Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGANTAR ILMU MELATIH

“KONDISI FISIK”

DISUSUN OLEH :

Sarah Aulia Septihana (19086054)

Ryan Afif Farhan (19086052)

DOSEN PEMBIMBING :

- Dr. Emral, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KONDISI FISIK” tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Pengantar Ilmu Melatih. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “KONDISI FISIK” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak selaku dosen Pengantar Ilmu melatih yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 14 Maret 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………….......1


B. RUMUS MASALAH………………………………………………………….....1
C. TUJUAN………………………………………………………………………....1

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KONDISI FISIK.............................................................................2


B. PERBEDAAN ANTARA KONDISI FISIK UMUM DAN KHUSUS....................4
C. BENTUK – BENTUK KONDISI FISIK DALAM OLAHRAGA .........................4

BAB II PENUTUP

A. KESIMPULAN ………………………………….....................……....…....…….7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi fisik merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh cabang olahraga
(Juliantine et al., 2005). Menurut Witarsa (2002) Kondisi fisik tersebut antara lain kekuatan
(strength), daya tahan (endurance), kelentukan (flexibility). keseimbangan (balance), kecepatan
(speed), kelincahan (agility), daya tahan dan kecepatan (stamina), kekuatan dan kecepatan
(power). Proses latihan kondisi fisik akan dapat membangkitkan reaksi-reaksi yang positif dalam
organisme tubuh, yaitu kemajuan dalam organisme neurofisiologis dan kemajuan dalam
penyesuaian perubahanperubahan dalam jaringan tubuh kita yang kemudian menjadi basic
training dari setiap latihan (Kardjono, 2008).

Dari beberapa kondisi fisik diatas, Sandler (2008) menjelaskan bahwa peran dari power
sangat esensil untuk mencapai kesuksesan seorang atlet. Selanjutnya, jika ingin mempunyai
performa lebih baik dalam olahraga disarankan harus menggabungkan beberapa bentuk power
training dalam setiap latihan. Setiap olah raga mempunyai spesifikasi yang berbeda terhadap
kebutuhan dari power otot. Adapun cabang olah raga berintensitas tinggi seperti gulat yang
memerlukan kekuatan dan power dari tungkai dan lengan sebagai kondisi fisik yang utama
(Callan et al., 2000).

B. Rumusan Masalah
- Pengertian kndisi fisik dalam olahraga!
- Perbedaan antara kondisi fisik umum dengan kondisi fisik khusus!
- Bentuk dan jenis kondisi fisik dalam olahraga!

C. Tujuan
- Untuk memahamidan mempelajari materi tentang kondisi fisik dan mengetahui bentuk
dan jenis kondisi fisik dalam olahraga.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KONDISI FISIK

Kondisi fisik adalah kapasitas seseorang untuk melakukan kerja fisik dengan kemampuan


bertingkat. Kondisi fisik dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif. ...
Kemampuan fisik mencakup dua komponen, yaitu komponen kesegaran jasmani (physical
fitness) dan komponen kesegaran gerak (motor fitness).

Menurut Sugiyanto (1996: 221), kemampuan fisik adalah kemampuan memfungsikan organ-
organ tubuh dalam melakukan aktivitas fisik. Kemampuan fisik sangat penting untuk mendukung
mengembangkan aktifitas psikomotor. Gerakan yang terampil dapat dilakukan apabila
kemampuan fisiknya memadai. Menurut Mochamad Sajoto (1995: 8-9), kondisi fisik adalah satu
kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik
peningkatan maupun pemeliharaan. Artinya bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik
maka seluruh komponen tersebut harus berkembang.

KONDISI FISIK DALAM OLAHRAGA

KEKUATAN KECEPATAN DAYA KELENTUKAN


TAHAN

─Kekuatan maksimal ─Kecepatan reaksi ─Daya tahan aerobik ─Kelentukan dinamis

─Kekuatan ─Kecepatan asiklik maksimal ─Daya tahan anaerobik ─Kelentukan statis

─Daya tahan kekuatan ─Kecepatan siklik maksimal

Dari beberapa pendapat yang di kemukakan di atas hanya terdapat perbedaan mengenai faktor
koordinasi dan keseimbangan. Menurut Letzelter koordinasi merupakan salah satu komponen
kondisi yang juga termasuk di dalamnya faktor kelentukan dan kelincahan.

Lain pula halnya pendapat Gosser, Starischka dan Zimmerman (1981) yang mengartikan
kondisi dalam olahraga sebagai semua kemampuan fisik yang membatasi prestasi. Kemampuan-
kemampuan tersebut meliputi kekuatan, kecepatan, daya tahan dan kelentukan serta bagian-
bagiannya.

