Teknik Pengambilan Sampel 117-125
Teknik Pengambilan Sampel 117-125
*****************
Populasi ***********
(Homogen)
*****************
Randomisasi (bilangan
random)
***
***
Gambar 11
Diagram Simple Random Sampling
Contoh
Populasi penelitian anak sekolah sebanyak 200 murid ,daftar absensi di kelas
merupakan nomor urut populasi, berdasarkan perhitungan sampel sebanya 40, maka
peneliti melakukan pengundian berulang ulang sampai penemukan sejumlah sampel
yang telah ditentukan.
Contoh
akan diambil 30 unit sampel dari populasi dengan jumlah 90 unit. Dalam hal ini
jarak atau beberapa besarnya loncatan adalah 90/30 = 3. misalnya sampel pertama
jatuh pada nomor 15, maka sampel kedua dan seterusnya akan jatuh pada nomor
18, 21, 24, 27 dan seterusnya sampai diperoleh 30 unit sampel.
#**#*+++##**
Populasi
* * * # # # # + + + * *# # # # * * * * * + + +
Heterogen
+++++#####**
Stratifikas
+++++ ***** # # # # ## # # # ## # # # #
+++++ *****
+++++ *****
Randomisasi
++**##
++** ##
++**## Sampel
Gambar 12
Bagan Simple Stratified Random Sampling
Dalam hal ini jumlah unit dalam tiap strata adalah sama, dengan demikian
jumlah unit dari tiap strata dalam sampel juga sama. Perlu diingat didalam stratum harus
homogen dan antara stratum yang satu dengan stratum yang lain harus jelas
perbedaannya, sehingga tidak ada keraguan kedudukan sebuah unit populasi dalam
stratum.
Contoh, penelitian mengenai pengetahuan dan sikap ibu tentang Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim, strata dibagi berdasarkan tingkat pendidikan, masing-
masing tingkat pendidikan diambil jumlah sampel yang sama.
Proportional Stratified Random Sampling
***++&&&**&***
Populasi *&**&&++**&+**
Heterogen $$$++** *****$+*
***++&&&&***+*
Stratifikasi
Randomisasi
+++
&&&&
****** Sampel Proporsional
Gambar 13
Bagan Proportional Stratified Random Sampling
Dalam hal ini jumlah unit populasi dalam tiap strata tidak sama, maka jumlah
unit dari tiap strata dan sampel juga tidak sama, yaitu sebanding (proporsional). Strata
dengan jumlah unit yang besar akan diwakili lebih besar dalam sampel dan sebaliknya.
Tahap randomisasi pada stratified random sampling ini dapat dilakukan dengan simple
random sampling atau systematic random sampling.
Contoh
penelitian mengenai pengetahuan dan sikap ibu tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim,
strata dibagi berdasarkan tingkat pendidikan, masing-masing tingkat pendidikan diambil
jumlah sampel secara proporsional.
1 2 3 4 5
*+# #+* *+# #*+ +*#
O o o o O
6 7 8 9 10
* * * * *
#o+ o#+ +#o o#+ +#o
11 12 13 14 15
o*+ +*o +*o *+0 o+*
# # # # #
Randomisasi Cluster/Area
7 10 14
* * *+o
o#+ +#o #
Randomisasi Sampel
**o#o# Sampel
Gambar 14
Bagan Proportional Stratified Random Sampling
Keuntungan cara ini adalah : penyebaran unit populasi dapat dihindari. Tidak
diperlukan daftar dari seluruh unit populasi tetapi cukup daftar unit populasi dalam
cluster/area yang terpilih. Kelemahannya : sulit diperoleh cluster/area dengan
heterogenitas yang benar-benar sama, sehingga sampel yang diperoleh merupakan
estimator yang kasar untuk populasinya.
Contoh
Penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk
Demam Berdarah di Kelurahan X, kelurahan X terdiri dari 10 RW ( RW sebagai
cluster), pengundian terhadap RW sebanyak jumlah sampel yang diinginkan
Populasi
1 2 3 4 5
*+# #+* *+# #*+ +*#
O o o o O
6 7 8 9 10
* * * * *
#o+ o#+ +#o o#+ +#o
11 12 13 14 15
o*+ +*o +*o *+0 o+*
Randomisasi Cluster/Area
7 10 14
* * *+o
o#+ +#o #
Stratifikasi
Randomisasi Sampel
**o#o# Sampel
Gambar 15
Bagan Multistage Random Sampling
2. Teknik Non Random (Non Probability Sampling)
Teknik non random adalah pengambilan sampel tidak didasarkan pada probabilitas.
Reliabilitas hasil penelitian tidak dapat dilakukan evaluasi matematis. Keuntungan metode
ini mudah dilaksanakan, tidak membutuhkan waktu lama, dan tidak membutuhkan
biaya besar. Kerugian menggunakan metode ini adalah probalilitas setiap unit
sampel tidak diketahui sehingga tidak objektif dan sampel yang terpilih tidak dapat
mewakili populasi keseluruhan.
b. Quota sampling
Memilih sampel dengan metode ini adalah sampling yang mencirikan lebih
dahulu segala sesuatu yang berhubungan dengan pengambilan sampel, dengan
demikian pengumpul data hanya mengumpulkan data mengenai sesuatu yang telah
dicirikan, akan tetapi pengambilan unit samplingnya ditentukan oleh pengambil
sampel dengan cara menentukan quota. Contoh, seorang peneliti menentukan 40
orang balita untuk di ukur status gizinya di suatu wilayah.
c. Judgement Sampling
Memilih sampel dengan cara memakai proses seleksi bersyarat. Biasanya
peneliti menentukan sampel pada saat pengumpulan data dilapagan. Contoh, penelitian
tentang keberhasilan produk kecantikan, peneliti memilih sampel wanita dengan
penilaiannya sendiri.
d. Purposive Sampling
Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan misalnya alasan
keterbatasan waktu, tenaga dan biaya sehingga tidak dapat mengambil sampel yang
besar dan jauh.Sampling dilakukan dengan syarat-syarat tertentu, yaitu:
1) Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik
tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
2) Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang
paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjects)
3) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi
pendahuluan.
Contoh
penelitian pada tenaga kerja mengenai paparan zat kimia pada suatu Pabrik.
Peneliti menentukan kriteria tertentu misalnya batasan, umur, lama kerja peneliti, dan
jenis kelamin.
e. Panel Sampling
Merupakan sampel semi permanen yang dipilih untuk keperluan suatu
studi yang berkelanjutan. Panel sampel sangat bermanfaat dan menguntungkan,
karena data yang telah dikumpulkan dapat dipergunakan berulang kali. Contoh:
penelitian tentang tumbuh kembang anak.