmas Nagreg


“Melayani masyarakat dengan akhlak terbaik”

4. Tata Nilai Puskesmas Nagreg


Kami hadir dengan pelayanan : SIAP
S = SINERGIS
DEFINISI OPERASIONAL : Komitmen untuk membangun
puskesmas dan melaksanakan
pelayanan lewat sinergi dan
kerjasama yang baik antar lintas
program yaitu sesame rekan kerja
dan lintas lintas sektoral terkait
untuk kemajuan puskesmas
I = INOVATIF
DEFINISI OPERASIONAL : Kemampuan dan semangat dalam
menciptakan program pelayanan
yang lebih baru serta berbeda dari
yang lain sesuai norma dan
ketentuan yang berlaku, senantiasa
mencari solusi yang lebih baik,
lebih cepat, lebih murah, lebih
aman dan memperhatikan
perkembangan teknologi, informasi
dan kebijakan terbaru untuk
membangun opini masyarakat yang
positif.
10

A = AKUNTABEL
DEFINISI OPERASIONAL : Pelayanan yang diberikan harus
sesuai dengan prinsip, perundang
-undangan dan ketentuan yang
berlaku, dapat dipertanggung
jawabkan, baik input, proses dan
output untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
P = PROFESSIONAL
DEFINISI OPERASIONAL : ASN puskesmas nagreg adalah
ASN yang bekerja keras untuk
mencapai tujuan organisasi melalui
penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi integritas dan
etika profesi.

C. Tugas dan Fungsi Puskesmas


Berdasarkan Permenkes No. 75 tahun 2014, tugas dan fungsi
puskesmas adalah :
1. Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat
2. Fungsi Puskesmas
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
b. Penyelenggara UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya

D. Tugas dan Fungsi Dokter


Tugas pokok dan fungsi dokter pertama berdasarkan
Kepmenpan nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003, diantaranya adalah:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
11

2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;


3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum;
4. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
5. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
6. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
7. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit;
8. Melakukan penyuluhan medik;
9. Membuat catatan medik rawat jalan;
10. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
11. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
12. Menguji kesehatan individu;
13. Melakukan tugas jaga panggilan/on call;
14. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.

E. Struktur Organisasi
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI HABITUASI

A. KEGIATAN
1. Kegiatan 1
a. Nama Kegiatan
Anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien umum, ibu
hamil dan pada pasien di Unit Gawat Darurat (UGD).

b. Tahapan Kegiatan
1) Dokter memperkenalkan diri
2) Menanyakan identitas pasien
3) Dokter melakukan wawancara seputar keluhan pasien
4) Dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik pasien, dan
pemeriksaan penunjang bila diperlukan
5) Hasil ditulis di Buku/Catatan rekam medik sesuai dengan hasil
yang didapat
6) Dokter memutuskan apakah pasien harus dirawat atau
dipulangkan
7) Dokter memberikan terapi dan konseling

c. Hasil Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan di Puskesmas Nagreg dari jam 07.30
sampai 14.00 selama hari kerja sesuai jadwal pelayanan dalam
satu bulan penuh yaitu dari tanggal 31 Mei 2019 hingga 29 Juni
2019. Pasien yang diperiksa terdiri dari 690 pasien umum, 31
pasien UGD dan 40 ibu hamil dengan berbagai diagnosis. Pasien
diperiksa setelah mendapat kajian awal oleh perawat atau bidan,
berupa anamnesa awal dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Pelayanan pasien berupa anamnesa, pemeriksaan fisik,

12
13

penegakkan diagnosa hingga tatalaksana dilakukan tertib sesuai


nomer urut antrian pendaftarandan dan terlaksana secara
profesional dan penuh tanggung jawab sehingga pasien merasa
puas dengan pelayanan yang diberikan. Rekam medis sebagai
bukti dari hasil kegiatan dan dapat dipertanggungjawabkan.

d. Nilai-Nilai Dasar ASN


a. Akuntabilitas
Rekam medis sebagai bukti dari hasil kegiatan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Melakukan pemeriksaan pasien
dengan penuh rasa tanggung jawab, transparan, jujur dan
selalu menjaga privasi serta kerahasiaan pasien.
b. Nasionalisme
Melaksanakan pelayanan dengan semaksimal mungkin agar
bisa adil, dan tidak membeda-bedakan SARA, jabatan, suku,
agama, ras, golongan dan latar belakang sosial serta status
ekonomi menurut sila ke 2 dan 5 (tidak diskriminatif).
c. Etika Publik
Melaksanakan anamnesa dengan senyum, sapa, salam serta
penuh sopan santun dan empati kepada pasien, baik dalam
tutur kata maupun tindakan.
d. Komitmen Mutu
Melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan SOP dan
kompetensi yang berdasar pada SK Kepala Puskesmas
Nagreg nomor 440/066/SK/PKM.NGR/I/2019 tentang
kebijakan pelayanan klinis.
e. Anti Korupsi
Jika diharuskan memberikan resep obat di apotek diluar
puskesmas, maka ASN tidak boleh memberi tahu secara
langsung apotek tersebut / tidak boleh bekerja sama dengan
apotek. Tidak meminta biaya tambahan setelah melakukan
14

pemeriksaan. Pelayanan dilakukan sesuai dengan


kedatangan pasien, tidak mendahulukan sanak saudara,
sejawat, dan orang terdekat.

e. Keterkaitan Mata Diklat


1) Whole of Government = Pelayanan di unit layanan umum
berkaitan dengan bagian pendaftaran, rekam medis,
laboratorium, unit rawat jalan lainnya, dan apotek
2) Manajemen ASN = Mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerja pada publik, memberikan pelayanan secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna dan santun.
3) Pelayanan Publik = Memelihara pelayanan kesehatan agar
selalu ramah, santun, profesional dan berkualitas.

f. Kontribusi Terhadap Visi / Misi Organisasi


Menghasilkan pelayanan kesehatan secara komprehensif
serta meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan,
sehingga terwujudnya visi Puskesmas Nagreg yaitu UPT
Puskesmas Nagreg sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar
yang profesional dan terdepan dalam rangka terwujudnya
Kecamatan Nagreg sehat secara mandiri.

g. Penguatan Nilai- Nilai Organisasi


Anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien umum, ibu
hamil dan pada pasien di Unit Gawat Darurat (UGD)
mencerminkan tata nilai Puskesmas Nagreg yaitu memberikan
pelayanan dengan “SIAP”
S = SINERGIS
Komitmen untuk membangun puskesmas dan melaksanakan
pelayanan lewat sinergi dan kerjasama yang baik antar lintas
15

program yaitu sesame rekan kerja dan lintas lintas sektoral terkait
untuk kemajuan puskesmas
I = INOVATIF
Kemampuan dan semangat dalam menciptakan program
pelayanan yang lebih baru serta berbeda dari yang lain sesuai
norma dan ketentuan yang berlaku, senantiasa mencari solusi
yang lebih baik, lebih cepat, lebih murah, lebih aman dan
memperhatikan perkembangan teknologi, informasi dan kebijakan
terbaru untuk membangun opini masyarakat yang positif.
A = AKUNTABEL
Pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan prinsip,
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, dapat
dipertanggungjawabkan, baik input, proses dan output untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
P = PROFESSIONAL
ASN puskesmas nagreg adalah ASN yang bekerja keras untuk
mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi integritas dan etika profesi.

