Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERSAWAHAN DI KOTA

METRO ANTARA TAHUN 2000-2015

(JURNAL)

Oleh
ASRUL ADIPKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Persawahan
di Kota Metro Antara Tahun 2000-2015

Asrul Adipka1. I Gede Sugiyanta2, Irma Lusi Nugraheni3


FKIP Universitas Lampung. Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
*email: adipkaasrul@gmail.com.Telp. +628984287151

Received: Apr, 27th 2018 Accepted: Apr, 27th 2018 Online Published: Apr, 27th 2018

This research examined in the physical aspects, which is widely rice fields in metro city that
changed. It can be seen through descriptive method, to technique data collection the
observation, documentation and analysis technique based on the simple frequency table.
Research results: 1.Broad rice fields in metro city in the past 15 years between 2000-2015 of
891 ha which had been changed. Altered form be a residential, trading facilities and public
facilities that is office building, school buildings , worship facilities , health facilities , sports
and facilities land is not woke up like a field , park , the way , sports facilities.

Keywords : forms of change, land use, rice fields

Penelitian ini dikaji dalam aspek fisik, yaitu luas lahan sawah di Kota Metro yang mengalami
perubahan. Diketahui melalui metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yaitu
observasi, dokumentasi dan teknik analisa data tabel persentase berdasarkan frekuensi
sederhana. Hasil Penelitian : 1. Luas lahan persawahan di Kota Metro yang mengalami
perubahan dalam kurun waktu 15 tahun antara tahun 2000-2015 seluas 891 Ha. 2. Bentuk
perubahan berupa lahan terbangun dan lahan tidak terbangun meliputi kawasan perumahan,
fasilitas perdagangan, dan fasilitas umum yang meliputi perkantoran, gedung sekolah, fasilitas
peribadatan, fasilitas kesehatan, fasilitas olah raga dan lahan tidak terbangun seperti lapangan,
taman, jalan, fasilitas olahraga.

