Anda di halaman 1dari 7

lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara

berkelanjutan. Pembangunan Desa meliputi tahap perencanaan,


pelaksanaan, dan pengawasan. Pembangunan Desa mengedepankan
kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan guna mewujudkan
perdamaian dan keadilan sosial.
Pada pasal 94 tentang lembaga kemasyarakatan Desa. Desa
mendayagunakan lembaga kemasyarakatan Desa yang ada dalam
membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa,
merupakan wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintah
Desa
Lembaga Masyarakat Desa, ikut serta merencanakan dan
melaksanakan pembangunan serta meningkatkan pelayanan masyarakat
Desa.
2.2.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2014
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa
Pada pasal 114 ayat 1 menjelaskan Perencanaan Pembangunan
Desa di susun berdasarkan hasil kesepakatan dalam musyawarah desa.
pada ayat 2 di sebutkan Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling lambat di lakukan pada butan juni tahun anggaran berjalan.
Kemudian pada pasal 115 di jelaskan Perencanaan Pembangunan Desa
sebagaimana di maksud dalam pasal 114 menjadi pedoman bagi Pemerintah
Desa dalam menyusun rancangan RPJM Desa, RKP Desa, dan daftar usulan
RKP Desa.

22
Pasal 16
(1) Dalam menyusun RPJM Desa dan RKP Desa, Pemerintah Desa wajib
menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa
secara partisipatf
(2)Musyawarah perencanaan pembangunan Dea sebagaimana di
maksud pada ayat (1) dilkuti oleh Badan Permusyawaratan Desa dan
unsur masyarakat Desa.
(3) Rancangan RPJM Desa dan rancangan RKP Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) di bahas dalam musyawarah perencanaan
pembangunan Desa
(4) Rancangan RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling
sedikit memuat penjabaran visi dan misi kepala Desa terpilin dan arah
kebijakan perencanaan Pembangunan Desa.
(5) Rancangan RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
memperhatikan arah kebijakan perencanaan pembangunan Desa
(6) Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
merupakan penjabaran dari rancangan RPJM Desa untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun.
2.2.4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2015 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala
Desa
Berdasarkan penjelasan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82
Tahun 2015 yang menjelaskan tentang status kepala Desa sebagai Kepala
Pemerintahan yang memimpin penyelenggaraan pemerintahan Desa serta
tugas pokok kepala Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa di
antaranya melaksanakan pembangunan Desa, pembinaan masyarakat dan
pemberdaya an mas yarakat. Dengan status tersebut diharapkan kepala Desa
bisa lebih tegas membuat aturan bersama Badan Permusyawaratan Desa
yang mampu mengarahkan proses penyelenggaraan pemerintahan Desa
diantaranya pelayanan terhadap masyarakat, selain itu juga mengenai
tentang pembangunan agar Desa bisa tertata dan masyarakatpun sejahtera.

23
2.2.5 Peraturan Menteri Daiam Negeri Republik Indonesia Homor &4
Tahun 2015 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Desa
Pasal (6)(1)
Pasal 6
(1) Kepala Desa berkedudukan Sebagai Kepala Peerirtah ess
memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa
(2) Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa.
melaksanakan pembanguna, pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (2)
Kepala Desa memiliki furgsi-fungsi sebagai berikut
Menyelenggarakan Pemerintahan Desa, sepert Tata Prap
Pemerintahan, penetapan peraturan di desa. pembinaan
maslaah pertanahan, pembinaan ketentraman dan keteriban.
melakukan upaya perfindungan masyarakat, administrasi
kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah
b. Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana perdesaan,
dan pembangunan bidang pendidikan kesehatan
c. Pembinaan kemsyarakatan seperti pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat,
partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat, keagamaan dan ketenagakerjaan
d. Pemberdayaan masyarakat sepert tugas sosialisasl dan
motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik.
lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, clahraga.
dan karang taruna
e. Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat
dan lembaga lainnya
Seorang kepala Desa sudah memiliki tugas yang jelas daiam
penyelenggaraan Pemerintahan di Desa baik itu dalam segi penetapan
aturan hingga pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa. Tyjuan
dari penelitian ini untuk mengetahui bagalmana langkah kepala Desa Kunyi
dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan menetapkan reguiasi
sebagal acuan dalam proses pelayanan dan pembangunan di Desa