2
Keempat komponen kondisi fisik yang dikemukakan di atas menurut Martin(1977)
merupakan kemampuan dasar motorik manusia dimana:

KEKUATAN merupakan aktifitas otot (adaptasi alat gerak aktif terhadap beban atau
tahanan)
KECEPATAN merupakan reaksi-reaksi kerja sama otot saraf (adaptasi sistem
persyarafan)
DAYA TAHAN merupakan aktifitas jantung, peredaran darah dan paru (adaptasi sistim
kardio pulmonale dan metabolisme)
KELENTUKAN merupakan radius aksi pergelangan/persendian (adaptasi alat gerak
pasif)

Kemampuan dasar motorik inilah yang merupakan faktor penentu kemampuan prestasi fisik
dan tingkat prestasi motorik olahraga yang kompleks manusia. Berdasarkan keempat
kemampuan dasar motorik tersebut, maka lahirlah beberapa kombinasi (perpaduan) dari masing-
masing komponen yang mnurut martin sebagai kemampuan motorik olahraga yang kompleks.
Salah satu contoh sederhana bisa kita lihat pada nomor lari 100 meter sprint. Berdasarkan
penelitian para ahli, diman pada nomor lari 100 meter dibutuhkan komponen-komponen kodisi
fisik sebagai berikut:

─Kecepatan reaksi untuk start

─Kekuatan kecepatan (daya ledak) sampai 30 meter pertama.

─Kecepatan sprint (pecepatan) dari 30 meter sampai jarak 80 meter

─Daya tahan kecepatan pada 20 meter terakhir.

Dengan demikian jelas, bahwa untuk melahirkan seorang atlit sprinter saja di perlukan
beberapa komponen kondisi fisik. Latihan yang di berikan bukan latihan kecepatan sprint saja,
akan tetapi harus atau mutlak di perlukan latihan-latihan terhadap semua komponen kondisi fisik
yang di butuhkan di atas.

B. PERBEDAAN ANTARA KONDISI FISIK UMUM & KHUSUS

Kondisi fisik umum merupakan kemampuan dasar untuk mengembangkan kemampuan


prestasi tubuh yang menurut Martin terdiri dari komponen kekuatan, kecepatan, daya tahan dan
kelentukan. Sedangkan Frohner Cs (1982, 24) mengatakan, bahwa latihan kondisi fisik umum
berarti latihan-latihan yang beraneka ragam untuk mengembangkan kemampuan prestasi tubuh
dan merupakan dasar untuk meningkatkan kemampuan kondisi fisik khusus.

3
Sedangkan kemampuan kondisi fisik khusus merupakan kemampuan yang langsung
dikaitkan dengan kebutuhan suatu cabang olahraga tertentu. Ini berarti bahwa kemampuan
kondisi fisik khusus adalah menunjukkan kekhususan suatu cabang olahraga, karena kebutuhan
terhadap kemampuan ini akan berbeda antara satu cabang olahraga dengan cabang olahraga yang
lain. Dengan kata lain, setiap cabang olahraga atau displin tertentu membutuhkan kemampuan
kondisi fisik khusus tersendiri dan spesifik.

C. BENTUK - BENTUK KONDISI FISIK DALAM OLAHRAGA


1. Kekuatan (Strength)
a) Pengertian

secara fisiologis kekuatan merupakan kemampuan otot mengatasi beban atau tahanan.
Strength is the ability of a muscle to exert force against resistance ( Morehouse and Rasch,
1963). Sedangkan secara fisikalis kekuatan merupakan hasil perkalian antara massa dengan
percepatan. Dalam rumus : F = m x a dimana

F = Force

m = mass

a = acceleration.

Kekuatan merupakan kemampuan dasar kondisi fisik.

b) Jenis Kekuatan
Kekuatan Maksimal

merupakan kemampuan otot untuk mengatasi beban atau tahanan secara maksimal. Kekuatan
maksimal dibutuhkan terutama dalam cabang-cabang olahraga yang lebih banyak mengatasi
beban luar seperti angkat besi, angkat berat, gulat, serta nomor-nomor lempar dan tolak dalam
cabang atletik.

Kekuatan Kecepatan (Power)

Merupakan kemampuan otot untuk mengatasi beban/tahanan dengan kecepatan kontraksi


yang tinggi. Kekuatan kecepatan dibutuhkan dalam cabang-cabang olahraga yang menuntut
ledakan (eksplosif) tubuh, seperti cabang tolak, lempar dan lompat dalam atletik, lompat dan
smash dalam bola voli, dll.

Daya Tahan Kekuatan

Merupakan kombinasi antara kekuatan dan daya tahan. Daya tahan kekuatan adalah
kemampuan otot untuk mempertahankan atau mengatasi kelelahan yang disebabkan pembebanan
kekuatan dalam waktu yang relatif lama.

4
2. Kecepatan (Speed)
a) Pengertian

Kecepatan secara fisiologis diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan


dalam satu satuan waktu tertentu yang di tentukan oleh fleksibilitas tubuh, proses sitem
persarafan dan kemampuan otot.

b) Jenis Kecepatan
Kecepatan Reaksi

Yaitu kemampuan untuk menjawab rangsangan akustik, optik dan rangsangan taktil secara
cepat. Rangsangan akustik yaitu ragsangan melalui pendengaran seperti bunyi. Rangsangan optik
yaitu rangsangan yang di berikan melalui penglihatan. Sedangkan rangsangan taktil yaitu
rangsangan yang di berikan melalui kulit misalnya, dengan sentuhan pada kulit.

Kecepatan Aksi (gerakan)

Dapat di artikan sebagai kemampuan, dimana dengan bantuan kelentukan sistem saraf pusat dan
alat gerak otot dapat melakukan gerakan-gerakan dalam satuan waktu minimal.

3. Daya Tahan (Endurance)


a) Pengertian

Secara sederhana daya tahan dapat di artikan dengan kemampuan mengatasi kelelahan.
Namun secara definitif daya tahan merupakan kemampuan organisme tubuh untuk mengatasi
kelelahan yang disebabkan oleh pembebanan yang relatif lama. Kemudian weineck (1985)
mengartikan daya tahan sebagai kemampuan atlet mengatasi kelelahan fisik dan psikis(mental).
Arti lain juga dikatakan daya tahan merupakan kemampuan organisme untuk dapat melakukan
pembebanan selama mungkin baik secara statis maupun dinamis tanpa menurunnya kualitas
kerja.

Tujuan utama dari latihan daya tahan adalah meningkatkan kemampuan kerja jantung di
samping itu juga meningkatkan kerja paru-paru dan sistem peredaran darah.

4. Kelentukan (Flexibility)
a) Pengertian

Kelentukan merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan latihan-latihan dengan


amplitudo gerakan yang besar atau luas. Kata lain kelentukan merupakan kemampuan
pergelangan/persendian untuk dapat melakukan gerakan-gerakan kesemua arah secara optimal.

Kelentukan adalah salah satu unsur kondisi fisik yang menentukan dalam ;

- Mempelajari keterampilan-keterampilan gerakan,


- Mencegah cedera,
- Mengembangkan kemampuan kekuatan, kecepatan, daya tahan dan koordinasi.
5
Disamping itu kelentukan juga sangat menentukan kualitas gerak seseorang seperti dalam
olahraga senam dan loncat indah.

5. Koordinasi
a) Pengertian

Menurut Jonath dan Krempel (1981) koordinasi merupakan kerja sama sistem persarafan
pusat sebagai sistem yang telah di selaraskan oleh proses rangsangan dan hambatan serta otot
rangka pada waktu jalannya suatu gerakan secara terarah.

Sedangkan menurut Suharno (1982) koordinasi adalah kemampuan seseorang untuk


merangkaikan beberapa unsur gerak menjadi suatu gerakan yang selaras sesuai dengan
tujuannya.

Oleh karena itu berdasarkan batasan-batasan yang di kemukakan para ahli di atas dapat di
ambil satu pengertian bahwa: koordinasi merupakan kemampuan untuk menyelesaikan tugas-
tugas motorik secara cepat dan terarah yang di tentukan oleh proses pengendalian dan
pengaturan gerakan serta kerja sama sistem persarafan pusat.

b) Jenis-jenis Koordinasi
Koordinasi otot inter

Merupakan koordinasi antara otot-otot, yang bekerja sama dalam melakukan suatu gerakan.
Kerja sama yang dimaksudkan adalah kerja sama otot agonis dan antagonis dalam suatu proses
gerakan yang terarah.

Koordinasi otot intra

Merupakan koordinasi yang terjadi dalam otot. Ini berarti bahwa koordinasi otot intra tidak dapat
di amati, karena prosesnya terjadi didalam otot tubuh manusia. Bagaimana suatu rangsangan
(signal) dikoordinasikan dalam tubuh yang dapat menimbulkan kontraksi otot, tejadi melalui
proses koordinasi inter dan intra.

BAB III

6
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kondisi fisik dalam dunia olahraga prestasi adalah suatu hal yang sangat penting, karena
untuk mendapatkan prestasi yang baik maka harus memiliki kondisi fisik yang baik pula.
Kondisi fisik terdiri dari komponen-komponen dasar antara lain kekuatan, daya tahan,
kelentukan, kecepatan. Sedangkan untuk meningkatkan kondisi fisik tersebut diperlukan latihan
yang sesuai dengan prinsip-prinsip latihan. Harsono menjelaskan (1988,hlm.101) bahwa
“Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara
berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”.
Pembinaan kondisi fisik bila dilakukan dengan proses latihan yang baik dapat mengalami
peningkatan sampai tahap maksimal yang dapat dicapai atlet. Harsono (1988,hlm.100)
mengungkapkan bahwa “perkembangan kondisi fisik yang menyeluruh amatlah penting, oleh
karena tanpa kondisi fisik yang baik atlet tidak akan dapat mengikuti latihan-latihan dengan
sempurna”

Anda mungkin juga menyukai