h. Dokumentasi

Gambar 3.1.1 Anamnesa pada pasien umum


16

Gambar 3.1.2 Pemeriksaan Fisik pada Pasien Umum

Gambar 3.1.3 Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik pada Pasien


UGD

Gambar 3.1.4 Anamnesa pada Ibu Hamil


17

Gambar 3.1.5 Pemeriksaan Fisik pada Ibu Hamil

Gambar 3.1.6 Rekam Medis


18

2. Kegiatan 2
a. Nama Kegiatan
Melakukan skrining HIV pada ibu hamil.

b. Tahapan Kegiatan
1) Dokter memperkenalkan diri
2) Menanyakan identitas pasien
3) Dokter melakukan wawancara seputar keluhan pasien dan
menggali faktor risiko terjadinya HIV pada pasien
4) Memberi penjelasan mengenai bahaya HIV pada ibu hamil
5) Memotivasi ibu hamil untuk melakukan tes HIV
6) Meminta persetujuan ibu hamil untuk dilakukan tes HIV
(informed consent)
7) Merujuk pasien ke laboratorium
8) Konseling ibu hamil setelah mendapatkan hasil pemeriksaan
laboratorium
9) Hasil ditulis di Buku/Catatan rekam medik sesuai dengan hasil
yang didapat

c. Hasil Kegiatan
Format skrining HIV dan laporan bulanan program HIV
sebagai bukti terlaksananya kegiatan. Pemeriksaan dilakukan
berdasarkan persetujuan ibu hamil tersebut dengan
memperhatikan privasi pasien. Jika didapatkan ibu hamil dengan
HIV positif bisa segera mendapat tatalaksana sedini mungkin
sehingga mencegah penularan HIV kepada bayinya.
Pemeriksaan skrining HIV pada ibu hamil dilaksanakan
setiap hari Senin dan Rabu, namun jika penulis berhalangan untuk
melakukan pemeriksaan, skrining dapat dilakukan oleh petugas
lain. Jumlah ibu hamil yang diskrining oleh penulis sebanyak 39
orang dan tidak ditemukan ibu hamil yang positif HIV.
19

d. Nilai-Nilai Dasar ASN


1) Akuntabilitas
Format skrining HIV dan laporan bulanan program HIV
sebagai bukti terlaksananya kegiatan. Melakukan skrining HIV
pada ibu hamil dengan penuh rasa tanggung jawab,
transparan, jujur dan selalu menjaga privasi serta kerahasiaan
pasien.
2) Nasionalisme
Melaksanakan pelayanan dengan semaksimal mungkin agar
bisa adil, dan tidak membeda-bedakan SARA, jabatan, suku,
agama, ras, golongan dan latar belakang social serta status
ekonomi menurut sila ke 2 dan 5.(tidak diskriminatif).
3) Etika Publik
Melaksanakan skrining HIV pada ibu hamil dengan senyum,
sapa, salam serta penuh sopan santun dan empati kepada
pasien, baik dalam tutur kata maupun tindakan.
4) Komitmen Mutu
Melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan SOP
skrining HIV nomer 440/136/SOP/PKM-NGR/II/2019 dan
kompetensi.
5) Anti Korupsi
Tidak memungut biaya apapun dari pasien, karena skrining
HIV ini gratis yang merupakan program dari pemerintah.

e. Keterkaitan Mata Diklat


1) Whole of Government = Dalam pelayanan skrining HIV pada
ibu hamil berkaitan dengan bagian pendaftaran, rekam medis,
laboratorium, poli umum, dan apotek.
2) Manajemen ASN = Mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerja pada publik, memberikan pelayanan secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna dan santun.
20

3) Pelayanan Publik = Memelihara pelayanan kesehatan agar


selalu ramah, santun, profesional dan berkualitas

f. Kontribusi Terhadap Visi / Misi Organisasi


Terlaksananya skrining HIV pada ibu hamil sesuai target dari
Dinas Kesehatan. Jika didapatkan ibu hamil dengan HIV positif
bisa segera mendapat tatalaksana sedini mungkin sehingga
mencegah penularan HIV kepada bayinya. Hal ini sesuai dengan
misi Puskesmas Nagreg yaitu meningkatkan sistem surveilans
dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.

g. Penguatan Nilai- Nilai Organisasi


Melakukan skrining HIV pada ibu hamil mencerminkan tata
nilai Puskesmas Nagreg yaitu memberikan pelayanan dengan
“SIAP”
S = SINERGIS
Komitmen untuk membangun puskesmas dan melaksanakan
pelayanan lewat sinergi dan kerjasama yang baik antar lintas
program yaitu sesame rekan kerja dan lintas lintas sektoral terkait
untuk kemajuan puskesmas
I = INOVATIF
Kemampuan dan semangat dalam menciptakan program
pelayanan yang lebih baru serta berbeda dari yang lain sesuai
norma dan ketentuan yang berlaku, senantiasa mencari solusi
yang lebih baik, lebih cepat, lebih murah, lebih aman dan
memperhatikan perkembangan teknologi, informasi dan kebijakan
terbaru untuk membangun opini masyarakat yang positif.
A = AKUNTABEL
Pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan prinsip,
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, dapat
21

dipertanggungjawabkan, baik input, proses dan output untuk


memenuhi kebutuhan masyarakat.
P = PROFESSIONAL
ASN puskesmas nagreg adalah ASN yang bekerja keras untuk
mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi integritas dan etika profesi.

h. Dokumentasi

Gambar 3.2.1 Penulisan Lembar Skrining dan Formulir Skrining HIV

Gambar 3.2.2 Kegiatan Skrining HIV pada Ibu Hamil


22

3. Kegiatan 3
a. Nama Kegiatan
Melakukan tindakan di Pelayanan Obstetri dan Neonatal
Emergensi Dasar (PONED)

b. Tahapan Kegiatan
1) Dokter memperkenalkan diri
2) Menanyakan Identitas pasien
3) Melakukan wawancara singkat kepada pasien atau keluarga
4) Menerima laporan hasil pemeriksaan awal oleh bidan
5) Melakukan pemeriksaan fisik
6) Melakukan identifikasi pasien berdasarkan prioritas kegawat-
daruratan
7) Melakukan intervensi terhadap kegawatdaruratan
8) Hasil ditulis di Buku / Catatan rekam medik sesuai dengan
hasil yang didapat
9) Melakukan konsultasi kepada dokter yang lebih ahli untuk
penanganan lebih lanjut

c. Hasil Kegiatan
Rekam medis sebagai bukti dari hasil kegiatan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Visite pasien PONED dilakukan setiap
pagi setelah apel pagi oleh dokter yang bertugas. Dokter PONED
tidak 24 jam berada di tempat. Jika ada pasien gawat dan darurat
di luar jam kerja, konsultasi bisa dilakukan melalui telepon, namun
jika ada pasien tidak gawat darurat dapat dilaporkan melalui
pesan whatsapp. Jadwal penulis untuk menerima konsultasi dan
bertugas visite pagi yaitu hari Rabu dan Kamis. Konsultasi ini
bertujuan agar terlaksananya pelayanan yang cepat dan tepat,
sehingga mengurangi resiko kematian ibu dan bayi. Jumlah
pasien yang ditindak oleh penulis sebanyak 15 orang.
23

d. Nilai-Nilai Dasar ASN


1) Akuntabilitas
Rekam medis sebagai bukti dari hasil kegiatan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Dokter pertama wajib menguasai
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar serta selalu
memperbaharui ilmu di bidang tersebut. Bekerja dengan penuh
rasa tanggung jawab dan selalu menjaga privasi pasien.
2) Nasionalisme
Melaksanakan pelayanan dengan semaksimal mungkin agar
bisa adil, dan tidak membeda-bedakan SARA, jabatan, suku,
agama, ras, golongan dan latar belakang social serta status
ekonomi menurut sila ke 2 dan 5.(tidak diskriminatif).
3) Etika Publik
Edukasi tentang keadaan pasien gawat pada keluarga dengan
tutur kata yang baik, jujur, dan rasa empati.
4) Komitmen Mutu
Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat sesuai SOP dan
kompetensi yang berdasar pada SK Kepala Puskesmas Nagreg
nomor 440/066/SK/PKM.NGR/I/2019 tentang kebijakan
pelayanan klinis dan juga SK Kepala Puskesmas Nagreg
nomor 440/026/SK/PKM.NGR/I/2019 tentang Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas
Nagreg.
5) Anti Korupsi
Memberikan tarif sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Puskesmas Nagreg. Tidak meminta uang muka kepada pasien.
Tidak menyalahgunakan dana layanan dan bahan habis pakai.