24
Pasal 12
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa bertanggung
jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-
masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya.
2.2.6 Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pembangunan Desa Pasal (6) yaitu :
Rancangan RPJM Desa memuat visi dan misi Kepala Desa, serta
rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,
dan Pemberdayaan masyarakat Desa
Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana di
maksud pada ayat (1), yaitu penetapan dan penegasan batas Desa,
pendataan Desa penyusunan tata ruang Desa, penyelenggaraan
musyawarah Desapengelolaan informasi Desa Penyelenggaraan
perencanaan Desa, penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan
pemerintahan Desa dan kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.
Dengan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 ini di harapkan peran aktif Kepala Desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan Desa dan juga mewujudkan Pembangunan Desa yang Balk
sehingga harapan dari pemerintah pusat dapat terlaksana sebagaimana
mestinya.

25
26
(2013 : 54) mengemukakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode
dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa di jaman sekarang.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi.
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Penelitian
dengan menggunakan metode deskriptif biasanya tidak menggunakan
pendapat sementara (hipotesa), tetapi hanya memaparkan informasi apa
adanya sesuai dengan fakta-fakta yang di teliti.
Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini di golongkan
menjadi penelitian kualitatif. Tekhnik penelitian kualitatif merupakan salah
satu prosedur penelitian yang menghasilkan uraian yang mendalam tentang
ucapan, tulisan dan perilaku kelompok atau organisasi tertentu dalam
keadaan secara utuh.
Lincoln dan Cuba dalam buku Fernandes Simanggunsong (2015:150)
yaitu "tentang karakteristik penelitian kualitatif, diantaranya: Latar alamiah,
Manusia sebagai alat, Metode kualitatif, Analisa data secara induktif, Teori
dari dasar, Deskriptif, Lebih mementingkan proses daripada haasil, Adanya
batas yang di tentukanoleh fokus, Adanya kriteria khusus untuk keabsahan
data, hasil yang bersifat sementara dan Hasil yang disepakati bersama".
Metode penelitian kualitatif belum dapat di katakan benar apabila
belum terdapat gambaran deskriptif permasalahan yang di kaji, hal ini
tercantum jelas pada point ke enam karakteristik penelitian kualitatif
Pendekatan Induktif merupakan cara berpikir dimana di tarik suatu
kesimpulan yang bersifat umumdari berbagai kasus yang bersifat individual"

27
Penelitian menggunakan pendekatan induktif ini merupakan metode
pengambilan kesimpulan yang dimulai dari pemahaman terhadap kasus-
kasus atau masalah-masalah yang bersifat khusus kemudian di tuangkan
dalam bentuk kesimpulan yang bersifat umum. Pemahaman terhadap kasus-
kasus ini dapat di lakukan dengan cara pengamatan terhadap fakta-fakta di
lapangan dengan mengumpulkan data yang ada. Data yang di kumpulkan
ialah data yang lebih bersifat khusus atau tajam terlebih dahulu, selanjutnya
akan di olah sehingga menghasilkan kesimpulan yang mencakup data
secara menyeluruh.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data merupakan
bagian yang penting karena hasil peneitia harus bisa
ertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh sebab itu, tahap pengum
data tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur
dan ciri-ciri penelitian kualitatif. Pengumpulan data ini divisualisasikan
sebagai rangkaian kegiatan yang saling berhubungan, tujuan dari
pengumpulan data ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang baik
untuk menjawab keluar inti penelitian. Untuk mengumpulkan data maka
penulis menggunakan teknik sebagai berikut :
1. Wawancara
Menurut Mohammad. Nazir (2013 : 193) wawancara adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitiandengan cara
tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau

28

Anda mungkin juga menyukai