Kata Kunci : bentuk perubahan, penggunaan lahan, sawah

Keterangan :
1
Mahasiswa Pendidikan Geografi
2
Dosen Pembimbing 1
3
Dosen Pembimbing 2
1. PENDAHULUAN bulkan kompleksitas permasalahan akibat
pertambahan jumlah penduduk, penemuan
A. Latar Belakang Masalah dan pemanfaatan teknologi, serta dinamika
pembangunan. Lahan yang semula
Lahan merupakan salah satu bagian berfungsi sebagai media bercocok tanam
penting dalam memenuhi kebutuhan (pertanian), berangsur-angsur berubah
manusia sebagai media untuk menanam menjadi multifungsi pemanfaatan. Pe-
dalam kegiatan pertanian, membangun rubahan spesifik dari penggunaan untuk
pemukiman, untuk penggunaan lain. Lahan pertanian ke pemanfaatan bagi non-
diartikan sebagai lingkungan fisik yang pertanian yang kemudian dikenal dengan
terdiri atas iklim, relief, tanah, air, dan istilah alih fungsi (konversi) lahan, kian
vegetasi serta benda yang ada di atasnya waktu kian meningkat.
sepanjang ada pengaruhnya terhadap
penggunaan lahan (Arsyad dalam Lutfi Berdasarkan masalah yang terjadi perlu
0XWD¶DOL dilakukan analisis untuk mengetahui
daaerah mana saja yang mengalami
Selama kurun waktu 14 tahun jumlah perubahan lahan persawahan, daerah mana
lahan sawah di Kota Metro mengalami yang mengalami perubahan paling sig-
penurunan seluas 879 Hektar yang nifikan, lahan sawah yang sebelumnya
dijadikan lahan bukan sawah. Penurunan menjadi mara pencaharian mayoritas
luas lahan sawah secara terus menerus masyarakat telah bertransformasi menjadi
berdampak pada aktivitas ekonomi pen- penggunaan lahan lain.
duduk yang bekerja dibidang pertanian,
dimana pada tahun 2003 jumlah rumah Dewasa ini perkembangan teknologi
tangga yang bekerja pada sektor pertanian tumbuh sangat cepat, terutama dalam
sebanyak 13.179 jiwa, sedangkan tahun bidang penyajian informasi tentang
2013 angka tersebut menyusut 30,03 pemetaan sangat menunjukkan eksis-
persen. Berkurangnya jumlah petani juga tensinya untuk menunjukkan bahwa
selaras dengan penurunan luas lahan bidang pemetaan juga tidak ketinggalan
persawahan dan kepemilikan lahan yang zaman. Hal ini ditunjukkan dengan banyak
dialih fungsi menjadi lahan bukan sawah terciptanya aplikasi-aplikasi untuk me-
(BPS Kota Metro, 2013). nyampaikan informasi secara praktis dan
cepat serta mudah untuk ditelaah oleh para
Perkembangan dan pembangunan daerah pembaca sehingga berdampak baik dalam
yang dilakukan pemerintah dalam me- pembangunan suatu wilayah dan
nyediakan infrastruktur dan pelayanan menganalisis sebaran lahan persawahan
dapat berimplikasi terhadap peningkatan yang mengalami perubahan yang ada di
kebutuhan lahan. Semakin pesatnya pem- Kota Metro sehingga informasi dapat
bangunan yang dilakukan menimbulkan bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
keterbatasan dan kebutuhan lahan yang diakses secara mudah dan kapan saja.
meningkat didukung oleh bertambahnya
jumlah penduduk, kegiatan sosial, kegiatan Dengan dibantu oleh teknologi yang
ekonomi berdampak semakin mening- mumpuni sekarang ini, sangat sedikit
katnya perubahan penggunaan lahan di hambatan untuk mewujudkan nya dan juga
wilayah tersebut. dibantu dengan kecanggihan teknologi
perangkat lunak atau software pembuat
Seiring pertumbuhan populasi dan per- peta dalam hal ini yaitu Sistem Informasi
kembangan peradaban manusia, peng- Geografi diantaranya adalah software
uasaan dan penggunaan lahan mulai ter- ArcView GIS 3.3, R2V.
usik. Keterusikan ini akhirnya menim-
didikan Ilmu Pengetahuan Sosial
B. Identifikasi Masalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pen-
didikan Universitas Lampung.
1. Luas lahan persawahan di Kota Metro 3. Hasil dari penelitian ini diharapkan
mengalami perubahan yang signifikan dapat menjadi referensi untuk pe-
pada tahun 2000-2015 nelitian sejenis.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
2. Bentuk perubahan luas lahan per- menjadi acuan untuk mengembangkan
sawahan di Kota Metro berbeda dari lahan persawahan yang cocok bagi
setiap kecamatan usaha tanaman.
5. Sebagai informasi kepada publik
C. Rumusan Masalah mengenai sebaran dan jenis lahan
persawahan yang ada di Kota Metro.
Berdasarkan identifikasi masalah, maka Sebagai bahan ajar dan contoh media
rumusan masalahnya yaitu: pembelajaran untuk materi Geografi
1. Berapa luas perubahan lahan per- SMA pada mata pelajaran Sistem
sawahan di Kota Metro pada tahun Informasi Geografi dan materi pokok
2000-2015? Peta.
2. Apa saja bentuk perubahan peng- F. Ruang Lingkup Penelitian
gunaan lahan persawahan di Kota
Metro pada tahun 2000-2015? Ruang lingkup penelitian ini adalah:
1. Ruang lingkup objek penelitian adalah
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian lahan persawahan di Kota Metro.
2. Ruang lingkup tempat penelitian
1. Tujuan Penelitian adalah Kota Metro.
3. Ruang lingkup waktu penelitian adalah
Berdasarkan rumusan masalah penelitian Tahun 2017.
ini bertujuan untuk Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini
1. Mengetahui luas lahan persawahan adalah Kartografi
yang mengalami perubahan di Kota
Metro pada tahun 2000-2015 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN
2. Mengetahui bentuk perubahan peng- KERANGKA PIKIR
gunaan lahan persawahan di Kota
Metro pada tahun 2000-2015 A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Geografi
2. Kegunaan Penelitian
Menurut Ikatan Geografi Indonesia atau
Adapun kegunaan penelitian ini
IGI dalam Sumadi (2003: 4) bahwa
diantaranya:
Geografi adalah suatu ilmu yang
1. Sebagai salah satu persyaratan untuk
mempelajari persamaan dan perbedaan
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
fenomena geosfer dengan sudut pandang
pada Program Studi Pendidikan Geo-
kelingkungan dan kewilayahan dalam
grafi Jurusan Pendidikan Ilmu Penge-
konteks keruangan.
tahuan Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Penelitian ini diharapkan dapat me- 2. Pemetaan
nambah pengetahuan baru dalam
Peta merupakan gambaran permukaan
bidang pemetaan pada Program Studi
bumi yang diperkecil, dituangkan dalam
Pendidikan Geografi Jurusan Pen-
selembar kertas atau media lain dalam 1. Variabel Penelitian
bentuk dua dimensi. Melalui sebuah peta
kita akan mudah dalam melakukan
Variabel penelitian menurut Sugiyono
pengamatan terhadap permukaan bumi
(2010: 61) adalah suatu atribut atau sifat
yang luas, terutama dalam hal waktu dan
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan
biaya (Dedy Miswar, 2012: 2).
yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam
III. METODOLOGI PENELITIAN
penelitian ini menggunakan 2 variabel
yaitu lokasi lahan persawahan dan
A. Metode Penelitian
perubahan penggunaan lahan persawahan
Menurut Tejoyuwono dalam Ida Bagoes
yang terdapat di Kota Metro.
Mantra (2008: 5), metode penelitian ialah
suatu ilmu tentang kerangka kerja
2. Definisi Operasional Variabel
melaksanakan pene-litian yang bersistem.
Bersistem berarti penelitian dikerjakan Definisi operasional adalah suatu definisi
secara kontekstual. yang diberikan kepada suatu variabel
Adapun metode penelitian yang digunakan dengan cara memberikan arti, atau
dalam penelitian ini adalah metode menspesifikan kegiatan, ataupun mem-
penelitian terapan (applied research) berikan suatu operasional yang diperlukan
bersifat des-kripitif. Metode deskriptif untuk mengukur konstrak atau variabel
adalah suatu metode dalam meneliti status tersebut (Moh. Nazir, 2005: 126).
sekelompok manusia, suatu objek, suatu Dalam penelitian ini menggunakan 2
set kondisi, suatu sistem pemikiran, variabel yang akan dijelaskan sebagai
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa berikut.
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif 1. Lahan persawahan
ini adalah untuk membuat des-kripsi, Lahan persawahan yang berarti suatu
gambaran atau lukisan secara sistematis, tempat yang dijadikan sebagai tempat
faktual dan akurat (Moh. Nazir, 2009:54). untuk bercocok tanam dalam bidang
pertanian. Jenis lahan persawahan adalah
lahan persawahan yang memiliki unsur
B. Objek Penelitian yang berbeda berdasarkan tujuan awal
dibuatnya. Untuk mengetahui luasan area
Objek dalam penelitian kualitatif adalah lahan yang terdapat di wilayah Kota Metro
objek alamiah atau natural setting. dilakukan observasi lapangan.
Sehingga penelitian kualitatif sering
disebut sebagai objek naturalistik. Objek 2. Perubahan penggunaan lahan per-
yang alamiah adalah objek yang apa sawahan
adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti
sehingga kondisi pada saat peneliti Perubahan penggunaan lahan persawahan
memasuki objek, setelah berada di objek, merupakan luas area yang berubah
dan setelah keluar dari objek relatif tidak menjadi lahan bukan sawah yaitu lahan
berubah (Sugiyono, 2010:2). Pada pe- terbangun seperti kawasan perumahan,
nelitian ini objek yang akan diteliti adalah fasilitas perdagangan, dan fasilitas umum
lahan persawahan yang ada di Kota Metro yang meliputi perkantoran, gedung
sekolah, fasilitas peribadatan, fasilitas
kesehatan, fasilitas olah raga dan lahan
C. Variabel Penelitian dan Definisi tidak terbangun seperti lapangan, taman,
jalan, dan lahan terbuka lainnya antara
