Anda di halaman 1dari 11

64 _Kebijakan Pemerintah dan Tradisi Mudik Lebaran pada Masa Pandemi …, Nuria Febri Sinta Rahayu, dkk

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN TRADISI MUDIK LEBARAN


PADA MASA PANDEMI COVID-19

Oleh:
Nuria Febri Sinta Rahayu , Agus Machfud Fauzi 2, Dinda Ayu Aprilianti 3
1
1
Universitas Negeri Surabaya; nuriafebri.20017@mhs.unesa.ac.id
2
Universitas Negeri Surabaya; agusmfauzi@unesa.ac.id
3
Universitas Negeri Surabaya; dindaayu.20007@mhs.unesa.ac.id

ABSTRAK: Penelitian bertujuan untuk mengetahui intensitas kebijakan berupa regulasi


dengan tradisi mudik lebaran yang diberlakukan oleh pemerintah pada masa pandemi
covid-19 di Desa Wedoro. Teori yang digunakan adalah teori perubahan sosial dari Selo
Soemardjan. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan jenis
penelitian fenomenologi Covid-19. Munculnya fenomena tersebut pemerintah
mengantisipasi dengan memberlakukan kebijakan berupa regulasi yang harus dipatuhi
oleh masyarakat. Namun, nyatanya masih terdapat beberapa warga yang menyempatkan
waktu untuk pulang kampung (mudik). Ketika lebaran tiba, warga di desa Wedoro
mengikuti anjuran pemerintah untuk lebaran dirumah saja dan tidak melakukan mudik
untuk mencegah penyebaran Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang
melakukan mudik adalah masyarakat yang mayoritas berkedudukan asli Madura. Dalam
tradisi Madura terdapat istilah toren, ketika lebaran tiba, warga berbondong-bondong
mudik lebaran. Sehingga tradisi yang melekat pada kelompok masyarakat tidak dapat
diubah atau diganggu gugat meski dalam keadaan tertentu pandemi. Mereka menganggap
tradisi mudik merupakan hal wajib dilakukan. Berdasarkan fenomena tersebut, perangkat
Desa Wedoro mengeluarkan kebijakan bahwa setiap warga yang melakukan kegiatan
mudik lebaran maka harus membawa surat keterangan sehat dan bebas Covid-19.
melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 1 (satu) minggu. Apabila
terdapat warga yang teridentifikasi terpapar Covid-19, maka 1 (satu) keluarga melakukan
perawatan inap di Puskesmas terdekat dan mendapat dana bantuan dari desa untuk
keperluan sehari-hari. Upaya yang dilakukan pemerintah menimbulkan perubahan-
perubahan yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk pada tatanan pola perilaku
masyarakat. Dengan adanya perubahan yang terjadi selalu didasari dengan perencanaan
untuk menghasilkan apa yang ingin diwujudkan. Perubahan akan berjalan dengan baik
apabila didukung dengan pengendalian atau pengawasan dari yang menghendaki
perubahan (agent of change).

KATA KUNCI: Kebijakan Pemerintah, Regulasi, Tradisi Lebaran, Pandemi Covid-19

ABSTRACT: The research aims to determine the intensity of policies in the form of
regulation with the tradition of Eid al-Fitr homecoming imposed by the government
during the covid-19 pandemic in Wedoro Village. The theory used is the theory of social
change of Selo Soemardjan. The research approach uses descriptive qualitative with the
type of phenomenological research of Covid-19. The emergence of this phenomenon the
government anticipates by imposing policies in the form of regulations that must be
adhered to by the community. However, in fact there are still some residents who take the
time to go home. When Lebaran arrived, residents in Wedoro village followed the
government's advice to Eid al-Fitr at home only and did not make homecoming to prevent
the spread of Covid-19. The results showed that the homecoming is a society that is

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 1, April 2021 (halaman 64 - 74) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 65

majority native to Madura. In Madura tradition there is the term toren, when Eid arrives,
people flock to Eid al-Fitr. So that the tradition attached to the community can not be
changed or contested even in certain circumstances pandemic. They consider the tradition
of homecoming a must-do. Based on the phenomenon, wedoro village device issued a
policy that every citizen who conducts Eid al-Fitr homecoming activities must bring a
certificate of health and free Covid-19. self-isolation in each house for 1 (one) week. If
there are residents who have been identified as exposed to Covid-19, then 1 (one) family
conducts hospital treatment at the nearest puskesmas and receives assistance from the
village for daily needs. The government's efforts to make changes that affect the social
system, including the order of patterns of community behavior. With the changes that
occur is always based on planning to produce what you want to realize. Changes will run
well if supported by control or supervision of who wants change (agent of change).

