Anda di halaman 1dari 12

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Lokasi dan Segmen

Ruas Jalan Veteran Utara - Selatan merupakan jalan yang menghubungkan

berbagai pusat kegiatan lokal di Kota Makassar. Jalan tersebut terdiri dari jalan

yang memiliki median, segmen jalan yang diteliti adalah yang memiliki median

sepanjang 50 meter. Tata guna lahan disekitar lokasi penelitian tersebut adalah

pertokoan,pemukiman dan perkantoran. Karena pertokoan maupun perkantoran

belum memiliki tempat parkir yang memadai, maka sebagian badan jalan dipakai

sebagai tempat parkir kendaraan sehingga berpengaruh pada kapasitas ruas jalan.

Segmen Jalan Veteran Utara – Selatan Kota Makassar merupakan jalan

arteri sekunder, lebar segmen jalan 6 meter. Lokasi parkir pada jalan tersebut

dibatasi, Sketsa lokasi penelitian sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.1 di

bawah ini.

Gambar 3.1 Segmen Jalan Veteran Selatan – Utara Kota Makassar


42

Lokasi penelitian terletak di Kotamadya yaitu ruas Jalan Veteran Utara -

Selatan dengan panjang jalan ±3.480 m. Lokasi penelitian dibatasi hanya ruas

jalan Veteran Utara - Selatan dengan mengabaikan arus lalu lintas pada simpang.

Gambar 3.2 Lokasi Penelitian

Gambar 3.3 Lokasi Penelitian

3.1.1. Identifikasi segmen


43

Tujuan identiikasi segmen adalah untuk mengetahui data umum segmen

dari segmen Jalan Veteran Utara - Selatan yang dianalisis, seperti : panjang

segmen, kelas jalan, jam puncak. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada Tabel

3.1.

Tabel 3.1 Identifikasi Segmen Jalan Tamalanrea Raya


No Uraian Keterangan
1 Provinsi Sulawesi selatan
2 Kota Makassar
3 Ukuran Besar
4 Nama jalan Veteran Utara – Selatan
6 Tipe jalan Arteri Sekunder
7 Periode waktu analisa Jam puncak pagi dan siang

Pada Tabel 3.1 ditunjukkan bahwa Kota Makassar adalah daerah yang

tergolong besar untuk ukuran kota karena memiliki jumlah penduduk sebesar 1,7

juta jiwa. Jalan Veteran Utara - Selatan termasuk daerah komersil sebab jalan ini

terletak pada kompleks pertokoan, pemukiman dan perkantoran.

3.1.2. Kondisi geometrik

Kondisi geometrik terdiri dari rencana situasi (tata guna lahan, marka dan

persimpangan), dan penampang melintang jalan (lebar jalan,lebar bahu). Tata

guna lahan pada segmen jalan ini yakni bank, pertokoan, perkantoran, dan

pemukiman.

Adapun potongan melintang jalan, dapat ditunjukkan pada Gambar 4.2.


44

Gambar 3.4 Potongan Melintang Jalan

Kondisi geometrik pada segmen Jalan Veteran Utara - Selatan dapat

ditunjukkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kondisi Geometrik Segmen Jalan Veteran Utara - Selatan


Bangunan Marka Lebar Lebar
Jalan
Utama Jalan Jalur Bahu
Veteran Utara – Pertokoan,
Selatan pemukiman, Ada 6 1
komersil

Pada Tabel 3.2 ditunjukkan untuk bangunan utama pada segmen Jalan

Veteran Utara - Selatan Kota Makassar yang dianalisis terdapat beberapa

pemukiman, pertokoan, dan perkantoran.

3.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan survey yang dilaksanakan pada jam sibuk yang dipilih

berdasarkan survey pendahuluan yaitu :

Pagi : 07:00 – 09:00, hari senin, kamis, minggu

Sore : 14:00 – 17:00, hari senin, kamis, minggu


45

Pemilihan waktu survey yang dilaksanakan dengan pertimbangan

beberapa alasan yaitu :

1. Jam 07:00 – 10:00 WITA, waktu ini diambil sebagai waktu survey karena

waktu itu merupakan saat sebagian besar pengguna jalan mulai melakukan

aktifitas perjalanan misalnya untuk bekerja, sekolah, kegiatan jasa dan

lain-lain.

2. Jam 14;00 – 17:00 WITA, waktu ini merupakan waktu yang biasanya

dipergunakan oleh sebagian besar pemakai jalan untuk melakukan

perjalanan pulang dari aktifitas kerja, sekolah maupun perjalanan lainnya.

3.3 Alat-alat

Adapun alat-alat yang diperlukan untuk mendapatkan data volume lalu

lintas, kecepatan kendaraan, dan kebisingan pada ruas jalan di lokasi penelitian

adalah :

a. Sound Level Meter untuk menghitung kebisingan

b. Speed gun untuk mengukur kecepatan kendaraan

c. Handycam

d. Tripod camera

e. Lembaran form survey

f. Alat-alat tulis
46

3.4 Metode Pengambilan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Adapun

data primer yang didapat dalam penelitian ini berupa observasi atau dokumentasi.

3.4.1 Data kebisingan

Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan

menggunakan alat pengukur kebisingan Sound Level Meter (SLM). Proses

pengukuran dapat dilihat dibawah ini :

1. Meletakkan alat yang telah dipasangkan pada tripod dengan jarak 5 meter

dari tepi jalan.

2. Alat dipasangkan pada tripod dan di tempatkan pada posisi 1,2 meter dari

atas permukaan tanah.

3. Pengukuran dilakukan selama 15 (limabelas) menit dan diambil data

selama 2 menit dengan pembacaan dilakukan setiap 20 detik.

4. Obyek penelitian diambil dari dua titik yang menjadi sampel, sebagai

berikut :

a. Simpang empat Jalan Veteran Utara – Selatan dan Jalan Sungai

Saddang

b. Depan Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah Jl. Veteran

Selatan

3.4.2 Data volume lalu lintas


47

Pengumpulan data volume lalu lintas atau banyaknya kendaraan yang

lewat pada suatu garis pengamatan dilakukan dengan cara merekam kendaraan

yang lewat menggunakan Handycam, yang nantinya akan dihitung saat pemutaran

hasil rekaman. Hitungan diambil dalam setiap interval waktu 15 menit. Jenis

kendaraan yang diamati yaitu : kendaraan sepeda motor atau roda dua (MC),

kendaraan ringan (LV), dan kendaraan berat (HV).

3.4.3 Data kecepatan rata-rata

Pelaksanaan survey dilakukan secara manual, yaitu kecepatan dihitung

berdasarkan waktu tempuh pada jarak tertentu. Alat yang digunakan adalah Speed

gun. Pengambilan data kecepatan dilakukan oleh 2 orang, orang pertama yang

mengambil data kecepatan kendaraan dan orang kedua yang mencatat hasil

pengukuran.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian meliputi kendaraan ringan (LV) seperti angkutan

kota (pete-pete), mobil pribadi, mobil dinas, oplet, taksi dan pick up, kendaraan

berat (HV) seperti truk dan bus, kendaraan roda dua bermotor (MC), yaitu semua

jenis sepeda motor, dan kendaraan berat (HV).

Batasan pengertian dari variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Low Vehicles (LV) = Kendaraan bermotor 2 as beroda 4 dengan jarak as

2,00 – 3,00 m (termasuk mobil penumpang, mikrolet, pick up dan truk

kecil sesuai dengan sistem klasifikasi Bina Marga).


48

b. Heavy Vehicles (HV) = Kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari

3,50 m, biasanya beroda lebih dari 4 (termasuk bis, truk 2 as dan truk

kombinasi sesuai dengan sistem klasifikasi Bina Marga).

c. Motorcycles (MC) = Kendaraan bermotor beroda dua atau tiga (termasuk

sepeda motor dan kendaraan beroda tiga bermotor sesuai dengan sistem

klasifikasi Bina Marga).

Selain itu beberapa hal lainnya yang perlu diberi definisi operasional agar

tidak menimbulkan pengertian yang berbeda-beda, yaitu:

a. Volume lalu lintas = Jumlah kendaraan yang melewati suatu titik pada

suatu jalur gerak per satuan waktu.

b. Kecepatan lalu lintas = Perbandingan antara jarak yang ditempuh

kendaraan dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut

yang biasanya dinyatakan dalam km/jam.

c. Kondisi geometri dan lingkungan = Kondisi geometri digambarkan dalam

bentuk sketsa yang memberikan informasi lebar jalan, lebar bahu, keadaan

lingkungan sekitar jalan. Sedangkan kondisi lingkungan jalan antara lain

menggambarkan tipe lingkungan jalan.

3.6 Metode dan Teknik Pengolahan Data

3.6.1. Analisa arus lalu lintas

Prosedur perhitungan yang dipergunakan dalam pengolahan data adalah

prosedur yang dipergunakan dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997.

Prosedur perhitungan tersebut dibagi dalam beberapa tahapan atau langkah

sebagai berikut :
49

1. Analisis Volume Lalu Lintas

Volume Kendaraan adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu

penampang tertentu pada suatu ruas jalan tertentu dalam satuan waktu tertentu,

data volume kendaran diperoleh dari hasil survei lapangan yang di butuhkan

untuk mengetahui derajat kejenuhan kendaraan pada wilayah penelitian.

Volume lalu lintas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut;

n
q=
t

2. Analisis Kecepatan Arus Bebas

Kecepatan arus bebas didefenisikan sebagai kecepatan pada saat tingkatan

arus nol, sesuai dengan kecepatan yang akan dipilih pengemudi seandainya

mengendarai kendaraan bermotor tanpa halangan kendaraan bermotor lain di

jalan (yaitu saat arus = 0).

Persamaan untuk penentuan kecepatan arus kendaraan bentuk umum

berikut:

𝐹v = (𝐹𝑉o + 𝐹𝑉𝑤) 𝑥 𝐹𝐹𝑉s 𝑥 𝐹𝐹𝑉Cs

3. Analisis Kapasitas

Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimun yang dapat dipertahankan

persatuan jam yang melewati suatu titik di jalan dalam kondisi yang ada. Untuk

jalan dua-lajur dua-arah, kapasitas didefinisikan untuk arus dua-arah (kedua arah

kombinasi) tetapi jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah perjalanan

dan kapasitas didefenisiskan per lajur.


50

Persamaan dasar untuk penentuan kapasitas adalah sebagai berikut:

𝐶 = 𝐶0 𝑥 𝐹𝐶𝑤 𝑥 𝐹𝐶sp 𝑥 𝐹𝐶sf x 𝐹𝐶es

4. Analisis derajat kejenuhan

Derajat kejenuhan didefenisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas,

digunakan sebagai faktor kunci dalam penetuan perilaku lalu lintas pada suatu

simpang dan juga segmen jalan. Nilai derajat kejenuhan menunjukkan apakah

segmen akan mempunyai masalah kapasitas atau tidak. peerhitungan derajat

kejenuhan dapat dilihat pada bab 2 halaman 19. Persamaan dasar untuk

penentuan derajat kejenuhan adalah sebagai berikut :

DS = Q/C

3.6.2 Analisa data kebisingan

Perhitungan data kebisingan pada cara sederhana dilakukan oleh 2 orang

dengan sebuah Sound Level Meter biasa diukur tingkat tekanan bunyi sesaat dB

(A) selama 15 menit untuk tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap 20 detik

Leq (2 menit) yang mewakili interval waktu tertentu, sehingga didapat 6 data.

Kemudian data tersebut diolah untuk mendapatkan data tingkat kebisingan

equivalen dengan menggunakan rumus-rumus yang ada di bab 2, halaman 25.


51

3.7 Bagan Alir Penelitian


Urusan prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam mengerjakan studi

ini disajikan pada gambar 3.4

Mulai

Studi Pendahuluan
 Survei lokasi
 Pendataan masalah
 Rumusan masalah
 Tujuan

Pengumpulan Data Primer Pengumpulan Data Sekunder


 Kondisi geometrik dan  Peta lokasi
kelengkapan jalan  Penelitian
 Jarak tempuh dan waktu terdahulu / Jurnal
tempuh, volume lalu-lintas,  Data
 Sound level meter instansi terkait (BPS)
 Kapasitas Derajat kejenuhan,  Data kependudukan
kecepatan arus bebas  Data luas wilayah kota
 Data jumlah kendaraan
Analisis Data

YA

Kondisi arus lalu lintas dan kebisingan TIDAK

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.5 Bagan Alir Penelitian


52

Anda mungkin juga menyukai