Anda di halaman 1dari 8

Vol. 1, No.

1, Juni 2020 ISSN:2722-4902


Dipublikasikan oleh Prodi Farmasi STIKES-MW Jurnal Mandala
Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia Pengabdian Masyarakat
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm

Aktualisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Siswa Sekolah Dasar di
Kecamatan Kambu dan Poasia
Muhammad Hajrul Malaka, Ruslin, Zoraya Denok Rafhisya, Miftahul Fadli, Sunandar Ihsan,
La Ode Muhammad Fitrawan, Adryan Fristiohady
Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu, Jl. H. E. A. Mokodompit
Kendari, 93232

ABSTRAK
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran
pribadi sebagai hasil pembelajaran sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri
pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. Anak merupakan aset
terpenting dalam tercapainya keberhasilan suatu negara. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang
kritis karena pada usia tersebut rentan terhadap masalah kesehatan. Masalah kesehatan umum yang terjadi
pada anak usia sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi
yang baik dan benar, kebersihan diri, serta kebiasaan cuci tangan pakai sabun, serta membersihkan kuku dan
rambut. Peningkatan pemahaman siswa tentang cuci tangan dan menggosok gigi diberikan menggunakan
metode pelatihan yaitu memberikan pengetahuan dan praktik terkait cuci tangan dan menggosok gigi. Hasil
yang diperoleh adalah kegiatan pelatihan berjalan dengan baik dan siswa aktif bertanya dan antusias dalam
mempraktikkan angkah-langkah cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir dan meggosok gigi
dengan baik dan benar.
Kata kunci : Cuci Tangan, Anak, Gosok Gigi, PHBS

Actualization of Clean and Healthy Behaviors in Primary School Students


in Kambu and Poasia Subdistrict

ABSTRACT
Clean and healthy life behavior are all health behaviors that carried out because of personal awareness as a
result of learning so that the family and all its members are able to help themselves in the health sector and
have an active role in community activities. Childrens are the most important asset in achieving the success of
a country. School-age children are a critical age group because at that age they are vulnerable to health
problems. General health problems that occur in school-age children are usually related to personal hygiene
and the environment such as good and correct brushing teeth, personal hygiene, and hand washing habits
with soap, and cleaning nails and hair. Increasing student’s understanding of hand washing and tooth
brushing is given using training methods that are providing knowledge and practice regarding hand washing
and brushing teeth. The results obtained were that the training activities went well and the students actively
asked and were enthusiastic in practicing the steps to wash their hands using soap and running water and
brushing their teeth properly and correctly
Keywords: Washing Hands, Brushing Teeth, Child, CHB

Penulis Korespondensi :
Adryan Fristiohady
Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
E-mail : adryanfristiohady@uho.ac.id
No. Hp : 08114101234

