Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
NPM : 2026010021
DOSEN PEMBIMBING
KELAS KONVERSI
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 22 Desember 2020 pukul 09.00 WIB di
bangsal Melati RSUD Curup. Data diperoleh dari pasien, keluarga pasien, dan
catatan medis.
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. W
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Nusa Indah RT 004/RW 006, Curup
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
No. RM : 14478102
Tanggal masuk : 14 Desember 2020 pukul 16.40 WIB
Dx. Medis : Dyspnea dengan CHF Pneumonia
7. Pola fungsional
a. Pola nutrisi
Sebelum sakit
Pasien mengatakan makan 3x sehari, habis 1 porsi dengan menu nasi,
lauk dan sayur. Minum ± 1000 ml/hari. Pasien mengatakan tidak
mempunyai alergi.
Selama sakit
Pasien mengatakan pasien mendapatkan diit tinggi protein rendah kalori
dari Rumah Sakit. Pasien mengatakan nafsu makan berkurang dari
sebelumnya. Minum ± 600 ml/jam.
b. Pola eliminasi
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB 1x/hari di pagi hari dengan konsistensi
berwarna coklat dan bau khas feses. Tidak ada masalah dalam BAB.
BAK 4-5 x/hari warna kuning jernih, bau khas urine.
Selama sakit
Pasien mengatakan selama di Rumah Sakit susah BAB, sudah 2 hari
pasien tidak merasa ingin BAB. BAK ± 5-6 x/hari dengan konsistensi
cair warna kuning jernih dan bau khas urine.
c. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur malam ± 7-8 jam/hari. Pasien
mengatakan tidak pernah tidur siang.
Selama sakit
Pasien mengatakan selama sakit tidur malam ± 5-6 jam /hari. Pasien
tidur siang 4 jam/hari
d. Pola pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Pasien mengatakan bila sedang sakit selalu periksa ke rumah sakit.
Persepsi mengenai sakit yang diderita : pasien mengatakan sudah tau
sedikit tentang penyakit yang diderita.
e. Pola Toleransi dan Koping Stress
Selama sakit pasien merasa cemas terhadap penyakit yang dideritanya.
Bila ada masalah yang tidak dapat diselesaikan sendiri, pasien akan
meminta bantuan orang lain.
f. Pola hubungan dan Peran
Pasien sebagai kepala rumah tangga, perannya tidak dapat dilakukan
selama sakit. Hubungan selama dirawat di rumah sakit tidak ada
gangguan, keluarga selalu menemani pasien.
g. Pola Seksualitas
Pasien sebagai seorang Ayah mempunyai 3 orang anak. Pasien tidak
mempunyai penyakit kelamin.
h. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pola spiritual pasien baik karena pasien mengatakan bahwa sakit itu
datangnya dari Allah dan kita hanya bisa berusaha untuk sembuh.
Sebelum sakit pasien shalat 5 bwaktu di rumah bersama istri dan anak-
anaknya. Selama sakit pasien tetap shalat 5waktu di tempat tidur.
i. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit
Pasien beraktivitas sehari-hari dan memenuhi ADL secara mandiri.
Setelah sakit
Pasien mengatakan sesak nafas bila digunakan untuk beraktivitas.
Activity Daily Living 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi/Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi √
Berpindah √
j. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Pengetahuan tentang penyakit saat ini : Pasien hanya mengetahui
sedikit
Perawatan/tindakan yang dilakukan : Pasien mengerti
1) Gambaran Diri
Pasien mengatakan saat ini sedang sakit dan mempunyai keinginan
untuk sembuh.
2) Ideal Diri
Pasien mengatakan bisa menerima penyakitnya walaupun terkadang
merasa cemas.
3) Peran
Keluarga bisa menerima keadaan pasien walaupun peran yang
dijalankan pasien selama sakit menjadi minimal.
4) Identitas
Pasien mengatakan sebagai kepala rumah tangga dengan 3 orang
anak. Persepsi diri baik walaupun terkadang merasa cemas berlebih.
5) Harga Diri
Pasien merasa minder dan sedikit menarik diri dari masyarakat
karena penyakit yang dideritanya.
8. Pemeriksaan Fisik
c. TTV :
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 37 x/menit
Suhu : 36,7 °C
- Pemeriksaan Paru
- Pemeriksaan Jantung
9. Data Penunjang
Hasil:
Harga
Pemeriksaan Hasil Satuan Keterangan
Normal
Neutrofil
0L % 1-6
Batang%
Neutrofil
69.8 L % 50-7-0
segmen%
Ht 40.1 % 37-47
RDW 13.2 %
Kimia
Harga
Pemeriksaan Hasil Satuan Keterangan
Normal
Urine Lengkap
Fisis
Kimia
Sedimen
Epitel 1 (+)
Lain-lain Negatif
d. Pemeriksaan Thoraks Pada Tanggal 24 Desember 2020
e. Pemeriksaan Laboratorium
Harga
Pemeriksaan Hasil Satuan
Normal
F1O2 53
Ph 7.369 7.35-7.45
Ca Mmol 1.15-1.27
10. Terapi Obat
a. Infus RL+Aminophylin 24/20 tpm
b. O2 5 lpm
c. Injeksi Ceftriaxon 1 gl/12 jam
d. Injeksi Dexamethason 5 mg/12 jam
e. Injeksi Ondansentron 2 mg k/p
f. Injeksi Omeprazole 40 mg/12 jam
g. GG 100 mg/24 jam
h. Codein 20 mg/24 jam
i. Nebulizer forbivent/8 jam
11. Analisa Data
DO :
DO :
DO :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan benda asing dalam jalan
nafas.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas (kelemahan otot
pernafasan).
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
NURSING CARE PLANNING
Nama : Tn. W
Umur : 50 Tahun
Ruang : Melati
DATA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
PENDUKUNG
Data Pendukung
pasien dengan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
masalah :
Pneumonia Berat
DS : D.0001 Bersihan jalan nafas L.01001 Setelah dilakukan asuhan I.01006 Observasi
- Klien mengatakan tidak efektif keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi kemampuan
ia mengalami berhubungan dengan jam diharapkan bersihan batuk
batuk sejak 2 benda asing dalam jalan nafas meningkat. 2. Monitor adanya retensi
bulan yang lalu jalan nafas sputum
- Klien mengatakan dibuktikan dengan Dengan kriteria hasil : 3. Monitor tanda dan gejala
sputum sulit klien tampak batuk - Batuk efektif menurun infeksi saluran nafas
dikeluarkan tidak efektif. - Produksi sputum
- Klien mengatakan menurun Terapeutik
ia kesulitan - Dispnea menurun
bernafas dan - Frekuensi nafas menurun 4. Atur posisi semi fowler
berbicara atau fowler
DO : 5. Pasang perlak dan
bengkok di pangkuan
- Klien tampak pasien
dyspnea 6. Buang secret pada
- Klien tampak tempat sputum
gelisah
- Frekuensi nafas
pasien 30 x/m Edukasi
- Bunyi nafas
pasien ronkhi 7. Jelaskan tujuan dan
- Pasien tampak prosedur batuk efektif
sulit bicara 8. Anjurkan Tarik nafas
dalam melalui hidung
selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8
detik
9. Anjurkan mengulangi
Tarik nafas dalam hingga
3 kali
10. Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah
Tarik nafas dalam yang
ke 3
Kolaborasi
Kolaborasi
5. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
6. Lakukan latihan rentang
gerak pasif dan/atau
aktif
7. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
8. Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
Kolaborasi
Nama : Tn. W
Umur : 50 Tahun
Ruang : Melati
Hari/ Diagnosa
No Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal Keperawatan
- RR : 30 x/m
6. Buang secret 09.20
pada tempat
WIB -T : 36.8 0 C
sputum
11.00 A:
7. Jelaskan
Cukup Cukup Meningkat
tujuan dan WIB Menurun
Menurun
Sedang
Meningkat
prosedur Batuk
2
batuk efektif efektif
Cukup Cukup Menurun
Meningkat Sedang
Meningkat Menurun
Produksi
8. Anjurkan 13.00 1
Sputum
Tarik nafas Dispnea 1
dalam melalui WIB
Frekuensi
hidung selama 1
Nafas
4 detik,
ditahan
P:
selama 2
detik, Intervensi dilanjutkan nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10 & 11
kemudian
keluarkan dari
mulut dengan
bibir mencucu
(dibulatkan)
selama 8 detik
9. Anjurkan
mengulangi 13.05
Tarik nafas WIB
dalam hingga
3 kali
10. Anjurkan
13.10
batuk dengan
WIB
kuat langsung
setelah Tarik
nafas dalam
yang ke 3
11. Kolaborasi
pemberian 13.45
mukolitik atau WIB
ekspektoran,
jika perlu
2. Senin, Pola nafas 1. Monitor pola 09. 05 S:
tidak efektif nafas - Klien mengatakan sesak nafas
22 Des 2020 berhubungan (frekuensi, WIB - Klien mengatakan dada terasa nyeri
dengan kedalaman,
hambatan usaha nafas) P (Nyeri pada daerah dada)
upaya nafas Q (Sakitnya terasa seperti ditusuk-tusuk)
(kelemahan 2. Monitor R (Sakit/nyeri terasa hilang timbul)
otot bunyi nafas 09.08 S (Skala 4)
pernafasan). tambahan WIB T (Selama kurang lebih 5 menit)
(mis.
O:
gurgling,
mengi, - Pernafasan klien tampak cuping hidung
wheezing, - Diameter thoraks anterior posterior tampak meningkat
ronkhi kering)
3. Monitor
sputum 10.00
(jumlah,
warna dan WIB
aroma)
4. Posisikan 10.10
semi fowler WIB
atau fowler
5. Berikan 10.15 A:
minum hangat
WIB Cukup Cukup Menurun
Meningkat Sedang
Meningkat Menurun
Dispnea 1
6. Lakukan
fisioterapi 12.00 Penggunaa
dada, jika n otot 2
WIB bantu nafas
perlu
Pemanjang
an fase 3
7. Berikan ekspirasi
oksigen, jika 11.30 Cukup Cukup Membaik
Memburuk Sedang
perlu Memburuk Membaik
WIB Frekuensi
1
Nafas
8. Anjurkan Kedalaman
2
nafas
asupan cairan
11.45
2000 ml/hari,
jika tidak WIB P:
kontraindikasi
Intervensi dilanjutkan nomor 1, 2, 3, 4, dan 7
9. Ajarkan
12.15
teknik batuk
efektif WIB
3. Senin, Intoleransi 1. Identifikasi 09.05 S:
aktivitas gangguan - Klien mengatakan ia merasa lelah
22 Des 2020 fungsi tubuh WIB
berhubungan
yang
dengan mengakibatka O:
ketidakseimba n kelelahan - Klien tampak lemah dan kesulitan beraktivitas
ngan antara
suplai dan 2. Monitor
09.10 A:
kelelahan
kebutuhan
fisik dan Cukup Cukup Meningkat
oksigen. WIB Menurun Sedang
emosional Menurun Meningkat
Frekuensi
2
nadi
3. Monitor pola 09.15 Cukup Cukup Menurun
Meningkat Sedang
dan jam tidur Meningkat Menurun
WIB Keluhan
2
lelah
Dispnea
4. Monitor saat 1
lokasi dan 09.15 aktivitas
ketidaknyama Dispnea
nan selama WIB setelah 2 4
melakukan aktivitas
Cukup Cukup Membaik
aktivitas Memburuk Sedang
Memburuk Membaik
Tekanan
2
darah
5. Sediakan 09.20 P:
lingkungan
nyaman dan WIB Intervensi dilanjutkan nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12 dan 13
rendah
stimulus (mis.
cahaya, suara,
kunjungan)
6. Lakukan
latihan
09.35
rentang gerak
pasif dan/atau WIB
aktif
7. Berikan
aktivitas
09.40
distraksi yang
menenangkan WIB
8. Fasilitasi
duduk di sisi 09.45
tempat tidur,
WIB
jika tidak
dapat
berpindah
atau berjalan
9. Anjurkan 09.45
tirah baring
WIB
10. Anjurkan
melakukan 13.00
aktivitas
WIB
secara
bertahap
13. Kolaborasi
dengan ahli
13.30
gizi tentang
cara WIB
meningkatkan
asupan
makanan