Ditetapkan Oleh :
Direktur
STANDAR
Tanggal diterbitkan :
PROSEDUR
MEI 2020
OPERASIONAL
Waktu -
Penanggung Jawab Kepala Puskesmas
Alat dan Bahan 1. Oleum coccus yang hangat (direndam dalam air hangat)
2. Kapas
3. Handuk besar: 2 buah
4. Peniti: 2 buah
5. Air hangat dan dingin dalam baskom
6. Waslap: 2 buah
7. Bengkok
C. Tahap Kerja
1. Memasang sampiran/menjaga privacy
2. Memasang selimut mandi
3. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
4. Memasang alas dan perlak dibawah pantat
5. Gurita dibuka, celana dan pembalut dilepas bersamaan dengan
pemasangan pispot, sambil memperhatikan lochea. Celana dan
pembalut dimasukkan dalam tas plastic yang berbeda
6. Pasien disuruh BAK/BAB
7. Perawat memakai sarung tangan kiri
8. Mengguyur vulva dengan air matang
9. Pispot diambil
10. Mendekatkan bengkok ke dekat pasien
11. Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil kapas basah.
Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri
12. Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia mayora
kanan, labia minora kiri, labia minora kanan, vestibulum,
perineum. Arah dari atas ke bawah dengan kapas basah (1 kapas, 1
kali usap)
13. Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan, perhatikan apakah
lepas/longgar, bengkak/iritasi. Membersihkan luka jahitan dengan
kapas basah
14. Menutup luka dengan kassa yang telah diolesi salep/betadine
15. Memasang celana dalam dan pembalut
16. Mengambil alas, perlak dan bengkok
17. Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan memakaikan
selimut pasien
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Ditetapkan Oleh :
Direktur
STANDAR
Tanggal diterbitkan :
PROSEDUR
MEI 2020
OPERASIONAL
Pengertian Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra dan kedalam kandung
kemih pada wanita
Pelaksana Bidan
Waktu -
Penanggung Jawab Kepala Puskesmas
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Memasang sampiran dan menjaga privacy
2. Mengatur posisi pasien dalam posisi dorcal recumbanent dan
melepaskan pakaian bawah
3. Memasang perlak dan pengalas
4. Memasang pispot dibawah bokong pasien
5. Memakai sarung tangan
6. Mencuci area perineal dengan sabun dan air hangat
7. Mengganti sarung tangan steril, memasang duk steril
8. Membersihkan vulva dengan air hangat
9. Memberi pelumas 2,5 – 5 cm
10. Memasukkan kateter perlahan-lahan sedalam 5 – 7,5 cm atau
hingga urine keluar
11. Menyambungkan kateter dengan urine bag
12. Mengisis balon dengan Aquadest sesuai ukuran
13. Memfiksasi kateter kearah paha
14. Melepas duk, pengalas dan sarung tangan
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat dan kembalikan alat ketempat semula
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
Ditetapkan Oleh :
Direktur
STANDAR
Tanggal diterbitkan :
PROSEDUR
MEI 2020
OPERASIONAL
Pengertian Luka sectio caesarea adalah luka akibat tindakan operasi pada persalinan
dengan tujuan untuk melahirkan bayi melalui tindakan operasi.
Kebijakan
Pelaksana Bidan terlatih
Waktu -
Penanggung Jawab Kepala Puskesmas
Alat dan Bahan 1. Kasa steril
2. Kapas alcohol.
3. Betadine.
4. Plester dan gunting.
5. Cucing.
6. Baskom atau mangkuk.
7. Pinset anatomi.
8. Sarung tangan.
9. Tempat sampah.
Prosedur 1. Mencuci tangan pakai sabun di air yang mengalir sebelum melakukan
perawatan luka operasi (SC).
2. Tuang betadine secukupnya di dalam cucing.
3. Memakai sarung tangan.
4. Siapkan plester yang akan digunakan untuk menutup luka.
5. Lepas plester yang merekat,bila lengket pakai kapas alcohol.
Kemudian buka kasa luka op dan buang.
6. Amati daerah uka (periksa apakah ada tanda-tanda infeksi).
7. Basahi lkasa steril dengan betadine.
8. Bersihkan luka dengan menggunakan kasa steril yang sudah dibasahi
dengan betadine dengan sekali usap lalu buang.
9. Tekan samping kanan dan kiri luka dengan tangan kiri dan tangan
kanan menekan luka dengan menggunakan pinset anatomi yang
menjepit kasa untuk melihat apakah ada nanah yang keluar dari luka
lalu buang.
10. Lakukan ulang tindakan no. 7 dan no. 8.
11. Tutup luka dengan kasa steril dan rekatkan dengan plester yang sudah
disediakan.
12. Rapikan alat-alat dan cuci alat-alat hingga bersih.
13. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan pakai sabun di air yang
mengalir.
Ditetapkan Oleh :
Direktur
STANDAR
Tanggal diterbitkan :
PROSEDUR
MEI 2020
OPERASIONAL
Pengertian Pasien dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter memerlukan
pelayanan di RS baik untuk diagnostik penunjang atau terapi.