e. Keterkaitan Mata Diklat


1) Whole of Government = Dalam pelayanan kegawatdaruratan
obstetri dan neonatal dasar berkaitan dengan bagian
24

pendaftaran, rekam medis, laboratorium, dan apotek. Dalam


pelaksanaannya membutuhkan kerja sama antar dokter, bidan
dan perawat.
2) Manajemen ASN = Mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerja pada publik, memberikan pelayanan secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna dan santun.
3) Pelayanan Publik = Melayani pasien dengan cepat dan tepat
(Responsif) serta tanpa memandang status seseorang dan
hasil pemeriksaan bisa dipertanggung jawabkan.

f. Kontribusi Terhadap Visi / Misi Organisasi


Dengan terlaksananya pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal dasar yang cepat dan tepat, dapat mengurangi resiko kematian
ibu dan bayi. Hal ini sesuai dengan misi Puskesmas Nagreg, yaitu
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan PONED
(Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar).

g. Penguatan Nilai- Nilai Organisasi


Melakukan tindakan di Pelayanan Obstetri dan Neonatal
Emergensi Dasar mencerminkan tata nilai Puskesmas Nagreg
yaitu memberikan pelayanan dengan “SIAP”
S = SINERGIS
Komitmen untuk membangun puskesmas dan melaksanakan
pelayanan lewat sinergi dan kerjasama yang baik antar lintas
program yaitu sesame rekan kerja dan lintas lintas sektoral terkait
untuk kemajuan puskesmas
I = INOVATIF
Kemampuan dan semangat dalam menciptakan program
pelayanan yang lebih baru serta berbeda dari yang lain sesuai
norma dan ketentuan yang berlaku, senantiasa mencari solusi
yang lebih baik, lebih cepat, lebih murah, lebih aman dan
25

memperhatikan perkembangan teknologi, informasi dan kebijakan


terbaru untuk membangun opini masyarakat yang positif.
A = AKUNTABEL
Pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan prinsip,
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, dapat
dipertanggungjawabkan, baik input, proses dan output untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
P = PROFESSIONAL
ASN puskesmas nagreg adalah ASN yang bekerja keras untuk
mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi integritas dan etika profesi.

h. Dokumentasi

Gambar 3.3.1 Pemeriksaan dan tindakan pada ibu hamil dengan Kala II
memanjang
26

Gambar 3.3.2 Rekam Medis PONED

Gambar 3.3.3 Pemeriksaan Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir


27

4. Kegiatan 4
a. Nama Kegiatan
Membuat catatan rekam medik

b. Tahapan Kegiatan
1) Menuliskan keluhan pasien, faktor risiko yang mengarah ke
penyakit HIV jika ada, riwayat penyakit terdahulu
2) Menuliskan hasil pemeriksaan fisik
3) Menuliskan kesimpulan berupa diagnosa
4) Menuliskan rencana tindakan, apakah butuh dilakukan
pemeriksaan lanjutan oleh dokter spesialis atau langsung
diberikan pengobatan di puskesmas
5) Mencatat obat yang diberikan atau rujukan yang diberikan

c. Hasil Kegiatan
Rekam medik sebagai bukti dari hasil pemeriksaan dan apa
yang dilakukan yang bisa dipertanggungjawabkan. Rekam medik
dibuat untuk setiap pasien berdasarkan hasil anamnesa,
pemeriksaan fisik, diagnosa yang ditegakkan, serta tatalaksana
yang diberikan. Ditulis dalam bentuk Subjective, Objective,
Assesment, dan Plan (SOAP). Rekam medik telah yang dibuat
selama aktualisasi habituasi sebanyak 776 buah.

d. Nilai-Nilai Dasar ASN


1) Akuntabilitas
Rekam medik sebagai bukti dari hasil pemeriksaan dan apa
yang dilakukan yang bisa dipertanggungjawabkan. Dalam
mengisi rekam medis harus jujur dan sesuai dengan hasil
pemeriksaan.
28

2) Nasionalisme
Disiplin dalam pengisian rekam medis. Rekam medis diisi
lengkap sesuai dengan SOP Kelengkapan Rekam Medis
nomer 440/112/SOP/PKM-NGR/1/2019.
3) Etika Publik
Rekam medis bersifat rahasia, tidak boleh diperlihatkan
kepada siapapun kecuali seizin pasien atau kepentingan
hukum.
4) Komitmen Mutu
Pengisian rekam medis harus lengkap sesuai standar
operasional prosedur (SOP) Kelengkapan Rekam Medis
nomer 440/112/SOP/PKM-NGR/1/2019.

e. Keterkaitan Mata Diklat


1) Whole of Government = Rekam medis berkaitan dengan
petugas pemeriksa pasien, unit pendaftaran, dan seluruh unit
layanan rawat jalan dan rawat inap.
2) Manajemen ASN = dapat mempertanggungjawabkan isi
rekam medis kepada hukum yang berlaku. Diterapkan azas
profesionalitas dan menjaga kerahasiaan pasien.
3) Pelayanan Publik = Mencatat hasil pemeriksaan, diagnosa
dan medikamentosa pasien dengan tepat.

f. Kontribusi Terhadap Visi / Misi Organisasi


Meningkatkan fungsi manajemen rekam medik yang
profesional dan akuntabel, sesuai dengan misi Puskesmas
Nagreg, yaitu meningkatkan tata kelola manajemen puskesmas
yang profesional, akuntabel, efektif dan efisien.
29

g. Penguatan Nilai- Nilai Organisasi


Membuat catatan rekam medik mencerminkan tata nilai
Puskesmas Nagreg yaitu memberikan pelayanan dengan “SIAP”
S = SINERGIS
Komitmen untuk membangun puskesmas dan melaksanakan
pelayanan lewat sinergi dan kerjasama yang baik antar lintas
program yaitu sesame rekan kerja dan lintas lintas sektoral terkait
untuk kemajuan puskesmas
I = INOVATIF
Kemampuan dan semangat dalam menciptakan program
pelayanan yang lebih baru serta berbeda dari yang lain sesuai
norma dan ketentuan yang berlaku, senantiasa mencari solusi
yang lebih baik, lebih cepat, lebih murah, lebih aman dan
memperhatikan perkembangan teknologi, informasi dan kebijakan
terbaru untuk membangun opini masyarakat yang positif.
A = AKUNTABEL
Pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan prinsip,
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, dapat
dipertanggungjawabkan, baik input, proses dan output untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
P = PROFESSIONAL
ASN puskesmas nagreg adalah ASN yang bekerja keras untuk
mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi integritas dan etika profesi.
30

h. Dokumentasi

Gambar 3.4.1 Kegiatan Membuat Catatan Rekam Medik

Gambar 3.4.2 Rekam Medik


31

5. Kegiatan 5
a. Nama Kegiatan
Melakukan Penyuluhan Bahaya HIV/AIDS dan Pentingnya
Skrining HIV pada Ibu Hamil

b. Tahapan Kegiatan
1) Menentukan sasaran yang akan mendapat penyuluhan
2) Menentukan materi yang akan disampaikan dan mencari
referensi
3) Menentukan waktu dan tempat penyuluhan
4) Melakukan penyuluhan sesuai jadwal
5) Memberikan penyuluhan
6) Membuat bukti pelaksanaan

c. Hasil Kegiatan
Dokumen berupa daftar hadir, notulensi, dan foto kegiatan
penyuluhan yang dapat dipertanggungjawabkan. Hasil dari
pelaksanaan kegiatan ini juga adalah pasien mengerti akan
bahayanya HIV/AIDS dan pentingnya skrining HIV pada ibu
hamil guna meningkatkan status kesehatan masyarakat secara
optimal melalui upaya promotif dan preventif. Penyuluhan
dilakukan sebanyak 5 kali di dalam gedung dan 2 kali di luar
gedung Puskesmas Nagreg.

