Anda di halaman 1dari 51

ULTRASONOGRAFI

RONI PRISYANTO ST.MSi


Sejarah
• Langevin (1918) perancis, Teknik SONAR (Sound
Navigation and Ranging)
perang dunia ke 1, untuk mengetahui adanya kapal selam lawan.
menentukan kedalaman laut
perang dunia ke II (1937), pemeriksaan jaringan tubuh,
Hoery dan Bliss pada tahun 1952, pemeriksaan USG organ,
hepar dan ginjal
Karl Theodore Dussik, Austria. - Freiderich, berhasil menemukan lokasi
sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan
mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang
tengkorak.
George Ludwig, Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.
John Julian Wild (1949) , Inggris berkolaborasi dengan John Reid, seorang
teknisi dari National Cancer Institute. Mereka melakukan investigasi
terhadap sel-sel kanker dengan alat ultrasonik
Gelombang Bunyi

Gelombang bunyi akibat terjadi perubahan mekanik pada


gas, zat cair atau gas yang merambat dengan kecepatan tertentu.
gelombang mekanik. Bunyi mempunyai hubungan antara
frekwensi vibrasi (f) bunyi, panjang gelombang ( γ ) dan
kecepatan V,
.

3 daerah frekuensi :
a. Frekuensi bunyi antara 0-16 Hz (infrasonik)
b. Frekuensi antara 16-20.000 Hz (sonik/audiofrekuensi)
c. Frekuensi diatas 20.000 HZ (ultrasonic/bunyi ultra.)
ULTRASOUND

Ultrasound merupakan gelombang suara yang sangat


tinggi dengan frekuensi antara 2-10 MHz atau lebih,
dengan panjang gelombang yang pendek yaitu < 1mm

Gambar 2 : frekuensi ultrasound


Pengertian USG

• Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu


imaging diagnostik (pencitraan diagnostik) untuk
pemeriksaan organ tubuh, dimana kita dapat
mempelajari bentuk, ukuran, anatomis, gerakan,
serta hubungan dengan sekitarnya.

• Diagnostik ultrasound adalah suatu teknik


mendiagnosa gambaran organ yang dihasilkan
oleh interaksi antara gelombang suara
berfrekuensi tinggi dengan organ tersebut.
Sifat gelombang ultrasound mengenai materi :

• Pantulan
• Atenuasi
bunyi merambat melalui jaringan maka mengalami
penurunan amplitudo dan intensitasnya, disebut
atenuasi (pelemahan). Atenuasi meliputi absorbsi
(perubahan bunyi dan panas), pantulan
Koefisien danpada 1 MHz
Atenuasi Jaringan

penghamburan (scattering).

Koefisien Atenuasi
Jaringan Lunak (dB/cm)

Hati 0,70 – 0,94


Lemak 0,60 – 0,65
Ginjal 0,9 – 1,0
Otak 0,8 – 0,9
Jaringan Lunak 0,5 – 1,0
• Impedansi Akustik
ukuran perlawanan material tersebut terhadap
perambatan gelombang bunyi atau akustik.

dengan Z = impedansi akustik dalam (kg/m2.s)

= densitas material / medium dalam (kg/m3)

= kecepatan rambat gelombang suara pada suatu medium dalam (m/s)

Materi Z Materi Z
Udara 0,004 Ginjal 1,61
Lemak 1,38 Darah 1,61
Air 1,48 Otot 1,70
Jaringan lunak 1,62 Lensa 1,84
Otak 1,58 Tulang 7,50
Harga Z dari Beberapa Jaringan
Liver 1,65
• Absorpsi Energi Ultrasonik
energi gelombang asal akan dibagi atau diuraikan menjadi energi
gelombang pantul dan energi gelombang bias:
Ii= Ir + IR.........
Koefisien Refleksi

Ii = Energi gelombang asal


Ir = Energi gelombang pantul
IR = Energi gelombang bias

Α Konsekuensi
Batas
Gema sangat kecil tetapi dapat
Jaringan lunak - Jaringan
0,01 (1%) dideteksi dengan penguatan yang
lunak
sesuai
Gema kuat tetapi transmisi dan
Tulang – Jaringan lunak 0,4 (40%)
pencitraan pada tulang sulit
Diperlukan penggabungan medium
untuk mentransmisikan ultrasonik ke
Udara – Jaringan lunak 0,999 (99,9%) tubuh. Pencitraan yang tidak mungkin
pada media udara, contohnya :
paru-paru
• Ultrasound Basics.mp4
Perkembangan USG
Diagnostik Ultrasound

