Anda di halaman 1dari 3

1.

Menurut Undang-Undang 23 Tahun 2006 Pelaporan Kelahiran berdasarkan Peritiwa


kelahiran, maka apabila seseorang melahirkan di Luar Kota maka tempat pembuatannya
di Kota Tersebut Untuk waktu pelaporan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Surabaya untuk batas Pelaporannya 60 hari Kerja. Syarat-Syarat Akta kelahiran sebagai
berikut :
1. Surat Keterangan Kelahiran dari dokter/bidan/rumah sakit/penolong kelahiran (asli);
2. Fotocopy KK dan KTP orang tua bayi (WNI dan Orang Asing Tinggal Tetap);
3. Surat Keterangan Kelahiran dari Lurah;
4. Fotocopy Akta perkawinan /Surat Nikah orang tua yang dilegalisir;
5. Fotocopy KTP 2 (dua) orang saksi (yang mengetahui peristiwa).

2. Tidak perlu melakukan perekaman e-ktp lagi


Untuk warga dengan kriteria seperti ini, maka proses penggantian e-KTP pun
dipermudah karena tak perlu lagi meminta surat pengantar RT/RW ataupun kelurahan.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2018.
Cara mengganti e-ktp sesuai domisili baru:

WNI yang ingin pindah bisa langsung membawa fotokopi KK dan fotokopi e-KTP ke
Dinas Dukcapil daerah asal, tanpa meminta surat pengantar dari RT/RW terlebih duluDi
Dinas Dukcapil Kabupaten/Kota daerah asal, WNI akan mendapatkan Surat Keterangan
Pindah (SKPWNI) ke tempat tujuan. Hal ini dilakukan sesuai UU Nomor 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan, terkait pindah datang penduduk dalam wilayah
NKRI Pasal 15 Ayat (1).Selanjutnya WNI yang pindah domisili melapor ke Dinas Dukcapil
daerah tujuan dengan membawa:SKPWNI dari Dinas Dukcapil domisili asalSurat
pengantar RT/RW dari domisili baruFotokopi e-KTP tetangga terdekat di domisili
baruTunggu Surat Keterangan Pindah Datang (SKPD) sebagai dasar penerbitan KK dan
e-KTP di domisili yang baru. Dengan demikian, KTP WNI di daerah asal akan dicabut dan
digantikan dengan KK dan KTP baru domisili yang baru.

3. Model akta kelahiran dan kartu keluarga keluaran terbaru menggunakan kertas putih,
tetapi tanda tangan pejabat pencatatan sipil dan cap telah diganti dengan QR code.
Akta kelahiran dan kartu keluarga dapat dikirim melalui file dan dicetak sendiri

4. Mengacu pada Permendagri Nomor 9 Tahun 2016, apabila dalam satu keluarga
status perkawinannya sudah tertulis kawin dan yang bersangkutan tidak mempunyai
buku nikah, maka akta kelahiran anaknya bisa dicantumkan nama ibunya dengan syarat
ada surat pernyataan tanggung jawab mutlak bagi pasangan suami istri bersangkutan.

5. Pemegang KITAS diterbitkan dokumen SKTT.


Pemegang KITAP diterbitkan KK, KTP-el dengan masa berlaku sesuai masa berlaku
KITAP-nya.

6.Perbedaan itu, pertama, e-KTP untuk WNA tidak berlaku seumur hidup, ada masa
berlakunya. Sementara e-KTP milik WNI berlaku seumur hidup.
Perbedaan kedua, tiga kolom yang tercantum dalam e-KTP milik WNA ditulis dalam
bahasa Inggris.
Ketiga kolom itu adalah kolom agama, status perkawinan, dan pekerjaan.

Perbedaan ketiga, pada e-KTP WNA dituliskan kewarganegaraan yang bersangkutan.


meski memiliki e-KTP, ia memastikan WNA pemegangnya tak memiliki hak politik, yaitu
hak memilih ataupun dipilih.

7. Apabila meninggal karena kecelakaan kapal laut dan telah mendapatkan surat
keterangan dari Kepala Dinas Perhubungan Laut, maka diajukan ke pengadilan untuk
mendapatkan penetapan tentang kematiannya.

Apabila meninggal karena kecelakaan pesawat terbang dan telah mendapatkan surat
keterangan dari Kepala Dinas Perhubungan Udara maka diajukan ke Pengadilan untuk
mendapatkan penetapan kematiannya.

Apabila meninggal karena bencana alam (tsunami) dan mayatnya tidak ditemukan dan
setelah mendapatkan surat keterangan dari Pemerintah Daerah setempat maka diajukan
permohonan ke pengadilan untuk mendapatkan penetapan tentang kematiannya.
(Pasal 44 ayat(4) UU No 24 Tahun 2013)

8. pelaporan pencatatan kematian yang sudah lama terjadi serta tidak terdaftar sebagai
penduduk berdasarkan KK dan database kependudukan, maka pencatatan kematiannya
dilaksanakan berdasarkan penetapan pengadilan

9.Perubahan mendasar di UU No. 24 Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Satu, Masa Berlaku KTP Elektronik (KTP-el)

Semula 5 (lima) tahun diubah menjadi berlaku seumur hidup sepanjang tidak ada
perubahan elemen data dalam KTP (Pasal 64 ayat 7 huruf a UU No. 24 Tahun 2013).
KTP-el yang sudah diterbitkan sebelum berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2013
ini, ditetapkan berlaku seumur hidup (Pasal 101 point c UU No. 24 Tahun 2013).

Dua, Penggunaan Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri

Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri yang bersumber dari data


kependudukan kabupaten/kota, merupakan satu-satunya data kependudukan yang
digunakan untuk semua keperluan: alokasi anggaran (termasuk untuk perhitungan
DAU), pelayanan publik, perencanaan pembangunan, pembangunan demokrasi,
penegakan hukum, dan pencegahan kriminal (Pasal 58 UU No. 24 Tahun 2013).

Tiga, Pencetakan Dokumen/Personalisasi KTP-el

Pencetakan dokumen/personalisasi KTP-el yang selama ini dilaksanakan terpusat di


Jakarta akan diserahkan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten/Kota pada Tahun 2014 (Pasal 8 ayat 1 huruf c UU No. 24 Tahun 2013).

10. NIK terdiri dari 16 digit terdiri atas :

•6 digit pertama merupakan kode wilayah Propinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan


tempat tinggal pada saat mendaftar.
•6 digit kedua adalah tanggal, bulan dan tahun kelahiran dan khusus untuk perempuan
tanggal lahirnya ditambah angka 40.
•4 digit terakhir merupakan nomor urut penerbitan NIK yang diproses secara otomatis
dengan SIAK.

Anda mungkin juga menyukai