d. Nilai-Nilai Dasar ASN


1) Akuntabilitas
Dokumen berupa daftar hadir, notulensi, dan foto kegiatan
penyuluhan yang dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan
penyuluhan yang dilaksanakan harus dilandasi dengan rasa
tanggung jawab dan dilakukan dengan pendekatan supaya
menimbulkan rasa kepercayaan dari masyarakat.
32

2) Nasionalisme
Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan adil kepada pasien
tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama dan status
sosialnya.
3) Etika Publik
Melaksanakan penyuluhan dengan ramah, santun dan
penuh perhatian
4) Komitmen Mutu
Penyuluhan dilakukan secara efektif dan efisien, supaya bisa
meningkatkan pemahaman pasien. Penyuluhan dilakukan
berdasarkan dengan SK Kepala Puskesmas Nagreg nomor
440/066/SK/PKM.NGR/I/2019 tentang kebijakan pelayanan
klinis.
5) Anti Korupsi
Bukti pelaksanaan penyuluhan harus sesuai dengan
kegiatannya.

e. Keterkaitan Mata Diklat


1) Whole of Government = Koordinasi dengan petugas
puskesmas bidang promkes yang terlibat dalam kegiatan
penyuluhan
2) Manajemen ASN = Melakukan kegiatan penyuluhan dengan
professional dan tidak berpihak dan non diskriminatif
3) Pelayanan Publik = Melakukan penyuluhan kesehatan
kepada masyarakat secara jelas dan mudah dimengerti oleh
masyarakat

f. Kontribusi Terhadap Visi / Misi Organisasi


Dengan terlaksananya penyuluhan Bahaya HIV/AIDS dan
Pentingnya Skrining HIV pada Ibu Hamil akan meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk mencegah penularan penyakit
33

HIV/AIDS dan ibu hamil termotivasi untuk dilakukan tes HIV. Hal
ini sesuai dengan salah satu misi Puskesmas Nagreg yaitu
meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan lintas sektor
dalam pembangunan kesehatan.

g. Penguatan Nilai- Nilai Organisasi


Melakukan Penyuluhan Bahaya HIV/AIDS dan Pentingnya
Skrining HIV pada Ibu Hamil mencerminkan tata nilai Puskesmas
Nagreg yaitu memberikan pelayanan dengan “SIAP”
S = SINERGIS
Komitmen untuk membangun puskesmas dan melaksanakan
pelayanan lewat sinergi dan kerjasama yang baik antar lintas
program yaitu sesame rekan kerja dan lintas lintas sektoral terkait
untuk kemajuan puskesmas
I = INOVATIF
Kemampuan dan semangat dalam menciptakan program
pelayanan yang lebih baru serta berbeda dari yang lain sesuai
norma dan ketentuan yang berlaku, senantiasa mencari solusi
yang lebih baik, lebih cepat, lebih murah, lebih aman dan
memperhatikan perkembangan teknologi, informasi dan kebijakan
terbaru untuk membangun opini masyarakat yang positif.
A = AKUNTABEL
Pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan prinsip,
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, dapat
dipertanggungjawabkan, baik input, proses dan output untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
P = PROFESSIONAL
ASN puskesmas nagreg adalah ASN yang bekerja keras untuk
mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi integritas dan etika profesi.
34

h. Dokumentasi

Gambar 3.5.1 Penyuluhan

Gambar 3.5.2 Daftar Hadir Peserta Penyuluhan


35

6. Kegiatan 6
a. Nama Kegiatan
Melakukan kegiatan puskesmas keliling

b. Tahapan Kegiatan
1) Menentukan desa sasaran yang akan dikunjungi
2) Menentukan jadwal kegiatan puskesmas keliling
3) Koordinasi dengan petugas yang terkait
4) Melakukan pemeriksaan pasien sekaligus menjaring ibu hamil
untuk dilakukan tes HIV
5) Pemeriksaan laboratorium tes HIV
6) Mencatat hasil pemeriksaan
7) Memberikan tatalaksana berupa konseling, pengobatan atau
rujukan

c. Hasil Kegiatan
Data register pasien yang diperiksa di Puskesmas Keliling
dan format skrining HIV yang sudah diisi. Dengan dilakukannya
puskesmas keliling, maka ibu hamil yang tidak dapat kontrol
kehamilannya ke puskesmas dapat terjaring untuk pemeriksaan
HIV, sehingga capaian skrining HIV pada ibu hamil dapat
meningkat. Puskesmas keliling dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu
di Desa Bojong dan di Desa Mandalawangi.

d. Nilai-Nilai Dasar ASN


1) Akuntabilitas
Data register pasien yang diperiksa di Puskesmas Keliling dan
format skrining HIV yang sudah diisi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Melakukan pemeriksaan pasien
dengan penuh rasa tanggung jawab, transparan, jujur dan
selalu menjaga privasi serta kerahasiaan pasien
36

2) Nasionalisme
Melaksanakan pelayanan dengan semaksimal mungkin agar
bisa adil, dan tidak membeda-bedakan SARA, jabatan, suku,
agama, ras, golongan dan latar belakang sosial serta status
ekonomi menurut sila ke 2 dan 5 (tidak diskriminatif).
3) Etika Publik
Melaksanakan anamnesa dengan senyum, sapa, salam serta
penuh sopan santun dan empati kepada pasien, baik dalam
tutur kata maupun tindakan.
4) Komitmen Mutu
Puskesmas keliling dilaksanakan berdasarkan SK Kepala
Puskesmas nomer 440/066/SK/PKM.NGR/I/2019 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis dan SK Kepala Puskesmas nomer
440/024/SK/PKM.NGR/I/2019 tentang Penanggung Jawab
Jejaring dan Jaringan Puskesmas.
5) Anti Korupsi
Jika diharuskan memberikan resep obat di apotek diluar
puskesmas, maka ASN tidak boleh memberi tahu secara
langsung apotek tersebut / tidak boleh bekerja sama dengan
apotek. Tidak meminta biaya tambahan setelah melakukan
pemeriksaan. Pelayanan dilakukan sesuai dengan
kedatangan pasien, tidak mendahulukan sanak saudara,
sejawat, dan orang terdekat.

e. Keterkaitan Mata Diklat


1) Whole of Government = Pelayanan puskesmas keliling dapat
berjalan dengan baik jika ada kerja sama antar bagian
pendaftaran, rekam medis, laboratorium, apotek serta kerja
sama antara petugas puskesmas, bidan desa, kader desa, RT
dan RW.
37

2) Manajemen ASN = Mempertanggungjawabkan tindakan dan


kinerja pada publik, memberikan pelayanan secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna dan santun.
3) Pelayanan Publik = Memelihara pelayanan kesehatan agar
selalu ramah, santun, profesional dan berkualitas.

f. Kontribusi Terhadap Visi / Misi Organisasi


Menghasilkan pelayanan kesehatan secara komprehensif
serta meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan. Hal
ini sesuai dengan visi Puskesmas Nagreg yaitu terwujudnya UPT
Puskesmas Nagreg sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar
yang profesional dan terdepan dalam rangka terwujudnya
Kecamatan Nagreg sehat secara mandiri. Hal ini juga sesuai
dengan misi Puskesmas Nagreg, yaitu meningkatkan sistem
surveilans dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.

g. Penguatan Nilai- Nilai Organisasi


Melakukan kegiatan puskesmas keliling mencerminkan tata
nilai Puskesmas Nagreg yaitu memberikan pelayanan dengan
“SIAP”
S = SINERGIS
Komitmen untuk membangun puskesmas dan melaksanakan
pelayanan lewat sinergi dan kerjasama yang baik antar lintas
program yaitu sesame rekan kerja dan lintas lintas sektoral terkait
untuk kemajuan puskesmas
I = INOVATIF
Kemampuan dan semangat dalam menciptakan program
pelayanan yang lebih baru serta berbeda dari yang lain sesuai
norma dan ketentuan yang berlaku, senantiasa mencari solusi
yang lebih baik, lebih cepat, lebih murah, lebih aman dan
38

memperhatikan perkembangan teknologi, informasi dan kebijakan


terbaru untuk membangun opini masyarakat yang positif.
A = AKUNTABEL
Pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan prinsip,
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, dapat
dipertanggungjawabkan, baik input, proses dan output untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
P = PROFESSIONAL
ASN puskesmas nagreg adalah ASN yang bekerja keras untuk
mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi integritas dan etika profesi.

h. Dokumentasi

Gambar 3.6.1 Jadwal Pelaksanaan Puskesmas Keliling


39

Gambar 3.6.2 Kegiatan Puskesmas Keliling

Gambar 3.6.3 Penyuluhan saat Puskesmas Keliling

Gambar 3.6.4 Pemeriksaan Pasien saat Puskesmas Keliling


40

B. Jadwal Kegiatan Aktualisasi Habituasi


Berikut ini penulis tampilkan tabel hasil jadwal kegiatan aktualisasi habituasi.