25
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 1, Juni 2020

PENDAHULUAN suatu upaya untuk memberikan


pengalaman mengenai pola hidup sehat
Kesehatan merupakan harapan
melalui individu, kelompok ataupun
semua pihak, tidak hanya didominasi
masyarakat luas dengan jalur – jalur
oleh perorangan, akan tetapi juga harus
komunikasi sebagai media berbagi
dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh
informasi. Ada berbagai informasi yang
masyarakat. Kesehatan adalah keadaan
dapat dibagikan seperti materi edukasi
sehat, baik secara fisik, mental, spritual
guna menambah pengetahuan serta
maupun sosial yang memungkinkan meningkatkan sikap dan perilaku terkait
setiap orang untuk hidup produktif
cara hidup yang bersih dan sehat.
secara sosial dan ekonomis. Hal ini
Perilaku hidup sehat pada tatanan
berarti bahwa kesehatan pada diri
sekolah ialah praktik kebiasaan hidup
seseorang atau individu itu mencakup
bersih dan sehat dalam kehidupan
aspek fisik, mental, spiritual dan sosial
sehari-hari baik selama siswa berada di
demi tercapainya keadaan yang
kelas maupun di luar kelas seperti siswa
sejahtera bagi seseorang baik dengan
melakukan cuci tangan dengan sabun,
produkivitasnya dan juga ekonominya.
melakukan sosok gigi secara teratur
Derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4
(Gustina dkk., 2018).
faktor yaitu faktor lingkungan, faktor
Hidup bersih dan sehat sendiri
perilaku, faktor keturunan dan faktor
merupakan suatu hal yang seharusnya
pelayanan kesehatan. Salah satu faktor
memang diterapkan dalam kehidupan
yaitu faktor perilaku yang sangat
sehari-hari oleh masyarakat sebagai
berpengaruh dalam kesehatan
salah satu cara menjaga kesehatannya.
seseorang, terutama dalam penerapan
Mengingat kesehatan merupakan hal
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
penting bagi setiap manusia mulai dari
baik di lingkungan pribadi, keluarga,
konsentrasi dalam bekerja dan
maupun masyarakat (Andriansyah dan
beraktivitas dalam kehidupan sehari-
Desi, 2013; Hayden, 2009). hari. Anak merupakan kelompok yang
Perilaku hidup bersih dan sehat paling rentan terserang penyakit
(PHBS) merupakan perilaku sehari-hari (Khoirudin, dkk., 2015). Beberapa
yang sehat dan dilakukan oleh penyakit yang sering muncul akibat
kesadaran pribadi sebagai hasil rendahnya perilaku hidup bersih dan
pembelajaran, sehingga keluarga dan sehat antara lain cacingan, diare, sakit
seluruh orang orang terdekat kita gigi, sakit kulit, gizi buruk, dan lain
mampu mengedukasi diri sendiri pada sebagainya. Hal ini akan mempengaruhi
bidang kesehatan serta memiliki peran tumbuh kembang anak dan kualitas
aktif dalam aktivitas masyarakat kesehatannya (Banun, 2016). Menurut
(Permenkes, 2011). Perilaku hidup World Health Organization (WHO)
bersih sehat pada dasarnya merupakan menyebutkan bahwa diare terjadi di
26
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 1, Juni 2020

seluruh dunia dan menyebabkan 4% sebelum makan, pakai alas kaki bila
dari semua kematian. Secara umum keluar rumah, dan menggunakan
diare membunuh sekitar 2,2 juta orang pakaian yang bersih. Kebiasaan hidup
setiap tahun dan kebanyakan dari sehat di sekolah dimulai dengan dating
mereka adalah anak-anak di negara di sekolah dengan tubuh yang bersih,
berkembang (Saputro dkk., 2013). pakaian dan alas kaki yang bersih, buang
Masalah kesehatan umum yang sampah ke tempat sampah, buang air
terjadi pada anak usia sekolah biasanya besar dan kecil di kamar mandi atau WC
berkaitan dengan kebersihan lalu setelah dipakai dibersihkan.
perorangan dan lingkungan seperti Kebiasaan tersebut sangat tepat
gosok gigi yang baik dan benar, ditanamkan sedini mungkin karena
kebersihan diri, serta kebiasaan cuci kebiasaan tersebut akan terbawa sampai
tangan pakai sabun, serta dewasa nanti (Nugraheni dkk., 2018).
membersihkan kuku dan rambut Promosi kesehatan di sekolah
(Gustina dkk., 2018). Mencuci tangan merupakan upaya untuk
merupakan proses membersihkan memberdayakan siswa, guru dan
kotoran dan debu secara mekanis dari masyarakat di lingkungan sekolah agar
kedua belah tangan dengan memakai tahu, mau dan mampu mempraktikkan
sabun dan air. Tujuan mencuci tangan PHBS sera berperan aktif dalam
adalah untuk menghilangkan kotoran mewujudkan sekolah sehat (Rachmat,
dan debu secara mekanis dari 2018). Selain pengetahuan peserta didik,
permukaan kulit dan mengurangi jumlah peran pimpinan sekolah dan guru juga
mikroorganisme. Mencuci tangan juga dibutuhkan untuk membudayakan PHBS
dapat menghilangkan sebagian besar di sekolah. Penelitian Diana dkk. (2014),
virus yang menjadi penyebab berbagai menyatakan bahwa terdapat hubungan
penyakit, terutama penyakit yang yang bermakna antara pengetahuan dan
menyerang saluran cerna, seperti diare peran guru dengan pelaksanaan
dan saluran nafas seperti influenza program PHBS, sehingga diperlukan
(Achmadi, 2009). pelatihan, penyuluhan dan
Perilaku hidup bersih dan sehat memperbanyak media promosi (Souisa
harus ditanamkan sedini mungkin mulai dkk., 2018).
dari tingkat dasar baik di rumah atau di
METODE
sekolah dengan mengarahkan siswa agar
selalu menjaga kesehatan. Banyak siswa Sosalisasi ini dilakukan pada
sekolah dasar yang belum bisa bulan Juli - Agustus 2019 bertempat di
menerapkan perilaku hidup bersih dan gedung Sekolah Dasar. SDN 100 Kendari
sehat baik di lingkungan rumah atau di dengan jumlah siswa 35 yang terdiri dari
sekolah. Misal kebiasaan hidup sehat di kelas 3 dan 4, SDN 35 Kendari dengan
rumah dimulai dengan mencuci tangan jumlah siswa 42 yang terdiri dari kelas

