Anda di halaman 1dari 5

Nama : Endis Gideon Napitupulu

Kelas : AKP 4B

NIM : 1905151046

TUGAS SIA

1. a. Carilah contoh struktur organisasi suatu perusahaan

b. Carilah Contoh proses bisnis suatu perusahaan

Dalam suatu bisnis clothing distro pastinya memiliki sistem untuk mengelola bisnis tersebut.
misalnya saja pembagian karyawan sesuai dengan pekerjaan yang menjadi tugasnya, seperti
karyawan yang bertugas membuat desain, mensablon desain atau karyawan bagian promosi
dan kasir. Masing – masing karyawan tersebut memiliki tanggung jawab dan tugas yang
berbeda namun semuanya menjadi satu kesatuan yang terhubung untuk mencapai tujuan
bisnis distro tersebut.
Intinya agar sistem pengelolaan proses bisnis berjalan dengan baik maka harus terintergrasi
sistem informasinya , bisa juga di misalkan dalam administrasi keuangan dalam suatu apotik
itu ada input yaitu datanya dari calon pembeli dan outputnya adalah laporan keuangannya.

2. Jelaskan yang dimaksud Sistem Jaringan Komputer dan berikan contoh Sistem Komputer
yang terintegrasi dalam suatu pengelolaan transaksi di dalam suatu laporan keuangan
Jaringan Komputer adalah koneksi yang memumungkinkan dua device atau lebih saling
berhubungan baik secara fisik maupun secara logika yang saling berkomunikasi untuk bertukar data
atau informasi

3. Cari contoh dari keempat Pengendalian oleh Robert Simons

 Belief system
Cth : seorang Manajer di suatu perusahaan memberikan penjelasan terhadap visi misi
perusahaan kepada karyawan sejelas mungkin yg menyatakan arah dan tujuan serta nilai2
perusahaan, bukan hanya diarahkan kepada tujuan
pencapaian target bisnis semata dan tidak menyebutkan tujuan yang lebih luas terkait
manfaat dan alasan keberadaan perusahaan bagi masyarakat, pengguna jalan atau
stakeholder lainnya.

4. Carilah sejarahnya Sarbanes-Oxlet Act (SOX) muncul di Amerika

SARBANES OXLEY ACT

Munculnya Sarbanes Oxley Act ini akibat adanya skandal -skandal keuangan dalam perusahaan -
perusahaan besar di Amerika serikat bahkan terjadi kebangkrutan , hal tersebut membuat warga
amerika terkejut serta warga berasumsi bahwa skandal - skandal tersebut dapat membahayakan
kelangsungan perekonomian di Amerika serikat tersebut.

Oleh karena itu konggres Amerika Serikat segera mengambil langkah komprehensif dengan
menetapkan undang-undang keuangan yang kemudian dikenal dengan Sarbanes Oxley Act 2002
atau di sebut Sarbox pada tanggal 30 juli 2002 dan disahkan oleh Presiden W. Bush. Konggres
berasumsi bahwa skandal- skandal keuangan tersebut tidak bisa di lihat sebagai kasus, namun
sebuah indikasi perlunya sebuah peraturan yang lebih ketat yang mengatur penyiapan dan
pemeriksaan laporan keuangan. Dengan ditetapkan peraturan tersebut diharapkan kepercayaan
publik bisa kembali lagi.

Sarbox terdiri dari 130 halaman dan terbagi menjadi 11 bab. Tujuan dari Sarbox adalah melindungi
investor lewat :

Pengungkapan keuangan yang lebih, Akurat , Tepat waktu , Komprehensif , dan Dapat dimengerti.

Tata kelola perusahaan yang lebih baik

Pengawasan yang lebih ketat dengan pembentukan PCAOB (Public Company Accounting Oversight
Board).

Pengendalian internal yang lebih baik. Peraturan ini mengikat semua perusahaan publik yang
mencatatkan bursanya di pasar modal Amerika Serikat (NYSE dan NASDAQ) dan kantor akuntan yang
memeriksanya baik kantor akuntan tersebut berada dalam yurisdiksi Amerika Serikat maupun
bukan.
Undang-undang ini merupakan reformasi terbesar di USA sejak diterbitkannya Securities Acts of
1933 and 1934. Oleh sebab itu suatu keharusan bagi para akuntan, auditor dan fraud examiners
untuk mempelajari undangundang ini, dan termasuk juga Statement on Auditing Standards (SAS) No.
99, agar mengetahui pengaruhnya bagi organisasi publik, swasta maupun jenis organisasi yang lain
serta tanggung jawab apa saja yang menjadi kewajibannya.

Berikut ini ringkasan isi pokok dari Sarbanes-Oxley Act:

• Membentuk independent public company board untuk mengawasi audit terhadapperusahaan


public.

• Mensyaratkan salah seorang anggota komite audit adalah orang yang ahli dalam bidangkeuangan.

• Mensyaratkan untuk melakukan full disclosure kepada para pemegang saham berkaitandengan
transaksi keuangan yang bersifat kompleks.

• Mensyaratkan Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO) perusahaanuntuk
melakukan sertifikasi tentang validitas pembuatan laporan keuangan perusahaannya.Jika diketahui
mereka melakukan laporan palsu, mereka akan dipenjara selama 20 tahundan denda sebesar US$5
juta.

• Melarang kantor akuntan publik dari tawaran jasa lainnya, seperti melakukan konsultasi,ketika
rnereka sedang melaksanakan audit pada perusahaan yang sama. Hal ini untukmenghindari adanya
benturan kepentingan (conflict of interest).