Tabel 3.1 Hasil jadwal kegiatan aktualisasi habituasi


NO DAFTAR WAKTU
RENCANA OUTPUT KETERANGAN
. KEGIATAN PELAKSANAAN
1. Anamnesa dan 31 Mei; 3-4 31-1 Mei, 3, 4, 7,  Pasien mendapatkan Terlaksananya kegiatan
pemeriksaan Juni, 7-29 8, 10, 11, 12, 13, pelayanan prima. tidak sesuai jadwal.
fisik pada Juni 2019 14, 17, 18, 20, 21,  Rekam medis sebagai bukti Tanggal 15 Juni
pasien umum, 22, 25, 26, 28, 29 dari hasil kegiatan dan dapat ditugaskan untuk membuat
ibu hamil dan Juni 2019 dipertanggung-jawabkan. laporan RUK dan RPK,
pada pasien di  Kegiatan dilakukan dari pukul sedangkan tanggal 19 Juni
Unit Gawat 07.30 sampai 14.00 ditugaskan rapat evaluasi
Darurat (UGD).  Jumlah pasien yang diperiksa program HIV dan tanggal
selama kegiatan aktualisasi ini 24 Juni ditugaskan rapat
sebanyak 690 pasien umum, tatalaksana malaria,
31 pasien UGD dan 40 ibu tanggal 27 Juni rapat
hamil. sosialisasi CPNS

2 Melakukan 3, 10, 12, 10, 11, 12, 13, 17,  Format skrining HIV dan Terlaksananya kegiatan
skrining HIV 17, 19, 24, 20, 22 dan 29 laporan bulanan program HIV tidak sesuai jadwal karena
pada ibu hamil. 26 Juni Juni 2019 sebagai bukti terlaksananya tanggal 3 Juni ditugaskan
2019 kegiatan. jaga posko kesehatan
 Selama kegiatan aktualisasi lebaran dan tidak ada
41

NO DAFTAR WAKTU
RENCANA OUTPUT KETERANGAN
. KEGIATAN PELAKSANAAN
habituasi, jumlah ibu hamil kunjungan ibu hamil,
yang dilakukan skrining HIV tanggal 19 ditugaskan
oleh penulis sebanyak 39 rapat evaluasi program
orang. HIV sehingga skrining
 Pemeriksaan dilakukan dialihkan ke tanggal 20
berdasarkan persetujuan ibu Juni, selain itu, ada ibu
hamil tersebut dengan hamil yang berkunjung di
memperhatikan privasi pasien. luar jadwal skrining HIV
dan ada yang diskrining
oleh petugas lain.

3 Melakukan 3, 4, 10, 11, 7, 10, 11,12, 13,  Pasien mendapatkan Terlaksananya kegiatan
tindakan di 17, 18, 24, 20 dan 28 Juni pelayanan prima. tidak sesuai jadwal karena
Pelayanan 25 Juni 2019  Rekam medis sebagai bukti ada perubahan jadwal
Obstetri dan 2019 dari hasil kegiatan dan dapat konsultasi dokter di
Neonatal dipertanggung-jawabkan. PONED, yang semula
Emergensi  Selama kegiatan aktualisasi jadwal penulis hari Senin
Dasar (PONED) habituasi, jumlah tindakan di dan Selasa, berubah
Pelayanan Obstetri dan menjadi hari Rabu dan
Neonatal Emergensi Dasar Kamis. Selain itu juga,
(PONED) yang dilakukan tidak setiap penulis
penulis setelah menerima dijadwalkan menerima
konsultasi dari bidan sebanyak konsultasi, ada pasien
42

NO DAFTAR WAKTU
RENCANA OUTPUT KETERANGAN
. KEGIATAN PELAKSANAAN
15 orang yang terdiri dari ibu obstetrik dan neonatal
hamil dan bayi baru lahir. yang emergensi yang
 Terlaksananya pelayanan berkunjung.
yang cepat dan tepat,
sehingga mengurangi resiko
kematian ibu dan bayi.

4 Membuat 31 Mei; 3-4 31-1 Mei, 3, 4, 7,  Catatan tentang Terlaksananya kegiatan


catatan rekam Juni, 7-29 8, 10, 11, 12, 13, perkembangan penyakit tidak sesuai jadwal.
medik Juni 2019 14, 17, 18, 20, 21, pasien terdokumentasi dengan Tanggal 15 Juni
22, 25, 26, 28, 29 baik di Rekam Medik. ditugaskan untuk membuat
Juni 2019  Rekam medik sebagai bukti laporan RUK dan RPK,
dari hasil pemeriksaan dan apa sedangkan tanggal 19 Juni
yang dilakukan yang bisa ditugaskan rapat evaluasi
dipertanggung-jawabkan.
program HIV, sehingga
 Selama kegiatan aktualisasi
tidak melakukan
habituasi, jumlah rekam medis
pemeriksaan pasien.
yang dibuat sesuai dengan
jumlah pasien yang diperiksa,
yaitu sebanyak 776 buah.

5 Melakukan 10, 12, 17, 12, 17, 18, 22, 25,  Dokumen berupa daftar hadir, Kegiatan penyuluhan
Penyuluhan 19, 24, 26 26 dan 29 Juni notulensi, dan foto kegiatan sudah melebihi target,
Bahaya Juni 2019 2019 penyuluhan yang dapat yaitu 7 kali dalam sebulan,
43

NO DAFTAR WAKTU
RENCANA OUTPUT KETERANGAN
. KEGIATAN PELAKSANAAN
HIV/AIDS dan dipertanggungjawabkan. namun tanggal
Pentingnya  Hasil dari pelaksanaan pelaksanaannya tidak
Skrining HIV kegiatan ini juga adalah sesuai rencana aktualisasi
pada Ibu Hamil pasien mengerti akan dikarenakan penulis
bahayanya HIV/AIDS dan ditugaskan jaga posko
pentingnya skrining HIV pada kesehatan dan dinas luar
ibu hamil guna meningkatkan untuk rapat.
status kesehatan masyarakat
secara optimal melalui upaya
promotif dan preventif.
 Penyuluhan dilakukan di
dalam gedung sebanyak 5 kali
dan di luar gedung sebanyak
2 kali.

6 Melakukan 22 dan 29 22 dan 29 Juni  Data register pasien yang Kegiatan puskesmas
kegiatan Juni 2019 2019 diperiksa di Puskesmas Keliling keliling sudah sesuai
puskesmas dan format skrining HIV yang target.
keliling sudah diisi.
 Dengan dilakukannya
puskesmas keliling, maka ibu
hamil yang tidak dapat kontrol
kehamilannya ke puskesmas
44

NO DAFTAR WAKTU
RENCANA OUTPUT KETERANGAN
. KEGIATAN PELAKSANAAN
dapat terjaring untuk
pemeriksaan HIV, sehingga
capaian skrining HIV pada ibu
hamil dapat meningkat.
 Jumlah kegiatan puskesmas
keliling yaitu sebanyak 2 kali
yang berada di Desa Bojong
dengan jumlah kunjungan 43
orang dan Desa Mandalawangi
dengan jumlah kunjungan 30
orang.