27
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 1, Juni 2020

2A dan 2B, SDN 6 Kendari dengan derajat kesehatan yang optimal


jumlah siswa 25 dari kelas 3, dan SDN 51 (Andriansyah dan Desi, 2013).
Kendari dengan jumlah siswa 33 yang Salah satu program PHBS yaitu
terdiri dari kelas 3A dan 3B. PHBS di lingkungan sekolah, lingkungan
Peningkatan perilaku ksehatan yang dimaksud ialah lingkungan sekolah
pada anak SD menggunakan metode yang terletak ditengah perkotaan, di
sosialisasi, pendampingan dan dekat pusat perbelanjaan/pasar, serta
penyedian alat dan bahan seperti sabun sekolah yang terdapat di pinggiran kota,
dan handsanitizer untuk cuci tangan dan yang mana sekolah sekolah tersebut
paket menggosok gigi yaitu pasta gigi merupakan institusi pendidikan
dan sikat gigi. Sosialisasi kesehatan ini sehingga menjadi target PHBS. Hal ini
dimulai dengan memberikan disebabkan karena terdapatnya banyak
pengetahuan cuci tangan dan data yang menampilkan bahwa sebagian
menggosok gigi kepada anak-anak yang besar penyakit yang sering diderita
baik dan benar serta pemutaran video anak usia sekolah (usia 6–10 tahun)
animasi serta praktik cuci tangan. ternyata berkaitan dengan PHBS. Selain
Setelah kegiatan pelatihan dilakukan, itu, masih kurangnya pelaksanaan PHBS
diadakan monitoring dan evaluasi untuk di lingkungan sekolah dapat
memastikan kegiatan berjalan dengan menyebabkan dampak lain, yaitu kurang
baik dan lancar. nyamannya suasana belajar akibat
lingkungan kelas yang kotor,
HASIL DAN PEMBAHASAN KEGIATAN
menurunnya prestasi dan semangat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat belajar siswa (Maryunani, 2012;
(PHBS) adalah upaya untuk Proverawati, dkk, 2012).
memberikan pengalaman belajar atau Tujuan dilakukannya kegiatan
menciptakan suatu kondisi bagi sosialisasi PHBS di lingkungan sekolah
perorangan, keluarga, kelompok dan yaitu meningkatkan pemahaman dan
masyarakat dengan membuka jalur wawasan anak-anak yang merupakan
komunikasi, memberikan informasi dan generasi penerus bangsa tentang
melakukan edukasi untuk pentingnya hidup bersih dan sehat,
meningkatkan pengetahuan, sikap dan mampu meningkatkan kesadaran anak-
perilaku (Adriansyah dan Nurul, 2017). anak sekolah dalam berperilaku PHBS,
PHBS memiliki tujuan yaitu dan terdapat perubahan perilaku yang
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, lebih baik pada anak-anak dalam PHBS.
kemauan dan kemampuan masyarakat Sosalisasi ini dilakukan pada
agar hidup bersih dan sehat serta bulan Juli - Agustus 2019 bertempat di
masyarakat termasuk swasta dan dunia gedung Sekolah Dasar. Peserta pada
usaha berperan serta aktif mewujudkan sosialisasi ini adalah murid sekolah
dasar yang ada di Kecamatan Kambu