KEYWORDS: Government Policy, Regulation, Eid Tradition, Covid-19 Pandemic

PENDAHULUAN Keadaan tersebut mengakibatkan


keresahan yang terjadi di lingkungan
Kabar virus mematikan yang masyarakat, sehingga setiap masyarakat
berasal dari Wuhan China ditemukan ketika memiliki kepentingan di luar
pada bulan Desember tahun 2019. rumah diwajibkan untuk mematuhi
Menurut beberapa media informasi, virus protokol kesehatan yang telah
tersebut dihasilkan oleh pasar hewan diberlakukan oleh pemerintah seperti
yang ada di negara tersebut, sehingga menggunakan masker, menjaga jarak,
negara China sempat dalam kondisi dan mencuci tangan. Sehingga keadaan
terpuruk, virus tersebut dikenal dengan tersebut menimbulkan kebiasaan baru
nama Covid-19. Setelah Virus tersebut yang terus berulang dan menjadi budaya.
mewabah di negara China, virus tersebut Jika dikaitkan dengan budaya baru
dikonfirmasi telah menyebar ke seluruh tersebut maka sama seperti yang
negara termasuk di wilayah Asia. Setelah dikatakan oleh Louis Althusser mengenai
mengetahui hal tersebut, pemerintah coupure,maksudnya ialah terdapat proses
Indonesia mengambil tindakan tegas memahami dealektikal materealis akibat
untuk menanggulanginya. Berdasarkan adanya suatu problematika.
surat edaran yang dikeluarkan oleh Kebijakan-kebijakan yang dite-
pemerintahan pada masa pandemi kini, rapkan di tengah kehidupan masyarakat
berbagai kebijakan dibuat dan saat pandemi berlangsung meng-
diberlakukan oleh pemerintah dengan akibatkan perubahan sosial. Perubahan
tujuan memutus mata rantai penyebaran sosial yang terjadi karena adanya
Virus Covid-19 yang ada di Indonesia, perubahan pada suatu lembaga yang
seperti pemberlakuan kebijakan 3-M, mempengaruhi sistem serta pola-pola
PSBB, dan PPKM. Upaya yangdilakukan perilaku dalam kelompok masyarakat1.
oleh pemerintah tersebut semakin Seiring berjalannya kebijakan yang
diperketat karena setiap harinya angka diberlakukan, memunculkan keadaan
kasus positif Covid-19 terus bertambah memaksa terhadap semua masyarakat
dan angka kematian yang disebabkan untuk mematuhi kebijakan-kebijakan dari
virus tersebut juga semakin meningkat. pemerintah. Namun banyak dari mereka
yang belum terbiasa mematuhi protokol

1
Selo Soemardjan dalam Sosiologi Suatu Pengantar,
2015 (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) , hlm 261.

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
66 _Kebijakan Pemerintah dan Tradisi Mudik Lebaran pada Masa Pandemi …, Nuria Febri Sinta Rahayu, dkk