C. Analisis Dampak

Tabel 3.2 Analisis Dampak


45

ANALISIS DAMPAK
NAMA TAHAPAN
NO NILAI-NILAI DASAR ASN JIKA JIKA TIDAK
KEGIATAN KEGIATAN SOLUSI
DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN
1 Anamnesa a. Dokter a. Akuntabilitas  Terlayaninya  Pasien terlantar,  Dokter
dan memperkenalkan Rekam medis sebagai bukti pasien sehingga angka kesakitan memberikan
pemeriksaa diri dari hasil kegiatan dan dapat angka kesakitan tinggi pelayanan
n fisik pada b. Menanyakan dipertanggung-jawabkan. menurun  Pasien tidak dengan 5S
pasien identitas pasien Bertanggung jawab,  Pasien merasa nyaman dan (senyum, salam,
umum, ibu c. Dokter melakukan transparan, jujur dan selalu nyaman dan tidak percaya sapa, sopan, dan
hamil dan wawancara seputar menjaga privasi serta percaya akan akan pelayanan santun).
pada pasien keluhan pasien kerahasiaan pasien. pelayanan puskesmas  Dokter
di Unit d. Dilanjutkan dengan b. Nasionalisme puskesmas  Adanya aduan memberikan
Gawat pemeriksaan fisik adil, dan tidak membeda-  Tatalaksana yang dari masyarakat pelayanan harus
Darurat pasien, dan bedakan SARA, jabatan, dan tepat akan yang dapat sesuai dengan
(UGD). pemeriksaan latar belakang sosial serta menurunkan memperburuk kompetensi dan
penunjang bila status ekonomi angka kunjungan citra puskesmas SOP yang sudah
diperlukan c. Etika Publik sakit  Tatalaksana ditetapkan
e. Hasil ditulis di senyum, sapa, salam serta yang tidak tepat  Dokter
Buku/Catatan rekam penuh sopan santun dan akan memberikan
medik sesuai empati kepada pasien, baik meningkatkan terapi secara
dengan hasil yang dalam tutur kata maupun angka kunjungan rasional
didapat tindakan. sakit
f. Dokter memutuskan d. Komitmen Mutu
apakah pasien Melakukan pekerjaan dengan
harus dirawat atau baik sesuai dengan SOP dan
dipulangkan kompetensi yang berdasar
g. Dokter memberikan pada SK Kepala Puskesmas
46

ANALISIS DAMPAK
NAMA TAHAPAN
NO NILAI-NILAI DASAR ASN JIKA JIKA TIDAK
KEGIATAN KEGIATAN SOLUSI
DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN
terapi dan konseling Nagreg nomor
440/066/SK/PKM.NGR/I/2019
tentang kebijakan pelayanan
klinis.
e. Anti Korupsi
tidak boleh bekerja sama
dengan apotek tertentu. Tidak
meminta biaya tambahan di
luar ketentuan. Pelayanan
dilakukan sesuai antrian

2 Melakukan a. Dokter a. Akuntabilitas  Mampu  Ibu hamil tidak  Melakukan


skrining HIV memperkenalkan Format skrining HIV dan memberikan mengetahui penyuluhan
pada ibu diri laporan bulanan program HIV tatalaksana apakah dirinya mengenai
hamil. b. Menanyakan sebagai bukti terlaksananya secara dini pada terinfeksi HIV bahaya HIV dan
identitas pasien kegiatan. Melakukan skrining ibu hamil yang atau tidak, pentingnya
c. Dokter melakukan HIV pada ibu hamil dengan diketahui positif sehingga jika skrining HIV
wawancara penuh rasa tanggung jawab, HIV terinfeksi, bisa pada ibu hamil
seputar keluhan transparan, jujur dan selalu  Menurunkan telat dalam untuk
pasien dan menjaga privasi serta risiko penularan penatalaksanaa mengedukasi ibu
menggali faktor kerahasiaan pasien. HIV dari ibu nnya hamil
risiko terjadinya b. Nasionalisme dengan HIV  Meningkatkan  Memotivasi ibu
HIV pada pasien adil, dan tidak membeda- positif kepada risiko penularan hamil untuk
d. Memberi bedakan SARA, jabatan, dan bayinya HIV dari ibu melakukan
47

ANALISIS DAMPAK
NAMA TAHAPAN
NO NILAI-NILAI DASAR ASN JIKA JIKA TIDAK
KEGIATAN KEGIATAN SOLUSI
DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN
penjelasan latar belakang sosial serta  Meningkatkan dengan HIV skrining HIV dan
mengenai bahaya status ekonomi pencegahan dan positif kepada memotivasi
HIV pada ibu hamil c. Etika Publik pengendalian bayinya keluarga untuk
e. Memotivasi ibu senyum, sapa, salam serta infeksi HIV di  Meningkatkan memberikan
hamil untuk penuh sopan santun dan lingkungan risiko penularan dukungan
melakukan tes HIV empati kepada pasien, baik sekitar penderita HIV ke  Selalu menjaga
f. Meminta dalam tutur kata maupun melalui edukasi lingkungan kerahasiaan dan
persetujuan ibu tindakan.  Terlaksananya sekitar penderita privasi pasien
hamil untuk d. Komitmen Mutu persalinan yang  Tidak agar pasien
dilakukan tes HIV Melakukan pekerjaan dengan aman bagi terlaksananya merasa nyaman
(informed consent) baik sesuai dengan SOP petugas dan persalinan yang
g. Merujuk pasien ke skrining HIV nomer penderita aman bagi
laboratorium 440/136/SOP/PKM- petugas dan
h. Konseling ibu NGR/II/2019 dan kompetensi. penderita
hamil setelah e. Anti Korupsi
mendapatkan hasil Tidak memungut biaya apapun
pemeriksaan dari pasien, karena skrining
laboratorium HIV ini gratis yang merupakan
i. Hasil ditulis di program dari pemerintah.
Buku/Catatan
rekam medik
sesuai dengan
hasil yang didapat
48

ANALISIS DAMPAK
NAMA TAHAPAN
NO NILAI-NILAI DASAR ASN JIKA JIKA TIDAK
KEGIATAN KEGIATAN SOLUSI
DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN
3 Melakukan a. Dokter a. Akuntabilitas  Terlaksananya  Pelayanan dan  Dokter
tindakan di memperkenalkan Rekam medis sebagai bukti pelayanan yang sistem memberikan
Pelayanan diri dari hasil kegiatan dan dapat cepat dan tepat, penanganan pelayanan harus
Obstetri dan b. Menanyakan dipertanggungjawabkan. sehingga kegawatdaruratan sesuai dengan
Neonatal Identitas pasien Dokter pertama wajib mengurangi risiko yang buruk akan kompetensi dan
Emergensi c. Melakukan menguasai kegawatdaruratan kematian ibu dan meningkatkan SOP yang sudah
Dasar wawancara singkat obstetri dan neonatal dasar bayi. angka kesakitan ditetapkan
(PONED) kepada pasien serta selalu memperbaharui  Adanya tindakan dan angka  Dokter
atau keluarga ilmu di bidang tersebut. Bekerja awal pra rujukan kematian ibu memberikan
d. Menerima laporan dengan penuh rasa tanggung untuk serta bayi terapi secara
hasil pemeriksaan jawab dan selalu menjaga menyelamatkan  Adanya aduan rasional, cepat
awal oleh bidan privasi pasien. ibu dan bayi dari masyarakat dan tepat
e. Melakukan b. Nasionalisme sebelum dirujuk yang dapat  Kompetensi
pemeriksaan fisik adil, dan tidak membeda- ke rumah sakit memperburuk dokter dan bidan
f. Melakukan bedakan SARA, jabatan, dan  Memberikan citra puskesmas harus selalu
identifikasi pasien latar belakang sosial serta pelayanan yang ditingkatkan
berdasarkan status ekonomi prima sehingga melalui seminar
prioritas kegawat- c. Etika Publik Puskesmas atau pelatihan
daruratan Edukasi tentang keadaan Nagreg mendapat  Adanya
g. Melakukan pasien gawat pada keluarga kepercayaan dari komunikasi yang
intervensi terhadap dengan tutur kata yang baik, masyarakat baik antara dokter
kegawatdaruratan jujur, dan rasa empati. dan bidan dalam
h. Hasil ditulis di d. Komitmen Mutu menangani kasus
Buku / Catatan Memberikan pelayanan yang gawat darurat
49