Diagnostik ultrasound menggunakan prinsip pulsa echo,


ultrasound berpindah melalui jaringan. Ketika gelombang suara
bertemu suatau interface (jarak) antar 2 buah jaringan dengan
akustik impedansi yang berbeda, maka sebagian dari gelombang
tersebut akan direfleksikan. Reflesi/echo terjadi pada jaringan
atau organ interface, echo akan kembali ke tranducer, kemudian
akan dihasilkan suatu signal listrik. Selain direfleksikan gelombang
tersebut juga dapat diteruskan oleh beberapa organ.
perambatan suara pada organ tubuh :
1. Gelombang suara yang melalui interface jaringan
lunak-udara-tulang maka gelombang suara tersebut
akan dipantulkan yang menimbulkan gelombang
echo
2. Gelombang suara yang melalui interface jaringan
lunak-jaringan lunak maka gelombang suara tersebut
akan diteruskan ke dalam jaringan
imaging diagnostik (pencitraan
diagnostik)
Prinsip Kerja
• Piezoelektrik
• Kristal Piezoelektrik
• Efek Piezoelektrik
VAC Plat logam

Kristal Quartz
skema tahapan kerja USG
A-Mode (Amplitudo Modulation /
A-Scan)

Deteksi dari pantulan


Penguat awal dari sinyal

Time Gain Compensation (TGC)


Kompresi waktu sinyal
Rectification,
Rejection,
– A-mode
• Dalam sistem ini, gambar yang diperoleh berupa
defleksi vertikal pada osiloskop. Besar amplitudo setiap
defleksi sesuai dengan energi eko yang diterima
tranducer. Biasanya dipakai pada pemeriksaan di
selebral. Gambaran yang dihasilkan dari A-Mode ini
paling sederhana dengan satu dimensional ultrasound,
karena yang tercatat hanya permukaan yang terletak
sepanjang gelombang suara atau gelombang pada
aksis di osciloskop.
• Metode ini terutama dipakai untuk mengukur jarak dari
jaringan yang diperiksa, misalnya pada pemeriksaan
jaringan otak atau disebut echo-encephalography,
dipakai dua tranduser yang dikanan dan kiri pelipis
sehingga dapat menentukan ada tidaknya pergeseran
ventrikel serebri. Metode ini juga dapat digunakan
pada mata dan untuk menentukan ada tidaknya cairan
pleura.
Pulsa elektrik pada ultrasonografi mengalami interaksi antara lain :
• Absorption (penyerapan)
• Faktor-faktor yang mempengaruhi serapan adalah jaringan atau material,
dan frequensi ultrasound
• Reflection (pantulan)
• Pada interaksi ini bergantung pada impedansi akustik suatu bahan,
impedansi akustik merupakan karakteristik dari jaringan yang
dipengaruhi oleh density dan keelastisan properti.
• : impedansi akustik (gr/cm2s2)
• : densitas material / medium dalam (gr/cm3)
• : kecepatan rambat gelombang suara pada suatu medium (cm/s)
• Refraction (pembiasan)
• Akibat dari pembelokan hasil dari pembiasan yaitu timbulya bercak pada
image, Ketika energi gelombang suara yang diberikan menghilang atau
diserap oleh tubuh, sebenarnya gelombang suara tersebut dikonversi
menjadi panas.
Ada 6 langkah utama:
• Deteksi dari pantulan yang diterima melalui deformasi mekanik
kristal piezoelectric dan diubah ke suatu sinyal elektronik frekuensi
radio (RF).

• Penguat awal dari sinyal kedalam daerah tegangan yang umum.

• Time Gain Compensation (TGC) mengkompensasi atenuasi dari


ultrasonik terhadap waktu (jarak perjalanan).