kesehatan seperti menggunakan masker 100 juta. Pada proses pelanggaran


ketika beraktivitas di luar, dan lain-lain. nantinya ada tahapan berupa teguran
Perubahan yang terjadi pada masyarakat secara persuasif hingga sanksi berat
ini berlangsung tanpa adanya sesuai dengan UU Pasal 93 Tahun 2018.
pengawasan masyarakat sehingga Namun berdasarkan fenomena yang
menimbulkan dampak yang tidak terlihat pada saat libur lebaran tahun 2020
diharapkan. yang lalu, adanya regulasi yang
Kebijakan dari pemerintah tetap diterapkan di Desa Wedoro berdasarkan
diberlakukan pada setiap elemen kebijakan pemerintah tidak mengubah
masyarakat termasuk pada tingkat desa. pemikiran para warga untuk melakukan
Ketika libur lebaran tiba, terdapat kebiasaannya yaitu pulang kampung pada
regulasi dari desa atas wewenang masa pandemi meski adanya sanksi
pemerintah untuk melarang para warga kebijakan yang telah diberlakukan
dalam melakukan kegiatan di luar rumah pemerintah kepada warga yang memaksa
termasuk pada tradisi mudik lebaran yang melakukan mudik. Maka dengan
biasa dilakukan masyarakat pada masa demikian, pemerintah harus bekerja sama
lebaran. Adanya bentuk regulasi yang dengan tatanan-tatanan struktur dalam
terdapat di Desa Wedoro terhadap tradisi pemerintahan mulai dari setiap provinsi,
mudik lebaran merupakan bentuk kabupaten, kecamatan, sampai ke daerah
kebijakan atas penerapan yang untuk lebih memperketat dan
diberlakukan dalam pandemi yaitu menegakkan kembali hukum yang
penerapan 3M, PSBB, dan PPKM. berlaku.
Dengan kondisi tersebut memunculkan Adanya kebijakan mengenai
adanya larangan dari Presiden RI (Joko larangan budaya pulang kampung
Widodo) pada perayaan Hari Raya Idul memberikan asumsi positif maupun
Fitri 1441 Hijriah yaitu seluruh negatif dari masyarakat karena diantara
masyarakat harus tetap berdiam di rumah mereka ingin berkumpul dengan sanak
dan tidak diperbolehkan untuk saudaranya, sedangkan disisi lain dengan
melakukan mudik atau pulang kampung, kegiatan yang dilakukan di luar rumah
kebijakan tersebut diberlakukan sebagai dapat memicu penyebaran angka Covid-
upaya pencegahan penyebaran virus 19. Di daerah Jawa Timur terdapat
Covid-19. Dengan larangan tersebut, kenaikan angka Covid-19 tertinggi
maka Menteri Perhubungan menge- setelah Jakarta. Dengan demikian maka
luarkan kebijakan mengenai Gubernur Jawa Timur menghimbau
pengendalian pada semua transportasi kepada semua daerah Jawa Timur untuk
selama musim mudik lebaran untuk menyediakan tempat layanan observasi
mencegah penyebaran virus Covid-19 atau isolasi mandiri hingga di tingkat desa
berlangsung (Permenhub No. 25 Tahun karena berdasarkan prakiraan nantinya
2020). terdapat fenomena perlonjakan angka
Dalam kebijakan Permenhub pulang kampung pada masyarakat.
yang diedarkan terdapat larangan yang Adanya regulasi yang telah dirancang
menerapkan sanksi tercantum dalam UU oleh pemerintah masih terus diabaikan
Pasal 93 Tahun 2018 yang berisi tentang oleh masyarakat, sehingga untuk
kegiatan karantina kesehatan kepada mengantisipasinya pemerintah membuka
seluruh masyarakat, dan apabila ada suatu pintu kepada para pemudik untuk pulang
pelanggaran pada karantina kesehatan kampung dengan cara memenuhi
maka nantinya dikenakan pidana satu persyaratan yang dibuat seperti kebijakan
tahun penjara dan denda maksimal Rp.

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 1, April 2021 (halaman 64 - 74) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 67

protokol kesehatan sesuai anjuran dan pendukung, untuk selanjutnya melakukan


berdasarkan persyaratan dari pemerintah. wawancara dan observasi mendalam
Persyaratan tersebut antara lain: dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah
(1) Para pekerja pada bidang pertahanan, disusun dan dikembangkan, lalu
keamanan, dan ketertiban umum, selanjutnya dilakukan pengolahan dan
kesehatan, kebutuhan dasar, fungsi konsolidasi data, guna penelitian tersebut
ekonomi, hingga percepatan penanganan menghasilkan data yang akurat dan bisa
Covid-19. (2) Pasien yang membutuhkan menjamin keasliannya. Untuk
penangan mesdis. (3) Masyarakat yang menguatkan penelitian ini terdapat
memiliki kebutuhan mendesak. (4) Para beberapa data yang diambil dari media
pemulangan PMI, WNI, dan pelajar dari sosial seperti media televisi, instagaram,
luar negeri untuk pulang ke daerah asal. maupun twitter.
Dengan adanya kebijakan-kebijakan Metode ini dilakukan untuk
yang telah dupayakan maka diharapkan menganalisis regulasi di Desa Wedoro
masyarakat selalu memperhatikan dan Kec. Waru dengan budaya pulang
mematuhi kebijkan tersebut, sehingga kampung saat lebaran dengan kebijakan
dapat memutus mata rantai penyebaran pemerintah (3M-PSBB) yang berlaku di
Covid-19. tahun 2020. Penelitian ini menggunakan
teori perubahan sosial dari Selo
METODE Soemardjan yang mengatakan bahwa
terjadinya perubahan sosial terjadi pada
Penelitian ini menggunakan suatu kelembagaan di masyarakat yang
metode kualitatif deskriptif yang dalam mempengaruhi aspek-aspek soail seperti
penjelasannya mengacu pada definisi nilai, sikap, pola perilaku, dan sistem
yang diperoleh dari pandangan sosial yang ada di masyarakat. Adanya
masyarakat. Berdasarkan pendapat regulasi yang di tegakkan oleh aparat
Sugiyono (2005) bahwa metode pemerintah dan dibantu dengan pegawai
deskriptif merupakan metode yang daerah guna memutus mata rantai
digunakan untuk menggambarkan atau penyebaran Covid-19 ini memberikan
menganalisis hasil dari penelitian yang perubahan sosial yang cukup luas.
dilakukan tetapi tidak digunakan untuk
menyimpulkan secara luas. Sehingga HASIL DAN PEMBAHASAN
nantinya data yang diperoleh dari metode
ini berdasarkan dengan realita yang Kebijakan Regulasi pada Masa
terjadi di lapangan. Pandemi
Metode pengambilan data adalah
wawancara2 dan observasi3. Metode Kabar tentang hadirnya virus
wawancara dan observasi ini memiliki Covid-19 yang berasal dari Wuhan China
keunggulan yaitu tidak ada hasil disebut virus yang mematikan telah
rekayasa. Untuk penelitian ini objeknya didengar sejak bulan Desember 2019,
adalah warga Wedoro Kec. Waru Kab. keadaan tersebut sempat membuat geger
Sidoarjo yang dilakukan dengan cara seluruh negara di dunia, salah satunya di
purposive sampling. Dalam metode Indonesia. Tidak lama kemudian kabar
pengumpulan data, peneliti virus pandemi tersebut menyebar sampai
menggunakan dokumentasi sebagai di Indonesia dan memberikan