Operasional Variabel tahun 2000-2015. Untuk mengetahui
perubahan penggunaan lahan pesawahan data profil pertanian Kota Metro yang
yang terdapat di wilayah Kota Metro terdapat di Dinas Pertanian Kota Metro
dilakukan teknik overlay menggunakan dan peta administratif Kota Metro dari
peta persebaran lahan persawahan tahun Bappeda Kota Metro
2015. Kemudian dilakukan observasi
lapangan untuk diketahui bentuk peru-
bahan lahan tersebut. Teknik Analisa Data
Analisis perubahan dilakukan dengan
D. Teknik Pengumpulan Data teknik tumpang tindih atau overlay antara
data spasial yang berupa peta ± peta yang
Pengumpulan data merupakan langkah
dibuat dengan data atribut sebelumnya.
yang paling penting dalam suatu
Data yang terkumpul dari observasi dan
penelitian, karena suatu penelitian tidak
dokumentasi yaitu berupa gambar-gambar
akan berjalan tanpa adanya data.
keadaan lokasi lahan persawahan yang
Pengumpulan data adalah prosedur yang
diperoleh di lapangan dan peta-peta
sistematis dan standar untuk memperolah
pendukung seperti peta administratif Kota
data yang diperlukan (Moh. Nazir, 2005:
Metro dan jaringan jalan. Data tersebut
174). Dalam penelitian ini metode
digunakan untuk memetakan lahan
pengumpulan data yang digunakan yaitu:
persawahan Kota Metro. Dalam menjawab
rumusan masalah maka teknik analisa data
Teknik Observasi yang digunakan adalah analisa data digital.
Observasi adalah cara dan teknik Analisa digital adalah penggunaan
pengumpulan data dengan melakukan komputer dengan menggunakan program
pengamatan dan pencatatan secara perangkat lunak untuk mengolah data yang
sistematis terhadap gejala atau fenomena telah diperoleh dari lapangan maupun hasil
yang ada pada objek penelitian (Moh. dokumentasi. Penyajian hasil penelitian
Pabundu Tika, 2005:44). Teknik adalah menampilkan peta sebaran dan
pengumpulan data dengan observasi ini jenis lahan persawahan yang disertai
digunakan untuk mengumpulkan data informasi lokasi, luas lahan, dan atribut
primer. pelengkap data pada peta. Proses analisis
data dimulai dengan menelaah seluruh data
Teknik pengumpulan data dengan yang tersedia dari berbagai sumber.
observasi ini dengan cara pengamatan
langsung di lapangan untuk mengetahui HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-
lokasi-lokasi lahan persawahan dan bentuk HASAN
perubahan penggunaan lahan persawahan
di Kota Metro. A. Gambaran Umum Daerah
Penelitian
Teknik Dokumentasi
Keadaan geografis yang akan dikaji dalam
Menurut Arikunto (2006:231), teknik penelitian ini meliputi keadaan fisik di
dokumentasi adalah suatu cara mencari daerah penelitian. Dalam penelitian ini
data mengenai hal-hal atau variabel yang keadaan geografis Kota Metro dilihat dari
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, letak, luas, batas wilayah, dan iklim.
majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya. Teknik 1. Keadaan Geografis Wilayah Kec-
pengumpulan data dokumentasi dilakukan amatan Kedamaian
untuk mengumpulkan data yang diperoleh
dari data sekunder dari instansi-instansi a. Letak
terkait. Data sekunder antara lain berupa
Letak astronomis adalah letak suatu Kabupaten Lampung Tengah
wilayah berdasarkan garis lintang dan
garis bujur bumi. Berdasarkan letak
astronomis .RWD 0HWUR WHUOHWDN SDGD ž ¶ - Bentang alam Kota Metro relatif datar
ž ¶ /6 GDQ ž ¶ - ž ¶ %7 \DQJ melandai dari arah barat daya ke arah
berjarak 45 km dari kota Bandar Lampung timur laut. Kondisi daerah aliran sungai
sebagai ibukotaProvinsi Lampung (DAS) umumnya lebar dan dangkal
dengan dinding relatif landai. Pada daerah
Luas lembah mengalir 4 (empat) sungai yaitu :
Bagian utara : Way Bunut dan Way
Posisi geografis Kota Metro secara Raman
administratif terbagi dalam 5 (lima) Bagian selatan : Way Sekampung dan Way
wilayahkecamatan dan 22 (duapuluh dua) Bantanghari
kelurahan dengan total luas wilayah 68,74
km2. Kota Metro memiliki batas-batas Iklim di Kota Metro berdasarkan Smith
wilayah sebagai berikut : dan Ferguson termasuk dalam kategori
1) Sebelah Utara : Kecamatan Punggur iklim B. Sebagian besar wilayah Kota
Kabupaten Lampung Tengah dan Metro merupakan daratan rendah yang
Kecamatan Pekalongan Kabupaten mempunyai ketinggian berkisar antara 25
Lampung Timur. ± 75 meter di atas permukaan laut (dpl),
2) Sebelah Selatan : Kecamatan Metro Curah hujan Wilayah Kota Metro diatas
Kibang Kabupaten Lampung Timur. rata-rata curah hujan tahunan, yaitu antara
3) Sebelah Timur : Kecamatan Pek- 180 ±260 mm/tahun.
alongan dan Kecamatan Batang-
hariKabupaten Lampung Timur.
Sebelah Barat : Kecamatan Trimurjo

