Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RINA FIBRIANI

NIM : 1910105042

1. Apa yang anda pahami tentang pengertian haji?

Jawab : Haji merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima, di dalamnya terdapat
serangkaian ibadah yang dilaksanakan oleh setiap muslim di dunia yang mampu. Mampu
dalam artian memiliki kemampuan secara fisik, keuangan dan pengetahuan mengenai
tata cara pelaksanaan ibadah hajji. Di dalam ibadah haji juga terdapat kegiatan di
beberapa tempat tempat tertentu di Saudi Arabia dan haji hanya dilaksanakan pada bulan
haji Dzulhijjah.

2. Menurut anda, apa hakekat dan tujuan syariat ibadah haji?

Jawab : HAJI dalam perspektif ahli hakikat lebih dalam lagi daripada kedua perspektif sebelumnya
(perspektif syariah dan tarekat). Dalam perspektif hakikat, haji tidak sekadar mengamalkan rukun-syarat
disertai penghayatan mendalam. Namun, mereka memaknai ritualitas haji dan umrah sarat dengan
peristiwa simbolis. Karena itu, kelompok ini mungkin tidak berbeda dengan cara pengamalan Jamaah haji
lain, tetapi pemaknaan terhadap simbol-simbol hajinya yang berbeda.

HAJI HAKIKAT

Ibadah haji mencerminkan kepulanganmu kepada Allah yang mutlak, yang tidak memiliki keterbatasan,
dan yang tak diserupai oleh sesuatu apapun jua. Pulang kepada Allah adalah sebuah gerakan menuju
kesempurnaan, kebaikan, keindahan, kekuatan, pengetahuan, nilai, dan fakta-fakta. Dengan melakukan
perjalanan untuk menghampiri Allah Yang Maha Besar

HAJI SYARIAT

Ibadah haji dilakukan di bulan Dzulhijjah yang sangat dimuliakan kaum muslimin. Mekkah adalah kota
yang aman dan damai. Kota padang pasir ini tidak dicirikan oleh ketakutan, kebencian, dan perang tetapi
oleh keamanan dan kedamaian. Di kota ini sangat terasa suasana ibadah di mana manusia bebas
menghadap Allah Yang Maha Besar.

3. Sebutkan macam-macam haji dan bagaimana pelaksanaannya!

Jawab : a. Haji Ifrad, yaitu pelaksanaannya terpisah antara haji dan umrah dalam pelaksanaannya
haji dilaksanakan terlebih dahulu kemudian melaksanakan umrah.

b. Haji Qiran, yaitu pelaksanaannya dilakukan secara bersama-sama, semua pelaksanaan umrah
sudah termasuk ketika ibadah haji dilaksanakan.
c. Haji Tamattu, yaitu ibadah haji yang mendahulukan umrah dikerjakan setelah itu baru
melaksanakan ibadah haji.

4. Menurut anda, perlukah haji dilaksanakan lebih dari dua kali?

Jawab : jika seseorang yang sudah berulangkali haji ini tetap mendaftar berangkat haji lagi tanpa
mempedulikan orang lain yang belum berangkat haji, justru dirinya bisa menghalangi orang lain
berangkat haji ke Tanah Suci.Jadi, orang yang sudah haji, harus memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk melaksanakan haji wajibnya, karena keterbatasan kuota dan antrian
keberangkatan yang lama.Ketentuan hukumnya, pemerintah memiliki kewenangan untuk
mengatur pelaksanaan ibadah haji bagi calon haji agar memperoleh kesempatan. Pemerintah
berhak membatasi keberangkatan haji bagi mereka yang sudah melaksanakan haji wajib dengan
aturan khusus.Memberikan prioritas kepada orang yang ingin melaksanakan haji wajib
ketimbang mereka yang hanya berangkat haji berulang (sunat) juga berdalil dengan kaidah fikih,
"Ma la yatimmu al-wajibu illa bihi, fahuwal wajib" (Sesuatu yang jika tanpanya hal wajib tidak
bisa ditunaikan, maka sesuatu itu juga menjadi wajib). Misalnya, shalat adalah wajib dan shalat
tidak bisa ditunaikan tanpa adanya wudhu'. Maka wudhu' bagi orang yang akan shalat pun ikut
terbawa jadi wajib.

Anda mungkin juga menyukai