2 3
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab untuk Observasi adalah tinjauan atau pengamatan secara
mendapatkan keterangan atau pendapat mengenaisuatu spesifik. (Sugiyono, 2017: 203)
hal. (KBBI)

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
68 _Kebijakan Pemerintah dan Tradisi Mudik Lebaran pada Masa Pandemi …, Nuria Febri Sinta Rahayu, dkk

kekhawatiran, pasalnya dikemudian hari menggunakan hand sanitizer yang


terdapat beberapa warga yang terindikasi berbahan dasar alkohol agar bersih dari
terkena virus Covid-19. Adanya pandemi kuman-kuman yang menempel pada
tersebut menjadi masalah sosial dan tangan dan area sekitarnya. (3) Menjaga
mengakibatkan perubahan pola perilaku Jarak; Apabila anda melakukan kegiatan
masyarakat hingga saat ini. Berbagai di luar rumah maka yang perlu
aspek kehidupan telah mengalami diperhatikan adalah dengan menjaga
perubahan yang sangat signifikan, karena jarak dengan orang sekitar. Dalam
selang beberapa waktu angka kematian anjuran untuk menjaga jarak ialah satu
yang diakibatkan oleh virus tersebut terus sampai dua meter. (4) Menjauhi
meningkat. Kerumunan; Dalam kegiatan yang
Pemerintah masih terus berupaya dilakukan di luar rumah yang sangat
untuk megatasi permasalahan tersebut penting adalah menjauhi kerumunan,
mulai dari penerapan 3M kemudian karena saat berkerumun ada kontak fisik
penerapan PSBB yang mengalami yang tidak berjarak sehingga dapat
perpanjangan hingga saat ini diubah dimungkinkan lebih cepat jika terpapar
dengan penerapan PPKM. Kebijakan 3M dengan virus Covid-19. (5) Mengurangi
merupakan kebijakan yang wajib Mobilitas Mobilitas yang dimaksud ialah
dilakukan yaitu dengan mencuci tangan pergerakan yang dilakukan oleh
dengan air yang mengalir, memakai masyarakat untuk keluar rumah. Dan
masker, dan menjaga jarak dari diharapkan masyarakat tidak perlu keluar
kerumunan. Kebijakan tersebut disahkan rumah apabila tidak dalam keadaan yang
oleh pemerintah pada awal September mendesak dan penting.
dalam surat edaran dari Sekertaris Jendral Penerapan 5M sama halnya
Kemendikbud No. 77106/A.A7/EP/2020. dengan 3M, akan tetapi pemerintah
Kebijakan 3M disaranakan untuk meningkatkan kembali kebijakan yang
diterapkan ketika beraktivitas di dalam ada sebelumnya guna masyarakat lebih
maupun di luar rumah, akan tetapi hal memperhatikan dan peduli dengan
tersebut menimbulkan pendapat pro- kesehatan yang ada pada dirinya. Dalam
kontra di masyarakat, pasalnya beberapa penerapan PSBB terdapat berbagai
masyarakat berpendapat apabila kegiatan regulasi yang diterapkan dan telah
di dalam rumah tidak menimbulkan tercantum pada Peraturan Pemerintah No.
kerumunan. Kebijakan 3M terus 21 Tahun 2020 mengenai Pembatasan
dioptimalkan dan diperketat sehingga Sosial Berskala Besar atau PSBB dalam
muncul kebijakan baru yaitu 5M. rangka percepatan untuk penangan virus
Penerapan 5M ini merupakan pengganti Corona-19, kemudian Peraturan Menteri
dari kebijakan 3M. Kesehatan No. 09 Tahun 2020 mengenai
5M yang dimaksud di sini ialah: pedoman dalam Pembatasan Sosial
(1) Memakai Masker; Diharapkan kepada Berskala Besar atau PSBB, dan Peraturan
seluruh masyarakat untuk menggunakan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
masker saat berkegiatan diluar rumah atau Perpu No. 01 Tahun 2020 mengenai
ataujuga saat berku mpul dengan kerabar Kebijakan Keuangan Negara dan
di manapun tempatnya. (2) Mencucui Stabilitas Sistem Keuangan Untuk
Tangan; Setiap orang perlu melakukan Penanganan dari pandemi Covid-19
cuci tangan menggunakan sabun dan air dalam menghadapi rintangan yang
yang mengalir secara bersih. Apabila membahayakan sektor perekonomian di
tidak memungkinkan untuk bercuci Indonesia. Penerapan kebijakan PSBB
tangan maka yang harus dilakukan ialah yang ditekankan oleh Presiden RI yaitu,