ANALISIS DAMPAK
NAMA TAHAPAN
NO NILAI-NILAI DASAR ASN JIKA JIKA TIDAK
KEGIATAN KEGIATAN SOLUSI
DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN
rekam medik cepat dan tepat sesuai SOP
sesuai dengan dan kompetensi yang berdasar
hasil yang didapat pada SK Kepala Puskesmas
i. Melakukan Nagreg nomor
konsultasi kepada 440/066/SK/PKM.NGR/I/2019
dokter yang lebih tentang kebijakan pelayanan
ahli untuk klinis.
penanganan lebih Juga SK Kepala Puskesmas
lanjut Nagreg nomor
440/026/SK/PKM.NGR/I/2019
tentang Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar
(PONED) di Puskesmas
Nagreg.
e. Anti Korupsi
Memberikan tarif sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
di Puskesmas Nagreg. Tidak
meminta uang muka kepada
pasien. Tidak
menyalahgunakan dana
layanan dan bahan habis
pakai.
50

ANALISIS DAMPAK
NAMA TAHAPAN
NO NILAI-NILAI DASAR ASN JIKA JIKA TIDAK
KEGIATAN KEGIATAN SOLUSI
DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN
4 Membuat a. Menuliskan a. Akuntabilitas  Catatan rekam  Sulit untuk  Rekam medis
catatan keluhan pasien, Rekam medik sebagai bukti medis dapat merencanakan harus dibuat
rekam faktor risiko yang dari hasil pemeriksaan dan apa dipergunakan pengobatan/pera untuk setiap
medik mengarah ke yang dilakukan yang bisa sebagai dasar watan yang harus pasien
penyakit HIV jika dipertanggungjawabkan. Dalam untuk diberikan kepada berdasarkan
ada, riwayat mengisi rekam medis harus merencanakan pasien hasil anamnesa,
penyakit terdahulu jujur dan sesuai dengan hasil pengobatan/peraw  Perjalanan pemeriksaan
b. Menuliskan hasil pemeriksaan. atan yang harus penyakit pasien fisik, diagnosa
pemeriksaan fisik b. Nasionalisme diberikan kepada tidak dapat yang ditegakkan,
c. Menuliskan Disiplin dalam pengisian rekam pasien terevaluasi serta tatalaksana
kesimpulan berupa medis. Rekam medis diisi  Perjalanan dengan baik yang diberikan
diagnosa lengkap sesuai dengan SOP penyakit pasien  Tidak ada bukti  Rekam medis
d. Menuliskan Kelengkapan Rekam Medis dapat terevaluasi sebagai bahan ditulis dalam
rencana tindakan, nomer 440/112/SOP/PKM- dengan baik pertanggung- bentuk
apakah butuh NGR/1/2019.  Isi rekam medis jawaban dan Subjective,
dilakukan c. Etika Publik dapat menjadi laporan sarana Objective,
pemeriksaan Rekam medis bersifat rahasia, sumber ingatan pelayanan Assesment, dan
lanjutan oleh dokter tidak boleh diperlihatkan dan dipakai kesehatan Plan (SOAP).
spesialis atau kepada siapapun kecuali seizin sebagai bahan  Tidak ada bukti  Disiplin dalam
langsung diberikan pasien atau kepentingan pertanggung- untuk jaminan mengisi rekam
pengobatan di hukum. jawaban dan kepastian hukum medis dengan
puskesmas d. Komitmen Mutu laporan sarana atas dasar cara menulis apa
e. Mencatat obat yang Pengisian rekam medis harus pelayanan keadilan, dalam yang dikerjakan
diberikan atau lengkap sesuai standar kesehatan rangka usaha dan kerjakan apa
51

ANALISIS DAMPAK
NAMA TAHAPAN
NO NILAI-NILAI DASAR ASN JIKA JIKA TIDAK
KEGIATAN KEGIATAN SOLUSI
DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN
rujukan yang operasional prosedur (SOP)  Isi rekam medis menegakkan yang ditulis
diberikan Kelengkapan Rekam Medis dapat sebagai hukum serta  Menulis rekam
nomer 440/112/SOP/PKM- jaminan kepastian penyediaan medis dengan
NGR/1/2019 dan sesuai hukum atas dasar bahan bukti untuk tulisan yang bisa
dengan SK Kepala Puskesmas keadilan, dalam menegakkan dibaca
Nagreg nomor rangka usaha keadilan
440/066/SK/PKM.NGR/I/2019 menegakkan
tentang kebijakan pelayanan hukum serta
klinis. penyediaan bahan
bukti untuk
menegakkan
keadilan

5 Melakukan a. Menentukan a. Akuntabilitas  Dapat memberikan  Ibu hamil tidak  Penyuluhan


Penyuluhan sasaran yang akan Dokumen berupa daftar hadir, pendidikan kepada mendapatkan dilakukan secara
Bahaya mendapat notulensi, dan foto kegiatan ibu hamil edukasi rutin dan
HIV/AIDS penyuluhan penyuluhan yang dapat mengenai bahaya mengenai bahaya berkesinambung
dan b. Menentukan materi dipertanggung-jawabkan. HIV/AIDS dan HIV/AIDS dan an
Pentingnya yang akan Kegiatan penyuluhan yang memotivasi ibu pentingnya  Menyampaikan
Skrining HIV disampaikan dan dilaksanakan harus dilandasi hamil untuk skrining HIV pada penyuluhan
pada Ibu mencari referensi dengan rasa tanggung jawab melakukan skrining ibu hamil, dengan ramah,
Hamil c. Menentukan waktu dan dilakukan dengan HIV sehingga risiko sehingga tidak interaktif dan
dan tempat pendekatan supaya penularan dari ibu termaotivasi membuka sesi
penyuluhan menimbulkan rasa ke bayi bisa untuk dilakukan tanya jawab dan
52

ANALISIS DAMPAK
NAMA TAHAPAN
NO NILAI-NILAI DASAR ASN JIKA JIKA TIDAK
KEGIATAN KEGIATAN SOLUSI
DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN
d. Melakukan kepercayaan dari masyarakat. ditekan skrining menjawab
penyuluhan sesuai b. Nasionalisme  Meningkatkan  Tidak tercapainya pertanyaan
jadwal Kegiatan penyuluhan capaian program target program dengan tepat dan
e. Memberikan dilakukan dengan adil kepada HIV Puskesmas HIV Puskesmas jelas
penyuluhan pasien tanpa membeda- Nagreg Nagreg
f. Membuat bukti bedakan ras, suku, agama dan
pelaksanaan status sosialnya.
c. Etika Publik
Melaksanakan penyuluhan
dengan ramah, santun dan
penuh perhatian
d. Komitmen Mutu
Penyuluhan dilakukan secara
efektif dan efisien, supaya bisa
meningkatkan pemahaman
pasien. Penyuluhan dilakukan
berdasarkan dengan SK
Kepala Puskesmas Nagreg
nomor
440/066/SK/PKM.NGR/I/2019
tentang kebijakan pelayanan
klinis.
e. Anti Korupsi
Bukti pelaksanaan penyuluhan
53

ANALISIS DAMPAK
NAMA TAHAPAN
NO NILAI-NILAI DASAR ASN JIKA JIKA TIDAK
KEGIATAN KEGIATAN SOLUSI
DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN
harus sesuai dengan
kegiatannya.

