WNI yang ingin pindah bisa langsung membawa fotokopi KK dan fotokopi e-KTP ke
Dinas Dukcapil daerah asal, tanpa meminta surat pengantar dari RT/RW terlebih duluDi
Dinas Dukcapil Kabupaten/Kota daerah asal, WNI akan mendapatkan Surat Keterangan
Pindah (SKPWNI) ke tempat tujuan. Hal ini dilakukan sesuai UU Nomor 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan, terkait pindah datang penduduk dalam wilayah
NKRI Pasal 15 Ayat (1).Selanjutnya WNI yang pindah domisili melapor ke Dinas Dukcapil
daerah tujuan dengan membawa:SKPWNI dari Dinas Dukcapil domisili asalSurat
pengantar RT/RW dari domisili baruFotokopi e-KTP tetangga terdekat di domisili
baruTunggu Surat Keterangan Pindah Datang (SKPD) sebagai dasar penerbitan KK dan
e-KTP di domisili yang baru. Dengan demikian, KTP WNI di daerah asal akan dicabut dan
digantikan dengan KK dan KTP baru domisili yang baru.
3. Model akta kelahiran dan kartu keluarga keluaran terbaru menggunakan kertas putih,
tetapi tanda tangan pejabat pencatatan sipil dan cap telah diganti dengan QR code.
Akta kelahiran dan kartu keluarga dapat dikirim melalui file dan dicetak sendiri
4. Mengacu pada Permendagri Nomor 9 Tahun 2016, apabila dalam satu keluarga
status perkawinannya sudah tertulis kawin dan yang bersangkutan tidak mempunyai
buku nikah, maka akta kelahiran anaknya bisa dicantumkan nama ibunya dengan syarat
ada surat pernyataan tanggung jawab mutlak bagi pasangan suami istri bersangkutan.
6.Perbedaan itu, pertama, e-KTP untuk WNA tidak berlaku seumur hidup, ada masa
berlakunya. Sementara e-KTP milik WNI berlaku seumur hidup.
Perbedaan kedua, tiga kolom yang tercantum dalam e-KTP milik WNA ditulis dalam
bahasa Inggris.
Ketiga kolom itu adalah kolom agama, status perkawinan, dan pekerjaan.
7. Apabila meninggal karena kecelakaan kapal laut dan telah mendapatkan surat
keterangan dari Kepala Dinas Perhubungan Laut, maka diajukan ke pengadilan untuk
mendapatkan penetapan tentang kematiannya.
Apabila meninggal karena kecelakaan pesawat terbang dan telah mendapatkan surat
keterangan dari Kepala Dinas Perhubungan Udara maka diajukan ke Pengadilan untuk
mendapatkan penetapan kematiannya.
Apabila meninggal karena bencana alam (tsunami) dan mayatnya tidak ditemukan dan
setelah mendapatkan surat keterangan dari Pemerintah Daerah setempat maka diajukan
permohonan ke pengadilan untuk mendapatkan penetapan tentang kematiannya.
(Pasal 44 ayat(4) UU No 24 Tahun 2013)
8. pelaporan pencatatan kematian yang sudah lama terjadi serta tidak terdaftar sebagai
penduduk berdasarkan KK dan database kependudukan, maka pencatatan kematiannya
dilaksanakan berdasarkan penetapan pengadilan
Semula 5 (lima) tahun diubah menjadi berlaku seumur hidup sepanjang tidak ada
perubahan elemen data dalam KTP (Pasal 64 ayat 7 huruf a UU No. 24 Tahun 2013).
KTP-el yang sudah diterbitkan sebelum berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2013
ini, ditetapkan berlaku seumur hidup (Pasal 101 point c UU No. 24 Tahun 2013).