PENDAHULUAN
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sebagai sumber protein hewani karena hampir
gizi bagi tubuh, maka konsumsi terhadap susu semakin meningkat. Hal tersebut
terlihat dari data konsumsi masyarakat pada tahun 2010 sebanyak 3.170.960 ton,
kemudian tahun 2011 meningkat menjadi 3.495.340 ton dan tahun 2012 meningkat
susu yang ada di dalam negeri. Berdasarkan data Kementan (2013) Pada tahun 2010
produksi susu mencapai 909.532 ton, tahun 2011 sebanyak 974.694 ton dan tahun
2012 sebanyak 959.732 ton. Data tersebut manunjukkan kontribusi susu nasional
hanya sekitar 27%, sedangkan 73% harus impor dari luar negeri.
dengan meningkatkan jumlah populasi sapi perah betina melalui impor sapi betina
Fries Holland (FH) dari luar negeri dan meningkatkan produktivitasnya. Produktivitas
sapi perah terdiri dari performans pertumbuhan, reproduksi dan produksi susu.
1
2
Performans pertumbuhan diantaranya bobot lahir, bobot sapih dan laju pertumbuhan.
Performans produksi meliputi produksi susu, lama laktasi dan lama kering.
Performans reproduksi meliputi umur pertama beranak, masa kosong, jumlah kawin
Produktivitas susu sapi perah dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan dan
interaksi antar keduanya. Faktor genetik meliputi mutu genetik dan faktor lingkungan
tersebut harus diperhatikan sehingga sapi perah mempunyai produktiivitas yang baik.
akan membantu peternak dalam usahanya. Pertumbuhan sapi perah betina mulai dari
stock bagi sapi perah yang mempunyai produksi susu rendah dan yang akan diafkir.
Pertumbuhan yang baik akan memiliki kontribusi yang besar terhadap penentuan
perah dapat berproduksi dengan baik. Selain itu, kemampuan tumbuh dari sapi pedet
produktif dan kapasitas produksi dari sapi dara setelah memasuki periode laktasi.
Pakan mempunyai peranan penting dalam menunjang pertumbuhan sapi pedet dan
Manajemen reproduksi pada setiap ekor sapi perah perlu dilakukan agar setiap
tahapan reproduksi berjalan sesuai dengan waktu yang diharapkan sehingga dengan
penanganan aspek reproduksi yang baik ini dapat meningkatkan populasi ternak yaitu
dengan adanya kelahiran dan jumlah produksi susu yang berkesinambungan setiap
tahunnya. Sistem tatalaksana reproduksi yang tepat memegang peran penting dalam
populasi sapi dan jumlah produksi susu yang tinggi serta berkesinambungan menjadi
satu perusahaan terbesar di Jawa Barat yang bergerak di bidang peternakan sapi perah
yang mengolah susu menjadi produk susu yang siap dikonsumsi. Sebagai perusahaan
yang besar, PT. UPBS Pangalengan melakukan pencatatan (recording) yang cukup
baik. Sapi perah yang ada di sana merupakan sapi perah FH yang diimpor dari
Australia dan akan dikembangkan di pangalengan. Oleh karena itu penting dilakukan
penelitian tentang produktivitas sapi perah di PT. UPBS Pangalengan. Belum adanya
penelitian tentang hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti tentang Studi
Pangalengan.
UPBS Pangalengan
UPBS Pangalengan.
1. Aspek Teoretis
pertumbuhan, performans reproduksi dan performans produksi susu yang ada di sana.
5
2. Aspek Teknis
susu, pengembangan usaha ternak sapi perah dan peningkatan produksi susu sapi
perah baik di lokasi penelitian ataupun lokasi lain dengan kemiripan kondisi
pemeliharaan. Selain itu, informasi ini juga diharapkan dapat bermanfaat untuk