Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. W DENGAN PNEUMONIA BERAT


DI RUANG MELATI RSUD CURUP
KABUPATEN REJANG LEBONG
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :

Anggun Syntya Dewi

NPM : 2026010021

DOSEN PEMBIMBING

Ns. Loren Juksen, S.Kep., MAN

KELAS KONVERSI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN PNEUMONIA BERAT PADA Tn. W

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 22 Desember 2020 pukul 09.00 WIB di
bangsal Melati RSUD Curup. Data diperoleh dari pasien, keluarga pasien, dan
catatan medis.
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. W
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Nusa Indah RT 004/RW 006, Curup
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
No. RM : 14478102
Tanggal masuk : 14 Desember 2020 pukul 16.40 WIB
Dx. Medis : Dyspnea dengan CHF Pneumonia

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. N
Umur : 42 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jln. Nusa Indah RT 004/RW 006, Curup
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Hubungan dengan pasien : Istri
3. Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak.

4. Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang di IGD rujukan dari Puskesmas Tunas Harapan dengan
decomp dengan sesak nafas 2 hari yang lalu, panas sejak 2 minggu yang
lalu, batuk disertai dahak ± 2 bulan dan nyeri tenggorokan.

5. Riwayat penyakit dahulu


Pasien mengatakan pernah di rawat di RSUD Curup dengan keluhan yang
sama.

6. Riwayat penyakit keluarga


Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit
yang sama dengan pasien, dan juga tidak memiliki hipertensi maupun DM.

7. Pola fungsional
a. Pola nutrisi
Sebelum sakit
Pasien mengatakan makan 3x sehari, habis 1 porsi dengan menu nasi,
lauk dan sayur. Minum ± 1000 ml/hari. Pasien mengatakan tidak
mempunyai alergi.
Selama sakit
Pasien mengatakan pasien mendapatkan diit tinggi protein rendah kalori
dari Rumah Sakit. Pasien mengatakan nafsu makan berkurang dari
sebelumnya. Minum ± 600 ml/jam.
b. Pola eliminasi
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB 1x/hari di pagi hari dengan konsistensi
berwarna coklat dan bau khas feses. Tidak ada masalah dalam BAB.
BAK 4-5 x/hari warna kuning jernih, bau khas urine.
Selama sakit
Pasien mengatakan selama di Rumah Sakit susah BAB, sudah 2 hari
pasien tidak merasa ingin BAB. BAK ± 5-6 x/hari dengan konsistensi
cair warna kuning jernih dan bau khas urine.
c. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur malam ± 7-8 jam/hari. Pasien
mengatakan tidak pernah tidur siang.
Selama sakit
Pasien mengatakan selama sakit tidur malam ± 5-6 jam /hari. Pasien
tidur siang 4 jam/hari
d. Pola pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Pasien mengatakan bila sedang sakit selalu periksa ke rumah sakit.
Persepsi mengenai sakit yang diderita : pasien mengatakan sudah tau
sedikit tentang penyakit yang diderita.
e. Pola Toleransi dan Koping Stress
Selama sakit pasien merasa cemas terhadap penyakit yang dideritanya.
Bila ada masalah yang tidak dapat diselesaikan sendiri, pasien akan
meminta bantuan orang lain.
f. Pola hubungan dan Peran
Pasien sebagai kepala rumah tangga, perannya tidak dapat dilakukan
selama sakit. Hubungan selama dirawat di rumah sakit tidak ada
gangguan, keluarga selalu menemani pasien.
g. Pola Seksualitas
Pasien sebagai seorang Ayah mempunyai 3 orang anak. Pasien tidak
mempunyai penyakit kelamin.
h. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pola spiritual pasien baik karena pasien mengatakan bahwa sakit itu
datangnya dari Allah dan kita hanya bisa berusaha untuk sembuh.
Sebelum sakit pasien shalat 5 bwaktu di rumah bersama istri dan anak-
anaknya. Selama sakit pasien tetap shalat 5waktu di tempat tidur.
i. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit
Pasien beraktivitas sehari-hari dan memenuhi ADL secara mandiri.
Setelah sakit
Pasien mengatakan sesak nafas bila digunakan untuk beraktivitas.
Activity Daily Living 0 1 2 3 4

Makan/minum √
Mandi/Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi √
Berpindah √
j. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Pengetahuan tentang penyakit saat ini : Pasien hanya mengetahui
sedikit
Perawatan/tindakan yang dilakukan : Pasien mengerti
1) Gambaran Diri
Pasien mengatakan saat ini sedang sakit dan mempunyai keinginan
untuk sembuh.
2) Ideal Diri
Pasien mengatakan bisa menerima penyakitnya walaupun terkadang
merasa cemas.
3) Peran
Keluarga bisa menerima keadaan pasien walaupun peran yang
dijalankan pasien selama sakit menjadi minimal.
4) Identitas
Pasien mengatakan sebagai kepala rumah tangga dengan 3 orang
anak. Persepsi diri baik walaupun terkadang merasa cemas berlebih.
5) Harga Diri
Pasien merasa minder dan sedikit menarik diri dari masyarakat
karena penyakit yang dideritanya.
8. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum : Sedang

b. Kesadaran : Compos Mentis

c. TTV :

Tekanan Darah : 150/90 mmHg

Nadi : 88 x/menit

Respirasi : 37 x/menit

Suhu : 36,7 °C

d. Pemeriksaan Head To Toe

1) Mata : Konjungtiva anemis, sklera mata ikterik

2) Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada nyeri


tekan

3) Mulut : Tidak mengalami kelainan konginetal,


mukosa bibir lembab

4) Telinga : Bentuk dan ukuran simetris antara kiri dan


kanan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen

5) Kepala :Bentuk kepala mesocepal, tidak ada nyeri


tekan, tidak ada luka

6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid


7) Dada

- Pemeriksaan Paru

Inspeksi : Pernapasan cepat, frekuensi pernapasan 24,


pengembangan dada sejajar, simetris,
penggunaan otot bantu pernapasan: dyspnea

Palpasi : Taktil fremitus (getaran) raba kanan dan


kiri sama

Perkusi : Sonor dari clavikula (batas atas) – ICS 5


(batas bawah) (Paru-paru dextra) sonor dari
clavikula (batas atas) – ICS 3 (batas bawah)
(Paru-paru sinistra)

Auskultasi : Terdengar ronki/ cracles (seperti suara


gesekan rambut)

- Pemeriksaan Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak pada ics 5

Palpasi : Ictus cordis teraba 2 cm dari md clavikula


sinistra

Perkusi : Bunyi pekak ICS 2 parasternum dextra


(batas atas ), ICS 3,4 parasternal (batas
bawah) – jantung kanan bunyi pekak ICS 2
parasternum sinistra (batas atas ), ICS 6 –
jantung kiri(jantung melebar)

Auskultrasi : BJ 1 terdengar di ICS 5 sinistra dan ICS 3


sinistra parasternum BJ 2 terdengar di ICS 2
baik sinistra maupun dextra, suara 1-2
reguler, lemah
8) Abdomen

Inpeksi : Abdomen kanan sama dengan kiri


Auskultasi : Peristaltik usus 12 x/menit

Palpasi : Hepar tidak teraba

Perkusi : Bunyi tympani

9) Kulit : Kulit tampak bersih dan elastis

10) Ekstremitas atas : Pada tangan kanan terpasang infus RL 20


tpm dipasang sejak 14 Desember 2020

11) Ekstremitas bawah : Reflek normal

12) Genetalia : Tidak ada gangguan pada genetalia

9. Data Penunjang

a. Pemeriksaan EKG pada tanggal 14 Desember 2020

Hasil:

HR : 96bpm sv1 : 1.00 Mv

AXIS : 58 deg QRS : 81 ms

R-R : 623 ms R+S : 2.18 Mv

RVS : 1.10Mv QT : 308 ms

PR : 116 ms QTC : 390


b. Laboratorium pada tanggal 14 Desember 2020

Harga
Pemeriksaan Hasil Satuan Keterangan
Normal

Hematologi Darah lengkap

Hemoglobin 13.7 g/dl 12-16

Leukosit 16.790 H /ul 4.800-10.000

LED 35 H /mm 0-20

Hitung jenis sel

Eosinofil% 10.9 H % 1-3

Basofil% 0.2 % 0-1

Neutrofil
0L % 1-6
Batang%

Neutrofil
69.8 L % 50-7-0
segmen%

Limfosit% 9.2 L % 20-40

Monosit 9.9 H % 2-8

Ht 40.1 % 37-47

Protein Plasma g/dl 6-8

Trombosit 494 H 103 u/l 150-450

Eritrosit 4.96 106 u/l 4.2-5.4

MCV 80.8 Fl 80-100

MCH 27.6 Pg 27-32

MCHC 34.2 g/dl 32-36

RDW 13.2 %

Kimia

SGOT 13 u/l <31

SGPT 15 u/l <31


c. Pemeriksaan urine pada tanggal 15 desember 2020

Harga
Pemeriksaan Hasil Satuan Keterangan
Normal

Urine Lengkap

Fisis

Warna Kuning Kuning

Kejernihan Jernih Jernih

Baqu Khas Khas

Kimia

Blood Negatif Negatif

Bilirubin Negatif Negatif

Urobilinogen Negatif Negatif

Benda Keton Negatif Negatif

Reduksi Negatif Negatif

Protein Negatif Negatif

Nitrit Negatif Negatif

Leukosit Negatif 1+LPB

Reaksi/Ph 7.0 7.6-8.5

Berat Jenis 1.015

Sedimen

Epitel 1 (+)

Leukosit 1 (+) 1+LPB

Eritrosit 1 (+) 1+LPB

Silinder Negatif 1+LPB

Kristal Negatif Negatif/LPK

Lain-lain Negatif
d. Pemeriksaan Thoraks Pada Tanggal 24 Desember 2020

Hasil : Limphadenophaty hilus sinistra DD : massa paru

Pneumonia Sinistra Lobus Superior Segment


apical posterior

e. Pemeriksaan Laboratorium

Harga
Pemeriksaan Hasil Satuan
Normal

BGA Paket elektrolit

O2 saturasi (SO2) 98.7 % 94-98

Suhu 37.5 C 36.5-37.5

F1O2 53

Ph 7.369 7.35-7.45

PCO2 40.8 Mmol 35-45

PO2 148.4 Mmol 80-100

Total CO2 plasma (TC02) 24.4 Mmol 24-31

Base rxcess (Beb) -1.8 Mmol 0-1.25

A-Ado2 Mmol 0-2.1

O2 Cap Mmol 10-20

O2 ct 23.3 Mmol Negatif

HC03 136.7 Mmol 22-36

Natrium 3.95 Mmol 135-148

Kalsium 0.50 Mmol 3.5-5.3

Ca Mmol 1.15-1.27
10. Terapi Obat
a. Infus RL+Aminophylin 24/20 tpm
b. O2 5 lpm
c. Injeksi Ceftriaxon 1 gl/12 jam
d. Injeksi Dexamethason 5 mg/12 jam
e. Injeksi Ondansentron 2 mg k/p
f. Injeksi Omeprazole 40 mg/12 jam
g. GG 100 mg/24 jam
h. Codein 20 mg/24 jam
i. Nebulizer forbivent/8 jam
11. Analisa Data

Data Etiologi Masalah

DS : Benda asing dalam Bersihan jalan nafas


- Klien mengatakan ia jalan nafas tidak efektif
mengalami batuk sejak 2
bulan yang lalu
- Klien mengatakan sputum
sulit dikeluarkan
- Klien mengatakan ia
kesulitan bernafas dan
berbicara

DO :

- Klien tampak dyspnea


- Klien tampak gelisah
- Frekuensi nafas pasien 30
x/m
- Bunyi nafas pasien ronkhi
- Pasien tampak sulit bicara
DS : Hambatan upaya Pola nafas tidak
- Klien mengatakan sesak nafas (kelemahan efektif
nafas otot pernafasan)
- Klien mengatakan dada
terasa nyeri

DO :

- Pernafasan klien tampak


cuping hidung
- Diameter thoraks anterior
posterior tampak meningkat
DS : Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan ia merasa antara suplai dan
lelah kebutuhan oksigen

DO :

- Klien tampak lemah dan


kesulitan beraktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan benda asing dalam jalan
nafas.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas (kelemahan otot
pernafasan).
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
NURSING CARE PLANNING
Nama : Tn. W
Umur : 50 Tahun
Ruang : Melati

DATA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
PENDUKUNG

Data Pendukung
pasien dengan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
masalah :
Pneumonia Berat

DS : D.0001 Bersihan jalan nafas L.01001 Setelah dilakukan asuhan I.01006 Observasi
- Klien mengatakan tidak efektif keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi kemampuan
ia mengalami berhubungan dengan jam diharapkan bersihan batuk
batuk sejak 2 benda asing dalam jalan nafas meningkat. 2. Monitor adanya retensi
bulan yang lalu jalan nafas sputum
- Klien mengatakan dibuktikan dengan Dengan kriteria hasil : 3. Monitor tanda dan gejala
sputum sulit klien tampak batuk - Batuk efektif menurun infeksi saluran nafas
dikeluarkan tidak efektif. - Produksi sputum
- Klien mengatakan menurun Terapeutik
ia kesulitan - Dispnea menurun
bernafas dan - Frekuensi nafas menurun 4. Atur posisi semi fowler
berbicara atau fowler
DO : 5. Pasang perlak dan
bengkok di pangkuan
- Klien tampak pasien
dyspnea 6. Buang secret pada
- Klien tampak tempat sputum
gelisah
- Frekuensi nafas
pasien 30 x/m Edukasi
- Bunyi nafas
pasien ronkhi 7. Jelaskan tujuan dan
- Pasien tampak prosedur batuk efektif
sulit bicara 8. Anjurkan Tarik nafas
dalam melalui hidung
selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8
detik
9. Anjurkan mengulangi
Tarik nafas dalam hingga
3 kali
10. Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah
Tarik nafas dalam yang
ke 3
Kolaborasi

11. Kolaborasi pemberian


mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu
DS : D.0005 Pola nafas tidak L.01004 Setelah dilakukan asuhan I.01011 Observasi
- Klien mengatakan efektif berhubungan keperawatan selama 3x24 1. Monitor pola nafas
sesak nafas dengan hambatan jam diharapkan pola nafas (frekuensi, kedalaman,
- Klien mengatakan upaya nafas membaik. usaha nafas)
dada terasa nyeri (kelemahan otot 2. Monitor bunyi nafas
pernafasan) Dengan kriteria hasil : tambahan (mis. gurgling,
dibuktikan dengan - Dispnea menurun mengi, wheezing, ronkhi
DO : dyspnea. - Penggunaan otot bantu kering)
- Pernafasan klien nafas menurun 3. Monitor sputum (jumlah,
tampak cuping - Pemanjangan fase warna dan aroma)
hidung ekspirasi menurun
- Diameter thoraks - Frekuensi nafas
membaik Terapeutik
anterior posterior
tampak - Kedalaman nafas 4. Posisikan semi fowler
meningkat membaik atau fowler
5. Berikan minum hangat
6. Lakukan fisioterapi
dada, jika perlu
7. Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi

8. Anjurkan asupan cairan


2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
9. Ajarkan teknik batuk
efektif

Kolaborasi

10. Kolaborasi pemberian


bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
DS : D.0056 Intoleransi aktivitas L.05047 Setelah dilakukan asuhan I.05178 Observasi
- Klien mengatakan berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi gangguan
ia merasa lelah ketidakseimbangan jam diharapkan toleransi fungsi tubuh yang
antara suplai dan aktivitas meningkat. mengakibatkan
kebutuhan oksigen kelelahan
DO : dibuktikan dengan Dengan kriteria hasil : 2. Monitor kelelahan fisik
mengeluh lelah. - Frekuensi nadi dan emosional
- Klien tampak
lemah dan meningkat 3. Monitor pola dan jam
kesulitan - Keluhan lelah menurun tidur
beraktivitas - Dispnea saat aktivitas 4. Monitor lokasi dan
menurun ketidaknyamanan selama
- Dispnea setelah aktivitas melakukan aktivitas
menurun
- Tekanan darah membaik Terapeutik

5. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
6. Lakukan latihan rentang
gerak pasif dan/atau
aktif
7. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
8. Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan

Edukasi

9. Anjurkan tirah baring


10. Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
12. Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan

Kolaborasi

13. Kolaborasi dengan ahli


gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Tn. W
Umur : 50 Tahun
Ruang : Melati

Hari/ Diagnosa
No Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal Keperawatan

1. Senin, Bersihan jalan 1. Identifikasi 09. 00 S:


nafas tidak kemampuan WIB - Klien mengatakan ia masih mengalami batuk dan tenggorokan terasa gatal
22 Des 2020 efektif batuk - Klien mengatakan sputum sulit dikeluarkan
berhubungan - Klien mengatakan kesulitan bernafas, sesak dan sulit berbicara
dengan benda 2. Monitor 09.05
asing dalam adanya retensi
WIB O:
jalan nafas. sputum
- Klien tampak dyspnea
4. Atur posisi 09. 10 - Klien tampak gelisah
semi fowler WIB - Frekuensi nafas pasien 30 x/m
atau fowler - Bunyi nafas pasien ronkhi
- Pasien tampak sulit bicara
5. Pasang perlak 09.15 TTV
dan bengkok WIB
di pangkuan - TD : 150/90 mmHg
pasien -P : 65 x/m

- RR : 30 x/m
6. Buang secret 09.20
pada tempat
WIB -T : 36.8 0 C
sputum

11.00 A:
7. Jelaskan
Cukup Cukup Meningkat
tujuan dan WIB Menurun
Menurun
Sedang
Meningkat
prosedur Batuk
2
batuk efektif efektif
Cukup Cukup Menurun
Meningkat Sedang
Meningkat Menurun
Produksi
8. Anjurkan 13.00 1
Sputum
Tarik nafas Dispnea 1
dalam melalui WIB
Frekuensi
hidung selama 1
Nafas
4 detik,
ditahan
P:
selama 2
detik, Intervensi dilanjutkan nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10 & 11
kemudian
keluarkan dari
mulut dengan
bibir mencucu
(dibulatkan)
selama 8 detik

9. Anjurkan
mengulangi 13.05
Tarik nafas WIB
dalam hingga
3 kali

10. Anjurkan
13.10
batuk dengan
WIB
kuat langsung
setelah Tarik
nafas dalam
yang ke 3

11. Kolaborasi
pemberian 13.45
mukolitik atau WIB
ekspektoran,
jika perlu
2. Senin, Pola nafas 1. Monitor pola 09. 05 S:
tidak efektif nafas - Klien mengatakan sesak nafas
22 Des 2020 berhubungan (frekuensi, WIB - Klien mengatakan dada terasa nyeri
dengan kedalaman,
hambatan usaha nafas) P (Nyeri pada daerah dada)
upaya nafas Q (Sakitnya terasa seperti ditusuk-tusuk)
(kelemahan 2. Monitor R (Sakit/nyeri terasa hilang timbul)
otot bunyi nafas 09.08 S (Skala 4)
pernafasan). tambahan WIB T (Selama kurang lebih 5 menit)
(mis.
O:
gurgling,
mengi, - Pernafasan klien tampak cuping hidung
wheezing, - Diameter thoraks anterior posterior tampak meningkat
ronkhi kering)

3. Monitor
sputum 10.00
(jumlah,
warna dan WIB
aroma)

4. Posisikan 10.10
semi fowler WIB
atau fowler
5. Berikan 10.15 A:
minum hangat
WIB Cukup Cukup Menurun
Meningkat Sedang
Meningkat Menurun
Dispnea 1
6. Lakukan
fisioterapi 12.00 Penggunaa
dada, jika n otot 2
WIB bantu nafas
perlu
Pemanjang
an fase 3
7. Berikan ekspirasi
oksigen, jika 11.30 Cukup Cukup Membaik
Memburuk Sedang
perlu Memburuk Membaik
WIB Frekuensi
1
Nafas
8. Anjurkan Kedalaman
2
nafas
asupan cairan
11.45
2000 ml/hari,
jika tidak WIB P:
kontraindikasi
Intervensi dilanjutkan nomor 1, 2, 3, 4, dan 7
9. Ajarkan
12.15
teknik batuk
efektif WIB
3. Senin, Intoleransi 1. Identifikasi 09.05 S:
aktivitas gangguan - Klien mengatakan ia merasa lelah
22 Des 2020 fungsi tubuh WIB
berhubungan
yang
dengan mengakibatka O:
ketidakseimba n kelelahan - Klien tampak lemah dan kesulitan beraktivitas
ngan antara
suplai dan 2. Monitor
09.10 A:
kelelahan
kebutuhan
fisik dan Cukup Cukup Meningkat
oksigen. WIB Menurun Sedang
emosional Menurun Meningkat
Frekuensi
2
nadi
3. Monitor pola 09.15 Cukup Cukup Menurun
Meningkat Sedang
dan jam tidur Meningkat Menurun
WIB Keluhan
2
lelah
Dispnea
4. Monitor saat 1
lokasi dan 09.15 aktivitas
ketidaknyama Dispnea
nan selama WIB setelah 2 4
melakukan aktivitas
Cukup Cukup Membaik
aktivitas Memburuk Sedang
Memburuk Membaik
Tekanan
2
darah
5. Sediakan 09.20 P:
lingkungan
nyaman dan WIB Intervensi dilanjutkan nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12 dan 13
rendah
stimulus (mis.
cahaya, suara,
kunjungan)

6. Lakukan
latihan
09.35
rentang gerak
pasif dan/atau WIB
aktif

7. Berikan
aktivitas
09.40
distraksi yang
menenangkan WIB

8. Fasilitasi
duduk di sisi 09.45
tempat tidur,
WIB
jika tidak
dapat
berpindah
atau berjalan

9. Anjurkan 09.45
tirah baring
WIB

10. Anjurkan
melakukan 13.00
aktivitas
WIB
secara
bertahap

11. Anjurkan 13.05


menghubungi
WIB
perawat jika
tanda dan
gejala
kelelahan
tidak
berkurang

12. Ajarkan 13.20


strategi
koping untuk WIB
mengurangi
kelelahan

13. Kolaborasi
dengan ahli
13.30
gizi tentang
cara WIB
meningkatkan
asupan
makanan

Anda mungkin juga menyukai