• Kompresi waktu sinyal kompensasi dilakukan dengan menggunakan


penguat logaritmik untuk mengurangi jangkauan dinamik yang
panjang dari amplitudo-amplitudo pantulan.

• Rectification, demodulation dan envelope detection sinyal elektronik


frekuensi tinggi memungkinkan pencuplikan dan digitasi amplitudo
pantulan yang bebas dari variasi induksi gelombang.

• Rejection, pengaturan tingkat ambang amplitudo sinyal untuk


didigitasi dan ditampilkan.
Sinyal Setelah Penguatan
B-Mode (Brightness Modulation /
A-Scan)
– B-mode

• Pada layar monitor (screen) eko nampak sebagai suatu


seri titik dan garis terang dan gelapnya bergantung
pada intensitas eko yang dipantulkan. Dengan sistem
ini maka diperoleh gambaran dalam 2 dimensi berupa
penampang irisan tubuh, cara ini disebut B Scan.
Gambar yang diperoleh dari B-Mode merupakan
gambaran 2 dimensional. Pada monitor akan terlihat
gambaran sebagai titik-titik dengan terang yang
berbeda-beda. Dengan cara menggerakkan tranducer
pada bagian tubuh yang diperiksa, maka akan terlihat
kumpulan titik sehingga memperoleh gambar
tomografi dari jaringan badan. Metode ini lebih banyak
dipakai untuk memeriksa kelenjar tyroid, payudara,
hati, empedu, pankreas, ginjal, alat-alat kandungan
dan berbagai macam tumor.
Hasil Pencitraan B-Mode
M-Mode (Motion atau Time Motion
Modulation / M-Scan)
– M-mode
• Alat ini biasa dipakai untuk memeriksa jantung. Pada
metode ini tranducer diarahkan ke jaringan badan
yang bergerak, sehingga dapat diketahui dan
dievaluasi besarnya gerakan tersebut. Oleh karena itu
metode ini sering digunakan untuk memeriksa jantung
khususnya untuk menilai gerakan dari katup jantung.
Gambar pada layar monitor berupa garis-garis
bergelombang. Suatu alat khusus untuk memeriksa
jantung tersebut ialah UCG (ultrasound cardiogram
atau disebut juga echo cardiog)
Hasil Pencitraan M-Mode
Doppler Scan
• Suatu gerakan dapat dikenal dengan
menggunakan efek doppler, yaitu dengan
mengubah frekuensi ultrasound yang
disesuaikan dengan gerakan yang diperiksa,
sehingga efek doppler menyebabkan
penambahan atau pengurangan frekuensi
ultrasound yang dikirimkan dengan alat ini,
dapat ditentukan kecepatan dan arah aliran
darah. Alat ini dapat digunakan juga untuk
menentukan denyut jantung janin
Efek Doppler
karakteristik-karakteristik yang
mempengaruhi proses imaging

• Frekuensi
• Kecepatan (Velocity)
• Panjang gelombang
• Amplitudo.
Sistem Instrumentasi Pesawat USG