Gambar 1. Peta Administrasi Kota Metro


Kota Metro pada tahun 2000 menunjukkan sebanyak 794 Ha sejak tahun 2000 adalah
pola penggunaan lahan yang tercampur perubahan luas lahan yang cukup besar
untuk pemukiman, perdagangan, peme- jika dilihat dari luas lahan persawahan
rintahan, lahan pertanian dan industri. yang sebelumnya. Pengamatan lapangan
Berikut adalah peta penggunaan lahan banyak menemukan pengkonversian lahan
sawah di Kota Metro tahun 2000 : sawah ke pemukiman merata di seluruh

Gambar 2. Peta Penggunaan Lahan Sawah Kota Metro Tahun 2000

Berdasarkan data penggunaan lahan sawah kecamatan, terutama pembangunan


tahun 2000 dan tahun 2015, selama kurun kawasan peru-mahan. Pola penggunaan
waktu 15 tahun jumlah lahan sawah di lahan di Kota Metro pada tahun 2000
Kota Metro mengalami penurunan seluas menunjukkan pola penggunaan lahan yang
794 Hektar yang dijadikan lahan bukan tercampur untuk pemukiman,
sawah. Dimana luas lahan sawah yang perdagangan, pemerintahan, lahan
paling banyak mengalami perubahan pertanian dan industri.
adalah menjadi lahan pemukiman, seperti
kawasan perumahan, perkantoran, gedung Berikut adalah peta penggunaan lahan
sekolah,fasilitas peribadatan, fasilitas kese- sawah di Kota Metro tahun 2015 :
hatan, bangunan, fasilitas olahraga, dan
fasilitas perdagangan.

Walaupun luas penggunaan lahan yang


paling besar di Kota Metro adalah lahan
pertanian yang merupakan lahan tidak
terbangun, namun pengurahan luas lahan
Gambar 3. Peta Penggunaan Lahan Sawah Kota Metro Tahun 2015