• Mensyaratkan adanya kode etik, terdaftar pada Securities and Exchange Commission(Bapepam-
LK), untuk para pejabat keuangan (financial officer) Ancaman hukuman 10 tahunpenjara untuk
pelaku kecurangan wire and mail fraud.

• Mensyaratkan mutual fund professional untuk menyampaikan suaranya pada wakilpemegang


saham, sehingga memungkinkan para investor untuk mengetahui bagaimanasaham mereka
berpengaruh terhadap keputusan.

• Memberikan perlindungan kepada individu yang melaporkan adanya tindakan menyimpangkepada


pihak yang berwewenang.

• Mensyaratkan penasehat hukum perusahaan untuk mengungkap adanya penyimpangankepada


pejabat senior dan kepada dewan komisaris, jika perlu; penasehat hukum tersebutberhenti untuk
bekerja sama dengan perusahaan jika manajer senior tersebut mengabaikanlaporan tersebut.

Sarbanes oxley act (SOA/SOX) adalah hukum federal Amerika Serikat yang menetapkan standar baru
untuk semua perusahaan publik kelas atas AS, manajemen dan perusahaan akuntan publik. Hukum
ini diberi nama oleh Senator AS Paul Sarbanes (D-MD) dan Perwakilan AS Michael G. Oxley (R-OH).
Sebagai hasil dari SOX, manajemen puncak sekarang harus lebih individual menyatakan keakuratan
informasi keuangan. Selain itu, denda untuk kegiatan keuangan penipuan jauh lebih parah. Selain
itu, SOX meningkatkan independensi auditor luar yang meninjau keakuratan laporan keuangan
perusahaan, dan meningkatkan peran pengawasan dari dewan direksi.
RUU ini disahkan sebagai reaksi terhadap adanya sejumlah skandal korporasi dan akuntansi utama
yang mencakup Enron, Tyco International, Adelphia, Peregrine Systems dan WorldCom. Skandal ini
mengakibatkan para investor milliaran dollar menjadi koleps.

Hukum ini berisi 11 judul, atau bagian, dimulai dari tanggung jawab perusahaan untuk hukuman
pidana, dan membutuhkan Securities and Exchange Commission (SEC) untuk menerapkan hukum
tentang persyaratan yang mematuhi hukum. Harvey Pitt, ketua 26 dari SEC, memimpin SEC yang
diadopsi dari puluhan aturan untuk melaksanakan Sarbanes-Oxley Act. , Akuntansi Perusahaan
Publik Dewan Pengawas, atau PCAOB, bertugas mengawasi, mengatur, memeriksa dan
mendisiplinkan perusahaan akuntansi dalam peran mereka sebagai auditor perusahaan publik.
Tindakan ini juga mencakup isu-isu seperti independensi auditor, tata kelola perusahaan, penilaian
pengendalian internal, dan pengungkapan keuangan ditingkatkan. Lengan nirlaba Eksekutif
Keuangan Internasional (FEI), Eksekutif Keuangan Research Foundation (FERF), menyelesaikan studi
penelitian yang luas untuk membantu mendukung dasar tindakan.

hukum ini disetujui dari DPR Amerika Serikat dengan suara 423 mendukung, 3 menentang, dan 8
abstain dan dari Senat dengan suara 99 mendukung, 1 abstain. Presiden George W. Bush
menandatangani menjadi undang-undang, yang menyatakan itu termasuk "yang paling jauh dari
reformasi praktik bisnis Amerika sejak masa Franklin D. Roosevelt Era standar rendah dan
keuntungan palsu selesai,. Tidak ada ruang rapat di Amerika berada di atas atau di luar hukum .

5. Carilah perbedaan slide 16

 COBIT adalah singkatan dari Control Objectives for Information and Related Technology.
COBIT merupakan tata kelola IT Governance dan IT Manajemen yang dikeluarkan oleh ISACA
(Information Systems Audit and Control Association) dan IT Governance Institute (ITGI) dari
Amerika Serikat.
COBIT merupakan best practice kerangka kerja yang digunakan untuk mengelola IT di
sebuah enterprise. Dengan menggunakan kerangka kerja atau framework COBIT ini
diharapkan penggunaan IT akan mengantarkan enterprise tersebut kepada tujuannya,
Sedangkan
 Kerangka pengendalian internal COSO ialah Kebijakan, prosedur, dan praktik, dan struktur
organisasi yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar bahwa tujuan organisasi
dapat dicapai dan hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah atau dideteksi dan diperbaiki
 Dan yg terakhir Kerangka Manajemen risiko perusahaan COSO merupakan suatu kerangka
kerja untuk membantu perusahaan dalam memperhitungkan risiko yang sedang mereka
hadapi. Hal ini juga merupakan alat penting untuk memahami dan meningkatkan kontrol
internal SOA. Enterprise risk management sendirimemiliki arti yaitu sebuah proses, yang
dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen dan personil lainnya, diterapkan dalam
pengaturan strategi di seluruh perusahaan, yang dirancang untuk mengidentifikasi kejadian
potensial yang dapat mempengaruhi entitas, dan mengelola risiko hingga berada dalam
risiko yang dapat diterima, untuk memberikan keyakinan memadai sehubungan dengan
pencapaian tujuan entitas. memungkinkan manajemen untuk secara efektif menangani
ketidakpastian dalam bisnis dan risiko/peluang yang terkait serta meningkatkan kapasitas
untuk membangun nilai.

Anda mungkin juga menyukai