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 1, April 2021 (halaman 64 - 74) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 69

Joko Widodo pada tanggal 31 Maret pada masyarakat. PSBB yang dilakukan
2020. Akan tetapi baru direalisasikan yaitu dengan waktu 24 jam sehingga
pertama kali di daerah ibukota Jakarta terdapat pelaksanaan jam malam pada
pada tanggal 10 April 2020. Dan pukul 21.00 WIB seluruh warga tidak
kemudian, di ikuti oleh daerah-daerah boleh ada yang beraktivitas di luar rumah.
yang lain seperti Sumatera Barat,
Tangerang, termasuk di daerah Sidoarjo,
Surabaya, dan Gresik.
Saat penerapan PSBB
berlangsung berbagai kegiatan
diberhentikan untuk sementara waktu,
seperti kegiatan belajar tatap muka di
sekolah, jual-beli di pasar atau pertokoan,
pemberhentian kegiatan pariwisata, dan
kegitan yang melibatkan fasilitas umum.
Namun terdapat pengecualian yang
melibatkan delapan sektor dalam Gambar 1.
kebutuhan manusia. Seperti sektor (Sumber:https://www.instagram.
kesehatan, sektor pangan, sektor com/p/CAH1xwnAra7/?ighsid=6jirwvu2
keuangan, dan sektor komunikasi. n
Dengan adanya regulasi yang telah 9e7https://www.instagram.com/p/B_wQ
dikeluarkan oleh pemerintahan maka pFKgLeS/?ighsid=19grd2d9hwolk)
pihak Kepolisian menindak lanjuti
dengan Maklumatnya pada No. Pada jilid II dilakukan pada
Mak/2/III/2020 mengenai Kepatuhan tanggal 12 Mei 2020 dan kembali
Masyarakat Dalam KebijakanPemerintah beroperasi dalam waktu 24 jam hingga
guna memutus mata rantai penyebaran dua pekan ke depan dengan kebijakan dan
Covid-19 dalam kegiatan PSBB. sanksi yang diperketat sebagai
Adanya maklumat tersebut untuk konsekuensinya saat melanggar. Dalam
mengatasi pelanggaran yang dilakukan memperketat regulasi yang
oleh masyrakat. Di daerah Sidoarjo, bersinambungan ini maka dilakukan
Surabaya, dan Gresik juga menerapkan operasi pada jam malam dalam waktu 24
kebijakan PSBB yang di perintahkan oleh jam di tempat-tempat umum. Seperti,
Gubernur Jawa Timur, sehingga desa- pasar, fasilitas umum, persimpangan
desa yang ada pada daerah tersebut jalan besar, dan pabrik industri. (Heru
mendapatkan regulasi dari pemerintah Tjahjono, 2020). Dalam kebijakan ini,
yang harus ditaati. Gubernur Jawa Timur meminta untuk
PSBB yang diberlakukan oleh memberlakukan physical distancing pada
Gubernur Jawa Timur terbagi menjadi fasilitas umum, dan pemberlakuan pada
dua jilid. Pada jilid I dilakukan pada oprasi ganjil-genap. Untuk sanksi yang
tanggal 20 April 2020. Beliau membuat diberikan bagi setiap pelanggar yaitu
kebijakan tersebut berdasarkan dengan tidak dapat melakukan perpanjangan SIM
surat edaran Menteri Kesehatan No. 09 dan SKCK karena pihak keamanan dapat
Tahun 2020 mengenai Pedoman PSBB melakukan penahanan pada KTP
untuk Percepatan Penanganan Kasus pelanggar.
Covid-19. Kebijakan tersebut dilakukan Berdasarkan data yang diperoleh,
dengan dibantu oleh aparat kepolisian para pelanggar PSBB di jilid II dapat
untuk mengawasi mobilitas yang ada terancam Undang-Undang Pidana, Pasal

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
70 _Kebijakan Pemerintah dan Tradisi Mudik Lebaran pada Masa Pandemi …, Nuria Febri Sinta Rahayu, dkk

