Anda di halaman 1dari 12

NOTULENSI KULIAH PAKAR

1. Hematopoeisis
Hematopoisis (hemopoiesis) dan Pembentukan sel darah (Production of Blood cell)
 Tempat Hematopoeisis
- Neonatus (semua sumsum merah tulang) :
Tulang pipih, tulang tengkorak, clavicula, sternum, tulang rusuk dan tulang pelvis
- Dewasa
Vertebra, tulang rusuk, sternum, tulang kepala, tulang pelvis, proksimal dan distal
femur 50% sutul terisi lemak dan dapat diubah jadi tempat hematopoisis pada
keadaan tertentu dapat terjadi hematopoisis ekstramedular (hati, limpah).
 Pada orang dewasa, hematopoisis fisiologis hanya terjadi di sumsum tulang (sutul)
Hematopoesis patologis terjadi di luar sutul, disebut hemtopoesis ekstramedularis.
 Selama perkembangan janin, proses ini terjadi di beberapa tempat, terdiri dari 3 fase,
yaitu:
- Fase mesoblastik (yolk sac);
- Fase hepatik;
- Fase medularis (mieloid)
 Hematopoisis:
- Yolk sac: 0-3 bulan intra uterine
- Hati dan Lien: ~3- 6 bulan intra uterine
- Sumsum tulang: ~ 4 bln intrauterine – dws
 PROSES HEMATOPOEISIS
Proses hematopoeisis memerlukan:
1. Sel induk hematopoisis (hematopoeiticstem cell)
2. Lingkungan mikro (microenvironment)
3. Bahan pembentuk darah
4. Mekanisme regulasi
1. Sel induk hematopoesis (Hematopoetic stemsel)
 Sel induk hematopoetik (SIH):
Sel yg akan berkembang mjd sel darah, yaitu: eritrosit, lekosit, trombosit dan
sel lain dlm sutul, spt fibroblast
SIH paling primitif: Pluripoten/totipoten stem-cell, mempunyai sifat:
 Self renewal
 Proliferatif
 Differensiatif
 Maturatif
 Pluripotential stem cells rangsangan
Kemampuan:
 Memperbaharui diri
 Proliferasi
 Diferensiasi
 Maturasi
Lanjutan….Sel induk
 Berdasarkan sifat diffrensiatif, SIH terbagi atas:hematopoesis (SIH)
 pluripotent/totipoten stemcell: mampu berdiffrensiasi jd seluruh
jenis sel
 Commited stemcell: komitmen berdifrensiasi menjadi satu cell line
(cth : SIH mieloid, SIH Limfoid)
 Oligopotent stemcell: hanya mampu berdifrensiasi jd beberapa
jenis sel, cth: CFU-GM (Colonyforming unit-
Granulocyte/monocyteà hy menjadi sel granulosit dan sel
monosit.
 Unipotent stemcell:hanya mampu berdifrensiasi jd satu jenis sel
saja, cth: CFU-Eà eritrosit
 Pluripotent stemcells tingkat proliferasinya rendah
 Unipotent stemcells tingkat proliferasinya tinggi
 Jumlah Pluripotent hematopoietic stem cells di sumsum tulang dan di
peredaran darah sedikit.

2. Lingkungan mikro
Fungsi:
 Menyediakan nutrisi & bhn hemopoisis Sutul:
 Komunikasi antar sel: Adhesi molekul
 Menghasilkan zat yg mengatur hematopoeisis: sitokin, hemopoetik growth
factor.
 Meliputi:
a. Mikrosirkulasi dlm sutul
b. Sel stroma: sel endothel, makrofag, sel lemak, fibroblast, sel retikulum.
c. Matriks ekstraseluler: haemonektin, kolagen, fibronektin,
glikosaminoglikan.
3. Bahan Pembentuk darah
Bahan Pembentuk darah:
 as folat, vit B12
 Fe
 Co, Mg, Cu, Zn
 As amino
 Vitamin: vitamin B komplek, Vitamin C
4. Mekanisme regulasi
Mekanisme Regulasi:
 Untuk mengatur arah & kuantitas pertumbuhan & pelepasan sel darah
matur dari sutul darah tepi.
 Sistim ‘feed back mechanism’
Zat yg berpengaruh dlm mekanisme Regulasi
1. Faktor pertumbuhan Hemopoisis:
 GM-CSF
 G-CSF
 M-CSF, dll.
2. Sitokin: - IL-3, IL-4, IL-6, IL-11 dll.
 Ada yg merangsang & menekan pertumbuhan sel induk.
3. Hormon hemopoitik spesifik: Erytropoetin
4. Hormon non spesifik (dlm jumlah kecil)
 Androgen

Hematopoitic growth factors and some of their characteristics

Factor Cell stimulated Production sources


M-CSF Monocytes Endothelial cells, monocytes,
fibroblast
GM-CSF All granulocytes, Tcells, endothelial cells,
megakaryocytes, erythrocytes, fibroblast
stem cell, leukemic blast
G-CSF Granulocytes, megakaryocytes, Endotelial cells, placenta,
erythrocytes, stem cell, leukemic monocytes
blast
IL-3 Granulocytes, erythroid cells, T cells
multipotential progenitors,
leukemic blasts
IL-4 B, T cells T cells
IL-5 B cells, CFU-EO
IL-6 B, T cells, CFU-GM, GFU-GEMM, Fibroblasts, leucocytes, endo-
BFU-E, Macrophages, neural theliai cells
cells, hepatocytes
IL-7 B cells Leucocytes
IL-8 T cells, neutrophils Leucocytes
IL-9 BFU-E, CFU-GEMM Lymphocytes
IL-11 B, T cells, CFU-GEMM, Macrophages
macrophages
Erythropoitin CFU-E, BFU-E Kidney, liver

Sel progenitor mempunyai reseptor untuk faktor humoral tertentu yang sesuai Invitro

 BFU-E-, CFU-E + Eritropoitin Eritropoisis


 CFU-MEG + MEG-CSF Megakariosit
 CFU-GM + GM-CSF Netrofil, monosit
 CFU-EO + EO.CSF Eosinofil

Gangguan hematopoeisis
1. Gangguan pada sel induk hematopoeisis (SIH): keganasan, disfungsi/ defisiensi SIH (an.aplastik)
2. Gangguan Organ tempat hematopoisis: semua kerusakan sutul (fibrosis, infeksi metastase)
3. Gangguan pada bahan yang diperlukan:
(Faktor nutrisi, gangguan Hormon, bahan bahan beracun).
Eritropoeisis
Eritropoeisis:
Pembentukan/produksi eritrosit (red blood cell production)
 Hematopoetic stem-cell berdifrensiasi menjadi proerythroblast
 Proerythroblasts àearly erythroblasts – Fase Perkembangan selanjutnya:
1. Ribosome synthesis
2. Hemoglobin accumulation
3. Ejection of the nucleus and formation of reticulocytes
 Retikulosit àeritrosit matur

Eritropoisis
Membutuhkan:
 Nutrisi :
 Mineral ( Fe, mangan, cobalt )
 Vitamin ( B12, C, B6, B1,asam folat, dll) Asam amino
 Faktor perangsang :
 Eritropoitin, tiroksin, androgen
Tiroksin:
Meningkatkan kebutuhan jaringan terhadap oksigen
Androgen :
Merangsang eritropoitin meningkatkan sensitivitas stem cell terhadap eritropoitin. Mempengaruhi
langsung eritropoisis

Proerythroblast
 No hemoglobin
 Nucleus 12 um
 Contain nucleoli

Basophil erythroblast
Early normoblast
Nucleoli disappear
Show mitosis
Cytoplasm deep blue
 Increase in RNA
Hemoglobin starts appearing
 Little Hb

Polychromatophil erythroblast
Late normoblast
Nucleus smaller
Coarse Chromatin
Hemoglobin increase
 Eosinophil Stain
RNA – Basophil stain

Orthochromatic Erythroblast
 Normoblast
 Nucleus smaller
- Pyknosis
 Nuclear lysis and
 Nuclear extrusion

Reticulocyte
 Reticulum
 Remnant of ER
- Synthesize Hb
 Few Mitochondria
 Young RBCs (34% Hb)
 1 % of Red Cells

GRANULOPOESIS
Contoh GRANULOPOESIS
 Mieloblas
 Segmen netrofil
 Promielosit
 Mielosit N
 Metamielosit N
 Stab N
Fungsi utama netrofil:
 Pertahanan tubuh migrasi ke tempat infeksi.
 Pengenalan & pengolahan antigen asing
 Fagositosis
Perubahan pola distribusi Netrofil :
 Olah-raga
 Epinefrin → me↑ CGP sampai 50% ,
 Hipoksia me↓ MGP, tapi TGP
 Stres tetap → pseudonetrofilia
 Endotoksin mobilisasi MGP ke CGP, Kortikosteroid mobilisasi dari sutul ke CGP → TGP ↑
Faktor yg mempengaruhi mobilisasi netrofil dari sutul ke sirkulasi:
 Bakteri/organisme
 endostokin → merusak dinding sinusoid
 besarnya pori-pori dinding sinusoid
 tingkat maturasi sel. Netrofil batang/segmen dapat lewat por-pori dengan Ø 1 μm ; promielosit
dapat lewat pori2 dgn Ø 8 μm
Nama monosit di jaringan
 Di hati -------- sel Kupfer
 Di limpa -------- sel retikulum
 D tulang -------- osteoclast
 Di jaringan ikat -------- histiosit
 Di sutul -------- makrofag
 Di otak -------- neuroglia

Limfopoisis
 Di organ primer (sutul, timus) tak perlu rangsangan
 Di orga sekunder (kelenjar getah bening, limpa, perlu rangsangan antigen)
Limfosit T
 Sirkulasi darah 15 – 20%
 Umur lebih
 Resirkulasi

Fungsi darah
 Membawa O2 (deliver O2)
 Membuang produk sisa metabolisma tubuh
 Mengatur suhu, pH, dan volume cairan
 Melindungi dari kehilangan darah/sumbat perdarahan-trombosit (Protection from blood loss-
platelets)
 Mencegah infeksi- antibodi dan leukosit
 Transpor hormon

Erythrocyte 7.5m in diameter


Anucleate- so can't reproduce; however, repro in red bone marrow
 Hematopoiesis- production of RBC
 Function- transport respiratory gases
 Hemoglobin- quaternary structure, 2  chains and 2  chains
 1 RBC contains 280 million hemoglobin molecules
 Men- 5 million cells/mm3
 Women- 4.5 million cells/mm3
 Life span 100-120 days and then destroyed in spleen (RBC graveyard)

RBC Formation before birth


 Mesoblastic stage
- Nucleated RBCs - Yolk sac and Mesothelial layers of the placenta – 3rd week
 Hepatic stage
- At 6 weeks - Liver form blood cells
- Spleen + lymphoid tissues form blood cells.
 Myeloid stage
- From the third month onwards - the bone marrow gradually becomes the principal source
of the RBCs
- Last month – Bone marrow exclusively

2. Darah
Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk membantu proses
fisiologis dalam tubuh. Fungsi Darah
- Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
- Mengangkut sisa-sisa metabolosme ke organ yang berfungsi untuk pembuangan
- Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
- Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
- Menjaga stabilitas suhu tubuh
- Menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan
- Mencegah pendarahan
Komponen darah
Secara umum darah digolongkan dalam dua komponen
 Plasma darah
Plasma 55%
Plasma darah terdiri dari :
- 91 % AIR
- 8 % SUBSTANSI LAIN terdiri dari albumin, fibrinogen, globulin
- 0,9 % ENZIM diantaranya asam amino, lemak, glukosa, urea, garam, sodium bikarbonat
- 0,1 % HORMON, ANTIBODI, GAS
 Sel-sel darah
Sel-sel darah 45%
Sel-sel darah terdiri dari
- Eritrosit (sel darah merah)
- Leukosit (sel darah putih)
- Trombosit (keping-keping darah)

Eritrosit
Erythros = merah
Kytos = ruang sel
Warna merah pada sel dikarenakan adanya unsur haem
yang lebih dikenal dengan kata Haemoglobin (Hb)

Terdapat Di pembuluh darah


Komponen dasar Haemolobin yang mengandung unsur besi (Fe)
Dihasilkan Bayi : hati
Orang dewasa : sumsum tulang belakang
Bentuk Bikonkaf, tidak mempunyai inti
Umur 120 hari
Inti Tidak ada
 Fungsinya mengangkut zat makanan, oksigen dan zat sisa metabolime
Hb(aq)+O2(g)HbO2(aq)
Haem →Zat
Sel darah merah dianggap warna empedu Hati & tua ketika berumur 120 limpa
Fe(besi) → hari,
Membentuk sel darah merah baru
 Darah putih (Leukosit)
Leukos = putih
Kytos = ruang sel
- Fagositosit à dapat memakan terutama bakteri, virus, parasit lainnya
- Diapedesis à dapat keluar masuk jaringan dan pembuluh darah
- Terdapat sekitar 5000-10000 butir sel darah putih untuk setiap mikrometer darah manusia
Terdapat Dalam pembuluh darah dan diluar pembuluh darah
Dihasilkan Sumsum merah, limpa dan kelenjar-kelenjar getah
bening
Bentuk Tidak tetap (amoeboid) dan tidak berpigmen
Umur 12 hari
Inti Berinti satu

Limfosit
 Berbentuk seperti bola dengan ukuran diameter 6-14 mikron
 Dibentuk di sumsum tulang (janin di hati)
 Limfosit, tidak dapat bergerak
 Berinti satu
 Berfungsi untuk membentuk antibodi

Monosit
 Berinti satu
 Berbentuk kepal kuda atau ginjal dengan ukuran diameter 12-20 mikron
 Bersifat fagosit

Granulosit
Neutrofil
 Memiliki inti
 Berukuran sekitar 8 mikron
 Bersifat fagosit dengan cara masuk kejaringan yang terinfeksi
 Aktif selama 6-20 jam
Eusinofil
 Memiliki inti
 Bersifat fagosit lemah
 Berbentuk hampir seperti bola
 Berukuran sekitar 9 mikron

Basofil
 Bentuknya bulat atau oval
 Meninggalkan sistem sirkulasi dan terakulmulasi dalam cairan interstitial pada tempat infeksi atau
peradangan, melepas toksin yang membunuh mikroorganisme penyusup dan parasit.

Trombosit
 Masa hidupnya 5-9 hari
 Memainkan peran penting dalam pembekuan darah.

Terdapat Dalam pembuluh darah


Dihasilkan Sumsum tulang
Bentuk Berbentuk bulat, bulat lonjong atau spindle,
cakram
Umur 5-9 hari
Inti Tidak memiliki inti

Perbandingan sel-sel darah


No Pembeda Eritrosit Leukosit Trombosit
1. Tempat produksi Sumsum tulang Sumsum tulang dan Sumsum tulang
buku limfa
3
2. Jumlah 5.000.000/mm 7.000/mm3 250.000/mm3
3. Ukuran 7,5 µm -9 µm -4 µm
4. Bentuk Bulat pipih, Tidak beraturan Tidak beraturan
bikonkaf
5. Struktur  Tanpa  Ada nukleus  Tanpa
nukleus nukleus
 Ada  Tanpa
hemoglobi Hemoglobin  Tanpa Hb
n (Hb)
6. Fungsi Membawa O2 dari  Memakan kuman Pembekuan darah
paru-paru ke  Menghasilkan
seluruh bagian antibodi untuk
tubuh membunuh
kuman

3. Hemostasis
KOMPONEN HEMOSTASIS
 Pembuluh
 Trombosit
 Kaskade faktor koagulasi
 Inhibitor koagulasi Fibrinolisis
 Pembentukan agregasi trombosit
SUMBAT HEMOSTASIS SEKUNDER
 Pembentukan fibrin
PEMBULUH DARAH
 Endotel mengandung
 Nitric Oxide
 Endotelin
 Weibel-Palade berisi :
Faktor von Willebrand (vW)
- Antigen Vw
- P-selektin
- Integrin
- Trombomodulin
PEMBULUH DARAH
Bila endotel rusak :
1. Endotel keluarkan endotelin untuk :
- Vasokontriksi
- endotelin bersama trombin mengiduksi endotel mengeluarkan substansi adesi ; integrin
dan selektin
- Endotelin menarik leukosit dan trombosit ke daerah pembuluh darah yang rusak
Sel endotel bisa rusak terkelupas bila :
- Asidosis
- Hipoksia
- Terpapar endotoksin
- Terpapar komplek antigen antibodi sirkulasi
TROMBOSIT
- Umur 7-10 hari
- Produksinya diatur trombopoitin
- Trombopoitin dibuat hati dan ginjal
PROTEIN PLASMA
- Protein koagulasi
- Enzim fibrinolitis Inhibitor
- Komplemen
- Kinin
PROTEIN KOAGULASI
Pembentukan Fibrin
- Pembentukan faktor IX a (sistim kontak) Pembentukan faktor Xa
- Pembentukan trombin (faktor IIa)
- Pembentukan fibrin
PEMBENTUKAN F IXa
Aktifasi F XII jadi XIIa oleh :
- fosfolipid, kolagen subendotel,
- F XIIa (protein serin) mengaktifkan F XI->F XIa.
- F XIa bersama Ion Ca mengubah F IX-> F IXa
- F IXa Mengubah F X -> F Xa
PEMBENTUKAN F Xa
PENGAKTIFAN F Xa MELALUI :
- Jalur intrinsic
- Jalur ekstrinsik
JALUR INTRINSIK
- Tissue faktor, F VII, ion Ca -> komplek TF/f VIIa
- TF/F VIIa mengaktifkan F IX -> F IXa selanjutnya TF/F VIIa dan IXa mengatifkan F X -> F Xa
JALUR EKSTRINSIK
- Faktor jaringan (TF), F VII, Ion Ca, TFPI
- Sitokin (IL-1, TNFa), komplemen, komplek imun -> merangsang endotel, makrofag, sel
tumor mengeluarkan TF
- TF -> TF/VIIa -> aktifkan F X-> FXa
PEMBENTUKAN TROMBIN
F II (protrombin), F Xa, F v, faktor trombosit 3, Ca membentuk komplek menjadi Trombin.
Catatan : F II, VII, IX, X dibuat di hepar tergantung Vit K
PEMBENTUKAN FIBRIN
TROMBIN MENGUBAH
- F XIII -> F XIIIa
- F I (fibrinogen) menjadi Fibrin monomer
- Fibrin monomer diubah menjadi fibrin stabil oleh F XIIIa
KELAINAN PERDARAHAN
Kelainan pembuluh darah
Gangguan trombosit
- Trombositopeni
- Trombositopati
- Kelainan koagulasi
PEMERIKSAAN PENYARING
- Darah lengkap
- Apusan darah tepi
- Bleeding time dan Clotting time
- Penyaring sistim koagulasi

1. PT : mengukur VII, X, V, protrombin dan fibrinogen (INR)


2. aPTT : VII, IX, XI, XII dan unsur PT
3. TT : defisiensi fibrinogen dan hambatan trombin
PEMERIKSAAN PENYARING
- Tes agregasi trombosit
- Euglobulin clot lysis time : memendek bila terjadi peningkatan aktivastor plasminogen

Anda mungkin juga menyukai