• Generator Pulsa

Generator pulsa sering digunakan bersama


sebuah CRO (cathode ray osciloscop) sebagai
alat ukur dalam memilih sebuah generator
pulsa, Pada pesawat USG generator pulsa
berfungsi sebagai pembangkit sinyal listrik
yang akan dikirim ke bagian tranducer.
Generator pulsa ini setiap detiknya akan
menghasilkan 200 kali gelombang elektrik.
• Tranducer
Tranducer sebuah alat yang digerakkan oleh
energi di dalam sebuah sistem transmisi,
menyalurkan energi dalam bentuk yang sama
atau dalam bentuk yang berlainan ke suatu
sistem transmisi kedua.
Pada pesawat USG suatu tranduser yang
mampu mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik berupa getaran melalui efek
piezoelektrik, efek ini mempunyai sifat
reversibel artinya apabila dapat terjadi
perubahan energi listrik menjadi energi
mekanik. Maka perubahan energi mekanik
menjadi energi listrik pun dapat terjadi, karena
sifat tersebut maka tranducer dapat berfungsi
sebagai sumber sekaligus sebagai penerima
gelombang ultrasonik.
tranducer mempunyai beberapa karakteristik yang
dapat mempengaruhi citra yang dihasilkan,
antara lain:
• Semakin tinggi frekuensi ultrasound yang
dihasilkan oleh transducers, resolusi gambar
yang didapatkan akan semakin tinggi, tetapi
atenuasi yang terjadi juga semakin besar,
sehingga daya penetrasinya rendah.
• Transducers dengan frekuensi tinggi
dipergunakan ketika detail resolusi yang baik
menjadi pertimbangan utama.
• Transducers dengan frekuensi yang tinggi
(7.5-10 MHz) dipergunakan untuk superficial
imaging, contohnya pada mata.
• Transducers dengan frekuensi yang rendah
(2.5-5 MHz) dipergunakan untuk penetrasi
bagian-bagian yang lebih dalam, contohnya
Efek Piezoelektrik
Efek piezoelektrik terjadi pada kristal dari suatu bahan
tertentu seperti barium, titanat, kuarsa, tormalin dsb.
Apabila kristal menerima tekanan, maka pada
ujung-ujungnya akan timbul suatu beda potensial yang
besarnya bergantung pada jenis atau sifat kristal dan
besar tekanan yang diberikan. Sebaliknya apabila kristal
diberi beda potensial, maka dimensi kristal akan berubah
yaitu meregang atau mengkerut, sehingga apabila kristal
diberi tegangan bolak-balik akan menghasilkan getaran
yang tentunya akan diteruskan ke medium di
sekelilingnya.
Probe

Kristal piezoelektrik dengan kontak listrik serta


pelindungannya ditempatkan dalam suatu wadah dan
keseluruhan unit itu disebut dengan probe. macam
probe :
• Probe tunggal : probe yang berisi satu kristal
• Probe kembar : Probe yang berisi dua kristal yang
identik
• Probe normal : bidang permukaan kristal sejajar dengan
bidang permukaan probe, dimana gelombang ultrasound
yang dihasilkan merupakan gelombang longitudinal dan
arah rambatnya tegak lurus terhadap permukaan probe.
• Probe sudut : bidang permukaan kristal tidak sejajar
dengan bidang permukaan probe, dimana gelombang
ultrasonik yang dihasilkan membentuk sudut tertentu
terhadap arah normal permukaan probe.
• Probe universal : kristal dapat diputar dari luar sehingga
dapat berfungsi sebagai probe normal maupun probe
sudut.
Pemancar (transmitter)

• Rangkaian pemancar berfungsi untuk


memproduksi pulsa kejutan (shock pulse)
beramplitudo tinggi dalam beberapa peralatan
terdapat sebuah kontrol output yang
melemahkan pulsa kejutan sebelum dikirim ke
tranducer dengan alat kontrol output tersebut
operator dapat mengatur amplitudo dari
transmisi pulsa elektronik setelah pulsa
ditransmisikan. Tranduser menangkap gema
atau gelombang echo yang dipantulkan kembali.
Penerima (recevier)

gelombang echo diubah kembali ke dalam gelombang listrik


oleh tranducer di proses oleh receiver, receiver
tersusun rangkaian :
• Rangkaian Pembatas (limiter)
Berfungsi sebagai pelindung seluruh penerima dari
transmisi tegangan tinggi,
• Rangkaian Penguat (amplifier)
Berfungsi untuk menguatkan sinyal-sinyal gema.
• Rangkaian Penyesuaian (rectifier)
Mengubah setengah siklus negatif dalam bentuk
gelombang echo diubah ke setengah siklus positif
• Rangkaian Demodulator
Untuk merespon waktu yang sangat lambat,
keluarannya berupa amplitudo sinyal gema dan time
pulsa yang di transmisikan
Pemfokusan Tranducer

• Tranducer dapat di desain untuk menghasilkan secara


bersama-sama sesuatu yang terfokus dan tidak terfokus
Pada jarak dekat tranducer relatif konstan untuk pulsa
elektrik, maka :
• Near field length = (3.7)
D : diameter
: panjang gelombang
Besarnya sudut penyebaran (divergence angle) =
Dikarenakan hubungan keterbalikan panjang gelombang
dengan frequensi maka kenaikan divergensi sebanding
dengan penurunan frekuensi (frekuensi rendah)
Memory

berfungsi untuk menyimpan posisi gema dan


informasi amplitudo kemudian
menampilkan informasi ini pada display
(tampilan) yang akan dilihat dan dicetak.
Memory pada USG disebut scanconverter
Tampilan/Display