216 KUHP dan ancaman hukuman Berdasarkan fakta yang terjadi di


penjara selama empat bulan dua minggu4. lapangan sebagaian basar masyarakat
Pada kenyataannya, PSBB jilid II masih memanfaatkan teknologi untuk dapat
terdapat kelonjokan kendaraan bersilaturrahmi melalui virtual online.
khususnya pada roda dua yakni 40%. Mereka hanya dapat bertemu dan
memaafkan satu sama lain secara tidak
Lebaran pada Masa Pandemi langsung atau tatap muka via online.
Adanya dukungan dari aplikasi digital
Pada tahun-tahun sebelumnya yang dapat diakses melalui benda
dengan mudah kita dapat melakukan elektronik seperti telepon genggam dan
kegiatan di luar rumah atau berlibur dan laptop sudah bukan menjadi alasan untuk
mudik dengan sesuka hati tanpa adanya tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.
regulasi yang mengikat. Namun, pada Sehingga pada masa pandemi ini semua
tahun 2020 semua kegiatan yang ingin elemen masyarakat hanya bisa
dilakukan sangat terbatas dan sangat mengandalkan dari aplikasi tersebut
terikat dengan kebijkan-kebijakn dari untuk melakukan kegiatan yang
pemerintah. Salah satunya saat lebaran membutuhkan tatap muka.
tiba, lebaran di tahun 2020 menjadi Selain itu, saat halal bi halal
lebaran yang berbeda. Berdasarkan lebaran sebagian masyarakat juga
dengan regulasi yang telah diberlakukan menolak adanya tamu yang berkunjung
oleh pemerintah maka disaat lebaran ke rumah. Dan budaya yang ada untuk
pemerintah menghimbau kepada seluruh berbagai angpao mereka berikan dengan
masyarakat untuk tetap merayakan cara yang unik, seperti di daerah Waru
lebaran dengan di rumah saja, dan sesuai dan Karangrejo. Sebagian dari mereka
dengan anjuran pemerintah untuk tetap berpendapat bahwa adanya kebijakan dari
mematuhi protokol kesehatan melalui pemerintah tidak mengubah bentuk
3M, PSBB, dan sampai sekarang yaitu kesakralan untuk merayakan lebaran
PPKM. Masyarakat tidak dapat bersama dengan keluarga.
melakukan kegiatan halal bi halal dengan
sanak famili bahkan tetangga sekitar
rumahnya.

Gambar 3.
(Sumber:https://www.viva.co.id/berita/na
sional.com)

Gambar 2.
(Sumber:https://www.bbc.com)

Gambar 4.
(Sumber: Tribun Jawa Timur Travel)

4 Pemkot Bogor UU KUHP, Pasal 216.

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 1, April 2021 (halaman 64 - 74) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 71

Tradisi Mudik Lebaran pada Masa


Pandemi

Tradisi saat lebaran sangat


melekat pada setiap masyarakat. Jika
dilihat di lapangan sebagian masyarakat
di Desa Wedoro merupakan penduduk
urbanisasi dari desa ke kota dan menetap
untuk menempuh kehidupan baru yang
layak. Sehingga, mayoritas dari mereka Gambar 5.
setiap libur lebaran tiba melakukan Masyarakat mudik dengan melintasi
kegiatan pulang kampung. Namun jembatan Suramadu.
berbeda dengan lebaran di tahun 2020. (Sumber: Instagram Jawa Pos)
Berdasarkan peraturan dari Kementerian
Perhubungan yang telah diresmikan, pada Dengan kondisi yang diakibatkan oleh
Permenhub No. 25 Tahun 2020 kebijakan-kebijakan dari pemerintah
mengenai pengendalian transporatsi guna guna memutus mata rantai penyebaran
mencegah penyebaran kasus Covid-19. Covid-19 masyarakat mau tidak mau
Larangan tersebut baik dalam sarana dipaksa untuk mengikuti peraturan
transportasi darat, laut, maupun udara, yang sifatnya hukum. Peraturan
baik transportasi umum maupun merupakan tujuan dari kehendak yang
transporatsi pribadi. Akan tetapi terdapat diingonkan oleh sesorang, lembaga,
pengecualian pada transporatsi yang ada atau yang lain.
seperti, kendaraan dinas, kendaraan TNI Peraturan mengandung makna
atau Polri, kendaraan ambulans atau yang kukuh, tidak dapat di goyangkan
jenazah, dan kendaraanyang mengangkut dan memaksa. Sehingga semua wajib
barang logistik. untuk mentaati peraturan yang ada
Mayoritas dari masyarakat dalam masyarakat. Berdasarkan
memang mematuhi kebijakan yang telah dengan fenomena di lapangan,
disahkan oleh pemerintah. Akan tetapi terdapat perubahan-perubahan yang
masih ada beberapa masyarakat yang terjadi pada masyarakat sehingga
belum mampu mengikuti kebijakan mempengaruhi pola perilaku yang ada.
tersebut sehingga nekat untuk melakukan Perubahan yang dilakukan
kegiatan mudik lebaran. Termasuk di pemerintah dan diterapkan di masyarakat
daerah Wedoro, beberapa warga yang merupakan bentuk perubahan yang
berasal dari Madura mengikuti tradisi dikehendaki (Itended-Change), dalam
toron dan banyak yang melakukan mudik perubahan ini terdapat perencanaan yang
saat lebaran sehingga menimbulkan sudah dipikirkan matang oleh pihak
kepadatan area jembatan Suramadu pemerintah5. Pasalnya semua kebijakan
akibat lebaran tiba. Adanya peraturan dari yang ada tidak seperti yang diinginkan
pemerintah sebagian kecil dilanggar oleh oleh sebagian masyarakat. Mayoritas dari
masyarakat yang mengenal tradisi mereka menginginkan untuk melakukan
sehingga melupakan regulasi yang dapat tradisi mudik lebaran akan tetapi pada
menimbulkan konsekuensinya. realitasya semua kegiatan masyarakat
diatur oleh pemerintah. Menurut teori
Unilinear theoris of evolution6 teori ini

5 6
Selo Semardjan, op.cit., hlm. 381 dan seterusnya. Inkeles Alex, What Is Sociology (New Delhi:
Prentice Hall Of India,1965), hlm, 31.

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
72 _Kebijakan Pemerintah dan Tradisi Mudik Lebaran pada Masa Pandemi …, Nuria Febri Sinta Rahayu, dkk

berpendapat bahwasanya manusia dan yang mendesak. Malah sebaiknya,


masyarakat dapat mengalami kebiasaan-kebiasaan yang diupayakan
perkembangan dalam perubahan melalui oleh pemerintah kini melekat dalam
proses bertahap (August Comte, Herbert kesehariannya. Seperti saat lebaran yang
Spencer). lalu masyarakat dinilai 85% mengalami
Terwujudnya kesempurnaan ketertiban dalam kebijakan pemerintah.
dalam mematuhi kebijakan protokol Sehingga, hanya sebagian kecil dari
kesehatan maka masyarakat dan budaya masyarakat yang masih bertekad untuk
perlu bekerjasama dengan tahapan proses berkegiatan di luar rumah.
dari yang sederhana, kemudian kompleks
sehingga muncul kesempurnaan dalam PENUTUP
masyarakat. Kebijakan tersebut dengan
mengubah pola perilaku masyarakat agar Segala upaya yang telah
lebih berhati-hati dan sangat menjaga dilakukan pemerintah untuk memutus
kesehatan. Dengan dibantu penerapan mata rantai penyebaran Covid-19 dapat
3M, PSBB, dan PPKM masyarakat dapat dikatakan sudah membawa hasil.
membentuk perubahan. Sehingga angka Pernyataan tersebut dibuktikan dengan
kasus yang tadinya mencapai 1000 data bahwa terdapat tiga provinsi yang
sekarang menjadi 800-an. Adanya memiliki penurunan angka kasus Covid-
keberhasilan tersebut karena berada di 19, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
bawah pengawasan7. Sulawesi Selatan8. Namun tidak berhenti
Masyarakat di desa Wedoro di situ, pemerintahterus berupaya untuk
mengalami pola perubahan dalam mewujudkan tujuan yang diinginkan
berperilaku. Ketika terbiasa dengan jam meski berbagai perubahan terjadi dari
malam pada pukul 21.00 - 04.00 WIB, berbagai aspek. Pemerintah juga
maka semua tempat terasa sunyi tidak menghimbau untuk perangkat desa
seperti sebelumnya. Kegiatan-kegiatan memperketat kembali kebijakan yang
seperti ibu-ibu PKK sudah tidak diberlakukan khususnya saat libur
melakukan kegiatan yang biasa lebaran tiba.
dilakukan dengan berkerumun, namun Ketika lebaran tiba, warga di
kegiatan yang dilakukan untuk bertemu Desa Wedoro mengikuti anjuran
hanya ketika mengurus keuangan PKK pemerintah untuk lebaran di rumah saja
saja. Lalu segerombol ibu-ibu rumah dan tidak melakukan mudik lebaran
tangga yang sering melakukan kegiatan untuk mengurangi penyebaran kasus
seperti merumpi, saat ini sudah tidak Covid-19. Namun berdasarkan
terjadi. penelitian yang melakukan mudik
Masyarakat saat ini dibandingkan lebaran ialah masyarakat yang
dengan sebelumnya sangat berbeda. mayoritas berkedudukan asli Madura.
Yakni yang sebelumnya tidak Dalam tradisi Madura terdapat istilah
memperdulikan kesehatannya, saat ini toren yang dimana ketika lebaran tiba,
lebih memperdulikan kesehatannya maka semua warga berbondong-
seperti sering mencuci tangan ketika bondong untuk melakukan kegiatan
keluar-masuk ruangan, jarang mudik lebaran. Sehingga tradisi yang
berkerumun dengan orang- orang yang melekat dalam suatu kelompok
tidak dikenal, tidak melakukan kegitan di masyarakat tidak dapat diubah atau
luar rumah apabila tidak ada kepentingan diganggu gugat meski dalam keadaan

7 8
Ibid., hlm 380, 381. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Jakarta,
21 Oktober 2010.