6 Melakukan a. Menentukan desa a. Akuntabilitas  Pasien yang  Pasien yang  Puskesmas


kegiatan sasaran yang akan Data register pasien yang tinggal didaerah tinggal didaerah keliling dilakukan
puskesmas dikunjungi diperiksa di Puskesmas terpencil dapat terpencil tidak secara rutin dan
keliling b. Menentukan jadwal Keliling dan format skrining HIV dijangkau oleh dapat dijangkau terpadu bersama
kegiatan yang sudah diisi yang dapat petugas medis oleh petugas dokter, dokter
puskesmas keliling dipertanggungjawabkan. sehingga medis sehingga gigi, bidan,
c. Koordinasi dengan Melakukan pemeriksaan mendapatkan tidak perawat, farmasi
petugas yang pasien dengan penuh rasa pelayanan mendapatkan dan analis lab.
terkait tanggung jawab, transparan, kesehatan yang pelayanan  Pemegang
d. Melakukan jujur dan selalu menjaga optimal dan kesehatan yang program harus
pemeriksaan privasi serta kerahasiaan merata optimal dan membuat jadwal
pasien sekaligus pasien  Dengan adanya merata rutin, terutama
menjaring ibu hamil b. Nasionalisme Puskesmas  Ibu hamil yang pada daerah –
untuk dilakukan tes adil, dan tidak membeda- Keliling ke desa- tidak dapat daerah terpencil
HIV bedakan SARA, jabatan, desa, diharapkan berkunjung ke  Penyuluhan
e. Pemeriksaan golongan dan latar belakang dapat menjaring Puskesmas tidak kesehatan
laboratorium tes sosial serta status ekonomi ibu hamil yang dapat dilakukan dilakukan setiap
HIV menurut sila ke 2 dan 5 (tidak tidak dapat pemeriksaan kegiatan
f. Mencatat hasil diskriminatif). berkunjung ke umum dan puskesmas
pemeriksaan c. Etika Publik Puskesmas agar skrining HIV. keliling
g. Memberikan senyum, sapa, salam serta dapat dilakukan
54

ANALISIS DAMPAK
NAMA TAHAPAN
NO NILAI-NILAI DASAR ASN JIKA JIKA TIDAK
KEGIATAN KEGIATAN SOLUSI
DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN
tatalaksana berupa penuh sopan santun dan pemeriksaan
konseling, empati kepada pasien, baik umum dan
pengobatan atau dalam tutur kata maupun skrining HIV.
rujukan tindakan.
d. Komitmen Mutu
Melakukan pekerjaan dengan
baik sesuai dengan SOP dan
kompetensi yang berdasar
pada SK Kepala Puskesmas
Nagreg nomor
440/066/SK/PKM.NGR/I/2019
tentang kebijakan pelayanan
klinis dan SK Kepala
Puskesmas nomer
440/024/SK/PKM.NGR/I/2019
tentang Penanggung Jawab
Jejaring dan Jaringan
Puskesmas.

e. Anti Korupsi
Jika diharuskan memberikan
resep obat di apotek diluar
puskesmas, maka ASN tidak
boleh memberi tahu secara
55

ANALISIS DAMPAK
NAMA TAHAPAN
NO NILAI-NILAI DASAR ASN JIKA JIKA TIDAK
KEGIATAN KEGIATAN SOLUSI
DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN
langsung apotek tersebut /
tidak boleh bekerja sama
dengan apotek. Tidak meminta
biaya tambahan setelah
melakukan pemeriksaan.
Pelayanan dilakukan sesuai
dengan kedatangan pasien,
tidak mendahulukan sanak
saudara, sejawat, dan orang
terdekat.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Kompetensi yang dibangun dalam pendidikan dan pelatihan dasar
CPNS adalah kompetensi PNS sebagai pelayan publik yang memiliki
kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu Akuntabilitas,
Nasinonalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berkaitan dengan pembentukan ASN yang berlandaskan ANEKA, penulis
sebagai dokter di Puskesmas Nagreg mengidentifikasi kekurangan-
kekurangan yang perlu mendapat perhatian serius guna mencapai tujuan
untuk pembentukan ASN yang profesional dan dalam rangka mewujudkan
visi misi organisasi.
Permasalahan di Puskesmas Nagreg tentang skrining HIV pada ibu
hamil masih belum optimal. Pada trimester pertama di tahun 2019,
cakupan skrining HIV pada ibu hamil sebesar 73,2% dari target 100%.
Pelaksanaan skrining di puskesmas Nagreg masih berfokus pada ibu
hamil yang berkunjung ke Puskesmas saja. Berdasarkan latar belakang
di atas peserta akan mengangkat isu “Kurang Optimalnya Skrining HIV
pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Nagreg”.
Kegiatan aktualisasi habituasi telah dilaksanakan di Puskesmas
Nagreg Kabupaten Bandung selama 1 (satu) bulan, di mulai dari tanggal
31 Mei 2019 sampai dengan 29 Juni 2019. Kegiatan aktualisasi yang
dilakukan selama habituasi terdiri dari 6 (enam) kegiatan, yang terdiri dari:
1. Melakukan kegiatan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada ibu
hamil, nilai dasar yang berkaitan dengan kegiatan tersebut adalah
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi.
2. Kegiatan melakukan skrining HIV pada ibu hamil. Nilai dasar yang
berkaitan dengan kegiatan tersebut adalah akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
57

3. Kegiatan melakukan tindakan kegawatdaruratan obstetri dan


neonatal dasar, nilai dasar yang berkaitan dengan kegiatan tersebut
adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan
anti korupsi.
4. Kegiatan membuat catatan rekam medik, nilai dasar yang berkaitan
dengan kegiatan tersebut adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, dan komitmen mutu.
5. Kegiatan melakukan penyuluhan bahaya HIV/AIDS dan pentingnya
skrining HIV pada ibu hamil, nilai dasar yang berkaitan dengan
kegiatan tersebut adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi.
6. Kegiatan melakukan kegiatan puskesmas keliling, nilai dasar yang
berkaitan dengan kegiatan tersebut adalah akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
Dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam setiap kegiatan yang
dilakukan, pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi lebih baik
yang dapat meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan di
Puskesmas Nagreg. Selain itu dengan adanya kegiatan skrining HIV pada
ibu hamil, akan diketahui status HIV seorang ibu hamil dan dengan
diobatinya sedini mungkin ibu hamil yang mengidap HIV akan
menurunkan risiko penularan dari ibu hamil yang mengidap HIV kepada
bayi yang dikandungnya, serta dapat meningkatkan capaian program HIV
Puskesmas Nagreg.
58

B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan aktualisasi nilai dasar ANEKA, dapat
disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA tidak hanya pada masa aktualisasi
tapi diharapkan dapat berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap pasien.
2. Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dapat disosialisasikan lebih lanjut
dan diterapkan oleh seluruh tenaga kesehatan di lingkungan
Puskesmas Nagreg.
DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia.2014. Undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Sekretaris Negara Republik
Indonesia.
Republik Indonesia.2016. Peraturan Mentri Kesehatan No. 75 tahun
2016 teantang Puskesmas. Jakarta : Peraturan Mentri
Kesehatan.
Gubernur Jawa Barat.2012. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pencegahan Dan
Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus (Hiv) Dan
Acquired Immune Deficiency Syndrome (Aids). Bandung :
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.2003. Pendayagunaan
Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter
dan Angka Kreditnya. Jakarta : Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara.
Lilis.2019. Laporan Akhir Aktualisasi Habituasi Nilai-Nlai Dasar ASN di
Puskesmas Rancasalak Kabupaten Garut. Bandung : Pusat
Pendidikan Administrasi Negara Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan POLRI
Tim administrasi PKM Nagreg.2018. Laporan Tahunan Puskesmas
Nagreg tahun 2018. Bandung : Puskesmas Nagreg.
Tim Program HIV Puskesmas Nagreg.2019. Laporan Bulanan
Program HIV Puskesmas Nagreg. Bandung : Puskesmas
Nagreg.

Anda mungkin juga menyukai