Tabung sinar katoda (CRT) digunakan


sebagai tampilan pada kebanyakan alat
USG. Pendokumentasian hasil gambar
ultrasonik setelah dari layar tampilan
dilakukan dalam bentuk film polaroid dan
film thermal.
Teknik Pemeriksaan 3 Dimensi
Teknik Statik
• Pada teknik ini digunakan tranducer static dan akan
diperoleh gambar statis. Cara pemeriksaan dengan
teknik ini adalah tranducer dipegang oleh operator dan
diletakkan pada tubuh penderita yang akan diperiksa.
Sebelumnya tempat yang akan diperiksa diolesi
dengan gliserin atau zat penghantar pekat lainnya.
Tranducer harus sedikit ditekankan pada kulit
penderita agar terjadi kontak yang baik, sebaliknya
tidak boleh terlalu ditekan terlalu kuat yang dapat
menyebabkan rasa sakit pada penderita. Juga tidak
boleh terlalu longgar sebab akan mengaburkan
gambar yang dibuat.
Pada teknik statik ini dikenal 3 macam gerakan tranducer,
yaitu
• Gerakan linear (gerakan lurus)
Pada gerakan ini, tranducer digerakkan pada satu garis
di atas kulit.
• Gerakan sektor (sector scanning)
Pada gerakkan ini permukaan tranducer diletakkan pada
posisi tetap (sama), kemudian dibuat gerakan ke
kanan posisi tetap (sama), kemudian dibuat gerakkan
ke kanan dan kekiri atau kedepan dan kebelakang
dengan sedikit ditekan agar letak tranducer tidak
berubah. Teknik ini banyak digunakan pada
pemeriksaan hati dan kantung empedu yang letaknya
dibelakang iga dan tidak teraba.
• Gerakan campuran (compound scanning)
Teknik ini merupakan pemeriksaan campuran antara
gerakan linear dan gerakkan sektor, yaitu dengan
menggerakkan tranducer pada suatu garis juga
digerakkan kekanan dan kekiri.
Teknik Dinamik

Pada teknik ini tranducer yang digunakan adalah


tranducer dinamik dan tranducer sector. Dengan
teknik ini akan dapat dilihat gerakan dari organ
yang sedang diperiksa, tetapi tidak dapat
menyimpan gambar di layar. Teknik
pemeriksaan ini dilakukan dengan meletakkan
tranducer pada bagian tubuh yang akan
diperiksa, maka akan diperoleh suatu gambaran
gema sebesar daerah tempat tranducer pada
tubuh.
Kelebihan teknik ini adalah :
• menghasilkan image yang sewaktu dan kekaburan
akibat gerakan nafas, gerakan jantung atau organ lain
yang sedang diperiksa dapat dihindari.
• Dengan leluasa dapat mencari bidang pemeriksaan
yang diinginkan dengan menggeserkan tranducer di
permukaan kulit dengan bebas.
• Pemeriksaan akan lebih cepat dapat menemukan
image yang dicari, sesuai dengan maksud scanning.
Efek Gelombang Ultrasonografi Pada Tubuh
Manusia

• Mekanik
Yaitu membentuk emulsi asap atau awan dan disintegrasi beberapa
benda padat, dipakai untuk menentukan lokasi batu empedu.
• Panas
Neson Heerich dan krusen. Menunjukkan bahwa sebagian
ultrasonografi mengalami refleksi pada titik yang besangkutan,
sedangkan sebagian lagi pada titik tersebut mengalami perubahan
panas. Pada jaringan biasa terjadi pembentukan rongga daerah
dengan intensitas tinggi.
• Kimia
Gelombang ultrasonic menyebabkan proses oksidasi dan terjadi
hidrolisis pada ikatan poliéster.
• efek biologis
efek yang ditimbulkan ultrasonografi ini merupakan gabungan dari
berbagai efek. Misalnya akibat pemanasan menimbulkan
pelebaran pembuluh darah

Anda mungkin juga menyukai