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 1, April 2021 (halaman 64 - 74) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 73

tertentu. Karena menurut sebagian besar 03.52 WIB. Diakses pada


dari mereka tradisi merupakan hal wajib tanggal 16 Februari 2021
yang perlu dilakukan. Sehingga tradisi Andika Dian. 2020. “Dampak Pelarangan
yang melekat dalam suatu kelompok Mudik Akibat Pandemi Covid-
masyarakat tidak dapat diubah atau 19 Terhadap Bisnis Angkutan
diganggu gugat meski dalam keadaan Udara di Indonesia”. Journal of
tertentu. Karena menurut sebagian besar CivilEngineering and Planning.
dari mereka tradisi merupakan hal wajib Hal, 119-121. Vol. 1, No. 2.
yang perlu dilakukan. Aunillah, Rinda. July 2020.
Berdasarkan fenomena tersebut, “Determinisme Teknologi:
para pihak perangkat Desa Wedoro Perayaan Idul fitri di Sat
memberikan kebijakan di desa, bahwa Pandemi”. Fakultas Ilmu
setiap warga yang melakukan kegiatan Komunikasi, Universitas
mudik lebaran maka harus membawa Padjadjaran. Hal, 5-8 Vol. 3,
surat keterangan ehat dan bebas dari No. 1
Covid-19. Dan melakukan isolasi mandiri Harto Ambrosius.
di rumah masing-masing selama satu https://www.kompas.id/baca/nu
minggu. Apabila terdapat warga yang santara /2020/05/19/larangan-
teridentifikasi terpapar kasus Covid-19 mudik-masih- diabaikan-di-
maka satu keluarga melakukan perawatan jatim/ 19 Mei 202011: 33WIB.
inap di Puskesmas terdekat dan mendapat Diakses pada tanggal 15
dana bantuan dari desa untuk Februari 2021.
kesehariannya. Mujani Saiful, Irvani Deni. 20 Oktober
Segala upaya yang dilakukan 2020. “Sikap dan Perilaku
pemerintah menimbulkan perubahan- Wabah Terhadap Kebijakan
perubahan yang mempengaruhi sistem Penanganan Wabah Covid-19”.
sosial dan termasuk pada tatanan pola Jurnal Ilmu Politik. Hal, 227-
perilaku masyrakat9. Dengan adanya 230. Vol. 11 No.2.
perubahan besar yang terjadi selalu Naim, Ngainun. 2020. Lebaran di Tengah
didasari dengan perencanaan untuk Pandemi (1) “Nuansa Idul Fitri
menghasilkan apa yang ingin terwujud di Tengah Corona”.
dan perubahan akan berjalan dengan Tulungagung: IAIN
baik apabila didukung dengan Tulungagung Press. E-book.
pengendalian atau pengawasan dari Rusli Cahyadi M.Si.
yang menghendaki perubahan (agent of http://lipi.go.id/berita/single/Sur
change). vei- Ketahanan-Sosial-
Masyarakat-selama-
DAFTAR PUSTAKA PSBB/22050 11 Januari 2020.
Diaksespada tanggal 15 Februari
Abdurrahman Al-Farid 2021.
https://tribunnewswiki.com/202 Tribun Jawa Timur, 2020
0/05/08/kabar-gembira-inilah-4- www.tribunjatim.comuTidak
syarat-orang- diperbolehkan- Menerima Tamu Untuk
pulang-kampung-saat- Berkunjung diakses pada 05
larangan-mudik-siapa- Maret 2021.
saja?page=2 Sabtu,9 Mei 2020
9
Social Change in Yogyakarta, 1962. (New York:
Cornell University Press, Itacha), hlm, XVIII dan 379

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
74 _Kebijakan Pemerintah dan Tradisi Mudik Lebaran pada Masa Pandemi …, Nuria Febri Sinta Rahayu, dkk

Utami Intan, Ertanto Dody. Agustus


Lebaran Di Tengah Covid-19”
Jurnal Penelitian Manajemen
Pendidikan Islam. Hal, 132-
138. Vol. 5, No. 2.

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369

Anda mungkin juga menyukai