Secara umum, sebagian wilayah Kota Untuk memvisualisasikan lahan sawah


Metro merupakan wilayah potensial untuk yang mengalami perubahan di Kota Metro,
pengembangan kota, akan tetapi ada perlu dilakukan observasi guna
beberapa bagian wilayah yang perlu mendapatkan data yang akurat serta
mendapatkan perhatian yang serius yaitu mampu menampilkan keluaran peta
kawasan persawahan yang menjadi korban perubahan penggunaan lahan sawah dan
dalam menjalankan pembangunan. Yang menampilkan informasi deskriptif didalam
paling dominan saat ini adalah luas lahan peta. Selain itu juga perlu alat untuk
kurang dari 50% pada tahun 2015 jika mengolah dan menyimpan data salah
dibandingkan dengan luas lahan pada satunya yaitu Sistem Informasi Geografis
tahun 2000 lebih dari 50%. (SIG) yang berbasis komputer dan
penggunaannya dengan perangkat lunak
Unit analisis penelitian ini adalah berupa ArcView sebagai salah satu komponennya.
area/wilayah, dengan fokus perma-
salahannya adalah perubahan lahan Perangkat lunak ArcView mampu
persawahan per kecamatan. Hasil dalam menghasilkan keluaran peta yang mampu
penelitian yang diperoleh berdasarkan data menyajikan informasi mengenai perubahan
penggunaan lahan sawah di Kota Metro lahan persawahan di Kota Metro serta
tahun 2000 dan tahun 2015, luas lahan menyimpannya, dan yang paling penting
sawah di Kota Metro selama kurun waktu adalah mampu meng-overlay atau tumpang
15 tahun mengalami perubahan sebanyak susun dua atau lebih layer data. Layer data
794 Ha dari total luas lahan sawah pada dapat berupa simbol-simbol seperti simbol
tahun 2000 seluas 3.869 Ha menjadi 2.978 titik, garis, dan area. Sehingga
Ha. menghasilkan keluaran yang berupa
gambaran dalam bentuk peta secara
menyeluruh mengenai peta perubahan
lahan sawah di Kota Metro. Untuk lebih luas lahan sawah pada tahun 2000 seluas
jelasnya dapat dilihat pada gambar 3869 Ha menjadi 2978 Ha pada tahun
mengenai peta perubahan penggunaan 2015 yang menjadi lahan bukan sawah
lahan sawah di Kota Metro tahun 2015. seperti kawasan perumahan, fasilitas
Berikut menampilkan hasil overlay peta perdagangan, dan fasilitas umum yang
penggunaan lahan sawah tahun 2000 dan meliputi perkantoran, gedung sekolah,
tahun 2015. Berikut merupakan peta fasilitas peribadatan, fasilitas kesehatan,
perubahan penggunaan lahan sawah di fasilitas olah raga dan lahan tidak
Kota Metro tahun 2000-2015: terbangun seperti ladang, lapangan, taman,
jalan, dan lahan terbuka

Gambar 4. Peta PerubahanPenggunaan Lahan Sawah Kota Metro Tahun 2000-2015

2. KESIMPULAN DAN SARAN Dengan diimplementasikannya Undang-


undang no 41 yang berusaha
A. Kesimpulan mempertahankan lahan sawah, diharapkan
ketersediaan lahan sawah dapat terjaga dan
Hasil penelitian menunjukkan konversi tidak berubah demi menjamin ketahanan
lahan sawah cukup signifikan di wilayah pangan di suatu wilayah. Namun
studi, sebagian besar konversi penggunaan demikian, konversi penggunaan lahan
lahan sawah digunakan untuk pemanfaatan sawah ke lahan bukan sawah sebagai
lahan lain (bukan sawah). Dalam kurun dampak semakin intensifnya pembangunan
waktu tahun 2000-2015, luas perubahan pemukiman dan jaringan infrastruktur akan
penggunaan lahan persawahan di Kota mengancam keberlanjutan lahan sawah
Metro sejumlah 891 Ha yang sebelumnya kedepannya
B. Saran Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi
Geografis Konsep-konsep Dasar
Saran yang dapat penulis sampaikan (Prespektif Geodesi dan Geomatika).
adalah: Informatika: Bandung
1. Saran kepada pemerintah dalam
menyusun rencana pembangunan Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
secara merata dan tidak mengorbankan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
lahan sawah terus menerus, agar lahan Alfabeta. Bandung.
sawah selalu terjaga.
2. Agar selalu menjaga ketersediaan Sumadi. 2003. Buku Bahan Ajar Filsafat
lahan sawah yang masih tersisa karena Geografi. Diktat. Fakultas Keguruan
lahan sawah merupakan tempat untuk Ilmu Pendidikan Universitas
menanam makanan pokok penduduk Lampung: Lampung.
Indonesia yaitu padi dan produksi padi
pun semakin berkurang.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (2013). Metro


Dalam Angka 2013. BAPPEDA.
Kota Metro.

Mantra, Ida Bagus. 2004. Filsafat


Penelitian dan Metode Penelitian Sosial.
Yokyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Miswar, Dedy. 2012. Kartografi


Tematik.Penerbit Aura: Bandar
Lampung.

0XWD¶DOL /XWIL 12. Daya dukung


lingkungan untuk perencanaan
Pengembangan wilayah. Badan
Penerbit Fakultas Geografi (BPFG)
Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta. Bintarto, 1989.
Pengantar Geografi Pembangunan:
P.T.P.B Kedaulatan Rakyat,
Yogyakarta.

Moh.Pabundu Tika. 2005. Metode


Penelitian Geografi. Bumi Aksara:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai