Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

MATERI 1 PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

OLEH :
Nama : Lufia Syarif
Nim : DF20031
Prodi : D3 Farmasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BORNEO LESTARI
BANJARBARU
TAHUN 2021
Judul Praktikum: Pengenalan Alat Mikrobiologi

Hasil Praktikum :
Alat Besar : Alat Gelas :
1. Oven 1. Petridish diameter 6 cm
2. Autoclave 2. Petridish diameter 9 cm
3. Mikroskop 3. Petridish diameter 15 cm
4. Inkubator 4. Tabung reaksi volume 20
5. Hot plate ml
6.Neraca 5. Tabung reaksi volume 10
analitik ml
7.Destilator 6. Tabung reaksi volume 5 ml
8. Colony counter 7. Tabung durham
9. Bio Safety Cabinet 8. Beaker glass
9. Erlenmeyer
10. Batang pengaduk
11. L spreader
12. Botol kaca gelap
13. Pot sampel
14. Pipet ukur
15. Pipet tetes
16. thermometer
17. bunsen
Lainnya :
1. ose bulat
2. ose jarum
3. tip pipet
4. slide objek
5. cover glass
6. kapas
7. aluminium foil
8. kertas label
9. magnetic stirrer
10. mikropipet
11. ball pipet
12. pump pipet
13. sendok tanduk
14. spatula
Format penulisan hasil praktikum :

Alat Besar
No. Nama Alat Gambar Fungsi
1. Oven Untuk mensterilkan
alat-alat gelas yang
tahan terhadap panas

2. Autoclave Untuk mensterilkan


suatu benda dengan
menggunakan uap

3. Mikroskop Untuk membesarkan


benda sehingga
membantu dalam
pengamatan atau
terlihat benda kecil

4. Inkubator Berfungsi sebagai


menumbuhkan bakteri
pada suhu tertentu,
menumbuhkan ragi dan
jamur, dan menyimpan
biakan murni
mikroorganisme pada
suhu rendah, atau
tempat penyimpanan
hasil penanaman
mikroba
5. Hot plate Untuk memanaskan
larutan sampai
menghomogenkan.
6. Neraca analitik Untuk menimbang
massa suatu zat.
Tingkat ketelitian lebih
tinggi dari neraca
timbangan

7. Destilator Berfungsi untuk


mengeringkan suatu zat
atau untuk
mengamankan bahan-
bahan yang tidak boleh
terkena air.

8. Colony counter Digunakan untuk


mempermudah
perhitungan kolani
bakteri atau jamur yang
tumbuh setelah
diinkubasi di dalam
cawan kerena adanya
kaca pembesar

9. Bio Safety Cabinet Berfungsi untuk


pengaturan dan
penyaringan aliran
udara sehingga menjadi
steril dan aplikasisinar
uv beberapa jam
sebelum digunakan.
Alat Gelas
No. Nama Alat Gambar Fungsi
1. Petridish diameter 6 cm Digunakan sebagai
wadah untuk
perkembangan kultur
sel, bakteri serta virus
yang hendak diteliti
dengan lingkaran 6 cm

6 cm

2. Petridish diameter 9 cm Digunakan sebagai


wadah untuk
perkembangan kultur
sel, bakteri serta virus
yang hendak diteliti
dengan lingkaran 9 cm

9 cm

3. Petridish diameter 15 cm Digunakan sebagai


wadah untuk
perkembangan kultur
sel, bakteri serta virus
15 cm yang hendak diteliti
dengan lingkaran 15 cm

4. Tabung reaksi volume 20 ml Tabung reaksi


digunakan untuk
menampung,
mencampur, ataupun
memenaskan sejumlah
kecil bahan kimia padat
atau cair dengan
kapasitan 20 ml
5. Tabung reaksi volume 10 ml Tabung reaksi
digunakan untuk
menampung,
mencampur, ataupun
memenaskan sejumlah
kecil bahan kimia padat
atau cair dengan
kapasitan 10 ml

6. Tabung reaksi volume 5 ml Tabung reaksi


digunakan untuk
menampung,
mencampur, ataupun
memenaskan sejumlah
kecil bahan kimia padat
atau cair dengan
kapasitan 5 ml

7. Tabung durham Untuk menampung


hasil fermentasi
mikroorganisme berupa
gas dalam
penggunaanya, maka
tabung durham itu
ditempatkan terbalik di
dalam tabung reaksi
yang lebih besar dan
tabung ini kemudian di
isi dengan medium cair.
8. Beaker glass Digunakan untuk
preparasi media,
menampung aquades
maupun tempat untuk
memanaskan air

9. Erlenmeyer Digunakan untuk


meracik dan
menghomogenkan
bahan-bahan komposisi
media, menampung
aquades, kultivasi
mikroba dalam kultur
cair, dan lain-lain.
10. Batang pengaduk Untuk mengocok atau
mengaduk suatu baik
akan direaksikan
maupun ketika reaksi
sementara berlangsung
11. L spreader Meneybarkan cairan di
permukaan media agar
supaya bakteri yang
tersuspensi dalam
cairan secara merata

12. Botol kaca gelap Menyimpan zat yang


tidak tahan cahaya
matahari, oksida, dan
lain-lainnya.

13. Pot sampel Berfungsi untuk tempat


sampel objek untuk
pemeriksaan
laboratorium

14. Pipet ukur Untuk mengukur


volume larutan

15. Pipet tetes Merupakan alat ukur


volume yang bias
memindahkan suatu
volume dari satu wadah
ke wadah yang lain
16. thermometer Untuk mengukur suhu
suatu larutan atau ruang
inkubator, prinsip
kerjanya yaitu
mengukur suhu sesuai
laju air raksa di dalam
thermometer.
17. bunsen Untuk memanaskan dan
menstrilkan alat-alat
yang terbuat dari
platina

Lainnya
No. Nama Alat Gambar Fungsi
1. ose bulat Merupakan alat yang
digunakan untuk
melakukan inokulasi.
Pada batang ose bulat
ujung kolongnya
biasanya digunakan
untuk inokulasi pada
media cair

2. ose jarum Untuk mengambil dan


menggores sample yang
akan diamati

3. tip pipet Sebagai aksesoris pipet


mikro adalah untuk
menampung cairan saat
dipindahkan

4. slide objek Lembaran kaca tipis


untuk meletakan objek
atau benda yang akan
diperiksa dibawah
mikroskop
5. cover glass Untuk meletakan
preparat yang akan
dilihat pada mikroskop

6. kapas Sebagai pelapis beker


glass

7. aluminium foil Untuk menutup bagian


mulut alat-alat yang
berupa kaca, untuk
membungkus sampel
bahan.

8. kertas label Berfungsi untuk


memberikan tanda
label/ tulisan di alat/
tabung agar mengetahui
nama cairan tersebut.

9. magnetic stirrer Magnetic stirrer


menggunakan putaran
medan magnet untuk
memutar stir bars atau
batang pengaduk yang
diletakan dalam larutan
sehingga akan
membantu
menghomogenkan
larutan
10. mikropipet Alat untuk
memindahkan cairan
yang bervolume cukup
kecil, biasanya kurang
dari 1000 ul.
11. ball pipet Digunakan untuk
memindahkan sejumlah
volume larutan

12. pump pipet Untuk membantu pipet


ukur dalam menyedot
cairan, kemudian cairan
yang telah di ukur
dipindahkan ke wadah
lain

13. sendok tanduk Digunakan sebagai


sendok untuk
mengambil bahan kimia
padat

14. spatula Untuk mengambil


bahan-bahan kimia
dalam bentuk padatan,
misalnya dalam bentuk
kristal.
Tambahkan Tersendiri :
1. Mikroskop ( Gambar beserta bagian-bagiannya, dan tuliskan cara
penggunaannya)

1. Lensa Okuler
Lensa okuler ini berada di bagaian atas mikroskop yang berguna sebagai lensa awal
untuk melihat objek. Selain itu, bagian ini juga untuk memperbesar bayangan dari
lensa objektif.
2. Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop adalah bagian mikroskop yang menjadi penghubung antara lensa
okuler dengan lensa objektif.
3. Revolver
Revolver ini kamu gunakan untuk memutar pilihan lensa objektif yang akan kamu
pakai.
4. Lensa Objektif
Lensa objektif adalah lensa yang letaknya berada di bagaian bawah tabung mikroskop.
Lensa ini memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan objek yang kamu teliti dengan
beberapa pilihan pembesaran lensa.
5. Meja Mikroskop
Meja mikroskop berguna untuk meletakan kaca preparat yang beguna untuk meletakan
preparat. Sebelum lebih jauh, preparat adalah sebutan untuk objek yang diteliti.
6. Penjepit
Penjepit ini akan berguna untuk menjepit slide atau kaca preparat, sehingga tidak
mudah terjatuh.
7. Diafragma
Diafragma memiliki fungsi untuk mengatur pencahayaan yang masuk.
8. Cermin
Cermin pada mikroskop akan membantu kamu untuk mengatur pencahayaan pada
objek. Namun, sekarang ini sebetulnya sudah banyak mikroskop yang tidak
menggunakan cermin. Cermin tersebut sudah diganti menggunakan lampu.
9. Makrometer/Mikrometer
Makrometer dan mikrometer ini merupakan bagaian pengukur yang terletak pada
badan mikroskop. Makrometer digunakan untuk menaik-turunkan lensa objektif
miskroskop. Sedangkan, mikrometer berfungsi untuk menaikan dan menurunkan meja
preparat.

Cara Menggunakan Mikroskop

Sumber Gambar: Pexels

1. Posisi Tangan Saat Memegang Mikroskop

Sumber Gambar: Pexels


Pertama-tama ingatin baagimana memegang mikroskop agar alat tetap aman saat
memindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Pertama, pegang lah badan mikroskop
menggunakan salah satu kanan..Kemudian, pegang bagian bawah menggunakan tangan
kiri. Setelah itu taruh mikroskop di permukaan yang datar.

2. Atur Pembesaran Lensa Objektif

Sumber Gambar: Olympus – Life Science Solutions

Kemudian, kamu perlu mengatur pembesaran lensa objektif dari mikroskop


menggunakan revolver. Atur lensa objektif ke pembesaran terendah. Kamu perlu
memposisikan lensa pada sumbu pengamatan, sehingga lensa segaris dengan arah
masuknya cahaya dan lensa okuler.

3. Atur Posisi Tabung

Sumber Gambar: Pexels


Jangan lupa, menempatkan tabung mikroskop pada posisi yang tepat dengan mengatur
makrometer. Pengaturan tabung ini dilakukan agar lensa revolver tidak terlalu dekat
dengan meja preparat. Dan akan memudahkan kamu ketika meletakan kaca dan preparat
itu sendiri.

4. Letakan Kaca Preparat

Sumber Gambar: Tokopedia

Selanjutnya adalah meletakan kaca preparat pada meja preparat. Kemudian mejepitnya
dengan penjepit objek agar kaca preparat tidak bergeser.

5. Nyalakan Lampu Mikroskop

Sumber Gambar: Tokopedia

Langkah berikutnya adalah menyalakan lampu mikroskop agar mendapat pencahayaan


yang memadai. Lampu pada mikroskop akan membantu untuk membuang bayangan pada
preparat. Sehingga akan terlihat lebih jelas ketika sedang melakukan penelitian.
6. Atur Posisi Reflektor

Sumber Gambar: Pixabay

Jika mikroskop yang gunakan masih menggunakan cermin, atur cermin tersebut
sedemikian rupa ke arah sumber cahaya. Sehingga, pencahayaannya merata dan objek
terlihat jelas.

7. Atur Bukaan Diafragma

Sumber Gambar: Pixabay

Hal selanjutnya adalah mengatur diafragma. Diafragma berada pada bagian bawah badan
mikroskop. Atur diafragma hingga jumlah cahaya yang masuk mencukupi untuk
melakukan penelitian pada preparat.
8. Letakkan Preparat

Sumber Gambar: Salamadian


letakan preparat tepat dibawah lensa objektif. Dan, jangan posisikan lensa objektif
terlalu dekat dengan meja preparat dengan mengaturnya menggunakan makrometer.
Dan selesai silahkan di amati.

2. Oven ( tuliskan cara kerja sterilisasi kering menggunakan oven)


Cara kerjanya yaitu;
1. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik
2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan
rapi dan tutup pintu oven dengan rapat.
3. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying
oven akan berkedip.
4. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat dari
plastic, dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu ukur
sebaiknya suhu tidak melebihi 100°C.
• Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam
• Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam
• Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam
• Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam
5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kemali ke nol
6. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam
oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali
peralatan laboratorium dengan rapi.
7. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan.
3. Autoclave (tuliskan cara kerja sterilisasi basah menggunakan autoclave)
Cara kerja autoclave yaitu;
1. Sebelum melakukan sterilisasi, cek dulu banyaknya air dalam autoclave. Jika
air kurang dari batas yang ditentukan maka dapat ditambahkan air sampai batas
tersebut. Gunakan aquades untuk mengindari terbentuknya kerak atau karat.
2. Tutup autoclave lalu kencangkan agar tidak ada uap yang keluar di bibir
autoclave.
3. Nyalakan autoclave diatur timer dengan waktu minimal 15 menit suhu 121 C
4. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompart autoclave
dan terdesak keluar dari klep pengaman, kemudian klep pengaman ditutup an
tunggu sampai selesai. Perhitungan waktu menit dimulai sejak tekanan
mencapai 2 atm
5. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada pressure
gauge menunjukan ke angka nol). Kemudian klep pengaman dibuka dan
keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.
4. Inkubator (tuliskan cara kerja inkubasi bakteri menggunakan incubator)

• CARA MENYALAKAN INSTRUMENT INCUBATOR

1. Dipastikan posisi alat incubator berada pada stop kontak dan dekat dengan meja kerja,
Hubungkan kabel pada stop kontak yang tersedia.
2. Ditekan tombol “ON” pada tampilan layar.
3. Diatur suhu,waktu dan kelembapan sesuai dengan kebutuhan.
4. Dibiarkan selama 1 hari, agar alat dapat beroperasional secara optimal.

• CARA PENGGUNAAN INSTRUMENT INCUBATOR

1. Dipastikan alat selalu dalam keadaan bersih, artinya tidak ada tumpahan media atau
sejenisnya yang dapat mengotori rak atau membuat bau tidak sedapa pada alat, setiap
pergantian shift lakukan pengecekan serta pembersihan alat.
2. Disiapkan media yang akan diinkubasi sesuai dengan persyaratan yang telah
disepakati, seperti penulisan identitas yang benar.
3. Dibuka alat incubator, diletakkan media ataupun tabung yang akan diinkubasi pada
rak sesuai dengan ukuran dan kebutuhan. Serta penempatan media diletakkan dengan
posisi tutup wadah berada dibawah.
4. Diatur kembali waktu,suhu,dan kelembapan apabila dibutuhkan, apabila alat sudah
diset sebelumnya dan tidak ada perubahan ,makan perubahan tidak perlu kembali
dilakukan.
5. Setelah sudah tersusun sesuai kebutuhan ditutup kembali alat incubator.
6. Ditunggu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing tenaga kerja
laboratorium.

• CARA PEMBERSIHAN INSTRUMENT INCUBATOR

Pembersihan pada alat incubator dapat dilakukan setiap pergantian shift ataupun jika
jumlah pasien yang menggunakan uji inkubasi pada alat tidak terlalu banyak
pembersihan dapat dilakukan setiap malam pergantian hari dengan menggunakan
alcohol 70% lalu dibersihkan pada rak-rak ataupun dinding –dinding area incubator.

• CARA MEMATIKAN INSTRUMENT INCUBATOR

1. Bila proses Incubasi telah selesai, atau alat tidak sedang digunakan dalam jangak
waktu tertentu sebaiknya alat dapat dimatikan dengan memastikan tidak ada media
didalamya , serta tekan tombol “OFF” pada tampilan layar.
2. Dilepaskan kabel pada stop kontak.

Incubator adalah alat yang digunakan untuk melakukan penginkubasian serta


pemeliharaan kultur bakteri selama periode tertentu pada suhu dan kelembapan tertentu
dengan tujuan untuk memantau kelangsungan proses pertumbuhan yang telah ditanamkan
pada media agar sesuai dengan jenis kuman yang akan ditumbuhkan.

Anda mungkin juga menyukai