28
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 1, Juni 2020

dan Poasia. Kegiatan pertama yang kami kepada siswa sekolah dasar tentang
lakukan di beberapa SD, yaitu SDN 100 pentingnya perilaku hidup bersih dan
Kendari dengan jumlah siswa 35 yang sehat seperti, cuci tangan menggunakan
terdiri dari kelas 3 dan 4, SDN 35 sabun dengan air mengalir sebelum dan
Kendari dengan jumlah siswa 42 yang sesudah melakukan aktivitas dan cuci
terdiri dari kelas 2A dan 2B, SDN 6 tangan sebelum dan sesudah makan.
Kendari dengan jumlah siswa 25 dari Kegiatan sosialiasi cuci tangan di
kelas 3, dan SDN 51 Kendari dengan SDN 100 Kendari, SDN 35 Kendari, SDN 6
jumlah siswa 33 yang terdiri dari kelas Kendari, dan SDN 51 Kendari dapat
3A dan 3B. berjalan dengan baik dan lancar. Siswa
Materi yang disajikan adalah sangat antusias dan dapat bekerjasama
materi penyuluhan tentang cuci tangan dengan baik, serta dapat mempraktikkan
yang baik dan benar serta pemutaran mencuci tangan dengan sabun
animasi tentang langkah-langkah cuci menggunakan air mengalir. Setelah
tangan dengan sabun dan air mengalir. kegiatan pelatihan dilakukan, diadakan
Setelah materi diberikan, siswa diminta monitoring dan evaluasi untuk
menjelaskan kembali materi yang telah memastikan kegiatan berjalan dengan
diberikan. Pemberian materi ini baik dan lancar.
diharapkan memberikan pemahaman

Gambar 1. Pemberian Materi Cuci Tangan

Gambar 2. Penerapan Cuci Tangan

29
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 1, Juni 2020

Salah satu upaya efektif menjaga menyebabkan penyakit seperti diare,


kebersihan adalah dengan mencuci batuk, pilek, dan demam. Oleh karena itu,
tangan. Tangan manusia merupakan mencuci tangan dengan baik dan benar
tempat berdiamnya beraneka ragam menggunakan sabun dan air mengalir
kuman, seperti virus, bakteri, dan bisa sangat berguna untuk memutus rantai
juga jamur. Tangan yang kotor dapat penyebaran berbagai macam penyakit.
menjadi media penularan berbagai Tindakan cuci tangan yang
macam penyakit (Zein dan Emir, 2019). dilakukan dengan baik dapat
Mencuci tangan dengan sabun dan air menurunkan kejadian diare (Agustin,
mengalir adalah hal wajib yang harus 2019). Mencuci tangan menggunakan
dilakukan untuk menjaga kesehatan sabun dengan bahan dan cara yang benar,
tubuh. Membilas tangan dengan air dan saat yang tepat, akan menurunkan
mengalir akan membantu menyapu angka kejadian diare sebesar 47% dan
kotoran dan kuman yang menempel di angka kejadian Infeksi Saluran
tangan. Terkadang, mencuci tangan Pernafasan Akut (ISPA) sebesar 30%.
dianggap merupakan hal yang sepele. Data WHO menunjukkan penyebab
Kebanyakan orang hanya menggosok kematian terbesar bagi bayi dan balita di
tangan dengan air tanpa menggunakan dunia adalah ISPA dan diare. Cuci tangan
sabun. Hal ini menyebabkan kuman masih menggunakan sabun bisa melepaskan
banyak yang menempel. Kuman dan virus kuman penyebab infeksi dengan murah
dapat bertahan hidup hingga 2 jam di atas dan mudah, sehingga dianggap sebagai
permukaan kulit, meja, gagang pintu, salah satu cara efektif mencegah
mainan, dan lain-lain. Kebersihan tangan terjadinya penyakit (Zein dan Emir,
yang tidak terpelihara dengan baik dapat 2019).