Kebijakan -
Pelaksana Bidan
Waktu -
Penanggung Jawab Kepala Puskesmas
VULVA HYGIENE
Ditetapkan Oleh :
Direktur
STANDAR
Tanggal diterbitkan :
PROSEDUR
MEI 2020
OPERASIONAL
Waktu -
Penanggung Jawab Kepala Puskesmas
B. Pelaksanaan
1. Mengisi selang infus:
a. Mencuci tangan
b. Memeriksa etiket
c. Mencuci hama karet penutup botol
d. Menusukkan infus set ke dalam botol infus
e. Pengatur tetesan infus ditutup, jarak 24 cm dibawah tempat
tetesan
f. Menggantungkan botol infus
g. Ruang tetesan diisi setengah (Jangan sampai terendam)
h. Selang infus diisi cairan infus dikeluarkan udaranya
2. Melakukan vena punksi
a. Menentukan lokasi
b. Letakkan perlak kecil dan alasnya dibawah bagian yang akan
dipunksi
c. Melakukan pembendungan
d. Menghapus hama lokasi punksi (gunakan sarung tangan)
e. Menusukkan abocath ke dalam vena sedalam mungkin
f. Buka pembendung dan sambungkan dengan infus, kemudian
pengatur tetesan dibuka
g. Menilai ada atau tidaknya pembengkakan
h. Jarum ditambahkan dengan plester
i. Pasang bidai dan balit (kp)
j. Mengatur tetesan dalam satu menit sesuai intruksi
k. Merapikan pasien
l. Mencuci tangan
m. Mencatat: tanggal dan jam pemberian cairan, macam cairan
n. Mengobservasi reaksi pasien
C. Hasil
1. Reaksi pasien baik
2. Tetesan infus lancar
3. Tidak terjadi pembengkakan
4. Pasien nyaman
VULVA HYGIENE
Ditetapkan Oleh :
Direktur
STANDAR
Tanggal diterbitkan :
PROSEDUR
MEI 2020
OPERASIONAL
Kebijakan -
Pelaksana Bidan
Waktu -
Penanggung Jawab Kepala Puskesmas
Alat dan Bahan 1. Tabung oksigen atau outlet oksigen sentral dengan flowmeter dan
humidifier.
2. Kateter nasal, kanula nasal atau masker.
3. Vaselin / jely
1.
Unit Terkait Ruang Bersalin
Puskesmas SOP
Klecorejo TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN (INJEKSI)
PROTAP No Dokumen
RAWAT JALAN No Dokumen No Revisi Halaman
Kebijakan -
Pelaksana Bidan
Waktu -
Penanggung Jawab Kepala Puskesmas
c. Terminasi
a. Berikan pujian pada klien
b. Ucapkan terima kasih
b. Langkah kerja
1. Tutup tirai atau pintu
2. Cuci tangan
3. Ambil obat sesuai dosis
4. Pilih tempat penyuntikan : deltoid, abdomen di tempat
yang tidak ada lesi, tidak terdapat infeksi, tidak terdapat
penonjolan tulang, tidak terdapat saraf dan pembuluh darah
5. Posisikan pasien nyaman dan rileks
6. Pasang perlak di bawah area yang akan disuntik
7. Pakai sarung tangan
8. Bersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol
dengan mengusap secara sirkular arah keluar sekitar 5 cm
atau swab satu kali arah proksimal ke distal
9. Letakkan kapas alkohol pada tangan non dominan. Buka
tutup spuit dan pegang spuit pada tangan dominan ( antara
ibu jari dan telunjuk)
10. Dengan tangan non dominan cubit area deltoid
11. Injeksikan obat dengan sudut 45-90°
12. Aspirasi spuit untuk memastikan jarum tidak menusuk
pembuluh darah, jika tidak terdapat darah injeksikan obat
tersebut. Jika terdapat darah segera cabut spuit dan ganti
pada posisi penyuntikan lainnya
13. Tarik spuit, usap dengan kapas alkohol dengan sedikit
menekan
14. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman
15. Tutup dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang telah
tersedia (sampah medis untuk benda tajam)
16. Observasi respon pasien terhadap penyuntikan
17. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
18. Dokumentasikan prosedur (5T+1W: Tepat obat, tepat dosis,
tepat pasien, tepat waktu, tepat cara pemberian dan
waspada)
19. Observasi efek samping obat (kemerahan, nyeri dan panas)
c. Terminasi
1. Berikan pujian pada klien atas kerjasamanya
2. Ucapkan terima kasih
b. Kerja
1. Tutup tirai atau pintu
2. Cuci tangan
3. Ambil obat sesuai dosis
4. Pilih tempat penyuntikan ( permukaan kulit yang terang, sedikit
rambut, tidak ada lesi atau udem ) 3-4 jari dibawah ante kubital
5. Posisikan pasien nyaman dengan siku ekstensi dan letakkan
lengan diatas permukaan yang rata
6. Pakai sarung tangan
7. Bersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol dengan
mengusap secara sirkular arah keluar sekitar 5 cm atau swab
satu kali arah proksimal ke distal
8. Letakkan kapas alkohol pada tangan non dominan. Buka tutup
spuit dan pegang spuit pada tangan dominan ( antara ibu jari dan
telunjuk )
9. Dengan tangan non dominan regangkan permukaan kulit
10. Injeksikan obat dengan sudut 5-15°, jarum masuk ± 3 mm.
Masuknya jarum bisa tampak dari permukaan kulit
11. Hasil yang tepat adalah terdapat undulasi pada tempat
penyuntikan
12. Tarik spuit, usap dengan kapas alkohol tetapi tidak boleh
ditekan
13. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman, berikan tanda
pada kulit dengan menggunakan pensil. Anjurkan klien untuk
tidak membasuh tempat penyuntikan tersebut
14. Tutup dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang telah
tersedia (sampah medis untuk benda tajam)
15. Lepas sarung tangan dan cucu tangan
16. Evaluasi : hasil tes positif jika terdapat kemerahan, bengkak .
17. Dokumentasikan prosedur (5T+1W: Tepat obat, tepat dosis,
tepat pasien, tepat waktu, tepat cara pemberian dan waspada)
18. Observasi efek samping obat (kemerahan, nyeri dan panas)
c. Terminasi
1. Berikan pujian pada klien atas kerjasamanya
2. Ucapkan terima kasih