Gambar 3. Foto bersama Pihak Sekolah

30
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 1, Juni 2020

KESIMPULAN Andriansyah, Y., dan Desi, N. R., 2013,


Penyuluhan dan Praktik PHBS
Kegiatan sosialisasi cuci tangan di
(Perilaku Hidup Bersih Sehat)
Kecamatan Kambu dan Poasia dapat
dalam Mewujudkan Masyarakat
berjalan dengan baik dan lancar. Siswa
Desa Peduli Sehat, Jurnal Inovasi
antusias dan dapat bekerjasama dengan
dan Kewirausahaan, Vol. 2(1).
baik, serta dapat mempraktikkan mencuci
Banun, T. S.,2016, Hubungan antara
tangan dengan sabun dan air mengalir Pengetahuan PHBS dengan Pola
serta menggosok gigi dengan baik dan
Hidup Sehat Siswa di SD
benar.
Tamanan, Jurnal Pendidikan Guru
UCAPAN TERIMA KASIH Sekolah Dasar, Edisi 14.
Diana, F. M., Susanti, F., & Irfan, A., 2014,
Terima kasih kepada Lembaga Penelitian Pelaksanaan Program Perilaku
dan Pengabdian Kepada Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
(LPPM) Universitas Halu Oleo yang telah SD Negeri 001 Tanjung Balai
memberikan pendanaan kegiatan melalui Karimun, Jurnal Kesehatan
skim Pengabdian Kepada Masyarakat Masyarakat, Vol. 8(1).
Terintegrasi KKN Tematik Tahun 2019. Gustina, E., Fakhri, A., dan Wawan, S.,
2018, Peningkatan Perilaku Sehat
Daftar Pustaka
pada Siswa Sekolah Dasar melalui
Achmadi, U. F., 2009, Kesehatan PHBS di Desa Gondanglegi dan
Lingkungan, Kesehatan Masyarakat, 3, Pucangan, Kecamatan Ambal,
148. Kabupaten Kebumen, Jurnal
Adriansyah, A. A., dan Nurul, J. F., 2017, Pemberdayaan Publikasi Hasil
Implementasi Perilaku Hidup Pengabdian kepada Masyarakat,
Bersih Dan Sehat (PHBS) Dalam Vol. 2(1).
Membangun Gaya Hidup Sehat Hayden, J., 2009, Introduction to Health
Sejak Dini Di Sekolah Dasar Behavior Theory, Canada: Jones
Negeri (SDN) Lengkong 1, Desa and Bartlett Publishers.
Lengkong, Kecamatan Mojoanyar Kementerian Pendidikan Indonesia.
Kabupaten Mojokerto, 2011. Mengembangkan perilaku
Community Development Journal, sehat pada naka usia 2-4 tahun.
Vol. 1(2). Direktorat Pembinaan
Agustin, R.A., 2019, Perilaku Kesehatan, Pendidikan Anak Usia Dini.
Prevalensi Penyakit dan Upaya Jakarta
Peningkatan Status Kesehatan Khoiruddin, Kirnantoro, dan Sutanta,
Anak Sekolah, Jember : CV. 2015, Tingkat Pengetahuan
Pustaka Abadi. Berhubungan dengan Sikap Cuci

31
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 1, Juni 2020

Tangan Bersih Bersih Pakai Zein, U. dan Emir, E.N., 2019, Buku Ajar
Sabun Sebelum dan Setelah Ilmu Kesehatan (Memahami
Makan Pada Siswa SDN Ngebel, Gejala, Tanda dan Mitos),
Tamantirta, Kasihan, Bantul, Yogyakarta: Deepublish
Yogyakarta, Journal Ners and Publisher.
Midwifery Indonesia, Vol. 3(3).
Maryunani, A., 2012, Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat, Jakarta: CV Trans
Info Media.
Nugraheni, H., Sofwan, I., dan Suhat,
2018, Buku Ajar Promosi
Kesehatan Berbasis Sekolah,
Yogyakarta: Deepublish
Publisher.
Peraturan menteri Kesehatan Republik
Indonesia. 2011. Pedoman
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS), Jakarta.
Proverawati, dkk., 2012, Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat, Yogyakarta.
Rachmat, H.H., 2018, Penguatan Upaya
Kesehatan Masyarakat dan
Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan di Indonesia,
Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Saputro, W., Lia, Y.B., dan Herawati,
2013, Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat (PHBS) Dengan Kejadian
Diare Pada Anak Sekolah Dasar
(SD), DK, Vol. 1(1).
Souisa, G.V., Ivy, V.L., Samuel, T., dan
Bellytra, T., 2018, Peningkatan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Phbs) Pada Pendidik Dan
Peserta Didik Di Kecamatan
Leihitu Barat Kabupaten Maluku
Tengah, Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, Vol. 24(3).

32

Anda mungkin juga menyukai